Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132801 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Fitri Angga
"Puskesmas adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Untuk memberikan pelayanan yang bermutu tcrsebut, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2002 menerapkan standar mutu ISO 900I:2000, dan salah satu Puskesmas yang dijadikan sebagi pilot project standar mum tersebut adalah Puskesmas Kecamatan Tebet. Bcrdasarkan hasil laporan kcgiatan Puskesmas Kecamatan Tebet tahun 2005, masih terdapat bebempa pemiasalahan yang dapat mengganggu pelayauan yang diberikan.
Lokasi penelitian adalah Poli Umum Puskesmas Kccamatan Tebet.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penilaian tcrhadap pcncrapan deiapan prinsip manajcmcn kualitas bcrdasarkan sistem manajemen mutu ISO 900l:2000.
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatifi Infonnan penelitian ini terdiri dari 6 (cnam) orang, yaitu Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Kepala Suku Dinas Kcschatan Masyarakat Kodya Jakarta Selatan, Kepala Puskesmas Kecamatan Tebet, Management Representative Puskesmas Kecamatan Tebct, Kepala Poli Umum Puskesmas Kccamatan Tebet, dan satu orang petugas doktcr di poli umum.
Hasil penelitian ini adalah ditemukan bahwa penerapan prinsip fokus pada pelanggan telah dilaksanakan secara rutin mclalui kegiatan temu pelanggan, survey kepuasan pclanggan. Penerapan prinsip kepemimpinan juga telah berjalan baik, dibuktikan dengan pemimpin mampu membcrikan pemahaman, motivasi, dan memupuk msa mcmiliki kepada karyawannya. Penerapan prinsip melibatkan semua orang telah bcrjalan, dengan dilibatkannya karyawan dalam memutuskan suatu keputusan bersama, dengan memberikan kesempatan melalui brainstorming.
Sementara itu penerapan prinsip pcndckatan pada proses juga telah berjalan, yailu dengan tclah terpenuhinya sasaran mutu yang telah ditetapkan. Penerapan prinsip pendekatan sistem dalam manajemen juga telah beljalan. Manajemcn memberikan tanggung jawab dalam pelaksanaan opcrasional di poli umum dengan rnelakukan audit intemal. Penerapan prinsip perbaikan tems menerus telah berjalan baik, dengan adanya kegiatan pemantauan rutin dari management representative dan adanya rapat intemal Serta audit internal maupun ekstemal. Penerapan prinsip pengambilan keputusan berdasarkan fakta juga telah berjalan baik, ketidaksesuaian dalam pclayanan yang ditemukan segera diperbaiki. Penerapan prinsip hubungan yang saling menguntungkan dengan pemasok juga telah beljalan baik, yaitu dengan adanya komitmen yang tinggi dari dinas keschatan dan sulcu dinas kesehatan masyarakat kodya Jakarta Selatan tentang sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 yang ditunjukkan dalam bentuk binwasdal rutin.
Disarankan agar pcnerapan prinsip manajcmcn rnutu ISO 900112000 yang telah be\jalan baik dapat dipcrtahankan konsistensinya, sehingga dapat menjadi bahan acuan bagi instansi kesehatan Iain dalam menerapkan sistcm manajemen mutu ISO 9001:2000.

Puskesmas, is one of the public services in community health in Indonesia. In addition to fulfill the quality service, in 2002, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta applied the ISO 900112000 Quality Management Systems with Puskesmas Kecamatan Tebet as the pilot project. Refers to annual report of activity in Puskesmas Kecamatan Tebet 2005, there was still problem that could rise disturbance of the quality service.
The research location is in Poli Umurn Puskesmas Kecamatan Tebet. The goal of this research is to describe the appraisal of the implementation of eight quality management principles based on ISO 9001 :2000 Quality Management Systems.
This research uses the qualitative methods with case study models. The needed of accurate information were iiill filled with depth interview technique to the informants. Informants in this research were Head of Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Head of Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Kodya Jakarta Sclatan, Head of Puskesmas Kecamatan Tebet, Management Representative Puskesmas Kecamatan Tebet, Manager of Poli Umum Puskesmas Kecaznatan Tebet, and a poli umum?s doctor.
