Ditemukan 209636 dokumen yang sesuai dengan query
Noviani Rahayu
"Penelitian ini menginvestigasi determinan pemegangan kas pada perusahaan non keuangan di Indonesia periode 2002 2011 Penelitian ini fokus pada hubungan antara pemegangan kas dan trade credit Perusahaan dapat menggunakan credit management untuk mengatur tingkat pemegangan kas perusahaan Ada beberapa hal yang didapatkan dari penelitian ini Pertama peneliti mendapatkan adanya dampak asimetris dari hutang usaha dan piutang usaha pada pemegangan kas perusahaan dimana credit receivable tidak dapat dijadikan substitusi dari kas untuk menutupi credit payable karena adanya risiko piutang tak tertagih Kemudian peneliti mendapatkan bahwa pemegangan kas tidak secara signifikan memiliki hubungan dengan credit payable dan pemegangan kas secara signifikan memiliki hubungan dengan credit receivable Di Indonesia sebagian besar variabel yang digunakan pada penelitian ini relevan untuk menjelaskan kebijakan pemegangan kas Kata Kunci Determinan Hutang Usaha Pemegangan Kas Piutang Usaha Trade Credit.
This research investigates the determinants of the cash holdings of non financial Indonesia firms over the period 2002 2011 This paper focus on the relationship between cash holding and trade credit Firms can use credit management to manage cash holding There are few findings first this research document an asymmetric effect of trade payables and trade receivables on cash holding in that firms don rsquo t use the credit receivables as a substitute for cash to cover trade payables caused the risk of non payment of these receivables Furhermore there is no significant relationship between credit payable and cash holding and significant relationship between credit receivable and cash holding In Indonesia setting most of the variables that are relevant for explaining cash holdings Key words Cash Holding Determinan Receivable Payable Trade Credit."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S52741
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Wahyu Wibowo
"Penelitian ini menganalisa hubungan antara perusahan dengan fincnaing constraint dan non financing constraint menggunakan sampel perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011. Dalam penelitian ini menggunakan dua parameter yaitu size dan payout dalam menentukan sebuah perusahaan masuk kedalam financing constraint atau non financing constraint. Kemudian dari pengelompokan tersebut diuji bagaimana sensitivitas investasi terhadap cash flow-nya sesuai dengan tingkatan financing constraint-nya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perusahaan dengan financing constraint menggunkan ukuran size menunjukan adanya sensitivitas investasi terhadap cash flow. Namun perusahaan dengan financing constraint menggunakan ukuran payout tidak menunjukan adanya sensitivitas investasi terhadap cash flow.
The studies analyze relationship between firm?s face financing constraint and non financing constraint on listed firms 2007-2011. In this studies use two parameter; size and payout din determine firms face financing constraint or non financing constraint. Later from grouping firms face financing constraint or not, examine how sensitivity investment-cash flow in line with level of financing constraint. Results, firms face financing constraint that categorize with size show sensitivity investment-cash flow. But, firms face financing constraint use payout as measurement not show sensitivity investment-cash flow."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47246
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dian Hanasari Devie
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh financing deficit dan misvaluasi terhadap metode pendanaan perusahaan di Indonesia, dengan cara menguji hubungan antara dengan financing deficit dan misvaluasi terhadap perubahan hutang. Dengan penerapan market timing dan adanya misvaluasi, apakah perubahan hutang menjadi lebih rendah atau tidak pada kondisi overvalued. Sampel perusahaan yang digunakan adalah perusahaan publik non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa financing deficit perusahaan mempunyai pengaruh positif terhadap perubahan hutang. Ketika financing deficit diinteraksikan dengan misvaluasi, pengaruhnya positif terhadap perubahan hutang tetapi tidak signifikan. untuk perusahaan di Indonesia. Pengaruh financing deficit terhadap perubahan hutang lebih tinggi pada saat perusahaan overvalued, yang berarti perusahaan lebih memilih menggunakan hutang untuk mendanai defisit nya pada saat overvalued. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan di Indonesia tidak sesuai dengan teori market timing.
