Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112756 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Gagal ginjal akut (GGA) adalah suatu sindroma dimana gejalanya sangat mudah
diketahui, tetapi memerlukan ketelitian dalam menentukan penyebabnya. Pemahaman
yang tidak memadai tentang patofisiologi GGA akan menemui kesulitan dalam memberi
asuhan keperawatannya
Definisi GGA adalah menurunnya fungsi ginjal yang bersifat reversibel sebagai akibat
menumpuknya zat-zat nitrogen yang mezgupakan hasil akhir metabolisme, dengan atau
tanpa oliguria. Sebelum dibahas tentang penyebab faktor-faktor GGA, perlu diulang
secara umum tentang Anatomi dan Fisiologi sistem kemih."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 1998
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dhian Luluh Rohmawati
"Karya ilmiah akhir merupakan laporan akhir praktik residensi keperawatan medikal bedah yang terdiri dari pengelolaan kasus gangguan sistem perkemihan dengan pendekatan teori adaptasi Roy, penerapan evidence based nursing berupa masase intradialisis untuk mengurangi kram otot pada pasien hemodialisis dan melakukan proyek inovasi kelompok berupa edukasi penanganan komplikasi akut menggunakan metode audiovisual pada pasien hemodialisis. Pendekatan teori Adaptasi Roy bertujuan agar pasien dapat menemukan cara untuk beradaptasi terhadap keterbatasan penyakit sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Masase intradialisis yang dilakukan saat pasien menjalani HD efektif dalam mengurangi kram otot pada pasien hemodialisis, caranya mudah diaplikasikan dan tidak ada efek samping sehingga dapat diaplikasikan perawat sebagai intervensi manajemen nonfarmakologis kram otot. Edukasi audiovisual tentang cara penanganan komplikasi akut hemodialisis dapat meningkatkan pengetahuan pasien dan juga membantu perawat dalam memberikan edukasi pada pasien yang menjalani terapi hemodialisis.

This paper was an analysis report of residency medical surgical nursing practice consisted of case management of urinary system disorder with Roy's adaptation theory approach, application of evidence based nursing about intradialytic massage to reduce muscle cramps in hemodialysis patient, innovation projects of education to handle acute complication by using audiovisual methods for hemodialysis patients. The purpose of Roy's adaptation theory approach was to allow patients to cope with the limitations of illness and they could improved their quality of life. Intradialytic massage was effective to reduce muscle cramps in hemodialysis patients and easy to apply without side effects. Therefore it can be applied by nurses as nonpharmacologic intervention to reduce muscle cramps. Audiovisual education was performed to treat acute complication in hemodialysis patient by improving the patient's knowledge and motivating the nurse to provide education for patients undergoing hemodialysis therapy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hamidah
"ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada pengalaman dan persepsi kualitas hidup pada pasien dengan
Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD). Disain kualitatif fenomenologi dipilih
untuk mendapatkan informasi yang individual dan mendalam. Tujuh orang partisipan
ditentukan dengan purposive sampling. Wawancara mendalam dilakukan menggunakan alat
perekam, panduan wawancara semiterstruktur, dan catatan lapangan. Pendekatan Colaizzi?s
Qualitative content analysis menghasilkan tema : Pengalaman ketidaknyamanan fisik dan
psikis saat menjalani Hemodialisis; Dukungan orang terdekat dan tenaga kesehatan dalam
menguatkan keyakinan membuat keputusan CAPD dan meningkatkan kemampuan selfcare;
Pertimbangan kenyamanan memilih CAPD; Mengalami komplikasi yang kemungkinan dapat
dicegah; Selfcare membutuhkan waktu; Adanya rentang konsep diri; Perasaan nyaman
dengan CAPD; Koping positif dalam menyikapi perubahan pola hidup; Keterbatasan di
pelayanan primer untuk CAPD dan Pengharapan untuk menjadi ?normal?. Pengalaman
partisipan merupakan suatu kontinum. Studi lanjutan diperlukan untuk melihat faktor
dominan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan memilih modalitas CAPD

ABSTRACT
This study focuses on the experiences and perceptions of quality of life of patients with
Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD). A Phenomenological qualitative design
was chosen to obtain personal and in-depth information. Seven participants were determined
using purposive sampling technique. An In-depth semi-structured interviews were tape
recorded. Theme emerged from the Colaizzi?s qualitative content analysis : Experience of
physical and psychological discomfort while undergoing Hemodialysis; Supports from the
closest persons and health care professionals strengthen confidence on making CAPD
decisions and improves selfcare abilities; Convinience reason for choosing CAPD;
Experience preventable complications; Selfcare takes time process; Positive coping in
response to changes in lifestyle; Existence of a range of self-concept; More comfort on
CAPD; Limited service of CAPD in Primary Care; and Hoping of being 'normal'.
