Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153902 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurbaiti
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T33948
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini berjudul “Tingkat kecemasan ibu primipara pasca bedah sesar
dengan anestesi spinal terhadap mobilisasi setelah 24 jam pertama". Adapun tujuan
penelitian ini untuk mendapatkan gambaran sejauhmana tingkat kecemasan ibu
primipara pasca bedah sesar dengan anestesi spinal terhadap mobilisasi setelah 24
jam pertama. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif sederhana, dengan
jumlah responden 30 orang . Tempat penelitian yang digunakan adalah Ruang IRNA
A lt.II RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Instrumen pengumpul data berupa
kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden mengalami
tingkat kecemasan sedang untuk memulai mobilisasi."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5090
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sirupang, Yafet Yanri
"Latar Belakang: Anestesi spinal adalah anestesi pilihan untuk ibu melahirkan yang menjalani bedah sesar elektif, di mana kejadian hipotensi sering terjadi akibat anestesi spinal. Perubahan fisiologis yang terkait dengan kehamilan membuat setiap ibu hamil rentan terhadap berbagai gejolak intraoperatif yang dapat mengancam kehidupan ibu dan janinnya. Pengukuran tekanan darah noninvasif (NIBP) yang intermiten mungkin gagal untuk mendeteksi episode hipotensi secara tepat waktu. Perfusion index (PI) didefinisikan sebagai rasio aliran darah pulsatil dengan aliran darah nonpulsatil yang mencerminkan tonus vaskular perifer dan digunakan sebagai prediktor kejadian hipotensi selama pembedahan sesar. Metode : Penelitian ini merupakan studi prospective observasional dengan desain uji diagnostik yang melibatkan 77 pasien wanita hamil yang menjalani prosedur bedah sesar dengan anestesi spinal di RS Cipto Mangunkusumo dan RSUD Tangerang. Anestesi spinal dilakukan pada level L3-4, menggunakan jarum Quincke 27G (gauge) dengan Bupivacain Heavy 0.5% 12,5mg dan Fentanyl 25mcg. Hipotensi ditandai sebagai penurunan 25% tekanan darah sistolik dari nilai dasar. Hasil : Nilai dasar PI dapat menjadi prediktor kejadian hipotensi pascaanestesi spinal pada bedah sesar dengan nilai cut-off 3.75 (p<0.001). Diperoleh sensitifitas sebesar 72.4% dan Spesifisitas 72.9%. Kesimpulan : Nilai dasar PI ≥ 3.75 dapat menjadi prediktor kejadian hipotensi pascaanestesia spinal pada wanita hamil yang menjalani bedah sesar.

Background: Spinal anesthesia is the anesthetic of choice for women undergoing elective cesarean delivery, where hypotension often occurs as a result of spinal anesthesia. Physiological changes associated with pregnancy make every pregnant woman vulnerable to various intraoperative shocks that can threaten the life of the mother and her fetus. Intermittent non-invasive blood pressure measurement (NIBP) may fail to timely detect episodes of hypotension. The perfusion index (PI) is characterized as the proportion of pulsatile blood stream to nonpulsatile blood stream that reflects peripheral vascular tone and is used as a predictor of the occurrence of hypotension during cesarean section. Method: This research is a prospective observational study with a diagnostic test design involving 77 pregnant female patients who underwent caesarean section procedures under spinal anesthesia at Cipto Mangunkusumo Hospital and RSUD Tangerang. Spinal anesthesia was performed at L3-4 levels, using a 27G Quincke needle (gauge) with Bupivacaine Heavy 0.5% 12.5mg and Fentanyl 25mcg. Hypotension was characterized as a 25% diminish in systolic blood pressure from standard. Results: The baseline PI value can be a predictor of the occurrence of hypotension after spinal anesthesia in cesarean section with a cut-off value of 3.75 (p<0.001). Obtained a sensitivity of 72.4% and a specificity of 72.9%. Conclusion: Baseline PI value ≥ 3.75 can be a predictor of post spinal anesthesia hypotension in pregnant women undergoing cesarean section."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian dengan judul keluhan sakit kepala klien post operasi seksio sesar
dengan anestesi spinal setelah 24 jam pertama dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan sakit kepala pada klien dengan anestesi
spinal. Penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif sederhana. Tempat
penelitian di ruang rawat kebidanan rumah sakit Muhammadiyah Taman Puring
Jakarta Selatan dengan responden 30 orang. Instrumen pengumpulan data berupa
kuisioner yang diolah dari vaniabel penelitian. Hasil penelitian didapatkan klien
dengan sakit kepala karena mobilisasi dini dan hidrasi yang kurang berjumlah 20
orang (66,67%), sakit kepala dengan hidrasi yang kurang dari 2500 ml berjumlah 10
orang (33,3%), dan sakit kepala karena mobilisasi dini berjumlah 5 orang (16,67%).
