Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165482 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Asniati Djaali
"Salah satu penyebab utama tingginya angka kematian bayi adalah masalah berat badan lahir di bawah 2500 gram (Berat Badan Lahir Rendah atau BBLR). Berdasarkan data dari Statistik Rumah Sakit Indonesia tahun 2005, sebanyak 40,7% kematian bayi terbanyak disebabkan oleh berat badan lahir yang rendah, pertumbuhan janin yang lambat, malnutrisi janin, dan gangguan yang berhubugan dengan kecukupan masa kehamilan. Berdasarkan data dari sampel penelitian, angka BBLR di RSUD Pasar Rebo pada tahun 2007 mencapai 8,7%. Pada beberapa penelitian menyebutkan bahwa karakteristik ibu hamil sangat mempengaruhi berat badan bayi yang dilahirkan, seperti umur, paritas, tingkat pendidikan, kunjungan kehamilan, usia kehamilan dan yang lainnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi berat badan bayi lahir yang dilihat melalui data rekam medis RSUD Pasar Rebo tahun 2007, dan juga untuk melihat faktor apa saja yang paling berperan dalam penentuan berat badan bayi Iahir. Beberapa variabel yang diduga mempengaruhi berat badan bayi lahir yaitu usia ibu, tingkat pendidikan ibu, paritas, usia kehamilan, kenaikan berat badan ibu selama hamil, dan kelengkapan kunjungan antenatal.
Desain studi yang digunakan adalah kroseksional dengan menggunakan data retrospektif pada rekam medis rumah sakit. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang melahirkan di RSUD Pasar Rebo pada tahun 2007, dan memiliki register atau data lengkap mengenai variabel yang diteliti, termasuk berat badan bayi pada waktu lahir, serta minimal melakukan pemeriksaan kehamilan pada trimester pertama. Sedangkan sampel diperoleh dengan teknik simple random sampling, dan besar jumlah sampel dihitung menggunakan rumus sample size uji hipotesis koefisien korelasi dengan variabel kontinyu/numerik.
Hasil analisis dan pengolahan data menunjukkan berat badan bayi lahir berdistribusi normal dengan rata-rata berat badan bayi lahir sebesar 3126,6 gram dan standar deviasi sebesar 453,655 gram. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat pendidikan, usia kehamilan, dan kenaikan berat badan ibu selama hamil berhubungan signifikan dengan berat badan bayi lahir. Berdasarkan hasil analisis regresi linier ganda, didapatkan bahwa ketiga variabel tersebut memiliki kontribusi untuk penentuan berat badan bayi lahir, dan tingkat pendidikan yang kontribusinya paling besar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi berat badan bayi lahir dengan menggunakan metode analisis yang lain mengingat angka kontribusi yang ditunjukkan relatif kecil yaitu sekitar 16%.

