Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 226376 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizal Pahlevi
"Implementasi knowledge management telah dilakukan oleh perusahaan di berbagai bidang tak terkecuali Bank Indonesia. Pada awal implementasi knowledge managament, Bank Indonesia membenahi dari sisi sumber daya manusia agar lebih terbuka dalam melakukan knowledge sharing. Pemanfaatan knowledge management system yang telah dikembangkan kurang maksimal digunakan oleh pegawai Bank Indonesia, ditunjukkan dengan jarangnya pegawai Bank Indonesia mengunjungi knowledge management system tersebut. Selain itu belum pernah dilakukan analisis dampak proses knowledge sharing menggunakan knowledge management system. Dalam penelitian ini dilakukan analisis dampak knowledge sharing yang dilakukan menggunakan salah satu knowledge management system yang dimiliki Bank Indonesia, yaitu BLINK pada aspek proses (efektivitas, efisiensi, dan inovasi). Dampak pada aspek proses tersebut berdasarkan pada model yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu model yang dikembangkan pada tahun 2004 oleh pakar di bidang knowledge management. Responden kuesioner adalah admin BLINK dari masing-masing departemen atau satuan kerja, dengan jumlah data yang didapatkan teknik analisis yang sesuai adalah partial least square. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa knowledge sharing menggunakan BLINK memberikan dampak yang positif pada efektivitas, efisiensi, dan inovasi. Saran yang diberikan adalah perbaikan knowledge sharing pada sisi infrastruktur TI, kepercayaan, sikap, reward system dan dukungan jajaran petinggi.

Implementation of knowledge management has been done of companies on various sectors, no exception in Bank Indonesia. In initial phase of implementation of knowledge management, Bank Indonesia tried to improve human resource side in order to more easily to do knowledge sharing. Utilization of knowledge management system has been developed by Bank Indonesia is not used as expected, shown at employee is seldom to access knowledge management system. Furthermore, there is not yet analysis of impact knowledge management system on knowledge sharing process. In this research analyzes the impact of knowledge sharing on one of the knowledge management system owned by Bank Indonesia, BLINK, on the process aspects (effectiveness, efficiency, and innovation). Impact on process aspects based on model that used in this research, model which was developed on 2004 by expert in knowledge management. Respondend of questionnaire was system administrator of BLINK from all department. Analytical technique which the most appropriate based on total collected data is partial least square. Based on result of analysis stated that knowledge sharing gives positive impact to effectiveness, efficiency, and innovation. Suggestion to improve knowledge sharing on IT infrastructure, trust, attitude, reward system, and support of top management."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Ferdinan
"Pengetahuan merupakan hal yang krusial untuk dimiliki oleh sebuah perusahaan Manajemen pengetahuan penting dilakukan dalam perusahaan untuk menjamin bahwa setiap pengetahuan yang melekat pada setiap pegawai dapat menjadi pengetahuan perusahaan juga PT BCI Asia merupakan sebuah perusahaan jasa media untuk proyek konstruksi Produk utama BCI Asia yang dijual kepada calon pelanggan adalah Project Leads Kompleksitas fitur produk Project Leads yang ditawarkan oleh BCI Asia merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi setiap karyawan Tingkat kemampuan penguasaan karyawan terhadap produk yang baik tentunya akan mendukung tingkat penjualan Knowledge Management System merupakan teknologi yang memungkinkan proses pengidentifikasian pengelolaan dan transfer pengetahuan berjalan efektif dan efisien Pada penelitian ini menghasilkan rancangan model KMS yang sesuai dengan kebutuhan PT BCI Asia Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pendekatan metodologi Tiwana Tiwana 1999 dan analisis faktor kontingensi Fernandez 2004 Hasil rancangan model tersebut tertuang pada prototipe yang memiliki fungsi fungsi untuk menunjang proses manajemen pengetahuan di PT BCI Asia.

