Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155385 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ni Wayan Aira Dharmayanti
"Pada penelitian ini dipelajari stabilitas madu, minyak jahe merah, dan minyak serai. Campuran madu, minyak jahe merah, serta minyak serai memiliki banyak manfaat akan tetapi campuran ini tidak stabil, karena memiliki sifat kepolaran atau fase zat-zat penyusunnya yang berbeda. Oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan Tween 80 sebagai emulsifier Food Grade untuk menstabilkan campuran tersebut.
Dari penelitian ini diperoleh campuran madu, minyak jahe merah, dan minyak serai yang stabil dengan penambahan emulsifier Tween 80, pada komposisi perbandingan volume masingmasing 100ml : 4ml : 2ml dan Tween 80 sebanyak 3ml. Penggunaan emulsifier tween 80 optimal sebanyak 4 ml ternyata mampu menstabilkan campuran baik densitas,tegangan permukaan, dan viskositas selama 5 minggu.

In this research, studied the stability of mixture honey, red ginger oil, and lemongrass oil. A mixture of honey, red ginger oil, and lemongrass oil has many benefits, but the mixture was not stabled, because it has a polarity or phase properties of substances of different constituent. Therefore, in this study used Tween 80 as emulsifier Food Grade to stabilizer the mixture.
This study obtained a mixture of honey, red ginger oil, and lemongrass oil was a stable with the addition of Tween 80 emulsifier, the composition ratio of volume for each 100ml: 4ml: 2ml and 3ml as Tween 80. Tween 80 emulsifier optimal use as much as 4 ml was able to stabilize a good mixture density, surface tension, and viscosity for 5 weeks.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45777
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggia Ferdianti
"Tujuan penelitian ini mempelajari stabilitas madu, minyak habbatussauda dan minyak zaitun. Campuran madu, minyak habbatussauda dan minyak zaitun memiliki banyak manfaat akan tetapi campuran ini sering tidak stabil karena memiliki sifat kepolaran atau fase yang berbeda. Pada penelitian ini digunakan Tween 80 yang merupakan emulsifier Food Grade untuk menstabilkan campuran tersebut.
Diharapkan penelitian ini diperoleh campuran madu, minyak habbatusssauda dan minyak zaitun dengan penambahan emulsifier. Dari hasil penambahan 1,25 gram Tween 80 dapat mencampurkan total minyak 7,5% didalam total seluruh campuran. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat partikel yang terdistribusi dengan baik, fasa yang terpisah dari hasil sentrifugasi, serta penyimpanan selama 8 minggu.

The purpose of this study to view stability a mixture of honey, black seed oil and olive oil. There have many benefits and widely distributed in the market. However, this mixture has instability problem because it has different properties of polarity or phase, to solve this problem required emulsifier Tween 80, an emulsifier food grade to stabilize the mixture.
This research is expected to be aimed for mixture with the addition of the emulsifier. In the addition of 1,25 grams Tween 80 could mix up to 7,5% of total oil in the mixture. Those are showing process of the distribution particle, viscosity measurement, phase separation by sentrifugation and storage for 8 weeks in room temperature.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43808
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maheswara Prihat Ayodyo
"Campuran madu, dan ekstrak lengkuas merah serta minyak jahe merah banyak manfaatnya, namun campuran ini bersifat tidak stabil karena memiliki sifat kepolaran yang berbeda. Untuk menstabilkannya diperlukan emulsifier, penelitian ini menggunakan emulsifier tween 80 dan lesitin. Campuran tanpa emulsifier yang stabil diperoleh pada penambahan ekstrak jahe merah sebanyak 2 mL dan ekstrak lengkuas merah sebanyak 4 mL dalam 100 mL madu. Sedangkan campuran dengan emulsifier paling stabil didapat pada penambahan tween 80 sebanyak 3 mL dan lesitin sebanyak 2 gram dalam 100 mL. Penambahan emulsifier ke dalam campuran menyebabkan viskositas rata-rata campuran meningkat sebesar 100-700 cPs, tegangan permukaan menurun sebesar 10-20 dynes/cm, diameter partikel mengecil hingga 500-600 nm dan densitas serta pH campuran yang relatif stabil. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa tween 80 merupakan emulsifier yang lebih baik dibanding lesitin untuk campuran madu, ekstrak jahe merah dan lengkuas merah.

