Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164554 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Inel Nelyana
"Tesis ini membahas kualitas penanganan balita sakit dengan gejala ISPA yang mempakan analisis lanjutan data survei evaluasi MTBS di 8 Kabupaten. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dan cluster di puskesmas. Besar sampel pada penelitian ini sebanyak 421 balita sakit dengan gejala ISPA dari 635 besar sampel yang diambil oleh Puslitkes-UI. Hasil p¢neIitian ini menunjukkan bahwa kualitas penanganan balita sakit dengan gejaia ISPA masih rendah. Disarankan agar dilakukan bagi kepala puskesmas untuk membentuk tim MTBS, membuat job description yang jelas, bagi dinkes provinsi atau kabupaten melakukan penyegaran pelatihan petugas MTBS, melakukan monev minimal 2 kali dalam setahun, memfasilitasi sarana di puskesmas.

The study is exploring the quality of care for under-five children with the ARI symptoms ofthe continued analysis towards data of evaluation survey of the Integrated Management of Childhood Illness (IMCI/MTBS) at 8 districts. The study is a quantitative study with a crosvsectional and cluster designs at puskesmas. The number ofthe sample is 421 children with Acute Respiratory Infection (ARI/ISPA) symptom out of 635 sample of ill children that taken by thc CHRUI. The study revealed that thc quality of care for the under-live with ARI symptoms is still low. Suggestions arc delivered to the head of puskcsmas to develop a team of IMCI, to the Province and District Health Authority to carry out the Reiieshcd Training for MTBS providers and to pcrfomi monitoring and evaluation for at least twice a year, and to provide facilitation on the puskcsmas."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34404
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eny Juliati
"Tesis ini membahas penatalaksanaan bdita sakit dengan gejala diare menunrt standar Manzgemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Aceh, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimautan Selatan, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggra, dan Sumatera Utara. Hasil analisis multivariat menunjuklran tidak ada satu pun variabel bebas yang berhubrmgan secara bermakna deagan tingkat kepatuhan petugas clalarn melakukan penilaian menurut standar MTBS. Selain itu variabel pelatihan memiliki hubungan bermakna dengan lresesuaian antara klasiiikasi yang ditetaplran petugas dengan klasifilrasi menurut pengamat, dan merupalran variabel bebas yang dominan terhadap kesesuaian antara klasifikasi yang ditetapkan petugas dengan klasilikasi menunrt pengamat dengan nilai OR sebesar 27,7. Sedanglran pelatihan dan kelengkapan alat merupalum faktor dominan terhadap kesesuaian antara pengobatan yang diberikan dengan klasilikasi yang ditetapkan petugas (tanpa tablet zinc). Selain itu variabel pelatihan juga merupalran faktor dominan terhadap kesesuaian antara pengobatan yang diberilran petugas dengan pengobatan menurut pengamat. Satu hal yang rnenjadi catatan panting dalam pemberian pengobatan adalah masih nendahnya kepatuhan baik petugas maupun pengamat dalam melaksanakau pedornan yaitu memberikan tablet zinc pada anal: dengan gejala diare. Saran, peninglratan keterampilan petugas mengenai pelaksanaan MTBS dan peningkatan dukungan fasilitas di setiap pclayanan kesehatan.

This thesis is examined the treatment of childhood illness with diarrhoea as symptom according to Integrated Management of Childhood Illness (IMCI) in Aceh, Central Java, East Java, South Kalimantan, East Nusa Tenggara, Southeast Sulawesi and North Sumatera using a Cross Sectional Design with sample size is l06. The result of multivariate analysis is indicated none of independent variables are statistically significant to the health stafPs assessment compliance in evaluation related to IMCI. Training has showed significance in statistic among classification that set up by health stat? and classification according to evaluator. It is also a dominant independent variable with OR=27.7. Training and comprehensive tools is a dominant factor to the treatment related to the classification that set up by health stai¥`(without zinc tablet). Training itself is a dominant liactor to the treatment according to the classification of the health staff and evaluator. Suggestion, skill improvement of health about [MCI implementation and facility support improvement in every health center. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34268
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Itsna Masyruha
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas penatalaksanaan balita sakit dengan gejala pneumonia di puskesmas, Jawa Barat tahun 2012. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data evaluasi pelatihan MTBS tahap pretest dengan desain cross-sectional. Hasil menunjukkan kualitas penatalaksanaan rendah (9,3%). Terlihat dari rendahnya kepatuhan petugas dalam melakukan penilaian terhadap tanda dan gejala, kesesuaian petugas dalam menetapkan klasifikasi, kesesuaian petugas dalam memberikan pengobatan, serta kepatuhan petugas dalam memberikan konseling (2,6%; 7,9%; 5,6%; dan 1,3%). Faktor yang berhubungan dengan kualitas penatalaksanaan balita sakit tersebut adalah tipe profesi dan pendidikan petugas kesehatan. Kesimpulan yang didapatkan kualitas penatalaksanaan balita sakit dengan gejala pneumonia masih rendah.