Knowledge is crucial to an organization Knowledge management is important to guarantee all individual knowledges become company knowlege PT BCI Asia is a media services company which specialized in construction projects The main product of BCI Asia is Project Leads Complexity in Project Leads rsquo s features offered by company brings a challenge to the staff The high degree knowledge of employee in a product will impact the degree of product rsquo s selling Knowledge Management System is a technology that enable process of identification manage and transfer of knowledge more effective and efficient The result of this research is a knowledge management system model for BCI Asia This research use Tiwana methodology Tiwana 1999 and contingency factor analysis Fernandez 2004 The design of the model is embodied in prototypes that have functions to support knowledge management process in BCI Asia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Ariyana
"Pusintek sebagai unit TIK Pusat di Kemenkeu, sesuai amanah arah pengembangan TIK Kemenkeu dalam mendukung integrasi TIK Kemenkeu dalam mewujudkan sistem informasi manajemen keuangan terpadu, bertanggung jawab dalam penyediaan dukungan TIK yang meliputi staf pendukung teknis dan Service Desk. Pusintek sudah memiliki aplikasi pengelolaan layanan TIK yang digunakan untuk mendokumentasikan laporan permintaan, laporan gangguan, dan laporan permintaan perubahan dalam sebuah sistem yang berbasiskan ITIL bernama aplikasi Sipelantik. Penerapan knowledge based untuk penyelesaian laporan incident belum optimal karena pegawai belum memanfaatkan sharing pengetahuan atau dokumen petunjuk teknis untuk penyelesaian incident pada aplikasi Sipelantik, selain itu pegawai kesulitan mencari pengetahuan yang telah ada. Tujuan penelitian ini adalah membuat rancangan KMS yang sesuai untuk Pusintek Kementerian Keuangan. Pendekatan dengan kontingensi menyediakan beberapa alternatif yang dapat diterapkan sesuai dengan karakteristik organisasi. Dengan begitu untuk mendapatkan solusi rancangan KMS yang sesuai dengan karakteristik Pusintek maka analisis yang diterapkan pada penelitian ini menggunakan analisis kontingensi dari Becerra-Fernandez dan Sabherwal. Penelitian ini menghasilkan rancangan KMS yang sesuai untuk Pusintek Kemenkeu, dimana proses KM yang dihasilkan adalah routines, socialization for knowledge sharing, exchange, dan externalization. Kebutuhan fungsionalitas sistem menghasilkan empat fitur utama untuk mendukung proses KM tersebut yaitu mengelola dokumen, forum diskusi, expert locator, dan wiki.

Pusintek as a Centre ICT unit of the Ministry of Finance, according mandate directions of ICT development in supporting the integration of ICT of the Ministry of Finance in realizing an integrating financial management information system, is responsible for the provision of ICT support that includes technical support staff and Service Desk. Pusintek has already own ICT service management application that used to document the report requests, bug reports, and report change request for an ITIL based system called Sipelantik application. The application of knowledge based on the completion of incident report is not optimal because the employees do not take advantage of sharing knowledge or technical guidance documents for the completion of the Sipelantik incident, other than that of employees having trouble finding the knowledge that already exists. The purpose of this study is to design an appropriate KMS for Pusintek of the Ministry of Finance. Contingency approach presents several alternatives that can be applied in accordance with the characteristics of the organization. To obtain a design solution that is suitable with the KMS Pusintek characteristics the analysis in this study will be using contingency analysis of Becerra Fernandez and Sabherwal. The research resulted in the design of appropriate KMS for Pusintek of the Ministry of Finance, which is the process of KM generated routines, socialization for knowledge sharing, exchange, and externalization. System functionality produces four main features to support the KM processes which are manage documents, discussion forums, expert locator, and wiki."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Ridwan
"Knowledge kini menjadi salah satu aset terpenting bagi setiap organisasi di era informasi. Kegiatan untuk untuk menciptakan, menjaga, dan mendistribusikan knowledge dikenal dengan Knowledge Management (KM). Tingkat kematangan suatu KM dapat diukur dengan menggunakan model kematangan KM.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah model kematangan dengan mengintegrasikan 10 aspek yang dipercaya sebagai faktor kunci keberhasilan implementasi KM di PT. KLM. Model kematangan yang dijadikan acuan adalah model kematangan dari Siemens' KMMM®, Infosys, G-KMMM, KMCA, dan model yang dikembangkan oleh Khatibian, Pour, & Javari (2010). Instrumen pengukuran yang dibuat berupa kuesioner yang validitasnya diuji dengan menggunakan metode Bivariate Pearson (Korelasi Pearson Product Moment).