A mixture of Honey, Red Galangal Extract and Red Ginger Extract many benefit, however this mixture is not stable because of its differing polarities. Stabilization required an emulsifier, this study used a tween 80 and lecithin emulsifier commonly used in the food industry. Without an emulsifier, the most stable mixture possible is up to 2 ml red ginger extract and up to 4 ml red galangal extract in 100 mL. With emulsifier, the most stable mixture can be obtained by adding up to 3 ml tween 80 and up to 2 ml lecithin in 100 mL. Adding emulsifier to mixture raises the mixture’s viscosity amounted to 100-700 cPs and decreased surface tension amounted to 10-20 dynes/cm, decreased particle diameter to 500-600 nm and relativity stable mixture density and pH. From this study, it can be concluded that tween 80 is a better emulsifier than lecithin for a mixture of honey, red ginger and galangal extracts."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Yuuki Iwane
"Minyak sawit merah merupakan minyak sawit murni berwarna jingga hingga merah serta mengandung karotenoid dan vitamin E dalam jumlah tinggi. Kandungan pada minyak sawit merah tersebut dapat berpotensi sebagai antioksidan pada suatu produk kosmetika. Oleh karena itu, dilakukan pembuatan nanoemulsi dengan tujuan meningkatkan stabilitas vitamin E yang mudah teroksidasi akibat paparan cahaya dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat antioksidan pada minyak sawit merah, karakteristik dan parameter mutu minyak sawit merah sesuai dengan syarat mutu SNI, serta pembuatan nanoemulsi minyak sawit merah. Aktivitas antioksidan minyak sawit merah dan nanoemulsi diukur menggunakan metode penangkal radikal DPPH. Diagram fase pseudoterner yang menggambarkan area optimum nanoemulsi diperoleh berdasarkan hasil optimasi formula yang terdiri dari campuran minyak dan smix dan dianalisa menggunakan CHEMIX School 7.0. Nanoemulsi yang diperoleh memiliki ukuran partikel <500 nm, PDI 0,283-1,000, dan zeta potensial -3,39 hingga -41,43 mV. Minyak sawit merah mengandung kadar asam lemak bebas 0,95%, bilangan iod 58,60 g Iod/100 g, dan kadar air 0,01%. Kandungan asam lemak paling dominan pada minyak sawit merah berupa asam palmitat (46,15%) dan asam oleat (34,92%). Minyak sawit merah memiliki aktivitas antioksidan lemah dengan IC50 sebesar 8128,24 ppm. Pada penelitian ini, belum diperoleh formulasi nanoemulsi minyak sawit merah dengan karakteristik dan aktivitas antioksidan yang optimum.