The conclusions of this research are: l) the implementation of customer focus principles, find out in customer conferences and customer satisfying surveys. 2) The implementation of leadership principles, find out in manager capabilities to motivate, to increase oHicer's knowledge, and to raise oftioer?s sense of belonging. 3) The implementation of involvement of people principles, find out in involving officer with decision making process through brainstorming. 4) The implementation of process approach principles, find out in quality targets which is achieved. 5) The implementation of system approach to management principles, find out in decision to delegate responsible in poli umum daily activities. 6) The implementation of continual improvement, find out in management representative monitoring activities and intcmal meeting and intemal either external audit. 7) The implementation of factual approach to decision making, find out the action of service maintenances, 8) The implementation of mutually beneficial suppliers? relationship, conduct in strong commitment to ISO 900l;2000.
Recommended, for strengthen the consistency of good implementation in quality management principles ISO 900l:2000, being benchmark for others community health institution to implement quality management systems ISO 900l:2000."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T34543
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Fitri Angga
"Poli Umum Puskesmas Kecamatan Tebet telah melaksanakan prinsip manajemen kualitas sesuai klausul persyaratan ISO 9001:2000. Namun, pada tahun
2005, masih terdapat masalah yang mengganggu pelayanan bermutu yang diberikan. Tujuan penelitian ini mendapat gambaran penerapan delapan prinsip
manajemen kualitas sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 di Poli Umum Puskesmas Kecamatan Tebet. Metode yang digunakan adalah kualitatif studi ka-
sus dengan analisis dokumen, wawancara mendalam, dan observasi. Prinsip terfokus pelanggan diterapkan dengan melakukan survey kepuasan pelang-
gan dan temu pelanggan secara rutin. Prinsip kepemimpinan diterapkan melalui motivasi, rapat tinjauan manajemen secara rutin. Prinsip keterelibatan se-
mua diterapkan dengan memberi kesempatan petugas poli umum dalam pengambilan keputusan serta mengikuti pendidikan dan pelatihan. Prinsip pen-
dekatan proses mengacu pada hasil pencapaian sasaran mutu poli umum yang ditetapkan. Prinsip pendekatan sistem manajemen dalam bentuk penetapan
prosedur mutu di poli umum. Prinsip perbaikan terus menerus diterapkan berdasarkan hasil survei dan temuan yang tidak sesuai. Prinsip pengambilan kepu-
tusan berdasarkan fakta mengacu hasil survey kepuasan pelanggan, audit internal dan eksternal, sehingga dihasilkan keputusan akurat. Hubungan saling
menguntungkan antara Puskesmas Kecamatan Tebet dengan pemasok regulasi meliputi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan Suku Dinas Kesehatan
Masyarakat Kodya Jakarta Selatan.
The general polyclinic at Tebet Community Health Center, South Jakarta has already implemented quality management principles based on ISO 9001:2000.
However, it was noted in 2005 that the implementation was hindered by several constraints. The objective of this study is to describe the implementation of
eight principles of ISO 9001:2000 quality management system in general polyclinic at Tebet Community Health Center, South Jakarta. Methods used in this
study is qualitative through document analysis, in-depth interview and observation. Client focus principles was applied through client satisfaction survey and
routine client meeting. Leadership principle was applied through motivational support and routine management review meeting. Involvement principle was
applied by providing opportunity for all personnel in decision making and attending further education and training. Process approach principle was applied
by referring to quality output accomplishment. Systemic approach principle was applied by determination of quality management procedure. Continuous im-
provement principle was applied through revision based on survey results and findings. Fact-based decision making principle was applied through utilisation
of survey and audit (both internal and external) results in the decision making process to produce accurate decisions. The study also found a mutually be-
nefit relationship between Tebet Community Health Center and regulators including DKI Jakarta Health Office and Sub-office of Public Health of South Jakarta
City."
