Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107509 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tika Nurhasanah
"Daun gambir (Uncaria gambir) mengandung katekin yang secara empiris dapat bersifat antihipertensi melalui mekanisme penghambatan Angiotensin Converting Enzyme (ACE) secara non-spesifik. Tekanan darah erat kaitannya dengan aktivitas jantung. Penggunaan daun gambir sebagai antihipertensi harus dipastikan keamanannya.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian ekstrak etanol 70% daun gambir terhadap aktivitas listrik jantung pada tikus hipertensi. Tiga puluh enam tikus Sprague Dawley dibagi dalam enam kelompok yakni normal, negatif, atenolol dan tiga kelompok dosis. Induksi larutan NaCl (3,65 g/kg bb) diberikan pada setiap kelompok perlakuan, kecuali kelompok normal, secara per oral selama 14 hari. Pada hari ke-15 dilanjutkan pemberian sediaan uji berupa larutan CMC 0,5% (kontrol normal dan negatif), atenolol 13,5 mg/200 g bb, dan ekstrak daun gambir dengan dosis 200; 400; dan 800 mg/200 g bb hingga hari ke-28. Pengukuran aktivitas listrik jantung dilakukan pada hari ke-21 dan 28 dengan menggunakan elektrokardiogram CareWell®.
Hasil analisis menunjukan bahwa pemberian ekstrak etanol 70% daun gambir dosis 800 mg/200 g bb selama 7 hari dapat menurunkan laju jantung, memperbesar tegangan T, memperpanjang interval PR dan memperpanjang interval QT. Sedangkan, pemberian dosis 800 mg/200 g bb selama 14 hari hanya menurunkan laju jantung dan memperpanjang interval PR. Penggunaan ekstrak daun gambir pada dosis 800 mg/200 g bb sebagai antihipertensi memerlukan pengawasan karena dapat mempengaruhi aktivitas listrik jantung.

Gambir leaves (Uncaria gambir) contain catechin which empirically can be used as antihypertensive through its mechanism as non spesicific Angiotensin Converting Agent (ACE) inhibitor. Blood pressure is closely related to the heart activity. It is necessary to test the security of gambir leaves as antihypertensive against cardiovascular system.
This research aimed to know the effect of 70% ethanol extract of gambir leaves against heart electrical activity in hypertensive rats. Thirty male rats strain Sprague-Dawley were divided into six groups which used and administered orally with CMC liquid 0,5% (normal control), NaCl liquid 3,65 g/kg bw (negative control), atenolol, and three groups of gambir leaves extract. NaCl liquid as inducer was administered orally for 14 days, then on 15th day continued by giving the gambir leaves extract (200; 400; and 800 mg/200g bw), atenolol 13,5 mg/200g bw and CMC 0,5%. Heart electrical activity was measured on the day 21st and 28th using electrocardiogam CareWell®.
Result from analysis showed that giving 70% ethanol extract of gambir leaves dose 800 mg/200g bw for 7 days could decrease heart rate, increase T voltage, prolong PR and QT interval. While giving extract dose 800 mg/200g bw for 14 days only decrease heart rate and prolong PR interval. The use of gambir leaves extract dose 800 mg/200 g bw as antihypertensive should be supervised due its affect to heart electrical activity.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45735
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alwin Muhaimin
"Penelitian ini membuat software Wireless Heart Rate Monitor untuk memantau keadaan jantung manusia. Sistem ini dapat mendeteksi aktivitas jantung dan menampilkannya dalam bentuk grafik aktivitas denyut jantung (elektrokardiogram) dan detak jantung dalam satuan detak per menit (BPM). Software juga dapat mendeteksi adanya disritmia pada jantung manusia dan menampilkannya dalam bentuk notifikasi ("Tachycardia", "Bradycardia", dan "Normal").
Penelitian dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Modul XBee wireless 802.15.4 digunakan untuk berkomunikasi dengan mikrokontroler yang terhubung dengan sebuah sensor. Keseluruhan tampilan software telah diuji pada mahasiswa fakultas kedokteran. Rata-rata nilai kualitatif yang didapat dari responden yaitu 4.08 dari skala 5 (paling baik). Software ini membutuhkan waktu 49.9 ms untuk melakukan penerimaan dan pengolahan data hingga siap ditampilkan. Keseluruhan fitur software telah diuji dan siap digunakan ketika dihubungkan dengan perangkat lain untuk melengkapi sistem Wireless Heart Rate Monitor.

