Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 231303 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadapdap, David Wilfrid
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa tentang bagaimana faktor-faktor tenaga kerja serta daya saing negara yang terdapat di Yordania dapat berpengaruh kepada daya tarik negara tersebut di dalam industry tekstil, apabila dibandingkan dengan daya tarik yang dimiliki Indonesia di dalam industry yang sama. Selanjutnya, penelitian ini akan meringkas perbedaan kondisi buruh yang bekerja di Indonesia dan Yordania dan menentukan bagaimana Indonesia dapat mengembangkan industri tekstil dalam negeri serta daya saingnya terhadap negara-negara lain dalam industry yang sama. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Data bersumber dari materi yang dipublikasikan, dari Better Work, dari BAPPENAS, serta dari interview mendalam dengan auditor bersertifikasi di bidang social compliance, beberapa manajer perusahaan, dan beberapa pekerja guna mendapatkan informasi lebih dalam tentang industri tekstil di Indonesia dan di Yordania. Dalam studi ini, ada beberapa faktor tenaga kerja yang dapat meningkatkan kinerja dari Indonesia dalam industry tekstil, misalnya kondisi bekerja yang mana berhubungan dengan waktu kerja karyawan, kompensasi dan keuntungan, keselamatan kerja dan kesehatan, serta diskriminasi dalam bekerja.

The purpose of this study is to critically compare labor factors and country competitiveness of Jordan and Indonesia that affecting its country attractiveness in the textile industry. This study will also discuss how Indonesia could improve its textile industry and become more productive than others.
This research is a quantitative descriptive research. The data were collected from the published materials, Better Work data, BAPPENAS data, and in depth ? interview with the certified social compliance auditors, factory managers, and some workers to earn more information on textile industry both in Indonesia and Jordan. The result of this study indicated that there are several labor factors that could boost up the Indonesian?s performance in Textile industry, such as working conditions which related to working time, occupational safety and health,compensation and benefits, and also discrimination.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46007
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidharta
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk secara kritis membandingkan perbedaan antara Indonesia dan Vietnam pada Labor factor dan untuk menentukan variable apakah yang membuat daya saing negara Vietnam dalam industri TPT lebih tinggi dibandingkan dengan negara Indonesia dan juga untuk melihat apakah ada perbaikan dari sisi Labor factor di tahun 2013. Penelitian ini juga membahas bagaimana industri tekstil di Indonesia untuk menjadi lebih kompetitif di masa depan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Data didapat dari bahan yang telah di publikasi, Data Better Work, dan juga dari wawancara in-depth untuk memberikan wawasan terhadap masalah yang dihadapi oleh peneliti.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor labor factor Vietnam lebih baik dibandingkan dengan Indonesia secara keseluruhan. Hanya satu faktor bahwa Indonesia lebih baik dari Vietnam. Namun, kinerja Indonesia telah meningkat hampir di semua variabel.

The purpose of this study is to critically compare the differences between Indonesian and Vietnamese on working conditions and to define what labor factors made Vietnam?s country competitiveness in TPT industry is higher than Indonesia?s and also to figure whether there are an improvement of working condition by Indonesian textile company. This study also discuss how Indonesia could improve its textile industry to become more competitive in the future
This research is quantitative descriptive research. The data were collected from the published materials, Better Work data, and also from in-depth interview to give insight towards the problem that are faced by the researcher.
The result of this study indicated that Vietnam?s labor factor is better compared to Indonesia in overall. Only one factor that Indonesia is better from Vietnam. However, Indonesian performance has improved almost in all factors.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55456
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Maria Lewiayu Vierke
"Tesis ini menganalisis daya saing industri tekstil dan produk tekstil di Indonesia. Penelitian ini memanfaatkan data sekunder untuk periode 2002 hingga 2007. Data yang digunakan adalah data dari International Trade Centre (ITC) dengan menggunakan HS 61 dan HS 62 untuk kelompok industri garmen. Penelitian ini dilakukan menggunakan analisisi Trade Performance Index untuk mengetahui kinerja sektor tekstil dan produk tekstil.
Hasil analisa menunjukkan beberapa faktor yang masih memiliki daya saing yang kurang. Berdasarkan analisis pendekatan The Generalized Double Diamond Model dan penjelasan deskriptif, perlunya peningkatan pada faktor tenaga kerja; permesinan; hulu hilir; produk dan pasar; infrastruktur; kebijakan dan perdagangan; serta moneter dan fasilitas keuangan. Perlu juga untuk mengatasi tingginya impor bahan baku kapas untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor. Penjabaran tersebut menunjukkan bahwa industri tekstil dan produk tekstil Indonesia masih rendah.

