Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27187 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yose Rizal
"ABSTRAK
Penulis mengangkat topik model kompetensi menjadi tugas akhir karena manajemen sumberdaya manusia berbasis kompetensi merupakan salah satu alat bagi manajemen perusahaan untuk melakukan pengelolaan subsistem sumberdaya manusia secara lebih terarah yang pada akhirnya dapar meningkarkan daya saing perusahaan. Adapun tujuan penulisan adalah untuk memberikan gambaran awal bagi manajemen perusahaan bagaimana caranya mengimplementasikan manajemen sumberdaya manusia berbasis kompotensi dalam perusahaan yang diawali dengan pengembangan model kompetensi.
Pendekatan yang dilakukan dalam mengembangkan model kompetensi menggunakan langkah-langkah pendekatan dari LOMA yang dianggap lebih tepat guna dibandingkan pendekatan lainnya.
Hasil dari pengembangan model kompetensi tentunya sebuah model di mana perusahaan kemudian akan menggunakan langkah-Iangkah yang sama untuk mengembangkan kompetensi jabatan lainnya sehingga pada akhirnya manajemen sumberdaya manusia berbasis kompetensi dapat diimplementasikan dalam subsistem sumberdaya manusia. Diharapkan pengelolaan sumberdaya manusia melalui subsistem yang ada lebih mempunyai tujuan yang terarah sejalan dengan tujuan perusahaan dan dapat meningkatkan daya saing perusahaan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38443
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Pramudya Tresnaisdianto
"ABSTRAK
Pada era globalisasi dan pasar bebas, kompetisi antara perusahaan bukan lagi terletak pada keunggulan kompetitif antara produk dengan produk lain atau bisnis dengan bisnis lain tapi terletak pada kompetisi antara organisasi perusahaan dengan organisasi perusahaan lain.
Kondisi kinerja suatu perusahaan baik profit maupun non profit, baik swasta maupun pemerintah sangat menentukan keberadaan perusahaan tersebut. Tingkat keberhasilan kinerja ini akan menentukan apakah suatu perusahaan akan dimerger dengan perusahaan lain, diakuisisi oleh perusahaan lain atau dibubarkan. Agar tetap bertahan dalam menghadapi berbagai tantangan dan perubahan, setiap perusahaan, dituntut untuk memiliki kunggulan kompetetif.
Berbagai faktor organisasi yang dapat mempengaruhi efektifitas kinerja suatu organisasi antara lain adalah strategi perusahan, bentuk struktur organisasi, gaya kepemimpinan, sistem dan prosedur kerja, alokasi sumberdaya manusia, budaya kerja dan kompetensi yang dimiliki pekerjanya (McKinsey). Namun diantara faktor organisasi tersebut, keunggulan kompetitif tenaga kerja merupakan keunggulan kompetitif yang tidak dapat ditiru, dihilangkan atau dipindahkan pada organisasi lain sehingga keunggulan kompetitif tenaga kerja merupakan keunggulan kompetitif yang dapat diandalkan dalam menghasilkan kinerja organisasi, yang pada akhirnya akan menentukan perusahaan tersebut untuk tetap bertahan bahkan berkembang lebih kuat meskipun menghadapi perubahan dan tantangan.
Peranan organisasi BPPT sebagai organisasi pemerintah non departemen, yang bergerak dalam bidang penelitian, pengembangan dan rekayasa teknologi terkemuka memiliki peranan yang sangat strategis dalam meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan bangsa melalui produk dan jasa teknologi yang dihasilkan. Sebagai organisasi yang bergerak dalam kegiatan riset dan pengembangan, peranan dan fungsi sumberdaya manusia khususnya kemampuan tenaga peneliti sangat memegang peranan dalam menghasilkan kinerja organisasi yang efektif.
Kekuatan organisasi BPPT terletak tidak hanya pada jumlah sumber daya manusia yang besar (2634 orang) dengan jumlah tenaga peneliti 57% dan memiliki disiplin ilmu yang bervariasi tapi juga kualitas yang tinggi dengan jenjang pendidikan Sl keatas (75%) dan bidang keahlian yang beragam. Namun demikian kinerja organisasi BPPT belum sesuai dengan harapan stakeholder yaitu para pengguna produk dan jasa teknologi baik pemerintah melalui Pemerintah Daerah ataupun masyarakat luas, serta anggota DRP Komisi VII yang membidangi masalah riset dan teknologi.