This research creates Wireless Heart Rate Monitor software to monitor human heart condition. This system can detect the activity of heart and display it in heart contraction activity graph (electrocardiogram) and heartbeat in minute unit (BPM). Software also can detect dysrhythmia in human‟s heart and show it with notification ("Tachycardia", "Bradycardia", and "Normal").
This research was conducted with Java language programming. The XBee wireless module 802.15.4 is used to communicate with microcontroller attached with a sensor. The interface of this software already tested with the students from Faculty of Medicine. The average qualitative value from respondents is 4.08 scales of 5 (best). This software needs 49.9 ms to read and process until the data is ready to display. The features of this software has been tested and ready to use when connected with another device to complete the Wireless Heart Rate Monitor system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52649
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Syahida Agustina
"Prevalensi hipertensi di Indonesia cenderung meningkat dari tahun ke tahun, tetapi 75,8% kasus hipertensi di masyarakat belum terjangkau pelayanan kesehatan. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang berpotensi menghasilkan obat antihipertensi non-konvensional bagi masyarakat yang belum terjangkau pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antihipertensi dari ekstrak etanol 70% daun gambir terhadap tikus putih jantan yang diinduksi NaCl. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 36 ekor tikus Sprague Dawley jantan yang dibagi ke dalam enam kelompok yaitu kontrol normal, kontrol negatif, kontrol Tensigard®, dan tiga kelompok dosis. Induksi larutan NaCl (3,65 g/kg bb) diberikan pada setiap kelompok perlakuan, kecuali kelompok kontrol normal, secara peroral selama 14 hari. Pada hari ke-15 dilanjutkan pemberian sediaan uji berupa larutan CMC 0,05% (kontrol normal dan induksi), Tensigard®, dan ekstrak daun gambir dengan dosis 200; 400; dan 800 mg/200g bb hingga hari ke-28. Pengukuran tekanan darah sistol, diastol dan tekanan darah rata-rata dilakukan pada hari ke-14, 21 dan 28 menggunakan alat pengukur tekanan darah non-invasif CODA®. Kemudian, hasil dianalisis menggunakan SPSS dan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa dosis 400 mg/200 g bb dan 800 mg/200 g bb dapat menurunkan tekanan darah secara bermakna (P ≤ 0,05) pada hari ke-28 dan dilakukan juga perhitungan persentase penurunan EEDG, yakni 92,59% dan 86,36% untuk tekanan sistol dan diastol dosis 400 mg/200 g bb, serta 48,15% dan 136,36% untuk tekanan sistol dan diastol dosis 800 mg/200 g bb.

