Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117304 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hayati La Otta
"Penelitian ini berjudul faktor penentu pertolongan persalinan di Kecamatan Banda Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku tahun 2012 - 2013. Rumusan masalahnya karena pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di kecamatan Banda masih rendah dibandingkan dengan kota Ambon dan belum mencapai target nasional yang ditentukan, yaitu 90%.
Tujuan umum penelitian adalah mengetahui faktor penentu yang berhubungan dengan pemilihan pertolongan persalinan. Tujuan khusus diketahuinya gambaran pemilihan pertolongan persalinan, diketahuinya gambaran faktor predisposisi, pemungkin, penguat dan hubungan antara faktor predisposisi, pemungkin dan pemguat dengan pemilihan pertolongan persalinan.
Penelitian bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional,. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi berumur 0 - 12 bulan di Kecamatan Banda. Sampel dipilih dengan Simple Random Sampling dan diperoleh 323 sampel. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner dan data sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara pendidikan, pengetahuan, akses ke fasilitas pertolongan persalinan dan penolong persalinan dengan pemilihan pertolongan persalinan. sedangkan riwayat ANC dan dukungan keluarga tidak berhubungan. Salah satu saran adalah peningkatan layanan konseling kepada ibu hamil dan pemberian pendidikan kesehatan mengenai pentingnya pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.

The study is titled determinants delivery assistance in Banda district of Central Maluku Maluku province in 2012-2013. Formulation of the problem because aid deliveries by skilled health personnel in Banda district is still low compared to Ambon city and yet achieve the national target set, ie 90%.
The general objective of research was to determine the factors associated with the selection of determinants of aid delivery. Special purpose knows elections help labor picture, an idea known predisposing, enabling, and reinforcing the relationship between predisposing, enabling, and pemguat with the selection of delivery assistance.
Quantitative research with cross sectional design. The population in this study were mothers with infants aged 0-12 months in Banda district. The sample was selected by simple random sampling and obtained 323 samples. Data were collected through interviews using questionnaires and secondary data.
The results showed there is a significant relationship between education, knowledge, access to facilities help labor and birth attendants to help labor elections. while the history of the ANC and family support are not related.e suggestion is to increase counseling services to pregnant women and providing health education on the importance of birth assisted by skilled health personnel.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meutia Farida Swasono
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1996
614 MEU k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Agrina Cintya Lestari
"Diare pada balita masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang ada di Indonesia. Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Selatan, dan Maluku merupakan tiga provinsi dari beberapa provinsi di Indonesia yang mengalami peningkatan kejadian diare dari tahun 2007 hingga 2013 dan balita menjadi populasi yang paling berisiko untuk mengalami diare. Fasilitas jamban, sumber air minum, pengolahan air minum, dan fasilitas cuci tangan diketahui menjadi faktor risiko kejadian diare.
Studi ini menggunakan desain potong lintang dengan menggunakan data sekunder yang bersumber dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 untuk mengetahui hubungan antara fasilitas jamban, sumber air minum, pengolahan air minum, dan fasilitas cuci tangan dengan kejadian diare pada balita. Sampel penelitian adalah balita berusia 0-59 bulan di Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Selatan, dan Maluku yang menjadi sampel SDKI 2012.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi diare tertinggi ditemukan di Sulawesi Selatan (20,5%) dan terendah di Daerah Istimewa Yogyakarta (6,4%). Selain itu, ditemukan hubungan yang signifikan antara fasilitas cuci tangan dengan kejadian diare pada balita di Daerah Istimewa Yogyakarta (nilai P=0,026). Sumber air minum juga ditemukan berhubungan secara signifikan dengan kejadian diare pada balita di Sulawesi Selatan (nilai P=0,007). Fasilitas cuci tangan pun berhubungan dengan signifikan dengan kejadian diare pada balita di Maluku (nilai P=0,010).
Walaupun beberapa variabel tidak berhubungan dengan signifikan, variabel-variabel tersebut dapat meningkatkan risiko balita untuk mengalami diare. Oleh karena itu, pencegahan terhadap faktor risiko perlu dilakukan seperti menggunakan jamban yang memenuhi syarat, menggunakan sumber air minum yang layak, mengolah air minum sebelum dikonsumsi, dan memiliki fasilitas cuci tangan yang memadai

Diarrhea in under-five children is still one of the public health problems in Indonesia. The Special Region of Yogyakarta, South Sulawesi, and Maluku are the three provinces of several provinces in Indonesia which experienced an increase in the incidence of diarrhea from 2007 to 2013 and under-five children became the most at-risk population for diarrhea. The latrine facility, drinking water source, drinking water treatment and hand washing facilities are known to be risk factors for diarrhea.