One of the main causes of high baby mortality rate is birth weight under 2500 gram (low birth weight / LBW). Based on data from Indonesian Hospital Statistics in 2005, as much as 40,7% baby’s death is caused by low birth weight, intrauterine growth restriction, fetal malnutrition, and problems related with term of pregnancy. Based on data from sample, LBW in RSUD Pasar Rebo in 2007 reached 8,7%. Some research concluded characteristics of mother that influence baby birth weight, i.e. age, parity, education level, ante natal care visit, term of pregnancy, and many more.
The aim of this research is to know the factors that influence baby birth weight which observed from medical record in RSUD Pasar Rebo in 2007, and to see which factor that influence the most in predicting baby birth weight. Some variables which suspected in influencing baby birth weight are maternal age, maternal education level, parity, term of pregnancy, weight-gained during pregnancy, and accomplishment of antenatal care visit.
The design of this study is cross-sectional by using retrospective data in hospital medical record. The population of this study is all mothers who gave birth in RSUD Pasar Rebo in 2007, and have complete registration and data in variables that observed, including baby birth weight, and at least did antenatal care visit in the first trimester. Samples are obtained by simple random sampling, and the amount of samples are measured using correlation coeficient hypothesis testing sample size f0l'l"l1l.ll3 with continuous / numerical variable. Data processing and analysis showed that baby birth weight are distributed normally with mean 3126.6 gram and 453.655 gram standard deviation.
The analysis showed that education level, term of pregnancy, and weight-gained during pregnancy is significantly related with baby birth weight. Based on double linear regretion analysis, those three variables have contribution in predicting baby birth weight, and education level contribute the most. The result of this study about factors that influence baby birth weight is expected to be developed further with other analysis method, with consideration that the contribution level is relatively small, i.e. approximately 16%.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T33966
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Solihah Widyastuti
"Berat Lahir rendah terkait dengan morbiditas dan mortalitas janin dan neonatal, gangguan pertumbuhan dan perkembangan kognitif, dan penyakit kronis di kehidupan mendatang. Bayi berat lahir rendah masih merupakan masalah kesehatan utama di dunia maupun di Indonesia. Angka kejadian BBLR di Indonesia berkisar 9% (UNICEF, 2004). Kejadian BBLR terkait dengan kondisi perkembangan kesehatan ibu dan janin serta pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan hipertensi pada ibu hamil dengan kejadian bayi berat lahir rendah di Indonesia. Desain penelitian adalah kasus kontrol dengan menggunakan data Riskesdas 2007. Data dianalisis dengan analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat (regresi logistik ganda). Pada analisis bivariat hubungan hipetensi pada ibu dengan kejadian bayi berat lahir rendah didapatkan nilai OR = 2,74 (95% Cl: 1,35-5,5S). Dari hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda diperoleh adanya hubungan bermakna antara hipertensi pada ibu hamil dengan kejadian bayi berat Iahir rendah setelah dikontrol dengan variabel umur dan pendidikan sebagai konfounder dengan nilai OR = 2,38 (95% CI: l,l6-4,9l). Variabel kovariat yang terbukti signifikan secara statistik dengan kejadian bayi berat lahir rendah adalah umur dengan nilai OR = 1,98 (95% Cl: 1,22-3,22) dan pendidikan dengan nilai OR = 1,52 (95%Cl: 1,02-2,29) Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka perlu peningkatan konseling dan KIE kepada remaja dan wanita dewasa tentang faktor risiko yang dapat membahayakan kehamilan dan hasil akhir kehamilan, serta agar merencanakan kehamilan di usia yang tidak terlalu muda atau terlalu tua.

Low birth weight is associated with foetal and neonatal mortality and morbidity, inhibited growth and cognitive development, and chronic disease later in life. Low birth weight baby is still a major health problem worldwide including Indonesia. The incidence of low birth weight baby in Indonesia ranges from 9% (UNICEF, 2002). The incidence of low birth weight baby is associated with the development of maternal and foetal health and health service. The purpose of this study is to assess the relationship between maternal hypertension and low birth weight in Indonesia. Design of this study is case control using data from Riskesdas 2007. Data analysis using univariate analysis, bivariate analysis and multivariate analysis by multiple logistic regression. On bivariale analysis of relationship between matemal hypertension and low birth weight baby found OR = 2,74 (95% Cl: l,35-5,55). While through multivariate analysis by multiple logistic regression, it was obtained a very close relationship between maternal hypertension and low birth weight baby after controlling with maternal age and education as confounders, OR =2.38 (95% Cl: l,l6-4,91 ). Covariate variables that found to be statistically significant were maternal age (OR = 1,98 or 95% Cl: l,22-3,22) and education (OR = l,52 or 95%CI: 1,02-2,29) Based on these result, it is necessary to increase EIC (Education Information, and Communication) and counseling for adolescent and adult women about risk factors that endanger pregnancy and the outcome as well as planning a pregnancy not at too young or too old ages."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T33955
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Aliyah Muthi
"Kejadian BBLR di Kab. Kuningan cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2016-2018. RSUD 45 Kab. Kuningan merupakan Rumah Sakit rujukan dan memiliki kejadian BBLR cukup tinggi, menduduki peringkat ke 2 dari 10 besar penyakit pada tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR dan mengetahui hubungan faktor ibu, faktor obstetrik, faktor janin dan faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian BBLR. Jenis penelitian adalah kuantitatif menggunakan desain case control. Penelitian dilakukan dengan melihat data sekunder berupa rekam medis pasien. Jumlah sampel sebanyak 192 dengan perbandingan 1:1, sehingga total sampel sebanyak 384. Analisis data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dengan uji statistic Chi Square dan analisis multivariat menggunakan Regresi Logistik Ganda. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara jarak persalinan, usia kehamilan, komplikasi kehamilan dan bayi kembar dengan kejadian BBLR dan tidak ada hubungan antara penyakit kronis, paritas dan jenis kelamin dengan kejadian BBLR.

