Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 188973 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayu Ratih Chaerunisa
"Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor lingkungan tempat tinggal terhadap kejadian malaria pada ibu hamil di daerah perdesaan Indonesia. Penelitian ini menggunakan data Riskesdas 2010 dengan analisis univariat, bivariat, dan multivariat (faktor risiko). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang tinggal di rumah tidak permanen memiliki risiko 1,45 kali lebih besar untuk mengalami malaria klinis setelah dikontrol oleh variabel pekerjaan, ibu hamil yang di sekitar rumahnya tidak ada ternak memiliki risiko 1,62 kali lebih kecil untuk mengalami malaria klinis setelah dikontrol oleh variabel pekerjaan, dan ibu hamil yang memiliki pekerjaan sebagai nelayan/petanu memiliki risiko untuk terkena malaria klinis 1,58 kali lebih besar daripada responden yang berkerja selain bertani/nelayan.

This study was made in order to determine the relation between neighboorhood factors in the incidence of malaria in pregnant women at rural areals in Indonesia. This study uses data Riskesdas 2010 with univariate, bivariate, and multivariate analysis (risk factors). The results showed that pregnant women who stay at home do not permanent 1.45 times greater risk for experiencing clinical malaria once controlled by work variables, pregnant women arround the house there are no cattle had 1.62 times the risk of developing clinical malaria once controlled by the occupation variable, and pregnant women who have jobs as fisherman/farmers are at risk for clinical malaria is 1.58 times greater than the respondents who worked in addition to farmers/fishermen.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Uji Wahyuni
"ABSTRAK
Kejadian malaria dipengaruhi oleh beberapa faktor dan faktor yang paling
berpengaruh terhadap kejadian malaria adalah faktor lingkungan seperti kondisi
fisik bangunan, kebersihan lingkungan, tempat perindukan nyamuk (Soemirat,
2002). Faktor lain akan menjadi confounder antara lain karakteristik responden
seperti umur dan jenis kelamin disebabkan paparan terhadap agent bagi setiap
jenis kelamin berbeda (Harijanto, 2000), tidur menggunakan kelambu, kebiasaan
di luar rumah pada malam hari, dan rumah terlindung dari nyamuk (Sulistyo,
2001).
Berdasarkan uraian tersebut penulis bermaksud untuk mengkaji faktor lingkungan
yang berhubungan dengan kejadian malaria pada balita di Indonesia yaitu lingkungan
tempat tinggal, dinding rumah, tempat perindukan nyamuk, dan wilayah tempat
bermukim.
Untuk mengetahui hubungan factor lingkungan tempat tinggal (lingkungan
kumuh, dinding rumah, tempat perindukan dan walayah tempat bermukim)
dengan kejadian malaria pada balita di Indonesia setelah dikontrol dengan
confounder.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan penelitian crosssectional
yaitu merupakan rancangan penelitian yang pengukuran
dan pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat (sekali waktu)."
2012
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Traviata Prakarti
"Malaria merupakan salah satu penyakit infeksi yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan, terutama di wilayah perdesaan Indonesia. Hal ini ditunjukkan dari hasil Riskesdas 2013 dimana prevalensi malaria di wilayah perdesaan Indonesia masih mencapai 7,1% lebih tinggi dibandingkan prevalensi nasional sebesar 6,0%. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria di wilayah perdesaan Indonesia. Penelitian dengan studi kuantitatif melibatkan 382.231 subjek penelitian yang diambil dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 yang berusia ≥15 tahun, berdomisili di wilayah perdesaan Indonesia, dan memiliki data yang lengkap (tidak missing).
Hasil menunjukkan prevalensi malaria berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan pada penduduk usia ≥15 tahun sebesar 3,3%. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan bermakna (nilai p<0,05) antara faktor karakteristik individu (umur, jenis kelamin, pekerjaan, status gizi), faktor lingkungan tempat tinggal (plafon, dinding rumah, jenis sumber air, tempat pembuangan akhir tinja, lingkungan kumuh), faktor perilaku pencegahan (kelambu, pemakaian kawat kasa pada ventilasi, pemakaian obat anti nyamuk bakar/elektrik, repellent, dan minum obat kemoprofilaksis). Untuk itu diperlukan peningkatan upaya pengendalian fisik untuk memutus rantai penularan vektor nyamuk Anopheles yang didukung oleh modifikasi perilaku hidup sehat oleh masyarakat.

