Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144712 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Mayan Kalingi
"Tesis ini membahas mengenai efektivitas strategi komunikasi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dalam melaksanakan Kampanye Keselamatan Pelayaran untuk membangun public awareness dengan menggunakan teknik pemasaran social. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui survei yang dilaksanaan selama satu bulan di terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Priok dengan responden 150 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan komunikasi Kampanye Keselamatan Pelayaran yang dilakukan kurang efektif karena responden lebih banyak rnengetahui tentang keselarnatan pelayaran melalui pihak operator atau penyedia jasa, bukan dari program kampanye yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Media dan waktu komunikasi yang dipilih juga kurang sesuai dengan responden. Dua iklan layanan rnasyarakat yang dikeluarkan oieh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga dievaluasi.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa responden cukup menyukai iklan tersebut. Namun, responden tidak mengenal iklan tersebut karena pemilihan waktu penayangan iklan tidak sesuai. Hasil penelitian menyarankan agar Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bekerja sama lebih erat dengan pihak operator dalam mencanangkan program Kampanye Keselamatan Pelayarannya dan juga memperhatikan pemilihan media, waktu, dan pesan yang akan disampaikan agar lebih sesuai dengan responden.

This thesis discusses the effectiveness of communication strategies undertaken by the Directorate General of Sea Transportation in implementing the Maritime Safety Campaign to build public awareness using social marketing techniques. This research is quantitative descriptive design. Data collected through surveys that was held for one month in the passenger terminal of Tanjung Priok Port with 150 respondents.
The results showed that the communications activity of Maritime Safety Campaign was less effective because more respondent knew about the safety of shipping through the operator or service provider, not from campaign program endorsed by the Directorate General of Sea Transportation. Media and conununication time was also not selected based on respondents behavior. Two public service ads released by the Directorate General of Sea Transportation is also eva1uated.
The results showed that the respondents simply liked the ad. However, respondents did not know those ads because of the timing of the ads inappropriate. The results suggested that the Directorate General of Sea Transportation cooperate more closely with the operator in the Maritime Safety Campaign in launching a program and also pay attention to media selection. time. and messages to be delivered to suit the respondents better.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T33652
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Artha Nadiny
"Strategi komunikasi merupakan hal yang penting untuk dimiliki setiap lembaga atau pun perusahaan. Strategi komunikasi yang digunakan oleh suatu lembaga/perusahaan dapat berbeda dengan lembaga/perusahaan yang lainnya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memaparkan strategi komunikasi yang digunakan oleh lembaga riset peradilan dan hukum MaPPI FHUI. Selain itu, penelitian ini juga enggali dan mengetahui lebih jelas strategi komunikasi terbaik dan yang sesuai dalam meningkatkan awareness dan engagement publik yang dapat diterapkan pada lembaga riset peradilan dan hukum MaPPI FHUI. Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivisme dan jenis penelitian eksploratif menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi pada prakteknya terkait dengan peta stakeholder yang dimiliki oleh sebuah lembaga atau perusahaan. Seperti halnya pada lembaga riset peradilan dan hukum, MaPPI FHUI harus menyesuaikan dengan stakeholder yang dimiliki. MaPPI FHUI juga memaksimalkan banyak media, baik yang konvensional maupun media digital, sebagai strategi untuk meningkatkan awareness dan engagement publik.

Communication strategy is essential for every institution or companies. Each institution or companies may apply its own unique communication strategy. This research was conducted to reveal the communication strategy of Law and Judicial Research Institution MaPPI FHUI. Furthermore, it explored the best strategy to raise public awareness and engagement for MaPPI FHUI. This research adopted post positivism paradigm and is an explorative study which used qualitative approach.
The research finding indicated that communication strategy in practice is related to stakeholder mapping of the organization or company. As a law and judicial research institution MaPPI FHUI must adapt with its stakeholders. It also must optimize various media, conventional and digital, as a strategy to spread awareness and encourage engagement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Siwi Permataningtyas
"Personal branding menjadi faktor penting dalam meningkatkan nilai jual setiap individu. Keberadaan media sosial mendukung dilakukannya personal branding. Individu dapat memanfaatkan fitur-fitur pada media sosial untuk mempresentasikan dirinya melalui konten. Content creator melakukan personal branding melalui media sosial, salah satunya Youtuber. Instagram merupakan media sosial yang fitur-fiturnya mendukung untuk personal branding, sehingga sering digunakan untuk personal branding. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui personal branding Jang Hansol sebagai Youtuber Korea berbahasa Jawa medok melalui Instagram. Metode yang digunakan pada penulisan ini adalah metode kualitatif berupa studi dokumen dan observasi. Hasil dalam penulisan ini mengungkapkan bahwa Jang Hansol melakukan personal branding dengan menggunakan Bahasa Jawa medok secara konsisten untuk berinteraksi dengan audiens di Instagram, guna menunjukkan kekhasan dirinya sebagai orang Korea berbahasa Jawa medok. Jang Hansol juga menciptakan keakraban dengan audiens menggunakan Bahasa Jawa medok. Penulisan ini menyimpulkan bahwa melalui Instagram, Jang Hansol berhasil melakukan pembentukan personal brand sebagai Youtuber Korea berbahasa Jawa medok yang akrab dengan audiensnya, sehingga Jang Hansol sebagai Youtuber memiliki segmen audiens yang luas.

