Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140142 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agung Pradata I.K.
"Hubungan antara konselor dengan kliennya merupakan hakekat atau inti dari konseling im sendiri. Beragam pendekatan dalam konseling memiliki pandangan yang berbeda mengenai corak hubungan yang terbentuk antara konselor dengan kliennya. Psikoanalisis klasik misalnya menekankan hubungan yang berjarak, sementara humanistik justru mendorong hubungan yang setara dan hangat antara konselor dengan klien. Meskipun demikian, ada komponen-komponen dasar yang ada dalam semua hubungan antara konselor dengan kliennya, salah satunya adalah hubungan yang riil (real relationship). Dalam hubungan yang riil, terdapat kesejatian (genuineness) baik dari konselor maupun klien. Bagi Carl Rogers, pelopor penclekatan client-centered dalam aliran humanistik, kesejatian konselor adalah 1-condisi terpenting dari tiga kondisi yang penting dan cukup (necessary and sigjicient) untuk menumbuhkan perubahan kepribadian yang konstruktif pada diri klien. Kesejatian konselor secara umum digambarkan sebagai kemauan dan kernampuan konselor untuk menjadi dirlnya sendiri, jujur, dan terbulca terhadap kliermya selama konseling Bagi Rogers, lcesejatian secara khusus adalah kondisi kongruen antara pengalaman, kesadaran, dan komunikasi. Dalam membahas kesejatian, ada konsep lain yang erat kaitannya yaitu pengungkapan diri (MM disclosure). Pengungkapan diri konselor adalah tindakan konselor mengungkapkan infomlasi personal tentang dirinya dan respon terhadap klien yang muncul selama konseling.
Penelitian ini bermaksud mengetahui penghayatan konselor terhadap kesejatian dan pengungkapan dirinya selama konseling Penelltian ini dicoba dilakukan dalam keranglca eksistensialis-fenomenologis yang berupaya menelaah pengalaman manusiawi peneliti meminta partisipan merefleksikan pengalamannya, menuliskan pengalamannya dalam kuesioner, lalu terlibat dalam wawancara. Hasil analisis yang dibuat peneliti didiskusikan kembali dengn paxtisipan untuk mendapalkan umpan balik sebelmn dibuat kesimpulan akhir. Partisipan yang terlibat dalam penelilian ini bexjumlah empat orang, kesemuanya konselor di bidang psikologi klinis dengan rentang pengalaman antara 7 sampai 19 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum kesejatian diartikau panisipan sebagai kejujuran dan kepedulian. Kesejatian ditampill-can partisipan dengan mempertimbangkan kerangka kepentingan klien dan proses konseling. Mengingat bahwa kepentingan klien dan konseling menjadi perhatian utama, maka tampil sejati tidak dilakukan begilu saja.. Kesejatian diupayakan untuk dilandasi oleh empati, ditampilkan dengan cara halus atau melalui strategi tertentu dan dengan melihal saat yang tepat. Tampil sejati temyata dihayati pula menimbulkan dilema. Di satu sisi, tampil sejati diyakini sebagai hal yang manusiawi dan penting bagi proses konseling (sebagaimana diajarkan oleh pendekatan humanislik). Di sisi lain, tampil sejati ternyata dipandang dapat bemkibat dua hal negatif, yaitu (a) mengganggu citra yang melekat pada diri konselor dan (b) mengganggu proses konseling. Meskipun tidak mudah untuk diretfleksikan., tampil sejati memberi dampak positif dan negatif. Secara khusus, kesejatian tidak mudah ditampilkan dalam kasus kekerasan. Kesejatian juga dihayati seorang partisipan sebagai hal yang tldak mudah ditampill-can di awal karir. Keempat partisipan berpendapat bahwa pengungkapan diri (dala menceritakan informasi personal) dilakukan secara terbatas dan berhati-hati hanya kepada klien yang dapat dipercaya- Pengungkapan diri hanya dilalcukan untuk memberi penguatan kepada klien bahwa ia tidak seorang diri dalam menghadapi masalah. Untuk penelitian selanjutnya disarankan melihat pula penghayatan klien tentang kesejatian konselor Serta bagaimana kesejatian dan pengungkapan diri ditampillcan secara aktual selama konseling. Beberapa faktor yang mempengaruhi kesejatian konselor dalam konseling juga menarik untuk diteliti lebih lanjut, seperti jenis kasus yang dihadapi konselor, pengaruh kepribadian konselor, latar belakang pendekatan teoretik yang dianut."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Reknoningsih
"Perkembangan mental yang sehat pada anak mencerminkan kualitas kepribadian anak sebagai masa depan dan generasi penerus cita-cita suatu bangsa. Guna membentuk dan mengembangkan kepribadian anak, diperlukan stimulasi untuk mencapai perkembangan yang optimal terutama pada usia lima tahun pertama kehidupan atau usia prasekolah. Tujuan karya ilmiah akhir (KIA) ini adalah memperoleh gambaran tentang Efektivitas Terapi Kelompok Terapeutik Pra Sekolah terhadap perkembangan inisiatif anak usia pra sekolah di RW 06 Kelurahan Suka Damai Tanah Sareal Bogor Tahun 2014.