Malaria is one of the infectious diseases that become a major health problem especially in rural areas of Indonesia. It is shown from the result of Riskesdas 2013 where malaria prevalence in rural areas of Indonesia was 7.1%, higher than national prevalence (6.0%). This study used cross sectional design which aims to determine the factors associated with the occurrence of malaria in rural areas of Indonesia. This quantitative studies involving 382,231 subject collected from the secondary data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) in 2013. Samples were population aged ≥15 years, living in rural areas of Indonesia, and had complete data.
Results showed that the prevalence of malaria based on the diagnosis of health personnel in the population aged ≥15 years was 3.3%. The results of the bivariate analysis showed there was a significant association (p value<0.05) between individual factors (age, sex, occupation, nutritional status), environmental factors (ceiling, walls of houses, types of water sources, landfills feces, seedy neighborhood), health prevention behavioral factors (use of bed nets, use of wire netting on the ventilation, use of anti-mosquito drugs/electric, repellent, and taking chemoprophylaxis). Therefore, it?s necessary to increase environmental control to break the chain of malaria transmission supported by people?s health behavior modification.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S62549
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erni Chaerani
"ABSTRAK
Upaya yang efektif dalam mencegah malaria pada ibu hamil dengan menggunakan kelambu berinsektisida. Tesis ini bertujuan untuk menganalisis perilaku ibu hamil dalam penggunaan kelambu berinsektisida dan faktor-faktor yang berhubungannya di Kabupaten Bangka Selatan. Disain penelitian potong lintang digunakan pada 256 sampel yang dipilih dengan metode klaster dua tahap dan PPS, sedangkan data dikumpulkan dengan metode wawancara menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan perilaku responden yang menggunakan kelambu berinsektisida sebesar 79,3%. Dukungan suami merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan perilaku
penggunaan kelambu, responden yang cukup didukung suami
berpeluang menggunakan kelambu berinsektisida 8 kali dibandingkan responden yang kurang didukung suami setelah dikontrol oleh pengetahuan, sikap dan keterpaparan penyuluhan (OR 8,34 95% CI 3,61 – 19,23).

ABSTRAK
Using the insecticide nets is the most effective method to prevent malaria for pregnant women. This study is aimed at analyzing pregnant women’s behavior in using the Insecticide Treated Nets (ITNs) and its determinants. Applying cross sectional design, 256 respondents taken as sample in South Bangka Regency, Indonesia. Sample were selected through 2 stages cluster and probability proportionate to size (PPS). Data collected by interviewing using pretested questionnaire, were then analyzed to meet the study objectives. This study founded 79,3% of the respondents used ITNs. Further analysing by using multiple logistic regression, pregnant women’s husband support is proven the most dominant variable toward the use of ITNs among pregnant women, respondents who had enough husband’s support has a chance to use ITNs 8 times than the respondents who less support, after controlled by knowledge, attitudes and exposure to midwive’s counseling"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fanny Viandini Rahayu
"Anemia merupakan jenis defisiensi zat gizi yang paling banyak terjadi pada ibu hamil di dunia. Prevalensi anemia yang tinggi selama kehamilan akan memberikan hasil yang merugikan bagi janin yang dilahirkan dan bagi ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kerjadian anemia pada ibu hamil di Indonesia tahun 2018. Penelitian dengan desain studi cross-sectional ini dilakukan menggunakan data Riskesdas 2018. Variabel dependen yang diteliti yaitu anemia. Sedangkan variabel independen yang diteliti yaitu pendidikan, pekerjaan, daerah tempat tinggal, usia ibu hamil, paritas, jarak kehamilan, usia kehamilan, konsumsi makanan hewani, konsumsi buah, konsumsi sayur, konsumsi TTD, dan status gizi (KEK). Sampel pada penelitian ini (n=537) yaitu ibu hamil responden Riskesdas 2018 yang telah menjalani tes laboratorium hemoglobin dan memiliki data secara lengkap serta tidak memiliki riwayat menderita penyakit terkait dengan status anemia. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia tahun 2018 sebesar 33,1%. Hasil analisis uji chi-square menunjukkan hasil adanya hubungan yang signifikan antara variabel usia kehamilan (p-value = 0,001) dan KEK (p-value = 0,017) dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Indonesia tahun 2018. Disarankan memfokuskan materi edukasi mengenai pola konsumsi makanan hewani dan TTD, yang berkaitan erat dengan usia kehamilan dan KEK, yang perlu dipersiapkan sebelum proses kehamilan, bahkan sedari remaja.

