Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170366 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rosiah
"Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) adalah sebuah suatu usaha dibidang jasa pelayanan kesehatan yang dibentuk dan didirikan oleh Pemda Provinsi setempat untuk dapat memberikan pelayanan bagi masyarakat daerah tersebut dan sekitarnya. Salah satu kegiatan yang menunjang mutu pelayanan adalah logistik Rumah Sakit, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dibutuhkan penyediaan alat kedokteran yang berperan langsung terhadap pelayanan. RSUD Pasar Rebo adalah R.S. milik Pemda DKI Jakarta sehingga pengadaan barang alat kedokterannya harus mengaeu pada peraturan dan kebijakan pemerintah, dilaksanakan oleh PPBJU /Panitia Pengadaan Barang/jasa Unit. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yaitu berupa analisa proses pengadaan alat-alat kedokteran yang dibutuhkan bagi pelayanan medis kepada pasien, yang berupa penelusuran dokumen,wawancara mendalam ataupun observasi dilapangan.
Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa dalam pengadaan barang di RSUD khususnya alat-alat kedokteran dibutuhkan tenaga PPBJU yang terampil dan memenuhi persyaratan, tenaga dengan kriteria persyaratan tersebut terbatasKendala lain terlambat turunnya anggaran dari pemda sehingga pengadaan barang Alat kedokteran menjadi terhambat karena terbatasnya waktu. Honor panitia yang jelas aturan kebijakannya berasal dari APBD sedangkan dari anggaran BLUD belum jelas aturan kebijakannya. Sistem penyusunan dokumenpun cukup rumit sehingga membutuhkan kecermatan, ketelitian,dan pengalaman dari PPBJU. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi RSUD Pasar Rebo khususnya bagi direktur clan tenaga PPBJU, maupun RSUD lain diwilayah DIU Jakarta sehingga dapat meningkatkan kinerja di bidang pengadaan barangijasa kebutuhan Rumah Sakit.
.....District General Hospital is a business in a health service which was formed and founded by the local Provincial Government to provide services for the community and surrounding area. One of the activities that support the quality of services is the Hospital Logistics, to improve health services must be needed availability of Medical Equipment that contribute directly to the services. RSUD Pasar Rebo is a Hospital owned by Jakarta Government's which the procurement of the medical equipment must refer to the regulations and government policies, implemented by PPBJU / Committee Procurement Goods/Services Unit. The method of research used is descriptive qualitative, with analysis of the procurement process of medical equipment required for medical services to patients, in the form of a document search, interviews or field observations.
The results of this study illustrate that in the procurement of goods in hospitals, especially medical devices, PPBJU required skilled manpower and to meet requirements, which is very rarely. Other constraints of any delay with local government budget for the implementation of the procurement progarns of medical equipments because of limited time frame. Remuneration for procurement committee has a clear regulation from APBD, but from BLUD budget is not clear yet the regulation. Document preparation system is quite complicated and requires accuracy, precision, concientious and the experience of PPBM. The results of this research can be the input for the Pasar Rebo Hospital, especially for Hospital Director and PPBJU staff, as well as other hospitals in the region of Jakarta in order to improve performance in the field of government procurement needs of the Hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T34352
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Asniati Djaali
"Salah satu penyebab utama tingginya angka kematian bayi adalah masalah berat badan lahir di bawah 2500 gram (Berat Badan Lahir Rendah atau BBLR). Berdasarkan data dari Statistik Rumah Sakit Indonesia tahun 2005, sebanyak 40,7% kematian bayi terbanyak disebabkan oleh berat badan lahir yang rendah, pertumbuhan janin yang lambat, malnutrisi janin, dan gangguan yang berhubugan dengan kecukupan masa kehamilan. Berdasarkan data dari sampel penelitian, angka BBLR di RSUD Pasar Rebo pada tahun 2007 mencapai 8,7%. Pada beberapa penelitian menyebutkan bahwa karakteristik ibu hamil sangat mempengaruhi berat badan bayi yang dilahirkan, seperti umur, paritas, tingkat pendidikan, kunjungan kehamilan, usia kehamilan dan yang lainnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi berat badan bayi lahir yang dilihat melalui data rekam medis RSUD Pasar Rebo tahun 2007, dan juga untuk melihat faktor apa saja yang paling berperan dalam penentuan berat badan bayi Iahir. Beberapa variabel yang diduga mempengaruhi berat badan bayi lahir yaitu usia ibu, tingkat pendidikan ibu, paritas, usia kehamilan, kenaikan berat badan ibu selama hamil, dan kelengkapan kunjungan antenatal.
