Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105329 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bancin, Vera Nola Sari
"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyediakan alternatif moda angkutan orang khusus pelajar yaitu Bus Sekolah. 51 Bus Sekolah disediakan untuk memenuhi kebutuhan transportasi para pelajar.
Keselamatan penggunaan Bus Sekolah menjadi prioritas dan audit diperlukan. Dimana audit merupakan suatu proses sistematis, mandiri dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan mengevaluasinya secara objektif serta menentukan sejauh mana kriteria audit telah dipenuhi. Bus Sekolah DKI Jakarta menggunakan jenis bus besar dengan jumlah maksimal 40 orang, dalam pengoperasiannya mengikuti ketentuan yang sudah diatur dalam Standar Operasi Prosedur (SOP) untuk Bus Sekolah.
Survey dilakukan pada 2 rute yaitu Pulo Gadung ? Pondok Kopi dan Pasar Minggu ? Lenteng Agung. Survey yang dilakukan yaitu wawancara kepada pengemudi dan pelajar, fasilitas keselamatan, dan kecepatan. Survey wawancara kepada pelajar menggunakan kuesioner. Hasil wawancara dengan kuesioner dianalisis dengan perangkat lunak statistic SPSS.
Hasil dari audit keselamatan pengoperasian Bus Sekolah rute Pulo Gadung ? Pondok Kopi dan Pasar Minggu?Lenteng Agung dapat dikatakan tingkat keselamatan baik dari sisi kecepatan kendaraan sementara untuk beberapa fasilitas keselamatan belum mengikuti Standar Operasi Prosedur (SOP).

DKI Jakarta Provincial Government through Jakarta Transportation Departement provides an alternative transportation for students, School Bus. A total of 51 school buses are provided to meet the transportation demand of school students.
As safety is considered the almost priority, a safety audit needs to be conducted. This audit is required a systematic process, independent and documented process for obtaining audit evidence and evaluating it objectively and for determining whether the criteria is fullfied. The type of Bus used for the school bus is large bus bus with the capacity of 40 passengers in this operation. This follows the requirements set out in Standard Operating Procedure(SOP) for School Bus.
The survey was conducted on 2 routes namely Pulo Gadung - Pondok Kopi and Pasar Minggu - Lenteng Agung. By interviewing students and drivers, safety facility and speed. The interview survey was using closed questionnaire given to students. The result were analyze using SPSS statistical software.
The results of the safety audits on School Bus route Pulo Gadung - Pondok Kopi and Pasar Minggu - Lenteng Agung indicate the vehicle speed is good and it is acceptable. However for some safety facilities prove not to comply with Standard Operating Procedure (SOP).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46033
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Nugraha
"Bus sekolah dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dijalan, sehingga dapat mengurangi kemacetan di Jakarta. Bus sekolah di DKI Jakarta beroperasi di sembilan rute dengan jumlah bus setiap hari sebanyak 44 kendaraan. Namun sampai saat ini masih memiliki beberapa permasalahan diantaranya pada kapasitas yang tersedia sebagian lebih banyak dan sebagian lagi kurang dibandingkan demand pelajar menggunakan bus sekolah. Oleh karena itu, perlu adanya kajian untuk mengetahui efektivitas pengoperasian bus sekolah yaitu dengan metode survey menggunakan kuisioner tertutup dan dilakukan terhadap pelajar pengguna bus sekolah. Kajian terbatas terhadap rute Pasar Minggu ? Lenteng Agung dan Pondok Kopi ? Pulo Gadung. Analisis dengan menggunakan perangkat lunak statistik.
Menganalisis data dengan metode statistik deskriptif, yaitu korelasi dan regresi linier. Hasil analisis rute Pasar Minggu - Lenteng Agung menunjukkan bahwa variabel kehandalan yang paling berpengaruh kuat. Sedangkan yang paling berpengaruh kuat untuk rute Pondok Kopi - Pulo Gadung adalah variabel kenyamanan. Maka hasil dari kajian efektivitas pengoperasian bus sekolah kedua rute dikatakan efektif dari sisi pelajar yaitu sebagai pengguna bus sekolah. Dibandingkan antara kedua rute dan yang paling efektif adalah rute Pondok Kopi ? Pulo Gadung.