Karya ilmiah akhir ini menggunakan pendekatan model konseptual keperawatan Hildegard Peplau dan manajemen CMHN (Community Mental Health Nursing). Hasil KIA menunjukkan peningkatan perkembangan inisiatif anak usia pra sekolah dan kemampuan ibu dalam melakukan stimulasi perkembangan. Terapi kelompok terapeutik pra sekolah direkomendasikan untuk dilakukan pada tatanan pelayanan kesehatan di masyarakat sebagai bentuk pelayanan keperawatan kesehatan jiwa pada anak pra sekolah beserta keluarga dengan melibatkan kader kesehatan di masyarakat guna mengoptimalkan perkembangan inisiatif anak.

The mental health in children show the good qualities of child as the nation future generation.To establish and develop the children, required stimulation to achieve optimal growth, especially in the first five years of age or preschool age. The purpose of this study was to obtain an overview of the effectiveness of group therapy Therapeutic Pre-School initiative on the development of pre-school children in RW 06 Suka Damai Bogor in 2014.
Recent scientific work uses a conceptual model approach Hildegard Peplau nursing and management CMHN (Community Mental Health nursing). Therapeutic preschool group therapy is recommended in order to do health care in the community as a form of mental health nursing services to pre-school children and their families by involving the cadre in order to optimize the initiatives of child's development
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sriwahyuni Saptasiwi
1983
S2055
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Singgih Dirga Gunarsa
Jakarta: Gunung Mulia, 1992
158.3 SIN k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Cintavhati Poerwoto
"Bimbingan dan Konseling merupakan hal yang relatif baru di Perguruan Tinggi di Indonesia, dan hingga kini belum banyak dilaksanakan sebagaimana mestinya oleh berbagai Perguruan Tinggi, meskipun penataran-penataran mengenai Bimbingan dan Konseling sudah banyak dilaksanakan tahap demi tahap bagi dosen-dosen yang umumnya juga menjadi Pembimbing Akademik. Dengan lain perkataan Bimbingan dan Konseling belum membudaya di kalangan Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta.
Secara ideal, setiap fakultas mempunyai wadah Bimbingan dan Konseling yang dikelola dan dilaksanakan oleh tenaga-tenaga yang profesional - dalam hal ini psikolog-psikolog. Tetapi karena tenaga profesional tersebut tidak mencukupi, maka diadakan penataran-penataran mengenai Bimbingan dan Konseling dengan harapan agar para dosen yang menjadi konselor fakultas dan pembimbing akademik dapat melaksanakan tugas mereka dengan baik.
Sangat ideal pula bahwa Bimbingan dan Konseling yang ada di fakultas-fakultas merupakan bawahan dari suatu Badan Bimbingan dan Konseling yang ada di tingkat universitas, dan yang benar-benar dikelola oleh tenaga-tenaga profesional seperti para psikolog dan psikiater, sehingga masalah-masalah yang tidak dapat dituntaskan di tingkat fakultas dapat diacu ke tingkat universitas. Di samping itu para dosen petugas konselor dan para pembimbing akademik dapat mempunyai kesempatan untuk berkonsultasi kepada tenaga profesional tersebut. Dengan demikian koordinasi antara-Bimbingan dan Konseling di tingkat fakultas dan di tingkat universitas tetap terpelihara.
Bimbingan dan konseling di Perguruan Tinggi jelas merupakan kegiatan yang sangat dibutuhkan setelah sistem pengajaran menjadi sistem kredit semester, yang mengharuskan mahasiswa menyusun dan merencanakan sendiri program pengambilan kreditnya.setiap semester seefektif mungkin."
Depok: Universitas Indonesia, 1994
Makalah-4
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
McLeod, John
Jakarta: Kencana, 2003
361.06 MCL p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Penyandang tuna netra adalah orang yang mengalami gangguan dan kelainan dalam indera penglihatan.Kondisi ini menjadikan penyandang tuna netra,mengalami berbagai macam masalah ,baik secara langsung maupun tidak langsung yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi perkembangan pribadi dan sosial termasuk dalam karier pekerjaannya
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Namora Lumongga
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011
361.06 LUB m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
May, Rollo, 1909-
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003
158.3 MAY st (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fenti Hikmawati
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2010
361.06 FEN b (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>