2009
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dary Vito Kurniawan
"Salah satu penyebab kegagalan proyek disebabkan oleh perbedaan-perbedaan dalam perencanaan, perencanaan yang kurang baik, dan manajemen yang tidak efisien. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gap dari kegiatan SMM pada prinsip perencanaan dalam Permen PU No.04/PRT/M/2009 dengan ISO 9001:2015 dan untuk mengetahui bagaimana penerapan kegiatan SMM di proyek Bina Marga. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa terdapat tujuh variabel ISO 9001:2015 yang belum terdapat di Permen PU No.04/PRT/M/2009, empat diantaranya mengenai klausul perencanaan dalam tindakan pada peluang dan risiko, serta tiga mengenai klausul perencanaan dalam merencanakan perubahan. Dalam penerapannya dua variabel dalam penerapannya berpengaruh terhadap proyek di kementerian PUPR mengenai merencanakan perubahan untuk meningkatkan SMM, serta satu variabel dalam penerapannya berpengaruh yang tidak dominan mengenai manual mutu.

One of the causes of project failure is due to differences in planning, poor planning, and inefficient management. This research was conducted to know the gap of SMM activities on the principles of planning in the Minister of Public Work Regulation No.04 PRT M 2009 with ISO 9001 2015 and to know how the implementation of SMM activities in Bina Marga project. The results of this study found that there are seven variables of ISO 9001 2015 that have not been included in Regulation of Minister of Public Works No.04 PRT M 2009, four of which are about planning clauses in action on opportunity and risk, and three regarding planning clause in planning change. In its application two variables in its application affect the project in the PUPR ministry on planning changes to improve the QMS, as well as one variable in its application has an effect that is not dominant about the quality manual."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67158
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudono
"Pelayanan kesehatan merupakan pelayanan yang dilakukan secara integral dengan pelayanan kesehatan lainnya baik di puskesmas atau rumah sakit, sedangkan pelayanan yang dilakukan meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh.
Adanya penurunan kunjungan pasien di poli umum puskesmas swadana Kecamatan Tebet dari 31,13% (2001) dan 21,77% (2002) serta belum pernah dilakukannya evaluasi kepuasan pelanggan dari pasien yang tidak kembali berobat (lebih dari enam bulan) terhadap pelayanan yang diberikan oleh puskesmas. Berdasarkan hasil evaluasi (sortir) kartu status yang dilakukan dua tahun sekali (2001-2002) oleh puskesmas terhadap pasien yang tidak kembali berobat ada sebanyak 600 orang.
Tingkat kepuasan yang ditargctkan olch puskesmas adalah 95% puas (5% tidak puas), sedangkan berdasarkan survey kepuasan pelanggan yang dilakukan setiap empat bulan sekali di puskesmas (september 2002 - agustus 2003) rata - rata yang menyatakan tidak puas 12%, oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan karakteristik pasien yang tidak kembali berobat dengan tingkat kepuasan di poli umum puskesmas swadana Kecamatan Tebet Jakarta Selatan, sedangkan pelayanan kesehatan yang diakur untuk tingkat kepuasan dimaksud antara lain fisik (tangibles), kehandalan (reliability), ketanggapan (responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty). Karakteristik yang dimaksud antara lain jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional, pemilihan sampel dilakukan dengan pendekatan random sampling dan pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu cara pertama adalah untuk memperoleh data primer dengan dilakukan wawancara menggunakan kuesioner kepada responden yang tidak kembali berobat (lebih dari enam bulan) ke poli umum puskesmas swadana Kecamatan Tebet Jakarta Selatan, cara kedua adalah untuk mendapatkan data sekunder berupa pencatatan dan pelaporan antara lain jumlah kunjungan pasien serta profil puskemas. Kemudian dari data tersebut dianalisa secara univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil secara univariat tenunjukkan 43,3% menyatakan puas dan 56,7 % tidak puas, dan hasil secara bivariat menunjukkan bahwa berhubungan karakteristik dan kepuasan (fisik, kehandalan, ketanggapan, jaminan, empati) secara statistik terlihat lebih banyak yang mempunyai hubungan signifikan adalah jenis kelamin dan pekerjaan. Sedangkan hubungan karakteristik dan tingkat kepuasan di poli umum puskesmas swadana Kecamatan Tebet yang mempunyai hubungan secara signifikan yaitu jenis kelamin (p = 0,026) dan pekerjaan (p = 0,001).
