Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172479 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sukma Mahendra
"Tesis ini membahas dan menganalisis peranan dan efektivitas OSIS SMAN 21 Jakarta periods 2009/2010 dalam mengembangkan status RSBI yang disandang SMAN 21 menjadi Status Sekolah Bertaraf lntemasional (SBI). RSBI dan SBI merupakan status sekolah di mana standar-standar nasional mengenai pendidikan telah diterapkan di dalamnya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data mix method (penggabungan kualitatif dan kuantitatif).
Hasil penelitian menemukan data bahwa peran OSIS masih belum optimal, meskipun dalam hal efektivitas aktivitas OSIS dinilai cukup efektif dalam mengembangkan status RSBI SMAN 21 Jakana menjadi status SBI. Ditemukan pula data bahwa OSIS masih kurang dalam ?menggarap" bidang yang bernuansa akademik/i1miah dan moral/mental. Dengan hasil penelitian tersebut kemudian disarankan antara lain OSIS harus concern pada bidang bernuansa akademik/ilmiah dan moral/mental, mengingat kedua hal tersebut dinilai turut menjadi penentu meningkatnya mutu pendidikan.

This thesis discusses and analyzes the role and effectiveness of OSIS of SMAN 21 Jakarta period 2009/2010 in the developing RSBI status of SMAN 21 that carried into the international school status (SBI). RSBI and SBI is the status of school where national standards of education have been implemented in it. This study was a qualitative study with mixed methods of data collection methods (combining qualitative and quantitative).
The results found data that the role of OSIS is still not optimal, although in terms of effectiveness, OSIS activities considered quite effective in developing RSBI status of SMAN 21 Jakarta to the status of SBI. The research also found data that OSIS was lacking in working in non-academic/scientific fields and moral/mental fields. With the results of research then suggested OSIS should be concerned about working on non-academic/scientific fields and moral/mental fields, considering these two issues can also be a determinant factor in increasing the quality of education.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33340
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agni Rahayu
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai partisipasi ekstrakurikuler siswa pada sekolah dengan status RSBI di SMAN X Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana partisipasi siswa dalam ekstrakurikuler pada program kelas internasional dan program RSBI di SMAN X Jakarta. Adanya dua program dalam satu sekolah turut mempengaruhi perbedaan sistem dalam lingkungan sekolah yang akhirnya mempengaruhi interaksi yang terjalin antar program. Hasil penelitian kali ini menunjukkan bahwa baik siswa yang berasal dari program KI maupun RSBI terlibat langsung dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya. Akan tetapi masing-masing program mengidentifikasikan diri mereka berbeda satu sama lain sehingga mempengaruhi interaksi yang dilakukan. Pada akhirnya perbedaan yang terjadi pada kegiatan belajar mengajar ikut mempengaruhi dalam kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan siswa. Hasil penelitian lainnya adalah kegiatan ekstrakurikuler juga dijadikan pembuktian bagi siswa untuk menunjukkan eksistensinya di lingkungan sekolah.

ABSTRACT
This study discussed about extracurricular participation in school which have status RSBI in SMAN X Jakarta. This research used qualitative method. The purpose of this research was to describe how the student?s participation in extracurricular in the international class and the RSBI program in SMAN X Jakarta. The existence of two programs in one school took part in influencing the difference of the school system that finally had influenced the interaction that was established between the program.The result of this research showed that students who took KI program and RSBI was directly involved in the extracurricular activity. But, each program identified themselves were different to one another so it influence the interaction between them. The difference that happened in their program was effect what they did in extracurricular activity.The other result of this research was extracurricular activity became student?s symbol of existence in their school."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriani
"Perkelahian pelajar merupakan masalah klasik dalam dunia pendidikan. Perkelahian pelajar yang dilakukan secara sadar dengan unsur kesengajaan dikenal dengan perilaku agresi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menjelaskan hubungan antara varibael konformitas anak dalam peer group dan budaya sekolah dalam mempengaruhi agresivitas pelajar. Pada penelitian ini, semakin tinggi konformitas siswa dalam kelompok maka semakin tinggi agresivitas pelajar dan berkembang menjadi perilaku kolektif. Selanjutnya, budaya positif sekolah yang rendah berpengaruh terhadap perilaku agresi siswa. Penelitian ini lebih jauh membahas agresivitas secara sosiologis. Secara sosiologis, agresivitas pelajar dapat dijelaskan pada level makro, yaitu struktural, kultural, dan prosesual. Berdasarkan hasil penelitian bahwa agresivitas yang terjadi pada pelajar SMAN 70 Jakarta merupakan agresivitas membudaya dan pada pelajar SMAN 46 Jakarta merupakan agresivitas prosesual.

