Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123995 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zaenal Abidin
"Kajian tentang tingkah laku manusia dari dulu hingga sekarang bahkan mungkin di masa yang akan datang tetap menarik. Para ahli filsafat, psikologi dan ilmu-ilmu sosial
terus mendiskusikan apakah manusia pada dasarnya belsifat prososial atau anti sosial, lebih bersifat egoistik atau altruistik, serta cenderung ben-Tuhan (beragama) atau ateis.
Stereotipe masyarakat Indonesia adalah prososial, suka menolong, gemar bergotong royong, ramah dan agamis. Bangsa Indonesia meletakkan keTuhamm sebagai sila pertama pada dasar negara, tempat ibadah hampir di semua tempat telah dibangun pengajian keagamaan cukup marak tetapi bagaimana dengan kehidupan sosialnya ?
Akhi:-akhir ini di beberapa bagian masyarakat Indonesia tidak hanya menunjukkan tingkat kesetiakawanan sosial yang menurun, tetapi sesama anggota masyarakat saling
menyakiti bahkan saling membunuh. Apakah ini dikarenakan religiusitas atau keberagamaan masyarakat Indonesia telah menurun ? Make yang menjadi permasalahan utama penelitian ini adalah apakah ada hubungan yang positif antara religiusitas dengan tingkahlaku prososial ?
Tingkah laku prososial sebagai tingkah laku yang menguntungkan atau
mensejahterakan orang/pihak lain diduga dipengaruhi oleh faktor endogen dan faktor eksogen Salah satu faktor endogen atau yang ada dalam manusia adalah religiusitas.
Religiusitas terdiri dari lima dimensi, yakni; dimensi ideologi, num, ekspenensin,konsekuensial dan intelektual. Adapun yang termasuk faktor eksogen adalah keluarga,sekolah dan masyrakat sekitar atau daerah dimana bertempat tinggal. Hipotesis
mayor penelitian ini adalah ada hubugan yang positif dan bermakna antara religiusitas dengan tingkah laku prososial pada mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang.
Vadabel prediktor penelitian ini adalah religiusitas dengan 5 dimensinya, adapun variabel kriteriumnya adalah tingkah laku prososial, serta yariabel moderatornya adalah
religiusitas keluarga, inteusitas pendidikan agama asal sekolah (SMU), asal daerah dan jenis kelamin. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang
yang bemsia 18-21 tahun dan beragama Islam, dengan teknik pencuplikan: stratified
random sampling. Enstrumcn yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah skala religimsitas dan skala tingkah laku prososial yang disusun oleh peneliti. Adapun teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis regresi multivariat.
Prosedur pengumpulan data penelitian ini dimulai dengan mencntumkan subjek penelitian dengan cara undian bertingkat. Bertingkat dan undian fakultas, undian jurusan, dan undian untuk mata kuliah yang diikuti mahasiswa. Dari undian dihasilkan total
subjek 99 orang dan setelah diseleksi ternyata hanya 88 orang yang memenuhi kriteria sebagai subjek penelitian ini. Setelah subjek mengisi sejumlahh aitem skala, diberi skor,
ditabulasi dan dianalisis dengan menggunakan program SPSS versi 7.5. Hasilnya ternyata hanya variabel religiusitas (total), dimensi eksperiensial dan dimensi konsekuensial yang
berkorelasi posilif socara signifikan dengan tingkah laku prosossial, sedangkan variabel dimensi ideologi, ritual dan intelektual serta keluarga, asal sekolah, asal daerah dan jenis
kelamin koreasinya tidak signifikan.
