Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160081 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novita Arie Setiawati Gunawan
"Skripsi ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan dan pola sarapan, asupan energi, dan aktivitas fisik dengan status gizi pada remaja. Penelitian ini dilakukan pada siswa dan siswi SMAN 39 Jakarta tahun 2013. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas X yang sudah memenuhi kriteria penelitian sebanyak 115 responden yang dipilih dengan metode systematic random sampling. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara pengukuran antropometri untuk tinggi dan berat badan, food recall 24 jam untuk asupan makanan, dan kuesioner untuk data karakteristik responden dan orang tua, kebiasaan dan pola sarapan, pengetahuan gizi, dan aktivitas fisik. Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh sebanyak 29,6% responden gemuk dan hasil uji bivariat menunjukkan adanya hubungan antara kebiasaan sarapan, pola sarapan, dan pengetahuan gizi dengan status gizi. Oleh karena itu, perlu diberikan edukasi atau penyuluhan mengenai gizi seimbang yang termasuk di dalamnya pesan tentang pentingnya sarapan setiap hari.

This research was a quantitative study with cross sectional study which obejctively investigated relationship between breakfast habit and pattern, energy intake, and physical activiy with nutritional status in adolescents. This research was done to student of 39 Senior High School Jakarta year 2013. Subject for this research are students in class X who meet the criteria of the research about 115 respondents. They were selected by systematic random sampling. Data for this research were obtained by antropometric measurement for height and weight, food recall 24 hours for food intake, and questionnaire for students and parents characteristic, breakfast habit and pattern, nutrition knowledge, and physical activity. Based on the result of this research, 29,6% respondents were overweight. Based on bivariate analysis, there were relationship between breakfast habit, breakfast pattern, and nutrition knowledge with nutritional status. Therefore, students had to be given education or guidance about nutritional balance that includes messages about the importance of breakfast everyday."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Permatasari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis kelamin, status gizi (IMT/U dan persen lemak tubuh), aktivitas fisik, asupan zat gizi makro (energi, karbohidrat, lemak, protein), dan asupan zat gizi mikro (vitamin C, zat besi, seng, magnesium, kalsium) dengan nilai VO2max. Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain studi cross sectional yang melibatkan 116 siswa kelas X di SMAN 39 Jakarta pada tahun 2013. Nilai VO2max diukur dengan menggunakan metode 20 m shuttle run test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai VO2max siswa belum mencapai standar VO2max yang baik, yaitu 41,15 ml/kg/menit pada siswa laki-laki dan 36,45 ml/kg/menit pada siswa perempuan. Variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan VO2max adalah jenis kelamin, status gizi (IMT/U dan persen lemak tubuh), aktivitas fisik, asupan protein, zat besi, seng, dan kalsium. IMT/U dan persen lemak tubuh memiliki korelasi negatif yang kuat dengan VO2max. Sementara aktivitas fisik dan asupan zat besi memiliki korelasi positif yang sedang, sedangkan asupan protein, seng, dan kalsium memiliki korelasi positif yang lemah dengan VO2max. Diperlukan status gizi yang baik, asupan gizi yang seimbang serta aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur untuk meningkatkan nilai VO2max sehingga mencapai standar yang baik.

