Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106516 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nina Rosyina
"ABSTRAK
Hasil Rapat Keljia RS MH Thamrin lntemasional Salemba tahun 2006
menetapkan bahwa salah satu Program Prioritas tahun 2007 adalah Peningkatan
jumlah kunjungan pasien Rawatjalan karena selama 3 tahun terakhir ( 2004 - 2006 )
jumlah kunjngammya belum optimal. Selain itu biaya xawat inap scmakin mahal
sehinga teljadi pergeseran pelayanan terhadap ambuiatory care dan menjadikan unit
rawat jalan salah satu unit primadona dimasa yang akan datang. Keunggulan dalam
berkompetisi dapat terbangun melalui kamampuan pemsahaan merekonstruksi pasar
dan industri yang ada menjadi pasar dan industri baru yang memiliki rule of game baru
sehingga menghasilkan suatu stratcgi Inovasi Nilai.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, pengambilan data dilakukan
dengan metoda wawancara mcndalam dan observasi yang bertujuan untuk
mengidentifikasi dan menganalisa bentuk Strategi lnovasi Nilai yang dapat diterapkan
dalam mengoptimalkan jumlah kunjungan. Analisis yang digunakan adalah analisa tema. Penelitian diadakan di Divisi Rawat jalan RS MI-I Tharnrin Intemasional Salemba
pada bulan Mei - Juni 2007 dengan infonnan pejabat struktural mcdis, pejabat
su-uktural non medis, dokter praktck dan pasien loyal.
Penelitian menemukan suatu strategi Inovasi Nilai dengan memperhatikan
adanya perubahan pada penataan kembali desain Ruangan, meningkatkan ketepatan jam
praktek dokter sesuai dahar dengan merekrut dokter tetap yang bertaraf Intemasional,
mempercepat distribusi status medical record dengan sistem data elelctronik,
mengadakan rotasi terhadap perawat Poliklinik, melengkapi samna medis dan non
medis scsuai kemajuan teknologi, mempertahankan tarif yang berlaku saat ini dengan
senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan serta meningkatkan peran marketing
terutama dalam promosi produk Rumah sakit dengan tetap mengacu kepada Kebijakan
DepKes tentang Etika Promosi Rumah Sakit.
Peneliti menyarankan kepada pihak managemen terkait untuk berkoordinasi
dalam upaya merealisasikan bentuk lnovasi Nilai yang telah discsuaikan dengan situasi
dan kondisi yang ada di Divisi rawat Jalan RS MH Thamrin Intemasional salemba.

ABSTRACT
MH Thamrin Intemational Hospital had point out the result of year conference
2006 that one of main concerns need to be follow up in the year 2007 is to increase the
number of out patient visits as it still regligible during the last three years ( 2004 -
2006). Moreover cost of inpatient services becomes more expensive that could lead to a
shift where people would prefer to have outpatient service as a protection rather than
inpatient services to lessen their health expenses. Due to this condition it can be
predicted that the outpatient services would become more populer in the next few years.
Tough competition among private hospitals had force to the real market and industry.
How the companies capable enough to reconstnict the market to keep exist in the health
industry would be a new challenge for them. The rule would be the one with best
strategic value to innovatio is the winner.
This research performs by using a qualitative method and the data is collected
by doing direct observation and in depth interview to identify and analyze the method
of strategic innovation to create value in order to optimize number of patient visits. The
participants included are from medical and non medical level of employee, structural
and functional practitioners and from customer?s point of view as well. Having done the research in two months of period we found that the way how to
create value to customers would be a strategic innovation that can be adopt fiom many
factors. For example to have a comfort room through a modem interior design of the
axamination room wold give the sense of healing in the beginning they come to the
hospital. Others wolud be on time doctor?s schedule based on listed, proifesional
competency of the nurse and doctors fast delivery medical record status, routine job
rotation of the nurse, updated medical and non medical facilities, competitive price a
long with quality services available at pnesent and last how to improve promotion and
sales activity from marketing division to generate value for customer and get the
relationship with he loyal one.
In conclusion we would suggest that all level of management should cordinate
each other to participate. in realimtion path of. innovation value based on condition
adapted at MH Tharnrin Intemational Hospital.

"
2007
T34526
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Satrio
"Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan suatu unit pelayanan di Rumah Sakit (RS) yang diperuntukkan untuk memberikan pelayanan kepada pasien dengan kondisi yang mengancam jiwa dan memerlukan penanganan cepat dan tepat, khususnya pada pasien dengan kondisi kritis yang memerlukan perawatan di ruang ICU.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum waktu tunggu pasien dengan kondisi kritis di IGD, faktor-faktor yang mempengaruhi waktu tunggu pasien ICU, serta hubungan waktu tunggu pasien ICU dengan mortalitas pasien ICU, lama rawat di ICU, dan lama rawat di RS.
