Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155732 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Subagyo Ramadhanus
"Meningkatnya arus globalisasi semakin membuka peluang dan tantangan terhadap persaingan industfi barang dan jasa, termasuk dampaknya terhadap iklim persaingan dibidang perumahsakitan. Issue pasar global mengarah pada mekanisme pasar yang semakin didominasi oleh perusahaan atau organisasi bisnis yang mampu memberikan pelayanan jasa atau produk yang mempunyai daya saing tinggi dalam memanfaatkan peluang. Demikian pula pada industri perumahsakitan akan terjadi perubahan-perubahan yang semakin cepat, komplek dan sulit diramalkan. Setiap manajer pelayanan kesehatan harus mampu mengantisipasi perubahan dan tahu dimana posisi perusahannya guna mendapatkan keuntungan peluang dan menjauhi ancaman yang akan datang, yaitu dengan menerapkan manajemen strategi.
Penelitian ini merupakan penelitian yang hersifat deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan kualitatif dalam paradigma kuantitatif (positivisme). Sehingga didapatkan pengembangan strategi pemasaran Unit Rawat Inap Kebidanan dan Rawat Inap Anak Rumah Sakit Bhakti Yudha Tahun 2009. Analisis Iingkungan baik eksternal dan internal menggunakan matriks IE dan BCG. Dimana data kualitatif (data primer) yang terkumpul seperti indepth interview (wawancara mendalam) terhadap informan terpilih, telaah dokumen dan observasi diback up (didukung) dengan data yang bersifat kuantitatif (data sekunder) kemudian dibuat kategorisasi baik dalam bentuk tabel, diagram ataupun grafik. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa unit rawat inap kebidanan dan unit rawat inap anak belum adanya pengembangan strategi pemasaran yang baik.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh Rumah Sakit Bhakti Yudha adalah melakukan penghematan dan etisiensi produksi, pengendalian biaya yang ketat, memfokuskan pada segmen yang lebih sempit, memaksimalkan tenaga spesialis yang ada untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Disarankan rumah sakit untuk terus melakukan anallsis baik untuk unit rawat inap kebidanan dan unit rawat inap anak beserta unit-unit lainnya.
Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaaat dalam pengembangan strategi pemasaran rumah sakit Bhakti Yudha.

The increasing of globalization current growing opens opportunity and challenge to competition of goods industry and service, entered the impact on climate competition in area of hospitally. Issue global market direction at market mechanism that growing predominated by business company or organization that can give service or product that have high oompetitive ability in exploiting opportunity.
As well as at industry hospitally will happen changes that faster, complex and difficult forecasted. Every health care manager must can anticipate change and soybean cake where position company will to get opportunity advantage and will avoid the coming threat, that is by applying strategy management.
This Research is research that have the character of descriptive analytic by using approach qualltatlve In quantitative paradigm (positive). So it‘s got the development strategy of marketing of inpatient midwifery unit and inpatient child unit ln 2009 Good environment Analysis external and internal use matrix IE and BCG. Where data qualitative (primary data) that gathered like indepth interview (circumstantial interview) to informant selected, document study and observation back up (supported) with data that have the character of quantitative (secondary data) then made category either in the form of tables, diagram or graph. This research Result concludes that inpatient midwifery unit and inpatient child unit are have not yet made good develompent strategy of marketing.
Implementable efforts by Hospital Bhakti Yudha is conducts thrift and production efficiency, tight financial control, focus at smaller segment, maximize specialist that insist total power to improve service quality. Suggested hospital to continue conduct analysis good to inpatient midwifery unit and inpatient child unit and the other unlts. It’s wished that this analyis could give the development strategy of marketing of inpatient midwifery unit and inpatient child unit in 2009.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34399
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Prihatini
"Tesis ini membahas tentang analisis produk layanan rawat inap di Rumah Sakit Bhakti Yudha Baru. Alasan penelitian ini diambil adalah karena Rnmah Sakit Bhakti Yudha mengganti manajemen lamanya dengan manajemen baru sejak tiga tahun yang lalu. Tujuan dari penelitian lni adalah untuk menganalisis faktor ekstemal dan faktor internal yang berkaitan dengan produk layanan rawat inap dan manajemen rumah sakit. Penelitian lni menggunakan pendekaran kwllitatif didukung dengan data sekunder basil survei melalui kuesioner yang telah dilakukan oleh pihuk Rumah Sakit Bhakti Yudha baru pada bulan Mei-Juni. Hasil dari penentian ini memberikan kesimpulan bahwa pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Bhakti Yudha sudah cukup memuaskan namun untuk mencapai tujuan, pihak manajemen nunah saklt belum menerapkan strategi komunikasi pemasaran karena beium tersedianya sumber daya yang dapat mengelolanya.