Student violence is a classic problem in education. Violence done consciously with purpose is known as aggressive behavior. This study uses a quantitative approach that describes the relationship between student conformity within peer group and school culture influence the aggressiveness of student. This study, the higher student conformity in the group, so the higher aggressiveness of students and can develop into collective behavior. Furthermore, the lower of positive school culture influencing the behavior aggression of student. So far, this study discusses aggressiveness in sociological approach. Sociologically, the aggressiveness of students can be explained on macro level is structural, cultural, and processual. The results of research that aggressiveness that occurs in students of SMAN 70 Jakarta is cultural aggressiveness and the students of SMAN 46 Jakarta is processual aggressiveness."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S53608
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luqiatun Nashiha
"Pendidikan menjadi topik pembicaraan di Indonesia pada tahun 2020, khususnya Provinsi Jakarta, terkait aturan zonasi sekolah pada penerimaan peserta didik baru (PPDB). Ketersediaan SMAN yang tidak merata di setiap kelurahan, serta demografi siswa menjadi pertimbangan dalam penentuan wilayah zonasi sekolah. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Cilincing dan bertujuan untuk mengetahui lokasi SMAN berdasarkan aksesibilitas dan wilayah zonasi serta, faktor pendukung lainnya seperti keunggulan sekolah yang terdiri dari peringkat UTBK dan daya tampung bangku sekolah. Selain itu juga untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan orang tua siswa dan tingkat pendapatan orang tua siswa terhadap lokasi SMAN yang dipilih berdasarkan aksesibilitas dan wilayah zonasi sekolah serta keunggulan sekolah. Penelitian ini menggunakan metode analisis spasial dan statistik deskriptif, yakni uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan lokasi SMAN yang dipilih mayoritas siswa adalah lokasi sekolah yang berada dalam zonasi dengan aksesibilitas kurang mudah dan cukup mudah dari rumah siswa serta mayoritas siswa memilih sekolah dengan keunggulan peringkat 3. Pada hasil uji chi square menunjukkan tidak adanya hubungan antara tingkat pendidikan orang tua siswa dengan lokasi SMAN yang dipilih, namun terdapat hubungan antara tingkat pendapatan orang tua siswa dengan lokasi SMAN yang dipilih, serta tidak adanya hubungan tingkat pendidikan dan pendapatan dengan keunggulan sekolah, namun adanya kecenderungan pemilihan sekolah antara tingkat pendidikan dan pendapatan terhadap keunggulan sekolah.

