Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205516 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afrisal Akmal
"Metode earnings yield sexing digunakan untuk mengestimasi imbal hasil riil saham. Namun terdapat distorsi pada laba bersih, yang merupakan numerator dari formula earnings yield, karena dihitung dengan menggunakan pendekatan akuntansi yang bersifat historis dan belum menambahkan manfaat dari hutang. Metode aayusted earnings yield merupakan modifikasi dari metode earnings yield dengan melakukan penyesuaian terhadap laba bersih terhadap perubahan harga sehingga dapat digunakan untuk mengestimasi imbal hasil riil saham. Penyesuaian dilakukan terhadap harga pokok penjualan, terhadap beban penyusutan, dan terhadap hutang.
Penelitian ini bertujuan untuk menginvesiigasi apakah penyesuaian harga pokok penjualan dan penyesuaian beban penyusutan berhubungan negatif dengan imbal hasil riil saham sampel, dan apakah penyesuaian hutang berhubungan positif dengan imbal hasil ril saham sampel, yaitu saham-saham perusahaan sektor manufaktur pada periode tahun 2004-2008 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian dilakukan dengan melakukan uji regresi terhadap data panel dengan regresi period effed eject.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyesuaian harga pokok penjualan berhubungan negatif dengan imbal hasil riil saham sampel, dan penyesuaian beban penyusutan dan penyesuaian hutang berhubungan positif dengan imbal hasil riil saham sampel. Kemungkinan .besar penyebab penyesuaian beban penyusutan berhubungan positif dengan imbal hasil riil saham sampei adalah karena keterbatasan data dan karena adanya kesalahan yang mungkin timbul dari beberapa penyederhanaan/asumsi yang digunakan di dalam metode perhitungan penyesuaian beban penyusutan tersebut.

Eamings yield method is oiien used to estimate the real return of stocks. But there is a distortion in net income, which is the numerator of earnings yield formula, because it is calculated using historical accounting approach and it does not include the beneiit of debt. The adjusted eamings yield method is a modification of earnings yield method by adjusting the net income against the change in the price level so that it can be used to estimate real return of stocks. The areas of adjustments are cost of goods sold, depreciation expense, and debt.
The purpose of this paper is to investigate whether cost of goods sold adjustment and depreciation expense adjustment have negative relation with real return of sample stocks, and whether debt adjustment has positive relation with real retum of sample stocks. Samples are stocks of companies in manufacturing sector within year 2004 until 2008 listed in Indonesia Stock Exchange. This research is conducted through regression test for panel data with period' fixed effect.
The result shows that the cost of goods sold adjustment has negative relation with real retum of sample stocks, and both depreciation expense adjustment and debt adjustment has positive relation with real return of sample stocks. The probable reasons for the positive relation between depreciation expense adjustment with real return of sample stocks are data limitation and error possibly emerged from simplications/assumptions used in the method to calculate the depreciation expense adjustment.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T33407
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Yohana Gabriela Jacoub
"Penelitian ini membahas dampak dari manajemen laba riil terhadap yield spread obligasi serta kepemilikan institusi sebagai variabel moderasi. Penelitian ini menggunakan data obligasi korporasi Indonesia dari tahun 2011 hingga tahun 2015. Metode regresi yang digunakan adalah GLS. Manajemen laba riil dihitung menggunakan proksi dari Roychowdurry (2006). Penelitian menemukan bahwa manajemen laba riil tidak signifikan terhadap yield spread obligasi. Akan tetapi, mayoritas komponen manajemen laba riil berdampak pada yield spread obligasi. Komponen manajemen laba riil adalah manipulasi penjualan, overproduksi, dan pemotongan biaya diskresioner. Pemotongan biaya diskresioner berdampak positif pada yield spread obligasi. Overproduksi justru berdampak negatif pada yield spread. Sedangkan manipulasi penjualan tidak berpengaruh. Kepemilikan institusi memoderasi manajemen laba dengan yield spread obligasi. Adanya kepemilikan institusi akan merendahkan dampak dari manajemen laba pada yield spread obligasi.

