Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160998 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haflina Syofianti
"Kelahiran Bayi Barat Lahir Rendah (BBLR) erat kaitannya dengan gizi ibu hamil khususnya anemia dan Kurang Energi Kronis (KEK). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh risiko KEK pada ibu hamil dan faktor lainnya terhadap BBLR di Kabupaten Sawahlunto-Sinjunjung tahun 2007. Penelitian ini merupakan analisis data sekunder, jumlah sampel 228, desain kasus kontrol. Kasus adalah BBLR dan kontrol adalah Bayi Berat Lahir Normal (BBLN). Analisis bivariat dengan uji chi square dan analisis multivariat rnenggunakan multiple logistic regression.
Hasil penelitian ditemukan pengaruh risiko KEK, Ante Natalcare (ANC) dan umur terhadap BBLR. Faktor yang paling domimn mempengaruhi BBLR adalah ibu hamil dengan risiko KEK (OR 4,8; 95% Cl 2,48-9,42), artinya ibu hamil dengan risiko KBK (LILA <23,5cm) berpeluang 4,8 kali melahirkan BBLR dibandingkan dengan ibu hamil tanpa risiko KEK (LILA >23,5cm) setelah dikontrol ANC dan umur ibu.
Dengan mencegah risiko KEK dapat mengurangi kelahiran BBLR dan kematian bayi, disarankan kepada dinas kesehatan meningkatkan deteksi dini ibu hamil risiko KEK melalui ANC, mcningkatkan KIE kepada masyarakat, penanganan yang tepat, komitmen dalam evaluasi program dan feedback laporan, advokasi dengan Pemda, DPRD dan instansi terkait.

Low birth weight (LBW) really involved to the mother nutrient especially anemia and chronic malnutrition risk. The purpose of this research is to know the risk of chronic malnutrition influenced on pregnancy and another factor to LBW at district Sawahlunto-Sijunjung on 2007. This research was performed by secondary data analysis with case controls design with minimum sample amount was specified 228, Data were with chi square and multiple logistic regression.
The observational result indicated there are influence on chronic malnutrition risk on pregnancy, ANC and mother age to LBW. The most dominant factor which is influence to LBW is chronic malnutrition risk on pregnancy with odds ratio 4,8 (95% Cl 2,48 - 9,42), it's mean is pregnancy with chronic malnutrition will face the risk 4,8 times to LBW compare to pregnancy with out risk chronic malnutrition after ANC and mother age controlled
To avoid and settles chronic malnutrition risk on pregnancy which is expected could to reduce LBW and presses infant mortality. Recommend health district office to mothers to perform early detection on risk of chronic malnutrition on pregnancy passes through ANC, increasing elucidation (communication, information and education) to community, by performing the right treatment, commitment in evaluates program and feedback on regularly report, Advocate to Government, others institution.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T33616
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dhora Yufita Nurfitriani
"Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah berat badan saat lahir kurang dari 2500 gram, merupakan sindrom kompleks yang mencakup kelahiran premature, bayi kecil untuk usia kehamilan (Small for gestational age = SGA) atau kombinasi antara keduanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh anemia pada ibu hamil terhadap BBLR, dengan desain penelitian case control. Desain penelitian ini menggunakan data rekam medis RSUD KiSA Kota Depok, populasi penelitian ini adalah ibu yang melahirkan di RSUD KiSA Kota Depok Tahun 2022. Sampel penelitian terdiri dari 72 ibu yang melahirkan dengan BBLR sebagai kasus dan 72 ibu yang melahirkan dengan BBL normal (2500grm) sebagai kontrol. Hasil penelitian proporsi Anemia pada ibu hamil lebih banyak pada kelompok BBLR (43,1%) daripada yang tidak BBLR (22,2%). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara anemia ibu hamil dengan kejadian BBLR   dengan nilai P-value 0,001. (95% CI 1.88 – 13.04).  Ibu yang menderita anemia pada kehamilan memiliki resiko 4,96 kali untuk mengalami BBLR dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak anemia, setelah dikontrol variable paritas, usia kehamilan dan hipertensi.