Reliabilitas kuesioner diuji dengan menggunakan metode Cronbach's Alpha. Selanjutnya Model ini diujikan kepada 3 domain KM di PT. KLM yaitu Project, IT, dan Marine dengan menggunakan Uji Varian Satu Jalur (One Way ANOVA) untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata kematangan dari tiga domain KM tersebut. Sebelum dilakukan pengujian One Way ANOVA dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas) dengan Levene Test untuk memastikan varian atau subjek berasal dari kelompok yang sama sebagai prasyarat pengujian. Tingkat kematangan kemudian dihitung dengan One-Sample Test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada varian tingkat kematangan pada ketiga domain diuji. Hasil pengukuran tingkat kematangan menunjukkan kematangan KM masih berada pada level 4 dan ini masih satu level dibawah level ideal yaitu level 5. Selain melakukan analisa dengan metode statistik parametrik, juga dilakukan analisa deskriptif-kualitatif untuk menggambarkan korelasi hasil pengukuran dengan hasil observasi implementasi KM di PT. KLM. Hasilnya 3 aspek yang menjadi keunggulan penerapan KM di PT. KLM yaitu: 1) Teknologi pendukung; 2) Proses standar untuk pembelajaran; 3) Hubungan baik dan saling percaya. Sedangkan 3 hambatan utama dalam penerapan KM di PT. KLM adalah: 1) Keterlibatan anggota rendah; 2) Keberhasilan KM masih kurang terukur; 3) Kurang program penghargaan dan motivasi.

Knowledge has become one of the most important asset for every organization in the information era. Activities to create, maintain, and disseminate the knowledge known as Knowledge Management (KM). Maturity level of a Knowlege Management fairly can be measured using KM Maturity Model.
This research aimed to develop a maturity model by integrating 10 aspects which believed as the Critical Success Factors (CSFs) of KM implementation in PT. KLM. Maturity Model that used as refferences are maturity model from Siemens? KMMM®, Infosys, G-KMMM, KMCA, and a maturity model developed by Khatibian, Pour, & Javari (2010). Assessment instrument that developed is a questionaire which its validity was tested using Bivariate Pearson method (Pearson Product Moment Correlation). Questionaire reliability was tested using Cronbach?s Alpha method.
Upon that this model was tested to 3 KM domain in PT. KLM which are Project, IT, and Marine by using One Way Varian Analysis Method (One Way ANOVA) to discover whether differences in maturity level of these three domain exists. Before proceeding with One Way ANOVA, a varian homogenity test was carried out with Levene Test to ensure all varian or subject coming from identical group as the preliminary requirement of the assessment. Maturity level then measured using One-Sample T Test. This research discovered that there is no variances in maturity level on all three domain tested.
Measurement result shows that KM Maturiy domain is in level 4 and this is one level behind if compared to ideal condition which is level 5. Beside of analyzing by the means of statisticalparametric method, a descriptive-qualitative analysis also conducted to depict the correlation between assessment result and the observation of KM implementation in PT. KLM. The result are 3 main aspects that bring the advantage on KM implementation in PT. KLM as follows: 1) Supporting technology; 2) Standard process of learning; 3) Mutual trust and relationship. In other hand there are 3 main obstacle on KM implementation in PT. KLM, they are: 1) Lack of involvement from members; 2); Lack of measurement on KM success; 3) Lack of award & motivation program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Dewi Astuti
"Direktorat Sistem Informasi Statistik Direktorat SIS merupakan unit kerja yang melayani bidang Teknologi, Informasi, dan Komunikasi TIK di Badan Pusat Statistik. Laporan kinerja Deputi Metodologi dan Informasi Statistik tahun 2015 menyebutkan bahwa permasalahan yang terdapat di Direktorat SIS adalah tingkat pengetahuan sumber daya manusia SDM TIK masih terbatas dan tidak merata. Padahal salah satu misi BPS adalah membangun insan statistik yang profesional, berintegritas, dan amanah untuk kemajuan perstatistikan. Profesional berarti insan statistik harus memiliki kapasitas dan kapabilitas yang diperlukan untuk menghasilkan data statistik yang berkualitas.