This research aims to assess the impact of real earnings management to bond yield spread and also the impact of institutional owners as a moderating variable. This research uses corporate bonds that was issued between 2011 up to 2015. The regression method used is GLS. Real earnings management is measured through Roychowdhurry?s (2006) proxy. Real earnings management doesn?t impact bond yield spreads. However, majority component of real earnings management impact bond yield spread. The components of real earnings management are sales manipulation, overproduction, and discretionary expense cutting. Discretionary expense cutting positively impact bond yield spreads. On the other hand, overproduction negatively impact bond yield spreads. Sales manipulation doesn't impact earnings management. Institutional ownership is found to moderate the impact of real earnings management to bond yield spreads. An increase in institutional ownership will reduce the impact of real earnings management to bond yield spreads."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64881
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Handarini
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh manajemen laba akrual dan manajemen laba riil terhadap yield spread obligasi. Praktik manajemen laba dalam penelitian ini diukur dengan discretionary accrual yang dikembangkan oleh Kothari (2005). Semantara itu, manajemen laba riil pada penelitian ini diukur dengan pengukuran manajemen laba riil yang telah dikembangkan oleh Roychowdhury (2006). Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data panel unbalance dengan jumlah observasi sebanyak 159 observasi. Jumlah observasi tersebut terdiri dari 78 sampel obligasi yang diterbitkan oleh 34 perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 hingga 2013.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen laba akrual berpengaruh positif terhadap yield spread obligasi. Sementara itu, CFO abnormal dan biaya diskresioner abnormal yang merupakan komponen pengelolaan manajemen laba riil diketahui berpengaruh negatif terhadap yield spread. Hal ini mengindikasikan bahwa bondholders menyadari tindakan manajemen laba akrual sebagai tindakan oportunis, sehingga meningatkan risiko dan menuntut pengembalian yang tinggi. Akan tetapi, bondholder belum mampu mengetahui dampak negatif manajemen laba melalui aktivitas riil.

This research aimed to know the effect of accrual earnings management and real earnings management on bond yield spreads. Accrual earnings management in this research measured by discretionary accrual Kothari model. While real earnings management measured by real earnings management models that were developed by Roychowdhury (2006). Hypothesis testing of this research used panel regression with 159 observations. Observations in this research consist of 78 bonds sample from 34 companies that are listed at Indonesia Stock Exchange since 2009 until 2014.
The result of this research showed that accrual earnings management has positive effect on yield spread. Whereas, abnormal CFO and abnormal discretionary expenses that measured real earnings management have negative effect on yield spread. These result implied that bondholders perceive accrual earnings management as opportunistic behavior that increased risk factor and thus required high return (yield). However, bondholder have not realized the negative effect of real earnings management.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Maiyanti
"Penelitian ini bertujuan menguraikan kesenjangan penghasilan sektor formal dan informal di Indonesia dengan menggunakan data Sakernas 2013. Menggunakan dekomposisi Blinder-Oaxaca 1973 yang dikembangkan oleh Jann 2008 , ditemukan kesenjangan penghasilan antara pekerja formal dan informal yang signifikan. Kesenjangan tersebut dijelaskan oleh dua faktor utama, yaitu faktor explained yang dikaitkan dengan faktor endowment pekerja dan faktor unexplained terkait dengan tingkat pengembalian terhadap karakteristik individu dan karakteristik pekerjaan. Kontribusi faktor endowment adalah yang paling besar terhadap kesenjangan penghasilan. Secara umum, pekerja sektor formal lebih banyak terkonsentrasi pada jabatan dan upah yang lebih tinggi, lebih berpendidikan, dan memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi atas karakteristik secara keseluruhan.Kata kunci: Kesenjangan Penghasilan, Dekomposisi Blinder-Oaxaca, Faktor explained endowment , faktor unexplained return , pekerja formal, pekerja informalPenelitian ini bertujuan menguraikan kesenjangan penghasilan sektor formal dan informal di Indonesia dengan menggunakan data Sakernas 2013. Menggunakan dekomposisi Blinder-Oaxaca 1973 yang dikembangkan oleh Jann 2008 , ditemukan kesenjangan penghasilan antara pekerja formal dan informal yang signifikan. Kesenjangan tersebut dijelaskan oleh dua faktor utama, yaitu faktor explained yang dikaitkan dengan faktor endowment pekerja dan faktor unexplained terkait dengan tingkat pengembalian terhadap karakteristik individu dan karakteristik pekerjaan. Kontribusi faktor endowment adalah yang paling besar terhadap kesenjangan penghasilan. Secara umum, pekerja sektor formal lebih banyak terkonsentrasi pada jabatan dan upah yang lebih tinggi, lebih berpendidikan, dan memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi atas karakteristik secara keseluruhan."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeremiah Oscar Kirana Indra
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh laba per lembar saham dan risiko finansial terhadap imbal hasil saham pada perusahaan sektor keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006 ndash; 2015. Penelitian ini menggunakan 39 perusahaan sektor keuangan dengan total 289 observasi. Laba per lembar saham sebagai salah satu variabel bebas di dalam penelitian ini diproksikan dengan unexpected earnings, sedangkan risiko finansial menggunakan 7 proksi, yaitu risiko suku bunga, risiko likuiditas, risiko kredit, risiko solvabilitas, risiko harga saham, risiko pasar dan risiko nilai tukar. Sementara itu imbal hasil saham sebagai variabel terikat di dalam penelitian ini menggunakan proksi cumulative abnormal retun. Hasil dari penelitian ini adalah: 1 Laba per lembar saham berpengaruh secara positif signifikan terhadap imbal hasil saham; 2 Risiko harga saham berpengaruh secara positif signifikan terhadap imbal hasil saham, sedangkan pengaruh 6 risiko finansial lainnya terhadap imbal hasil saham tidak signifikan.