Anemia is the most common type of nutrient deficiency in pregnant women in the world. The high prevalence of anemia during pregnancy will have adverse outcomes for the fetus and for pregnant women. This study aims to determine the determinants of anemia in pregnant women in Indonesia in 2018. This research with a cross-sectional study design was using Riskesdas 2018. The dependent variable was anemia. Meanwhile, the independent variables were education, occupation, area of residence, age of pregnant women, parity, distance between pregnancies, gestational age, consumption of animal foods, consumption of fruits, consumption of vegetables, consumption of iron tablets, and nutritional status (CED). The sample in this study (n = 537) were pregnant women who were Riskesdas 2018 respondents who had a hemoglobin laboratory test and had complete data and had no history of suffering from diseases related to anemia status. The results of this study stated that the prevalence of anemia in pregnant women in Indonesia in 2018 was 33.1%.. The results of the chi-square test analysis showed that there was a significant relationship between the variable gestational age (p-value = 0.001) and CED (p-value = 0.017) with the incidence of anemia in pregnant women in Indonesia in 2018. It is recommended to focus on educational materials regarding patterns of consumption of animal foods and iron supplements, which are closely related to gestational age and CED, which need to be prepared before the process of pregnancy, even as a teenager."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Dian Ayu Agustina Fatem
"Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, balita dan ibu hamil. Apabila mengenai ibu hamil dapat berakibat buruk terhadap ibu dan janinnya, salah satunya terhadap berat lahir bayi. Indonesia merupakan salah satu negara yang masih menjadi daerah endemis malaria dimana pada tahun 2012 terdapat 417.819 kasus. Di Papua,angka Annual Paracite Incidence (API) pada tahun 2012 sebesar 85,75/1000 penduduk, sedangkan angka API di kota Jayapura menunjukkan nilai 57,29 per 1000 penduduk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status malaria pada ibu hamil dan BBLR di RSUD Abepura. Penelitian ini merupakan studi kohort retrospektif, menggunakan 540 data rekam medis pasien yang melakukan antenatal care di RSUD Abepura selama tahun 2012-2013.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kelompok responden yang mengalami malaria dalam kehamilan tidak berisiko secara statistik (Trimester pertama dengan RR 1,06 95% CI 0,42-2,72 dan p-value 0,891; trimester kedua dengan RR 0,99 95% CI 0,38-2,56 dan p-value 0,984; serta trimester ketiga dengan RR 1,01 95% CI 0,34-3,01 dan p-value 0,982) untuk melahirkan BBLR setelah dikontrol oleh variable usia gestasi dan status gizi ibu diantara ibu hamil yang anemia. Perlunya penelitian lebih lanjut dengan pengambilan sampel yang tepat dan jumlah sampel yang lebih besar.

Malaria is one of public health problem that can causes the death, especially for infants, toddlers and pregnant woman. If it touched by pregnant woman can adversely affects for the mother and their fetus. Indonesia is one of tropical countries that is still be a malaria endemic area, reported about 417.819 cases in 2012. In Papua, the number of Annual Paracite Incidence (API) in 2012 was about 85,75 per 1000 population, and the number of API in Jayapura was showed 57,29 per 1000 population. The purpose of this study was to determine the relation of malaria in pregnancy with low birth weight in RSUD Abepura. This study is a retrospective cohort that conducted through collect of 540 medical records of patients that are antenatal care in RSUD Abepura during 2012-2013.
The result found that the respondents with malaria in pregnancy didn?t have riskbut it was not statistically significant (1st trimester with RR 1,06 95% CI 0,42-2,72 and p-value 0,891; 2nd trimester with RR 0,99 95% CI 0,38-2,56 and p-value 0,984; 3rd trimester with RR 1,01 95% CI 0,34-3,01 and p-value 0,982) for having baby with low birth weight after controlling with gestational pregnancy and nutritional pregnancy in respondent with anemia. Need to do further research with a larger sample and more appropriate sampling method.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43124
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meiyeriance Kapitan
"ABSTRAK
Kejadian infeksi malaria selama kehamilan dapat menyebabkan terjadinya
komplikasi pada ibu dan janin. Komplikasi tersebut dapat dicegah jika ibu hamil
mampu melakukan perawatan mengatasi gejala klinis saat serangan malaria.