Low Birth Weight incidence in Kuningan Regency tends to increase from 2016-2018. Regional General Hospital 45 Kuningan District is a referral hospital and has a high incidence of LBW, ranked 2nd out of the top 10 diseases in 2017. This study aims to describe the factors related to LBW incidence and find out the relationship between maternal factors, obstetric factors, fetal factors and dominant factors associated with LBW incidence. This type of research is quantitative using a case control research design. The study was conducted by looking at secondary data in the form of patient medical records. The number of samples is 192 with a ratio of 1:1, so the total sample is 384. Analysis of the data using univariate analysis, bivariate analysis with Chi Square statistical tests and multivariate analysis using Multiple Logistic Regression. The results showed that there was a correlation between labor distance, gestational age, pregnancy complications and twins with the incidence of LBW and there was no relationship between chronic disease, parity and sex with LBW incidence."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haflina Syofianti
"Kelahiran Bayi Barat Lahir Rendah (BBLR) erat kaitannya dengan gizi ibu hamil khususnya anemia dan Kurang Energi Kronis (KEK). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh risiko KEK pada ibu hamil dan faktor lainnya terhadap BBLR di Kabupaten Sawahlunto-Sinjunjung tahun 2007. Penelitian ini merupakan analisis data sekunder, jumlah sampel 228, desain kasus kontrol. Kasus adalah BBLR dan kontrol adalah Bayi Berat Lahir Normal (BBLN). Analisis bivariat dengan uji chi square dan analisis multivariat rnenggunakan multiple logistic regression.
Hasil penelitian ditemukan pengaruh risiko KEK, Ante Natalcare (ANC) dan umur terhadap BBLR. Faktor yang paling domimn mempengaruhi BBLR adalah ibu hamil dengan risiko KEK (OR 4,8; 95% Cl 2,48-9,42), artinya ibu hamil dengan risiko KBK (LILA <23,5cm) berpeluang 4,8 kali melahirkan BBLR dibandingkan dengan ibu hamil tanpa risiko KEK (LILA >23,5cm) setelah dikontrol ANC dan umur ibu.
Dengan mencegah risiko KEK dapat mengurangi kelahiran BBLR dan kematian bayi, disarankan kepada dinas kesehatan meningkatkan deteksi dini ibu hamil risiko KEK melalui ANC, mcningkatkan KIE kepada masyarakat, penanganan yang tepat, komitmen dalam evaluasi program dan feedback laporan, advokasi dengan Pemda, DPRD dan instansi terkait.

Low birth weight (LBW) really involved to the mother nutrient especially anemia and chronic malnutrition risk. The purpose of this research is to know the risk of chronic malnutrition influenced on pregnancy and another factor to LBW at district Sawahlunto-Sijunjung on 2007. This research was performed by secondary data analysis with case controls design with minimum sample amount was specified 228, Data were with chi square and multiple logistic regression.
The observational result indicated there are influence on chronic malnutrition risk on pregnancy, ANC and mother age to LBW. The most dominant factor which is influence to LBW is chronic malnutrition risk on pregnancy with odds ratio 4,8 (95% Cl 2,48 - 9,42), it's mean is pregnancy with chronic malnutrition will face the risk 4,8 times to LBW compare to pregnancy with out risk chronic malnutrition after ANC and mother age controlled
To avoid and settles chronic malnutrition risk on pregnancy which is expected could to reduce LBW and presses infant mortality. Recommend health district office to mothers to perform early detection on risk of chronic malnutrition on pregnancy passes through ANC, increasing elucidation (communication, information and education) to community, by performing the right treatment, commitment in evaluates program and feedback on regularly report, Advocate to Government, others institution.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T33616
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nyimas Sri Wahyuni
"ABSTRAK
Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap angka kematian bayi, khususnya pada masa perinatal. Kesiapan ibu merawat BBLR di rumah memerlukan perhatian khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kelas edukasi ibu BBLR menggunakan video dan demonstrasi terhadap berat badan, pengetahuan dan keterampilan ibu dalam perawatan bayi di ruang neonatus. Rancangan penelitian ini adalah Quasi eksperimental dengan pretes-post test with control group design. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 48 ibu BBLR sesuai kriteria inklusi yang dibagi menjadi kelompok kontrol yang mendapatkan edukasi standar ruangan neonatus sebanyak 24 responden dan kelompok intervensi yang mendapatkan edukasi menggunakan video dan demonstrasi sebanyak 24 responden. Hasil analisis didapatkan bahwa peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu BBLR (p <,001) setelah mendapatkan edukasi menggunakan video dan demonstrasi. Hasil analisis terhadap berat badan badan bayi hasilnya kurang bermakna (p = ,34). Penelitian ini merekomendasikan edukasi menggunakan video ini dapat dibuat dengan format lebih kecil yang bisa disimpan ibu dalam ponsel pintar atau video dapat dibuat tersedia pada halaman web yang dapat ibu kunjungi kapan saja untuk dapat menonton ulang video edukasi yang diperlukan.