The purpose of this research is to examine the effect of earnings per share and financial risks on stock returns from financial companies listed at Indonesia Stock Exchange period 2006 2015. This research use 39 financial firms as samples with 289 total observations. Earnings per share as one of the independent variable is proxied by unexpected earnings, meanwhile financial risks are proxied by 7 different type of financial risks which are interest rate risk, liquidity risk, credit risk, solvability risk, stock price risk, market risk and exchange risk. Stock returns as dependent variable is proxied by cumulative abnormal return. The results of this research are 1 Earnings per share has a positive significant effect on stock returns 2 Stock price risk has a positive significant effect on stock returns while the other 6 financial risks effect on stock returns aren rsquo t significant.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S65784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathia Hapsari Pirenaningtyas
"Penelitian ini menggunakan metode studi peristiwa dengan tujuan mengetahui adanya perbedaan abnormal imbal hasil untuk saham (average abnormal return) dan obligasi (spread yield). Sampel yang digunakan adalah perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011 yang menerbitkan obligasi dan mengalami perubahan peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh PT Pefindo. Analisis dilakukan dengan menggunakan uji t satu sampel, uji t berpasangan, dan regresi sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada average abnormal return saham dan abnormal bond return baik sebelum pengumuman, saat pengumuman, dan setelah pengumuman perubahan peringkat obligasi, 2) Return kumulatif untuk saham meningkat ketika pengumuman upgrade peringkat obligasi dan menurun ketika pengumuman downgrade peringkat obligasi walaupun keduanya tidak signifikan.
Sedangkan return kumulatif untuk obligasi menurun dan signifikan ketika pengumuman upgrade peringkat obligasi dan meningkat namun tidak signifikan ketika pengumuman downgrade peringkat obligasi, serta 3) Besaran perubahan peringkat obligasi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap average abnormal return saham dan spread yield.

This research uses event study method in order to examine the difference in abnormal returns for stocks (average abnormal return) and bonds (spread yield). The sample used is listed company in Indonesian Stock Exchange for the period 2007-2011 which issues its corporate bonds and have bond rating changes issued by PT Pefindo. The analyses of this research were performed using one sample t test, paired t test, and simple regression method.
The results showed that: 1) There is no significant difference on average abnormal stock returns and abnormal bond returns before the announcement, during the announcement, and after the announcement of bond rating changes, 2) Cumulative return of stock increases following bond rating upgrades and decreases following bond rating downgrades although both are insignificant.
In contrast, the cumulative return for bonds decreases significantly following bond rating upgrades and increases insignificantly following bond rating downgrade, and 3) The magnitude of bond rating changes gives no significant positive effect on average abnormal stock returns and spread yield.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52657
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aries Wicaksono Anthony
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara manajemen laba riil terhadap peringkat dan premipenerbitan obligasi perusahaan yang terdaftar di BEI dalam periode observasi 2009-2013. Penelitian ini menggunakan 40 perusahaan dengan sampel observasi obligasi sebanyak 92 obligasi. Model yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti model yang digunakan dalam penelitian Ge dan Kim (2014). Penelitian ini memberikan hasilbahwa arus kas operasiyang semakin tinggi disebabkan manipulasi penjualanakan berpengaruh signifikan terhadapperingkat obligasi yang lebih baik dan manajemen laba riil tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap yieldspread.