Jenis penelitian merupakan cross sectional retrospektif dengan pendekatan kuantitatif. Data didapatkan dengan mengolah rekam medis pasien dengan kondisi kritis yang memerlukan ICU melalui IGD, laporan kekhadiran/absensi analis dan radiografer, serta biodata/isian singkat yang diberikan pada dokter-dokter di IGD.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata waktu tunggu pasien ICU di IGD sebesar 140 menit. Sebagian variabel yang diteliti tidak ada hubungan bermakna dengan waktu tunggu. Variabel yang berhubungan adalah jumlah radiografer, status rujukan pasien, umur pasien, cara bayar dan jenis kelamin. Sedangkan faktor yang paling berhubungan adalah status rujukan.
Disarankan untuk RS agar dapat meningkatkan mutu pelayanan secara keseluruhan dan memperpendek waktu tunggu pasien yang memerlukan ICU melalui IGD. Hal yang dapat dilakukan adalah membuat SOP khusus dalam penanganan pasien dengan kondisi kritis khususnya pada pasien dengan status non rujukan serta mengevaluasi manajemen SDM pada layanan-layanan penunjang medis. Selain itu juga pemerintah atau rumah sakit dapat memperbaiki sistem komunikasi dalam rujukan berjenjang sehingga mempercepat persiapan dan pemindahan pasien-pasien yang memerlukan rujukan ke rumah sakit dengan fasilitas yang lebih lengkap.

This research is motivated that the Emergency Care Unit/Emergency Room (ER) is a service unit at the Hospital that intended to provide services to patients with a life-threatening condition and requires prompt and appropriate treatment, especially in patients with critical conditions that require treatment in the ICU.
The purpose of this study was to determine the general description of the waiting time of patients with critical conditions in the ER, the factors that influence the ICU patient waiting time, and the relationship of ICU patient waiting time with ICU mortality, length of stay in the ICU, and length of stay in hospital.
The type of research was a cross-sectional retrospective study with a quantitative approach. Data obtained by processing the medical records of patients with critical conditions that require intensive care through the emergency room, reports attendance of laboratory analyst and radiographer, as well as bio / short answer given to the doctors in the ER.
The results showed that the average ICU patients waiting time in the ER was 140 minutes. Variables showed significant relationship with the waiting time was the number of radiographers, patient referral status, age of the patient, patient paying way and gender. While most related factor is the status of the referral.
In order to improve the overall service quality and shorten the waiting time of patients who require ICU through IGD, it is recommended for hospital to make a specific SOP in handling patients with critical conditions particularly in patients with a non referral status, also evaluates the human resources management in medical support services. Besides that, government or hospital can improve communication in referral tiered system to expedite the preparation and transfer of those patients requiring referral to hospital with better amenities.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T34901
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Dianiawati Nur Anisa
"Medical check up adalah unit yang sangat penting bagi rumah sakit karena berfungsi sebagai unit produksi yang dapat menjadi salah satu sumber pemasukan rumah sakit. Rumah Sakit M.H Thamrin lnternasional Salemba adalah rumah sakit swasta di wi1ayah Jakarta pusat yang memiliki fasilitas medical check up. Karena jumlah kunjungan dua tahun terakhir mengalami penurunan maka dilakukan penelitian untuk merumuskan strategi promosi bagi unit tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi promosi unit medical check up Rumah Sakit M.H Thamrin Intemasiona1 Salemba di tahun 2008, Penelitian dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah penelitian preferensi promosi pelanggan menggunakan kuesioner kepada 100 pelanggan rawat jalan dan melalui telepon dengan 7 responden dari perusahaan yang mengadakan ikatan kerjasama dengan medical check up Rumah Sakit M.H Thamrin lnterrasional Salemba. Tahap kedua adalah penelitian preferensi promosi manajemen dan analisis situasi Rumah Sakit M.H. Thamrin Internasional Salemba.
Hasil penelitian adalah promosi unit medical check up dengan strategi market penetration menggunakan brosur, promosi penjualan, hadiah untuk langganan, straegi market development menggunakan promosi iklan media, e-mail dan radio, strategi product development dengan promosi hubungan masyrakat menggunakan brosur, poster/leaflet, iklan media cetak dan talkshow radio.

Medical check up is a very important unit in hospital because of its function as production unit that produce financial benefit for hospital. For the past two years, total costumer of medical check up unit in M.H Thamrin Internatonal Salemba Hospital had decreased, Therefore, it required efforts to create promotion strategic to increase costumer.