Participant?s experience and quality of life perception laid in a continum. Further study
related to dominan factors in choosing CAPD is recommended."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42422
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sevrima Anggraini
"Penyakit Gagal Ginjal Kronik GGK merupakan suatu keadaan dimana ginjal mengalami kelainan struktural atau gangguan fungsi yang sudah berlangsung lebih dari 3 bulan. Penyakit ginjal kronik bersifat progresif dan irreversible, pada tahap lanjut tidak dapat pulih kembali. Diperlukan terapi pengganti ginjal untuk mengeluarkan produk sisa metabolisme dan mengatur keseimbangan cairan tubuh. Terdapat beberapa risiko yang dapat menyebabkan penyakit ginjal kronik seperti hipertensi, diabetes mellitus, pertambahan usia, pernikahan, pekerjaan dan IMT. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan terapi hemodialis dan peritonial dialisis terhadap ketahanan hidup pasien gagal ginjal kronik di RSCM tahun 2012-2017. Desain studi dalam penelitian ini adalah kohort retrospektif. Jumlah total sampel penelitian ini adalah 110. Dari studi ini diketahui sebanyak 49 pasien yang menjalani hemodialisis meninggal dan 29 pasien yang menjalani CAPD meninggal. Pengaruh jenis terapi terhadap ketahanan hidup pasien GGK setelah dikontrol variabel kovariat didapatkan bahwa variabel umur berinteraksi dengan jenis terapi dimana pasien hemodialis yang berumur ge;60 tahun berisiko untuk lebih cepat meninggal sebesar 4 kali dibandingkan pasien yang menjalani CAPD 95 CI 1,3-13. Disarankan kepada pasien GGK yang berumur ge;60 untuk mempertimbangkan menggunakan CAPD sebagai alternatif dialisis.

Chronic Kidney Disease CKD is a condition in which the kidneys have structural abnormalities or functional disorders that have lasted more than 3 months. CKD is progressive and irreversible, in the later stages can not be recovered. Kidney replacement therapy is needed to remove metabolic waste products and regulate body fluid balance. There are several risks that can cause CKD such as hypertension, DM, age, , marriage, BMI ,work. The purpose of this study was to determine the relationship between hemodialis therapy and dialysis peritoneal on the survival of patients with CKD at RSCM 2012 2017. The study design in this study was a retrospective cohort. The total sample of this study was 110. From this study it was found that 49 of patients undergoing hemodialysis died and 29 of patients who underwent CAPD died. The effect of this type of therapy on survival of CKD patients after controlled by covariate variables found that the age variable interacted with the type of therapy where hemodialis patients aged ge 60 years are at risk for more rapid death 4 times than patients CAPD 95 CI 1.3 13 . It is recommended to patients aged ge 60 to consider using CAPD as an alternative to dialysis."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T49814
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Rimba Prasetia
"ABSTRAK
Salah satu yang dapat memengaruhi kesehatan pekerja, hingga mengganggu produktifitas pekerja yaitu temperatur lingkungan yang ekstrim, baik ekstrim panas maupun ekstrim dingin. Tidak hanya lingkungan (suhu udara, kelembaban, radiasi, kecepatan udara) akan tetapi pakaian, aktivitas fisik, hidrasi, aklimatisasi, beban kerja, dan kondisi tempat kerja serta kondisi seseorang itu sendiri merupakan beberapa faktor yang dapat memicu heat stressyang dapat meningkatkan temperatur tubuh seseorang. Pengaruh heat stressyang tinggi pada psikologis seseorang yang dapat ditimbulkan yaitu perubahan berperilaku saat bekerja sedangkan pengaruh fisiologis akibat heat stressyang