The focus of this study is to analyze the health care room facilities at Bhakti Yudha Baru Hospital. Bhakti Yudha Baru Hospital has changed the management into the new one since three years ago. The purpose of this study is to analyze internal and externals factors related to the product and manaagement. This study is using Qualitative methods with quantitative data from the hospital which was held on May and June through questionnaire. The result of this study is that Nursing care and service in Bhakti Yudha Baru Hospital is already good but to reach the goal the hospital management has not applying the best marketing."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T32467
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Fajari Agustini
"Sebagai rumah sakit Pemerintah RSUP Fatmawati dikenal sebagai rumah sakit untuk golongan segmen menengah kebawah, tetapi tidak demikian untuk produk pelayanan V.I.P yang sasarannya adalah menengah keatas, tujuan umum dari penelitan ini agar diperolehnya rencana strategi pemasaran pelayanan ruang rawat inap VIP, Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Dari hasil analisa SWOT ruang rawat»inap VIP untuk strategi pemasarannya yang diterapkan adalah memaksimalkan peluang eksternal dan meminimalkan internal yang ada, upayasmemperkenalkan produk Rawat Inap VIP masih belum cukup bila hanya ditunjang oleh hal yang berwujud, seperti: gedung baru, fasilitas pelayanan, jumlah-SDM yang memadai serta ditunjang peningkatan penunjang medis, tetapi juga hal hal yang tidak berwujud, seperti budaya kerja, prosedur pelayanan dan tingkah laku dalam memasarkan produk.

As hospital owned by Government RSUP Fatmawati known as hospital to faction the middle segment downwards, but not thus for service products VIP has different target are middle—up onward. General purposes of this research are obtaining the strategy of marketing plan VIP inpatient space. This research has utilized the approach of quantitative and qualitative method, quantitative approach done by doing data collecting questionnaire to patients, responder and society outside of Hospital Fatmawati to obtain description subscribers accordance marketing strategy. VIP inpatient. space. Qualitative approach was done by conducting in-depth interview..to doctor’s specialisteat inpatient VIP, and the management of Fatmawati Hospital. From the SWOT,analysis, the position of the VIP ward at the second quadrant. On the marketing strategy adopted to maximize opportunities and minimize the weaknesses ofefforts. tovintroduce product and services is inadequate if only supported by tangible, such as new buildings, service facilities, a sufficient number of human resources and supported increased medical support, but also the intangible dimension, such as work culture, procedures and behavioral services inmarketing products. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T31689
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yozzy Rizal Ramadhan
"Skripsi ini membahas tentang pengembangan strategi pemasaran pelayanan rawat jalan ibu dan anak di Rumah Sakit Tugu Ibu, Depok pada tahun 2011. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain studi deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa pemasaran Rumah Sakit Tugu Ibu perlu untuk memajukan kegiatan pemasarannya, terutama di bidang pelayanan ibu dan anak dengan melakukan kerjasama-kerjasama, meningkatkan komunikasi, pemasaran kepada masyarakat umum, melakukan riset pasar tentang pelayanan ibu dan anak, dan meningkatkan kinerja program Penkes.

This thesis explain about development of marketing strategy on mother and child ambulatory care in Tugu Ibu Hospital Depok in 2011. This research is qualitative research with descriptive design study. Result of this research suggesting Tugu Ibu hospital’s marketing team to improve their marketing programs, especially in mother and child ambulatory care by increasing teamwork with other industry, improve communication, marketing on public society, doing market research about mother and child care, and improve Penkes program."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmeang, Lena Elfrida
"Skripsi ini membahas rencana strategi pemasaran unit medical check up RS Pertamina Jaya tahun 2011-2015. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Penyusunan rencana strategis pemasaran MCU diawali dengan identifikasi faktor-faktor eksternal dan internal yang kemudian dianalisis dengan menggunakan Matriks EFE dan EFI. Setelah itu, dilakukan pencocokkan dengan menggunakan Matriks IE dan Matriks TOWS. Dari tahap pencocokan ini ditemukan tiga alternatif strategi pemasaran yaitu pengembangan pasar, pengembangan produk, dan penetrasi pasar. Selanjutnya prioritas strategi ditentukan dengan menggunakan QSPM. Dari hasil QSPM diperoleh bahwa prioritas strategi pemasaran MCU RS Pertamina Jaya adalah pengembangan pasar. Strategi pengembangan pasar dilakukan dengan melihat segmen, target, dan bauran pemasaran. Hasil penelitian ini menyarankan untuk memperkenalkan produk MCU pada sasaran baru, mengembangkan produk MCU, dan mengoptimalkan kinerja unit pamasaran dengan menfokuskan perhatian kepada pelanggan yang telah ada.