School buses can reduce the use of private vehicles on the street, so it can reduce traffic congestion in Jakarta. A number of school buses operated in Jakarta for nine routes are 44 buses per day. However, until now the school buses overcome some problems such as on the available capacity that are some more and some less than the demands of the students using school buses. Therefore, this study is needed to determine the effectiveness of school buses operation by doing survey method that using a closed questionnaire system which is conducted for the student that used school buses. The study restricted to the Pasar Minggu ? Lenteng Agung route and Pondok Kopi ? Pulo Gadung route. Analyze by statistical software.
Analyzing data with the descriptive statistic methods are correlations and linear regression. The results of the analysis for Pasar Minggu - Lenteng Agung route indicated that reliability is the most influential variable. While the most influential for Pondok Kopi ? Pulo Gadung route is comfort variable. Thus between of two routes the results of the effectiveness study of school buses operation is effective which is conducted for the student that used school buses. Compared between of two routes the most effective route is the Pondok Kopi ? Pulo Gadung."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratri Fatmawati
"Kebakaran merupakan kejadian yang tidak diinginkan karena dapat menimbulkan kerugian materi maupun jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengaudit sistem keselamatan kebakaran di gedung PT. X Jakarta. Hasil penelitian selanjutnya dibandingkan dengan Perda DKI No. 3/1992, Kepmen PU No. 10/KPTS/2000 dan NFPA 10, 13, 72, 101. Klasifikasi gedung merupakan bangunan kelas 8 dan risiko kebakaran kelas A, B, C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gedung telah dilengkapi detektor; alarm; APAR; sprinkler; jalan dan tanda keluar; tangga, pintu dan penerangan darurat; tempat berhimpun. Telah memiliki organisasi, prosedur, dan latihan kebakaran. Pemeriksaan sarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran telah dilakukan namun belum ada prosedur tertulisnya.

Fire is an incident that may cause loss of material and life. The objective of this study is conduct audit for fire safety in the building at PT. X Jakarta. The audit results are then compared to the Perda DKI No. 3/1992, Kepmen PU No. 10/KPTS/2000 and NFPA 10, 13, 72, 101. Building classification is classified as Class 8 and fire risk as Class A, B, C. Results of audit show that the building equipped with detector; alarm; fire extinguisher; sprinkler; exit way and sign; emergency stair, door and lighting; muster point. PT. X has emergency response organization, procedure, and training. PT. X conduct fire safety facilities inspection but there is no written procedure."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-5708
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Febrianto
"Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji variabel-variabel yang mempengaruhi kepercayaan peserta didik dalam menggunakan fasilitas transportasi kota, yang disediakan khusus oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yaitu bus sekolah, yang diharapkan menjadi contoh transportasi layak dan ramah bagi peserta didik untuk berangkat dan pulang sekolah, ditengah keterbatasan kualitas pelayanan yang diberikan angkutan umum lainnya.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif menggunakan metodologi penelitian survey kuesioner, dengan responden peserta didik dari berbagai tingkatan kelas sekolah.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat 4 (empat) variabel yang mempengaruhi tingkat kepercayaan peserta didik yaitu keselamatan, keamanan, aksesibilitas dan kenyamanan. Variabel yang memberikan pengaruh signifikan dalam pembentukan tingkat kepercayaan peserta didik adalah variabel aksesibilitas dan kenyamanan.

This study is dedicated to analyze variables, which influenced school tuition to use the urban transportation facilities, which provided specifically by Local Government of DKI Jakarta which is Bus Sekolah, Which is expected to be an example of transportation for school tuition of viable and friendly to go and return from school, despite limitation of quality service rendered by other public transportation.
The kind of research done is quantitative research; using research methodology survey questionnaire, with respondents from the student tuition on various levels school classes.