Personal branding is an important factor in increasing the selling point of each individual. The existence of social media supports personal branding. Individuals can take advantage of features on social media to present themselves through content. Content creators do personal branding through social media, one of which is Youtuber. Instagram is a social media whose features support personal branding, so it is often used for personal branding. The purpose of this writing is to find out Jang Hansol's personal branding as a Korean Youtuber in Javanese through Instagram. The method used in this writing is a qualitative method in the form of document studies and observations. The results in this writing reveal that Jang Hansol does personal branding by using Javanese medok consistently to interact with audiences on Instagram, in order to show his distinctiveness as a Korean speaking Javanese medok. Jang Hansol also creates familiarity with the audience using Javanese medok. This writing concludes that through Instagram, Jang Hansol succeeded in establishing a personal brand as a Korean Youtuber in Javanese medok who is familiar with his audience, so that Jang Hansol as a Youtuber has a wide audience segment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kezia Putri Andinta
"Social Media Influencers telah menjadi alat komunikasi pemasaran yang penting karena menawarkan keterlibatan dengan sejumlah besar pembeli potensial dalam waktu singkat dengan biaya lebih rendah daripada iklan tradisional (Evans dkk, 2017 dalam Weismueller dkk, 2020). Pada sisi lain, brand sebagai aset yang paling berharga bagi setiap perusahaan, menggunakan social media influencers untuk dapat menarik partisipasi dari konsumen brand itu sendiri sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan keyakinan konsumen dalam memfasilitasi keputusan mereka dalam pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan social media influencers dalam membangun brand image dan brand awareness. Menggunakan pendekatan kualitatif, riset berbasis studi pustaka (literature review) ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa cara untuk membangun brand image dan brand awareness melalui social media influencers. Pertama melalui Influencer Identification dan Measurement. Dalam tahap ini, brand akan memilih social media influencers yang tidak hanya memiliki pengaruh yang kuat, melainkan sesuai dengan persona yang ingin brand tersebut tampilkan. Kedua, melalui interaksi Social Media Influencers dengan khalayak. Interaksi oleh social media influencer dilakukan dengan membuat konten yang dapat menarik minat publik dengan menyesuaikan konsep dengan gaya berkomunikasi dan juga keahlian social media influencer tersebut.

Social Media Influencers have become an important marketing communication tool because they offer engagement with many potential buyers in a short period at a lower cost than traditional advertising (Evans et al, 2017 in Weismueller et al, 2020). Apart from that,brand as the most valuable asset for every company, uses social media influencers to attract participation and engagement from consumers to increase consumer trust and confidence in facilitating their purchase decisions. This study aims to analyze the usage of social media influencers to build brand image and brand awareness. Using a qualitative approach, this literature review-based research reveals several ways to build brand image and brand awareness through social media influencers. Firstly, by Influencer Identification and Measurement. At this stage, the brand will choose the social media influencers that have a strong influence and fit with the persona that the brand wants to show. Secondly, by the interaction between social media influencers and their audience. Interaction with the audience will be attractive by adjusting the concept with the social media influencer’s communication expertise."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rafi Ronny Wazier
"Pandemi COVID-19 telah membatasi mobilitas sosial masyarakat dan mengakibatkan peningkatan penggunaan media sosial, di mana misinformasi sering ditemukan. Komunikasi publik merupakan salah satu cara untuk mengelola misinformasi yang ditemukan di media sosial. Satgas COVID-19 telah melakukan berbagai kegiatan, menerapkan kebijakan, dan merumuskan strategi dengan tujuan menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat. Namun, misinformasi masih sering ditemukan di media sosial dan telah mengganggu proses penanggulangan bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi upaya komunikasi publik yang telah dilakukan oleh Satgas COVID-19 dan mengoptimalkannya. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan FGD untuk mengumpulkan data dan menggunakan metode Analisis Wacana Kritis oleh Fairclough dan Wodak (1997) dan Evaluasi Kebijakan oleh Dunn (2014) untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi publik yang dilakukan oleh Satgas COVID-19 belum optimal dan masih dapat ditingkatkan lagi. Oleh karena itu, komunikasi kebencanaan perlu ditingkatkan dengan beberapa rekomendasi yang diberikan dalam penelitian ini.