This thesis aims to describe the quality of care for under-five ill children having pneumonia symptom in community health center in West Java, 2012. This study is conducted by using the evaluation study pre-test IMCI training data with cross sectional design. The result indicates that the quality of care for under-five children is still low. It is showed from the lack adherence of health worker assessing sign and symptom, the lack compatibility in classification and treatment, and the lack adherence of health worker giving the counseling (2,6%;7,9%; 5,6%; 1,3%). The determinants of quality of care for under-five are the type of profession and education of health workers. In conclusion, quality of care for underfive children is low and the determinants are type of profession and education of health worker."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Sugih Hartini
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan intensi keterlibatan ayah dalam aktifitas pengasuhan anak di Kabupaten Garut melalui kegiatan pelatihan dengan menggunakan pendekatan participatory training. Alur pelatihan ini didasarkan pada teori three-steps-chane model yang dikemukakan oleh Lewin namun hanya dilaksanakan hingga tahap unfreezing karena keterbatasan waktu. Materi yang disampaikan dalam pelatihan ini didasarkan pada konstruk keterlibatan ayah dalam aktifitas pengasuhan anak yang dikemukakan oleh Lamb dimana menurutnya, keterlibatan ayah dalam aktifitas pengasuhan anak memiliki tiga dimensi, yaitu engagement, availability, dan responsibility. Pelatihan Fathering ini sendiri dilaksanakan pada tanggal 24 Desember 2012 dan diikuti oleh 12 peserta. Pengukuran intensi dilakukan pada saat sebelum dan sesudah pelatihan diberikan sehingga penelitian ini memiliki disain before-and-after study. Hasil penelitian diukur dengan menggunakan analisa t-test yang menunjukkan bahwa nilai signifikansi perbandingan skor intensi keterlibatan ayah dalam aktifitas pengasuhan anak antara sebelum dan sesudah pelatihan adalah 0.006 (p<0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat intensi keterlibatan ayah di Kabupaten Garut dalam aktifitas pengasuhan anak antara sebelum dan sesudah pelatihan fathering diberikan.

ABSTRACT
The purpose of this study is to increase the intention of father involvement in Kabupaten Garut through a participatory training program. The steps of this training are based on the three-steps-change model, proposed by Lewin. Due to the time constrains, this training is only held up to the unfreezing stage. The presented material in this training is based on the construct of father involvement proposed by Lamb which has three dimensions: engagement, availability, and responsibility. This training was held on December 24, 2012 and attended by 12 participants. This research using the before and after study research design so that the level of father involvement intention was measured before and after the fathering training so. The result of measurement was compared using t-test analysis and showed that the significant level was 0.006 (p <0.05) which could be interpreted that there is a significant difference on the level of participants’ father involvement intention before and after the training."
2013
T33127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Diah Ciptaning Tyas
"ABSTRAK
Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit kronis, dan Indonesia menempati urutan ke-4 jumlah pasien DM di dunia. Perawatan diri dan persepsi sakit membantu mengontrol gula darah, sehingga mencegah munculnya gejala lebih lanjut ataupun komplikasi DM yang membuat pasien menurun kualitas hidupnya.
Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan perawatan diri dan persepsi sakit dengan kualitas hidup pasien DM tipe 2 dalam konteks asuhan keperawatan. Metodologi penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian terdiri dari 122 responden dengan teknik pengabilan sampel purposive.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata usia 58,43 tahun, sebagian besar berjenis kelamin perempuan, berpendidikan tinggi, terapi yang dilakukan Obat Hipoglikemik Oral (OHO), dengan rata-rata lama sakit 7,64 tahun dan mengalami komplikasi akibat penyakit DM. Analisis hubungan menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara perawatan diri dan persepsi sakit dengan kualitas hidup (p < 0,05). Analisis lebih lanjut menunjukkan responden dengan persepsi sakit positif memiliki peluang 93 kali untuk memiliki kualitas hidup baik dibanding persepsi sakit negatif (95% CI: 16,89-541,38) dan responden yang taat melakukan perawatan diri memiliki peluang 24 kali untuk memiliki kualitas hidup baik dibanding responden yang kurang taat (95% CI: 5,06-118,79).