Desain studi yang digunakan adalah kroseksional dengan menggunakan data retrospektif pada rekam medis rumah sakit. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang melahirkan di RSUD Pasar Rebo pada tahun 2007, dan memiliki register atau data lengkap mengenai variabel yang diteliti, termasuk berat badan bayi pada waktu lahir, serta minimal melakukan pemeriksaan kehamilan pada trimester pertama. Sedangkan sampel diperoleh dengan teknik simple random sampling, dan besar jumlah sampel dihitung menggunakan rumus sample size uji hipotesis koefisien korelasi dengan variabel kontinyu/numerik.
Hasil analisis dan pengolahan data menunjukkan berat badan bayi lahir berdistribusi normal dengan rata-rata berat badan bayi lahir sebesar 3126,6 gram dan standar deviasi sebesar 453,655 gram. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat pendidikan, usia kehamilan, dan kenaikan berat badan ibu selama hamil berhubungan signifikan dengan berat badan bayi lahir. Berdasarkan hasil analisis regresi linier ganda, didapatkan bahwa ketiga variabel tersebut memiliki kontribusi untuk penentuan berat badan bayi lahir, dan tingkat pendidikan yang kontribusinya paling besar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi berat badan bayi lahir dengan menggunakan metode analisis yang lain mengingat angka kontribusi yang ditunjukkan relatif kecil yaitu sekitar 16%.

One of the main causes of high baby mortality rate is birth weight under 2500 gram (low birth weight / LBW). Based on data from Indonesian Hospital Statistics in 2005, as much as 40,7% baby’s death is caused by low birth weight, intrauterine growth restriction, fetal malnutrition, and problems related with term of pregnancy. Based on data from sample, LBW in RSUD Pasar Rebo in 2007 reached 8,7%. Some research concluded characteristics of mother that influence baby birth weight, i.e. age, parity, education level, ante natal care visit, term of pregnancy, and many more.
The aim of this research is to know the factors that influence baby birth weight which observed from medical record in RSUD Pasar Rebo in 2007, and to see which factor that influence the most in predicting baby birth weight. Some variables which suspected in influencing baby birth weight are maternal age, maternal education level, parity, term of pregnancy, weight-gained during pregnancy, and accomplishment of antenatal care visit.
The design of this study is cross-sectional by using retrospective data in hospital medical record. The population of this study is all mothers who gave birth in RSUD Pasar Rebo in 2007, and have complete registration and data in variables that observed, including baby birth weight, and at least did antenatal care visit in the first trimester. Samples are obtained by simple random sampling, and the amount of samples are measured using correlation coeficient hypothesis testing sample size f0l'l"l1l.ll3 with continuous / numerical variable. Data processing and analysis showed that baby birth weight are distributed normally with mean 3126.6 gram and 453.655 gram standard deviation.
The analysis showed that education level, term of pregnancy, and weight-gained during pregnancy is significantly related with baby birth weight. Based on double linear regretion analysis, those three variables have contribution in predicting baby birth weight, and education level contribute the most. The result of this study about factors that influence baby birth weight is expected to be developed further with other analysis method, with consideration that the contribution level is relatively small, i.e. approximately 16%.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T33966
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Arofani
"Skripsi ini membahas peran sistem informasi dalam mengoordinasikan unit-unit untuk pelayanan rawat inap di RSUD Pasar Rebo tahun 2009. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode wawancara mendalam dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi terkomputerisasi memudahkan pertukaran informasi antarunit. Permasalahan yang ditemukan adalah kurangnya jumlah karyawan, kesulitan menggunakan komputer ketika jaringan sedang sibuk, kurangnya jumlah dan kualitas printer di beberapa unit (seperti kasir dan admission) serta kesulitan mendapatkan data yang dikarenakan perawat dan dokter masih mengisi data klinis pasien secara manual dan mengambil hasil pemeriksaan.
Saran dari penulis adalah menambah dan memperbaiki infrastruktur sistem informasi rawat inap (dari segi software dan hardware), merencanakan pengembangan sistem informasi untuk perawat, evaluasi terhadap penggunaan aplikasi sistem informasi, serta melakukan perhitungan kebutuhan jumlah karyawan dan memenuhi kebutuhan tersebut.

The focus of this thesis is the role of information system in coordinating the units for inpatient department service at Pasar Rebo District General Hospital in 2009. This research is a qualitative research with indepth interview and observation method.