This research is aimed for analyzing promotion strategic for medical check up unit of M.H Thamrin International Salemba Hospital in 2008. The research consist I of two parts. First part is customer analysis, to determine private and corporate costumer preference in promotion, The next part is management analysis to determine management preference and situational analysis of M.H Thamrin International Salemba Hospital.
The results of this research are promotion strategic based on market penetration strategic using brochures, sales promotion and gift for loyal costumers, market development strategic using commercial media promotion, e-mail and radio announcement, product development strategic using public relations promotion with brochures, poster/leaflet, commercial media and radio talk show."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T20880
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Gustianur Putri
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk melakukan segmentasi berdasarkan karakteristik pelanggan yaitu faktor demografis, geografis, psikografis, dan perilaku sebagai dasar dari penetapan target pasar di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Ananda Bekasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif melalui survey dengan kuesioner terhadap 106 responden. Hasil penelitian menunjukkan pelanggan Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Ananda berusia 31-40 tahun, perempuan, berstatus menikah, pendidikan SMA/Sederajat, pendapatan 2,5-5 juta perbulan, pengeluaran biaya kesehatan kurang dari 500 ribu perbulan, cara tempuh menggunakan kendaraan pribadi, bertempat tinggal di Kecamatan Cakung, mengetahui informasi RS karena kedekatan lokasi, pembiayaan bersumber jaminan, kelas sosial ekonomi menengah ke bawah. Analisis perilaku dan psikografis terbentuk bahwa alasan berobat karena lokasi dan pelayanan. Oleh karena itu, pelayanan yang baik serta fasilitas yang memadai merupakan hal terpenting yang harus ditingkatkan oleh rumah sakit.

This study was to segment based on customer characteristics of demographic, geographical, psychographic, and behavioral factors as the basis for determining the target market of outpatient care at Ananda Hospital Bekasi. This quantitative research using analitical description through a questionnaire survey to 106 respondents. Results showed customers outpatient Ananda Hospital Bekasi age 31-40 years, female, married, education senior high schools, 2,5-5 millions/month income, health expenditure less than 500 hundred thousand/month, originated from Cakung district, hospital information obtained from location proximity, third party payer, middle socioeconomic class and below. Analysis of behavioral and psychographic formed because of the location of medical reason and services. Therefore, a good service and adequate facilities are very important things those must be increased by the hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Murni
"Isu globalisasi dan AFTA 2003, ditambah dengan semakin banyaknya jumlah Rumah Sakit yang memperebutkan segmen pasar yang relatif sama saat ini, menimbulkan persaingan antar Rumah Sakit yang semakin tajam. Situasi persaingan sepeni ini menjadikan konsep pemasaran menjadi penting dalam proses manajemen Rumah Sakit. Rcndahnya frekuensi kunjungan Pelayanan Rawat Jalan di Rumah Sakit Setia Mitra (PRJ RSSM) diakinatkan oleh belum terprogramnya kegiatan pemasaran secara khusus. Untuk merintis kegiatan pemasaran hams diawali dengan adanya suatu stmtegi pemasaran, dan sebagai langkah awal daripada suatu desain strategi pemasaran maka dilakukanlah penelitian analisis pasar pelanggan sebagai dasar pcnentuan segmeutasi pasar, penetapan pasar sasaran serta penetapan posisi pasar. Langkah ini akan meneliti potensi-potensi pasar yang dimiliki untuk pengembangan PRJ RSSM sehingga dapat disusun suatu strategi pemasaran yang baik. Dilakukan survey segmentasi yang melihat aspek-aspek geogralis, demografis, psikograiis dan perilaku Ierhadap para pengguna jasa PR] RSSM, untuk menganalisis karakteristik para pengguria jasa dan pasar potential sebagai bahan penetapan pasar sasaran jangka pendek dan masa depan, serta pasar sasarah primer dan sekunder. Dilakukan penentuan posisi pasar melalui aspek pembandingan bauran pemasaran dengan Rumah Sakit Pesaing dan penetapan pernyataan posirioning Qoositioning statemeny. Desain penelitian ini adalah smdi kasus yang bersifat hybrid (gabungan) kuantitatif dan kualitatifl PeneTitian ini terdiri dari tiga tahapan, perlama pengambilan data kuantitatif diperoleh dengan survey cross seciional untuk melihat segmentasi pasar; tahapan kedua melalui kualitatif deskriptif dengan melakukan wawancara mendalam kepada pelanggan internal dan pihak manajemen RSSM, dan analisis terhadap segmen-segmen pasar yang dituju serta CDM dilakukan untuk penetapan target pasar serta penentuan posisi pasar. Selain berdasar data primer yang didapat, analisis dibantu dengan data sekunder yang didapatkan dari berbagai sumber. Hasil segmentasi geogratis dan demograiis menunjukan bahwa segmen pasar terbesar bagi PRJ RSSM adalah pasien yang datang dari Jakarta Selatan. Mayoritas