Berdasarkan penelitian ini disarankan perlunya peningkatan
kemampuan perawatan diri pasien dan persepsi sakit melalui pengoptimalan program
pendidikan kesehatan yang terprogram dan kelompok diabetes.

ABSTRACT
Diabetes Mellitus (DM) is a chronic illness, Indonesia placed the fourth rank of DM population the world. Self care and illness perceptions are helping control blood glucose, therefore to prevent the occurence of symptoms or it?s complication that reduce quality of life.
This study aimed to identify correlation between self care and illness perception with quality of life of type 2 diabetic patients in nursing care context. Research methodology was quantitative research with analytic design using cross sectional approach. The sample consisted of 122 respondents who were taken by purposive
sampling technique.
The result showed mean of age respondent was 58.43 years old, the majority was female, have high education level, use Oral Hypoglycemic Medication, the mean duration of DM 7.64 years and have complication of DM. Correlation analysis revealed that there was a significant correlation between self care and illness perception with quality of life (p < 0.05). Further analysis showed that respondents who had positive illness perception were 93 times had better quality of life than negative perception (95% CI; 16.89-541.38). In addition, respondents who adherence in self care had 24 times had better quality of life than respondents who less adherence (95% CI: 5.06-118.79).
Based on this result suggested to increase self care patient?s ability and illness perception through taking optimal health education programme and diabetic discussion group."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Budianto
"Penyakit infeksi saluran pernapasan akut (!SPA) merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia. Penyebab terjadinya ISPA pada umumnya adalah rendahnya kualitas udara di dalam atau di luar rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan kejadian ISPA pada balita dengan kadar debu udara ruangan di dalam rumah yang di akibatkan oleh kegiatan penambangan dan pengolahan batu kapur serta faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Popu1asi dalam peneltian ini adalah seluruh anak balita berumur 2-59 bulan dan bertempat tinggal di dua lokasi pemukiman,. yaitu pemukiman yang berjarak 0,5 kilometer dan 15 kilometer dari kegiatan penambangan dan pengolahan batu kaput di Koc.amatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat Propinsi Jawa Barat, dengan jumlah sampel masing-masing I00 responden untuk setiap lokasi pemukiman, sampel diambil secara random sampling. Desain studi cross sectional. Data diambil dengan wawancara, observasi dan pengukuran langsung di lapangan. Pengolahan data menggunakan program analisis yang ada di FKM UI. Hasil penelitian diperoleh rata-rata kadar debu ruangan di dalam rumah pada pemukiman yang berjarak 0,5 kilometer dari kegiatan penambangan dan pengolahan batu kapur adalah 136,77 ug/m3 + - 42,184 ug/m3 dengan kisaran 87-284 ug/m3, sedangkan di pemukiman yang berjarak 15 kilometer rata-rata 95,18 ug/m3 + - 18,068 ug/m3 dengan kisaran 55-148 ug/m3. Kejadian ISPA pada balita di pemukiman berjarak 0,5 kilometer dan 15 kilometer dari kegiatan penambangan dan pengolahan batu kapur masing-masing adalah 52% dan 22%. Pada uji bivariat dengan chi square didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara kejadian !SPA dengan jarak dati kegiatan penambangan dan pengolahan batu kapur (p=O,OOO), kejadian ISPA dengan kadar debu udara ruangan (p=O,OOO), kejadian ISPA dengan jenis dinding rumah (p=O,OOO), kejadian !SPA dengan jenis lantai rumah (p=O,OOI), kejadian !SPA dengan letak dapur (p=O,OOO), kejadian !SPA dengan bahan bakar memasak (p=0,027), dan kejadian !SPA dengan status gizi balita (p=0,016). Sedangkan hasil uji multivariat dengan menggunakan regresi logistik diperoleh jarak dari kegiatan penambangan dan pengolahan batu kapur (p=O,OOO), kelembaban udara rumah (p=0,024), jenis dinding rumah (p"'{),OOO), dan status gizi balita (p=0,007) setelah dikontrol oleh faktor-faktor lain. Penelitian ini sebagai masukan bagi pemerintah daerah dalam membuat suatu peraturan atau kebijakan di bidang kesehatan Bagi Dinas Kesehatan atau Puskesmas memberi garnbaran kejadian ISPA pada balita sehingga dapat mengembangkan program yang lebih spesifik untuk menurunkan prevalensi ISPA di daerah penelitian.