Result of research shows that computerized information systems facilitates the information exchange among units. Problems that were found are the lack of number of employees; difficulties in using computer at busy hours; the lack of quantity and quality of the printer in some units (such as cashier and admission); difficulties of getting data that is because the nurses and doctors are still giving the patients? clinical data manually; nurses are still taking the results of the laboratory and radiology examination manually.
Author's suggestions are adding and improving inpatient information systems infrastructure (in terms of software and hardware), planning information system development for nurses, evaluating the use of information systems applications, calculating the number of employee needs then meet those needs.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Muldiyatno
"ABSTRAK
Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo Jakarta adalah Rumah Sakit Unit Swadana
Daerah Kelas B Non Pendidikan, berlokasi di Jl. TB. Simatupang No. 30 Jakarta 13760,
sesuai dengan misinya melayani masyarakat menengah ke bawah yang rnembutuhkan
layanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau, sedangkan visinya adalah menjadi salah
satu dari tiga rumah sakit swdana di Indonesia yang terbaik dalam pelayanan Gawat
Darurat dan Pelayanan Rawat Jalan.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keadaan yang terjadi di Instalasi Pemeliharaan
Rumah Sakit RSUD Pasar Rebo, dimana program pelaksanaan pemeliharaan alat medis
belum dijalankan secara optimal. Dari analisa situasi yang ada ditemukan bahwa alokasi
anggaran pemeliharaan alat medis masih rendah, yaitu untuk alokasi anggaran di tahun
2001 untuk anggaran pemeliharaan sebesar Rp. 2.000.000.000,- atau 8 % dan total
aggaran rumah sakit yang sebesar Rp. 24.450.000.000,-, sedanglcan khusus anggaran
pemeliharaan alat medís sebesar Rp. 151.200.000,- atau 0.6 %. Pada an.ggaran tahun
2002 alokasi anggaran PSRS sebesar Rp. 3.033.000.000,- atau J % dan total anggaran
rurnali sakit yang sebesar Rp. 26.579.000.000,- khusus unluk anggaran pemeliliaraan alat
medis sebesar Rp. 559.741.049,- atan 2 % dan total anggaran nunafl saldt, setain itu
adanya pengeluaran biaya perbaikan alat medis ( X - Ray ) yang meiicladak sebesar Rp.
190.000.000,- di tahun 2000. Pada tahun 2003 direncanakan akan dilakukan perubahan
badan hukum RSUD Pasar Rebo dan Unit Swadana menjadi Bailan Usaha Milik Daerah.
Dengan latar belakang ini, dilakukan penelitian dengan tujuan memperoleh
gambaran proses pemeliharaan alat - alat medís untuk merighasilkan ketersediaau alat
medis yang siap pakai gima menunjang pelayanan kepada pasien.
Jenis penelitian ini merupakan studi kasus dengan pendekatan kualltatil data dan
informasi diperoleh melalui wawancara yang mendalam dan observasi serta melihat arsip
dan dokumen yang ada di unit - unit yang terkait.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses pemeliharaan alat medís belum
dilaksanakan secara optimal, pemeliharaan hanya dilakukan atas dasar kerusakan (Break
Down Maintenance ), tidak melalui tahapan perencanaan, penetapan sistem pemeliharaan,
pelaksanaan pemeliharaan, pencatafan & pelaporan, monitoring dan evaluasi.
Berdasarkan hasil penelitian ini di?arankan agar pihak manejemen ruiuah sakit
melakukan beberapa tindakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya,
organisasi,peraturan dan kebijakan rumah sakit ( protap - protap ) pemeliharaan dan
pengoperasian alat media, diharapkan dapat mendorong peningkatan kinerja IPSRS dalam
melaksanakan proses pemeliharaan alat media sehingga menghasilkan ketersediaan alat
media yang siap pakai.

ABSTRACT
The Local Public Hospital of Pasar Rebo Jakarta is a selfund local hospital unit,
non education class B, located aL Jalan TB. Simatupang No. 30 Jakarta 13760. In
accordance with its mission to serve law middle classes society needing high quality and
affordable health care, while its vision is to become one of the these best seiflind hospital
in Indonesia which lias the best service in the emergency care unit and out patient care.
The background of this research was the condition happeriiiig at the Pasar Rebo
local public hospital maintenance installation where a program of medical equipment had
not been carried out in the optimal manner. From the analysis of the existing condition, it
was found that the alocation budget for medical equipment was still law, that is the
alocation budget in 2001 for maintenance was Rp 2.000.000.000,- or 8% of the hospital
total budget of Rp 24.450.000.000,- while the one especially for medical equipment
maintenance was Rp 151.200.000.,- or 0.6%. [n the year 2002 budget, the alocation
budget ofthe local public Hospital of Pasar Rebo was Rp 3.033.000.000,- or 11% of the
hospital total budget of Rp 26.579.000.000,- the one especially for the medical equipment
of the 559.741.049,- or 2% of the hospital total budget, besides that there was an
unexpected expenditure of Rp 190,000.000,- in 2000 to repair a medical equipment
(X Ray). In 2003 the hospital plan to change to corporate law of local public Hospital
Pasar Rebo from selifunded unit into local government company.