Rekomendasi yang peneliti berikan pada perawat untuk memotivasi ibu post operasi
seksio sesar untuk tidak melakukan mobilisasi sebelum 24 jam dan minum
+ 2500 ml-3000 ml per hari."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5113
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dwi Wicaksono
"Latar belakang: Operasi sesar merupakan salah satu tindakan yang paling sering
dilakukan dibidang obstetrik bahkan hingga dalam satu rumah sakit. Angka kejadian
infeksi daerah operasi sesar sangat bervariasi pada seluruh dunia berkisar pada 3-15%.
Proses terjadinya IDO merupakan suatu proses multifaktorial yang meliputi mulai dari
persiapan perioperatif, kondisi pasien, jenis operasi, jenis kuman dan lain-lain.
Tujuan: Mengetahui karakteristik pasien, pola kuman, dan faktor risiko kejadian
infeksi daerah operasi (IDO) di RSCM tahun 2016-2018.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan metode cohort
retrospective. Subyek penelitian ini merupakan pasien yang menjalani operasi sesar di
RSCM pada tahun 2016-2018 yang direkrut menggunakan metode consecutive
sampling. Dari data yang didapatkan dilakukan analisis bivariat dan multivariat untuk
menentukan faktor risiko terjadinya IDO pasca operasi sesar
Hasil: Didapatkan sebanyak 2.052 kasus yang memenuhi kriteria inklusi penelitian.
Sebanyak 85 kasus infeksi daerah operasi (IDO) didapatkan dari 2.052 tindakan yang
dilakukan (4,14%). Sebanyak 85 kelompok kasus IDO dan 1.967 kelompok kasus
kontrol diikutsertakan dalam analisis faktor risiko. Kuman paling sering didapatkan
pada kultur kasus infeksi daerah operasi pasca operasi sesar adalah Staphylococcus
aureus (16,5%), Klebsiella pneumoniae (12,9%), Escherischia coli (9,4%),
Enterococcus faecalis (9,4%), dan lainnya (21,2%). Variabel yang berpengaruh
terhadap kejadian IDO pasca secar adalah gawat janin (p=0,002 ;AOR = 2,265 IK95
% 1,350-3,801) dan IMT ≥30 kg/m2 (p=0,028; AOR 1,824 IK95% 1,066-3,121).
Kesimpulan: Faktor yang berpengaruh terhadap kejadian IDO pasca SC adalah gawat
janin (p=0,002 ;AOR = 2,265 IK95 % 1,350-3,801) dan IMT ≥30 kg/m2 (p=0,028;
AOR 1,824 IK95% 1,066-3,121).

Background: Caesarean section is one of the most performed operations in the field
of obstetrics and even in hospital. The incidence of infections in cesarean section varies
greatly around the world at 3-15%. Surgical site infection is a multifactorial process
that starts from the perioperative preparation, the patient, the type of surgery, the type
of germ and other factors.
Objective: To determine the characteristics of patients, bacterial patterns, and risk
factors for the incidence of surgical site infection (SSI) in Cipto Mangunkusumo
National General Hospital in 2016-2018.
Method: This study was an observational study using a retrospective cohort method.
The subject of this study were patients undergoing cesarean section in Cipto
Mangunkusumo National General Hospital in 2016-2018 recruited using consecutive
sampling method. Based on the data obtained, bivariate and multivariate analysis were
conducted to determine the factors affecting after caesarean section SSI
Result: A total of 2.052 subjects were included in the study. There were 85 cases of
surgical site infection (SSI) out of 2.052 operations (4.14 %). A total of 85 SSI case
groups and 1.967 control groups were included in the risk factor analysis. Bacteria
most commonly found in surgical site infection culture were Staphylococcus aureus
(16,5%), Klebsiella pneumoniae (12,9%), Escherischia coli (9,4%), Enterococcus
faecalis (9,4%), and others (21,2%). Variable associated with SSI in this study is fetal
distress (p=0,002 ;AOR = 2,265 CI 95 % 1,350-3,801) and BMI ≥30 kg/m2 (p=0,028;
AOR 1,824 CI 95% 1,066-3,121).