Kesimpulan penelitian ini adalah: ada korelasi yang positif dan signifikan antara re1igiusi!as(total), dimensi eksperiensial dan dimensi konsekuensial dengan tingkah laku
prososiai pada mahasiswa Univeritas Diponegoro Semarang Sedangkau untuk dimensi ideologi, ritual dau intelektual serta religiusitas keluarga, asal sekolah, asal daerah dan
jenis ke1amin` tidak signifikan korelasinya Terbuktinya hipotesis utama penelitian ini
sejalan dengan hasil penelitian Turmudhi (1991) dan Suhartanto (1994). Saran untuk berbagai pihak yang terkait dengan dunia pendidikan khususnya pendidikan agama,
kiranya perlu meninjau kembali mated dan metode khususnya yang berkaitan dengan keimanan, ibadah ritual dan pengetahuan agama. Untuk para peneliti lanjutan, instrumen
penelitian ini masih perlu disempurnakan dan jika ingin lebih komprehensif, perlu dipertimbangkan jika pendekatan penelitiannya digabungkan dengan pendekatan kualitatif
"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
T38141
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angeline Kartika Sosrodjojo
"Universitas merupakan tempat untuk mendidik para pemimpin yang berprinsip, yaitu menjunjung tinggi integritas dan memiliki kompas moral yang kuar (intuisi untuk menilai apa yang benar dan salah) (Hendrick & Circle, 1980; Sims, 1993; dalam Anitsal, Anitsal, Elmore, 2009). Kenyataannya, banyak mahasiswa yang melakukan kecurangan saat ujian dan memaksa mahasiswa lain untuk ikut melakukannya. Jika pelanggaran ini dibiarkan terus, maka tidak ada lagi mahasiswa yang mau tidak curang saat ujian. Kasus seperti ini tidak hanya terjadi pada universitas, tapi juga banyak terjadi pada organisasi lainnya. Kelompok di dalam organisasi membuat norma yang bertentangan dengan regulasi organisasi dan memaksa anggota lain untuk ikut melakukan pelanggaran. Dalam penelitian ini, orang-orang yang tetap menunjukkan tingkah laku sesuai dengan regulasi organisasi di tengah kelompok yang melakukan pelanggaran disebut individu good deviant, dan tingkah lakunya disebut good deviance. Pada penelitian ini, sampel tingkah laku good deviance yang digunakan adalah tingkah laku intensional tidak melakukan kecurangan saat ujian di tengah teman-teman clique yang sering melakukan kecurangan saat ujian. Hasil dari penelitian ini adalah tidak adanya hubungan yang signifikan antara tingkah laku good deviance dengan tiap-tiap personality traits, yaitu agreeableness, conscientiousness, extravresion, neuroticism, openness to experience. Hasil ini dipengaruhi oleh kondisi sampel yang kebanyakan jarang melakukan kecurangan saat ujian.

University is a place to educate leaders who has integrity, and strong moral which are able to distinguish right and proper (Hendrick & Circle, 1980; Sims, 1993; dalam Anitsal, Anitsal, Elmore, 2009). In fact, many students are cheating in the exam and force other students to do so. If a violation is allowed to continue, there will be no students are not cheating on exams. Cases like this do not just happen at the university, but also occurs in many other organizations. Groups within the organization making norm that opposing the regulation of organization and forcing other members to participate in violating organization?s regulation. In this study, people who continued to show the behavior in accordance with the regulations of the organization in a group of individuals who violate it called good deviant, and the behavior called good deviance. Sample of good deviance that use in this study is intentional no cheating behavior that occurs among clique that intentionaly cheating in written examination. The results of this study show that there is no significance corelation between good deviance behavior with each of personality traits, namely agreeableness, conscientiousness, extraversion, neuroticism, and openness to experience. This results are influenced by the condition that the sample are rarely cheating during written examination."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Faela Nisa
"ABSTRAK
Alasan pentlngnya penelitian skrlpsi in! adalah pertama, untuk
melihat apllkasi Social Identity Model of Deindividuation Phenomena
(SIDE) dalam menjelaskan tingkah laku penjarahan massa terhadap
pertokoan karena selama in! penjelasan terhadap tingkah laku kerumunan
sebagian besar menggunakan tech Le Bon. Kedua, secara kuantitatif, aksi
penjarahan massa pada pertokoan sangat besar sehingga menimbulkan
kerugian yang besar. Dan disamping kedua alasan di atas, sedikitnya
penelitian tentang penjarahan massa di Indonesia menjadikan pentingnya
mengadakan penelitian tentang penjarahan massa agar peristiwa
penjarahan massa dapat diantisipasi dan ditangani di kemudian hari.
Skripsi menggunakan metode kualitatif dengan mengambil kasus
penjarahan massa di wilayah Menteng Jakarta. Skripsi menggunakan
Metode Triangulasi Data. Adapun data yang dipakai adalah pertama: hasil
laporan wawancara dengan responden (penjarah, saksi kejadian dan
satpam), kedua: artikel koran dan majalah tentang kejadian dan ketiga: foto kejadlan dan klip video tentang penjarahan massa di wilayah Menteng
Jakarta pada peristiwa Mei 1998. Dengan menggunakan Trianguiasi Data
diharapkan hasil peneiitian akan iebih baik dan lebih dapat dipercaya.
Skripsi berusaha menguji tiga hipotesis yang dibuat berdasarkan teori
SIDE, hipotesis keempat dan hipotesis kelima yang dibuat Reicher (1996).