tinggi yaitu gangguan fungsi organ tertentu dalam tubuh seperti gangguan ginjal serta heat related illness. Penelitian ini dilakukan untuk mencari faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi risiko terjadinya gangguan ginjal akibat pajananpanas. Penelitian ini merupakan penelitan eksploratori yang dilakukan dengan metode Systematical Literature Review. Penelitian ini menggunakan 26 literatur yang sesuai dengan kriteria inklusi peneliti. Hasil penelitian ini menemukan faktor-faktor yang dapat memengaruhi risiko terjadinya gangguan ginjal akibat pajananpanasyaitu 56,4% merupakan faktor karakteristik dari seseorang tersebut, 30,8% merupakan faktor pekerjaan dari seseorang tersebut dan 12,8% merupakan faktor dari lingkungan"
2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"GGA merupakan penyakit tersering dijumpai dalam populasi perawatan intensif dan mempunyai angka kematian yang cukup tinggi bila tidak dilakukan terapi dialisis.
Penggunaan terapi CRRT merupakan terapi pilihan di unit perawatan intensif dalam menurunkan kadar urcum kreatinin klien GGA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas terapi CRRT khususnya CAVH dan CVVH dalam menurunkan kadar urcum kreatinin klien terutama klien pasca bedah jantung yang mengalami GGA Penelitian dilakukan di RSPJNHK karena pada saat ini RSPJNHK merupakan rumah sakit yang sering menggunakan terapi CRRT dalam menangani klien GGA pasca bedah jantung. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif perbandingan. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah metode observasi dengan instrumen penelitian menggunakan lembar isian yang terdiri dari dua jenis, yaitu lembar isian CRRT dan lembar identitas klien. Sampel penelitian berjumlahh 40 orang, 20 orang adalah klien yang menggunakan terapi CAVH dan 20 orang klien menggunakan terapi CVVH. Kriteria sampel adalah pemah menjalani terapi CRRT, usia lebih dari 30 tahun, jenis kelamin laki- laki dan perempuan, dan bersedia menjadi responden. Penghitungan hasil penelitian menggmmakan Uji T berpasangan pada masing~masing terapi, kemudian nilai mean diantara kedua terapi tersebut dibandingkan. Adapun hasil dari penelitian ini adalah adanya perbedaan efektilitas penggunaan alat CAVH dan CVVH dalam menurunkan kadar urcum kreatinin klien di unit care. Hal ini dapat disebabkan dalam penggunaan terapi CVVH tidak tergantung dari keadaan hemodinamik klien (menggunakan blood pump), sehingga aliran darah didalam sirkuit tidak mengalami gangguan dan aliran darah keginjal tetap adekuat. Aliran darah ginjal yang adekuat akan meningkatkan laju filtrasi ginjal sehingga kadar urcum kreatinin klien tetap dalam keadaan normal "
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5372
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Nindita
"Latar belakang. Gagal ginjal terminal (GGT) atau penyakit ginjal kronik (PGK) stadium 5 merupakan masalah serius pada populasi anak dan dewasa, dengan insidens dan prevalensnya yang terus meningkat setiap tahun dan dapat menyebabkan komplikasi penyakit kardiovaskular. Kardiomiopati dilatasi (KMD) merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang dapat menyebabkan kematian pada anak dengan GGT. Prevalens KMD pada anak GGT cukup bervariasi, antara 2- 41%. Namun, saat ini studi tentang kejadian KMD pada anak GGT di Indonesia masih terbatas, terutama pada anak dengan GGT yang menjalani dialisis. 
Tujuan. Mengetahui prevalens KMD dan faktor risiko yang berasosiasi dengan kejadian KMD, yaitu etiologi GGT, status nutrisi, anemia, hipertensi dan jenis dialisis pada anak dengan GGT yang menjalani dialisis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). 