Conclusion: Factors influencing the incidence of SSI after SC was fetal distress
(p=0,002 ;AOR = 2,265 CI 95 % 1,350-3,801) and BMI ≥30 kg/m2 (p=0,028; AOR
1,824 CI 95% 1,066-3,121)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T59132
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Rezkita Andrea
"ABSTRAK
Dimulai dari data SDKI yang pertama yaitu tahun 1987 hingga yang kelima yaitu SDKI 2002-2003, terjadi peningkatan prevalensi operasi sesar, hingga pada SDKI yang terakhir (2002-2003) prevalensi operasi sesar adalah 4,1%, data tersebut diambil dari data wanita yang bersalin dalam 5 tahun terakhir (1997-2003). Berdasarkan data tersebut belum terdapat keterangan mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan persalinan melalui operasi sesar.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berbubungan dengan kejadian persalinan melalui operasi sesar (Sectio Cesarian) di Indonesia selama kurun waktu 1997-2003.
Studi ini merupakan analisis data sekunder dari data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003. Desain yang digunakan adalah desain potong lintang (cross sectional).
Dari basil analisis diketahui bahwa variabel yang berhubungan dengan persalinan melalui operasi sesar di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun (1997-2003) adalah usia ibu < 20 tahun dan > 35 tahun (OR=2.0, 95%CI: L5-2.6), primipara (OR= 1.4, 95%CI: 1.1-1.8), adanya komplikasi kehamilan (OR=3.5, 95%Cl: 2.7-4.5), adanya komplikasi persalinan (OR= 2.2, 95%CI: 1.8-2.8). Pada variabel pendidikan ibu terlihat adanya dose response relationship SMP (OR= 1, 95%Cl: 0.7-1.4), SMU (OR=1.7, 95%Cl: 1.2-2.3) yang tertinggi adalah tingkat Perguruan Tinggi (OR=2.5, 95%CI: 1.8-16), Pada variabel status ekonomi terindikasi adanya interaksi dengan fasilitas kesehatan (rumah sakit) dan terlihat adanya dose response relationship baik persalinan yang dilakukan di rumah sakil pemerintah maupun swasta. Jika persalinan dilakukan di rumah sakit pemerintah maka peluang untuk dilakukannya persalinan melalui operasi sesar adalah sebagai berikut: niiai OR di rumah sakit swasta meningkat sesuai dengan peningkatan status ekonominya (OR rendah :12; 95%C1; 6.4-22.6; OR menengah: 14.6; 95%CI: 8.0-27.0 dan OR tinggi: 25; 95%CI: 16.9-36.9) . Demikian juga dengan OR di rumah sakit pemerintah (OR rendah: LO; OR menengah: 2.8; 95% CI: 1.8-4.4; OR tinggi: 5.0; 95% CI: 15-7.4). Dan variabel pendidikan ibu terlihat pula adanya dose rensponse relationship, makin tinggi pendidikan ibu, maka peluang untuk dilakukan persalinan melalui operasi sesar makin tinggi (OR1: 1.0; 95%CI: 0.7-1.4; OR2: 1.7; 95%CI: 1.2-2.3; OIU: 2.5; 95%CI: 1.8-3.6).
Dari penelitian ini dapat disimpuikan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan persalinan melalui operasi sesar di Indonesia dalam kurun waktu 1997-2003 adalah umur ibu < 20 tahun dan > 35 tahun, paritas, adanya komplikasi kehamilan dan komplikasi persalinan, tingkat pendidikan ibu, serta joint effect antara status ekonomi responden dengan fasilitas rumah sakit yang digunakan.
Penulis menyarankan agar peneltian ini dapat dilanjutkan pada penelitian yang lebih spesifik, hubungan antara operasi sesar dengan status ekonomi responden dan keterjangkauan akses pelayanan kegawatdaruratan obstetri serta lebih mendalam dalam menganalisa statistiknya.