Berdasarkan dari uraian pada Bab Analisis Data dan Interpretasi
hasil skripsi menunjukkan bahwa "Orang-orang yang berada dalam
kerumunan di sekitar Menteng Prada pada peristiwa Mei 1998 tidak
kehilangan identitas dirinya". Hasil skripsi juga menunjukkan bahwa
"Orang-orang dalam kerumunan beramai-ramai masuk toko dan
mengambil barang cenderung bukan karena adanya persepsi bahwa
selama ini orang-orang pribumi tertindas oleh orang-orang Tionghoa akan
tetapi karena kecenderungan adanya persepsi bahwa selama ini orangorang
pribumi mendapat perlakuan tidak adil dari pemerintahan Orde
Baru". Yang terakhir, "Adanya perasaan sesama in-group membuat
individu-individu dalam kerumunan saling membantu dan saling
mendukung dalam tingkah laku penjarahan massa".
Berdasarkan hasil skripsi, beberapa saran untuk peneiitian
selanjutnya adalah penggunaan kombinasi metode kualitatif dan kuantitatif
untuk meneliti tingkah laku penjarahan massa, perlu dilakukan peneiitian
tentang peta identitas sosial yang mungkin dibangkitkan dari tiap-tiap
daerah di Indonesia Selain itu, serta program intervensi untuk dapat
mengantisipasi kerusuhan dan penjarahan yang dilatarbelakangi persepsi
terhadap suku tertentu. Program itu berupa ikian di media massa tentang
persatuan, kebersamaan dan pendidikan masyarakat yang bisa
mengembangkan sikap yang menganggap bahwa keanekaragaman itu
positif dan merupakan aset/modal nasional."
1999
S2685
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ati Suwanto
"ABSTRAK
Penelitian ini menggambarkan dan menganalisis kebutuhan dan pencarian informasi bagi dosen Fakultas Kedokteran UNDIP dan UNISSULA Semarang, berdasarkan latar belakang pendidikan dan tugas mengajar dosen. Kebutuhan dan pencarian informasi yang dianalisis dalam penelitian ini adalah kebutuhan dan pencarian informasi yang digunakan untuk mengajar pada tahap pengembangan instruksional atau tahap persiapan.
Hipotesis penelitian ini adalah : 1) ada perbedaan kebutuhan informasi antara dosen yang berlatar belakang pendidikan dokter umum, spesialis, dan doktor; 2) ada perbedaan kebutuhan informasi antara dosen yang mengajar Program Pendidikan Dokter umum (PPDU) dan yang mengajar Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 (PPDS-1); 3) ada perbedaan Cara pencarian informasi antara dosen yang berlatar belakang pendidikan dokter umum, spesialis, dan doktor; 4) ada perbedaan cara pencarian informasi antara dosen yang mengajar PPDU dan yang mengajar PPDS-1. Desain penelitian yang digunakan adalah causal comparative, dengan menggunakan sampel sebanyak 32 orang, dan unit analisis sebanyak 46 unit untuk setiap tahap. Pengambilan sampel dilakukan secara acak berstrata. Alat pengumpul data utama yang digunakan adalah wawancara, dan dilengkapi dengan dokumen sebagai alat pengumpul data tambahan. Hasil wawancara, seteiah dilakukan pengkodean dan pengelompokan, kemudian diolah dan dianalisis untuk menguji hipotesis dengan teknik uji Kai-Kuadrat.
Hasil penelitian ini menyatakan: 1) ada .perbedaan yang signifikan dalam hal kebutuhan jenis informasi ditinjau dari latar belakang pendidikan dan tugas mengajar dosen; 2) tidak ada perbedaan yang signifikan kebutuhan media informasi dosen ditinjau dari tugas mengajar dan pendidikan dosen ; 3) tidak ada perbedaan yang signifikan kebutuhan sumber informasi dosen ditinjau dari tugas mengajar dan pendidikan dosen; '4) tidak ada perbedaan yang signifikan strategi pencarian informasi dosen ditinjau dari tugas mengajar dan pendidikan dosen; 5) tidak ada perbedaan yang signifikan cara perolehan informasi ditinjau dari latar belakang pendidikan dan tugas mengajar dosen.
Study about Information Needs and Seeking of Medical Faculty Lecturers from UNDIP and UNISSULA SemarangThis study describes and analyzes information needs and seeking of -medical faculty lecturers from UNDIP and IJ TISSULA Semarang based on their educational background and their teaching task. It is assumed that information is needed and sought by lecturers in developing and carrying out individual teaching learning process.