Saat ini pengetahuan di BPS masih melekat pada individu belum melekat pada unit kerja yang memerlukan pengetahuan tersebut. Jika terjadi perpindahan pegawai yang mempunyai pengetahuan tertentu di Direktorat SIS, bisa berdampak pada kinerja layanan TIK di BPS. Agar kinerja layanan TIK tidak bergantung pada individu tertentu, maka penting untuk Direktorat SIS mengimplementasikan manajemen pengetahuan dengan merancang sistem manajemen pengetahuan.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan sistem manajemen pengetahuan di Direktorat SIS. Sistem manajemen pengetahuan ini dirancang menggunakan Soft System Methodology yang digabungkan dengan pemetaan pengetahuan dan proses manajemen pengetahuan Becerra-Fernandez. Organizational Culture Assessment Instrument OCAI digunakan untuk mengetahui budaya organisasi di Direktorat SIS. Penelitian ini menghasilkan sembilan aktivitas pada pembuatan model konseptual dan tujuh fitur sistem manajemen pengetahuan.

Directorate Statistical Information System SIS is a business unit that serves the line of Information, Communication, and Technology ICT in the Statistics Indonesia. The 2015 39 s performance report of the Deputy of Statistical Information and Methodology has stated that the problem contained in the SIS 39 s Directorate was limitation and uneven of the level of knowledge of ICT 39 s human resources. Whereas, one of the Statistics Indonesia 39 s mission is building the human being a professional, integrity, and mandate for statistical improvement. Professional mean that statistical human must have the capacity and capability required to produce quality statistics.
Currently, knowledge in Statistics Indonesia is still attached in individual and not attached to the business units that require such knowledge. In case of personnel transfer who has specific knowledge in the SIS 39 s Directorate, could have an impact on the performance of ICT services in Statistics Indonesia. In order that ICT services 39 s performance is not dependent on particular individuals, it is important for the SIS 39 s Directorate to implement knowledge management with designing knowledge management system.
This study aimed to design knowledge management system in the SIS 39 s Directorate. Knowledge management system was designed using Soft Systems Methodology combined with knowledge mapping and Becerra Fernandez 39 s knowledge management processes. Organizational Culture Assessment Instrument OCAI was used to determine the organizational culture at the SIS 39 s Directorate. This study resulted in nine activities in the construction of the conceptual model and the seven features of knowledge management system.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wiluyaningtyas Wijayanti
"Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan lembaga pemerintahan yang bertugas melakukan kegiatan statistik berupa sensus dan survei untuk menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah, masyarakat dan pihak swasta. Untuk mengoptimalkan proses bisnis utama BPS dalam memproduksi data dan memberikan layanan data kepada pengguna dibutuhkan ketersediaan infrastruktur dan layanan teknologi informasi (TI) yang berkualitas.
Semua layanan TI di lingkungan BPS diharapkan dapat diberikan sesuai dengan target yang telah disepakati dalam Service Level Agreements (SLA). Namun kenyataannya, pada laporan yang didapatkan dari sistem informasi pusat layanan TI BPS, terdapat beberapa layanan TI yang waktu penyelesaiannya melebihi jatuh tempo atau target yang sudah ditetapkan. Permasalahan ini disebabkan karena kurangnya tingkat knowledge sharing pegawai dalam memberikan layanan TI.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi knowledge sharing pegawai, serta memberikan rekomendasi untuk meningkatkan knowledge sharing pegawai dalam layanan TI di Direktorat Sistem Informasi Statistik (SIS) BPS. Kerangka teoretis yang dirancang pada penelitian ini mengadopsi dari penelitian-penelitian sebelumnya dengan menggunakan dimensi individu, organisasi, dan teknologi.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus, survey research dengan pendekatan metode kuantitatif dan metode kualitatif untuk menyusun rekomendasi peningkatan knowledge sharing pegawai. Pengumpulan data dilakukan melalui survei dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik Partial Least Squares Structured Equation Model (PLS-SEM).