berada pada kelompok usia produktif 20-39 tahun, dengan tingkat pendidikan SMA-Sarjana, bekerja sebagai ibu rumah tangga dan pegawai swasta_ Dari segmemasi psikogratis didapat bahwa mayoritas pelanggan ekstemal adalah mereka yang berasal dari status sosial ekonomi menen gah kc atas. Penelitian ini menghasilkan pasar sasaran jangka pendek dan masa depan serta pasar sasaran primer dan sekunder. Adapun pasar sasaran jangka pendek adalah segmen kelas ekonomi menengah, usia dewasa muda (20-39 tahun) yang berdomisili di Jakarta SeIatan. Sedangkan pasar sasaran masa depan adalah segmen kelas ekonomi menengah ke atas, usia dewasa mapan ( 40-49 tahun) hingga dewasa tua (50-69 talnm) di Jakarta Seiatan, Tangerang dan Depok. Adapun pasar sasaran primer adalah segmen kelas ekonomi menengah, usia dewasa muda di Jakarta Selatan. Sedangkan pasar sasaran sekunder adalah segmen kelas ekonomi menengah ke atas usia dewasa mapan / dewasa tua di Jakarta Selatan, Tangerang dan Depok. Penetapan posisi pasar mempertimbangkan aspek-aspek : perbandingan bauran pemasaran, aksesibilitas dan angka market share sewilayah Jakarta Selatan dan DKI, maka yang dipilih sebagai pesaing PRJ RS Setia Mitra adalah Poliklinik Rawat Jalan RS Gandaria dan Poliklinik Rawat Jalan RS Prikasih. Adapun penetapan pemyataan positioning PR) RSSM adalah : keluarga yang bijak memilih PRJ RSSM karena kaami adalah sahabat sctia yang telah melayani anda selama 18 tahun dalam memberikan layanan kesehatan terpadu, bermutu dan menyeluruh dengan efektif dan eiisien; dan Selalu berusaha agar dapat tetap terjangkau masyarakat. Karenanya kita tidak menyediakan teknotogi yang berlebihan, melainkan teknologi tepat guna sehingga pelanggan tidak akan terbebani dengan biaya yang tinggi. Teknologi kami ramah dan bersahabat bagi anda. Sekali bermitra, tetap setia. Kepuasan anda, harapan kami.

Globalization issue and AFTA 2003; combining with increasing in numbers of hospital serving the relatively same market segment leads to stiff competition among hospitals. In stiff competition situation, marketing concept becomes an important aspect in hospital management process. The low frequency visits to outpatient service of Setia Mitra Hospital is resulted from lack in marketing activities programme. Marketing strategy should be deteRMined before any marketing activities taken place. The first step of marketing strategy design is study of market analysis in determining segment, target and positioning. This step will study market potentials of outpatient service of Setia Mitra Hospital to produce a good marketing strategy. In this study, segmentation process are based on geographic, demographic, psychogtaphic, and human behavior of patient of outpatient service Setia Mitra Hospital, to analyze the characteristic of customer and potential market in deteRMining short term and long term target market, and primary and secondary target market- Comparative study of marketing mix with competitor and positioning statement aspect is used to determined market position. This study case design is hybrid between quantitative and qualitative desciptive analytic. Three phase in this study, first to be taken quantitative data based on survey to patient of outpatient service; secondly qualitative descriptive by doing deep interview to inteRNal customer and management of Setia Mitra Hospital, and analysis of market segment to determined is added by doing a Concencuss Decision Making (CDM) to choose the right target market and market positioning. Besides primary data, analysis is conducted using secondary data from several sources. The result of geographic and demographic segmentation shows that the biggest market segment of outpatient service of Setia Mitra Hospital is patients come from South Jakarta. Majority customer of outpatient service of Setia Mitra Hospital is classified into productive age among 20 to 39 years old, highschool to undergraduate level, occupations are housewife and private employee. From psychographic segmentation shows that customers come FRom middle economic class and up. This study results short term and long IGITI1 target market as well as primary and secondary target market. The short term target market is middle economic class segment, age young adults (20-39 years old) that lived in South Jakarta. The long term target market is middle economic class and up, age adults (40-49 years old) to old adults (50-69 years old) lived in South Jakarta, Tangerang, and Depok. Market position determination considers several aspects such as comparative of marketing mix, accessibility and the number of market share for South Jakarta and DKI area. Based on those aspects, competitors of Outpatient Service Setia Mitra Hospital are outpatient service of Gandaria Hospital and Prikasih Hospital. Positioning statement outpatient sen/ice Setia Mitra Hospitalis ?Wise family choose outpatient service Setia Mitra Hospital because we are the best partner that already served for 18 years in giving complete health care, high quality and thoroughly, effectively and efficiently, and always try to be reached by the community. Therefore, we do not give excessive technology but the right technology so customers will not pay unnecessary cost. Our technology is safe and familiar to you. Once become partner, always loyal. Your satisfaction is our hope."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T4794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parmin