With this background a research was carried out with the aim to get a picture of
medicai equipment maintenance process which results in the availability of ready use
medical equipment to support service to the patients.
The type of this research was a qualitative approach the data and information were
obtain ftom in the depth interview, observation files and document study which were
available in the related units.
The result of the research showed that the process of the medical equipment
maintenance had not been done in the optimal manner. A maintenance was doue base on
break down (break down maintenance ) not on planning, decided maintenance system,
recording and rporting, monitoring and evaluation.
Based on this research it is suggested that the hospital management must take some
actions to improve the quality and quantity of human resources, organization, hospital
rules and policies (protap) in the field of medical equipment maintenance and operation, it
is hope that this can encourage the improvement of local public Hospital of Pasar Rebo
Jakarta working performance in carryng out the medical equipment maintenance process to
produce/make the availability of ready use medical equipment.

"
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T4575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Kartika Irnayanti
"Di Indonesia, presentase kasus preeklampsi dan eklampsi tergolong tidak tinggi, hanya 4,8% dari seluruh kelahiran, tetapi memiliki nilai CFR paling tinggi dibandingkan penyebab kematian ibu lainnya, yaitu 1,8%. Oleh karena itu, kasus preeklampsi umumnya akan dirujuk ke Rumah Sakit kelas III, salah satunya adalah RSUD Pasar Rebo. Karena merupakan rumah sakit rujukan, angka kejadian preeklampsi berat (PEB) di RSUD Pasar Rebo selama 5 tahun terakhir (2005-2009) cukup tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian preeklampsi berat di RSUD Pasar Rebo tahun 2007-2009. Adapun faktor-faktor tersebut terdiri dari umur ibu, jumlah kehamilan (gravida), jumlah kelahiran (paritas), riwayat aborsi, jarak kehamilan, dan kehamilan kembar. Disain penelitian adalah kasus kontrol, menggunakan data rekam medis. Sampel berjumlah 266 kasus dan 266 kontrol, yang dianalisis dengan menghitung nilai odds ratio (OR).
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan proporsi terbanyak antara kasus dengan kontrol. Umur ≥ 35 tahun (OR=2,18, 95% CI 1,42-3,34), kehamilan ≥ 5 kali (OR=2,27, 95% CI 1,14-4,50), dan kehamilan kembar (OR=6,78, 95% CI 1,52-30,36) menjadi faktor risiko kejadian preeklampsi berat di RSUD Pasar Rebo. Dinas Kesehatan dan petugas kesehatan, seperti bidan ataupun dokter, yang memberikan pelayanan ANC perlu memberikan informasi mengenai faktor risiko tersebut kepada para ibu hamil.

In Indonesia, the percentage of preeklampsia and eklampsia cases is not considered high, only 4.8% of all births, but it has the highest CFR value than other causes of maternal death, which is 1.8%. Therefore, the cases will generally referred to the third class hospital, one of which is RSUD Pasar Rebo. Because it is a referral hospital, the prevalence of severe preeclampsia in RSUD Pasar Rebo during the last 5 years (2005-2009) is quite high.
This study aims to determine the factors associated with severe preeclampsia in RSUD Pasar Rebo years 2007-2009. The factors consist of maternal age, number of pregnancies (gravida), the number of births (parity), history of abortion, pregnancy interval, and multiple pregnancy. Study design is a case-control study, using medical records data. The number of sample is 266 cases and 266 controls, which were analyzed by calculating the value of odds ratio (OR).
The results showed no difference between the highest proportion of cases and controls. Age ≥ 35 years (OR = 2.18, 95% CI 1,42-3,34), pregnancy ≥ 5 times (OR = 2.27, 95% CI 1,14-4,50), and twin pregnancies ( OR = 6.78, 95% CI 1,52-30,36) significantly associated with severe preeclampsia in RSUD Pasar Rebo. Department of Health and health workers, such as midwives and doctors, who provide ANC services should provide information about those risk factors for pregnant women.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yusniar Oesman
"RSUD Pasar Rebo merupakan rumah sakit umum pemerintah yang telah ditetapkan sebagai unit swadana daerah sesuai peraturan daerah Pemda DKI Jakarta nomor 2 tahun 1996. Sejalan dengan perkembangan rumah sakit sebagai unit swadana maka kinerja dan pendapatan operasional RSUD Pasar Rebo menunjukkan peningkatan yang membaik. Salah satu faktor dalam mempertahankan kinerja karyawan yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan adalah partisipasi aktif seluruh karyawan sehingga diperlukan motivasi kerja yang erat hubungannya dengan kepuasan kerja karyawan.