Berdasarkan hasil analisis, faktor-faktor yang terbukti berpengaruh terhadap kemampuan pegawai dalam melakukan knowledge sharing di Direktorat SIS adalah self efficacy, personal expectation, social capital, IT utilization dan end user focus.

Badan Pusat Statistik (Central Bureau of Statistics) is non-departmental government institute of Indonesia that is responsible for conducting a statistical survey to provide data needs for governments, communities and private parties. Quality infrastructure and information technology (IT) services are needed to optimize BPS main business processes in producing data and providing data services to users.
All IT services in the BPS environment are expected to be provided by targets agreed upon in Service Level Agreements (SLAs). However, in reality, the reports obtained from IT service centre information system contained IT services whose completion time exceeded the predetermined time target. This problem is caused by the lack of level of employee knowledge sharing in providing IT services.
This study aims to analyze the factors that influence employee knowledge sharing and also provide recommendations for improving employee knowledge sharing capabilities in IT services at the Directorate of Statistical Information Systems (SIS) BPS. The theoretical framework designed in this study adopts from previous studies using individual, organizational, and technological dimensions.
This research is a case study research, survey research with quantitative method approach and qualitative method to develop recommendations for increasing employee knowledge sharing capabilities. Data collection was carried out through surveys and analyzed by Partial Least Squares Structured Equation Model (PLS-SEM) techniques.
Based on the results of the analysis, the factors that proved to influence the ability of employees to carry out knowledge sharing were self-efficacy, personal expectation, social capital, IT utilization and end-user focus.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Eriko
"Data Center (DC) sebagai pusat operasional seluruh sistem aplikasi dan sentral sistem jaringan komunikasi data, harus dapat memenuhi seluruh kebutuhan kegiatan operasional Teknologi Informasi (TI) perusahaan. Meningkatnya pertumbuhan jumlah infrastruktur TI pada PT. XYZ menyebabkan permasalahan pada DC saat ini. Permasalahan yang ada diantaranya adalah DC saat ini tidak memenuhi standar TIA (Telecommunication Industry Association) - 942, distribusi listrik dan pendinginan yang tidak tercukupi, tekanan beban ruangan dan udara panas yang semakin terkonsentrasi dari banyaknya server yang beroperasional. Dengan permasalahan yang ada pada DC saat ini, PT.XYZ mengembangkan proyek migrasi ke infrastruktur DC baru yang di dalamnya memiliki prasyarat - prasyarat untuk mengatasi permasalahan yang ada saat ini. Dalam kegiatan proyek pengembangan infrastruktur DC baru, diperlukan proses tahapan manajemen risiko untuk dapat mengidentifikasi risiko yang akan dihadapi, proses pengendalian risiko dan strategi - strategi untuk proses mitigasi risiko yang ada. Dalam karya akhir ini dilakukan penyusunan manajemen risiko TI dalam proyek migrasi DC lama ke infrastruktur DC baru dengan menggunakan kerangka kerja Project Management Body of Knowledge (PMBOK). Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu hasil wawancara, dokumen rencana koneksi antar rak perangkat jaringan, dokumen jalur rencana instalasi kabel, rencana migrasi storage, jadwal uraian kegiatan proyek dan laporan hasil kegiatan ujicoba. Hasil dari karya akhir ini adalah daftar risiko, strategi mitigasi risiko serta daftar pemilik risiko sebagai acuan dan pedoman dalam proyek migrasi DC yang akan dihadapi.