Hypothesis of this study are: 1) there is significant difference in information needs among lecturers based on educational background; 2) there is significant difference in information needs among lecturers based on teaching task; 3) there is significant difference in the strategy of seeking information among lecturers who differentiated based on educational background; 4) there is significant difference in the strategy of information seeking of lecturers based on their task .of duty. This study is designed to be a causal comparative study, with 32 respondents which derived 46 units of analysis. The sampling method used is the stratified random sampling, with interview as the main instrument, and review document as the second instrument. The interview results were analyzed, after being coded and classified. Chi-Square Test is used to test the hypothesis.
The results of the study are as follows: 1) There is significant difference on the type of information needed among lectures based on their educational background and teaching task; 2) there is no significant difference on the media of information needed among lecturers based on their educational background and teaching task; 3) there is no significant difference on the source of information used by lecturers based on their educational background and teaching task; 4) there is no significant difference on information seeking strategy among lecturers based on their educational background; 5) there is no significant difference on the strategy of acquiring information among lecturers based on their educational background and teaching task.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naolani Riona Faradilla
"Perilaku prososial adalah tindakan sukarela yang bertujuan untuk membantu dan menguntungkan individu lain, termasuk dalam perilaku membantu saat bencana alam. Salah satu faktor yang mendasari seseorang untuk berperilaku prososial adalah kepribadian. Berdasarkan golongan teori Big Five Personality Trait, beberapa golongan telah diidentifikasi memiliki hubungan dalam memberikan bantuan terkait dengan kecenderungan seseorang dalam berperilaku prososial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mendasari keputusan individual dalam perilaku prososial saat bencana alam terkait dengan faktor psikologis terfokus kepada tipe kepribadian agreeableness dan neuroticism. Dengan menggunakan metode penelitian korelasional, survey online diberikan kepada pengguna di sosial media (N = 327). Hasil menunjukan bahwa tipe kepribadian agreeableness memiliki korelasi positif dengan perilaku prososial dalam memberikan bantuan secara sukarela, sementara faktor neuroticism tidak terkait dengan keputusan individual dalam berperilaku prososial. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukan kecenderungan seseorang dalam berperilaku prososial, melihat faktor kepribadian yang mempengaruhi intensi dan keterlibatan seseorang dalam melakukan perilaku menolong saat bencana alam.

Prosocial behaviour characterised as the actions that benefit others, and personality is one of the factors that contribute to the likelihood of engaging in such behaviours including helping during natural disaster. Among the Big Five personality traits, certain traits have been found to have a relationship with prosocial and helping behaviours. This study analyses the underlying factors of helping decision and prosocial behaviour during natural disaster correlating to psychological factors more specifically on personality traits of agreeableness and neuroticism. Using correlational design, the relationship of agreeableness and neuroticism traits with prosocial behaviour is explored by conducting an online survey to the community (N = 327) shared through social media. Overall, these findings suggest that agreeableness and neuroticism correlate to the helping and intentions of prosocial behaviour. The results indicated that agreeableness has a positive correlation with prosocial behaviour while neuroticism was unrelated to individual decision of natural disaster helping behaviour."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nashaq
"ABSTRAK
Pada beberapa penelitian mengenai video game prososial, telah ditemukan bukti bahwa video game prososial dapat memengaruhi tingkah laku prososial. Salah satu penelitian yang berhasil menemukan bukti dari pengaruh video game prososial terhadap tingkah laku prososial adalah penelitian Greitemeyer dan Osswald (2010). Namun, ada beberapa aspek yang luput dari manipulation check salah satu eksperimen dalam penelitian tersebut, yaitu aspek afeksi dan arousal. Didasari oleh General Learning Model (Buckley dan Anderson, 2006), penelitian eksperimen ini merupakan penelitian replikasi dari eksperimen dua penelitian Greitemeyer dan Osswald (2010). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti tentang sejauh mana video game prososial dapat memengaruhi tingkah laku prososial dengan menambahkan aspek afeksi dan arousal dalam manipulation check. Sebanyak 69 responden diminta untuk memainkan salah satu dari video game yang disediakan oleh peneliti (video game netral atau video game prososial), kemudian diukur tingkah laku prososialnya setelah memainkan video game. Berdasarkan hasil analisis one way anova, tidak ditemukan adanya pengaruh yang signifikan dari video game prososial terhadap tingkah laku prososial.