ABSTRAK
Starting from the first IDHS in 1987 to the fifth IDHS 2007-2003, the prevalence of sectio cesarean is increasing. The last IDHS (2002-2003) shows a prevalence of 4.1% in the last five years period (1997-2003). The data did not explain about factors related to sectio cesarean.
The objective of this study is to understand factors related to sectio cesarean in Indonesia during 1997-2003 period.
This study is an analysis of secondary data gathered through Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) 2002-2003. Design of the study is cross sectional.
The analysis shows that variables related to sectio cesarean-are mothers age <20 years and >35 years (OR 2.0; 95% CI 1.5-2.6), primipara 95%CI: 1.1-1.8), pregnancy complications (OR-3.5, 95%CI: 2.7-4.5), delivery complications (OR-2.2, 95%CI: 1.8-2.8). There is dose response relationship in mother education variable, junior high school (OR= 1, 95%CI: 0.7-1.4), senior high school (OR-1.7, 95%CI:--L2-2.3) and univeristy (Oft-2.5, 95%CI: 1.8-3.6). Socioeconomic status variable indicated an interaction with health care facility (hospital) and shows dose response relationship in oath public and private hospitals. OR in private hospitlas increased in acoordance to the increase of socioeconomic status: low socioeconomic status (OR:12; 95%CI; 6.4-22.6); middle (OR:14.6; 95%CI: 8.0-27.0) and high (OR 25; 95%CI: 16.9-36.9). Similar situation also occured at public hospital (OR low: 1.0; OR middle: 2.8; 95% CI: 1.8-4.4; OR high: 5.0; 95% CI: 3.5-7,4). Dose response relationship also appear in mother education variable, the higher mother education the higher the chance of having sectio cesarean (OR 1: 1.0; 95%CI: 0.7-1.4; OR2: 1.7; 95%Cl: 1.2-2.3: OR3: 2.5; 95%CI: 1.8-3.6 3.
This study concludes that factors related sectio cesarean in Indoneisa in the 1997-2003 period arc mothers age <20 years and >35 years, parity, pregnancy complications and delivery complications, mothers education, and joint effect between socioeconomic status and hospital facility.
It is suggested to continue the study into a more specific research on sectio cesarean and socioeconomic status and access to obstetric emergency care using a more sophisticated statistical analysis.;Starting from the first IDHS in 1987 to the fifth IDHS 2007-2003, the prevalence of sectio cesarean is increasing. The last IDHS (2002-2003) shows a prevalence of 4.1% in the last five years period (1997-2003). The data did not explain about factors related to sectio cesarean.
The objective of this study is to understand factors related to sectio cesarean in Indonesia during 1997-2003 period.
This study is an analysis of secondary data gathered through Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) 2002-2003. Design of the study is cross sectional.
The analysis shows that variables related to sectio cesarean-are mothers age <20 years and >35 years (OR 2.0; 95% CI 1.5-2.6), primipara 95%CI: 1.1-1.8), pregnancy complications (OR-3.5, 95%CI: 2.7-4.5), delivery complications (OR-2.2, 95%CI: 1.8-2.8). There is dose response relationship in mother education variable, junior high school (OR= 1, 95%CI: 0.7-1.4), senior high school (OR-1.7, 95%CI:--L2-2.3) and univeristy (Oft-2.5, 95%CI: 1.8-3.6). Socioeconomic status variable indicated an interaction with health care facility (hospital) and shows dose response relationship in oath public and private hospitals. OR in private hospitlas increased in acoordance to the increase of socioeconomic status: low socioeconomic status (OR:12; 95%CI; 6.4-22.6); middle (OR:14.6; 95%CI: 8.0-27.0) and high (OR 25; 95%CI: 16.9-36.9). Similar situation also occured at public hospital (OR low: 1.0; OR middle: 2.8; 95% CI: 1.8-4.4; OR high: 5.0; 95% CI: 3.5-7,4). Dose response relationship also appear in mother education variable, the higher mother education the higher the chance of having sectio cesarean (OR 1: 1.0; 95%CI: 0.7-1.4; OR2: 1.7; 95%Cl: 1.2-2.3: OR3: 2.5; 95%CI: 1.8-3.6 3.
This study concludes that factors related sectio cesarean in Indoneisa in the 1997-2003 period arc mothers age <20 years and >35 years, parity, pregnancy complications and delivery complications, mothers education, and joint effect between socioeconomic status and hospital facility.