"Manajemen sebagai seni memperoleh hasil melalui kegiatan orang lain dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Fungsi-fungsi manajemen terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Fenomena yang didapatkan di RSUP Undata Palu, fungsi manajemen kepala ruangan belum terlaksana dengan maksimal sesuai dengan tugas dan tanggung jawab sebagai kepala ruangan.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana hubungan pelaksanaan fungsi manajemen kepala ruangan dengan motivasi perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUP Undata Palu. Populasi dalam penelitian ini adalah 203 perawat pelaksana yang bertugas di 11 ruang rawat inap. Jumlah sampel penelitian ini adalah 149 perawat pelaksana. Proses analisa data menggunakan uji chi square untuk menguji hubungan pelaksanaan fungsi manajemen kepala ruangan dengan motivasi dan regresi logistik ganda menguji variabel yang paling dominan berhubungan dengan motivasi perawat pelaksana.
Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan fungsi manajemen kepala ruangan baik 50,3 %, motivasi perawat pelaksana baik 53,7 %. Ada hubungan yang bermakna antara fungsi manajemen perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dengan motivasi perawat pelaksana, (p value 0,032, 0,022, 0,002, 0,003), karakteristik perawat pelaksana (umur, jenis kelamin, lama kerja, status perkawinan) tidak ada hubungan dengan motivasi perawat pelaksana (p value 0,949, 0,402, 0,0677, 0,575), sedangkan karakteristik pendidikan ada hubungan dengan motivasi perawat pelaksana (p value 0,045).
Peneliti menyimpulkan bahwa variabel fungsi manajemen kepala ruangan yang paling berhubungan dengan motivasi adalah fungsi pengarahan dan fungsi pengawasan setelah dikontrol oleh variabel pendidikan.

Management as the art of getting results through the activiti of others in order to achieve the goals previously set. Management functions are planning, organizing, directing and monitoring. The phenomenon found in RSUP undata Palu, the implementation of management functions with a maximum head room in accordance with the duties and responsibilities as the head of the room.
This research past descriptive correlation design with a cross-sectional approach that aims to identify how the implementation of relationship management functions with head room nurses motivation in implementing inpatient rooms RSUP Undata Palu. Population in this study was 203 nurses who served in 11 treatmant rooms. The number of samples of this study was 149 nurse staff. The process of data analysis using chisquare test to test the implementation of relationship management functions of lower manager with the motivation and multiple logistic regression to test the most dominant variables associated with motivation nurse staff.
The results showed the implementation of management functions of lower manager both 50.3%, well motivated nurses managing 53.7%. There was a significant relationship between management functions of planning, organizing, directing and monitoring by nurses implementing motivation, (p value 0.032, 0.022, 0.002, 0.003), the nurse staff characteristics (age, gender, working time, marriage status) there was no relationship with the nurse staff motivation (p value 0.949, 0.402, 0.0677, 0.575), whereas educational characteristics have a relationship with the nurse staff motivation (p value 0.045).
Researchers concluded that the variable management functions of lower manager most related to motivation is a function of direction and oversight functions are controlled by the variable after education.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T32846
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bintarya Pradyasaputra
"Rumah sakit merupakan organisasi kesehatan yang unik dan kompleks dibandingkan dengan organisasi di bidang lainnya. Organisasi ini melibatkan begitu banyak tenaga dengan jenis profesi yang beragam. Sasaran pelayanan rumah sakit adalah pasien yang memerlukan penanganan individual . Ciri khusus dari rumah sakit adalah tersedianya pelayanan rawat inap. Dengan kian berkembangnya rumah sakit maka dibutuhkan suatu cara pengelolaan yang efektif dan efisien . Salah satu penunjang adalah tersedianya informasi yang sesuai dengan kebutuhan manajemen. Informasi dibutuhkan pada setiap tahap pelaksanaan fungal manajemen mulai dari saat analisa situasi hingga tahap evaluasi. Informasi merupakan bahan bagi manajemen untuk mengambil keputusan. Oleh karenanya dibutuhkan informasi yang memiliki karakteristik : cermat & lengkap, tepat waktu penerimaan data, relevansi, tepat waktu penyajian dan kegunaan informasi sesuai dengan kebutuhan pemakai. Akuntansi adalah suatu sistem informasi. Akuntansi untuk kepentingan ekstern dikenal sebagai akuntansi keuangan. Sedangkan akuntansi untuk kepentingan intern disebut sebagai akuntansi manajemen.