ABSTRACT
In several researches about prosocial video games, the evidence has been found that prosocial video game affects prosocial behaviors. One of the research that found the evidence of the prosocial video game effect on prosocial behavior is a research that conducted by Greitemeyer dan Osswald (2010). However, there is something that missed on the manipulation check of that research, that is affective and arousal aspect. Based on General Learning Model (Buckley and Anderson, 2006), this research is a replication of experiment two in Greitemeyer dan Osswald (2010) research. This research aimed to study the extent to which prosocial video games affects prosocial behavior by adding the affective and arousal aspect in manipulation check. 69 respondents were asked to play one of the video games that the research provided (neutral or prosocial) and the prosocial behaviors was measured afterwards. Based on one way anova analysis result, there is no significant effect of prosocial video games towards prosocial behavior."
2016
S64864
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azmi Nisrina Umayah
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh empati emosional terhadap perilaku prososial yang dimoderasi oleh jenis kelamin pada mahasiswa. Empati emosional diartikan sebagai dorongan secara otomatis dan tanpa disadari untuk merespon keadaan emosi orang lain Rogers, Dziobek, Hassenstab, Wolf, Convit, 2007 dan perilaku prososial diartikan sebagai tindakan yang dilakukan individu untuk membantu orang lain Baron, Branscombe, Byrne, 2008 . Instrumen yang digunakan untuk mengukur empati emosional dengan menggunakan Positive Affect and Negative Affect Scale PANAS yang dikembangkan oleh Watson, Clark, Tellegen 1988 dan dilakukan induksi empati menggunakan tayangan video. Pengukuran perilaku prososial dilakukan dari jumlah donasi yang diberikan oleh partisipan. Responden penelitian ini merupakan 126 individu laki-laki dan perempuan yang berusia 18-25 tahun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara empati emosional terhadap perilaku prososial, namun pengaruh jenis kelamin terhadap perilaku prososial memiliki hasil yang tidak signifikan.

This study was conducted to examine whether emotional empathy could predict prosocial behavior if it rsquo s moderated by gender among college students. Emotional empathy defined as automatically and unconsciously impulse that responds to the emotions of others Rogers, Dziobek, Hassenstab, Wolf, Convit, 2007 . Prosocial behavior defined as an action that individuals do to help others Baron, Branscombe, Byrne, 2008 . Emotional empathy measured by Positive Affect and Negative Affect Scale PANAS which was developed by Watson, Clark, and Tellegen 1988 and empathy induction was conducted by showing a video to participants. Measurement of prosocial behavior is based on the amount of donation given by each participant. Participants of this study consist of 126 college students and aged 18 ndash 25 years old. The result of this study pointed out that emotional empathy could predict prosocial behavior. However, there is no gender effect on prosocial behavior.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S68997
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hayaturrohman
"Pokok masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar hubungan wara? dan kecerdasan emosional dengan tingkat konformitas santri Al-Inaayah Islamic Boarding School, Bogor. Ada tiga hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini yaitu: a) terdapat hubungan yang signifikan antara wara? dengan tingkat konformitas, b) terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan tingkat konformitas dan c) terdapat hubungan yang signifikan antara wara? dan kecerdasan emosional secara bersama dengan tingkat konformitas.
Populasi dalam penelitian ini adalah santri Al-Inaayah Islamic Boarding School, Bogor yang berjumlah 80 orang, untuk menentukan sampel digunakan Tehnik Random Sampling. Berdasarkan salah satu teori penelitian, jumlah populasi yang kurang 100 orang dianggap cukup representatif bila diambil 20-25%, maka dalam penelitian ini diambil 40 responden. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket (kuesioner) model Skala Likert dan diolah dengan tehnik analisa Alpha Cronbach.
Hasil analisa instrumen tersebut menunjukan validitas dan realibelitas yang cukup dengan r-hitung masing-masing variabel sebagai berikut: 1) variabel wara? (X1) r-hitung 0,779, b) variabel kecerdasan emosional (X2) r-hitung 0,726 dan c) variabel konformitas r-hitung 0,680.