Red palm oil is a refined palm oil that is orange to red in color and contains high amounts of carotenoids and vitamin E. The content of red palm oil can potentially be used as an antioxidant in a cosmetic product. Therefore, a nanoemulsion was made with the aim of increasing the stability of vitamin E which is easily oxidized due to exposure to light and the environment. This study aims to determine the antioxidant properties of red palm oil, the characteristics and quality parameters of red palm oil according to the SNI quality requirements, as well as the preparation of red palm oil nanoemulsions. Antioxidant activity of red palm oil and nanoemulsion was measured using the DPPH radical scavenging method. Pseudoternary phase diagram depicting the optimum area of the nanoemulsion was obtained based on the optimization of the formula consisting of a mixture of oil and smix and analyzed using CHEMIX School 7.0. The nanoemulsion obtained had a Dv90 <500 nm, PDI 0.283-1.000, and zeta potential -3.39 up to -41.43 mV. Red palm oil contains a free fatty acid content of 0.95%, an iodine number of 58.60 g Iod/100 g, and a moisture content of 0.01%. The most dominant fatty acid content in red palm oil is palmitic acid (46.15%) and oleic acid (34.92%). Red palm oil has weak antioxidant activity with an IC50 of 8128.24 ppm. In this study, nanoemulsion formulation of red palm oil with optimum characteristics and antioxidant activity was not obtained."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johan Sebastian
"Pengaruh penambahan emulsifier lesitin terhadap kestabilan campuran madu herbal madu minyak habbatussauda dan minyak zaitun telah diteliti Kestabilan campuran madu herbal diuji dengan dengan 4 macam cara yaitu sentrifugasi cycling test uji viskositas dan uji ukuran partikel Hasil uji sentrifugasi pada campuran madu herbal dengan konsentrasi lesitin di bawah 5 massa minyak tidak menunjukkan adanya pemisahan fasa Penambahan lesitin setelah batas tertentu akan meningkatkan viskositas campuran Penambahan lesitin sebesar 5 dari massa total minyak ke dalam campuran dengan konsentrasi minyak 7 5 memberikan viskositas yang minimum 4870 cp Cycling test dilakukan dalam refrigerator 4oC dan oven 40oC selama masing masing 24 jam sebanyak 3 kali Hasil cycling test tidak menunjukkan adanya kristalisasi ataupun pemisahan fasa Analisis PSA Particle Size Analyzer membuktikan bahwa penambahan lesitin menyebabkan pembesaran ukuran partikel Rata rata diameter partikel campuran madu herbal tanpa lesitin sebesar 6 3 mm sedangkan campuran madu herbal dengan lesitin sebanyak 1 dari total minyak adalah sebesar 4 67 mm Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan lesitin sebanyak 1 5 dari total massa minyak konsentrasi 7 5 10 dapat menghasilkan campuran yang stabil

The influence of adding lecithin emulsifier on the stability of a mixture of herbal honey honey Black Seed oil and olive oil was examined Stability tested herbal honey mixture with 4 kinds of ways namely centrifugation cycling test viscosity test and the test particle size Centrifugation test results in a mixture of herbal honey with lecithin concentrations below 5 oil mass not show phase separation The addition of lecithin after a certain threshold will increase the viscosity of the mixture The addition of 5 lecithin total mass of oil into the mix with the oil concentration of 7 5 gives a minimum viscosity cp 4870 Cycling test performed at 4oC refrigerator and oven 40oC for 24 hours each 3 times Cycling test result does not indicate the availability of crystallization or phase separation Analysis of PSA Particle Size Analyzer showed that the addition of lecithin causes enlargement of the particle size The average particle diameter of herbal honey mixture without lecithin is 6 3 mm while herbal honey with lecithin mixture of 1 of the total oil is at a 4 67 mm From this study it can be concluded that the use of lecithin 1 5 of the total mass of oil concentration from 7 5 to 10 can produce stable mixtures "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52408
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariesonna Lestari
"ABSTRAK
Selulit sudah lama dikenal sebagai sejenis kegemukan yang terjadi pada jutaan
wanita di seluruh dunia dan berakibat pada penurunan nilai estetik. Berbagai
macam media banyak membahas mengenai penyakit ini beserta dengan berbagai
metode dan prosedur terapinya yang meliputi bedah, farmakologi, fitoterapi,
homeopati, elektromedis, kosmetik, atau mesoterapi fisiologi. Namun semuanya
itu memerlukan biaya yang cukup tinggi sehingga hanya tersedia bagi mereka
yang mampu membelinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
sediaan krim campuran minyak nilam (Pogostemon cablin.L), minyak melati
(Jasminum sambac.L), dan minyak jahe merah (Zingiber officinale var rubrum)
untuk mengatasi selulit. Minyak nilam, minyak melati, dan minyak jahe merah
dibuat menjadi sediaan krim dengan konsentrasi masing-masing minyak 1.5%. Uji
stabilitas fisik sediaan krim uji dilakukan selama 12 minggu dan uji keamanan
kepada relawan menggunakan metode uji tempel. Uji manfaat dilakukan selama
28 hari pada area paha sebelah kanan. Sediaan krim uji menunjukkan kestabilan
selama 12 minggu dan hasil uji keamanan ada sedikit menimbulkan iritasi pada 1
orang dari total responden 46 orang. Hasil uji manfaat diukur dengan
menggunakan parameter fotografi, pengukuran lingkar paha, cutometer, dan
corneometer menunjukkan sediaan krim mampu menurunkan derajat selulit. Krim
uji terbukti memberikan hasil yang lebih signifikan dibandingkan dengan krim
plasebo, yaitu pada pemakaian krim selama 28 hari dan hasil statistik
menunjukkan ada perbedaan bermakna (p < 0,05).