Masalah yang dihadapi dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan selain imbalan adalah mengenai insentif atau disebut sebagai jasa medik di RSUD Pasar Rebo, yang dikeluarkan berdasarkan Keputusan Direktur RSUD Pasar Rebo No.077.1/1997. Model pembagian jasa medik tersebut dirasa kurang tepat oleh sebagian karyawan terutama tenaga keperawatan.
Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan rancangan cross sectional. Didapatkan 96 sampel dari total populasi 252 karyawan tenaga keperawatan.
Dari hasil penelitian yang menyatakan tidak puas atas jasa medik berjumlah 57 orang responden
(59 %).
Dengan analisis x2 terdapat beberapa hubungan yang bermakna antara pendidikan, masa kerja, kehadiran kerja, kehadiran apel dan umur terhadap kepuasan atas jasa medik.
Pihak manajemen perlu mengkaji kembali, mendesain, atau memodifikasi faktor pendidikan, masa kerja, kehadiran kerja, kehadiran apel dan umur, guna lebih meningkatkan kepuasan atas jasa medik tenaga keperawatan.

RSUD Pasar Rebo is a state hospital, which was established as a local self-funding unit, based on local government regulation of DKI Jakarta No.2/1996. As the development of hospital, the performance and operational revenue have indicated improvement. One of factors in maintaining the performance of employees which finally improves the health treatment quality, is the active participation of employee, therefore motivation in work to which employees' satisfaction in work closely relates is needed.
There is the problem in order to motivate the employee besides the regular payment can do the implementation the management of hospital.;Paramedic Satisfaction Analysis on Medical Service System at Pasar Rebo Hospital , 1999 RSUD Pasar Rebo is a state hospital, which was established as a local self-funding unit, based on local government regulation of DKI Jakarta No.2/1996. As the development of hospital, the performance and operational revenue have indicated improvement. One of factors in maintaining the performance of employees which finally improves the health treatment quality, is the active participation of employee, therefore motivation in work to which employees' satisfaction in work closely relates is needed.
There is the problem in order to motivate the employee besides the regular payment can do the implementation the management of hospital."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T5278
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Sulastri
"Kualitas pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi oleh kualitas pelayanan keperawatan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan adalah kinerja perawat pelaksana, kinerja perawat pelaksana dapat dipengaruhi oleh keberhasilan supervisi yang dilakukan manajer keperawatan dan keberhasilan supervisi manajer keperawatan ditentukan oleh kemampuannya dalam supervisi. Kemampuan supervisi mencakup pengetahuan, entrepreneurial, intelektual, sosioemosional dan interpersonal. Kemampuan supervisi berhubungan dengan karakteristik demografi perawat manajer dan karakteristik organisasi yang terbentuk dari budaya organisasi. Hasil residensi di RSUD Pasar rebo menunjukkan 50 % kepala ruangan tidak melaksanakan supervisi, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik demografi dan karakteristik organisasi dengan kemampuan supervisi.
Penelitian ini merupakan penelitian bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di RSUD Pasar Rebo Jakarta, dengan jumlah sampel 30 perawat manajer garda depan yang merupakan total sampel. Instrumen penelitian terbagi tiga yaitu bagian pertama adalah karakteristik demografi, bagian kedua adalah karakteristik organisasi dan bagian ketiga adalah kemampuan supervisi. Mengingat jumlah sampel yang keeil, maka hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi untuk rumah sakit lain.
Karakteristik responden berumur antara 23 tahun sampai dengan 50 tahun, terbanyak adalah perempuan, pendidikan SPK dan D III keperawatan, status perkawinan sebagian besar menikah, lama bekerja antara 4 tahun sampai dengan 28 tahun, dan lama menjadi manajer 0 tahun sampai dengan 4 tahun. Hasil penelitian variabel karakteristik organisasi menunjukkan bahwa sebagian besar responder mempunyai karakteristik organisasi sedang (60%,n=30), variabel kemampuan supervisi menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai kemampuan supervisi pada tingkat sedang (60%, n=30). Karakteristik demografi tidak menunjukkan adanya hubungan yang bermakna dengan kemampuan supervisi. Sementara karakteristik organisasi menunjukkan hubungan yang bermakna dengan kemampuan supervisi.
Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada penentu kebijakan di rumah sakit untuk menetapkan peraturan agar supervisi dapat berjalan dengan baik. Perlu adanya pertimbangan ratio perawat dengan jumlah tempat tidur, perlu adanya perawat pengganti bagi perawat yang sedang melaksanakan tugas belajar, dan mengingat kemampuan supervisi sebagian besar responden berada pada tiungkat sedang, usia responden sebagian besar berada pada usia produktif maka perlu adanya penyegaran tentang menejemen keperawatan secara berkala, terutama tentang supervise.

The Relationship between Demographic Characteristics and Organization Characteristic and The Supervision Competencies Perceived by Nurse Manager at the Pasar Rebo Hospital, Jakarta Timur The quality of health care service will be affected by quality of nursing services. On the other hand the quality of nursing services will be affected by the clinical nurse's performance. The nurse clinical performance will be depended on the fulfillment of supervision function done by Nurse Managers. The success of manager in supervision will be depended on competencies from the activity. The competencies of supervision are: knowledge, entrepreneurial, intellectual, socio-emotional, and interpersonal. Supervision competencies related to demographic characteristic nurse manager and the organization characteristic which build up from the organizational cultural. The result of residence in Pasar Rebo Hospital show the figures that 50% first line nurse manager did not to do the supervision. So that this research want to know a relation between demographic characteristic, organization characteristic with the supervision competencies.
This research is analytic descriptive research with cross sectional methods. The subject research will be held in Pasar Rebo Hospital Jakarta with total 30 samples from first line nurse manager. Our research instrument will be separate from three parts. Part one is demographic characteristic, part two is organization characteristic, and the third is the competencies of supervision. Total sample is minimal so that the result of this research can not be generalization to the other hospital.
The respondents age from 23 year to 50 year. Many of them are women, and have studied at SPK and DIII Nursing Program education, marital status respondent have been married and have been working for 4 to 28 years and responsible of manager form 4 year until 4 years. The result of variable characteristic organization pointed that many of them (60%) have characteristic organization middle, variable competency supervision pointed that many of them (60%) have ability to supervision at the middle level. Demographic characteristic is not relation between capability supervision.
According to this research, we suggest that the key person which have decision in the hospital to set up or make the rules for the good supervision activity. The most important, there is must be increase ratio from nurses with the total bed. And also have another nurses for change the nurses who have following the study program, and attention to the competencies of supervision the whole respondent at the middle level, the respondent age at the productive activity so that they must have many training programs of nursing management."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T 8819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ekonugroho Budhi Prasetyo
"Perawat merupakan tenaga kesehatan yang paling lama berkontak dengan pasien Covid-19 dan sangat rentan tertular penyakit ini. Selama masa pandemi Covid-19, sejak bulan Maret 2020 hingga bulan Desember 2021 sudah terdapat 256 perawat dari 436 tenaga kesehatan di RSUD Pasar Rebo yang tertular Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sumber penularan Covid-19 pada perawat di RSUD Pasar Rebo. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional study. Sampel penelitian terdiri dari 209 orang perawat yang tertular oleh Covid-19 dan 94 orang perawat yang tidak tertular oleh Covid-19. Sampel dipilih dengan metode consecutive sampling. Analisis data menggunakan analisis bivariat dengan uji chi-square dan analisis multivariat dengan uji multiple logistic regression. Hasil penelitian ditemukan bahwa faktor yang paling berperan dalam penularan Covid-19 pada perawat di RSUD Pasar Rebo adalah kontak erat (p<0,001) dan pemakaian Alat Pelindung Diri (p<0,001). Kontak erat ini dapat terjadi di area rumah sakit atau di luar rumah sakit. Pada Perawat yang memiliki riwayat kontak erat tinggi dengan pasien Covid-19 dan memiliki praktik pemakaian Alat Pelindung Diri yang kurang baik akan lebih berisiko untuk tertular Covid-19. Peningkatan pengetahuan kepada nakes dan keluarga nakes tentang pemakaian Alat Pelindung Diri di masa pandemi perlu dilakukan guna meningkatkan kepatuhan petugas dalam pelaksanaan penggunaan Alat Pelindung Diri dan saat berkontak erat dengan pasien Covid-19