Usaha yang dilakukan organ1sas1 BPPT untuk mendapatkan dan mengembangkan kualitas tenaga peneliti selama ini tidak mengacu pada model kriteria perilaku keberhasilan seorang peneliti. Untuk itu dalam rangka mengatasi permasalahan yang dihadapi BPPT, maka diusulkan untuk membuat Model Kompetensi untuk tenaga peneliti yaitu model kriteria keberhasilan seorang peneliti yang dapat digunakan sebagai acuan dalam mendapatkan atau mengembangkan kemampuannya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T38405
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Syarip
"Dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang dikemukakan oleh Kaplan dan Norton, digambarkan bahwa Kepuasan Kerja Karyawan dipengaruhi oleh Kompetensi Staff, Infrastruktur Teknologi, dan Iklim untuk bertindak, sehingga survey kepuasan kerja karyawan perlu diketahui oleh manajemen sebagai proses kesiapan penerapan suatu strategi perusahaan dan tolok ukur pengukuran tanggung jawab manajemen terhadap stakeholder.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel Kompetensi Staff, Infrastruktur Teknologi dan Iklim untuk bertindak terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Humpuss Intermoda Transportasi Tbk.
Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji Korelasi Pearson Product Moment diketahui Kompetensi Staff, Infrastruktur Teknologi, Iklim untuk bertindak berhubungan positif terhadap Kepuasan Kerja Karyawan.

Kaplan and Norton mentioned in the perspective of Learning and Growth that Employee Work Satisfaction influenced by Staff Competency, Infrastructure Technology, and Climate Action, so the employee survey satisfaction necessary to be recognized by management and preparedness implementation process into company strategy and measurement of responsibility of management to stakeholder.
This research aim to know the correlation of Staff Competency, Infrastructure Technology and Climate Action to Employee Work Satisfaction at PT. Humpuss Intermoda Transportasi Tbk.
Based on the result of data analysis of Pearson Product Moment Correlation known that Staff Competency, Infrastructure Technology, Climate Action have positive effect to Employee Work Satisfaction."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T25828
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shidiq Al Hakim
"Inovasi dalam sektor industri menjadi suatu keharusan untuk dilakukan secara berkesinambungan, terutama di era disruptive teknologi yang membutuhkan percepatan dalam inovasi. Namun keterbatasan SDM IPTEK telah menjadi hambatan bagi Industri Kecil Menengah (IKM) untuk dapat menghasilkan produk yang inovatif. Sisi lain pada tahun 2018 ada potensi sumber daya manusia IPTEK yang banyak yang dimiliki pemerintah, sekitar 11.025 peneliti di 42 lembaga pemerintahan pusat dan lebih dari 271.862 dosen di perguruan tinggi yang belum didayagunakan secara optimal.
Salah satu masalah utama adalah rendahnya mobilitas sumber daya manusia peneliti ke industri, padahal dalam teori mobilitas SDM peneliti adanya mobilitas peneliti akan dapat meningkatkan dan mempercepat inovasi. Untuk mendukung mobilitas SDM peneliti ke sektor industri diperlukan informasi SDM peneliti di Indonesia yang mudah ditelusuri oleh industri. Untuk itu penelitian ini telah mengembangan prototipe aplikasi penelusuran peneliti di Indonesia bagi Industri Kecil & Menengah (IKM) dengan pendekatan knowledge mapping yang komprehensif dan adaptif (smart knowledge mapping).
Penelitian ini bertujuan untuk membuat model konseptual smart knowledge mapping dan implementasinya. Implementasi pada aplikasi penelusuran peneliti tersebut direpresentasikan melalui arsitektur dan strategi penerapannya. Pada penelitian ini menggunakan metodologi exploratory mixed methods dengan beberapa metode, yaitu : analisis konten, analisis tematik, analisis arsitektur universal sistem pemetaan pengetahuan, triple helix model, analisis kesenjangan dan teori information retrieval.
Penelitian ini menghasilkan model konseptual smart knowledge mapping dan implementasinya dalam bentuk arsitektur dan strategi implementasi pada aplikasi penelusuran peneliti di Indonesia. Selain itu juga menghasilkan prototipe penelusuran peneliti dalam bentuk konten peta pengetahuan, yang berisikan informasi: knowledge peneliti, lokasi knowledge (institusi) dan konten knowledge yang bersumber dari artefak-artefak pengetahuan. Prototipe ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi IKM dalam membangun kolaborasi riset untuk peningkatan inovasi produk yang dimilikinya.