This thesis analyzes the competitiveness of the textile industry and textile products in Indonesia. This study utilized secondary data for the period 2002 to 2007. The data used is the data from the International Trade Centre (ITC) using the HS 61 and HS 62 for the garment industry groups. This study was conducted using analisisi Trade Performance Index to determine the performance of the textile and textile products.
The analysis shows that several factors still have a lack of competitiveness. The approach is based on the analysis of the Generalized Double Diamond Model and descriptive explanations, the need to increase the labor factor; machining; upstream downstream; products and markets; infrastructure; and trade policies; and monetary and financial facilities. It is also necessary to overcome the high raw material imports of cotton to reduce dependence on imported raw materials. Translation of the show that textiles and textile products Indonesia is still low.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T42834
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pertiwi Triwidiahening Boeditomo
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan faktor-faktor tenaga kerja apa di dalam daya saing negara (country competitiveness) Vietnam yang berkontribusi kepada pertumbuhan kinerja Vietnam di industri tekstil, yang mengalahkan pertumbuhan kinerja Indonesia di industri yang sama. Selanjutnya, penelitian ini akan meringkas perbedaan pada kondisi buruh 'yang bekerja di Indonesia dan Vietnam dan menentukan bagaimana kita bisa meningkatkan industri tekstil Indonesia dan daya saing Indonesia di industri tekstil. Penelitian ini merupakan penelitian desk.riptif kualitatif. Data bersumber dari materi yang dipublikasikan, dari Better Work dan dari interview mendalam dengan auditor bersertifikasi di bi ang social compliance guna mendapatkan informasi lebih dalam tentang industri tekstil di Indonesia dan di Vietnam.

ABSTRACT
The purpose of this study is to define what labor factors within Vietnam's country competitiveness that contributed to higher perfonnance growth in textile industry than Indonesia's. Furthermore, this study will summarize the differences on labors' working condition in Indonesia and Vietnam and define how can we improve Indonesia's textile industry and country competitiveness. This research is a qualitative descriptive research. The data were collected from the published materials, Better Work data and in depth-interview with the certified social compliance auditors to gain more insight on textile industry in Indonesia and in Vietnam."
2012
T44137
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Abdulhafizh
"Industri besi baja dikenal juga sebagai “The Mother of Industries”, karena posisinya yang strategis dan juga cakupan penggunaannya yang luas. Penelitian ini bertujuan untuk membahas daya saing industri besi baja dari negara-negara G20, kecuali Uni Eropa, serta melihat dimanakah posisi Indonesia. Dengan menggunakan indeks Revealed Comparative Advantage, diketahui bahwa dari 19 negara hanya 9 negara saja yang memiliki daya saing pada industri besi baja. Sedangkan, terdapat beberapa negara yang tidak memiliki daya siang dikarenakan nilai ekspor pada industri besi bajanya lebih kecil dibandingkan dengan nilai impornya, termasuk Indonesia. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi daya saing industri besi baja negara-negara G20. Dimana variabel total produksi dan tingkat konsumsi merupakan dua faktor yang dapat mempengaruhi industri besi baja secara signifikan.