It is suggested to continue the study into a more specific research on sectio cesarean and socioeconomic status and access to obstetric emergency care using a more sophisticated statistical analysis.
"
2007
T19075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryani Hartati
"Mobilisasi dini adalah salah satu tindakan keperawatan untuk meminimalkan terjadinya komplikasi. Berbagai faktor dapat mempengaruhi ibu pasca seksio sesarea untuk melakukan mobilisasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan ibu pasca seksio sesarea dalam melakukan mobilisasi dini. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan cross sectional.
Hasil penelitian ini ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara faktor pengetahuan, motivasi, dan pemberian informasi oleh petugas kesehatan terhadap tindakan mobilisasi dini dengan p value (p=0.005; α=0.05). Sedangkan faktor yang paling berpengaruh terhadap tindakan mobilisasi dini adalah faktor pemberian informasi oleh petugas kesehatan (Exp (B): 4,200).
Direkomendasikan perawat untuk memberikan informasi tentang tindakan mobilisasi dini pada ibu pasca seksio sesarea sesuai dengan standar operasional prosedur.

Early mobilization is one of the nursing interventions to minimize the occurrence of complications. Various factors can affect the post-Caesarean section mothers to accomplish early mobilization. The purpose of this study was to determine the factors related to post-cesarean mothers in performing early mobilization. This study used a quantitative method with cross-sectional approach.
The result showed that there were a significant correlation between the factors of knowledge, motivation, and information provision given by health professionals to the intervention of early mobilization with p value (p=:0.005;α=0.05). While the most affecting factor was the information provision performed by health professionals (Exp (B): 4,200).
It is recommended that nurses provide information about early mobilization to post Caesarean section mothers in accordance with standardoperatingprocedures.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T33739
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roselinda
"Angka kejadian seksio sesarea dalam kurun waktu dua dekade terakhir ini dilaporkan meningkat. Karena kemudahannya ada kecenderungan untuk melakukan SC tanpa dasar yang cukup kuat. Peningkatan SC dengan dasar indikasi yang tidak jelas mendorong Depkes RI mengeluarkan surat edaran guna menekan tindakan SC di RS rujukan/RS pendidikan sampai dibawah 20 %. Berdasarkan pada kenyataan ini, perlu dilakukan penelitian tentang faktor risiko yang berhubungan dengan SC tidak standar yang merupakan analisis terhadap data rekam medis ibu melahirkan di RS MH Thamrin Cileungsi Kabupaten Bogor Januari 2001 s/d Mei 2002.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian SC tidak standar yaitu umur ibu, paritas, masa kerja ahli kebidanan, status rujukan, kelas perawatan, cara pembayaran, perawatan pasca operasi dan kedaruratan.
Penelitian ini merupakan penelitian kasus kontrol dengan jumlah sampel yang digunakan sebesar 276 ibu bersalin dengan tindakan SC di RS MH Thamrin Cileungsi. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni 2002, dengan menggunakan lembaran pengumpul data yang dikembangkan sesuai dengan variabel yang diteliti.
Hasil penelitian menunjukkan SC tidak standar berhubungan bermakna secara statistik dengan variabel: masa kerja ahli kebidanan (OR = 0,39 p value = 0,014 95% Cl = 0,19 - 0,83), perawatan pasca operasi (OR = 5,79 p value = 0,000 95% Cl = 3,34 - 10,02).
Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara perawatan pasca operasi dengan SC tidak standar, ibu dengan perawatan pasca operasi di luar RS berisiko 5,8 kali lebih besar untuk mengalami SC tidak standar. Tindakan promosi kualitas rekam medis perlu dilakukan, terutama bagi kasus dengan perawatan pasca operasi di luar RS.
Factors Related to Non Standard SC in MH. Thamrin Hospital Cileungsi January 2001 - May 2002Number of SC was reported increased in the last two decades. Because of this easiness, it was tendency to increase SC, which not base strong enough. The improvement SC that not base real indications to push. Dept. of Health RI for takes out document for push down SC in Reconciliation Hospital/Educational Hospital until less than 20 %. Based on these facts were need to do research on learn the risk factors related to non standard SC, which to analyzed mother giving birth medical record in MH.Thamrin Hospital Cileungsi in Bogor district January 2001,until May 2002.