Education became a discussion topic in Indonesia in 2020, especially in Jakarta, regarding school zones rules on the New Students Admission (PPDB). The unequal availability of State Senior High School in each urban village and student demographics became a consideration in determining the school zones area. This research was conducted in Cilincing District and aimed to understand the location of State Senior High School based on accessibility and zones area. In addition, there were supporting factors such as school excellence consisting of UTBK (Computer Based Exam) ratings and school capacity. Besides that, this research also aimed to find out the relationship between the Parents’ education level and the income level of the chosen State Senior High School locations based on accessibility and school zones area, as well as school excellence. This research applied spatial analysis and descriptive statistics methods, which were the chi-square test. The result showed that the location of the State Senior High School chosen by the majority of students was the location of the school zones which was in less easy and fairly easy accessibility from students' homes. In addition, most students chose a school with an excellence rank of 3. The chi-square test results indicated that there was no relationship between the Parents’ education level and the location of the chosen State Senior High School. However, there was a relationship between the parents’ income level and the chosen State Senior High School location. Besides that, there was no relationship between the level of education and income with school excellence. However, there was a tendency of school choice with education level and income towards school excellence."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Theresia Yanuaria Rainy Tukan
"Remaja merupakan generasi penerus bangsa sehingga dalam kehidupan perlu mendapat informasi dan pendidikan yang layak baik secara ilmu pengetahuan maupun keagamaan. Pengetahuan yang benar dan pemberian informasi tentang kesehatan reproduksi khususnya penyakit menular seksual (PMS) sangat penting untuk kehidupan remaja agar tidak terjebak dalam pola kehidupan yang salah. Di Indonesia masih perlu ditingkatkan lagi informasi tentang penyakit menular seksual, mengingat data tentang penyakit menular seksual yang didapat remaja dari petugas kesehatan 60%, orang tua remaja 65%, dan presentase tertinggi di peroleh remaja dari teman yaitu sebesar 77,3%, data tersebut menunjukkan peran orang tua dan petugas kesehatan masih kurang sehingga remaja lebih cendrung memilih bertanya pada teman. Informasi yang di peroleh dari teman belum tentu sepenuhnya benar dan bisa membawa dampak negatif bagi remaja itu sendiri. Kasus AIDS tertinggi dilaporkan di DKI dan kasus AIDS yang bertahan hidup tertinggi di Papua (122,22/100.000).
Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana pengetahuan remaja SMAN 30 Jakarta tentang Penyakit Menular Seksual dan HIV/AIDS serta Faktor-faktor yang Menpengaruhi Pengetahuan tersebut. Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang (cross sectional). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan karakteristik,laki-laki sebanyak 36,0% dan perempuan sebanyak 63,0%, pendidikan ayah paling banyak adalah tamat SMA 47,2% dan pendidikan ibu paling banyak 50,9% adalah tamat SMA, orang tua tidak pernah memberikan informasi sebesar 62,7%, pernah 59,1%, tenaga kesehatan pernah memberikan informasi sebesar 56,2% dan tidak pernah sebesar 70,6%, teman sebaya pernah memberikan informasi sebesar 56,2% dan tidak pernah memberikan sebesar 66,2%, remaja lebih banyak mendapatkan informasi melalui media cetak dan elektronik sebesar 59,6% sedangkan tidak pernah sebesar 85,7%. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin, pendidikan ayah, pendidikan ibu dan sumber informasi dengan pengetahuan remaja tentang penyakit menular seksual dan HIV/AIDS dikarenakan nilai p value > α.

Teens are the future generation of the nation that in lives they are need to be informed and proper education either science or religion The right knowledge and the provision of information about reproductive health in particular Sexually Transmitted Diseases STDs are very important for teenage life in order not to get stuck in a pattern of life which is wrong In Indonesia still needs to be improved further information about sexually transmitted diseases given the data on sexually transmitted diseases teen obtained 60 of health care workers parents of teenagers 65 and the highest percentage of teens get a friend that is equal to 77 3 the data demonstrate the role of parents and health workers are lacking so that more teens tend to choose ask a friend Information that was obtained from a friend is not necessarily completely true and can have negative impacts on adolescents themselves Highest AIDS cases reported AIDS cases in the city and the highest survival in Papua 122 22 100 000
Research purposes to find out how teens SMAN 30 Jakarta knowledge about STDs and HIV AIDS and Factors Influencing the Knowledge This study uses cross sectional study design cross sectional. The results showed that based on the characteristics as many men as much as 36 0 and 63 0 of women most of father s education is 47 2 graduated from high school and the mother s education is at most 50 9 graduated from high school the parents did not Never give information for 62 7 59 1 never ever health workers provide information for 56 2 and 70 6 never never give information peers at 56 2 and never giving by 66 2 more teenagers getting information through print and electronic media by 59 6 and amounted to 85 7 never The results showed no significant relationship between gender father s education mother s education and the knowledge source informs teens about sexually transmitted diseases and HIV AIDS due to the value of p value
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52385
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Rinanda
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai pemanafaatan perpustakaan oleh siswa dengan menggunakan metode survei. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pemanfaatan perpustakaan SMAN 77 Jakarta Pusat yang ditinjau dari segi koleksi, layanan, dan fasilitas. Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan yang didapat adalah pemanfaatan perpustakaan sekolah SMAN 77 Jakarta Pusat masih rendah, maka dari itu perpustakaan seharusnya dapat meningkatkan kualitasnya dari segi koleksi, layanan, sikap pustakawan, dan fasilitas serta mengadakan kegiatan yang mendukung pemanfaatan perpustakaan SMAN 77 Jakarta Pusat.