Hasil penelitian dalam uji korelasi menunjukan bahwa besar hubungan variabel wara? dengan konformitas adalah -0.580 sedangkan besar hubungan variabel kecerdasan emosional dengan konformitas adalah -0.636, sedangkan nilai R Squer yang menunjukan determinasi atau presentase hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat sebesar 0.410 yang berarti presentase hubungan X1 dan X2 dengan Y adalah sebesar 41 %. Sementara dalam uji regresi ditemukan hasil bahwa konstanta (a) sebesar 85.058, sedangkan koefisien regresi X1 sebesar -0.146 dan koefisien regresi X2 sebesar -0.437. Hal ini menunjukan bahwa variabel X1 dan X2 mempunyai hubungan negatif dengan variabel Y atau wara bisa mengurangi tingkat konformitas sebesar 14% dan kecerdasan emosional mengurangi tingkat konformitas sebesar 43 %.

The root of the matter in this research is what the relation of wara' and emotional quotient with level of conformity student Al-Inaayah Islamic Boarding School, Bogor. There are three hypothesises which will be tested in this research that are: a) there is significant relationship between wara' with level of conformity, b) there is significant relationship between emotional quotient with level of conformity and c) there is significant relationship between wara' and emotional quotient simultantly/together with level of conformity.
Population in this research is student Al-Inaayah Islamic Boarding School, Bogor which amounts to 80, to determine sample is applied by Random Sampling technique. Based on one of the research theory, number of populations that is less 100 is assumed by enough representative if taken by 20-25%, hence in this research taken 40 responders. Instrument applied to collect data is questionaire, Likert Scale and analyzed with Alpha Cronbach.
Result of the instrument analysis shows validity and reliability that is enough with r-statistic each variable as follows: 1) variable wara' ( X1) r-statistic 0,779, b) emotional quotient variable (X2) r-statistic 0,726 and c) conformity variable r-statistic 0,680.
Result of research in testing correlation shows that the relation of variable wara' with conformity is -0.580 while the relation of emotional quotient variable with conformity is -0.636, while assessing R Square which shows determination or percentage relation between independent variable and dependent variables 0.410 meaning the contribution of X1 and X2 with Y is 41%. While in testing regression is found by result that constanta (a) 85.058, while regression coefficient X1 equal -0146 and regression coefficient X2 equal ?0.437. This thing shows that variable X1 and X2 has the negative relation with variable Y or wara? can lessen level of conformity equal to 14% and emotional quotients lessens level of conformity 43 %."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25361
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Finishia Desela
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara pemenuhan kebutuhan dasar psikologis dan kesejahteraan karyawan di tempat kerja pada karyawan administrasi dan karyawan penjualan. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan karyawa di tempat kerja pada karyawan administrasi dan karyawan penjualan. Responden pada penelitian ini terdiri dari 128 orang dengan rincian 66 orang karyawan administrasi dan 62 orang karyawan penjualan. Metode yang digunakan adalah survey dengan instrumen pengambilan data menggunakan kuesioner.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif yang signifikan antara pemenuhan kebutuhan dasar psikologis dan kesejahteraan karyawan di tempat kerja pada karyawan administrasi dan karyawan penjualan (r= 0,608, p<0,01). Dari hasil pengolahan data ditemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara karyawan administrasi dan karyawan penjualan baik dalam variabel pemenuhan kebutuhan dasar psikologis maupun variabel kesejahteraan karyawan di tempat kerja.

The goal of this research is to study the correlation between self-determination and workplace well-being of administration employees and sales employees. This research is also to see the difference between self-determination and workplace well-being of administration employees and sales employees. The number of participants in this study is 128 people, which consists of 66 administration employees and 62 sales employees. The method used in this study is survey with questionnaires as its data collection instrument.
The results of this research shows that there is a positive correlation between self-determination and workplace well-being of administration employees and sales employees (r= 0,608, p<0,01). The data analysis also shows that there is a significant difference in the self-determination and workplace well-being scores of administration employees and sales employees.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Mas Daffa Dinan Islam Handayaningrat
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan arsitektur dalam film, khususnya dalam
bagaimana ruang tergambarkan. Ruang yang di sini digambarkan sebagai simbol.
Arsitektur yang digunakan sebagai latar film tersebut menjadi simbol dari makna
yang ingin disampaikan. Begitu juga dengan teknik pengambilan gambarnya yang
dapat menyimbolkan suatu narasi tertentu pula Penelitian tentang hubungan
arsitektur dalam film lebih tergambarkan oleh studi kasus serial TV Avatar: The
Last Airbender.

This thesis discusses the relations of architecture in film, especially in how space
is depicted. The space here is depicted as a symbol. The architecture used as the
background of the film becomes a symbol of the meaning to be conveyed.
Likewise with the camera technique which can symbolize a certain narrative as
well. Research on architectural relationships in films is more illustrated by the
case study of the TV series Avatar: The Last Airbender.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>