This study aims to determine the effect of real earnings management towardsrating and yield spread of new corporate bonds listed on the BEI within the observation period 2009 2013 This study used sample of 40 companies with 92 bonds observations The model used in this study follows the model used in the research Ge and Kim 2014 This study provides results that higher level of operating cash flow from sales manipulation will significantly influence better bond rating and real earnings management has no significant effect on yieldspread
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S62408
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Setiowati Harsono
"Dalam melakukan investasi berupa saham tentunya investor mengharapkan dua bentuk pengembalian yaitu baik berupa capital gain dan juga dividen. Penelitian ini menggunakan sampel dari perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2002 – 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dividen, ukuran perusahaan, ROA, Leverage, Earnings yield, Past Earnings Growth dan Annual Growth in Total Assets dengan Future earnings growth saat satu, tiga, dan lima tahun ke depan. Dalam penelitian ini, variabel dependen adalah Future earnings growth dengan dividend payout sebagai variebel independen, serta terdapat beberapa variabel kontrol yaitu ukuran perusahaan, ROA, Leverage, Earnings yield, Past Earnings Growth dan Annual Growth in Total Assets. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah multivariate regression dengan data panel Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan positif dari variabel Dividend Payout terhadap Future Earnings Growth satu, tiga, dan lima tahun ke depan. Penelitian ini memperlemah sudut pandang dari pengamat pasar terdahulu yang berpendapat bahwa dividen memiliki hubungan yang negatif terhadap future earnings growth. Hasil penelitian ini dapat membantu investor dalam mempertimbangkan pilihan dalam memilih emiten untuk berinvestasi dengan memilih emiten yang memiliki dividen yang tinggi, dimana dividen yang tinggi memberikan sinyal future earnings growth yang tinggi juga.

When investing in stocks, investors would expect two types of return from their investments that are capital gains and dividends. This study uses sample from non-financial firms listed on Indonesia Stock Exchange period 2002 - 2016. This study aims to determine the relationship dividend, firm size, ROA, Leverage, Earnings yield, Past Earnings Growth and Annual Growth in Total Assets with Future Earnings Growth when one, three, and five years ahead. In this study, the dependent variable is the Future earnings growth with the dividend payout as independent variables, and there are several control variables such as firm size, ROA, Leverage, Earnings yield, Past Earnings Growth and Annual Growth in Total Assets. The research method used in this research is multivariate regression with pooled data. The result of the research explain that there are a significant positive influence from Dividend Payout variable to Future Earnings Growth one, three, and five years ahead. The result show that high dividends signal high earnings growth, so that the study weakens the point of view of previous market observers who argue that dividends have a negative relationship to future earnings growth. The results of this study can help investors in considering options in choosing issuers to invest by choosing issuers who have high dividends.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsa Andiani
"Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh price earnings ratio (PER) dan kepemilikan institusional terhadap return saham. Proksi return dalam penelitian ini adalah actual return dan abnormal return. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelompok saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2013. PER terbukti berpengaruh negatif terhadap return saham. Penelitian ini juga menemukan bahwa saham dengan PER rendah outperform saham dengan PER tinggi. Namun, penelitian ini belum menemukan adanya pengaruh kepemilikan institusional terhadap return.

The purpose of this study is to examine the effect of price earnings ratio (PER) and institutional ownership on stock returns. Stock returns are proxied by actual stock returns and abnormal stock returns. The sample used in this study are LQ45 stocks in Indonesia Stock Exchange from 2008 to 2013. The results show that PER has negative relationship with stock returns. Low price earnings ratio stocks outperform high price earnings ratio stocks. Besides, this study shows that institutional ownership has no significant relationship with stock returns.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S59916
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Velnik Ismael
"Tesis ini membahas pengaruh pemilihan perusahaan sebanding terhadap akurasi metode valuasi Price Earnings Ratio (P/E) dalam memprediksi harga saham, khususnya untuk saham-saham yang tergabung dalam indeks LQ45. Pada dasarnya, tulisan ini menggunakan dua metode pemilihan perusahaan sebanding, yaitu metode konvensional dan metode regresi, seperti yang telah dilakukan oleh Alford (1992) dan Bhojraj & Lee (2002). Akurasi prediksi harga saham diukur dengan nilai kesalahan prediksi absolut dari masing-masing metode ini.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa metode pemilihan perusahaan sebanding dengan kedua metode tersebut memberikan hasil kesalahan prediksi absolut yang tidak berbeda secara statistik. Tingkat kesalahan prediksi absolut untuk kedua metode tersebut cukup tinggi, sehingga tidak disarankan untuk menggunakan metode valuasi relatif ini sebagai alat utama untuk memprediksi harga saham.

The focus of this study is to examine the effect of the set of comparable firms on the accuracy of the price earnings method to predict the stock price, especially for LQ45 index stocks. In general, this study use two method of selecting the set of comparable firms, conventional and regression methods, as done by Alford (1992) and Bhojraj & Lee (2002). The stock price predictions accuracy was measured by the absolute prediction error.
The results suggest that there is no significant difference in prediction error between each method statistically. The absolute prediction errors were quite high for both methods, so it not recommended using this relative valuation method as the main tool to predict a stock price.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T21752
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>