ABSTRACT
Low birth weight babies (LBW) is one of the factors that contribute to infant mortality, especially during the perinatal period. Mothers readiness to care for LBW at home requires special attention. This study aims to determine the effect of LBW mothers education classes using videos and demonstrations on maternal weight, knowledge and skills in baby care in the neonate room. The design of this study is Quasi experimental with pretest-post test with control group design. The number of samples in this study were 48 LBW mothers according to inclusion criteria which were divided into a control group that received neonatal room standard education of 24 respondents and an intervention group that received education using video and demonstrations of 24 respondents. The results of the analysis I found that the increase in knowledge and skills of LBW mothers and LBW weight in the intervention group was higher than in the control group (p <.001), although after being tested between LBW weight groups the results were less significant (p = .34). This research recommends that education using this video can be made in a smaller format that mothers can store on a smart phone or videos can be made available on web pages that mothers can visit at any time to be able to watch educational videos as needed."
2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Cahyaningsih
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kelahiran BBLR di
RSUD Kabupaten Bekasi. Hal ini berkaitan erat dengan kematian, kesakitan, dan
dampaknya di kemudian hari. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif
sederhana. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling.
Jumlah sampel dalam penelitian ini 21 responden. Instrumen yang digunakan
untuk mengumpulkan data adalah kuesioner. Analisis univariat menunjukkan hasil
karakteristik bayi meliputi lahir kurang bulan, berat badan rendah, anak pertama,
dan kembar serta karakteristik ibu dengan pendidikan rendah, sosal ekonomi
rendah, terpapar asap rokok, dan inadekuat nutrisi dengan jumlah kelahiran BBLR
21 bayi dalam satu bulan. Untuk meningkatkan kemampuan merawat BBLR
diharapkan sarana dan prasarana dilengkapi, perbaikan sistim rujukan, perawat
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan.

ABSTRACT
The aim of this study was to identify the characteristics of LBW infant and mother
having LBW infant in RSUD Kabupaten Bekasi. It was chosen as it gave effect on
mortality as well as morbidity after giving birth. This study used a simple
descriptive design with total sampling technique. In got the sample, the researcher
took 21 respondents. Moreover, the researcher used questionnaire for getting data.
The univariant analysis of the 21 LBW infant giving births showed that the result
of characteristics were preterm infant, having low weight when she/he was born,
primipara, and twins. Meanwhile, the characteristics of mother having LBW
infant were low educated, low social-economic class, contaminated cigarette on
her pregnancy, and inadequate nutritions. Based on this study, there are some
recommends as follow: 1. Improve the knowledge and the skills of neonate?s
nurse, 2. Simplicity recommendation to management having complete facilities,
and 3. Referral system must be repaired."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43112
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pasmawati
"Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah berat badan saat lahir kurang dari 2500 gram, merupakan sindrom kompleks yang mencakup kelahiran premature, bayi kecil untuk usia kehamilan, ( Small for gestational age = SGA) atau kombinasi antara keduanya. BBLR dikaitkan dengan kematian janin dan neonatal serta morbiditas, menghambat pertumbuhan dan perkembangan serta meningkatkan risiko penyakit tidak menular di kemudian hari.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh anemia pada ibu hamil terhadap BBLR, dengan desain penelitian case control. Penelitian ini menggunakan data rekam medis RSUD Argamkmur, populasi penelitian ini adalah ibu yang melahirkan bayi di RSUD Arga Makmur, Bengkulu Utara tahun 2017 – 2018. Sampel penelitian terdiri dari 126 ibu yang melahirkan dengan BBLR sebagai kasus dan 126 ibu yang melahirkan dengan BBL normal (> 2500grm) sebagai kontrol.
Hasil penelitian proporsi BBLR dengan ibu hamil anemia trimester III sebesar 46,83%, lebih tinggi di bandingkan dengan proporsi BBL normal dengan ibu hamil anemia trimester III sebesar 34,13%. Nilai OR 1,70 (95% CI: 1,009 – 2.86) Ibu hamil dengan anemia pada trimester III berisiko untuk BBLR 1,70 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu hamil trimester III dengan kadar Hb normal.