Metode. Desain studi potong lintang dilakukan di RSCM pada anak dengan GGT yang menjalani dialisis selama periode 2017-2022 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan data dilakukan melalui penelusuran rekam medik. 
Hasil. Terdapat 126 subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan jenis kelamin lelaki lebih banyak (59,5%), mayoritas usia di atas 5 tahun (98,4%), dengan median 12 tahun (10-15). Sebanyak 95,2% subjek adalah rujukan dari rumah sakit luar datang pertama kali ke RSCM dengan kegawatdaruratan dan membutuhkan dialisis segera. Prevalens KMD pada studi ini adalah 53,2%. Hasil analisis multivariat dengan regresi logistik menunjukkan anemia dan status nutrisi berasosiasi positif dengan kejadian KMD (OR 4,8, IK 95% 1,480-15,736, p=0,009) ; (OR 9,383, IK 95% 3,644-24,161, p=0,000). Tidak terbukti adanya hubungan etiologi PGK, hipertensi dan jenis dialisis dengan kejadian KMD. 
Kesimpulan. Prevalens KMD pada anak dengan GGT yang menjalani dialisis di RSCM adalah 53,2%. Terdapat asosiasi positif antara anemia dan status nutrisi dengan kejadian KMD. Etiologi GGT, hipertensi, dan jenis dialisis tidak berasosiasi dengan kejadian KMD pada anak dengan GGT yang menjalani dialisis.  

Background.  Kidney failure is a serious problem in children with the incidence and prevalence increasing every year, can cause cardiovascular disease. Dilated cardiomyopathy (DCM) is one of the cardiovascular disease can cause mortality in children with kidney failure. The prevalence varies between 2-44% and limited studies in Indonesia especially in children with kidney failure on dialysis. 
Objective. To determine the prevalence of DCM and risk factors in children with kidney failure on dialysis in Cipto Mangunkusumo hospital. The association of etiology of kidney failure, nutritional status, anemia, hypertention, and type of dialysis with DCM in children with kidney failure. 
Methods. A cross-sectional study among children with kidney failure according to the inclusion and exclusion criteria during 2017-2022 periode, in Cipto Mangunkusumo hospital. Collecting data using medical record. 
Result. There were 126 study subjects, with 59,5% male and 98,4% over 5 years old, the median is 12 years (10-15). The prevalence of DCM was 53.2%. The results of the multivariate analysis showed anemia and nutritional status were associated with the incidence of DCM, (OR 4.8, 95% CI 1.480-15.736, p=0.009); (OR 9.383, 95% CI 3.644-24.161, p= 0.000). There is no association between the etiology of kidney failure, hypertension and type of dialysis with DCM. 
Conclussion. The prevalence of DCM in children with kidney failure on dialysis was 53.2%. Anemia and nutritional status was associated with DCM in children with kidney failure on dialysis. The etiology of kidney failure, hypertension, and type of dialysis were not associated with DCM.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Buntar Handayani
"Depresi adalah masalah psikologis yang banyak terjadi pada klien gagal ginjal kronis. Depresi harus mendapatkan penanganan khusus untuk menghindari gangguan jiwa yang lebih berat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh logoterapi medical ministry dan terapi komitmen penerimaan terhadap tingkat depresi pada klien gagal ginjal kronik. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen. Jumlah sampel adalah 28 orang pada kelompok intervensi dan 28 orang pada kelompok kontrol. Pengambilan sampel dengan metode consecutive sampling pada klien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RS Pelni Jakarta yang mempunyai skor depresi lebih dari 10. Data dianalisis dengan wilcoxon sign rank test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa logoterapi medical ministry dan terapi komitmen penerimaan secara signifikan menurunkan tingkat depresi dengan nilai p 0,000 (<0,05). Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada perawat generalis untuk memberikan intervensi generalis, dan khusus untuk perawat spesialis jiwa dapat memberikan logoterapi medical ministry dan terapi komitmen penerimaan untuk mencegah atau menurunkan depresi pada klien gagal ginjal kronis.