Hasil analisis secara multivariat ternyata yang paling dominan menunjukkan hubungan dengan tingkat kepuasan yaitu pekerjaan (p Wald = 0,01 I). Melihat hal - hal tersebut diatas, maka puskesmas harus melakukan cvaluasi pelayanan yang diberikan terhadap pasien yang tidak kembali berobat (lebih dari enam bulan) untuk mengetahui tingkat kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan, sehingga hasil yang didapat mempunyai daya ungkit yang cukup besar terhadap perbaikan dan peningkatan pelayanan yang akan diberikan.
Untuk menurunkan ketidakpuasan pasien, puskesmas harus melakukan langkah stategis melalui pembahasan ketidakpuasan pasien secara bertahap pada rapat bulanan (minilokakarya) puskesmas, serta membuat rencana yang efektif dengan. cara menganalisa pelanggan yang tidak puas dengan merancang sistem penanganan keluhan yang efisien dan membuat syarat - syarat jaminan yang baik selama memberikan pelayanan.
Daftar bacaan : 56 (1989 - 2003)

The Relations Between the Characteristic of Drop Out Patient and the Satisfaction Level at Health Care Center (Puskesmas) Tebet District South Jakarta, 2003 Health care services is an integral services with other services at health care center (puskesmas) or hospital, the services include all of the promotion, prevention, curation, and rehabilitation acts.
The decrease of patient visit at health care center (puskesmas) Tebet district from 31,13% (2001) to 21,77 % (2002) also there is a fact that the evaluation about the satisfaction customer which is drop out patient (over than 6 months) to health care center (puskesmas) health care services never been done. According to evaluation's result (customer card) which is given once in two years (2001-2002) by the health care center (puskesmas), the drop out patient are 600 people.
The satisfaction level which is aimed by health care center (puskesmas) are 95% satisfied (5% unsatisfied), but according to the survey which is done by once every four months at health care center (puskesmas) (september 2002 - august 2003), stated that un-satisfaction is 12%, therefore the researcher wants to do a research to find the relations between the characteristic of drop out patient and the satisfaction level at health care center (puskesmas) Tebet District South Jakarta. The health care services are measure to a level satisfaction, which are physics (tangibles), reliability, responsiveness, assurance, and empathy. The characteristic are sex, age, education. and occupation.
This research are descriptive research with cross sectional designed, to select sample by using sampling random approach and to collect data, by using two ways, the first way are to get primary data by interview using questioner to drop out patient/ correspond (over than 6 months) at health care center (puskesmas) Tebet District South Jakarta, the second way to get secondary data by using notes and reports from the amount of patient visit also health care centre (puskesmas) profile. And then from those data will be analyzed in unvariant, bivariant and multivariant.
The unvariant result stated 43,3% satisfied and 56,7 % unsatisfied, the bivariant result stated that characteristic and satisfied (tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy) statistically seen have much more significant relations are sex and occupation. The relations between the characteristic and the level satisfaction which are significant in health care center (puskesmas) Tebet District are sex (p = 0,026) and occupation (p = 0.001).
Multivariant analysis result shows that the dominant relations with level satisfaction are occupation (p wald = 0,01 1). To perceive those things above therefore health care center (puskesmas) have to do an evaluation to health care services which are given to drop out patient (over than 6 months) to find the level of satisfaction, so the result can give a big change to repair and to increase health care services that will be. To decrease unsatisfied patient health care center (puskesmas) have to do a strategy step continuously through a discussion in monthly conference (minilokakarya), also make an effective plan, to analyzed the unsatisfied patient by build an effective systems to maintain customer's complaint and make an excellent health care services.