Low Birth Weight (LBW) is weight at birth less than 2500 grams, is a complex syndrome that includes premature birth, small babies for gestational age (small for gestational age = SGA) or a combination of the two. LBW is associated with fetal and neonatal death and morbidity, inhibits growth and development and increases the risk of future infectious diseases.
The aim of this study is to see the effect of anemia on pregnant women on LBW, with a case control study design. This study used medical records from the Arga Makmur Regional General Hospital (RSUD), the population of this study is mothers who gave birth to babies in Arga Makmur Regional General Hospital (RSUD), North Bengkulu in 2017 - 2018. The sample of this study consist of 126 mothers gave birth with LBW as a case and 126 mothers gave birth with normal birth weight (> 2500grm) as a control.
The results of the study on the proportion of LBW with pregnant women with anemia in the third trimester is 46.83%, higher than the proportion of normal birth weight with pregnant women with anemia in the third trimester of 34.13%. OR 1.70 (95% CI: 1.009 - 2.86) Pregnant women with anemia in the third trimester are at risk for LBW 1.70 times greater than for third trimester pregnant women with normal Hb levels.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52766
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risna Yuningsih
"

Pemasangan infus perifer merupakan tindakan yang dapat menimbulkan risiko komplikasi pada bayi berat lahir rendah (BBLR). Angka kejadian flebitis pada BBLR memiliki presentase yang variatif. Penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor risiko terhadap kejadian flebitis pada BBLR diperinatologi.  Desain penelitian ini cross sectional dengan melibatkan 126 BBLR yang memenuhi kriteria inklusi. Pemilihan sampel dengan tekhnik consecutive sampling. Pengambilan data dilakukan sejak BBLR mulai terpasang infus sampai infus dilepas dengan alasan tertentu. Instrumen yang digunakan adalah skala flebitis INS dan skala nyeri neonatus (NIPS). Variabel yang berhubungan dengan kejadian flebitis dengan analisis bivariat adalah pengalaman klinis pemasang infus < 2 tahun (0,01), penggunaan pompa infus (p=0.0198), lokasi pemasangan infus (p=0,019), berat badan lahir neonatus (p=0.025) dan pemberian total parenteral nutrition (p=0.01). Faktor risiko yang paling berhubungan dengan kejadian flebitis berdasarkan analisis multivariat adalah pengalaman petugas pemasang infus < 2 tahun  (OR=26,006). sehingga dapat dijadikan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas perawat pemberi layanan di area perinatologi.

 

Kata Kunci: Infus perifer, BBLR, flebitis

 

 


Installation of peripheral infusion is an action that can cause a risk of complications in low birth weight babies (LBW). The incidence of phlebitis in LBW has a varied percentage. This study was to analyze risk factors for the incidence of phlebitis in LBW in clinical settings. The study design was cross sectional involving 126 LBW who met the inclusion criteria. Selection of samples by consecutive sampling technique. Data collection was carried out since the LBW started to infuse until the infusion was released for certain reasons. The instruments used were the scale of INS phlebitis and neonatal pain scale (NIPS). The variables associated with the incidence of phlebitis with bivariate analysis is clinical infusion installer <2 years (0.01), use of infusion pumps (p = 0.0198), location of infusion (p = 0.019), neonatal birth weight (p = 0.025) and total parenteral nutrition (p = 0.01). The risk factor most associated with the incidence of phlebitis based on multivariate analysis is the experience of infusion supervisors <2 years (OR = 26,006). so that it can be taken into consideration to improve the quality of care providers in the area of perinatology.