The iron and steel industry is also known as "The Mother of Industries", because of its strategic position and wide range of uses. This study aims to discuss the competitiveness of the iron and steel industry from the G20 countries, except the European Union, and to see where Indonesia's position is. By using the Revealed Comparative Advantage index, it is known that out of 19 countries only 9 countries have competitiveness in the iron and steel industry. Meanwhile, there are several countries that do not have competitiveness because the export value in the iron and steel industry is smaller than the import value, including Indonesia. This study also aims to determine what factors that can affect the competitiveness of the iron and steel industry in the G20 countries. Where the variables of total production and consumption levels are two factors that can significantly affect the iron and steel industry. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Tirza Magdalena
"Daya saing merupakan permasalahan klasik bagi industri pengolahan Indonesia khususnya sektor mikro dan kecil. Salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing adalah penerapan sertifikasi produk. Dengan menggunakan data cross-section dari Survei IMK Tahun 2019 yang dikeluarkan BPS dan metode regresi OLS dan Logit, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak penerapan sertifikasi produk yaitu SNI, sertifikat nasional lainnya, sertifikasi internasional, dan merek dagang terhadap peningkatan daya saing industri mikro dan kecil di Indonesia. Daya saing diukur dengan nilai tambah, produktivitas tenaga kerja dan ekspor. Hasil menunjukan bahwa kepemilikan sertifikat internasional dan merek dagang berpengaruh signifikan terhadap peningkatan nilai tambah, produktivitas tenaga kerja dan ekspor IMK. Sedangkan sertifikat SNI hanya berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas tenaga kerja. Selain itu penelitian ini juga melihat dampak sertifikasi produk berdasarkan ukuran usaha. Hasil menunjukan bahwa sebagian besar sertifikasi produk lebih berpengaruh pada industri mikro dibandingkan dengan industri kecil. Dengan demikian pemerintah dapat melanjutkan dan mengintegrasikan program fasilitasi sertifikasi produk bagi IMK sebagai upaya mendorong peningkatan daya saing IMK.

Competitiveness is a classical problem for the Indonesian manufacturing industry, especially the micro and small industrie. One of the efforts to improve competitiveness is the application of product certification. Using cross-sectional data from Survey IMK 2019 from BPS and using OLS and Logit regression methods, this study aims to analyze impact from product certification namely SNI, other national certificates, international certifications, and trademarks to increasing the competitiveness of micro and small industries in Indonesia. Competitiveness measured by value added, labor productivity and exports. The results show that ownership of international certificates and trademarks has an effect on increasing value added, labor productivity and IMK exports. While the SNI certificate only affects the increase in labor productivity. In addition, this study also analyze at product certification based on business size. The results show that most of product certification has more influence on micro industries compared to small industries. Thus, the government can continue and integrate the certificate facilitation for IMK to encourage IMK’s competitiveness.         "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Mufti Fannani
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor dalam industri kreatif yang mempengaruhi jumlah tenaga kerja dalm sektor industri kreatif itu sendiri di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data panel berupa 64 observasi yang terdiri dari 16 subsektor industri kreatif dalam 4 tahun 2010-2013 . Hasil uji statistik dengan metode Fixed Effect Model menunjukkan bahwa jumlah perusahaan dan jumlah ekspor industri kreatif memiliki pengaruh positif dan mempengaruhi jumlah tenaga kerjanya secara signifikan.Komponen lainnya, yaitu jumlah konsumsi rumah tangga, tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tenaga kerja dalam sektor industri kreatif di Indonesia.

