"Tidak dapat dipungkiri bahwa mutu pelayanan/asuhan keperawatan
di Indonesia masih belum memuaskan masyarakat. Kesan umum
masyarakat tentang perilaku perawat yang berkonotasi negatif
seperti tidak ramah, "judes", pemarah, tidak memberikan informasi
yang diperlukan, masih menguasai persepsi mereka. Kesan ini
didukung oleh Nash, et.al (1994) yang mambuktikan bahwa interaksi
personal antara perawat dan pasien merupakan prediktor panting
dalam menentukan kepuasan pasien. Martin (1989) mengidentifikasi
empat kebutuhan dasar penerima pelayanan kesehatan adalah kebutuhan
untuk merasa penting, diterima, dimengerti, dan kebutuhan akan rasa
nyaman. Keceriaan dan keramahan perawat, penghargaan terhadap
keleluasaan pribadi (privacy) pasien, juga menjadi indikator
tingkat kepuasan pasien, menurut Davis & Adams-Greenly (1994)."