From the research seen that there are four variables That influences the level of trust school tuition; namely of peace offerings, security, the accessibility and comfort. Variables that provide significant influence in the formation of the level of trust school tuition are accessibility and comfort.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Irianto
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Budianto
"Akibat urbanisasi, pada awal tahun 1960 jumlah penduduk Jakarta yang termasuk ke dalam kelompok usia produktif tumbuh secara signifikan. Selain itu, berkembangnya daerah-daerah penyangga Jakarta juga turut mendorong timbulnya masalah transportasi umum di Jakarta. Hal ini disebabkan karena sebagian besar masyarakat tidak memiliki kendaraan sendiri, dan membutuhkan kendaraan/transportasi umum untuk melakukan mobilitas mereka sehari-hari.
Kebutuhan akan transportasi umum ini tidak bisa diimbangi oleh penyediaan transportasi umum yang memadai. Salah satu transportasi umum yang paling memprihatinkan pada saat itu ialah bus kota. Beruntungnya, Ali Sadikin sebagai gubernur baru Jakarta cukup sigap dalam menangani hal ini.
Skripsi ini membahas mengenai latar belakang, langkah-langkah pembenahan, serta reaksi masyarakat atas bus kota di Jakarta pada masa pemerintahan Ali Sadikin tahun 1966 - 1977.

As a result of urbanization, in the early of 1960's the population of Jakarta which belong to the productive age group is growing significantly. In addition, the development of Jakarta's buffering areas also encouraged the emergence of public transportation problems in Jakarta. This is because most people do not have their own vehicle, and need public transportation for their day-to-day mobilities.
The need for public transportation cannot be offseted by the provision of adequate public transport. One of the most alarming public transportation at that time was a city bus. Fortunately, Ali Sadikin as a new governor of Jakarta was quite eager to deal with this.
This thesis discusses the background, the policies, and public reaction about city bus in Jakarta during the reign of Ali Sadikin's 1966 - 1977.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Puspita Rafshanjani
"Kemacetan di DKI Jakarta merupakan masalah yang sering terjadi dari tahun ke tahun. Hal tersebut terjadi karena tingkat perpindahan masyarakat terjadi pada waktu serentak dengan jumlah yag sangat besar. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah sudah mengerluarkan beberapa peraturan dan kebijakan yang membatasi pergerakan transportasi pribadi dan meningkatkan layanan transportasi umum. Untuk meningkatkan keinginan masyarkat menggunakan layanan transportasi umum, luas jangkauan layanan harus ditingkatkan sehingga pengguna akan lebih mudah dalam aksesibilitas. Penelitian ini berfokus pada penempatan lokasi baru yang dapat dibangun oleh bus non-BRT Transjakarta menggunakan metode optimasi set covering problem sebagai salah satu cabang dari penelitan operasi dengan tujuan untuk menentukan lokasi yang baru sehingga mampu menjangkau daerah yang belum terlayani. Hasil dari model optimasi mampu meningkatkan jumlah daerah tercover sebanyak 7,3 persen dengan membangun sebanyak 160 lokasi pemberhentian baru. Masih terdapat daerah yang belum terlayani dikarenakan daerah tersebut tidak berpenghuni atau tidak memiliki infrastruktur yang memadai.