References : 56 (1989- 2003)
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13066
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thanty Widyastuti
"Dalam rangka menjamin aksesibilitas data kepegawaian di seluruh Puskesmas Kecamatan Wilayah Jakarta Selatan dan memberikan kemudahan dan kelancaran dalam kegiatan-kegiatan manajemen kepegawaian, Suku Dinas Kesehatan Masyarakat semenjak tahun 2005 menerapkan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (Simpeg) di seluruh Puskesmas Kecamatan wilayah Jakarta Selatan. Pelaksanaan Simpeg di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa belum berjalan secara optimal dimana pengerjaan laporan DUK dan dislokasi pegawai masih dilakukan secara manual, hal ini mengindikasikan bahwa proses kegiatan Simpeg yang terganggu karena belum bisa memberikan informasi kepegawaian yang diinginkan. Sehubungan dengan masalah tersebut penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran sistem informasi manajemen kepegawaian di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan sistem yaitu adanya input, proses, dan output. Dengan pendekatan sistem ini dibuat kerangka konsep dimana komponen input terdiri dari tenaga SDM yang meliputi pengalaman, pendidikan, pelatihan, dan kesehatan, komitmen, dana, sarana, SOP/penunjang, serta data. Komponen proses terdiri dari pengumpulan data, entry data, dan update data, sedangkan komponen output dalam sistem ini adalah informasi kepegawaian yang lengkap, akurat, tepat waktu, dan dapat dipercaya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan cara melakukan wawancara mendalam (in ? depth interview) dan data yang dikumpulkan dan dianalisa adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan para informan dan data sekunder diperoleh melalui telaah dokumen yang berkaitan dengan Pelaksanaan Simpeg.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa belum berjalan secara optimal, hal ini disebabkan karena pengumpulan data kepegawaian sebagai data dasar sering terlambat dan tidak lengkap sehingga mempengaruhi proses entry data, laptop yang hanya terdiri dari satu buah dan selalu bergantian, serta keterbatasan petugas operator Simpeg yang akhirnya tidak bisa melanjutkan kembali tugasnya. Selain itu kurangnya komitmen baik dari pihak Kepala Puskesmas dan Sudin Kesmas Jaksel dimana monitoring dan evaluasi tidak dilaksanakan secara rutin dan berkesinambungan berdampak pula kepada pelaksanaan Simpeg yang akhirnya terhenti dan belum dapat dilanjutkan hingga saat ini.
Agar pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa dapat terus dilanjutkan maka penulis menyarankan untuk dilakukan pelatihan ulang kembali untuk pihak yang saat ini bertanggung jawab di Subbagian Kepegawaian dan secara rutin melakukan monitoring dan evaluasi baik dari pihak Sudin Kesmas Jaksel, Kepala Puskesmas, dan Kepala Bagian Tata Usaha yang bertindak sebagai atasan langsung petugas operator Simpeg dengan meminta laporan rutin dari pelaksanaan program Simpeg. Dalam pelaksanaan program Simpeg diperlukan komitmen mulai dari pucuk pimpinan sampai karyawan/pegawai, tanpa adanya komitmen mustahil suatu program dapat dukungan untuk dilaksanakan."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Aliza Putri
"Dalam lingkungan proyek konstruksi di kementerian PUPR sistem manajemen mutu SMM sudah diatur dalam Permen PU No.04/PRT/M/2009. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gap dari kegiatan SMM pada prinsip pendukung dalam Permen PU No.04/PRT/M/2009 dengan ISO 9001:2015 dan untuk mengetahui bagaimana penerapan kegiatan SMM di proyek Bina Marga. Hasil dari penelitian ini ditemukan terdapat sembilan kegiatan SMM pada prinsip pendukung yang belum terdapat pada Permen PU No.04/PRT/M/2009 yaitu berkaitan dengan pengetahuan organisasi dan komunikasi. Selain itu, terdapat empat kegiatan SMM yang penerapannya masih kurang maksimal pada pelaksanaan proyek Bina Marga dimana kegiatan tersebut berkaitan dengan komunikasi dan penentuan sarana prasarana.