The purpose of this study was to determine the relationship between sex, nutritional status (BMI/Age and body fat percentage), physical activity, intake of macronutrients (energy, carbohydrate, fat, protein), and intake of micronutrients (vitamin C, iron, zinc, magnesium, calcium) with VO2max value. This study was conducted using a cross sectional design that involved 116 students of class X at SMAN 39 Jakarta in 2013. VO2max value was measured by 20 m shuttle run test. The results showed that the average values of VO2max of students had not reached a good standard, 41,15 ml/kg/min on boys and 36,45 ml/kg/min on girls. Variables that had significant relationships with VO2max were sex, nutritional status (BMI/Age and body fat percentage), physical activity, intake of protein, iron, zinc, and calcium. The results of correlation tests also showed that BMI/Age and body fat percentage had strong negative correlations with VO2max. While physical activity and intake of iron had moderate positive correlations, intake of protein, zinc, and calcium had weak positive correlations with VO2max. A good nutritional status, balanced nutrition, and regular activity are needed to improve VO2max values and achieve a good standard."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45884
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Anggraini
"Skripsi ini bertujuan untuk membandingkan nilai estimasi VO2max, aktivitas fisik, asupan gizi, status gizi, dan kebiasaan sarapan antara anggota dan bukan anggota ekstrakurikuler olahraga. Penelitian ini menggunakan desain studi ecological study. Data dikumpulkan pada bulan Maret di SMAN 47 Jakarta. Nilai estimasi VO2max diukur menggunakan 20-meter shuttle run test, aktivitas fisik dengan kuesioner PAQ-A, asupan gizi dengan food recall 3x24 jam, status gizi dengan antropometri dan BIA untuk mengukur persen lemak tubuh, serta kebiasaan sarapan dengan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara nilai estimasi VO2max, aktivitas fisik, status gizi (IMT/U dan persen lemak tubuh), asupan energi, protein, karbohidrat, fosfor, dan magnesium pada anggota ekstrakurikuler olahraga dan bukan anggota ekstrakurikuler olahraga. Kedua kelompok diharapkan untuk rutin melakukan tes kebugaran kardiovaskuler. Pada kelompok bukan anggota ekstrakurikuler olahraga disarankan untuk meningkatkan aktivitas fisik dan memperhatikan kenaikan berat badan.

The purpose of this study was to compare the estimated of VO2max value, physical activity, nutritional intake, nutritional status, and breakfast habit between sport extracurricular participants and non-sport extracurricular participants. This research was an ecological study. The data were collected on May 2015 in SMAN 47 Jakarta. The data of estimated VO2max value was measured by 20-m shuttle run test, the physical activity by using PAQ-A questionnaire, nutritional intake by using food recall 3x24 hours, nutritional status by using anthropometry and BIA, and breakfast habit questionnaire.
The result of the study showed that there were significant difference in VO2max value, physical activity, nutritional status (BMI and body fat), energy intake, protein, carbohydrate, phospor, and magnesium. It is suggested that both groups have to examine the cardiovascular fitness regularly. Non-sport extracurricular participants are suggested to increase their physical activity and control their weight.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Furi Nurnafiah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebiasaan sarapan dan faktor lainnya yang berhubungan dengan gizi lebih pada siswa-siswi di SMAN 39 Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Penelitian ini menggunakan data penelitian sekunder yang dilakukan di SMAN 39 Jakarta pada tahun 2019 dengan jumlah sampel sebanyak 130 responden. Pada penelitian ini, gizi lebih sebagai variabel dependen sedangkan kebiasaan sarapan, asupan energi, karbohidrat, protein, lemak, aktivitas fisik, dan jenis kelamin sebagai variabel independen. Data yang digunakan berupa hasil pengisian kuesioner, wawancara 24h-food recall, pengukuran berat badan dan tinggi badan yang dianalisis dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 26,9% siswa mengalami gizi lebih. Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan, asupan protein, asupan lemak dan jenis kelamin dengan gizi lebih namun terdapat kecenderungan sebanyak 31% tidak selalu sarapan, 29% asupan protein lebih, 27% asupan lemak lebih dan 29,4% berjenis kelamin laki-laki mengalami gizi lebih. Untuk mencegah maupun menangani siswa-siswi yang mengalami gizi lebih disarankan bagi sekolah dan Dinas Kesehatan mengembangkan program edukasi mengenai gizi seimbang."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fani Widiartha
"Kebugaran kardiorespiratori terbukti memiliki hubungan dengan penyakit kardiovaskuler. Berbagai penelitian di dunia menemukan bahwa tingkat kebugaran pada anak masih berada pada level rendah. Nilai VO2max sebagai indikator kebugaran kardiorespiratori seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan status gizi, aktivitas fisik dan asupan gizi dengan nilai VO2max. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan di Jakarta terhadap 131 responden terdiri atas 54 laki-laki dan 77 perempuan berusia 11 - 14 tahun. Nilai VO2max diukur dengan menggunakan metode pengukuran 20 meter shuttle run test, status gizi diperoleh dari nilai IMT/U dan persen lemak tubuh, aktivitas fisik diukur dengan menggunakan modifikasi PAQ-C, dan asupan gizi diperoleh dengan pengisian kuesioner food records 2 x 24 jam. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa rata-rata nilai VO2max laki-laki (43,94 ml/kg/menit) lebih tinggi daripada nilai VO2max perempuan (38,38 ml/kg/menit). Hasil analisis bivariat dengan uji korelasi menunjukkan bahwa ada hubungan antara status gizi menurut IMT/U, persen lemak tubuh, aktivitas fisik, asupan zat besi, dan kalsium dengan nilai VO2max. Status gizi normal, aktivitas fisik secara teratur, dan asupan zat besi dan kalsium yang cukup diperlukan untuk memiliki kebugaran kardiorespiratori yang baik.