 

 

 

 

"
2019
T53277
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Izza Suraya
"ABSTRAK
Untuk menurunkan kematian balita 30 % dalam Millenium Development Goal tahun 2015,
ketahanan bayi neonatal perlu ditingkatkan . Terutama ketahanan hidup BBLR. Di Indonesia,
terdapat 72,4 % bayi dengan berat < 2500 gram meninggal pada masa neonatal. Salah satu usaha
meningkatkan ketahanan bayi tersebut adalah dengan melakukan intervensi pasca melahirkan,
menyegarakan waktu disusui.
Mengingat pentingnya peningkatan ketahanan hidup BBLR melalui waktu disusui pertama,
penelitian ini dilakukan. Penelitian melihat peranan waktu disusui pertama kali terhadap
ketahanan hidup BBLR pada masa 28 hari setelah kelahiran. Jika meninggal dalam kurun waktu
tersebut, maka bayi dianggap gagal bertahan. Penelitian menggunakan data SDKI 2002-2003 dan
2007. Desain studi yang digunakan adalah kohort retrospektif. Analisis hubungan tersebut
menggunakan teknik analisis survival .
Setelah dikontrol, hasil penelitian menunjukkan bahwa BBLR yang disusui pertama kali < 1
hari tidak memiliki hubungan signifikan dengan ketahanan hidup BBLR, melalui pvalue = 0.114
(HR : 2,69 95 % CI : 0,78 ? 9,18). Dengan demikian, waktu disusui pertama kali perlu
disesuaikan dengan kesiapan BBLR sehingga mendapatkan hasil yang optimal.

Abstract
To reduce child under five mortality until 30 % in Millenium Development Goal 2015,
newborn survival must be increased, especially low birth weight newborn survival. There is 72,4
% low birth weight died around 28 days after their birth. And early breastfeeding is one of many
intervention after birth.
Based on that reason, we conduct this study to know effect early breastfeeding on
newborn survival. Study will use Indonesia Demographic Health Survey 2002-2003 and 2007
with retrospective kohort as design study. This study will use survival analysis technique and
control other variabels come from baby (gender and preterm birth) , mother (parity, birth
interval, age, abortion, and complication) , health facility (ante natal care, assitance delivery,
palce of birth, delivery mode, exclusive breastfeeding, and post natal care visit), and their social
economic (wealth, mother?s education, and residence).
This study show early breastfeeding doesnt have association with low birth weight
newborn survival with pvalue = 0.114 (HR : 2,69 95 % CI : 0,78 ? 9,18). Therefore, early
breastfeeding must be well prepared to get an optimal outcome."
2012
T31744
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Dhorkas Dhonna Ruth
"Pendahuluan. Indonesia merupakan negara yang masih banyak layanan kesehatannya terletak di daerah perifer dengan fasilitas minim dan jarang memiliki tenaga ahli untuk memprediksi berat bayi saat dilahirkan.
Metode. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Kriteria inklusi ibu melahirkan anak terakhir, bayi lahir hidup, dan bayi tunggal, didapatkan sampel sebanyak 23.689.
Hasil. Variabel yang menjadi faktor risiko kejadian BBLR adalah usia kehamilan (POR 2,01), umur (POR 1,28), paritas (POR 1,56), tinggi ibu (POR 1,48), komplikasi (POR 1,46). Analisis ROC didapatkan area under curve untuk mengidentifikasi kejadian BBLR sebesar 0,602. Nilai titik potong untuk skoring prediksi 4 dan sensitivitas 59,8%.
Kesimpulan. Usia kehamilan, umur, paritas, tinggi ibu, dan komplikasi merupakan faktor risiko dan dapat digunakan untuk memprediksi bayi yang akan dilahirkan berisiko BBLR.

Introduction. Indonesia is a country that still many health services located in peripheral areas with minimal facilities and rarely have experts to predict the weight of the baby at birth.
Methods. This study using cross sectional study design. The inclusion criteria maternal last child, a baby was born alive, and a single baby, obtained a sample of 23.689.
Results. Variables are a risk factor for LBW is gestational age (POR 2,01), age (POR 1,28), parity (POR 1,56), maternal height (POR 1,48) and complications (POR 1,46). ROC analysis obtained an area under the curve to identify the LBW of 0,602. Value cut-off point for scoring 4 prediction and sensitivity of 59,8%.
Conclusion. Gestational age, age, parity, height, and complications are risk factors and can be used to predict the baby to be born at risk of LBW
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46700
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>