Sesuai dengan ciri khusus rumah sakit yaitu pelayanan rawat inap maka penelitian ini adalah terfokus pada sistem akuntansi manajemen rawat inap. Tempat penelitian yang dipilih adalah pada Rumah Sakit M.M.C. Tujuan dari penelitian ini adalah menelaah prioritas karakteristik informasi pada sistem akuntansi manajemen rawat inap dan alternatif pengembangannya. Untuk menelaahnya dikembangkan hipotesis yaitu hipotesis yang menyangkut prioritas karakteristik informasi pada sistem akuntansi rawat inap dan hipotesis yang berkenaan dengan alternatif pengembangan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan cara melakukan pengumpulan data yaitu data subyektif dan data obyektif. Pengolahan data adalah depgan melakukan analisa tentang karakterietik informasi dengan menggunakan Nominal Group Technique/teknik Delbecq. Sedangkan teknik Delphi dan rumus PAHO digunakan untuk menentukan prioritas alternatif pengembangan . .
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik "kegunaan penyajian informasi sesuai dengan kebutuhan pemakai" merupakan prioritas pertama. Hasil penentuan alternatif pengembangan yang diprioritaskan untuk dilaksanakan adalah alternatif "pembuatan sistem dan prosedur informasi untuk sistem akuntansi manajemen rawat inap".
Disimpulkan bahwa rumah sakit sebagai suatu organisasi tidak terlepas dari pengaruh lingkungan dimana akan menciptakan suatu ketidak pastian yang membuat proses manajemen menjadi semakin sulit. Salah satu cara untuk mengeliminasi ketidak-pastian ini adalah penyajian informasi akuntansi manajemen yang efektif, khususnya informaei pada sistem akuntansi manajemen rawat inap . Di Rumah Sakit M.M . C. sistem informasi untuk akuntansi rawat inap perlu dikembangkan karena belum berjalan seperti yang diharapkan. Pengembangan sistem informasi tersebut difokuskan pada pengembangan sistern dan prosedur . Untuk menunjang pelaksanaannya antara lain agar tercapai kesatuan pengertian maka disarankan untuk menyelenggarakan lokakarya dan pelatihan bagi yang terlibat pada pengelolaan sistem informasi ini."
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Bima Arrynugrah
"ABSTRAK
Dampak Jaminan Kesehatan Nasional di poliklinik spesialis Obstetric dan Gynecology
RS. Annisa Citeureup Bogor adalah meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat
jalan sebesar 61% pada awal tahun 2014. Semakin banyaknya jumlah pasien akan
berakibat pada lamanya waktu tunggu. Tahapan penelitian ini menggunakan 5 (lima)
prinsip lean untuk mendapatkan perbaikan yang berkelanjutan sehingga mampu
meningkatkan efisiensi alur proses pelayanan di poliklinik spesialis Obstetric dan
Gynecology. Hasil value assesment pada pasien tunai didapatkan 85% kegiatan yang
tidak bernilai tambah dan 14% kegiatan yang bernilai tambah, sedangkan pada pasien
Jaminan Kesehatan Nasional didapatkan prosentase kegiatan yang tidak bernilai
tambah sebesar 88% dan 11% untuk kegiatan yang bernilai tambah. Metode lean
dinilai mampu meminimalisir pemborosan, hasil future state value stream map
didapatkan penurunan kegiatan yang tidak bernilai tambah menjadi 38,09%

ABSTRACT
The impacts of the National Health Insurance at the Obstetric and Gynecology
specialist polyclinic RS. Annisa Citeureup Bogor is increase frequency of outpatient
visits by 61% at the beginning of 2014. The increasing number of patients will result
in long waiting times. This research uses 5 (five) lean principles to get continuous
improvement to improve the efficiency of service process flow in Obstetric and
Gynecology specialist clinic. Result of assessment value in patients with cash payment
was 85% non value-added activities and 14% value-added activities, while in the
National Health Insurance patients, the percentage of non value added activities was
88% and 11% for value-added activities. Lean method is considered able to minimize
waste, the results of the future state value stream map can reduce activities that do not
add value to 38.09%"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T47714
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emmyr Faizal Moeis
"Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Pasien merupakan subsistem dari Sistem Informasi Rumah Sakit. Kinerja Sistem Informasi Rumah Sakit merupakan salah satu unsur dari kinerja rumah sakit secara keseluruhan, maka dengan belum mantapnya Sistem Informasi Penerimaan Pasien akan ikut menurunkan kinerja rumah sakit dan hal ini merupakan masalah bagi administrator rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Pasien di rumah sakit Pondok Indah, serta mengidentifikasi kelengkapan data maupun informasi pasien yang diperlukan dalam proses penerimaan pasien rumah sakit dan pemanfaatan data maupun informasi pasien yang telah ada di bagian penerimaan pasien; kemudian mengembangkan sistem informasi manajemen pada bagian penerimaan pasien rumah sakit guna mengelola sumber daya pasien.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan cara pengamatan dan wawancara. Pengumpulan data objektif dilakukan melalui pengamatan terhadap dokumen, forum pengambilan keputusan, data statistik rumah sakit dan ketersediaan informasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlu dilakukan pengembangan dari prosedur pra-penerimaan pasien agar sistem informasi manajemen penerimaan pasien menjadi lebih efektif dan efisien.