This study used a cross-sectional design using secondary data from the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) 2012 to determine the association between latrine facilities, drinking water sources, drinking water treatment and hand washing facilities with diarrhea occurrences among under-five children. The sample of the study was 0-59 months old children in Yogyakarta, South Sulawesi and Maluku which were samples of the IDHS 2012.
The results showed that the highest prevalence of diarrhea was found in South Sulawesi (20.5%) and the lowest was found in Yogyakarta Special Region (6.4%). In addition, there was a significant association between hand-washing facilities and the incidence of diarrhea among under-five children in the Special Region of Yogyakarta (P value=0.026). Drinking water sources were also found to be significantly related to the incidence of diarrhea among under-five children in South Sulawesi (P value=0.007). Hand washing facilities were significantly associated with the incidence of diarrhea among under-five children in Maluku (P value=0.010).
Although some variables do not have significant association, these variables may increase the risk of under-five children suffering from diarrhea. Therefore, prevention of risk factors needs to be done such as using improved latrines, using improved drinking water sources, treating drinking water before consumption, and having adequate handwashing facilities.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmawati
"Rendahnya cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan disebabkan adanya keterbatasan dan ketidak-tersediaan biaya. Pada tahun 2015, diharapkan angka kematian ibu menurun dari 228 pada tahun 2007 menjadi 102 per 100.000 KH dan Angka kematian bayi menurun dari 34 pada tahun 2007 menjadi 23 per1000 KH. Pemanfaatan pelayanan JAMKESMAS oleh masyarakat miskin di wilayah puskesmas Bukoposo pada tahun 2010 hanya 10,04% untuk pelayanan persalinan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan program JAMPERSAL di Puskesmas Bukoposo tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Crossectional dengan jumlah sampel sebanyak 87 responden. Analisa statistik menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat di lakukan untuk menilai perbedaan proporsi maupun korelasi antar variabel. Uji statistik yang digunakan adalah uji Kai kuadrat (Chi Square).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya peningkatan pemanfaatan program Jaminan persalinan menjadi 27,3%. Dari enam variabel yang di teliti didapatkan bahwa ada tiga faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan program Jampersal, yaitu : Pekerjaan, Pengetahuan dan Aksesibilitas responden. Sedangkan variabel umur, pendidikan dan adanya sarana transportasi tidak berhubungan dengan pemanfaatan program Jampersal. Di harapkan adanya peningkatan sarana dan prasarana kesehatan serta sosialisasi tentang program Jampersal kepada masyarakat baik secara langsung maupun melalui media informasi, dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat.

Low number of labor support coverage by health officer due to fund limitation and unavailability. On 2015, expected number of maternal mortality 2007 decrease from 228 to 102 per 100.000 KH and infant one decrease from 34 to 23 per 1000 KH. Labor Assurance Program (JAMKESMAS) of low income society in Bukoposo public health center area 2010 was only 10.04% for labor program.
This study aims to find out on how JAMPERSAL program utilization in Bukoposo Public Health Center 2012. It is quantitative study by Cross sectional design, with number of samples are 87 respondents. Statistical analysis using univariat and bivariat one. Statistical test using Chi Square.
Study result shows that there is escalation in utilizing labor assurance program becoming 27.3%. From six variables of study, there are three factors that associated with Jampersal program utilization, they are: work, knowledge, and respondent accessibility. Whereas age, education variable, and transportation facility variable do not. It is expected that there is increment of health facility and infrastructure and also promotion about Jampersal program to society either directly or through information media, in order to enhance society knowledge.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Utami
"Prosedur pencegahan infeksi merupakan cara yang paling efektif untuk menurunkan risiko tertular penyakit berbahaya seperti HIV/AIDS dan hepatitis B. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan faktor lain yang berhubungan dengan perilaku pencegahan infeksi bidan saat pertolongan persalinan di Korwil Barat Kabupaten Pacitan tahun 2013. Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional, dengan sampel semua bidan yang melakukan pertolongan persalinan di Korwil barat dengan jumlah 48 orang menggunakan kuesioner dan ceklis. Bidan yang berperilaku baik sebanyak 52,1%, ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan infeksi.