In the construction project environment in the ministry of PUPR the quality management system SMM is regulated in Ministry of Public Works No. 04 PRT M 2009. This research was conducted to know the gap of SMM activities on the principle of support in PU Regulation No.04 PRT M 2009 with ISO 9001 2015 and to know how the implementation of SMM activities in Bina Marga project. The results of this study found there are nine activities of SMM on the principle of support that has not been found in the PU Regulation No. 04 PRT M 2009 is related to organizational knowledge and communication. In addition, there are four SMM activities that are not maximized in implementation of Bina Marga projects where activities are related to communication and determination of infrastructure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S70023
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Riana Sumanthi
"Keterbatasan dan ketidakmampuan pemda dalam meningkatkan mutu pelayanan publik, dikarenakan belum adanya faktor-faktor kunci seperti, strategi, kesisteman atau manajemen pengelolaan pelayanan publik yang bermutu, sarana, dan prasarana yang memadai, Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten, dan iklim kegiatan pemerintahan yang berorientasi kepada kepuasan stakeholders.
Pemerintah Kotamadya Jakarta Pusat berupaya agar pelayanan publik dapat mencapai sasarannya (mudah dan cepat dijangkau oleh masyarakat Jakarta), dan mempunyai standar pelayanan yang didukung oleh komitmen yang kuat baik oleh semua pihak. Oleh karena itu , maka perlu membangun suatu manajemen yang konsisten terhadap peraturan dan guna mendukung Visi dan Misi Propinsi DKI Jakarta, maka Dinas P2B Propinsi DKI Jakarta dan Suku Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan Kotamadya Jakarta Pusat akan menerapkan standar manajemen mutu yang baik dalam memberikan pelayanan ijin Mendirikan Bangunan (IMB) yaitu, Sistem Manajemen Mutu ISO 9002. Sehingga pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses penerapan sistem tersebut, dan hambatan apa sajakah yang dihadapi dalam proses yang berlangsung di Suku Dinas P2B Kotamadya Jakarta Pusat dan Seksi P2B Kecamatan Cempaka Putih.
Metode penelitian yang akan digunakan bersifat deskriptif analitis. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari hasil wawancara, dan kuesioner yang dibagikan kepada para responder sebanyak 39 orang pegawai yang telah mengikuti pelatihan dan mengerti tentang ISO 9002, serta mempelajari dokumen mutu ISO 9002 yang berupa manual mutu, prosedur mutu, pedoman kerja dan catatan mutu dalam pembuatan IMB Rumah Tinggal non real estate dan non pemugaran di Suku Dinas P2B Kotamadya Jakarta Pusat dan Seksi P2B Kecamatan Cempaka Putih.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan ISO 9002 di Suku Dinas P2B Kotamadya Jakarta Pusat, dan Seksi P2B Kecamatan Cempaka Putih yang melibatkan para pejabat dan staf bertujuan untuk mendukung program-program pimpinan Dinas P2B Propinsi DKI Jakarta dalam peningkatan kinerja, dan mutu pelayanan IMB Rumah Tinggal Non Real Estate dan Non Pemugaran. Proses penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9002 di Suku Dinas P2B Kotamadya Jakarta Pusat dan Seksi P2B Kecamatan Cempaka Putih dengan lima tahap meliputi, (1) Persiapan di bulan April 2001, (2) Pengembangan Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu dan Implementasi, (3) Penilaian Awal oleh Tim Audit Mutu internal, (4) Penilaian Awal oleh Konsultan ISO 9000 Series, dan (5) Sertifikasi oleh Badan Sertihkasi pada bulan Januari 2002. Dalam proses penerapan tersebut belum optimal, karena ditemukan berbagai hambatan yaitu, kurangnya tingkat pemahaman para pegawai terhadap ISO 9002, kurangnya partisipasi dan rendahnya kesadaran pegawai terhadap perubahan tersebut, kurang mendapat dukungan dan komitmen, serta kurangnya antusiasme terus-menerus dari Top Manajemen, Midle Manajemen dan seluruh pegawai dan kurangnya pemantauan yang intensif .