The COVID-19 Pandemic has significantly limited social mobility, resulting in an increase of social media, where misinformation is often found. Public communication is one way to manage misinformation that is found in social media. Satgas COVID-19 has done various activities, implemented policies, and formulated strategies with the intention of delivering correct information to the people. However, misinformation is still frequently found in social media and has disrupted disaster management processes. This research aims to evaluatesthe public communication efforts that has been done by the Task Force, and optimalize it. The study uses Interview and FGD to collect data and uses Critical Discourse Analysis by Fairclough & Wodak (1997) and Policy Evaluation by Dunn (2014) to analyze the data. The results show that the public communication done by the task force is not yet optimal and can be further enhanced. Therefore, the disaster communication should be enhanced by several recommendations given in this study."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Nur Ashifa
"The Fortune merupakan UMKM clothing yang bergerak dalam bidang fesyen dengan gaya casual untuk kaum muda dan milenial, dengan berbagai pilihan produk mulai dari celana, baju, jaket, topi, hingga aksesoris lainnya. UMKM yang beroperasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat sudah ada sejak tahun 2019 yang awalnya hanya dijalankan dirumah, namun kini The Fortune telah memiliki distro sendiri. The Fortune memiliki tujuan untuk mendorong anak muda dan kaum milenial untuk tetap bisa tampil fashionable tanpa mengeluarkan biaya mahal. Oleh karena itu, kualitas produk sangat diutamakan dengan memerhatikan jenis, motif, hingga pilihan warna yang beragam sesuai. Sejak awal, UMKM ini menjalankan bisnisnya dengan memfokuskan komunikasinya melalui media digital seperti Instagram. Terlebih ketika pandemi saat ini. Berdasarkan data dari Kemenperin (2018), industri fesyen termasuk ke dalam 16 kelompok industri kreatif dan memberi kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 3,76% tahun 2017. Dukungan pemerintah untuk mendorong UMKM di Indonesia Go digital dan Go Global secara penuh terlebih di masa pandemi covid-19. Kampanye #SemuanyaAdaDisini dengan tujuan mendorong seluruh produk lokal agar digunakan. The Fortune sebagai salah satu brand lokal yang menyediakan produk clothing dengan berbagai jenis dan pilihan dengan tujuan menjadi solusi bagi kaum muda dan milenial yang ingin tetap tampil fashionable dengan gaya casual dan nyaman sehari-hari. The Fortune belum memanfaatkan media sosial miliknya secara maksimal dan konsisten, seperti Instagram (@thefortune_id) dimana sebagai media utama komunikasi dengan publik eksternal. Banyaknya brand lokal berbasis clothing dan distro serupa yang sudah memiliki nama di masyarakat setempat mengakibatkan konsumen lebih tertarik kepada brand tersebut dan mengakibatkan semakin tingginya kompetitor baru. Hasil wawancara bersama pemilik The Fortune dan survei online, ditemukan data yang relevan dimana The Fortune membutuhkan strategi komunikasi yang efektif dalam rangka meningkatkan brand awareness. Terlebih adanya tren media digital seperti media sosial dan marketplace yang digunakan sebagai platform untuk berkomunikasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan brand awareness The Fortune adalah dengan melakukan pendekatan hubungan masyarakat pemasaran dengan mengedukasi tentang brand clothing dan merek The Fortune. Belum banyak masyarakat yang mengetahui dan mengenal The Fortune serta produknya sehingga brand awareness dan interaksi dengan audiens masih rendah. Meningkatkan brand awareness The Fortune dengan melakukan beberapa program yang dapat menginformasikan pesan dan meningkatkan dari target khalayak, agar The Fortune lebih dikenal di masyarakat. Target khalayaknya berupa laki-laki dan perempuan berusia 17 - 40 tahun dengan endapatan middle hingga high income, pekerjaan; pelajar, mahasiswa, pekerja muda ,wirausaha, jobseeker. berdomisili di Provinsi Nusa Tenggara Barat khususnya Pulau Lombok. Memiliki gaya hidup fashionable dan memiliki ketertarikan dengan brand clothing serta fashion/style, suka berpenampilan dengan gaya casual, gemar berinteraksi, dan aktif dalam melakukan pencarian maupun penyebaran konten di internet atau media sosial.