Prevalency of hypertension cases in Indonesia is likely to increase from year to year, yet 75.8% cases of hypertension among people have not reached healthcare provider. Indonesias’ biodiversity has a potential to provide antihypertensive drugs whereas the healthcare providers have not reach. This study aimed to find out the antihypertensive effect of 70% ethanolic extract of gambir leaves against NaCl-induced white males rats. Thirty six rats Sprague Dawley strain devided into six group of six animals each were used and administered orally with CMC liquid 0.05% (normal control), NaCl liquid 3.65 g/kg bw (negative control), Tensigard® (comparative control) and three groups of gambir leaves extracts. Sodium chloride as inducer was administered orally for 14 days, then continued by giving CMC liquid 0.05%, Tensigard®, and the gambir leaves extract (200; 400; and 800 mg/200g bw). The blood pressure (systole, diastole, and average blood pressure) was measured on days 14th, 21st, and 28th using CODA® non-invasive blood pressure, and then the obtained data was processed by SPSS. Statistic analysis results show that dose 400 mg/200g bw and 800 mg/200g bw reduced blood pressure significantly (P < 0.05) on day 28th. In addition, percentage of reduction was calculated, 92.59% and 86.36% for systole and diastole of dose 400 mg/200 g bw simultaneously, also 48.15% and 136.36% for systole and diastole of dose 800 mg/200 g bw simultaneusly."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S47602
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Hidayat
"Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia, khususnya negara berkembang. Deteksi dini terhadap masalah jantung sangat diperlukan. Variabilitas Laju Jantung VLJ telah digunakan oleh berbagai disiplin ilmu untuk memprediksi morbiditas dan mortalitas, serta untuk mendeteksi disfungsi dari saraf otonom. Belum ada alat elektrokardiografi EKG genggam yang terintegrasi analisis VLJ. Tujuan dari riset ini adalah untuk menghasilkan alat EKG genggam yang memiliki kemampuan untuk melakukan analisis VLJ dari bank data MIT-BIH. Alat EKG genggam yang digunakan merupakan pengembangan dari Sparkfun Single Lead Heart Rate Monitor AD8232 . Ada 3 buah elektroda yang digunakan, komponen Analog to Digital Converter ADC yang digunakan adalah ADS1115, pengolahan data dilakukan pada Raspberry Pi, dan menggunakan layar LCD Nokia 5110. Untuk membenamkan proses akuisisi sinyal EKG, deteksi R, analisis VLJ, hingga tampilan hasil analisis VLJ pada layar LCD, digunakan bahasa pemrograman Python. Riset ini menghasilkan alat EKG genggam dengan implementasi analisis VLJ. Hasil akurasi VLJ pada alat EKG genggam dibandingkan perangkat lunak HRVAS Ramshur, 2010 adalah 100 untuk parameter rerata RR, dan 94.7 untuk parameter rasio LF/HF.
Heart disease is one of the leading causes of death in the world, especially in developing countries. Early detection of heart problems is necessary. Heart rate variability HRV has been used by various disciplines to predict morbidity and mortality, as well as to detect dysfunction of autonomic nerves. No integrated electrocardiographic ECG instrument has been integrated in HRV analysis yet. The purpose of this research is to produce a handheld ECG device that has the ability to perform HRV analysis from a MIT BIH databank. The ECG handheld device used is the development of the Sparfun Single Lead Heart Rate Monitor AD8232. There are 3 electrode used, Analog to Digital Converter ADC component used is ADS1115, data processing is done on Raspberry Pi, and using Nokia 5110 LCD screen. To immerse the acquisition process of ECG signal, detection R, VLJ analysis, VLJ analysis on LCD display, used Python programming language. This research produces a handheld ECG device with HRV analysis implementation. HRV accuracy results in handheld ECG device versus HRVAS software Ramshur, 2010 were 100 for the mean RR parameter, and 94.7 for LF HF ratio parameters."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48209
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Surya Suwita
"ABSTRAK
Latar Belakang: Salah satu modalitas yang dapat memprediksi aritmia ventrikel pasca-infark miokardium (MI), terutama MI anterior, adalah signal-averaged electrocardiogram (SA-ECG), melalui deteksi late potentials (LP) yang merupakan substrat aritmia ventrikel. Faktor-faktor ekstrakardiak yang sekaligus menjadi faktor risiko MI, misalnya hipertensi, diabetes, dislipidemia, dan obesitas, dipikirkan berhubungan dengan kejadian aritmia ventrikel pasca-MI melalui berbagai patomekanisme, yang kemungkinan berkaitan erat dengan timbulnya LP.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor ekstrakardiak terhadap timbulnya LP saat awal perawatan pada pasien MI anterior yang dirawat di intensive cardiac care unit (ICCU).
Metode: Desain studi ini adalah potong lintang dengan pemeriksaan SA-ECG sewaktu terhadap 80 subjek penelitian yang mengalami MI anterior di ICCU selama periode Desember 2018-2019. Riwayat medis dan faktor risiko ekstrakardiak direkapitulasi, sedangkan data SA-ECG diambil dari pemeriksaan langsung maupun data SA-ECG pasien MI anterior ICCU dalam periode tersebut. Studi ini menggunakan analisis multivariat dengan uji regresi logistik.