Nurses are the health workers who have had the longest contact with Covid-19 patients and are very vulnerable to contracting this disease. During the Covid-19 pandemic, from March 2020 to December 2021, there were 256 nurses from 436 health workers at Pasar Rebo Hospital who were infected with Covid-19. This study aims to analyze the source of Covid-19 transmission in nurses at Pasar Rebo Hospital. This research is a quantitative study with a cross-sectional design. The research sample consisted of 209 nurses who were infected by Covid-19 and 94 nurses who were not infected by Covid-19. The sample was selected by consecutive sampling method. Data analysis used bivariate analysis with chi-square test and multivariate analysis with multiple logistic regression. The results of the study found that the factors that most played a role in the transmission of Covid-19 to nurses at Pasar Rebo Hospital were close contact (p<0.001) and the use of PPE (p<0.001). This close contact can occur in the hospital area or outside the hospital. Nurses who have a history of high close contact with Covid-19 patients and have poor practice of using PPE will be more at risk of contracting Covid-19. Increased knowledge of health workers and health workers' families about the use of PPE during the pandemic needs to be done in order to improve officer compliance in implementing the use of PPE and when in close contact with Covid-19 patients."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiyanto Nagawidjaja
"RSUD Pasar Rebo Jakarta merupakan Rumah Sakit Unit Swadana Daerah Kelas B Non Pendidikan yang memiliki Pelayanan Medik. Salah satu Pelayanan Medik yang ada di RSUD Pasar Rebo Jakarta adalah Instalasi Kamar Operasi. Berdasarkan Gambaran Keuangan Pelayanan Medik pada Semester I Tahun Anggaran 1999/2000 (April-September) didapatkan Pendapatan Instalasi Kamar Operasi sebesar Rp 548.964.000. Sedangkan Pengeluaran Instalasi Kamar Operasi sebesar Rp 649.148.000. Dengan demikian, Kontribusi Keuangan Instalasi Kamar Operasi rendah mencapai (Rp 100.184.000) atau (3,90%) dari Total Sisa Hasil Usaha seluruh Pelayanan Medik.
Kamar Operasi merupakan salah satu Unit Pelayanan Medik yang seharusnya memberikan Kontribusi Keuangan yang baik sebagai Revenue Center. Dengan demikian, didapatkan masalah penelitian yaitu Rendahnya Kontribusi Keuangan di Instalasi Kamar Operasi. RSUD Pasar Rebo Jakarta pada Semester I Tahun Anggaran 1999/2000.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai faktor yang berhubungan dengan Rendahnya Kontribusi Keuangan Instalasi Kamar operasi di RSUD Pasar Rebo Jakarta tahun 1999/2000. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam dan data sekunder dengan menelaah data yang ada.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Faktor Rendahnya Kontribusi Keuangan Instalasi Kamar Operasi berhubungan dengan Utilisasi Kamar Operasi yang rendah, Tarif yang tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan, Piutang Pasien operasi yang besar dan Pembiayaan yang Iebih besar daripada pendapatan Kamar Operasi. Selain itu berhubungan dengan Jenis Pembayaran Pasien, Jenis Pemilihan Kelas, Jenis Operasi, Golongan Operasi dan Kebijakan di Instalasi Kamar Operasi RSUD Pasar Rebo Jakarta.
Disimpulkan bahwa untuk meningkatkan Kontribusi Keuangan Instalasi Kamar Operasi perlu adanya Kebijakan dari Manajemen Rumah Sakit dan Kegiatan Operasional untuk menanggulangi hal yang berhubungan dengan Rendahnya Kontribusi Keuangan.
Saran yang diusulkan adalah perlu adanya Kebijakan mengenai Jenis Pembayaran Pasien, Penggolongan Operasi dan Piutang yang dapat dijadikan pedoman. Selain itu disarankan untuk meningkatkan Manajemen Kamar Operasi, memberlakukan Tarif operasi yang sesuai dengan biaya yang dikeluarkan, membentuk team untuk menangani masalah Piutang dan memperbaiki Sistem Farmasi di Kamar Operasi. Yang semuanya diharapkan dapat meningkatkan Kontribusi Keuangan Instalasi Kamar Operasi di RSUD Pasar Rebo Jakarta.
Daftar bacaan : 32 (1971-1999).

Factor Analysis in Case of Low Financial Contribution from Operation Room Unit in RSUD Pasar Rebo Jakarta Year 1999/2000RSUD Pasar Rebo Jakarta is declared as a self-funding, B-class as well as non educational hospital which offers various type of medical services. One of the medical services in this hospital is the Operation Room Unit (ORU). Based on-the Financial Description for April - September 1999/2000, this unit has contributed of Rp.548.964.000,-. Unfortunately, this Operational Room Unit (ORU) has spend Rp.649.148.000,-. This number causes a negative contribution for about Rp.100.184.000,- or 3,90 percent of the Medical Services Income.