Innovation in the industrial sector is a must to do on an ongoing basis, especially in the era of disruptive technologies that require acceleration in innovation. However, the limitations of science and technology human resources have become obstacles for Small and Medium Industries (IKM) ability to produce innovative products. On the other hand, in 2018, there is a lot of potential for science and technology human resources owned by the government, around 11,025 researchers in 42 central government institutions and more than 271,862 lecturers at universities, but they have not been utilized optimally.
One of the main problems is the low mobility of human resources of researchers to industry, whereas in the theory of mobility of human resources researchers, that with the mobility of researchers will be able to increase and accelerate innovation. To support the mobility of researchers into the industrial sector, they need the information of researchers easily and traceability in Indonesia. For this reason, this study has developed a prototype application for tracking researchers in Indonesia for Small & Medium Industries (IKM) with a comprehensive and adaptive knowledge mapping approach (smart knowledge mapping).
This study aims to create a conceptual model of smart knowledge mapping and its implementation. The implementation of the researcher finding applications is represented through its architecture and implementation strategy. This research uses exploratory mixed methods methodology with several methods, namely: content analysis, thematic analysis, universal architecture analysis of knowledge mapping systems, triple helix model, gap analysis and information retrieval theory.
This research resulted in a conceptual model of smart knowledge mapping and its implementation in an architecture and implementation strategy form in Indonesia's researcher finding application. In addition, it also produces a prototype of the research finding in the form of knowledge map content, which contains information: researcher's knowledge, location of knowledge (institutions) and knowledge content sourced from knowledge artefacts. This prototype is expected to provide benefits for SMEs in building research collaborations to increase their product innovations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Posma R.
"Pembahasan dalam penulisan tugas akhir ini merupakan rekomendasi bagi PT. X untuk melakukan pelatihan kepada para managemen untuk dapat menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif dalam proses kerja sehari-hari dengan bawahannya. Penulis memfokuskan bahwa tim managemen perlu menerapkan gaya kepemimpinan situasional (situational leadership) agar lebih efektif dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehari-harinya.
Dari analisa permasalahan di PT. X, umumnya para pimpinan kurang berorientasi pada tugas dan terhadap bawahan. Atasan hanya membicarakan masalah tugas yang diberikan. Komunikasi lebih banyak berlangsung satu arah. Dengan poly ini atasan tidak fokus pada masalah pengembangan karyawannya. Komunikasi yang berlangsung tidak kondusif untuk pencapaian kinerja yang baik. Memang sudah ada penetapan target kerja. Tetapi penilaian tidak digunakan untuk proses kenaikan gaji, atau kenaikan jabatan. Hasil penilaian tidak pemah dikomunikasikan. Hal ini membuat karyawan menjadi tidak tau prestasi apa yang harus mereka pertahankan, apa yang harus ditingkatkan. Karena itu tingkat motivasinya masih rendah. Unsur skill juga belum berkembang dengan baik. Pelatihan belum ada, terutama yang berhubungan dengan managerial. Permasalahan yang terjadi adalah pada hubungan atasan bawahan. Hal tersebut kurang sesuai dengan sasaran PT. X yaitu menyediakan lingkungan kerja yang nyaman dan termotivasi yang membuat karyawan bekerja lebih profesional. Salah satu hal yang menyebabkan permasalahan tersebut adalah pada komunikasi. Untuk itu, perlu dilakukan pembenahan terhadap sistim komunikasi yang diterapkan oleh atasan terhadap bawahan, dalam hal ini sistim kepemimpinannya.
Penerapan gaya kepemimpinan haruslah disesuaikan dengan situasi yang ada, terutama dengan tingkat kematangan para anak buahnya. Hal ini perlu menjadi pertimbangan mengingat situasi perusahaan yang barn melakukan penggabungan dengan tingkat kesiapan bawahannya yang berbeda-beda. Gaya kepemimpinan situasional (Hersey & Blancard, 1992) dianggap banyak ahli manajemen sebagai gaya yang sangat cocok untuk diterapkan saat ini. Gaya dalam memimpin yang akan diterapkan tidak dapat digeneralisasikan pada setiap bawahan, sangat tergantung kepada tingkat kematangan yang secara alamiah setiap bawahan. Kematangan (maturity) bawahan sangat bergantung pada tingkat kemauan (willingness) dan kemampuan (ability) dari bawahan. Tinjauan secara rinci literatur dibahas dalam Bab IT.