Infection prevention procedures is the most effective way to reduce the risk of spead dangerous disease as HIV/AIDS and hepatitis B. This study aims to know the relationship between knowledge and other factors with behavior of midwives infection prevention when aid deliveries in the West Regional Pacitan in 2013. Design in this study is cross-sectional, with samples of all the midwives who help labor in the West Regional such 48 the number of people using a questionnaire and checklist. Midwives who behave well as much as 52,10, there is a relationship between knowledge of the behavior prevention of infection."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52834
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
H. Djauhari Thalib
"Pembangunan Nasional bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan di segala bidang. Pembangunan di bidang kesehatan merupakan salah satu upaya pembangunan nasional yang diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, sehingga terwujud visi Indonesia Sehat tahun 2010. Guna mencapai visi tersebut dibutuhkan strategi yang tepat, diantaranya Paradigma Sehat, Profesionalisme, Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) dan Desentralisasi.
Kebijakan Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Lampung Utara dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, merata dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat serta dilaksanakan secara berkesinambungan dan diperioritaskan untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan daerah tertinggal yang berisiko tinggi terhadap kesehatan melalui program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM). JPKM merupakan upaya penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan secara paripurna. terstruktur, terjamin kesinambungan dan mutunya serta pembiayaannya dilaksanakan secara pra-upaya.
Program JPKM bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sampai ketaraf optimal, meningkatkan kemampuan hidup sehat dan produktivitas keria yang tinggi melalui penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan perorangan dan keluarga secara paripurna sesuai kebutuhan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan kesinambungan kepesertaan anggota JPKM di Kecamatan Bukit Kemuning Lampung Utara. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan desain cross sectional, dimana data-data dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan.
Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota JPKM yang terdaftar secara resmi di Kecamatan Bukit Kemuning Lampung Utara periode tahun 1998 dan jumlah sampel penelitian adalah 200 orang dihitung dengan menggunakan proportional / stratified random sampling.
Pada hasil penelitian ditemukan bahwa anggota JPKM yang masih melanjutkan keanggotaannya pada tahun 1998/1999 hanya 60% dari 200 orang peserta, sedangkan yang 40% tidak bersedia lagi untuk memperpanjang kontrak kepesertaannya. Sebanyak 43,5% responden mengatakan bahwa prosedur berobat ke Puskesmas sulit karena harus membawa surat pengantar dari Kepala Desa, Lurah atau Pengurus LKMD dan pada analisis bivariat terlihat variabel ini berhubungan dengan kesinambungan kepesertaan JPKM. Demikian juga halnya dengan tarif premi yang harus dibayar anggota, dimana 75,5% mengatakan premi yang harus dibayar terasa mahal. Padahal dibandingkan dengan besarnya penghasilan responden pertahun jumlah premi ini terlihat kecil sekali, tetapi jika dibandingkan dengan tarif Puskesmas terlihat premi JPKM lebih mahal.
Pada analisis bivariat variabel lain yang terlihat bermakna adalah pengetahuan anggota mengenai JPKM, sikap petugas Puskesmas dalam memberikan layanan kepada anggota JPKM dan sosialisasi peraturan mengenai program JPKM. Guna mempertahankan dan meningkatkan jumlah anggota JPKM, maka perlu lebih disempurnakan dan disesuaikan program yang sudah ada sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Analysis on Variables Related with Sustainability of Public Health Maintenance Guarantee Participates at Bukit Kemuning Sub district, North Lampung, Year 1998National Development's goal is to increase public health through all field of development. Health development is one of national development effort, which directed to create awareness, willingness, and abilities of healthy lives for everyone so that Indonesia Health Vision 2010 can be realized. In order to achieve that, good strategy, namely Health Paradigm, Professionalism, Public Health Maintenance Guarantee, and Decentralization are must.
The policy of health development in North Lampung District performed in integrated ways, spread all over the places, evenly distributed and reachable by entire public and also sustainability performed. The priority of the goal is the poor, isolated people, which have high risk of health. The Public Health Maintenance Guarantee is a way to maintain health in structured, guaranteed sustainability, qualitative ways, and prepaid.