ABSTRACT
Cellulite has been known as kind of obesity that occured in millions of women
around the world and resulted in decreasing aesthetic value. Various kinds of
media talked much about this disease along with the methods and procedures
including surgical therapy, pharmacology, phytotherapy, homeopathy,
electromedical, cosmetics, or mesotherapy physiology. But all of them are quite
high in cost, so they are only available to those who can afford them. The purpose
of this study is to determine the effect of the cream mixture preparation of
patchouli oil (Pogostemon cablin.L), jasmine oil (Jasminum sambac.L), and red
ginger oil (Zingiber officinale var rubrum) to cure cellulite. Patchouli oil, jasmine
oil, and red ginger oil is mixed into a cream preparation with each concentration
contains 1.5%. The physical stability of test cream dosage was conducted from
over 12 weeks and the safety test was conducted to 46 volunteers on the right
thigh using patch test. The test was done in 28 days at the right thigh. Preparation
cream showed stability for 12 weeks and there is 1 out of 46 people that had
irritation while safety testing were being tested. The benefit results which are
measured by using photographic parameters, measurement of thigh
circumference, cutometer, and corneometer showed that the cream preparation is
capable of lowering the degree of cellulite. The mixture cream is proved to be
more significant in test results compared to placebo cream for 28 days therapy
(P<0.05)."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriani Annisa Al Mansur
"Menstruasi yang menimbulkan nyeri merupakan salah satu masalah ginekologi yang paling umum dialami wanita dari berbagai tingkat usia. Manajemen untuk mengatasi nyeri saat haid diantaranya adalah dengan mengonsumsi obat pereda nyeri haid. Saat ini masyarakat mulai beralih untuk menggunakan tanaman obat sebagai obat alternatif analgesik, diantaranya tanaman jahe merah merah (Zingiber officinale var. Rubrum) dan cengkeh (Syzigium aromaticum). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sediaan krim campuran minyak jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) dan minyak cengkeh (Syzigium aromaticum) terhadap penurunan intensitas nyeri haid primer. Minyak jahe merah dan minyak cengkeh dibuat menjadi sediaan krim dengan konsentrasi berturut-turut 5% dan 3%. Uji stabilitas fisik sediaan krim dilakukan selama 12 minggu dan uji keamanan kepada relawan menggunakan metode uji tempel. Uji manfaat dilakukan selama 3 jam pada area abdomen bagian bawah. Sediaan krim menunjukkan kestabilan selama 12 minggu dan hasil uji keamanan tidak menimbulkan iritasi sehingga aman digunakan secara topikal. Hasil uji manfaat diukur dengan parameter Visual Analogue Scale, Wong-Baker Faces Pain Rating Scale, frekuensi denyut nadi radialis, frekuensi pernapasan, menunjukkan sediaan krim uji mampu menurunkan intensitas nyeri haid primer. Krim uji memberikan pengaruh penurunan intensitas nyeri yang berbeda nyata dibandingkan krim plasebo, yaitu pada pemakaian krim setelah 3 jam.