Disimpulkan bagian penerimaan pasien belum memiliki sistem informasi seperti yang diharapkan, yang dapat memberikan asupan kepada pimpinan rumah sakit dalam pengambilan keputusan. Serta belum digunakannya secara optimal sistem informasi yang ada dalam pengelolaan penerimaan pasien. Disarankan untuk melakukan penataan kembali sistem informasi rumah sakit baik menyangkut komponen masukan, komponen proses maupun keluaran.
Cara pemecahan masalah yang dipilih yaitu dengan melaksanakan model sistem informasi manajemen penerimaan pasien yang dikembangkan, dimana termasuk didalamnya program pra-penerimaan pasien."
Depok: Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dumilah Ayuningtyas
"Ketatnya kompetisi yang ditimbuikan oleh, di antaranya, kebijakan pemerintah yang memungkinkan Perseroan Terbatas dan modal asing mendirikan rumah sakit serta berbagai variabel yang menyebabkan cepatnya perubahan pasar mengisyaratkan analisis dan perencanaan matang bagi pendirian sebuah rumah sakit. Dari segi pemasaran, misalnya, perlu iebih dulu dilakukan identifikasi dan segmentasi pasar, pemilihan kelompok pelanggan serta penetapan pasar sasaran. Di tengah situasi kompetitif seperti inilah Yayasan Jakarta Medika melakukan persiapan untuk mengembangkan Poliklinik Jakarta Medical Center (JMC) menjadi rumah sakit. Basis bagi rencana ini adalah terns meningkatnyajumlah pengunjung poliklinik dan sisa hasil usaha selama tiga tahun terakhir, relatif tingginya loyalitas pasien serta tingginya minat pada fasilitas rawat inap sehari dan tersebarnya 25 klinik 24 jam milik yayasan.
Pada penelitian ini dilakukan segmentasi geografi, demografi dan psikografi terhadap para pengguna jasa, masyarakat, dokter praktek swasta, dan perusahaan pelanggan untuk menganalisis karakteristik para pengguna jasa dan pasar potensial sebagai bahan penetapan pasar sasaran (targeting) dan pola pasar sasaran, untuk selanjutnya dilakukan positioning terhadap 2 RS kompetitor ( RS Tria Dipa 1 RS Siaga Raya ) serta pernyataan positioning sebagai bentuk positioning terhadap pelanggan.
Penelitian yang bersifat deskriptif ini merupakan studi multi-responden yang menggunakan data primer berdasarkan survei terhadap 116 pasien, 30 dokter, 30 orang masyarakat sekitar poliklinik, 9 perusahaan pelanggan dan 2 RS kompetitor ( RS Tria Dipa dan RS Siaga Raya ). Analisis didukung pula oleh data sekunder dari berbagai sumber termasuk Biro Pusat Statistik dan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Hasil segmentasi geografis dan demografis menunjukkan bahwa segmen pasar terbesar bagi poliklinik JMC adalah pasien yang datang dari lima kotamadya di DKI Jakarta dan beberapa wilayah sekitar seperti Bogor dan Depok. Mayoritas pengunjung klinik adalah mereka yang berada pada kelompok usia produktif 20 - 39 tahun, dengan tingkat pendidikan D3 dan universitas, bekerja sebagai karyawan swasta dengan penghasilan per bulan Iebih dari Rp 1 juta. Dari segmentasi psikografis didapat pula data bahwa kebanyakan dari pengunjung adalah mereka yang berasal dari status sosial ekonomi menengah ke atas yang memiliki kesadaran relatif tinggi tentang nilai kesehatan, sebagaimana tampak dari kesediaan menganggarkan belanja kesehatan yang juga relatif tinggi. Ini juga tampak dari pilihan kelas rawat inap sampai WIP pada pasien.