The focus of this study is the marketing strategic plan of medical check up unit Pertamina Jaya Hospital in 2011-2015. This research is descriptive qualitative. The process began with the identification of internal and external factors using EFE and IFE Matrix. After that, make matching by using the IE and TOWS Matrix. From this matching stage, found three alternative marketing strategies are that market development, product development, and market penetration. Next, priority of strategy is determined by using QSPM. From the results are obtained that the priority strategy QSPM of MCU Pertamina Jaya Hospital is the market development. Market development strategy is carried out by looking at segmentation, targeting, and marketing mix. The results of this study suggests to introduce product on the new targeting, develop MCU product, and optimize unit performance by focusing attention on captive market."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Pratanto
"Berbagai perubahan pada rumah sakit mengakibatkan peningkatan biaya kesehatan, sehingga diperlukan upaya tertentu agar rumah sakit dapat survive. Salah satu upaya tersebut adalah perhitungan biaya satuan yang benar sehingga dapat ditetapkan tarif yang optimal bagi rumah sakit, artinya terjangkau oleh konsumen dan rumah sakit mampu menutup biaya operasional serta reinvestasi. Saat ini BOR kelas Utama, I dan II belum menunjukkan angka yang optimal demikian pula tarif yang ditetapkan, masih mengalami perubahan setiap tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya satuan kamar rawat inap umum RSUBY dan kaitannya dalam konteks proses penetapan tarif yang optimal, dengan mempertimbangkan tujuan penetapan tarif, ATP/WTP, pesaing dan strategi pemasaran.
Perhitungan biaya satuan menggunakan metode double distribution, sedangkan analisis ATP/WTP berasal dari data wawancara terhadap 185 responden di rawat inap umum. Identifikasi pesaing dilakukan berdasarkan observasi. Perhitungan biaya satuan RSUBY menunjukkan bahwa tujuan untuk subsidi silang dari kelas Utama, I dan II ke kelas III belum terpenuhi, demikian pula mark-up 20% untuk antisipasi inflasi dan reinvestasi tidak bisa berjalan. Hal ini disebabkan orientasi penetapan tarif belum mencerminkan proyeksi RSUBY ke depan dan penetapan gradasi index point yang terlalu jauh. Analisis ATP menunjukkan bahwa permintaan untuk rawat inap umum bersifat inelastic, jadi berapapun harga yang ditetapkan RSUBY akan tetap dibeli konsumen.
Analisis ATP menunjukkan bahwa pasien kelas I, II dan III berada pada tingkat deficit financing sehingga berpotensi menyebabkan bad debt. Analisis WTP menunjukkan pasien kelas I, II dan III sebagian menyatakan tidak setuju dengan tarif yang ada: WTP ini menunjukkan kemampuan keluarga pasien untuk membayar, tetapi karena biaya perawatan merupakan tanggungan keluarga pasien (baik inti maupun extended) maka WTP hanya merupakan gambaran kasar kemauan pasien berdasar persepsinya terhadap layanan yang diterima.
Pesaing RSUBY yang potensial adalah dokter praktek swasta dan klinik 24 jam yang berada disekitarnya, karena alasan pasien yang masuk RSUBY adalah dekat dan banyak yang direkomendasikan oleh dokter tersebut. Dalam hal RSUBY perlu melakukan kerja sama dalam batas-batas etis dengan dokter swasta tersebut. Strategi pemasaran RSUBY adalah pemilihan target pasar untuk masyarakat umum dan memberikan layanan yang bersifat humanistik. Dalam melakukan promosi RSUBY sebaiknya langsung 'menyentuh' target pasar. Disamping itu RSUBY perlu melakukan intervensi tarif.