ABSTRACT
This research examines how students utilize library school, using survey method. The data gathered by spreading questionaires to students at SMAN 77 Jakarta. This research to describe the utilization of SMAN 77 library school from various aspects: books collection, service, and facilities. The result shows that the utilization of SMAN 77 library school is still low, thus the library need to improve its quality in collection, service and facilities as well as create an activity which can support the utilization of SMAN 77 library school."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Permatasari
"Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja Rintisan SMA Bertaraf Internasional di Kabupaten Cirebon. Subyek penelitian adalah guru pengajar. Sampel yang diambil sebanyak 68 orang dengan teknik sampel jenuh. Metode analisis yang digunakan kuantitatif dengan tehnik analisis korelasi. Instrumen disusun dalam bentuk angket dengan menggunakan skala Likers.
Penelitian ini membuktikan bahwa: Pertama, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional sebesar 0.731. Kedua, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara iklim sekolah dengan kinerja Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional sebesar 0.731.

The objective of this research were to examine the contribution of the influence leadership and climate school to the performance of Pioneering International Standard Senior High School (RSBI) in Cirebon Distric. The subject consist of class teachers. The total sampel was taken 68 by using saturation sampling technique. Research method which is used is quantitative by using correlation analisys. The instrument was arranged in the form of Likert Scale.
The research implied the influence that: first, there was a positive and significant correlation between leadersheep and performance Pioneering International Standard Senior High School of 0.583. Second, there was a positive and significant correlation between school climate and performance Pioneering International Standard Senior High School of 0.534.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30016
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Karlina M. Sari
"skripsi ini membahas tentang peran library lovers club (llc) dalam mengembangkan perpustakaan sekolah dengan menjalankan fungsi-fungsi perpustakaan, seperti pengolahan, layanan, hingga promosi di perpustakaan sman 49 jakarta. penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif, dan pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi. hasil penelitian menunjukkan bahwa llc berperan dalam menjalankan fungsinya sebagai komunitas di perpustakaan sekolah dengan memberikan kontribusi yang positif bagi perpustakaan dan lingkungannya, kemudian berbagai dampak positif ditunjukkan oleh anggota llc. oleh karena itu, instansi terkait seperti diknas dan perpusnas, sebaiknya mendukung llc sebagai ekstrakurikuler di sma, terutama di sma negeri, yang pada umumnya pengelola perpustakaannya masih merangkap guru atau staf administrasi, selain itu llc diharapkan menjalin kerjasama yang maksimal dengan orang tua murid dan organisasi lainnya agar kendala yang dihadapi menjadi lebih ringan serta tujuan menumbuhkan minat baca dan promosi perpustakaan sekolah dapat terlaksana.

this undergraduate thesis is studying about the role of llc in developing school library through library function which include data processing, service, and also promotion at 49 public senior high school, jakarta. the research uses qualitative method with a descriptive design and data collected by interviews, observation and literature studies. the result of this research shows that llc have the role on its function as school library community by giving positive contribution to the library and the society, and also positive impulsion by the llc`s member. this research advises the related instance such the national education ministry and national library to support llc as extracurricular in public senior high school which is the most condition is the staffs who manage the library are also being the teacher or administrative staff; advises to cooperate with student`s parents and other organization so that obstacles would be easier to be overcome and the purpose to grow reading interest and the promotion would be done."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S15349
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Fadhila
"Isu kesehatan reproduksi remaja menjadi isu penting karena fakta menyebutkan dampak pergaulan global. Hubungan seksual yang hanya boleh dilakukan oleh sepasang suami-istri sebagai fungsi reproduktif, kini dilakukan oleh remaja sebagai fungsi rekreatif (fun), yang merupakan gaya hidup hedonistik. UNFPA memperkirakan ada 15 juta remaja perempuan berusia 15-19 tahun di dunia yang melahirkan setiap tahunnya, 4 juta melakukan aborsi, dan hampir 100 juta remaja dunia terjangkit infeksi menular seksual (IMS) yang dapat disembuhkan. Selain itu, 40 persen kasus HIV/AIDS terjadi pada kaum muda berusia 15-24 tahun. Laporan Epidemi Global HIV/AIDS pada tahun 1997 bahkan berani menyebutkan bahwa terjadi 7.000 infeksi HIV pada remaja di dunia setiap hari (UNAIDS, 1997). Salah satu cara orang tua untuk melindungi anaknya dari pergaulan yang buruk adalah dengan menyekolahkan mereka ke sekolah berbasis keagamaan. Dengan kurikulum keagamaan yang lebih mendalam, orang tua berharap agar anak-anaknya terlindung dari pergaulan berisiko. Religiusitas adalah faktor protektif terhadap aktivitas seksual yang dilakukan oleh remaja (McCullough, Hoyt, Larson, Koenig, & Thoreson, 2000; Wallace & Williams,1997).
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa prevalensi remaja yang bersekolah di sekolah berbasis keagamaan dan sudah melakukan aktivitas seksual lebih rendah dibandingkan dengan remaja yang bersekolah di sekolah umum (Donahue & Benson, 1995; Wallace & Williams, 1997). Efek protektif dari tingkat religiusitas terhadap penggunaan narkoba dan perilaku seks berisiko menunjukkan suatu mekanisme bahwa religiusitas seseorang mungkin berkontibusi pada kesehatan yang lebih berkualitas (cf. McCullough et al., 2000). Tujuan dan Metode: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek religiusitas dan jenis sekolah terhadap perilaku seks pranikah remaja. Sampelnya adalah salah satu sekolah umum (selanjutnya disebut SMAN) dan salah satu sekolah keagamaan (selanjutnya disebut MAN) di Jakarta Timur, yaitu sebanyak 113 responden SMAN dan 123 responden MAN yang