Cardiorespiratory fitness evidently had a relationship with cardiovascular disease. Various research in the world found that most children had a low fitness level. Cardiorespiratory fitness (VO2max) infected by several factors. This study aimed to determine the relationship of nutrition, physical activity and nutritional intake with VO2max. This research was a quantitative research using crosssectional research design. The study was conducted in Jakarta on 131 respondents consisted of 54 men and 77 women aged 11-14 years. VO2max values measured using the method of measuring 20 meters shuttle run test, nutritional status was obtained from the value of BAZ and percent body fat, physical activity was measured using a modified PAQ-C, and nutrient intake obtained by filling food records 2 x 24 hours questionnaire. The unvaried test results showed that the average VO2max of men (43.94 ml/kg/min) was higher than the value of VO2max women (38.38 ml/kg/min). The results of bivariate test used correlation test showed that there was a relationship between nutritional status according to BAZ, percent body fat, physical activity, intake of iron, and calcium with VO2max. Normal nutritional status, moderate physical activity, and adequate intake of iron and calcium are required for having a good cardio respiratory fitness."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47220
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Putri Oktaviany
"Overweight tidak hanya menjadi masalah di negara maju, tetapi juga di negara berkembang padahal overweight dapat menyebabkan terjadinya diabetes di kemudian hari. Menurut Riskesdas 2010, prevalensi overweight di Indonesia pada anak usia 13-15 tahun sebesar 2,5%. Asupan gizi makro memiliki pengaruh yang cukup besar dalam terjadinya overweight.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan gizi makro, aktivitas fisik, jenis kelamin, frekuensi konsumsi fast food, dan durasi tidur dengan overweight pada siswa SMPN 68 Jakarta tahun 2013.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi potong lintang. Subjek penelitian ini adalah sebanyak 99 responden yang terdiri dari siswa-siswi kelas 7 dan 8. Mereka dipilih dengan metode multi stage random sampling. Data penelitian diperoleh dari pengukuran antropometri berat badan dan tinggi badan, food recall untuk asupan makanan, food frequency questionnaire untuk frekuensi konsumsi fast food, dan kuesioner untuk aktivitas fisik serta durasi tidur.
Hasil penelitian ini adalah sebanyak 35,4% responden mengalami overweight dan hasil bivariat yang menggunakan uji chi square menunjukkan hubungan yang bermakna antara asupan energi, asupan karbohidrat, asupan protein, dan asupan lemak dengan overweight. Perlu diberikan edukasi kepada siswa mengenai makanan yang dikonsumsi harus bergizi seimbang.

Overweight was not only become problem in developed country, but also in developing country whereas overweight can lead to diabetes later. Based on Riskesdas 2010, prevalence of overweight in Indonesia at the age of 13 – 15 years old is 2,5%. Macronutrient intake had a very important role in the process of overweight.
This research objectively investigated relationship between macronutrient intake, physical activity, gender, fast food consumption frequency, and sleep duration with overweight on junior high school students of 68 junior high school Jakarta 2013.
This research was a quantitative study with cross sectional study. Subjects for this research are 99 of 7th and 8th grade students. They were selected by multi stage random sampling method. The data of this research were obtained by antropometri measurement of weight and height, food recall for food intake, food frequency questionnaire for frequency of fast food consumption, and questionnaire for physical activity and sleep duration.
Based from the results, 35,4% respondents had overweight and from analyzes data by chi square test, there was significant relationship between energy intake, carbohydrate intake, protein intake, and fat intake with overweight. It is important to give education to students about the food that they eat should have good nutrition.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52645
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apriyan Pratama
"Skripsi ini merupakan penelitian cross sectional yang bertujuan hubungan antara status gizi, sarapan, asupan gizi sarapan kualitas dan kuantitas tidur malam dengan konsentrasi pada siswa kelas 7 SMP Negeri 239 Jakarta tahun 2013. Penelitian ini melibatkan 51 siswa kelas 7 SMP Negeri 239 Jakarta dan menggunakan dua tes untuk menguji konsentrasi, yaitu Tes Digit Simbol dan Tes Bourdon Wiersma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki status gizi normal (62,7%), dinyatakan sarapan (51%), asupan energi sarapan yang cukup (60,8%), asupan protein sarapannya cukup (54,9%),asupan fe sarapannya kurang (80,4%), asupan zn sarapannya kurang (70,6%),kualitas tidur malam cukup baik (56,9%) dan kuantitas tidur malam cukup (51%). Konsentrasi siswa sebagian besar rendah (52,9%) berdasarkan Tes Digit Simbol dan (51%) berdasarkan Tes Bourdon Wiersma. Hasil uji hubungan menunjukan terdapat hubungan antara sarapan, asupan energi sarapan, asupan protein sarapan dan asupan fe sarapan dengan konsentrasi serta tidak terdapat hubungan antara status gizi (indeks IMT/U), asupan zn sarapan, kualitas dan kuantitas tidur malam dengan konsentrasi.