The Operation Room has been expected to become hospital revenue center. But this research has found the significant problem which is the low of financial contribution of the unit in the year of 1999/2000.
Using description analytical research with qualitative appraisal, this research aims to have the description of factors causes the low of financial contribution. Primary data is provided by deep interview and secondary data is provided by analyzing an available data.
The research shows the factors resulted in low of financial contribution has significant correlated with the low of utilization of the Operation Room, liability of operation patient and the cost of pharmacy and employee's salary. In addition patient payment,. decision of room class, type of operation, operation class and policy has contributed to the low of financial contribution.
This research suggested that to increase the financial contribution, the hospital is recommended to have policy which is used to overcome the problem causing the low of financial contribution.
It is also suggested to reevaluate the policy of the patient payment, operation classification, and standardized liability. In addition, the RSUD Pasar Reba Jakarta should consider to manage operation room better than it is today, to evaluate current price of the services, and build the team to handle the liability and pharmacy system in room operation. This recommendation will help the management of the hospital to increase the financial contribution in RSUD Pasar Rebo Jakarta.
Bibliographies : 32 (1971-1999)"
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T5057
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Setiawaty
"Berdasarkan hasil kegiatan Residensi didapatkan bahwa ada penurunan Aktivitas Gugus Kendali Mutu (GKM) sejak tahun 1996. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara mendalam dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan aktivitas. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik yang dilakukan dengan pendekatan Cross-Sectional secara kuantitatif dan kualitatif. Alat pengukur data kuantitatif adalah kuesioner terstsuktur yang disusun berdasarkan penskalaan Likert. Pengunaan data kualitatif dilakukan dengan metode wawancara mendalam. Variabel-variabel yang diteliti adalah : Faktor Lingkungan, Visi & Komitmen Manajemen, Pelatihan, Penghargaan, Keeratan, Pengetahuan, Peran Kelompok, Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan, Komunikasi, Peran Fasilitator. Analisis data terdiri dari analisis data univariat, bivariat serta analisis data kualitatif untuk memperjelas analisis kuantitatif.
Hasil penelitian niunjukkan bahwa : Ada hubungan antara Visi & Komitmen Manajemen, Pelatihan, Penghargaan, Keeratan dengan Proses GKM; tidak ada hubungan antara factor lingkungan, pengetahuan dengan proses GKM; Ada hubungan antara keeratan dengan aktivitas GKM; Ada hubungan antara proses secara keseluruhan dengan aktivitas GKM.
Saran yang diusulkan : Keterlibatan den Kanitmen Manajamenperlu terus dikembangkan;Kegiatan monitoring dan pemberian motivasi oleh Kanite QKI atau fasilitator perlu ditingkatkan; Pelatihan perlu dilaksanakan secara kontinyu, sesuai kebutuhan; Manbuat sistem penghargaan yang baik. Selanjutnya perlu diteliti lebih lanjut dari aktivitas GKM terhadap kinerja masing-masing unit.

Based on the result of resident study, it is discovered that the Quality Control Circle (QCC) Activities has been declining since 1996. Therefore, this research is aimed at analyzing and identifying the factors related to the Quality Control Circle Activities. The type of this research is descriptive-analytical which is conducted by means of quantitative and qualitative Cross-Sectional approach. The instrument for measuring the quantitative data is structured questionnaire which is compiled based on Likert Scale. The qualitative data collection is conducted by means of In-depth Interview method. The variables which are researched are : The Environment Factor, The Management's Vision and Commitment, Training, Reward System, Cohesiveness, Knowledge, Group Roles, Problem Solving & Decision Making, Communication, and The Role of Facilitators. The data analysis consists of univariate analysis, bivariate analysis, and qualitative data analysis to make the quantitative analysis clearer.
The finding of the research indicate that : There is correlation between The Management's Vision & Commitment, Training, Reward System, Cohesiveness and QC Process; There is no correlation between The Environment Factor, Knowledge and a Process; There is a correlation between Cohesiveness and 01 Activities; There is a correlation between The Process as a k hole and The ¢x Activities.
The recommendations which are put forward : The involvement and commitment of the Management should be increased; The monitoring activities should be increased and the QCC Committee or The Facilitators should be provide more motivation; The training should be conducted continually, as required; A proper reward system should be created. Subsequently it is necessary to research further the QCC Activities towards the performance of each units."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>