Pricing Strategy of General Nursing Room at Bhakti Yudha General Hospital, Depok.Various changes at a hospital caused the health expense to increase. As a result, a certain effort is required to maintaining a hospital to survive. One of the efforts is to calculate the unit cost correctly. This calculation will be used to determine an optimum tariff for a hospital. This optimum tariff means that the tariff is affordable for consumers and will cover the hospital operation cost including a reinvestment program. Currently, the BOR of the superior class, first and second class have not indicated the optimum value including the tariff setting which is still changed every year. This-research is intended to have the unit cost of the general nursing room at RSUBY and the relationship to the optimum tariff setting concept by considering the tariff setting goal, ATPIWTP, competitors and marketing strategy.
The Unit cost calculated by double distribution method. The ATP/WTP analysis derived from the interview data on 185 respondents at general nursing room. Meanwhile, the competitors identification was performed by an observation. The unit cost calculation of RSUBY indicated that the purpose of cross subsidization from the superior class, first and second class to third class have not been successfully achieved. The 20% mark up for inflation anticipation and reinvestment also did not cover the deficit. This is because the tariff setting orientation has not figured the RSUBY future projection and the gradation index point was far away.
ATP analysis showed that the demand for the general nursing room has inelastic characteristic. This means that the setting price by RSUBY does not influent the consumer buying power. This analysis also denoted that the 1st class, 2nd and 3rd class patients were at deficit financing level that might create a potential bad debt. WTP analysis showed that some of 1st, 2nd and 3rd class patients did not agree with the existing tariff. This WTP indicates the patient's relatives payment capability. Since the nursing expense is patients' relatives responsibility (both nuclear or extended family), therefore, WTP is only a rough figure of patients' willingness based on perception of serving quality that they received.
The potential competitors of RSUBY are private medical physicians and 24 hours medical clinics locate at the surrounding. This is because that the patients who visited RSUBY were near and a lot of them recommended by those physicians. In this case, RSUBY needs to have join effort in a certain ethical degree with those private medical physicians. The RSUBY marketing strategy is to determine the target market for common community and give humanistic services. In performing promotion strategy, RSUBY is recommended to utilize direct contact method to the target market. In other hand, RSUBY requires to perform a tariff intervention.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suradi
"The global changes in all sectors open a tight competitions among hospitals which create a much higher need of a marketing strategy. Until now the marketing department was not yet established in the PKU Muhammadiyah Surakarta Hospital. In this study we conduct three step in determining the marketing strategy. The first step analyzed the overall study on hospital comprising the organization, the missions, the product and the appearance. The second step was a the costumer's opinion survey that included demographical characteristics. The last step conducted a SWOT analysis and determining the hospital position. Following those steps then the marketing strategy was determined.
The results of the analysis showed that the marketing oriented was not applied. It was found that the market segment consist of low to middle level of sosioeconomical society, comprising private workers, farmer, private laborer, retired worker, government workers and armed-forces. Majority of the customers were Moslem (96.05%). All the specialist doctors were not fulltimes and not optimally botwating or (96.05%). All the specialist doctors were not fulltimes and not optimally botwating or promotions patients to be hospital customers. The results of the poll gave, in general, sufficient hospital services, Although there were some bad comment which needed further action. At present the hospital is developing skin cosmetic surgery. The hospital is at present in the position to raise the manpower and the hospital physical building.
As a follow up; the hospital her sit three objectives for improvement, which are to make the hospital more popular and serve to be chosen, and give better 2 valith of services. The program of the marketing strategy consist of establishing the marketing department, improving and training the manpowers. As a follow up of the marketing audit , hospital introduce to all related hospital staffs, the goal of the organization the position of the target markets, and prepare alternatives concerning product, price, place, promotion.

Arus perubahan di era globalisasi memberikan dampak persaingan antar rumah sakit menjadi semakin diperlukan. Namun sampai saat ini rumah sakit PKU Muhammadiyah ternyata belum memiliki lembaga yang secara khusus mengelola bidang pemasaran. Dalam upaya penetapan strategi pemasaran, dilakukan analisis pertama gambaran umum rumah sakit baik menyangkut organisasi, visi, dan misi serta produk dan penampilan tahap kedua analisis konsumen terhadap layanan jasa rumah sakit. Tahap selanjutnya dilakukan analisis SWOT, dan penentuan posisi rumah sakit. Atas dasar itu dibuat penetapan kebijakan strategi pemasaran.