Tujuannya mengetahui pengaruh “Paket Ibu Sehat” terhadap pengetahuan dan
perilaku mengatasi gejala klinis saat serangan malaria pada ibu hamil di
Kabupaten Sumba Barat Daya. Jenis penelitian eksperimen semu dengan desain
post test only with control group . Pengambilan sampel dengan quota sampling
berjumlah 62 responden. Kelompok intervensi mendapat pendidikan kesehatan,
praktek dan kunjungan rumah. Analisis data menggunakan Chi Square dan hasil
penelitian ini menunjukan pengetahuan dan perilaku pada kelompok intervensi
berbeda bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0,05).
Rekomendasinya “Paket Ibu Sehat” dapat digunakan untuk panduan mengatasi
gejala klinis saat serangan malaria tanpa komplikasi pada ibu hamil.
ABSTRACT
The incidence of malaria infection during pregnancy can lead to complications in
the mother and fetus. These complications can be prevented if pregnant women
are able to overcome clinical symptoms of malaria attack. This study aimed to
investigate the influence of "Healthy Mothers Package" on knowledge and
behavior during an attack of malaria among pregnant women in Southwest
Sumba. The study design was a quasi-experiment with a post-test only and control
group. Quota sampling technique was used to obtain 62 respondents. Intervention
group was provided with health education, followed by practice and home visits.
Data collected were analyzed using Chi square tests. Results indicated that
knowledge and behavior were significant different in the intervention group
compared with the control group (p <0.05). It is recommended that the "Healthy
Mothers Package" can be used to guide pregnant mothers overcoming clinical
symptoms during malaria attack."
2013
T35404
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eni Yuwarni
"Penelitian menggunakan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 untuk mengetahui hubungan karakteristik individu, lingkungan fisik dan perilaku pencegahan dengan kejadian malaria di daerah endemis malaria di wilayah Indonesia Bagian Timur. Desain penelitian ini adalah potong lintang, dengan besar sampel sebanyak 23.451 orang..Hubungan ditentukan dengan analisis multiple logistic regression.
Hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi kejadian malaria sebesar 11,7% (95% CI: 10,6-12,8), masyarakat di Papua berisiko mengalami kejadian malaria 4,21 kali (OR=4,21; 95%CI=3,47 ? 5,11), responden yang bertempat tinggal dekat peternakan hewan besar mempunyai risiko 1,87 kali lebih tinggi (OR=1,87; 95% CI=1,46 ? 2,40), laki-laki berisiko 1,22 kali (OR=1,22; 95%CI=1,10-1,36) dan tidur tidak menggunakan kelambu berisiko lebih kecil terhadap kejadian malaria ((OR = 0,71; 95%CI=0,60 ? 0,85). Perlu dilakukan pengendalian lingkungan.

A further analysis of Primary Health Research 2010. The objective was to know the correlation between malaria with Characteristics, Environment and Behaviour in Malaria-Endemic Areas in Eastern Indonesia Region. This study was a crosssectional study with 23, 451 responden as sample. Correlation was determined using multiple logistic regression.
The result of this study showed the proportion of malaria was 11.7% (95% CI: 10.6 - 12.8), variables was significantly associated with malaria were people who lived in Papua [OR = 4, 21; 95% CI= 3.48 - 5.11], close to large animal farms [OR = 1.87; 95% CI= 1.46 -2.40], male [OR = 1.22 ; 95% CI 1.10 - 1.36] and sleep without mosquito nets [OR = 0.71; 95% CI =0.60 -0,85]. Necessary to control the environment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Geraldus Sigap Gung Binathara
"Latar Belakang: Kehamilan ektopik adalah suatu kondisi dimana blastokista tidak berimplantasi pada posisi yang tepat yaitu pada dinding endometrium. Setiap tahunnya, 0,03% ibu hamil di suatu negara mengalami kehamilan ektopik, sehingga mencapai 60.000 di seluruh dunia. Wanita paruh baya, yang menggunakan kontrasepsi, memiliki riwayat kehamilan ektopik, belum menikah, dan mungkin pernah menjalani operasi, mempunyai risiko lebih tinggi mengalami kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik mempunyai dampak yang besar terhadap bayi dan ibu, sehingga penelitian ini berupaya untuk mengidentifikasi penyebab dan faktor risiko kehamilan ektopik khususnya di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. Metode: Penelitian ini menggunakan rekam medis tahun 2021 - 2022 dari Departemen Obstetri & Ginekologi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. Data pasien mencakup usia, status perkawinan, penggunaan kontrasepsi, riwayat kehamilan ektopik, riwayat kehamilan, dan riwayat operasi. Hasil: Karakteristik demografi usia (p = 0,015), riwayat kehamilan ektopik sebelumnya (p<0,001), dan riwayat bedah obstetri dan ginekologi (p = 0,019) menunjukkan perbedaan yang signifikan. Namun, status perkawinan (p = 0,17), penggunaan kontrasepsi (p = 0,14), dan riwayat kehamilan (p = 0,07) tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Kesimpulan: Faktor risiko usia, riwayat kehamilan ektopik sebelumnya, dan riwayat bedah obstetri dan ginekologi mempunyai asosiasi yang signifikan terhadap terjadinya kehamilan ektopik.