Data Center (DC) as the operational center of the whole central system applications and data communication network systems, must be able to meet all the needs of the operational activities of Information Technology (IT) companies. The increasing growth of the IT infrastructure at PT. XYZ cause problems on DC current. Existing problems such as DC does not currently meet the standards TIA (Telecommunications Industry Association) - 942, power distribution and cooling are not fulfilled, the pressure and heat load space is increasingly concentrated on the number of servers are operational. With the problems that exist in the current DC, PT. XYZ develop infrastructure projects migration to a new DC in which has a prerequisite to overcome the problems that exist today. In the course of the DC new infrastructure development projects, the necessary process steps of risk management to identify risks that will be faced, risk control processes and strategies for mitigating the risk. In this thesis carried out the preparation of IT risk management within the current DC migration project infrastructure to the new DC by using the framework of the Project Management Body of Knowledge (PMBOK). The data used are secondary data interviews, planning documents connections between network devices rack, document line cable installation plans, storage migration plan, schedule and description of project activity test report on their activities. The results of this thesis is a list of risks, risk mitigation strategies and risk owners list as a reference and guidance in DC migration project that will be encountered."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Novira
"Sistem Manajemen Pengetahuan Knowledge Management System merupakan salah satu layanan teknologi informasi yang ada di Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai sarana berbagi data, informasi dan pengetahuan antar pegawai di internal Kementerian. Sistem mulai digunakan pada awal tahun 2014, hingga tahun 2016 target jumlah pengguna sistem masih belum tercapai.
Penelitian ini ingin mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan pengguna sistem dengan menggunakan model penerimaan UTAUT2 yang dimodifikasi sesuai kondisi subyek penelitian. Model penerimaan terdiri atas 6 variabel independen yaitu performance expectancy, effort expectancy, social influence, habit, system quality, information quality dan 2 variabel dependen yaitu behavioral intention dan use behavior serta 3 variabel moderator yaitu age, gender dan experience.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebar ke 260 orang pegawai Kementerian Kominfo yang terdaftar sebagai kontributor serta 61 orang pegawai Kementerian Kominfo yang pernah mengikuti sosialisasi penggunaan KMS.
Metode pengolahan dan analisis data menggunakan Partial Least Square Structural Equation Model PLS-SEM. Aplikasi yang digunakan untuk membantu pengolahan data adalah Microsoft Excel dan SmartPLS versi 3.2.7.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa habit menjadi salah satu faktor yang mendorong penggunaan KMS oleh user. System quality dan Information Quality menjadi faktor yang mendorong niat user untuk menggunakan KMS, dimana faktor System Quality menjadi faktor pendorong terkuat.

Knowledge Management System is one of the information technology services in the Ministry of Communication and Technology Information as a means of data, information, and knowledge sharing among employees. Launched in early 2014, the target number of system users is still not reached until 2016.
This research aims to investigate influencing factors of system user acceptance based on modified UTAUT2. The acceptance model consists of 6 independent variables ie performance expectations, social influences, habits, system quality, information quality and 2 dependent variables are behavioral intention and use behavior and 3 moderator variables are age, gender and experience.
Data was collected using questionnaires that distributed to 260 employees who were contributors and 61 employees who had participated in the socialization of KMS.
Method of processing and data analysis using Partial Least Square Structure Equation Model PLS SEM. Microsoft Excel and SmartPLS version 3.2.7 are used to assist data processing.
The results show the habit to be one of the factors that encourage the use of KMS by the user. System and Information quality are the factors that drive users to use KMS, where the System Quality factor is the strongest driving factor.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soutan Salim
"Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem manajemen pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan konsultan teknologi informasi PT. Magna Solusi Indonesia PT. MSI. Perancangan sistem manajemen pengetahuan PT. MSI menggunakan dua fase evaluasi infrastruktur dan analis, perancangan dan pengembangan sistem manajemen pengetahuan dan tujuh langkah yang terdapat pada metodologi yang dikemukakan oleh Tiwana 2002. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan studi kepustakaan dan studi lapangan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa perancangan sistem manajemen pengetahuan paling sesuai dibangun dengan menggunakan web application platform. Sistem manajemen pengetahuan, PT. MSI menekankan pada tiga proses pengetahuan yaitu menemukan pengetahuan, menggunakan pengetahuan, dan menggunakan menvalidasi kembali pengetahuan. Berdasarkan proses ini, maka fitur-fitur yang dibangun dalam sistem manajemen pengetahuan adalah document management. knowledge base, forum dan search retrieval.