Painful menstruation is one of the most common gynecological problems experienced by women of all ages. To overcome the pain during menstruation is by taking pain medication during menstruation. Nowadays , people are start to use herb as an alternative analgesic medicine, including red ginger plant (Zingiber officinale var.Rubrum) and cloves (Syzigium aromaticum). This research aims to determine the effect of mixture cream between red ginger oil (Zingiber officinale var . Rubrum) and clove oil ( Syzigium aromaticum) to reduce the intensity of primary Dysmenorrhea. Oil of red ginger and clove oils are made into cream with a concentration respectively 5% and 3%. Physical stability test for creams conducted over 12 weeks and safety testing to volunteers using the patch test. Benefit test carried out for 3 hours at the lower abdominal area. Formulations cream showed stability during 12 weeks and the results of safety test does not cause irritation which make safe to use topically. Benefit test results measured by Visual Analogue Scale parameter, Wong- Baker Faces Pain Rating Scale, the frequency of the radial pulse and respiratory rate, it shows the test cream capable of lowering the intensity of the primary dysmenorrhea. Test creams is able to decrease pain intensity and was significantly different compared to placebo cream where each effect of the cream is observed after 3 hours.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
T43642
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Falastina
"Sintesis ester dari asam lemak minyak kelapa sawit secara enzimatik dapat dilakukan menggunakan lipase dalam kondisi sedikit air. Pada penelitian ini ester asam lemak glukosa disintesis menggunakan Lipase Candida rugosaEC 3.1.1.3 terimobilisasi pada partikel nano Fe3O4 termodifikasi surfaktan polisorbitan monooleat (Tween 80). Partikel nano Fe3O4 yang disintesis dengan metode kopresipitasi, kemudian dimodifikasi dengan Tween 80. Partikel nano yang dihasilkan dan hasil imobilisasi lipase pada matriks tersebut dianalisis menggunakan Field Emission Scanning Electron Microscopy (FESEM). Lipase terimobilisasi ditentukan % loading enzim dan aktivitas hidrolisisnya. Selanjutnya dilakukan esterifikasi menggunakan lipase Candida rugosa yang terimobilisasi pada partikel nano Fe3O4-Tween 80.
Hasil pemindaian menggunakan FESEM menunjukkan ukuran partikel enzim lipase Candida rugosa terimobilisasi partikel nano Fe3O4-Tween 80 antara 40-60 nanometer. Nilai % loading dan efisiensi loading yang diperloleh masing-masing sebesar 11,932% dan 55,59%. Aktivitas hidrolisis lipase terimobilisasi yang diperoleh adalah 21,627 U/mL, serta aktivitas spesifik sebesar 1,442 U/mg. Analisis produk eserifikasi menggunakan Fourier Transform Infra Red (FTIR) menunjukkan adanya puncak serapan karbonil ester pada bilangan gelombang 1747,51 cm-1, yang menunjukkan bahwa produk ester berhasil disintesis.

Ester synthesis from palm oil fatty acids enzymatically could be done by using lipase in poor water condition. In this study, glucose ester using immobilized Candida rugosa lipase on Fe3O4-Tween 80. Fe3O4 nanoparticles were synthesized by coprecipitating method and then modified by modified by Tween 80. Obtained nanoparticles and immobilized lipase on the matrix were analyzed by using Field Emission Scanning Electron Microscopy (FESEM). Immobilized Candida rugosa lipase was also analyzed to determine it's loading percentage and it's hydrolytic activity. Ester synthesis was carried out at temperature 35°C and pH 7,00 for one hour.