This research aims to observe financing deficit and misvaluation effect toward companies funding method in Indonesia, by examining intercourse between financing deficit and misvaluation in debt changing. In the presence of market timing and misvaluation, whether change in debt will be lower on overvalued condition or not. The sample of this research are taken from listed corporation (non financial firms) on Bursa Efek Indonesia for period 2008-2012.This result shows that financing deficit in a company lead to positive effect toward change in debt. When financing deficit interacts with misvaluation, it still gives positive effect but become less significant. Financing deficit effect toward change in debt is higher when the company is in overvalued condition, indicated that the company prefer to use debt to fund its deficit when in overvalued condition. It can be concluded that most company in Indonesia doesn`t comply with market timing theory."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55005
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Irvan Hanafi
"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh pengungkapan environmental, social, governance (ESG) terhadap akses pembiayaan dan biaya utang. Penelitian ini mengambil 107 perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di masing-masing bursa efek di negara-negara ASEAN selama tahun 2014-2018. Pengujian hipotesis pengaruh pengungkapan ESG terhadap akses pembiayaan dan biaya utang dilakukan masing-masing menggunakan metode regresi data panel fixed effect dan common effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi skor pengungkapan ESG gabungan dan skor pengungkapan aspek tata kelola (governance), maka perusahaan memiliki akses pembiayaan yang lebih baik dari pemberi pinjaman (lenders) dan hasil ini signifikan secara statistik, sedangkan pengungkan aspek lingkungan (environmental) dan sosial (social) tidak berpengaruh secara signifikan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengungkapan ESG dan masing-masing komponennya tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya utang.
This study aims to prove empirically whether or not ESG disclosures (i.e. aggregate as well as its three sub-indicators) provide better access to debt financing and reduce cost of debt. The research takes 107 non-financial firms listed on six stock exchanges of ASEAN countries (Indonesia, Malaysia, Singapore, Philipines, Thailand, and Vietnam) from 2014 to 2018. The hypothesis testings regarding the effect of ESG disclosure on access to debt financing and cost of debt are carried out using the fixed-effect and common-effect panel data regression method, respectively. The empirical results demonstrate that overall CSR disclosure score as a combination of ESG disclosure and governance disclosure are positively related to better access to finance. While environmental dan social disclosure are found to have insignificant association. The results also indicate that both combined and separated components of ESG disclosures have insignificant association with the cost of debt."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"The independence of the asset and liability composition in modigliani and miller (1958) capital structure theory research is implied in much modern financial theory
."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Rizka Abrar
"Penelitian ini meneliti pengaruh asset redeployability terhadap tingkat utang perusahaan publik dengan proksi leverage. Penelitian dilakukan terhadap 168 perusahaan non keuangan dan non utilitas di Indonesia periode 2002-2012. Dengan menggunakan data panel didapatkan hasil bahwa asset redeployability yaitu net PPE dan receivable memiliki pengaruh yang signifikan terhadap leverage, sedangkan Inventories tidak. Long term asset lebih cocok dengan long term debt dan short term asset lebih cocok dengan short term debt. Dan juga penelitian ini menemukan bahwa pengaruh asset redeployability terhadap leverage akan bervariasi untuk setiap ukuran dan sektor industri.
This research examines the impact of asset redeployability on leverage. 168 firms are observed within period of 2002-2012. By using panel, this research finds that asset redeployability, that are net PPE and receivable significantly affect leverage while Inventories are not. Long term asset are more suitable with long term debt and short term asset are more suitable with short term debt. And the study also found that the impact of asset redeployability on leverage varies for every size and industry sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55577
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Paramitha
"Penelitian ini menganalisis aktivitas pendanaan utang terhadap fleksibilitas keuangan perusahaan non keuangan di Indonesia.Tujuan penelitian ini adalah untuk menginvestigasi bagaimana aktivitas perusahaan terkait pendanaan utang termasuk mengenai motivasi pendanaan, penyesuaian kondisi arus kas, dan penyesuaian leverage perusahaan. Penelitian ini menemukan bahwa perusahaan non keuangan di Indonesia meningkatkan leverage untuk keperluan operasional dan investasi yang cenderung terjadi ketika perusahaan mengalami excess leverage dengan kondisi arus kas defisit. Selain itu, perusahaan mampu menjaga leverage tetap stabil berada pada nilai rendah dengan kas yang tinggi sehingga mampu mencapai fleksibilitas keuangan.