The Fortune is a clothing MSME engaged in fashion with a casual style for young people and millennials, with a wide selection of products ranging from pants, clothes, jackets, hats, to other accessories. MSMEs operating in Lombok, West Nusa Tenggara have been around since 2019 which were initially only run at home, but now The Fortune has its own distribution. The Fortune has a goal to encourage young people and millennials to still be able to look fashionable without spending a lot of money. Therefore, product quality is prioritized by paying attention to the types, motifs, and various color choices accordingly. Since the beginning, this MSME has run its business by focusing its communication through digital media such as Instagram. Especially during the current pandemic. Based on data from the Ministry of Industry (2018), the fashion industry is included in 16 creative industry groups and contributed to the national GDP by 3.76% in 2017. Government support to encourage MSMEs in Indonesia to go digital and go global in full, especially during the covid pandemic. -19. The #SemuanyaAdaDisini campaign aims to encourage all local products to be used. The Fortune as one of the local brands that provides clothing products with various types and choices with the aim of being a solution for young people and millennials who want to continue to look fashionable with a casual and comfortable everyday style. The Fortune has not utilized its social media optimally and consistently, such as Instagram (@thefortune_id) which is the main medium of communication with the external public. The large number of local clothing-based brands and similar distributions that already have names in the local community have resulted in consumers being more attracted to these brands and resulting in higher number of new competitors. The results of interviews with the owners of The Fortune and online surveys, found relevant data where The Fortune needed an effective communication strategy in order to increase brand awareness. Moreover, there are digital media trends such as social media and marketplaces that are used as platforms to communicate. One of the efforts that can be made to increase The Fortune's brand awareness is to approach the marketing public relations by educating about the clothing brand and The Fortune brand. Not many people know and know The Fortune and its products so that brand awareness and interaction with the audience is still low. Increase brand awareness of The Fortune by conducting several programs that can inform the message and increase it from the target audience, so that The Fortune is better known in the community. The target audience is men and women aged 17 - 40 years with middle to high income income, employment; students, students, young workers, entrepreneurs, jobseekers. domiciled in West Nusa Tenggara Province, especially Lombok Island. Has a fashionable lifestyle and has an interest in clothing and fashion/style brands, likes to dress in a casual style, likes to interact, and is active in searching and distributing content on the internet or social media."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Hisyam Fadhila
"Media sosial menjadi salah satu media terbesar dan cepat berkembang di era globalisasi ini. Sekitar 90% penduduk di dunia menggunakan media sosial. Media sosial sebagai sarana teknologi untuk selalu berkembang dari proses penyediaan informasi, penjualan sampai dengan komunikasi antar individu, sehingga hal ini menjadikan perusahaan dapat memanfaatkan media sosial sebagai sarana dalam berdagang dan berkomunikasi dengan pihak konsumen. Salah satunya yakni pada saat beriklan perusahaan harus memiliki strategi agar mengupayakan produk selalu tetap unggul dan menjaga pelanggan setianya. Tak terkecuali Bisnis Suplemen Evolene merupakan salah satu bisnis untuk membantu seseorang mendapatkan nutrisi dalam tubuhnya mengenalkan produk melalui media sosial, dengan menggunakan berbagai strategi iklan dalam media sosial yang saat ini dinamakan dengan content marketing sehingga memudahkan para publik mengenal produk yang dipasarkan melalui konten media sosial salah satunya Instagram. Oleh karenanya, pelaksanaan penelitian mengimplementasikan jenis metode kualitatif dengan cara wawancara dan juga observasi. Adapun hasil dari pelaksanaan penelitian diketahui bahwas melalui lama Instagram @Evoleneofficial terdapat content marketing yang telah maksimal dan relevan untuk menyiapkan konten dengan membentuk brand awareness kepada pelanggan atau konsumennya. Hal jni, memberikan informasi yang edukatif, persuasif, dan komunikatif melalui konten yang diunggah agar para konsumen mudah memahami.

Sosial media is the largest and fastest growing media in this globalization era. It’s about 90% of world's population used it. Social media as means of technology to expand from provision of information, sale, then to communicate between indivuals and their environments. So, this makes companies in using social media as trading and communicating means with all consumers. One of them, in advertising the company must have a strategy so that the product always remains superior and keeps its loyal customers. Evolene Supplement Business is no exception, which is a business to help someone get nutrition in their body by introducing products through social media, using various advertising strategies on social media which is currently called content marketing, making it easier for the public to recognize products marketed through social media content. only Instagram. Therefore, this research method uses qualitative methods through observation and interviews. The results obtained are that through Instagram @Evoleneofficial there is maximum and relevant content marketing to prepare the content by forming their own brand awereness for all consumers. This is to present persuasive, educative the communicative message or information though uploading content, it makes all consumers can understand easily. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shera Amalia Khumaira
"Kehadiran internet telah membawa perubahan terhadap pola komunikasi dalam masyarakat. Internet membuat informasi tersebar sangat cepat dan menjangkau khalayak lebih luas. Media sosial sebagai produk dari internet merupakan wadah yang memungkinkan seluruh lapisan masyarakat untuk berkomunikasi secara real- time sehingga menjadikannya media yang efektif bagi pengelolaan hubungan baik antara organisasi dengan publiknya.