FESEM analysis showed that immobilized Candida rugosa lipase on Fe3O4-Tween 80 had 40-60 nanometers in diameter. Loading percentage and immobilization efficiency were 11.93% and 55.59%, respectively. Immobilized Candida rugosa lipase's activity was 21.627 U/mL with spesific activity 1.442 U/mg. Fourier Transform Infra Red (FTIR) spectrum showed that esterification product exhibit the absorption of ester functional group at 1747,51 cm-1, which showed that ester has been succesfully synthesized.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47650
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fahmi Zaenal Abidin
"Jahe memiliki kandungan oleoresin yang di dalamnya terdapat senyawa fenolik. Senyawa fenolik pada jahe umumnya digunakan di bidang Farmasi dan penambah rasa pada industri pangan, agen anti oksidan dan antimikroba. Namun potensi pengembangan senyawa fenolik pada jahe dibatasi oleh karakteristik alaminya. Senyawa fenolik pada jahe diketahui memiliki kelarutan rendah pada saluran pencernaan dan sensitif terhadap panas. Salah satu upaya untuk menangani masalah tersebut adalah pembuatan nanoemulsi O/W dari ekstrak jahe dalam minyak nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi nanoemulsi ekstrak jahe yang stabil dengan variasi minyak nabati dan konsentrasi surfaktan. Variasi minyak nabati yang digunakan adalah Virgin Coconut oil (VCO) dan minyak kelapa sawit, sedangkan variasi konsentrasi surfaktan tween 80 yang digunakan adalah 2%, 3%, dan 4%. Kadar ekstrak jahe yang didapatkan adalah 10142.11 mg/kg. Hasil uji karakteristik fisik menunjukan bahwa sampel 3 (carrier oil VCO dan surfaktan 4%) menghasilkan ukuran droplet terkecil yaitu 222.5 nm. Uji stabilitas fisik menunjukan sampel 3 memiliki stabilitas terbaik selama 28 hari pada suhu ruang. Efisiensi enkapsulasi tertinggi yaitu 79.73% untuk sampel 3.

Phenolic compounds in ginger are commonly used in the pharmaceutical field and flavorings for the food industry, antioxidants and antimicrobial agents. However, the potential development of phenolic compounds in ginger is limited by its natural characteristics. Phenolic compounds in ginger are known to have low solubility in the gastrointestinal tract and sensitive to heat. One effort to deal with the issue is the fabricating nanoemulsion O / W of ginger extract in vegetable oil. This study aimed to get formulations nanoemulsion stable ginger extract with a variety of vegetable oils and surfactant concentration. Variations of vegetable oil are Virgin Coconut Oil and palm oil, while variations in the concentration of surfactant tween 80 are 2, 3, and 4 %. Concentration of ginger extract is 10142,11 mg / kg. The test results show that the physical characteristics of the sample 3 (carrier oil VCO and surfactant 4 %) yielded the smallest droplet size is 222,5 nm. Physical stability test showed the sample 3 has the best stability for 28 days at room temperature. The highest encapsulation efficiency is 79.73 % for samples.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63603
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Choirunnisa
"Kulit banyak terpapar oleh stres oksidatif yang disebabkan oleh adanya spesies reaktif oksigen (SRO) yang bersumber baik dari endogen maupun eksogen. Hal ini dapat menyebabkan penuaan kulit. Pemakaian sediaan antioksidan topikal diharapkan dapat mencegah penuaan kulit ini. Salah satu minyak nabati yang kaya akan antioksidan adalah minyak biji anggur. Untuk menjaga stabilitas minyak biji anggur, pada penelitian ini dibuatlah mikroemulsi gel minyak biji anggur. Mikroemulsi dibuat dengan menggunakan surfaktan tween 80 dan kosurfaktan gliserol dan propilenglikol. Sedangkan, basis gel yang digunakan adalah Carbopol.
Dalam penelitian ini diperoleh sediaan mikroemulsi gel minyak biji anggur yang memiliki warna kuning agak keruh (pantone 100) dan bau mirip dengan bau tween 80, dengan massa jenis 1,0829 g/ml. Sediaan ini memiliki sifat alir pseudoplastis dengan viskositas rata-rata 31002,86 cps.

Skin is highly exposed to oxidative stress that caused by reactive oxygen species (ROS), either from endogenous or exogenous. It can lead to skin aging. The use of topical antioxidant is expected to prevent skin aging. One of natural oil that rich of antioxidant is grape seed oil. To keep the stability of grape seed oil, microemulsion gel is prepared in this research. Microemulsion is prepared by using tween 80 as surfactant and glycerol and propylene glycol as cosurfactant. While gel base is prepared by using carbopol 940 as gelling agent.
This research is obtained gel microemulsion with these characteristics: yellow (pantone 100), smelled like tween 80, with density 1,0829 g/ml. The flow properties of this preparation is pseduoplastic with average viscocity 31002,86 cps.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S54751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>