Selain itu terdapat konten pencarian dalam sistem manajemen pengetahuan yang terdiri dari activities bagian, domain topik, type, product services, location. Prototype sistem manajemen menggunakan enam layer arsitektur manajemen pengetahuan, yaitu repository, transport layer, application layer, collaborative filtering, access and authentication layer dan interface layer.

The aim of this reseach is to design knowledge management system that fit to PT. MSI's needs as a consulting company in information technology. The design of PT. MSI's knowledge management system used two phases infrastructure evaluation and knowledge management system analysis, design and development and seven steps of Tiwana's methodology 2002 . The data was collected by using literature study and field research.
The result shows that web application platform is the most appropriate to use in designing knowledge management system. PT. MSI's knowledge management system focuses on three processes which are find knowledge, use knowledge, and reuse revalidate knowledge. The features of PT. MSI's knowledge management system is developed based on those processes. The features consist of document management. knowledge base, forum dan search retrieval.
The searching content is developed by using five attributes, which are activities department , domain topic, type, product services and location. Prototype of knowledge management system uses six layers architecture of knowledge management. The six layers are repository, transport layer, application layer, collaborative filtering, access and authentication layer dan interface layer.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pita Larasati Fauziah Nur
"Tugas akhir ini membahas suatu pengembangan model untuk suatu knowledge management system dengan domain riset, yaitu pada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Model berupa prototipe berbasis web. Pengembangan ini bertujuan dalam sharing data, informasi, dan pengetahuan serta komunikasi yang terjadi pada lembaga tersebut sehingga diharapkan dapat membantu pertukaran informasi yang terkadang terputus. Hal ini dikarenakan belum ada suatu repository khusus yang menampung dan mengelola human capital (sebagai dasar utama pengetahuan yang dimiliki lembaga riset) di BPPT.
Prototipe web ini menggunakan teknologi semantic web dengan penerapan ontologi. Pemilihan teknologi tersebut berdasarkan kajian terhadap pengembangan knowledge management system di beberapa lembaga riset dunia. Lalu, analisis project flow di BPPT serta analisis berdasarkan contingency factor. Kemudian, pengembangan model bernama BPPT Intranet ini dibuat dengan menggunakan open source, yaitu portalCore yang telah digunakan pula dalam salah satu proyek SWAD-E, yaitu SWED serta blog Wordpress sebagai media untuk membantu sharing komunikasi (bersifat independent).
Selain itu, tugas akhir ini menampilkan beberapa screenshot tampilan disain prototipe BPPT Intranet serta rincian uji fungsionalitas pada sistem tersebut. Model knowledge management system pada BPPT Intranet ini adalah knowledge sharing system. Hal ini dibuktikan melalui analisis contingency factor yang disesuaikan pula dengan project flow dan tujuan penelitian.

The focus on this thesis is developing a model for knowledge management system in research domain, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. This model is a web prototype. The purpose of developing this knowledge management system are sharing data, information, knowledge, communication that happen at this organization so that the system can improve information exchange in research area. In BPPT itself, they do not have yet some repository which can accomodate and manage human capital (as main fundamental of knowledge owned by research area).
This web prototype is using semantic web technology with ontology application. The chosen of the technology is based on study from previous works about development of knowledge management system in several research organizations in the world. Then, continue with some analysis for BPPT?s project flow and analysis based on contingency factors. After that, knowledge management system model (known as BPPT Intranet) is developed using an open source named portalCore that has been used in one of SWAD-E projects, called SWED and also Wordpress blog as a media for helping knowledge workers to communicate each other.
Moreover, this thesis displays some screenshot from BPPT Intranet?s prototype design and details about functional test that have been applied on the system. The appropriate knowledge management system model at BPPT Intranet is knowledge sharing system. That is proofed by analysis based on contingency factor and also according to BPPT?s project flow and purpose of the research itself.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>