Gaya komunikasi satu arah (yang umumnya dilakukan pada gaya delegating) seperti yang dijalankan oleh managemen PT X menjadi kurang efektif karena tidak mempertimbangkan tingkat kesiapan kemampuan dan kemauan (able and willing) bawahan. Dengan tingkat kematangan karyawannya yang berbeda, gaya delegating menjadi tidak sesuai penggunaannya. Managemen PT X perlu melakukan perubahan dalam menerapkan gaya kepemimpinan manajemennya. Untuk itu, managemen harus mengetahui bagaimana melakukan komunikasi dua arah dan mengembangkan gaya kepemimpinan situasional yang efektif. Melihat kondisi yang terjadi di PT. X, diperlukan penerapan gaya kepemimpinan situasional yang efektif. Gaya kepemimpinan yang diberikan perlu memilah tingkat kematangan setiap individu bawahannya. Untuk itu pimpinan harus mengetahui tingkat mana bawahan tersebut berada. Dengan melakukan kategorisasi tersebut, Atasan dapat menentukan mana bawahan yang pantas diberikan delegation dan mana yang harus di perhatikan dengan gaya selling dan participating. Atasan tentunya harus melakukan penggantian bagi bawahan yang unable-unwilling. (ulasan rind dalam Bab III).
Agar dapat melakukan gaya kepemimpinan yang efektif dengan menggunakan komunikasi dua arah, dan mampu mengatasi persoalan bawahannya, maka perlu diberikan pelatihan ketrampilan komunikasi kepada para atasan. Rancangan pelatihan dibuat sesuai dengan prosedur yang ada agar tujuan dan manfaat pelatihan tercapai. (selengkapnya dalam Bab IV) untuk meningkatkan effektivitas kepemimpinan Managemen PT X."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18074
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denpasar: Universitas Udayana , 1889
305.8 UNI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sakti Wahyu Trenggono
"PT XYZ merupakan perusahaan yang sedang berkembang dengan pesat dalam industri penyewaan menara telekomunikasi di Indonesia seiring dengan perkembangan industri telekomunikasi di Indonesia. Untuk memenangkan persaingan bisnis maka perusahaan harus terus melakukan pengelolaan kegiatan usaha secara profesional, termasuk diantaranya mengelola sumberdaya informasi.
Salah satu sumberdaya informasi yang penting bagi perusahaan adalah informasi untuk eksekutif karena perusahaan tersebut memiliki karakteristik padat modal sehingga membutuhkan modal yang besar. Dengan demikian Para Eksekutif membutuhkan berbagai informasi mengenai kinerja perusahaan dan berbagai informasi lain yang dibutuhkan secara cepat, akurat dan lengkap dalam menyakinkan para investor.
Sistem informasi telah menjadi urat nadi bagi perusahaan dalam pengelolaan perusahaan dan pengambilan keputusan yang strategis. Dilakukan pembangunan sistem informasi eksekutif dengan menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) terhadap sistem informasi eksisting (Project Management System, e-Finance dan Human Resource Information System (HRIS) ). Dikembangkan 8 (delapan) kelompok informasi untuk kepentingan para investor yaitu informasi marketing, site development, operation & maintenance, Investment, revenue, capital resources, financial report dan human resources.
Pengembangan sistem informasi Eksekutif disesuaikan dengan kebutuhan eksekutif dalam menyakinkan para investor. Sistem informasi eksekutif ini telah terintegrasi dengan menggunakan data warehouse. Dengan sistem informasi eksekutif ini maka diharapkan investasi perusahaan dapat meningkat karena kebutuhan informasi oleh eksekutif dapat diperoleh secara cepat, akurat dan sesuai kebutuhan.

PT. XYZ is a rapid developing corporation in a Telecommunication industry, which has main focus on leasing tower to Cellular Operators in Indonesia, in line with growth of telecommunication business. In order to gain a competitive advantage in the market, must keep improving the professionalism level in their daily operation, which one of the key point is managing the flow of information among its stake holder.
One of the critical point in information distribution systems is an Executive Information Systems (EIS), because a corporation that require big amount of capital in running their business. Therefore, each executive has to be equipped with an high quality of information related to performance of the company and the other important information that they can retrieve in a fast, accurate, and in complete manner, which can be used to make strategic business decision as well as to convince the potential investor / partner.
As such, Information Systems plays important role in managing daily operation of the company and strategic decision making process. In building a high-level Executive Information Systems, PT.XYZ need to conduct analysis to the current systems and accommodate additional requirement gathered from executive members of the company. In order to convince the potential partner / investor, the executive members need to be supplied with 8 information categories: Marketing, Project Status, Operation & Maintenance, Investment, Revenue, Capital Resources, Financial Statement and Human Resources.