Adapun saran perbaikan terhadap proses tersebut adalah dengan, (1) berfikir sistem untuk melihat keseluruhan pola perubahan di Suku Dinas P2B kotamadya Jakarta Pusat dan Seksi P2B Kecamatan Cempaka Putih, (2) penekanan pada keahlian pribadi para pegawai dengan diadakannya pelatihan singkat tentang ISO 9002 baik dan sisi pemahaman maupun manfaat pelaksanaannya, (3) menerapkan model mental dengan meningkatkan kedisiplinan dan motivasi kerja yang disertai dengan kejelasan dalam pemberian reward dan punishmen, (4) pembelajaran tim yang bukan bersifat individual, tapi merupakan dasar pembelajaran unit dalam organisasi modern."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T8861
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Pradhityo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35203
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Distria Putri Wulandari
"Untuk dapat meningkatkan kinerjanya, Permen PU No. 04/PRT/M/2009 harus dapat disesuaikan dengan standar Internasional yang digunakan saat ini, yaitu ISO 9001:2015. Selain itu perlu juga dilihat pengaruh prinsip pada ISO 9001:2015 serta implementasi Permen PU No. 04/PRT/M/2009 terhadap proyek pemerintah di bidang konstruksi. Penelitian ini fokus pada prinsip evaluasi kinerja dan peningkatan.
Hasil dari penelitian ini yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel pada ISO 9001: 2015 dengan Permen PU No. 04/PRT/M/2009. Selain itu terdapat dua variabel dalam prinsip evaluasi kinerja dan peningkatan yang belum diterapkan dengan baik, yaitu pada kegiatan evaluasi terhadap hasil pengukuran kepuasan pelanggan dan melakukan audit internal SMM untuk mengukur kinerja SMM.

To be able to improve their performance, Permen PU No. 04 PRT M 2009 that issued by the Ministry of Public Works and Housing regarding to QMS must be adjusted to the international standards, which is ISO 9001 2015. In addition, we also need to consider the impact of the principles in ISO 9001 2015 and the implementation of Permen PU No. 04 PRT M 2009 in government construction projects. This research focuses on the performance evaluation amd improvement principle
The result of this research is that there is no significant difference between the variables in ISO 9001 2015 and Permen PU No. 04 PRT M 2009. There are also two variables in the performance evaluation and improvement principle that have not been applied properly, which are the activity of evaluation to measures customer satisfaction by assessing the responses received on the QMS performance and perform internal audits of QMS to measure QMS performance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yukifirasy Darwis
"Penerapan SMM pada beberapa proyek konstruksi tidak sesuai dengan Permen PU No. 4 Tahun 2009 dan Permen harus disesuaikan kembali dengan standar internasional, yaitu ISO 9001:2015. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gap dari Sistem Manajemen Mutu pada prinsip operasi Permen PU No. 4 Tahun 2009 dengan ISO 9001 : 2015 serta penerapan dan pengaruhnya terhadap proyek dan instansi di Kementerian PUPR. Pengolahan data dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Terdapat 31 rekomendasi kegiatan yang dapat menjadi bahan revisi Permen PU No. 4 Tahun 2009. Penerapan SMM yang kurang dilakukan ditemukan pada kegiatan Komunikasi Pelanggan, Perencanaan Desain dan Pengembangan, dan Desain serta Pengembangan.

The implementations of Quality Management System on construction rsquo s projects are still not appropriate to Permen PU No. 4 Years 2009 and this regulations must be adjusted to the international standard, ISO 9001 2015. Purposes of this research are to know the quality management system rsquo s gap between Permen PU No. 4 Years 2009 and ISO 9001 2015 speciality operation principle and to know how its implementation and influences to the project and agency in Ministry of Public Works and Housing. Data processing was done by qualitative approaches. There are 31 activities recommendation that can be a revised material of Permen PU No.4 Years 2009. The lacks of implementation of Quality Management System were found on some activites, such as Customer Communication, Design and Development Plan, and Design and Development."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S70007
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>