Hasil analisis menunjukkan bahwa rumah sakit belum berorientasi pada pemasaran. Segmen pasar terdiri atas golongan ekonomi menengah kebawah dengan jenis pekerjaan swasta, petani, buruh, pensiunan, pegawai negeri/ABRI. Sebagian besar konsumen beragama Islam (96,05). Seluruh dokter spesialis sebagai dokter tamu dan belum optimal menjadi motivator dan atau promotor acuan kedatangan konsumen ke rumah sakit. Terhadap kualitas layanan, sebagian besar konsumen berpendapat cukup, bahkan terdapat nilai kurang dan buruk. Ini berarti perlunya peningkatan kualitas layanan. Rumah sakit sedang mengembangkan bedah kosmetik kulit. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah pada posisi yang memerlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan sarana fisik.
Sebagai saran dibuat rumusan tujuan rumah sakit yaitu agar lebih dikenal oleh masyarakat, pantas untuk dipilih dan dapat menyajikan pelayanan jasa kesehatan yang berkualitas. Strategi program meliputi pembentukan badan yang mengelola pemasaran, penambahan dan pelatihan tenaga. Tindakan lanjut dari audit pemasaran adalah memasyarakatkan tujuan organisasi kepada seluruh jajaran rumah sakit yang terlibat, pemahaman keadaan pasar sasaran, dan disusun alternatif pengembangan menyangkut produk, harga, tempat, dan promosi."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asmadi Chaidir
"Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang mematikan di Indonesia. Oleh sebab itu tidak mengherankan apabila jumlah kunjungan penderita jantung ke rumah sakit baik yang ringan sampai yang berat menunjukkan gejala peningkatan. Rencana pengembangan poliklinik jantung RSUD Pasar Rebo yang beberapa tahun yang mengalami peningkatan memerlukan beberapa paradigma baru dalam pelayanan pemasaran jantung. Pada penelitian kali ini disusun stretagi pemasaran yang tepat untuk Poliklinik jantung RSUD Pasar Rebo dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan internal melalui teknik SWOT analisis. Penyusunan strategi dtlakukan dalam tiga tahap yaitu input stage, yang menganalisis situasi untuk menentukan peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan melalui proses Consensus Decision Making (COM) dengan menggunakan alat Bantu TOWS, IE, BCG, Grand Strategi Matrik.
Berdasarkan analisis tersebut Posisi pelayanan Poliklinik jantung RSUD Pasar Rebo pada saat ini berada pada posisi future kuadran, Hold Maintain, Stars. Kemudian dengan penyesuaian (matching) antara keempat analisis tersebut diperoleh alternatif strategi yang dianjurkan yakni market penetration, market development dan product development. Strategi yang dipilih sebagai prioritas adalah product development. Startegi yang terpilih sebagai prioritas utama, yakni dengan menggunakan QSPM adalah market penetration.
Strategi pengembangan produk yang pertu dikembangkan dalam operasional adalah sebagai berikut : membentuk divisi pemasaran, mengoptimalkan promosi pelayanan jantung, distribusi ditingkatkan, melengkapi fasilitas Rumah Sakit, pasar sasaran diperjelas dengan pemetaan dan meningkatkan kualitas layanan.

Abstract
The Heart Disease is a kind of disease to make died in indonesia. Therefore make more pasient of it come to the Hospital both usually or emergency. The planning of improvement the heart Policlinic RSUD Pasar Rebo many years ago that is to improve some new paradigms for servicing the heart marketing.
These researches is arranged exactly strategic for heart Policlinic RSUD Pasar Rebo by making balanced external and internal factor through analysis SWOT Technic. The arrangement strategic is done in 3 steps namely, input stage to be analysis situation to make chance and strenght also the weakness thing by Consensus Decision Making (CDM) using TOWS, IE, BCG, Grand Strategic Matrix.
Based of this analysis, the service position of heart policlinic RSUD Pasar Rebo now days is future kuadran position hold Maintain and stars. And then to maching between the fourth analysis got some strategic alternative idest ; Market Penetration, Market Development and Product Development. The chosen strategic is product development. The chosen strategic as priority is to used QSPM market penetration.