The prototype of Executive Information Systems that has been developed, need to be modified to match executive needs in satisfying the potential partner / investor. It is proven that application of Executive Information Systems in Business Strategy particularly in investment growth, shows a positive trends, mainly in obtaining various strategic information, either related to time, quality of content or the format that easy to understand.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52016
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
McSweeney, Edward
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1985
658.407 MCS m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Osborne, John W.
Jakarta: Bumi Aksara, 1994
302.2 OSB k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Idrianita Anis
"ABSTRAK
Tesis ini berisi analisis tentang keputusan sumber informasi untuk pengembangan sistem pendukung eksekutif pada Universitas Trisakti sebagai suatu institusi pendidikan tinggi atau universitas. Analisis dilakukan berdasarkan data yang diperoleh melalui suatu penelitian terhadap keputusan sumber informasi untuk pembuatan keputusan bagi eksekutif tingkat menengah sampai puncak pada Universitas Trisakti. Penelitian yang dilakukan merupakan studi eksploraton. Tujuan dari penelitian ini adalab untuk mengetahui persepsi eksekutif tentang sumber, media, dan nilai informasi, dikaitkan dengan perannya sebagai pembuat keputusan. Kemudian persepsi tersebut dibandingkan dengan data aktual sehubungan dengan sumber, media dan nilai informasi yang diperoleh dalam lima hari kerja. Analisis terhadap sumber informasi didahului dengan studi pustaka tentang penelitian yang pemah dilakukan untuk hat yang sama, serta topik-topik lain yang mendukung. Penelitian yang sejenis pernah dilakukan oleh McLeod, Jones, dan Poitevent pada tahun 1984 dan 1985, pada lima perusahaan komersial di Amerika Serikat Pada penelitian ini, penulis melibatkan tujuh orang responden, yaitu para eksekutif yang terdapat pada tingkat rektorat dan fakultas, yaitu Rektor, Pembantu Rektor I Bidang Akademik (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat), Kepala Biro Administrasi Akademik, Dekan Fakultas Ekonomi, Pembantu Dekan II Bidang Administrasi Umum dan Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi, serta Sekretaris Jurusan Akuntansi. Metode yang diterapkan dalam mengumpulkan data adalah wawancara untuk mengetahui persepsi responden, serta pengisian kuesioner untuk mengetahui persepsi dan kejadian aktual selama lima hari kerja yang sudah ditentukan. Terakhir dilakukan analisis kualitatif tan kuantitatif terhadap data yang diperoleh melalui penelitian tersebut Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang cult-up signifikan antara persepsi para responden mengenai keputusan sumber, media, dan nilai informasi, jika dibandingkan dengan aktivitas aktual mereka yang berkaitan dengan rnengumpulkan informasi untuk pembuatan keputusan, dan terdapat beberapa perbedaan dengan hasil penelitian Mc Leod, Jones dan Poitevent.

ABSTRACT
This thesis explains the information sources needs in an effort to develop executive support systems at Trisakti University. The analysis is based on data compilation through a field research about information needs analysis for top management and middle management decision making process at Trisakti University. This is an exploratory research The aim of this research is to explore the executives' perceptions about information sources, media, value, and the decision making process. Those perceptions were compared to actual events regarding information sources, media and value, in five working days. An intensive library study about previous similar research and other supporting topics was done as the preliminary for this research. McLeod, Jones, and Poitevent used to conduct the similar research at five commercial companies in United Slates of America (USA) in 1984 and 1985. There are seven respondents involved in this research. They are executives at the university, Rector, Vice Rector for Academic Affairs (Education, Research, and Public Services), Head of Academic Administration Beaureu, Dean of Faculty of Economics, Vice Dean for General Administration of Faculty of Economics, Vice Dean for Student Affairs of Faculty of Economics, and Assistant to Head of Department of Accounting Several intensive interviews were conducted in an effort to encourage the respondents' perceptions, and questioners were distributed to those respondents to encourage the perceptions and to note the actual events regarding information resources, media, and value, in five working days. Finally, the data that collected during the field research were compiled by using qualitative and quantitative analysis. This research explains that there are significant differences between the respondents' perceptions about information resources, media, and value, compared to actual events regarding those activities. There are also several differences compared to Mc Leod, Jones and Poitevent's research result.
"
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>