Penelitian pasar potensial pada masyarakat sekitar menunjukkan perbedaan karakter demografis serta pengeluaran kesehatan yang boleh jadi menyebabkan aspek psikografis pilihan kelas perawatan dan tingkat demand lebih rendah terhadap rumah sakit JMC yang direncanakan didirikan. Oleh karena itu gambaran akan pasar potensial dilengkapi dengan perbandingan antara supply (jumlah fasilitas sarana tenaga kesehatan) dengan demand (jumlah populasi di Jakarta Selatan) serta penghitungan proyeksi kunjungan rawat jalan, current demand maximum market potensial dan MDI yang menunjukkan hasil perhitungan 22,51 %, artinya pasar pelayanan jasa kesehatan masih dapat bertambah (potensial).
Gambaran segmen pasar poliklinik JMC dan pasar potensial menjadi dasar penetapan pasar sasaran berikut: pasien kelas menengah keatas dengan pendidikan, penghasilan dan kesadaran kesehatan yang relatif tinggi, serta memiliki tuntutan mutu layanan kesehatan yang tinggi. Penelitian ini juga menemukan bahwa pola pemilihan pasar sasaran adalah spesialisasi terpilih ( multi coverage segment) sementara positioning dalam struktur pasar terhadap kompetitor adalah market follower atau market challenger. Pelayanan kesehatan yang tinggi dengan sentuhan kemanusian (high touch) adalah positioning yang ditujukan kepada pelanggan.

Market Segment, Target and Positioning Analysis for the Development of Jakarta Medical Center (JMC) Policlinic into Hospital in Year 2000.The staff competition resulting from, among other things, government policies which enable private enterprises and foreign capitals to venture into the hospital industry as well the presence of variables that lead to rapid market change stipulate well-laid plans and analysis before establishing a hospital. A process to identify market segments, for instance, is needed for marketing purposes, in addition to the selection of consumer groups and market targets. The growing competition provides the backdrop for the Yayasan Jakarta Medika's preparations to develop its Jakarta Medical Center (JMC) Policlinic into a hospital. The basis for this plan includes the steady increase in the number of patients, the healthy profit margin over the past three years, patients' loyalty, and expressed interests in one-day-care facilities provided by a total of 25 24-hour clinics owned by the Yayasan's in the areas surrounding the policlinic.
Geographic, demographic and psycho-graphic segmentation processes were carried out in this study, involving patients, residents in the surrounding area, private doctor practices and companies that use the policlinic's facilities for their employees' health care. The purpose of the segmentation is to analyze the characteristics of the facility users and the potential market in order to establish target market and its pattern. The process is also needed to determine the positioning against two competitor hospitals, namely the Tria Dipa Hospital and Siaga Raya Hospital, as well as positioning toward customers.
The study is descriptive and multi-respondents, using primary data from a survey that involved 116 patients, 30 doctors, 30 residents in the surrounding areas, nine user companies, and the two competitor hospitals. A set of secondary data obtained from agencies such as the Central Bureau of Statistics and the Institute of Demography at the University of Indonesia School of Economics, back up the analysis.
The geographic and demographic segmentation shows that the largest market segment for the policlinic is patients coming from five Jakarta mayoralties and surrounding areas such as Bogor and Depok. The majority of patients are those of productive ages of 20 to 39, university-educated, employees of private companies who make more than Rp 1 million per month. The psyche-graphic segmentation reveals that most patients are those of upper middle social economic class with relatively high-health awareness as indicated in willingness to allocate relatively high health-care budget.and demand for the better an-patient care facilities.
The group of residents studied showed different characteristics demographically than those of the patients, including lower income, demands for lower level of in-patient care facilities and lower demands for the planned JMC hospital. The author therefore supplements the description of potential market with a calculation of supply and demand, as well as projection of out-patient care demands, current demand maximum market potential and MDI which yields the figure of 22,51%-indicating potential growth for health-care market.
Descriptions of the market segment and potential market of the JMC policlinic form the basis for the establishment of the target market as follows: upper middle class patients with high educational background, income and health awareness as well as demand for quality health care. This study also establishes multi-coverage segment as the pattern for the target market, while the JMC positioning against competitor hospitals is that of market follower/challenger. The positioning vis-a-vis customer is one that promises health care services with high human touch.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T 506
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>