Hasil: Faktor yang paling umum ditemukan adalah hipertensi (70,00%), diikuti dislipidemia (56,25%), diabetes (46,25%), dan obesitas (38,75%). Obesitas dan dislipidemia merupakan faktor ekstrakardiak yang berperan paling besar terhadap prevalensi LP. Namun, dari analisis tambahan, kami menemukan bahwa diabetes dengan hiperglikemia akut juga memiliki pengaruh terhadap terjadinya LP. Besar OR untuk diabetes dengan hiperglikemia akut, obesitas, dan dislipidemia masing-masing adalah sebesar 4,806 (IK95% 0,522-44,232), 4,291 (IK95% 0,469-39,299), dan 3,237 (IK95% 0,560-18,707). Hubungan tersebut tidak bermakna secara statistik.
Kesimpulan: Pasien MI anterior yang menderita diabetes dengan hiperglikemia akut, obesitas, dan dislipidemia cenderung memiliki prevalensi LP yang lebih tinggi, namun secara statistik hubungan tersebut tidak bermakna. Untuk meningkatkan nilai prognostik SA-ECG, diperlukan pemeriksaan serial selama perawatan.

ABSTRACT
Introduction: One modality that can predict ventricular arrhythmias after myocardial infarction (MI), particularly anterior MI, is signal-averaged electrocardiogram (SA-ECG), through the detection of late potentials (LP) which is a substrate for ventricular arrhythmias. Extracardiac factors, which are also risk factors for MI, such as hypertension, diabetes, dyslipidemia, and obesity, are apparently associated with post-MI ventricular arrhythmias, which in turn may be correlated with LP.
Aim: This study aims to determine the effect of extracardiac risk factors on LP incidence in anterior MI patients treated in the intensive cardiac care unit (ICCU).
Methods: This was a cross-sectional study in which 80 subjects with anterior MI during December 2018-2019 underwent SA-ECG examination. The medical history and extracardiac risk factors were recapitulated, then the SA-ECG data was taken from either direct examination or ICCU patients database in that period. This study used multivariate analysis with logistic regression test.
Results: The most common factors found were hypertension (70.00%), followed by dyslipidemia (56.25%), diabetes (46.25%), and obesity (38.75%). Obesity and dyslipidemia are extracardiac factors with biggest role in the prevalence of LP. However, from subgroup analysis, we found that diabetes with acute hyperglycemia also had immense influence on the occurrence of LP. The OR for diabetes with acute hyperglycemia, obesity, and dyslipidemia were 4.806 (IK95% 0.522-44.232), 4.291 (IK95% 0.469-39.299), and 3.237 (IK95% 0.560-18.707). However, the association is not statistically significant.
Conclusion: Patients with anterior MI who suffer from diabetes with hyperglycemia in admission, obesity, and dyslipidemia potentially have a higher LP prevalence, despite statistically insignificance. To increase the prognostic value of SA-ECG, serial examinations are needed during hospitalization."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada skripsi ini, akan dibahas alat detektor denyut nadi pada jari menggunakan optokopler. Dimana denyut nadi merupakan refleksi dari detak jantung manusia. Sehingga secara tidak langsimg alat detektor denyut nadi ini akan menggambarkan sinyal detak jantung manusia. Alat detektor denyut nadi pada jari menggunakan optokopler ini merupakan altematif dari electrocardiograph. Hal ini disebabkan karena harga untuk pembuatan alat ini jauh lebih murah, penggunaannya relatif mudah, meskipun memiliki banyak keterbatasan. Pembahasan skripsi ini mengenai rangkaian alat detektor denyut nadi pada jari menggunakan optokopler, program Matlab untuk mengolah sinyal, dan menganalisa hasil sinyal yang telah diolah. Dimana program yang dipakai untuk mengolah sinyal adalah Matlab 6.5."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40264
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhestiro Harnindyo Putro
"Latar Belakang : Telah banyak dipublikasikan berbagai macam algoritme untukmenentukan lokasi jaras tambahan pada pasien dengan sindroma Wolff-ParkinsonWhite.Algoritme-algoritme tersebut memiliki akurasi yang baik meskipunmemiliki alur yang komplek dan sulit untuk diingat. Berbagai macam algoritmeyang berkembang menggunakan morfologi delta wave dan polaritas komplek QRSdalam penyusunannya. Dengan adanya teknologi kateter ablasi yang ada saat inialgoritme yang komplek tidak diperlukan lagi. Diperlukan suatu algoritme yangsederhana, memiliki akurasi yang baik dan mudah diingat. Penelitian ini bertujuan untuk menilai akurasi algoritme sederhana untuk memprediksi lokasi jarastambahan.