The objective of this study is to analyze the factors in creative industries affecting the total quantity of labors in the creative industries itself in Indonesia. Data used in this study is a panel data that consists of 64 observations with 16 creative industries subsectors within 4 years 2010 2013 . Statistical results using the Fixed Effect Model method shows that company quantity and export quantity affecting the labors positively and statistically significant. The other components, household consumption, have no significant effect on the quantity of labors in the creative industries of Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Yosef Parlindungan
"ABSTRAK
Oil and gas industry is still an essential industry that takes the significant concern from the host Government since it may relate to the public wealth in the nation. The host Government needs the foreign company due to the enormous capital investment that need to be spent into the oilfield project exploration before the outcome of the oil and gas can really be taken in exploitation phase. A good business environment between host Government and Oil Company should be retained in order to keep the mutual benefit for both parties. The sharing system formula should take into account the interest of all parties where host Government can take the benefits of natural resource production to the wealth nation with still maintaining the competitive return to the investment for oil company interest. Aside from that, the risk embedded in the host country is another variable that needs to be taken into account before the oil company decides to enter to an oilfield investment. The aggregated value and risk of the countries is the representative of the country attractiveness that is examined in this thesis. The result of this thesis enable the host Government compare and analyze their current situation to attract investment in oil and gas industry whereas for the oil company, it will give insight to which country they should after the investment.

ABSTRACT
Dunia industri minyak dan gas tetap merupakan industri yang penting yang sangat diperhatikan oleh negara mengingat hubungannya dengan kesejahteraan hidup masyarakat di negara tersebut. Negara penghasil membutuhkan perusahaan asing oleh karena jumlah investasi yang sangat besar yang dibutuhkan pada saat eksplorasi migas sebelum produksi di fase eksploitasi migas tercapai. Iklim bisnis yang baik antara Negara penghasil migas dan perusahaan migas harus dijaga untuk tetap melanggengkan keuntungan bersama yang didapat dari kerjasama keduanya. Sistem bagi hasil yang diterapkan diantara keduanya harus memperhatikan kepentingan kedua belah pihak dimana Negara mendapatkan hasil migas untuk kesejahteraan rakyat dan dengan tetap memperhatikan tingkat pengembalian yang competitif bagi perusahaan migas. Di samping itu, resiko yang ada di dalam suatu negara juga harus diperhatikan sebelum sebuah perusahaan migas memutuskan untuk berinvestasi dalam suatu proyek migas di suatu negara. Hasil penggabungan dari reward dan resiko dalam tesis ini dianggap sebagai perwakilan dari daya tarik negara tersebut di industri hulu migas. Hasil dari tesis ini akan memampukan Negara membandingkan dan menganalisa keadaan industri hulu minyak mereka dan bagi perusahaan migas akan memberikan gambaran yang lebih baik untuk negara mana yang memberikan potensi keuntungan lebih baik."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarasanti Anindya Praba
"Penelitian ini menganalisa korelasi faktor-faktor ekonomi negara tujuan investasi terhadap aliran penanaman modal di beberapa negara. Analisa difokuskan pada penanaman modal asing pada industri manufaktur di Indonesia, Malaysia, Filipina dan Thailand dan didasarkan pada data-data makroekonomi pada periode 1996 hingga 2001. Analisa korelasi faktor-faktor ekonomi negara tujuan yang meliputi: (a) nilai tukar mata uang, (b) luas pasar, (c) tingkat pertumbuhan, dan (d) tingkat penetrasi usaha asing terhadap penanaman modal asing di bidang manufaktur dilakukan untuk setiap negara dengan menggunakan metode analisis regresi. Dengan menggunakan model regresi linier, analisis korelasi setiap variabel babas terhadap variabel terikat, yaitu tingkat penanaman modal asing, dilakukan secara terpisah untuk setiap variabel babas dan untuk masing-masing negara. Selanjutnya dengan menggunakan model regresi multipel keempat variabel babas secara bersama-sama dianalisa korelasinya terhadap tingkat penanaman modal asing. Hasil analisa regresi ini kemudian dibandingkan secara deskriptif untuk setiap negara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kasus aliran penanaman modal asing di sektor manufaktur untuk Indonesia, Malaysia, Filipina dan Thailand, perbedaan tingkatan penanaman modal asing di negara-negara tersebut dapat dijelaskan dalam berbagai tingkatan oleh faktor-faktor ekonomi di negara tujuan, baik secara terpisah maupun gabungan. Faktor-faktor tersebut meliputi tingkat nilai tukar mata uang, besar pasar, tingkat pertumbuhan dan penetrasi usaha asing. Korelasi antar tiap faktor negara tujuan dengan tingkat penanaman modal asing menunjukkan arah korelasi yang berbeda antar negara. Hasil korelasi antar variabel menunjukkan hasil yang bertentangan dan juga mendukung penelitian sebelumnya. Hasil penelitian tidak menunjukkan signifikansi secara statistik.
Untuk penelitian mendatang yang mencoba menganalisa fenomena penanaman modal asing dan factor-faktor yang menentukan sebaiknya mempertimbangkan satu pendekatan yang lebih komprehensif dengan menyertakan faktor-faktor internal perusahaan penanam modal dan lokasi investasi sehingga keterkaitan antar berbagai faktor dan fenomena penanaman modal asing tersebut dapat dipahami secara lebih baik.

