Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 226955 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Malakalamere, Mallhew Victor
"Industri peternakan unggas di Indonesia menjanjikan pasar yang sangat besar dan belum terpenuhi dengan baik, sehingga tingkat persaingan terns menerus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. PT XYZ yang menjadi salah satu pemain daiam industri ini mulai mengembangkan perusahaan mereka untuk dapat bersaing dan menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia. Bebernpa slrategi bisnis akan diformulasikan dan disesuaikan dengan falctor·faktor yang memengaruhl perusahaan, baik internal maupun ekstemal. Metode formulasi akan menggunakan IE Matrix, Grand Strategy Matrix, Product-Market Matrix dan Four Generic Competitive Strategies.

Poultry industry in Indonesia has a very big market opportunity. therefore raises the degree of competition in this industry. PT XYZ will expand their business and improve their position in this industry with making the new strategy. Strategy formulation will using four tools. IE Matrix, Grand Strategy Matrix, Product­ Market Matrix and Four Generic Competitive Strategies. The results of the analysis are using the Tapered Vertical Integration, Product Development and Focused Differentiation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T32397
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aqila Zafira Windasari
"Industri poultry merupakan salah satu industri di Indonesia yang memiliki fokus dalam ayam potong. Industri poultry mengalami kenaikan dalam permintaan dan untuk menjamin ketersediaan pasokan dan stabilisasi daging ayam ras diperlukan harga acuan yang mempertimbangkan harga pengiriman. Salah satu perusahaan industri poultry memiliki proses outbound logistics yang terdiri dari pengiriman dan penyimpanan. Pada bulan Oktober hingga Desember 2022, terjadi peningkatan permintaan dan juga biaya outbound logistics, dimana outbound logistics sendiri memiliki dua biaya yaitu biaya pengiriman dan biaya penyimpanan. Biaya Outbound logistics yang tinggi disebabkan oleh pemilihan dan perencanaan kendaraan yang masih belum optimal. Sehingga  diperlukan optimasi perencanaan outbound logistics yang lebih baik lagi. Penelitian ini melakukan pengembangan model optimasi untuk mengurangi biaya outbound logistics dengan metode mixed integer linear programming (MILP) menggunakan perangkat lunak LINGO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya outbound logistics memiliki penurunan dari Rp451.364.739 menjadi Rp246.817.288. Penggunaan kendaraan juga mengalami penurunan dari 229 unit menjadi 89 unit. Sedangkan utilisasi kendaraan mengalami kenaikan dari 69% menjadi 96%.

The poultry industry is one of the industries in Indonesia that has a focus on broiler chickens. The poultry industry has experienced an increase in demand and to ensure the availability of supply and stabilization of chicken meat, a reference price is needed that takes into account the shipping price. One of the poultry industry companies has an outbound logistics process which consists of shipping and storage. From October to December 2022, there was an increase in demand and also outbound logistics cost, where outbound logistics itself has two costs, namely shipping costs and storage costs. The high outbound logistics costs are caused by the selection and planning of vehicles that are still not optimal. So better optimization of outbound logistics planning is needed. This research develops an optimization model to reduce outbound logistics costs using the mixed integer linear programming (MILP) method using LINGO software. The results of the study show that the total cost of outbound logistics has decreased from IDR 451,364,739 to IDR 246,817,288. The use of vehicles also decreased from 229 units to 89 units. Meanwhile, vehicle utilization increased from 69% to 96%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afni Mai Syarah
"ABSTRAK
Menurut laporan yang diterbitkan Departemen Pertanian (2000-2003), sub-sektor peternakan selama kurun waktu 2002 telah mampu menyelesaikan dan lulus dari proses recovery pembangunan nasional. Gambaran ini ditunjukkan dari tingkat pertumbuhannya paling tinggi di antara sub-sektor lainnya di bidang pertanian yaitu tumbuh 9,4%. Namun rendahnya tingkat konsumsi daging penduduk Indonesia, hanya 7, I 0 kilogram per kapita per tahun, jika dibandingkan dengan beberapa negara tetangga di Asia Tenggara seperti Malaysia atau Thailand yang masing-masing telah mencapai 39 kilogram per kapita per tahun 16,6 kilogram. Artinya, industri peternakan Iokal masih sangat potensial untuk digarap.