Traffic congestion in DKI Jakarta is a problem that occurs every year. This happens because of the mass mobility occurs at the same time and in a very large number. To overcome this problem, the government has issued several regulations and policies to limit the movement of private transportation and improve public transportation services. In order to increase the public's desire to use public transportation services, the area of services must be expanded so that users will have easier access to public transport. This study focus on the placement of new bus stop locations for non-BRT Transjakarta buses using the set covering problem optimization method as a branch of operations research with the aim of determining new locations that able to reach unserved areas. The results of the optimization model were able to increase the number of areas covered by 7.3 percent by placing 160 new stopping locations. However, there are still areas that have not been served because of several reasons such as the area is uninhabited or does not have adequate infrastructure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ihwa Adam
"Kebijakan pemerintah yang tidak memonopoli angkutan umum bus di Jakarta, menyebabkan efek domino yang buruk bagi sistem angkutan umum di Jakarta, keadaan itu berakibat pada buruknya pelayanan yang diberikan kepada pengguna jasa angkutan umum ini. Tidak ada penjadwalan, tumpang tindih rute, kemacetan, pengemudi yang ugal-ugalan demi mengejar setoran, dan kondisi bus yang sudah dimakan usia merupakan contoh buruknya pelayanan angkutan umum ini. Perubahan dari sistem - persaingan bebas - dalam cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak menjadi monopoli oleh negara, akan meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan kepada para pengguna jasa angkutan umum bus. Neraca keuangan dari masing-masing perusahaan menjadi alat dalam penggabungan ini, yaitu dengan cara konsolidasi dengan menggunakan metode poolling of interest, dengan cara ini semua asset, kewajiban, dan ekuitas dari perusahaan-perusahaan bus digabung.
Guna menarik minat warga serta menjamin keamanan dan kenyamanan dalam menggunakan jasa angkutan umum bus ini, maka perusahaan menerapkan sistem baru dan peremajaan fasilitasnya, seperti: dengan menggunakan metode load factor untuk mendapatkan headway yang digunakan dalam menentukan penjadwalan, memberlakukan sistem tiket ( ticketing system ) dalam pembayaran, peremajaan bus, halte, dan fasilitas parkir yang dapat mempermudah pengguna kendaraan pribadi untuk berganti moda ke bus metro ini. Terakhir dalam skripsi ini sebuah indikasi juga ditampilkan tentang menilai kelayakan Bus Metro ini.

The Government policy for not monopolizing city buses mode of public transportation in Jakarta, creates bad domino effect in this system of transportation in bad services to the passenger. For example: No scheduling, overlapping route, traffic jam, bad driving, and old buses. To solve this problem the government must follow a new policy to merge all bus companies in Jakarta into one metro bus company. In doing this the financial statement of all city bus companies must be reconsolidated to merge into one company. One of the method to use is the pooling of interest of all asset, liabilities, and equity of the company that joint in this program.
To attract the citizen and guaranty them in safety and comfortably in riding with the metro city bus, the management of the buses must be renewed, for example: fixed a better scheduling, the ticketing system, renewing the facilities like bus, bus stopping, and private car parking lot so they can easier to change their mode into this metro bus. Last but not least an analyzing the feasibility of this Metro Bus is displayed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51864
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Taufik
"Kecelakaan lalu lintas akibat pelanggaran lalu lintas berimplikasi pada kerugian materi, injuri, hingga kematian. Di Indonesia, kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab kematian nomor satu pada kelompok usia 10 sampai dengan 24 tahun dan pengendara sepeda motor. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja pengendara sepeda motor usia 15 sampai dengan 18 tahun di Sekolah Menengah Atas Negeri 12 Jakarta mengenai aspek keselamatan berlalu-lintas berdasarkan usia, pengalaman berkendara, dan kepemilikan Surat Izin Mengemudi. Desain penelitian berupa survey deskriptif dengan pendekatan potong lintang. Sampel berjumlah 69 orang dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Instrumen yang digunakan adalah modifikasi dari soal uji Surat Izin Mengemudi Kepolisian Republik Indonesia yang disusun ulang berdasarkan aspek keselamatan. Hasil penelitian menunjukkan 63.41% responden berada dalam tingkat pengetahuan yang baik. Penelitian ini menyimpulkan diperlukannya edukasi peraturan lalu lintas agar dapat menurunkan kejadian kecelakaan lalu lintas.