Public Health Maintenance Guarantee program's goals are to improve the health of the public to an optimal level, to increase the ability to live healthy, and to increase the work productivity through proper health maintenance whether it is personally or family done.
The goals of this research to obtain any variables that related to sustainability of Public Health Maintenance Guarantee participates in Bukit Kemuning Sub District, North Lampung. It is a descriptive research with cross sectional design where the data were gathered in same time.
The population is all of the members of the Public Health Maintenance Guarantee Program in the Bukit Kemuning Sub District, North Lampung, year 1998. Samples are 200 people and counted with proportional / stratified random sampling.
In results, members of the Public Health Maintenance Program whom continued their membership were 60% of those 200; the other 40% were not. 43.5% said that the procedures to the Puskesmas were complicated, because they had to bring a letter from the Head Village. In bivariat analysis, it was clear that this variables was related to the sustainability of Public Health Maintenance Guarantee participates. So was the insurance, which had to be paid by the members, 75.5% of them said it was too expensive. Although this insurance was very cheap comparing to the income of the members, but it was more expensive comparing to the Puskesmas' tariff.
In another bivariat analysis, the knowledge on Public Health Maintenance Guarantee Program, the attitudes of the Puskesmas' attendants of giving services, and the socialization of the rules on public health maintenance are very meaningful. To maintain and increase the members of the Public Health Maintenance Guarantee program, the program should be improved and matched with the people's needs.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Pradianto
"Posyandu merupakan kegiatan dari, oleh dan untuk masyarakat, serta merupakan wadah kegiatan guna pembinaan kelangsungan hidup anak dan pembinaan perkembangan anak. Keberhasilan penyelenggaraan Posyandu dipengaruhi oleh penggunaan Posyandu oleh masyarakat setempat. Sejauh mana pemanfaatan Posyandu serta faktor-faktor apa yang mempengaruhinya masih belum diketahui. Pada kenyataannya cakupan Posyandu di Bogor Barat masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi perilaku ibu balita dalam penggunaan Posyandu.
Janis penelitian yang dipakai adalah cross sectional dengan pengambilan sampel secara systematic random sampling. Dari 10 faktor yang diteliti, hanya 4 .faktor yang memberikan hasil dalam analisa. Dari uji regresi ganda didapatkan faktor pekerjaan (status bekerja) ibu, persepsi ibu tentang jarak Posyandu, persepsi ibu tentang waktu buka Posyandu, dan persepsi ibu tentang perilaku kader mempunyai pengaruh bermakna terhadap index kunjungan (penggunaan) Posyandu. Sedangkan faktor lainnya yaitu faktor pendidikan ibu, pengetahuan ibu tentang Posyandu, persepsi ibu tentang jenis pelayanan di Posyandu, persepsi ibu tentang perilaku petugas, adanya jaminan kesehatan/ asuransi kesehatan dan pendagatan keluarga tidak mempunyai hubungan dengan index penggunaan Posyandu.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat kelangsungan anak balita dalam mengikuti program penimbangan di Posyandu cukup baik. Ada 4 faktor yang mempunyai pengaruh bermakna terhadap penggunaan Posyandu yaitu pekerjaan ibu, persepsi ibu tentang jarak Posyandu, persepsi ibu tentang waktu buka Posyandu dan persepsi ibu tentang perilaku kader.
Dengan demikian intervensi yang disarankan adalah memperbaiki persepsi ibu tentang perilaku kader, menelaah lebih lanjut terhadap persepsi jarak Posyandu dan persepsi ibu tentang waktu buka Posyandu apakah sesuai dengan kenyataan atau tidak. Kemudian membahasnya untuk memperoleh intervensi yang tepat.
Akhirnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku ibu balita dalam penggunaan Posyandu dengan populasi yang berbeda agar dapat ditarik kesimpulan yang lebih tepat."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Maharsi
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T32452
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Jonni Syah R.
"ABSTRAK
Program gizi di Indonesia dilaksanakan oleh Departemen Keschatan Republik
Indonesia bemxjuan menurunkan angka penyakit kurang gizi yang terdiri dari Gangguan
Akibat Kekurangan lodium (GAKI), Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi
(AGB) dan Kekgrangan Vitamin A (KVA). Upaya ini diharapkan dapat mcndukung
akselerasi penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI).