This cross-sectional study aimed at the association between nutritional status, breakfast, breakfast intake nutrition, quality and quantity night sleep with a concentration in class 7 SMP Negeri 239 Jakarta in 2013. The study included 51 7th grade students of SMP Negeri 239 Jakarta and use two tests to examine the concentration, the Digit Symbol Test and Bourdon Wiersma Test. The results showed that most respondents had normal nutritional status (62.7%), stated breakfast (51%), adequate breakfast energy intake (60.8%), breakfast sufficient protein intake (54.9%), the intake of fe breakfast less (80.4%), the intake of breakfast zn less (70.6%), quality of sleep a night is quite good (56.9%) and sufficient quantity of sleep a night (51%). Low concentrations of most of the students (52.9%) based on Digit Symbol Test (51%) based on Bourdon Wiersma Test. The test results showed an association relationship between breakfast, breakfast energy intake, protein intake and intake fe breakfast breakfast with concentration and there was no correlation between nutritional status (BMI / U index), zn intake of breakfast, the quality and quantity of sleep a night with concentration."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46715
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wita Mailani
"Kebugaran kardiorespirasi yang rendah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan kebugaran kardiorespirasi berdasarkan status gizi (IMT), persentase lemak tubuh, aktivitas fisik, konsumsi sarapan pagi, asupan gizi dan gizi mikro pada siswa SMAN 39 Jakarta sebelum dan sesudah dikontrol berdasarkan jenis kelamin. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sebanyak 131 responden dari SMAN 39 Jakarta dari kelas 10 dan 11 dilibatkan dalam penelitian ini. Asupan makanan diukur menggunakan penarikan makanan 1x24 jam, aktivitas fisik menggunakan PAQ-A, status gizi (BMI) diukur menggunakan BIA dan konsumsi sarapan diukur dengan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 61,8% siswa tidak layak. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara status gizi (BMI), persentase lemak tubuh dan aktivitas fisik berdasarkan jenis kelamin pada status kebugaran kardiorespirasi pada siswa SMAN 39 Jakarta. Sementara itu, ada juga perbedaan dalam status kebugaran kardiorespirasi berdasarkan asupan Vitamin B2 pada siswa SMAN 39 Jakarta.