Penelitian kuantitatif ini bertujuan menganalisis efektivitas penggunaan akun media sosial Twitter @TMCPoldaMetro oleh Traffic Management Centre Polda Metro Jaya dengan menggunakan metode content analysis selama satu minggu. Aspek yang diteliti adalah jumlah penambahan followers, jumlah tweet setiap harinya, jumlah retweet, jumlah favorite serta isi setiap tweet-nya. Penulis menyusun panduan analisis untuk menyamakan persepsi mengenai kategori topik tweets, dan menggunakan aplikasi statistik SPSS dalammelakukan perhitungan frekuensi.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa akun @TMCPoldaMetro dinilai informatif dan mengakomodasi kebutuhan informasi para followers-nya. Ditemukan juga bahwa masyarakat menempatkan informasi tentang lalu lintas di atas informasi-informasi lain yang disampaikan dalam akun @TMCPoldaMetro. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya informasi lalu-lintas tersebut serta pengaruh yang positif bagi kehidupan “jalanan” masyarakat atau followersnya. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rekomendasi bagi TMC Polda Metro Jaya untuk memilih informasi yang akan disampaikan melalui akun Twitter-nya.

Presence of Internet has change the patterns of communication in society. Internet makes information spread very quickly and reach a wider audience. Social media as a product of internet is a place that allows all people to communicate in real-time so that makes it an effective medium for management of an organization's relationships with its publics.
This quantitative study was to analyze the effectiveness of using social media Twitter account @TMCPoldaMetro by the Traffic Management Centre Polda Metro Jaya using content analysis method for one week. Studied aspect is number of additional followers, number of tweets per day, number of retweets, number and content of each favorite tweets. The author develop analyzes guidelines to harmonize views on the topics, tweets, and using SPSS statistical applications in calculation of the frequency.
This study concludes that the account @TMCPoldaMetro assessed informative and accommodate the information needs of its followers. It was also found that people put information about traffic above other information presented in the account @ TMCPoldaMetro. Results of this study can be used as a recommendation for TMC police to choose information to be conveyed through its Twitter account.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rayshofi Nadira Rais
"Strategi social media marketing dalam membangun brand awareness brand kosmetik di kalangan perempuan Generasi Z di Indonesia. Luxcrime telah berhasil membangun brand awareness secara efektif melalui platform social media TikTok pada konten video yang menarik dan relevan seperti tutorial makeup, interaksi dengan audiens, kolaborasi dengan influencer, dan penggunaan filter TikTok yang inovatif. Pada strategi social media marketing Luxcrime didasarkan pada lima dimensi yaitu entertainment, interaction, tendiness, customization, dan word of mouth, dengan fokus pada interaction dan trendiness. Metode penelitian yang digunakan adalah Analisis isi kuantitatif dan kualitatif. Hasil analisis dari Kualitatif dan Kuantitatif temuan ini secara khusus mendiskusikan strategi social media marketing berfokus pada interaksi dengan audiens sehingga dapat disimpulkan temuan ini menunjukkan bahwa strategi social media marketing yang efektif bagi brand kosmetik untuk perempuan generasi Z harus berfokus pada interaksi dengan audiens, mengikuti tren saat ini, dan menggunakan bahasa yang tren dan relevan dengan target pasar.
The social media marketing strategy in building brand awareness for a cosmetics brand among Generation Z women in Indonesia. Luxcrime has successfully built brand awareness effectively through the TikTok social media platform with engaging and relevant video content such as makeup tutorials, audience interaction, influencer collaborations, and innovative use of TikTik filters. Luxcirime’s social media marketing strategy is based on five dimensions: entertainment, interaction, trendiness, customization, and word of mouth , with a focus on interaction and trendiness. The research method used is quantitative and qualitative content analysis. The results of the qualitative and quantitative analysis specifically discuss social media marketing strategies focusing on audience interaction, thus concluding that effective social media strategies for cosmetics brands targeting Generation Z women should focus on audience interaction, following current trends, and using language the is trendy and relevant to the target market."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>