Adolescent reproductive health becomes an important issue since facts show that its impact of globalization. Sexual activity, should only be practiced by spouses as a reproductive function, is also practiced by teenagers as a recreative function (fun factors) which is a hedonistic lifestyle. UNFPA estimates that there are 15 million of young women aged 15-19 years old giving birth each year, 4 millions of the same group purposively have induced abortion, and almost 100 millions of worldwide teenagers infected by curable STDs. Furthermore, 40 percents of HIV/AIDS cases happend to the youngsters aged 15-24 years old each year. Global Epidemic Report of HIV/AIDS in 1997 mentioned that 7000 cases of HIV infections occured to the worldwide teenagers each day (UNAIDS, 1997). One way for parents to protect their kids from a dangerous circumstances is to send them to religious-based school. With a deeper religious curriculum, parents hope that the children are protected from an unprotected commingling. Religiousity is a protective factor against sexual activities by adolescent (McCullough, Hoyt, Larson, Koenig, & Thoreson, 2000; Wallace & Williams, 1997).
A study says that the prevalence of teenagers who attend religious-based schools and have had sexual activities are lower than teenagers who attend regular school ((Donahue & Benson, 1995; Wallace & Williams, 1997). The protective effect of religiousity to substance use and risky sexual activities show a mechanism that it may contribute to improved health status (cf. McCullough et al., 2000). Objective and Method: The aim of this study is to investigate the effect of religiousity and type of school to adolescent sexual behavior. The chosen schools are one of regular schools (hereinafter referred to as SMAN) and one of islamic schools (hereinafter referred to as MAN) in East Jakarta, as many as 113 respondents from SMAN and 123 respondents from MAN randomly selected from first grade and second grade (social and natural science). Results: The students with lower level of
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Kurnia Novianthy
"Kondisi ketidakbugaran pada remaja dapat menyebabkan meningkatnya risiko terkena penyakit kerdiovaskuler dan sindrom metabolik saat dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan proporsi status kebugaran serta faktor dominan perbedaan status kebugaran pada siswa/i SMAN 11 Jakarta Tahun 2015. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional pada 137 responden. Tes kebugaran yang digunakan adalah Tes Kesegaran Jasmani Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan 78,8% responden dalam kondisi tidak bugar. Variabel-variabel yang berhubungan dengan status kebugaran antara lain: jenis kelamin (p-value 0,034), status gizi (0,017), aktivitas fisik (0,000), kebiasaan sarapan (0,000), asupan karbohidrat (0,002), asupan vitamin B1 (0,041).

Unfit condition in adolescents may lead to increase the risk of cardiovascular disease and metabolic syndrome as adult. This study aims to determine fitness status differences and dominant factor in fitness status differences of students in Senior High School 11 Jakarta, year of 2015. This research uses cross-sectional study design on 137 respondents. Fitness test which is conducted is Tes Kesegaran Jasmani Indonesia.
The result shows 78,8% respondents were identified having unfit condition. Variabels which are significantly related to fitness status are: sex (p-value 0,034), nutritional status (0,017), physical activity (0,000), breakfast habit (0,000), carbohydrate intake (0,002) and vitamin B1 intake (0,041).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S60567
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>