The product strategic that must be improved in operational is ; to form marketing devision, making optimal promotion of heart service, to increase distribution, to complete facilities of Hospital, to be clear marketing by cartograpy and quality service increased."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T1216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astried Yustika Rini
"Tesis ini menganalisis mengenai penyusunan dan penetapan strategi pemasaran RS.Otorita Batam sebagai unit pelaksana teknis Badan Pengusahaan Kawasan Batam, yang di identifikasi melalui faktor internal dan faktor eksternal serta melalui analisis TOWS. Metode yang dipakai dalam penelitian ini merupakan penelitian operasional dengan disain cross sectional. Hasil penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu faktor internal dan eksternal RS.Otorita Batam, didapatkan bahwa RS.Otorita Batam saat ini berada pada posisi yang lemah dan terancam.
RS.Otorita Batam telah berusaha menyusun rencana strategisnya namun dalam bentuk yang masih sangat sederhana, belum ada penetapan segmentasi, target pasar serta positioningnya secara tertulis. Ke depan RS.Otorita Batam harus dapat menyusun dan mengimplementasikan suatu strategi pemasaran jika tidak mau tertinggal dengan Rumah Sakit lain yang ada di Pulau Batam dan sekitarnya.

This thesis analyzes the preparation and adoption of RS.Otorita Batam marketing strategies as a technical implementation unit of Badan Pengusahaan Kawasan Batam, which was identified through internal and external factors as well as through the TOWS analysis. The method used in this research is operasional research with cross sectional study. The results of research carried out by identifying the factors that affect the internal and external factors of RS.Otorita Batam, and obtained that are currently in a weak position and threatened.
RS.Otorita Batam has tried to make the strategic plan of but in a form that is still very simple, there is no determination in segmentation, target market and its positioning in a written form. Looking ahead RS.Otorita Batam should be able to formulate and implement a marketing strategy if RS.Otorita Batam do not want lto be left behind by other hospitals in Batam Island and surrounding areas."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T31705
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Satya Azyumar
"Terlepas dari seluruh tantangan yang dirinya hadapi, Sadiq Khan berhasil memenangkan pemilihan walikota London. Sehingga, penelitian ini membahas tentang faktor strategi kampanye yang dilakukan oleh Khan. Selain karena belum pernah dibahas sebelumnya, strategi Khan berhasil mengantarkan kemenangan di beberapa wilayah London yang sebelumnya merupakan daerah pendukung Partai Konservatif. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini akan menggunakan model strategi Marketing Campaign yang dikemukakan oleh Bruce I. Newman untuk menjelaskan langkah apa saja yang perlu dilalui oleh seorang kandidat dalam memenangkan kontestasi politik. Melalui tiga indikator dari model tersebut, yaitu voter segmentation, candidate positioning, dan strategy implementation, penelitian ini menjelaskan mengapa strategi yang dilakukan oleh Khan dan timnya memiliki pengaruh penting pada kemenangannya. Penelitian ini menemukan bahwa berdasarkan serangkaian pemilihan walikota, London dapat dimenangkan oleh calon yang berasal dari kelompok siapa saja dengan strategi yang tepat. Khan berhasil memposisikan dirinya sebagai sosok yang dapat diterima dan diidentifikasi oleh masyarakat London secara umum. Khan juga melakukan kampanye ke seluruh wilayah di London, berbeda dengan doughnut strategy yang sebelumnya digunakan oleh Boris Johnson. Meskipun tidak menjadi satu-satunya faktor kemenangan, strategi kampanye Khan memainkan peranan penting dalam keberhasilannya.

Despite all the challenges he faced, Sadiq Khan managed to win the London mayoral election. Thus, this study discusses the factors of the campaign strategy carried out by Khan. Apart from having never been discussed before, Khan's strategy has succeeded in delivering victory in several areas of London which were previously the area of Conservative Party. In addition, Khan also managed to ward off a series of negative campaigns from his opponent, namely Zac Goldsmith. With a qualitative approach, this research will apply the Marketing Campaign strategy model proposed by Bruce I. Newman to explain what are needed by a candidate to win a political contest. By using three indicators from the model, namely voter segmentation, candidate positioning, and strategy implementation, this study explains why the strategy adopted by Khan and his team influenced their victory. This research found that based on a series of mayoral elections, London could be won by any candidate with the right strategy. Khan has succeeded in positioning himself as a person accepted and identified by London society. Khan also campaigned throughout London, in contrast to the doughnut strategy previously used by Boris Johnson. Although it was not the only factor in the victory, Khan's campaign strategy surely played an important role in its success."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>