The aim of this research to know factors related to non standard SC, there are age, parity, duration of obgyn working state of reconciliation, class of treatment, treatment of after operation, and state of emergency.
This research was made by using case control study with 276 sample size with SC status in MH. Thamrin Hospital Cileungsi. Data collection has done in June 2002, using by form of data collection, which developed appropriate with analyzed variables.
The result of this research showed that non-standard SC is was statistically significant with duration of obgyn working (OR = 0,39, 95% Cl 0,19 - 0,83), after operation treatment (OR = 5,79 95 % CI = 3.34 - 10,02).
The conclusion that there was correlation treatment of after operation with non standard SC, mother whom has treatment of after operation outside of Hospital has 5,8 greater risk for non standard SC. Promotion to quality of medical record in need of continuous by health provider, especially to patient whom get treatment after operation outside the hospital.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T11190
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Seorang primigravida akan mengalami stressor yang lebih besar daripada seorang
multigravida dalam menghadapi proses persalinan baik spontan maupun atas indikasi
operasi. Hal ini terjadi karena belum adanya pengalaman terhadap proses persalinan jika
dibandingkan dengan seorang primigravida. Melihat fenomena yang ada dan kurangnya
riset tentang aspek psikologis ibu-ibu primigravida yang akan dllakukan tindakan operasi
seksio sesaria, maka peneliti tertarik untuk meneliti tingkat kecemasan pada ibu
primigravida yang akan dilakukan tindakan operasi seksio sesaria. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian deskriptif sederhana dengan 19 orang responden.
Instrumen yang digunakan berupa kuisioner yang berisikan tanda atau gejala kecemasan
ringan sampai dengan panik. Data dianalisa dengan menggunakan rumus mean untuk
mendapatkan tingkat kecemasan pada ibu primigravida yang akan dilakukan tindakan
operasi seksio sesaria. Analisa data di lakukan dengan menggunakan deskriptif statistik
yang diuraikan dalam bentuk tabel frekuensi dan perhitungan nilai rata-rata. Penelitian ini
menunjukan bahwa tingkat kecemasan ibu-ibu primigravida yang akan dilakukan
tindakan operasi seksio sesaria adalah kecemasan sedang dengan tanda atau gejala
antara Iain: mulut kering, anoreksia, sering buang air kecil, badan gemetar, ekspresi
wajah ketakutan, gelisah, tidak mampu rileks dan sukar tidur, meremas-remas tangan,
posisi badan sering berubah-ubah, banyak bicara, dan volume suara keras."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5121
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gemala Hatta
"ABSTRAK
Kualitas pelayanan medis hanya dapat diketahui melalui kelengkapan tindakan pelayanan yang tertuang dalam rekam medis. Kelengkapan isi rekam medis merupakan prasyarat agar dapat dilakukan penilaian pelayanan medis. Adanya peningkatan persentase bedah cesarea di RSAB Harapan Kita dalam 5 tahun terakhir mendorong kebutuhan penilaian pelayanan bedah cesarea yang ditelaah berdasarkan indikator kriteria bedah cesarea. Objektif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang kualitas pelayanan bedah cesarea dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas pelayanan bedah cesarea berdasarkan hasil telaahan rekam medis.
Dua ratus sampel rekam medis yang diambil secara random sederhana berasal dari 3054 populasi rekam medis dari semua pasien bedah cesarea dari tahun 1987-1991. Sampel rekam medis ditelaah berdasarkan indikator model pelayanan bedah cesarea primer dan sekunder.
Analisis statistik yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat dengan analisis persentase, uji Kai-Kuadrat. Selain itu digunakan koefisien kontigensi C untuk menyesuaikan (ajust) jumlah sampel.
Kualitas pelayanan bedah cesarea yang dinilai berdasarkan 6 indikator menunjukkan belum ada indikator yang diisi lengkap oleh praktisi. Secara keseluruhan kualitas kurang pelayanan bedah cesarea berdasarkan variabel senioritas, operasi dan kelas perawatan berkisar dari 1,7% hingga 89,7%. Dari sudut variabel senioritas ahli kebidanan terlihat bahwa ahli kebidanan senior (masa bakti di atas 9 tahun) lebih banyak menunjukkan kualitas layanan kurang dibandingkan dengan ahli kebidanan junior ( S 9 tahun)."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>