Petugas Gizi Puskcsmas sebagai salah sam tenaga terdepan dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya di bidang gizi harus mernpunyai
upaya yang baik agar program gizi bisa berhasil, tetapi temyata di Kota Pontianak dan
Kabupalen Pontianak pcncapaiannya masih rendah akibat proses pelaksanaan kcgiatan
oleh Petugas Gizi Puskesmas masih mcnunjukkan kinerja rendah. Bcrkenaan dengan hal
tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh dan mengetahui falctor-faktor
yang diperkirakan mempunyai hubungan dengan kinexja Petugas Gizi Puskcsmae di
Kota Pontianak dan Kabupaten Pontianak.
Penelitian ini diiakukan d§ Puskesmas Kota Ponnanak dan Kabupaten
Pontianak pada bulan Oktober sampai Nopember 2000. Sampel penelilian adalah seluruh petugas gizi utama yang benugas di`Puskesmas Kota Pontia|1ak dan Kabupaten
Pontianak sebanyak 62 orang. J enis penelitian yang digunakan adalah cross sectional.
Analisis yang digunakan adaiah analisis univadat, bivariat dan multi variat :
distribusi fre!-ruensi, chi-square dan rcgresi logistik. I-Iasil pcnclitian ini menunjukkan
bahwa kinerja petugas gizi masih rendah. Dari analisa bivariat didapat faktor yang
berhubungan dengan kinelja petugas gizi (p < 0,05) adalah motivasi, pcngetahuan,
pendidikan, kcterpencilan, p¢mbinaan, rekan kezja dan kondisi kesja, sedangkan faktor
yang tidak herhubungan dengan kinenja adalah umur, pengalaman, sosial budaya,
keterjangkauan, pelatihan. Dari analisa multivariat, didapat bahwa variabel yang paling
dominan berhubungan dengan kinerja petugas gizi adalah pendidikan dan sosial budaya.
Dari hasil ini disarankan lerutama kepada Dinas Kesehatan Kota dan
Kabupaten Pontianak serta Kanwil DepkcsfDinas Kesehatan Propinsi Kalimanlan Barat
agar melakukan pcnempatan dan pengadaan tcnaga gizi sesuai dengan Iatar belakang
pendidikan dan mcmbuat pcdoman yang jelas tentang tugas pdkok dan tugas khusus
sesuai dengan permasalahan gizi di wilayah kenja puskesmas.
Daliar Bacaan 43 (I974 _ 2000) PERPUST U 5 2 l
AKA/EN PU
IINKVERSEMS ,szfsomggg
Egmbdiin/i'5§c§ah dar!

Abstract
ABSTRACT
Nutrition Program in Indonesia carried out by Indonesian Health
Departement has the objective to decrease the morbidity rate of malnutrition which
include Disturbances of lodium Deiiciency, Protein Deficiency, Anemia of Fen-um
Deficiency, and Vitamin A deficiency. 'I`his effort is expected to support thc
acceleration of The Infant Mortality Rate and The Mother Mortality Rate.
The Nutritional oflicial of Public Health Clinic as the frontline staff
practitioner/official in providing health services to public especially in the Held of
nutrition must have good effort in sueceding the Nutrition Program. However, the
achievement of the program in Pontianak City and Pontianak Distric has been low as
the result ofthe poor perfomtance ofthe Nutrition Oflicial. Dealing with this matter,
this research has thc objective to obtain and know the factors considered to have
relation with the performance of Nutrition Ofiicial of Public Health Center in
Pontianak City and Pontianak District
This study was conducted at Health Cenue in Pontianak City and Pontianak
Distric in October until November 2000. The sudy sample were 62 nutrition main
staffs who worked at Health Centre in Pontianak City and Pontianak Distric. T`his
study employed a cross sectional method. ~
The analysis techniques used were univariat, bivariat, multivariat analysis :
iiequency distribution, ch-square, and logistic regression. This study reveals that the
perfonnance ofthe nutrition staff is low. The bivariat analysis shows that factors that
correlate with low performance of the nutrition staff (p < 0,05) were motivation, knowledge, education, remoteness, couclting, workmates end worltatmosphere, while
factors that do not cotrelate with the performance are age, experience, social and
cultural background, accessibility, and training. The multivariat analysis indicates
that variables mostly correlating with thc perfonnance of the nutrition staffs are
education background and social and cultural background.