The aim of this research is to analyze debt financing activity toward financial flexibility on non financial firms in Indonesia. The purpose of this research is to investigate how firms manage their debt financing activity including debt financing motivation, adjustment to the cash flow condition, and adjustment to the firm?s leverage. The finding of this research is non financial firms in Indonesia tends to increasing their leverage to fulfill their operation and investing need when firms report excess leverage with deficit cash flow condition. Moreover, firms can manage their leverage stability in the low level and cash in high level; so that, firms can achieve their financial flexibility."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46209
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Novi Anri
"Penelitian ini membahas pengaruh financing constraint terhadap investasi perusahaan. Pada kondisi pasar modal yang sempurna, perusahaan memiliki fleksibilitas dalam memilih pendanaan untuk membiayai investasinya, sehingga yang menjadi penentu investasi perusahaan adalah investment opportunities yang ada. Namun pasar modal tidaklah sempurna karena adanya financing friction, yang menyebabkan biaya pendanaan eksternal melampaui biaya pendanaan internal, sehingga mengakibatkan timbulnya investment-cash flow sensitivity. Sampel yang digunakan adalah perusahaan non keuangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018. Sampel tersebut kemudian dibagi ke dalam kategori berdasarkan tingkatan financing constraint yang dialami dengan menggunakan SA-Index. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh pendanaan internal (arus kas) dan investment opportunities (pertumbuhan penjualan) terhadap investasi perusahaan pada sampel secara keseluruhan dan pada masing-masing kategori sub sampel. Hasil penelitian pada sampel secara keseluruhan menunjukkan bahwa investasi dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh pendanaan internal dan investment opportunities, pada perusahaan yang mengalami financing constraint, investasi dipengaruhi oleh pendanaan internal secara positif dan signifikan, sedangkan pada perusahaan yang tidak mengalami financing constraint, investasi dipengaruhi oleh investment opportunities secara positif dan signifikan, serta perusahaan yang mengalami financing constraint menunjukkan tingkat investment- cash flow sensitivity yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang tidak mengalami financing constraint.
This study discusses the effects of financing constraints on corporate investment. In a perfect capital market condition, the company has the flexibility in choosing funding to finance its investment, what determines the company's investment is the investment opportunities available. But the capital market is not perfect because of financing friction, which causes external finance costs to exceed internal finance costs, resulting in the emergence of investment-cash flow sensitivity. The sample used was non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the 2014-2018 period. The sample is divided into categories based on the level of financing constraint experienced by using the SA-Index. This research was conducted to see the influence of internal finances (cash flow) and investment opportunities (sales growth) on corporate investment in the overall sample and in each of the sub-sample categories. The results of the study as a whole show that investment is positively and significantly influenced by internal finances and investment opportunies, for financially constraint companies, investment is influenced by internal finances positively and significantly, whereas for financially unconstraint companies, investment is influenced by investment opportunities positively and significantly, and investment-cash flow sensitivity is higher for financially constraint companies compared to financially unconstraint companies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Andi Dwi Kurnia Nugraha
"Skripsi ini membahas mengenai pengelompokan perusahaan berdasarkan debt capacity dan pengujian teori pecking order pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2010. Penelitian ini mengambil sampel perusahaan non-keuangan dengan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data keuangan perusahaan yang didapat dari BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) dan menggunakan metode PLS (Panel Least Square). Pengelompokan perusahaan berdasarkan debt capacity dilakukan untuk melihat hubungan antara financing deficit terhadap penerbitan utang jangka panjang sesuai dengan model pecking order. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan mengelompokkan perusahaan berdasarkan debt capacity, model pecking order dapat membedakan keputusan pendanaan perusahaan dengan lebih baik. Perusahaan yang memiliki debt capacity tinggi lebih memilih menggunakan utang dibandingkan perusahaan dengan debt capacity rendah ketika mengalami defisit keuangan.
This undergraduate thesis discusses about debt capacity of the firms and the test of pecking order theory of non-financial firms listed at Indonesia Stock Exchange from 2006-2010, based on their financial statements published in the period of observation. The sample in this research was obtained by the use of purposive sampling method. This research is a quantitative study using secondary data from financial statements from BAPEPAM and uses PLS (Panel Least Square) method. Classification firms by its debt capacity is needed to examine the relationship between financing deficit towards long-term debt issue according to the pecking order model. Results showed that classifying firms by its debt capacity made a significant improvement of pecking order model to distinguish financing decision of the firms. Firms with high level of debt capacity prefer to issue debt than firms with low level of debt capacity when facing financing deficit."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Mekha Rohmayani
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya hubungan non-linear antara kepemilikan manajerial dan kepemilikan manajerial kuadrat serta large shareholder dan large shareholder kuadrat terhadap debt maturity pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2012.Penelitian menggunakan multiple regression model dengan menggunakan 388 data observasi.Hasil penelitian menunjukkan kepemilikan manajerial signifikan dengan debt maturity namun kepemilikan manajerial kuadrat tidak signifikan dengan debt maturity. Selain itu, large shareholder menunjukkan hasil tidak signifikan terhadap debt maturity.
This examination is purposed to explain the non-linear relationship between managerial ownership, managerial ownership square,and large shareholder ownership, large shareholder square to debt maturity on non financial companies which is listing in Indonesia Stock Exchande period 2006-2012. This study uses multiple regression with 388 observations.This study results managerial ownership has negative significant relationship with debt maturity. However, managerial ownership square has no significant relationship with debt maturity. Besides, large shareholders has no significants relationship with debt maturity."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54033
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library