This thesis analyzes the correlations of host country economic factors to foreign investment flow and compares the correlations between countries. The analysis focuses on direct investment manufacturing in Indonesia, Malaysia, Philippine and Thailand, using macroeconomic data of the countries for the period of 1996 to 2001. Several host country economic factors, they are: (a) foreign exchange fluctuation, (b) market size, (c) level of development, and (d) penetration by foreign business were analyzed of their association to foreign equity investment made to the manufacturing sector in each country using regressions analysis method. The four independent variables were analyzed independently for their association with the dependent variables (foreign equity investment) using linear regression model in each country, and subsequently, using multiple regressions model, the four variables were jointly analyzed on their associations to foreign equity investment. Regression results were then descriptively compared to each country.
Findings of this study show that in the case of foreign equity investment flow to manufacturing sector in Indonesia, Malaysia, Philippine and Thailand, the variance of foreign equity investment in these countries can be explained in various degree by the host country economic factors (i.e. foreign exchange fluctuation, market size, level of development and penetration by foreign business), independently or jointly. The direction of the relationship between each host country factor to the equity investment varies from country to country. Contradicting and supporting results of the variable's associations also appear in the finding. The findings did not show significant statistic results.
Future studies attempting to examine foreign direct investment phenomenon and the determinant factors of such activity should consider a more comprehensive approach incorporating both MNC and location factors to understand the interplay of these factors better as well as to understand the phenomenon better.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13992
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Indrawati
"Indonesia adalah negara terbesar di Asia Tenggara dengan lebih dari 20 juta penduduknya adalah kelas menengah yang dewasa ini memiliki pengaruh penting dan semakin menginspirasi. indonesia telah menjadi pasar yang menarik karena perkembangan pesat jumlah konsumen, khususnya dari kelompok penduduk berpendapatan menengah tersebut. tingginya jumlah populasi (lebih dari 250 juta penduduk) juga mengindikasikan besarnya potensi sumber tenaga kerja. industri life science (LS) secara luas mulai dikenal sebagai aliran baru ekonomi berbasis ilmu pengetahuan. studi ini mengidentifikasi posisi relatif Indonesia dikaji dari inventasi langsung luar negeri (foreign direct investment-FDI) pada industri LS, sekaligus dari sisi daya saing (competitiveness) dengan negara-negara lain di dunia Berdasarkan sektor LS, pesaing utama Indonesia adalah Portugal, Turki, Saudi Arabia, dan Nigeria, sedangkan berdasarkan aktivitas LS, Argentina dan Bulgaria adalah saingan utama. studi ini juga mengungkapkan bahwa FDI yang masuk ke Indonesia dipengaruhi terutama oleh tingkat inflasi dan return on investment."
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, {s.a.}
315 JASKS 7:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>