Depression is one of the most common psychological problem occurs in patient with chronic kidney disease, and need specific treatment to prevent further mentally problems. The purpose of this study was to determine the influence of logo therapy medical ministry and acceptance commitment therapy on the depression level of patient with chronic kidney failure who undergoing hemodialysis. This is quasi experiment pre post test with control group study. Fifty six patients with chronic kidney disease, where 28 patient receive treatment (treatment group) and another 28 patient did not (control group). Those patients recruited using consecutives sampling who were diagnosed with chronic kidney disease and had level of depression more than 10. Data were analyzed with wilcoxon sign rank test.
The result shows that logo therapy medical ministry combine with acceptance commitment therapy can significantly decrease level of depression with p=0.000 (<0.05). This study recommends that general nurse may only give nursing intervention as general nurse, where mental health nurse should give logo therapy medical ministry combine with acceptance commitment therapy, where it can prevent and decrease the level of patient?s depression.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chorina Mega Noviana
"Manajemen diri merupakan tata laksana multidisiplin terbaru yang memberdayakan pasien gagal ginjal terminal untuk aktif dalam mempertahankan status kesehatannya. Pelaksanaan manajemen diri masih tergolong rendah. Dukungan sosial dianggap sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi manajemen diri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara dukungan sosial dengan manajemen diri pasien gagal ginjal terminal yang menjalani hemodialisis. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah sampel sebesar 107 responden dipilih dengan consecutive sampling. Data dikumpulkan secara daring dari 4 komunitas pemerhati pasien gagal ginjal di Indonesia menggunakan instrumen Medical Outcome Study Social Support Survey dan Hemodialysis Self-Management Instrument.
Hasil penelitian dengan uji Chi square menunjukkan terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan manajemen diri (p value <0,05). Penelitian ini merekomendasikan dukungan sosial sebagai bagian integral dari tatalaksana manajemen diri yang diberikan melalui kerja sama antara tenaga kesehatan, komunitas pemerhati pasien gagal ginjal, dan pendamping pasien.

Self-management is the latest multidisciplinary intervention that empowers end-stage renal disease patients to be active in maintaining their health status. The implementation of self-management is still relatively low. Social support is considered as one of the factors that can affect self-management.
This study aims to identify the relationship between social support and self-management in end-stage renal disease patients undergoing hemodialysis. The design of the study is cross-sectional with a sample of 107 respondents selected by consecutive sampling. Data was collected online from 4 chronic kidney disease community in Indonesia using the Medical Outcome Study Social Support Survey and Hemodialysis Self-Management Instrument.
The result with the Chi-square test showed that there is a relationship between social support and self-management (p-value <0.05). This study recommends social support as a part of self-management intervention provided through cooperation between health workers, chronic kidney disease communities, and patient companions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thatiana Dwi Arifah
"ABSTRAK
Gagal ginjal merupakan masalah kesehatan di tiap negara dengan peningkatan insiden dan prevalensi. Karyawan pabrik menjadi jenis pekerjaan yang rentan akan berbagai risiko ketidakseimbangan cairan seperti dehidrasi akibat mengabaikan konsumsi minum yang baik. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan gagal ginjal dengan konsumsi minum. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan cross sectional pada 92 karyawan wanita. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang terdiri dari kuesioner pengetahuan gagal ginjal dan form 24 hr recall. Hasilnya adalah adanya hubungan tentang penyakit gagal ginjal dengan konsumsi minum pada karyawan wanita.

ABSTRACT
Renal failure is a health problem in each country with increased incidence and prevalence. The employees become the types of jobs that are vulnerable to various risks of fluid imbalance such as dehydration due to neglect of good drinking. The study was conducted to determine the relationship of knowledge of renal failure with drink consumption. The study was conducted using a cross sectional approach to 92 female employees. Data were collected using a questionnaire consisting of a renal failure knowledge questionnaire and a 24-hr recall form. The result is a relationship of renal failure with drinking consumption in female employees."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>