Introduction: Ectopic pregnancy is a condition where the blastocyst does not implant in the right position which is on the endometrial wall. Each year, 0.03% of pregnant women in a country have ectopic pregnancy, reaching 60.000 worldwide. Women in their middle age, who take contraception, have a history of ectopic pregnancy, are unmarried, and may have had surgery are at higher risk of ectopic pregnancy. Ectopic pregnancy has a major impact on the baby and mother, so this study seeks to identify the causes and risk factors of ectopic pregnancy, particularly in RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. Methods: This study includes 2021 - 2022 medical records from the Department of Obstetrics & Gynecology, RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, and its demography. Patients' data will include age, marital status, contraceptive use, history of ectopic pregnancy, history of pregnancy, and history of obstetric and gynaecologic surgery. Results: Risk factors’ of age (p = 0.015), history of previous ectopic pregnancy (p<0.001), and obstetrics and gynaecologic surgical history (p = 0.019) showed a significant difference. However, marital status (p = 0.17), contraceptive use (p = 0.14), and history of pregnancy (p = 0.07) were not significantly different. Conclusion: The risk factors of age, history of previous ectopic pregnancy, and obstetrics and gynaecologic surgical history had a significant association towards the occurrence of ectopic pregnancy."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiyanto
"Penelitian ini dilatar belakangi oleh tingginya tingkat kematian ibu dan anak, baik di wilayah perkotaan maupun perdesaan. Dalam kaitan dengan Millenium Development Goals (MDGs) bidang kesehatan khususnya untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak Indonesia masih tergolong tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain Agar pembangunan dalam bldang kesehatan ibu dan anak be!jalan efektif dan tepat sasaran, maka perlu dikaji faktor-faktor yang mempengaruhi penyebab ibu/wanita k"Urang memperhatikan kesehatan diri dan anaknya.
Dalam penyediaan pelayanan perawatan kesehatan ibu dan anak diperlukan kebersinambungan, sehingga perawatan kesehatan ibu dan anak perlu dianggap sebagai benda ekonomi dan punya nilai ekonomi Permasalahan perawatan kesehatan ibu dan anak diantaranya adalah rendahnya kesadaran ibu harnil untuk memeriksakan kehamilan, kurangnya mengkonsumsi suplemen berupa zat besi dan t!dak mengimunisasi anak secara lengkap, sehingga diper1ukan informasi yang lebih akurat 1en1ang besamya permin1aan ma.syarakat, agar investasi penyediaan pelayanan kesehatan ibu dan anak dapat optimal.
Berdasarkan uraian di atas, penelJtian ini mempunyai beberapa tujuan, yaitu: (i) mengelahui faktor-falior yang mempengaruhi perawatan kesehatan ibu dan anak; (ii) mengetahui pengaruh pendidikan, kekayaan, wilayah, karakteristik lbu/wanita(umur, status kerja, jumlah anak. urutan kelahiran), kakaral-.ieristik romah tangga, karakteristik demografi terhadap kunjungan ibu hamil ke pusat kesehatan, pemakalan suplemen zat best selama kehantilan dan imunisasi anak. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia talmn 2002-2003.
Dengan menggunakan model profit dapat diketahui fakor-faktor mempengaruhi mempengarohi perawatan kesehatan ibu dan anak khususnya banyaknya kunjungan pemeriksaan kehamilan ke pusat kesehatan, pemakaian suplemen zat besi selarna kehamilan dan imunisasi anak Faktor-faktor yang diduga mempeng.aruhi adalah pendidikan, baik pendidikan ibu/lwanita maupun pendidikan anggota rumah tangga; karateristik wanita / ibu, karateristik rumah tangga; wilayah, kekayaan rumah tangga; karakteristik demografi. Hampir semua faktor tersebut berpengaruh kecuali karak1teristik demografi berbeda-beda daerahnya, ada yang berpengaruh dan ada yang tidak. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T21019
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>