Acute Respiratory Infections (ARl) is major health problem in Indonesia. The causality of ARl occurance in a general way is lowest of indoor or outdoor air quality. Objectives of the research to find out there was relation of ARI occurance on children under five with indoor air dust levels that result from the activity of mining and chalk-stone manufacture. Population in the research is all of children under five be old 2-59 month and be a resident in two location of settlement, that is distance of settlement 0,5 km and 1,5 km from the activity of mining and chalk-stone manufacture in cipatat subdistrict west bandung regency west java province. by a piece sample amount of 100 responden for each settlement location. with random sampling and a cross-sectional study, Data handling with three way that is interview, observation, and direct measurement in field. Data analysis in the research using analysis program at FKM UI. Indoor dust levels average at the settlement with distance 0,5 km from the activity of mining and chalk-stone manufacture is 136,77 ug/m3 + - 42,184 ug/m3 within range of 87-284 ug/m3, whereas indoor dust levels average at the settlement with distance 15 km is 95,18 ug/m3 + - 18,068 ug/m3 within range of 55-148ug/m3. The ARI occurance on children under five at the settlement with distance 0,5 km and 15 km from the activity of mining and chalk-stone manufacture is 52% and 22% At bivariate analysis with chi-square, there was significant associations between ARI occurance on children under five at the settlement with distance from the activity of mining and chalk-stone manufacture (p=O,OOOI), ARI occutance on children under five with indoor air dust levels (p=O,OOOI), ARI occurance on children under five with kind of house wall (p=O,OOOI), ARl occurance on children under five with floor type (p=O,OOI ), ARl occurance on children under five with arrest kichen (p=O,OOO I), ARI oocutance on children under five with cooking fuel (p=0,027), ARI occurance on children under five with nutrient status (p=O,OI6). Multivariate analysis with logistics reggression accessible distance from the activity of mining and chalk-stone manufacture (p=O,OOOI), indoor hmnidity (p=0,024), kind of house wall (p=O,OOO I), and nutrient status on children under five (p=0,007) after controlable by the others factor. The research result expectation can helping local government to taldng policy in health sector. For health service or public service given the image of ARI occurance on children under five at the settlement from the activity of mining and chalk-stone manufacture so can develop specific program for sent down ARI prevalence at research area."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T20902
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"The purpose of this research is to proof that internal and external factor, entrepreneur skill and ethos are influence to the strategy which applied in the UKM of Kabupaten Semarang simultaneously and partially. Micro entrepreneur has great potency in the natioanl and local economic according to this free maerket period. However, it is ethos and competition still in the low level. The main cause of this problem come up from environmetal exertion factor, among them are internal and external factor also the entrepreneur skill. In order t solve this problem need an accurate strategy to survive. This research purposed to study the influence of external and internal environment, entrepreneur skill and ethos on the micro entrepreneur strategy in Kabupaten Semarang. A causal research has been done on 60 micro entrepreneurs through four dependent variables and one independent variable using SPSS. The result shown that internal and external factor, entrepreneur skill and ethos has significant influenced on the strategy that applied by the micro entrepreneur in Kabupaten Semarang partially or simultaneously."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Rosdiana
"Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. ISPA menduduki peringkat pertama dari 10 penyakit terbanyak di Indonesia selama lebih dari dua dasawarsa. Penelitian dilakukan untuk menilai hubungan antara kualitas mikrobiologi dalam rumah pada balita di wilayah kerja Puskesmas Leuwisadeng, Kabupaten Bogor tahun 2013. Penelitian ini menggunakan desain studi case control dengan analisis multivariat. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran kualitas mikrobiologi udara dalam rumah, wawancara kuesioner, dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan ISPA pada balita adalah total koloni bakteri dan total koloni kuman (p=0,025; OR=7,798), imunisasi (p=0,037; OR=3,845), dan penggunaan bahan bakar untuk memasak (p=0,038; OR= 4,312). Variabel rumah sehat (p=1), perokok dalam keluarga (p=0,526), kelembaban (p=0,088), kepadatan hunian (p=0,380), total koloni jamur (p=0,255), komponen rumah (p=0,066), dan sarana sanitasi (p=0,602) tidak berhubungan dengan kejadian ISPA.
Kesimpulannya bahwa ada hubungan yang signifikan antara total koloni bakteri dan kuman udara dalam rumah, imunisasi, dan penggunaan bahan bakar memasak dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Leuwisadeng. Faktor risiko yang paing dominan menyebabkan ISPA pada balita adalah total koloni bakteri dan kuman.