Metode : Penelitian ini merupakan studi potong lintang yang dilakukan diDepartemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler FKUI/ Pusat Jantung NasionalHarapan Kita PJNHK. Data yang diambil berupa elektrokardiografi EKG pada67 pasien dengan sindroma Wolff-Parkinson-White yang menjalani tindakan ablasiperiode Januari 2014 - Oktober 2016. Data EKG yang terkumpul dibacaberdasarkan algoritme baru oleh dua orang penilai independen kemudiandibandingkan dengan hasil ablasi pada tabel 2x2.
Hasil Penelitian : sampel akhir sebanyak 47 data hasil bacaan EKG observerterpercaya dihitung berdasarkan tabel 2x2 dengan hasil ablasi. Hasil menunjukkanalgoritme ini memiliki sensitivitas left free wall 45, septal 80, right free wall92, spesifisitas left free wall 96, septal 69, right free wall 85. Nilai dugapositif NDP left free wall 90, septal 55, dan right free wall 67. Nilai duganegatif NDN left free wall 70, septal 88, dan right free wall 97. Akurasialgoritme bervariasi dari 73 -87. Didapatkan perhitungan kesepahaman antarpenilai dengan nilai kappa 0,74-0,93. Perhitungan likelihood ratio menunjukkanlikelihood ratio positif left free wall 11,23, septal 2,23, dan right free wall 6,57.Likelihood ratio negatif left free wall 0,57, septa 0,28, dan right free wall 0,09.
Kesimpulan : Algoritme baru yang lebih sederhana ini memiliki akurasi yang baikdengan angka kesepahaman antar penilai yang baik sehingga dapat digunakansecara umum.

Background : A lot of algorithms in localizing accessory pathway AP in patientswith Wolff Parkinson White Syndrome have been published. Although many ofthose methods have high accuracy, they are complicated and difficult to memorize.Most of the established algorithm use delta wave morphology and QRS polarity todetermine the location. With the technology of catheter ablation nowadays suchcomplex algorithms are not really needed. This study aim to investigate theaccuracy of a simple algorithm to predict the location of accessory pathways.
Methods : This was a cross sectional study conducted in the NationalCardiovascular Center Harapan Kita RSJPDHK Department Cardiology andVascular Medicine, FMUI. The electrocardiography ECG findings of 67 patientswith Wolff Parkinson White syndrome underwent ablations from January 2014until October 2016 were used in the current study. Those ECGs were analyzed usingthe new algorithm and were evaluated by two independent observers and comparedwith ablation results in a 2x2 table.
Results : The final number of samples was 47 ECGs. The algorithm showed it hada sensitivity of 45 on left free wall, 80 on septal, 92 on right free wall APs inaddition to the specificity of 96 on left free wall, 69 on septal, 85 on right freewall APs. Positive predictive value PPV were 90 on left free wall, 55 on septaland 67 on right free wall APs. Negative predictive value NPV were 70 on leftfree wall, 88 on septal and 97 on right free wall APs. Algorithm accuracy variedfrom 73 to 87. Inter observer agreement calculation was a kappa of 0.74 mdash 0.93.Likelihood ratio calculation identified the positive likelihood ratio of 11.23 on leftfree wall, 2.23 on septal and 6.57 on right free wall APs and negative likelihoodratio of 0.57 on left free wall, 0.28 on septal and 0.09 on right free wall APs.