Low cardiorespiratory fitness is associated with an increased risk of cardiovascular disease. This study aims to examine the differences in cardiorespiratory fitness based on nutritional status (BMI), body fat percentage, physical activity, breakfast consumption, nutrient intake and micronutrients in students of SMAN 39 Jakarta before and after being controlled by sex. This study uses a cross sectional design. A total of 131 respondents from SMAN 39 Jakarta from grades 10 and 11 were included in this study. Food intake was measured using 1x24 hour food withdrawal, physical activity using PAQ-A, nutritional status (BMI) was measured using BIA and breakfast consumption was measured by questionnaire. The results showed that 61.8% of students were not eligible. The results of the bivariate analysis showed that there were significant differences between nutritional status (BMI), body fat percentage and physical activity based on sex in cardiorespiratory fitness status in students of SMAN 39 Jakarta. Meanwhile, there were also differences in cardiorespiratory fitness status based on Vitamin B2 intake in Jakarta 39 High School students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Ryanindya
"Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko banyak penyakit tidak menular seperti obesitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan perbedaan kebiasaan sarapan, self-efficacy, dukungan keluarga, dukungan teman, keamanan lingkungan, dan status sosial ekonomi pada aktivitas fisik berdasarkan jenis kelamin. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dan dilaksanakan pada bulan April 2019 di SMAN 39 Jakarta. Total sampel penelitian ini adalah 230 siswa dari kelas 10 dan 11. Data aktivitas fisik diperoleh dari PAQ-A. Kebiasaan sarapan, efikasi diri, dukungan keluarga, dukungan teman, keselamatan lingkungan, dan data status sosial ekonomi diperoleh dari kuesioner yang diadaptasi dari Persepsi Aktivitas Fisik Skala Self-Efficacy Untuk Remaja, Dukungan Sosial Sallis dan Survei Latihan, NEWS-Y, dan FAS II . Analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square, uji non-parametrik, dan analisis stratifikasi dilakukan dalam penelitian ini. Hasilnya 48,3% siswa memiliki aktivitas fisik yang tidak mencukupi, dukungan keluarga memiliki perbedaan signifikan pada aktivitas fisik anak perempuan, dan dukungan teman memiliki perbedaan signifikan pada aktivitas fisik anak perempuan dan laki-laki. Intervensi yang difokuskan untuk meningkatkan dukungan keluarga pada anak perempuan dan dukungan teman dalam bentuk intervensi kelompok diperlukan.

Lack of physical activity can increase the risk of many non-communicable diseases such as obesity. The purpose of this study is to determine differences in breakfast habits, self-efficacy, family support, friend support, environmental safety, and socioeconomic status on physical activity based on sex. This research is a cross-sectional study and was conducted in April 2019 at SMAN 39 Jakarta. The total sample of this study was 230 students from grades 10 and 11. Physical activity data were obtained from PAQ-A. Breakfast habits, self-efficacy, family support, friend support, environmental safety, and socioeconomic status data were obtained from a questionnaire adapted from the Physical Activity Perceptions Self-Efficacy Scale for Youth, Social Support Sallis and Exercise Survey, NEWS-Y, and FAS II. Univariate and bivariate analysis with chi-square test, non-parametric test, and stratification analysis were conducted in this study. The result 48.3% of students have insufficient physical activity, family support has a significant difference in physical activity of girls, and peer support has a significant difference in physical activity of girls and boys. Interventions that are focused on increasing family support for girls and peer support in the form of group intervention are needed."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nursetya Afini
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dari status gizi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi tersebut pada siswi di SMPN 200 Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dan pengambilan sampel secara random berkelompok (cluster sampling). Pengambilan data penelitian dilakukan pada April 2013 dan menggunakan instrumen penelitian berupa timbangan, microtoise, dan kuesioner. Sampel penelitian ini terdiri dari 160 siswi kelas 7 dan 8 dan dianalasis dengan menggunakan uji chi-square.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 15,6% responden memiliki status gizi kurus. Penelitian ini juga menemukan bahwa status gizi berhubungan secara signifikan dengan citra tubuh (p-value 0.000), frekuensi makan utama (p-value 0.007), dan konsumsi makan pagi (p-value 0.001).
Disarankan adanya program edukasi gizi seperti pelatihan penilaian status gizi dan penyuluhan tentang status gizi agar remaja putri dapat menilai status gizinya secara akurat dan tidak salah dalam mempersepsikan citra tubuhnya.

The aim of this study was to determine the percentage of nutritional status and its correlates among students (adolescent girls) at SMPN 200 Jakarta. This study used cross-sectional design and cluster sampling method. This study was conducted on April 2013 used scale, microtoise and questionnaire. The study sample consisted of 160 students of class 7 and 8 and analyzed using the chi- square test.
The result of this study shows that 15,6% of respondents classiffied as thinness. This study also found that nutritional status has been associated with body image (p-value 0.000), eating frequancy (p-value 0.007), and breakfast behaviour (p-value 0.001).
The researcher suggests the existence of nutrition education programs such as training about nutritional status assessment and counseling about nutritional status so that adolescent girls can assess the nutritional status accurately and not mistaken in perceiving their body image.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46455
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>