Bisnis perunggasan adalah salah satu bisnis yang paling berprospek diantara berbagai jenis industri petemakan. Karena kontribusi terbesar konsumsi daging penduduk berasal daging ayam sebanyak 3,8 kilogram. Sejak Indonesia mengalami krisis, umumnya yang mampu bertahan dalam bisnis ayam potong adalah petemak menengah sampai besar dan petemak plasma yang mempunyai modal kuat. Hal ini disebabkan karena meningkatnya harga sapronak (sarana produksi temak) tidak diiringi dengan peningkatan harga ayam hidup sehingga banyak petemak mengalami kerugian. Dibandingkan petemak plasma, petemak mandiri menderita kerugian terbesar karena harus membeli pakan dan bibit sendiri dari pemasok. Sedangkan petemakan pola kemitraan, karena inti petemak plasma adalah produsen pakan dan bibit, jumlah kerugiannya tidak terlalu banyak. Dengan kata lain perusahaan integrasi adalah kompetitor sekaligus sebagai pemasok bagi petemak mandiri. Keadaan ini menyebabkan struktur pasar ayam potong bersifat monopolistik karena perusahaan integrasi mempunyai kekuatan dalam menentukan harga bibit, pakan, obat-obatan sampai harga panen.
Penulisan penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum industry peternakan ayam potong yang mencakup pola distribusi dan pemasarannya. Selanjutnya melakukan identifikasi keunggulan bersaing peternak ayam potong mandiri untuk dapat merumuskan strategi bersaing terbaik dengan mengenali faktor internal dan ekstemalnya. Faktor internal meliputi faktor-faktor yang ada dalam organisasi seperti kondisi keuangan, kemampuan sumber daya, sistim produksi dan operasi, serta cara distribusi dan pemasarannya. Sedangkan faktor eksternal dengan mengenali karakteristik industri petemakan broiler seperti pesaing, rintangan masuk, produk substitusi, serta kekuatan pembeli dan pemasok.
Data-data penelitian ini berasal dari data primer yang diperoleh dari kelompok peternak mandiri melalui wawancara secara langsung kepada ketua kelompok. Kemudian wawancara dengan beberapa tekni.si lapangan dan pemerhati masalah perunggasan. Selain itu dipakai data skunder yang merupakan kumpulan data yang diperoleh dan diolah dari laporan internal kelompok petemak mandiri, data dari PINSAR (Pusat lnformasi Harga Perunggasan Nasional), studi pustaka dan berbagai dokumen yang mendukung penelitian ini.
Berdasarkan cluster pemilihan alternatif strategi, petemak mandiri berada pada kuadran II, dengan perkembangan pasar yang cepat namun posisi bersaingnya lemah dibandingkan kompetitor utamanya petemak kemitraan dari perusahaan yang terintegrasi. altematif strategi yang paling tepat bagi petemak mandiri menghadapi persaingan dengan kompetitor yang lebih kuat posisinya adalah strategi pertumbuhan terkonsentrasi, yaitu strategi yang mengarahkan pemanfaatan sumber daya untuk mencapai pertumbuhan yang menguntungkan hanya pada satu pasar. Ada 3 altematif yang dapat dilakukan untuk membuat peternak tetap fokus pada bidang usahanya, yaitu dengan mendirikan pabrik pakan sendiri, mempunyai breeder farm sendiri atau dengan mempunyai rumah potong sendiri."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samosir, Afry Marlina
"Skripsi ini membahas tentang dugaan praktek persaingan usaha tidak sehat dalam pemusnahan bibit ayam yang dilakukan oleh tiga belas perusahaan pembibitan unggas yang bergabung dalam Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas. Dugaan tersebut diperkuat dengan adanya kesepakatan pemusnahan enam juta bibit ayam antara ketiga belas perusahaan pembibitan unggas dengan Kementerian Pertanian, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan. KPPU menduga bahwa terjadi praktek kartel yang melanggar Pasal 11 UU No. 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Adapun dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan tujuan menganalisis kesepakatan pemusnahan enam juta bibit ayam berdasarkan UU No. 5 Tahun 1999 dan Peraturan Komisi Nomor 4 Tahun 2010.