Conclusion : This new and simple algorithm provide a remarkable accuracy with agood inter observer agreements. Therefore this algorithm is potential to beimplemented in general practice.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T55653
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elly Matulimah
"Pengenalan pola beat dalam analisa rekaman elektrokardiogram (EKG) menjadi bagian yang penting dalam deteksi penyakit jantung terutama aritmia. Banyak metode yang dikembangkan terkait dengan pengenalan pola beat, namun sebagian besar masih mengunakan algoritma klasifikasi klasik di mana masih belum mampu mengenali outlier klasifikasi. Fuzzy Learning Vector Quantization (FLVQ) merupakan salah satu algoritma yang mampu untuk mengenali outlier klasifikasi tetapi juga memiliki kelemahan untuk sistem uji yang bukan data berkelompok. Dalam tulisan ini peneliti mengusulkan Fuzzy Wavelet LearningVector Quantization (FWLVQ), yaitu modifikasi FLVQ sehingga mampu mengatasi data crisp maupun data fuzzy dan juga memodifikasi inferensi sistemnya sebagai perpaduan model fuzzy Takagi Sugeno Kang dengan wavelet. Sinyal EKG diperoleh dari database MIT-BIH. Sistem pengenalan pola beat secara keseluruhan terbagi atas dua bagian yaitu data pra proses dan klasifikasi. Hasil percobaan diperoleh bahwa FWLVQ memiliki akurasi sebesar 90.20% untuk data yang tidak mengandung outlier klasifikasi dan 87.19% untuk data yang melibatkan outlier klasifikasi dengan rasio data uji outlier klasifikasi dengan data non-outlier sebesar 1:1.

Abstract
The recognition of beat pattern in analysis of recording an electrocardiogram (ECG) becomes an important detection of heart disease, especially arrhythmias. Many methods are developed related to the recognition of beat patterns, but most still use the classical classification algorithms which are still not able to identify outlier classification. Fuzzy Learning Vector Quantization (FLVQ) is one of the algorithms that can identify outlier classification but also has a weakness for test systems that are not grouped data. In this paper we propose a Fuzzy Wavelet Quantization Learning Vector (FWLVQ), which is modified so as to overcome FLVQ crisp data and fuzzy data and also modify the inference system as a combination of Takagi Sugeno Kang fuzzy model with the wavelet. ECG signal obtained from the MIT-BIH database. Beat pattern recognition system as a whole is divided into two parts: data pre-processing and classification. The experimental results obtained that FWLVQ has an accuracy 90.20% for data that does not contain outlier classification and 87.19% for the classification of data involving outlier ratio outlier test data classification with non-outlier data of 1:1."
Surabaya: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya, 2011
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38329
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Jonhardivivera
"Penyakit jantung setiap tahun selalu meningkat karena ada beberapa faktor diantaranya gaya hidup dan pola hidup yang salah. Penyakit ini sangat membahayakan dan mengancam kehidupan. Kelainan pada jantung dapat dideteksi dengan alat elektro kardio gram (EKG) yang memerlukan pengetahuan dalam perekaman dan interpretasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan perawat tentang interpretasi EKG. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang melibatkan 129 perawat (laki-laki 15 orang dan erempuan 114 orang) yang bekerja di rumah sakit Suyoto Jakarta dengan metode random sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner yang berisi 40 item pernyataan. Analisis data penelitian adalah analisis univariat yang menjelaskan bahwa tingkat pengetahuan perawat sebagian besar masih rendah (60,5%) dan responden berpengatahuan tinggi 39,5%. Dari hasil penelitian ini, maka perawat perlu dibekali dengan ilmu pengetahuan tentang EKG dan interpretasinya melalui pendidikan formal dan pelatihan.

Heart disease is increasing every year because there are several factors such as lifestyle and life is wrong. Heart disease is very dangerous and life thereatening. Heart defects can be deteted by electro cardio gram (ECG), wich requires knowledge of the recording and interpretation. This study aims to describe the level of nurse knowledge about ECG interpretation. This study design was a descriptive study involving 129 nurses (15 men and 114 women) who work in hospital Suyoto Jakarta with random sampling method. Data collections using a questionaire containing 40 items statement. Data analysis was univariate analysis explain that most of the nurses? knowledge level is still low (60,5%) and 39,5% of respondents knowledgeable high. From the result of this study, the nurses need to be equipped with knowledge about ECG and its interpretation through formal education and training."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>