Acute respiratory infection (ARI) is a principal cause of mortality and morbidity infection diseases in the world. Acute respiratory infection is as first rank from ten diseases in Indonesia during more two decades. The objective of this study is to assess of associated between microbiological indoor air quality to under five children in region of Puskesmas Leuwisadeng, Bogor regency, 2013. This study used case control study and multivariate analysis. The information was collected by measurement of microbiological indoor air quality, interview, and observation.
The result indicated a significant association was found between acute respiratory infection to under five children were total colony bacteria and total colony microbe (p=0,025; OR=7,798), incomplete immunization (p=0,037; OR=3,845), and using biomass for cooking (p=0,038; OR=4,312). Healthy house (p=1), smoking by any family member (p=0,526), humidity (p=0,088), crowding (p=0,380), total colony fungi (p=0,255), component of house (p=0,066), and sanitation facility (p=0,602) insignificant with acute respiratory infection.
Conclusion, there was significant association between total colony bacteria, total colony microbe, incomplete immunization, and using biomass for cooking with ARI in region of Puskesmas Leuwisadeng. The main risk factors that causes under five years ARI is total colony bacteria and total colony microbe.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Yanti Demsina
"PT ABC merupakan salah satu importir dan distributor alat kesehatan di Indonesia. Pasca pandemi covid-19 banyak pengusaha baru tertarik melakukan impor sehingga menimbulkan tingkat persaingan harga pada produk alat kesehatan yang semakin tinggi.
Selain faktor persaingan, tingginya biaya-biaya operasional juga membuat laba
perusahaan menurun. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja keras manajemen untuk
melakukan tindakan-tindakan yang dapat melakukan strategic cost atau manajemen
biaya untuk setiap aktivitas perusahaan sehingga mampu memaksimalkan profitabilitas. Mengacu pada situasi tersebut, penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis aktivitas yang tidak bernilai tambah dalam peningkatan efisiensi biaya operasional perusahaan. Analisis Value Chain dan Activity-Based Management digunakan sebagai kerangka penelitian ini. Studi kasus dengan metode analisis kualitatif
dan dalam rangka memperkuat hasil analisis dilakukan observasi, analisis dokumen,
wawancara mendalam (in-depth interview) dan diskusi internal dengan tim manajemen PT ABC. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hambatan atas supplier terkait minimal quantity order, annual target dan minimal amount order serta hambatan dari logistik berupa lokasi gudang dan proses pengiriman produk yang menggunakan berbagai jenis ekspedisi pilihan pelanggan. Hambatan-hambatan tersebut menyebabkan
terdapat aktivitas yang tidak bernilai tambah (non-value added activity) pada rantai nilai PT ABC yang dapat dilakukan penghapusan, pengurangan, seleksi dan sharing aktivitas yang tidak bernilai tambah sehingga menghasilkan penghematan yang dapat mengurangi biaya operasional perusahaan untuk memaksimalkan profitabilitas.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan menggunakan penerapan Value Chain Analysis dan Activity-Based Management maka PT ABC dapat melakukan manajemen biaya dan efisiensi biaya untuk memaksimalkan profitabilitas.

PT ABC is one of Indonesia's importers and distributors of medical equipment. After the
Covid-19 pandemic, many new entrepreneurs became interested in importation,
resulting in increased price competition for medical device products. Additionally,
excessive operational costs contributed to the company's profit decline. Therefore, it
requires a commitment of management to implement strategic costs or cost management
for each company's activities in order to maximize profitability. This study seeks to
identify and analyze non-value-added activities that contribute to increasing the
operational cost efficiency of the company. This study employs Value Chain Analysis
and Activity-Based Management as its framework. To strengthen the results of the
analysis, observations, document analysis, in-depth interviews, and internal discussions
with PT ABC's management team were conducted. The results of the analysis indicate
that there are obstacles for suppliers associated with the minimum order quantity,
annual target, and minimum order amount, as well as obstacles from logistics in the
form of warehouse locations and product delivery processes employing a variety of
customer-selected expedition types. These obstacles cause non-value-added activities in
PT ABC's value chain that can be eliminated, reduced, selected, and shared in order to
generate savings that can reduce the company's operational costs and increase its
profitability. This study concludes that by applying Value Chain Analysis and Activity-
Based Management, PT ABC can maximize profitability through cost management and
cost efficiency.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
WPP 22(1-5)2010
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>