This thesis analyzes the presumption of unfair business competition in the culling of parent stock by thirteen breeding farmcompanies joined the association of breeding poultry. The assumption is reinforced by the agreement of the extermination of six million poultry between the thirteenth company poultry breeding with the Ministry of Agriculture, Director General Animal Husbandry and Animal Health. The Commission assumes that there is a cartel violating Article 11 of Law Number 5 Year 1999 on Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Business Competition. In process of writing this thesis, writer is using legal research metode to analyzing based on the Law Number 5 Year 1999 and Comission Regulation Number 4 Year 2010."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S62406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dwi Utami Dadiarto
"ABSTRAK
Industri pakan temak di Indonesia yang sebagian besar adalah industri pakan temak unggas yang merupakan komponen paling penting dalam agribisnis ayam ras, sangat tergantung pada bahan baku impor khususnya jagung, kedele dan tepung ikan. Industri ini mempunyai posisi yang strategis dalam industri petemakan khususnya perunggasan karena 70% dari biaya produksi perunggasan berasal dari biaya pakan. Apalagi hasil dari industri petemakan seperti ayam dan telur serta daging sapi termasuk
dalam sembilan bahan pokok. Oleh karenanya industri pakan temak memiliki peranan penting dalam penyediaan sumber protein yang dibutuhkan masyarakat.
Selama tahun 1998 industri pakan temak nasional mengalami penurunan kinerja yang cukup tajam. Hampir seluruh produsen pakan temak mengalami penurunan kinerja sekitar 50%, bahkan beberapa diantaranya sempat terpaksa menghentikan usahanya. Industri pakan temak dalam beberapa tahun terakhir terlihat mulai bangkit dari keterpurukannya di tahun 1998 akibat terjadinya krisis ekonomi. Bangkitnya industri pakan temak ini tidak terlepas dari mulai membaiknya permintaan, terutama oleh usaha temak ayam ras baik petelur maupun pedaging dalam beberapa tahun terakhir ini.
Pada industri ini, kualitas merupakan aspek yang sangat penting dalam bersaing dengan produk kompetitor dan secara umum dalam strategi manajemen. Selain aspek yang penting juga merupakan suatu masalah yang sangat sensitif dalam menghadapi persaingan, dan satu-satunya faktor yang langsung menentukan perusahaan. Kualitas juga merupakan faktor yang sangat penting guna bersaing dan dapat menjadi halangan bagi pesaing yang selalu ingin meningkatkan kualitas produknya. Selain itu, kualitas merupakan cerminan dari tingkat kemampuan suatu produksi dalam memformulasikan bahan baku pakan dan terlihat bagaimana produknya dapat bersaing di pasaran.
Strategi bisnis yang digunakan sangat tergantung bentuk pasar, jenis produk, produk pemula atau bukan, tingkat atau level konsumen yang akan dituju dan tujuan dari perusahaan itu sendiri. Setiap strategi mempunyai metodenya masing-masing, ada berbagai macam strategi bisnis yaitu low cost production dan concentration yang dapat berpengaruh untuk menghadapi persaingan.