Based on the study, it is recommended that health departemcnt ofthe city and
district as well as the provincial oflice ofthe health dcpartcment of West Kalimanlan
province should recntit and assign nutrition stat? according to their education
background and should estabilish explicit guidelines concerning the staB`s'major and
minor duties based on the nutrition issues within the puskesmas service area.
References 43 (1974-2000)"
Universitas Indonesia, 2001
T 5877
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Yamin
"Pemanfaatan posyandu di kota Sukabumi tahun 2002 rata-rata mencapai 62,86 %. Angka tersebut masih di bawah target yang diharapkan oleh pemerintah kota Sukabumi yaitu minimal 80 %. Wilayah yang memiliki cakupan pemanfaatan posyandu paling rendah di kota Sukabumi dengan cakupan D/S paling rendah (<50 %) yaitu wilayah Puskesmas Limus Nunggal, Baros dan Cikundul, sehingga wilayah tersebut dipakai sebagai lokasi penelitian . Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi perbedaan faktor yang berkontribusi terhadap pemanfaatan posyandu oleh pengunjung rutin dan tidak rutin.
Desain penelitian ini adalah Kasus Kontrol, teknik pengambilan sampel dengan proporsi random sampling. Jumlah sampel sebanyak 192 responden yang terdiri dari 96 kasus (rutin) dan 96 kontrol (tidak rutin) di tiga wilayah kecamatan (Limus Nunggal, Baros dan Cikundul). Metoda pengumpulan data dengan angket dan observasi. Pengembangan kuesioner didasarkan pada faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pemanfaatan posyandu.
Dari hasil penelitian menunjukan faktor ibu yang berbeda secara signifikan berkontribusi terhadap pemanfaatan posyandu adalah umur ibu > 30 tahun (OR=2,23, nilai p=0,009). Faktor posyandu yang berbeda secara signifikan terhadap pemanfaatan posyandu adalah fasilitas posyandu (OR=2,65, nilai p=0,02) dan pelayanan yang diberikan petugas kesehatan (OR=2,05, nilai p=0,014), sedangkan faktor masyarakat yang memiliki perbedaan yang signifikan berkontribusi terhadap pemanfaatan posyandu adalah pembinaan oleh kader di luar hari posyandu (OR==2,08, nilai p=0,014). Kontribusi terbesar dalam kesinambungan pemanfaatan posyandu adalah fasilitas, diikuti usia ibu dan pembinaan oleh kader.
Dari hasil tersebut disarankan untuk meningkatkan pembinaan melalui supervisi kepada petugas Puskesmas (perawat kesehatan komunitas), peningkatan upaya-upaya promosi kesehatan, perencanaan alokasi anggaran untuk program posyandu terutama penambahan fasilitas media dan model penyuluhan (promosi kesehatan) dan pembinaan kader, meningkatkan pembinaan dan motivasi kepada kader.

The average percentage of community compliance for visiting integrated health services (posyandu) in Sukabumi in 2002 was 62,86 %. This figure below the expected percentage of the municipal government of Sukabumi which is stated as 80 %. The districts which have lowest achievement of visiting posyandu includes Limus Nunggal, Baros and Cikundul (average < 50 %), Those districts were used as the area of research to identify the factors which were contribute in community compliance for visiting integrated health services include internal factors, facility factors, satisfaction to serve and participation of key persons.
Research design is Case Control Techniques to take sample by proportional random sampling, The number of total sample is 192 respondents consists of 96 cases (routine) and 96 control (non routine) at Limus Nunggal, Baros and Cikundul. This research using questioner and observation to collect data than analyzed by computer's software.
The result of bivariate showed that the significant factor that contribute to promote activity posyandu were the age of mothers above 30 years old (OR=2,05, p value = 0,009), facilities (OR=2,65, p value=0,02), service by health personnel (OR=2,05, p value =0,014), and services by cadre excluding posyandu day activities (OR=2,08, p value =0,014). The most significant factor that contributes into the visiting posyandu was facility.
The implication at the research result is a recommendation to improve supervision for health personnel?s performance related to health promotion, budget allocation to provide adequate facilities and conducting training program to empower cadre in implementing their functions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T10300
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>