Traffic accidents due to traffic violations implicated in loss of material, injury, and death. In Indonesia, traffic accident became the biggest cause of death among 10 to 24 age-group motorcyclist. This study aimed to determine level of knowledge among 15 to 18 years old adolescent motorcyclist in 12 State High School of Jakarta about the safety of road traffic by age, driving experience, and driving license ownership. The study designed as a descriptive survey with cross sectional approach. The sample amounted to 69 people with consecutive sampling technique. The instrument used was a recompiled of the Indonesian National Police driving license test based on safety aspect. The results showed that 63.41% of respondents have a good knowledge. This study concludes the need for education to obey the basic rules of public road traffic."
2015
S63950
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ero Sukmajaya
"Dalam rangka menyelenggarakan layanan transportasi yang aman dan nyaman serta terhindar dari kemacetan, Pemerintah Daerah DKI Jakarta telah membangun sistem Bus Rapid Transit (BRT) yang dikenal dengan Transjakarta Busway. Kenyamanan dalam layanan BRT dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas operator-operator bus Transjakarta yang terdiri dari berbagai perusahaan bus. Dalam melakukan layanan transportasi para operator tidak bersaing satu sama lain dalam menentukan harga/tarif perjalanan. Persaingan antar operator terjadi dalam proses untuk masuk menjadi operator bus transjakarta (competition for the market).
Mekanisme persaingan untuk menjadi operator telah mengalami beberapa kali perubahan, pada awal dioperasikannya transjakarta, para operator transjakarta merupakan hasil proses penunjukan langsung. Dalam perkembanganya prosedur penetapan operator transjakarta dilakukan dengan metode pelelangan umum. hingga pada akhirnya terdapat regulasi yaitu Peraturan Gubernur DKI No.63 Tahun 2014 tentang Prosedur Penetapan Operator Bus Transjakarta yang kemudian diubah menjadi Peraturan Gubernur DKI No.17 Tahun 2015, dalam regulasi tersebut diatur bahwa proses penetapan operator transjakarta dilakukan dengan metode penunjukan langsung untuk operator angkutan lama (eksisting) serta metode pelelangan umum untuk operator angkutan baru (non eksisting).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi mekanisme penentuan operator transjakarta serta mendapatkan alternatif kebijakan dalam mekanisme penentuan operator Transjakarta. penelitian ini menggunakan metode competition checklist OECD untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan terhadap persaingan akibat adanya regulasi Penunjukan langsung untuk menjadi operator bus Transjakarta. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kebijakan penetapan operator bus transjakarta ini berpotensi menghambat persaingan untuk masuk ke dalam pasar (berpotensi membatasi jumlah atau lingkup operator, berpotensi membatasi kemampuan pelaku usaha (operator) untuk bersaing, serta berpotensi mengurangi dorongan bagi para operator dalam bersaing).

In order to provide transport services are safe and comfortable and avoid the congestion, local government of Jakarta has built a Bus Rapid Transit (BRT), known as Transjakarta Busway. BRT service convenience is determind by the quantity and quality of Transjakarta bus operators. In the transport service operators do not compete with each other in determining the price/ tariff of travel. Competition between operators occur in the process for entry into the Transjakarta bus operator (competition for the market).
The mechanism of competition to become the operator has been amended several times, at the beginning of the operation of Transjakarta, the operator Transjakarta is the result of direct appointment process. In the expansion of Transjakarta operator determination procedures conducted by public tender method. until eventually there are regulations that Jakarta Governor Regulation 63 of 2014 on Determination Procedure Transjakarta bus operator which is then converted into Jakarta Governor Regulation No.17 Year 2015, in the regulation stipulated that the process of determining the operator Transjakarta done by direct appointment method for transport operators old (existing) as well as the methods of public tender for new freight carriers (non-existing).
This study aims to identify and evaluate mechanisms for determining the Transjakarta operator and get an alternative policy determination mechanism Transjakarta operator. This research uses methods OECD competition checklist to determine the impact on competition as a result of the regulation of direct appointment to be a Transjakarta bus operator. Based on the survey results revealed that Transjakarta bus operator assignment policy is potentially hampering competition for entry into the market (potentially limit the amount or scope of the operator, potentially limiting the ability of business (operator) to compete, as well as potentially reducing the incentive for operators to compete).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T44760
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>