Proses analisis strategi bisnis dimulai dengan menganalisis tujuan dan misi perusahaan, serta profil perusahaan, menentukan bentuk pasar kemudian menganalisis strategi bisnis perusahaan dan struktur usaha yang akan dikembangkan dalam bentuk bisnis terintergrasi. Analisis lingkungan usaha mencakup tiga faktor lingkungan yaitu lingkungan ekstemal, lingkungan internal dan lingkungan industri. Lingkungan ekstemal terdiri dari faktor ekonomi, teknologi, politik, sosial dan ekologi. Lingkungan internal terdiri dari ancaman pendatang baru, produk substitusi, kekuatan tawar-menawar dan intensitas persaingan industri sejenis.
Pembahasan mencakup kegiatan utama yaitu produksi, sistem pemasaran, struktur usaha PT. ABC pada saat ini dan aktivitas pendukung dalam penentuan harga yang diterapkan. PT. ABC akan mengembangkan struktur usahanya ke arah bisnis integrasi sampai dengan tahap pembuatan Rumah Pemotongan Ayam dan Cold Storage. Kedua usaha itu merupakan tahap yang baru dapat dilakukan oleh PT. ABC untuk menciptakan integrasi vertikal dari hulu ke hilir yang dapat mendukung industri pakan ternaknya. Hasil perbandingan pada Competitive Profile Matrix (CPM) PT. ABC menduduki urutan kedua setelah pesaing utamanya. Keunggulan utama pada CPM tersebut adalah kualitas produk dan referensi pelanggan.
Untuk menghadapi era globalisasi nanti, pihak manajemen PT. ABC harus dapat mengantisipasinya dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan program pelatihan untuk meningkatkan performa sumber daya manusianya sendiri. Penyebaran agen distribusi barn harus segera dilaksanakan dalam waktu dekat untuk mengantisipasi ekspansi bisnis, misalkan ke luar Pulau Jawa atau daerah-daerah yang berpotensi untuk membangun petemakan. Meningkatkan jumlah populasi kemitraan dengan menambah jumlah petemak mitra, hal ini dilakukan untuk dapat menyalurkan pakan temak dan DOC. Hasil dari kemitraan ini yaitu ayam broiler, dapat digunakan untuk kepentingan perusahaan ataupun dijual ke pasaran.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wahyu Priono
Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.Depdiknas 2002,
636.5 Wid n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sainsbury, David
London : Granada , 1980
636.5 SAI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suprahtomo
"ABSTRAK
Usaha Peternakan ayam adalah bidang usaha yang_ strate- ,.
gis dalam rangka·meningkatkan mutu gizi masyarakat, mencipta- kan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyar?kat.,
Balnva justru karena strategisnya bidang usaha ini, pemerintah ·· tidalc akan membiarkan bidang usaha tersebut hanya dikuasai oleh golongan ekonomi kuat saja, melainkan juga ha:rus dapat di nikmati oleh masyaralcat golongan ekonomi lemah.
Program IITK/KNI<:P Bimas Ayam berusaha untuh: meratakan - jalan agar peternak kecil dap?-t menikmatinya. Narnun demikian risiko usaha ini adalah besa:L.., ke1?atian anak ayam se¥~ktu-w~
tu karena \vabah, kesala.I:an ser..ing, bibit tidak ~ggul~ mutu ra.nswn yang kurang baik, hasil usaha mudru: busuk, turun naik- nya harga karen~ kebijaksanaan pemerintah, pemasaran yang ku- rang lancar, mempengaruhi keberhasilan peternak dalam memper-:- oleh.keuntUn.gan. Pengarlli1 selanjutnya adalah tidak. sesuai - nya renca:na pemcicilan kredit sehingga timbul tunggakan kre - dit bahkan kredit macet.
Hengingat. akan besarnya risiko yang dihadapi oleh peteJ."'nak kecil ini, rriak?- Bimas Aya.'TI tidak saja membantu modal dala.Ji.1 bentuk IaK/I\}11\:P, tetapi juga membimbing pete rnak dalam
menerapkan tehnologi peternakan ayam modern.

"
1984
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>