Low Birth Weight (LBW) is a birth weight of less than 2500 grams, is a complex syndrome that includes premature birth, small babies for gestational age (SGA) or a combination of both. The purpose of this study was to see the effect of anemia in pregnant women on LBW, with a case control study design. The design of this study used medical record data at KiSA Hospital, Depok City, the population of this study were mothers who gave birth at KiSA Hospital, Depok City in 2022. The study sample consisted of 72 mothers who gave birth with LBW as cases and 72 mothers who gave birth with normal BBL (> 2500grm). ) as a control. The results of the study showed that the proportion of anemia in pregnant women was higher in the LBW group (43.1%) than those who were not LBW (22.2%). From the results of this study it can be concluded that there is a significant relationship between anemia in pregnant women and the incidence of LBW with a P-value of 0.001. (95% CI 1.88 – 13.04). Mothers who suffer from anemia in pregnancy have a 4.96 times the risk of experiencing LBW compared to pregnant women who are not anemic, after controlling for parity, gestational age and hypertension variables."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eres Inventori
"Latar belakang: Hampir tidak adanya perubahan jumlah kejadian bayi berat lahir rendah selama empat tahun terakhir merupakan suatu masalah besar, sehingga dapat berkontribusi terhadap angka kematian dan angka kesakitan bayi.
Metod: Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol, untuk melihat hubungan status anemia trimester I, II, dan selama hamil sebagai variabel utama dengan kejadian bayi berat lahir rendah setelah dikendalikan dengan umur ibu, paritas, jarak kehamilan, tinggi badan, penambahan berat badan, lingkar lengan atas, kunjungan ke palayanan kesehatan. Dari 84,98 % data register kohort ibu yang valid dibagi menjadi dUa bagian. Pertama adalah ibu yang melahirkan aterm dengan bayi lahir berat badan rendah yang dikelompokkan menjadi kasus dan kedua ibu yang melahirkan aterm dengan bayi berat badan lahir normal yang dikategorikan kelompok kontrol. Untuk kelompok kasus semua ibu yang melahirkan aterm dengan bayi berat lahir rendah tahun 2006 dan 2007 diambil sedangkan tahun 2005 dilakukan random kasus hingga memenuhi 96 kasus. Untuk kelompok kontrol dibuat kerangka sampel, dari kerangka sampel ini kemudian diambil sampel secara random, sesuai dengan tempat dan waktu dimana kasus ditemukan hingga jumlahnya 96 kontrol. Sehingga total sampel penelitian berjumlah 192 sampel. Analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda dengan interaksi antara anemia dan lingkar lengan atas ibu hamil.
Hasil: Ibu hamil yang anemia trimester I dan lingkar lengan atas kurang 23,5 cm berisiko 13,57 (95 % CI: 2,74-67,20) melahirkan bayi berat lahir rendah dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak anamia dan lingkar lengan atasnya lebih dari 23,5 cm dengan nilai p =0,001; Ibu hamil yang anemia trimester III dan lingkar lengan atas kurang 23,5 cm berisiko 7,44 (95% CI : 1,94-28,62) melahirkan bayi berat lahir rendah dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak anemia dan lingkar lengan atas lebih dari 23,5 cm dengan nilai p =0,003; Ibu hamil yang anemia selama kehamilannya (trimester I dan III) dan lingkar dengan atas kurang 23,5 cm berisiko 9,97 (95% CI: 1,81·54,79) melahirkan bayi berat lahir rendah di dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia dan lingkar lengan atas lebih dari 23,5 cm dengan niai p = 0,008.
Kesimpulan: ibu barnil yang mengalarni status goo kurang (anemia dan lingkar lengan a!aS kurang 23,5 em) memperbesar risiko kejadian baY; berat 1abir rendah di Kola Jambi taboo 2005·2001.

Background: Next to nothing is change sum up heavy baby occurrence born to lower during four the last year represent an big problem, so that earn bave contribution to mortality and number of baby painfulness.
Design: This research use design case control, to see relation of status of anemia of trimester I, II, and during pregnancy as especial variable with heavy baby occurrence born to lower after controlled with mother age, parity. apart pregnancy, high of body, heavy addition of body, circle arm to the, visit to health service. From 84,98 % data of divided to valid register cohort mother become two shares. Mother bearing a term with baby born bady weight lower grouped to become case and second mother hearing a term with heavy baby of body born normal is which group control. For the case group of all mother bearing a term with heavy baby born to lower year 2006 and 2007 taken by 2005 done by random case till fulfill 96 case. For the group control made by framework sample, from this framework sample later; then be taken by sample in random as according 10 place and time of where case found till sum up 96 control. So that totalize sample research amount to 192 sample. Analysis multivariate use test of regression logistics duplicate with interaction of between anemia and arm circumference to the pregnant mother.
Results: Pregnancy woman which anemia of trimester I and arm circumference to the less 23,5 cm risk 13,57 (95 % CI: 2,74-67,20) bearing heavy baby born to lower compared to by a pregnancy mother which the anemia do not and the arm circumference to the more than 23,5 cm with p value = 0,001; Pregnancy mother which anemia of trimester III and arm circumference to the less 23,5 cm risk 7,44 (95% CI: 1,94-28,62) bearing heavy baby born to lower compared to by a pregnancy mother which the anemia do not and the arm circumference to the more than 23,5 cm with p value=0,003; Pregnancy mother which anemia of during his pregnancy (trimester I and III) and the arm circumference to the less 23,5 cm risk 9,97 (95% CI: 1,81-54,79) bearing heavy baby born 10 lower in compared to by a mother which the anemia do not and the ann circumference to the more than 23,5 cm with p value= O,008 aras pregnant mother.
Conclusion: Pregnancy woman experiencing of status gizi less (anemia and arm circumference to the less 23,5 cm) enlarging risk of heavy baby occurrence born to lower in Kota Jambi Year 2005-2007.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21213
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Dian Ayu Agustina Fatem
"Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, balita dan ibu hamil. Apabila mengenai ibu hamil dapat berakibat buruk terhadap ibu dan janinnya, salah satunya terhadap berat lahir bayi. Indonesia merupakan salah satu negara yang masih menjadi daerah endemis malaria dimana pada tahun 2012 terdapat 417.819 kasus. Di Papua,angka Annual Paracite Incidence (API) pada tahun 2012 sebesar 85,75/1000 penduduk, sedangkan angka API di kota Jayapura menunjukkan nilai 57,29 per 1000 penduduk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status malaria pada ibu hamil dan BBLR di RSUD Abepura. Penelitian ini merupakan studi kohort retrospektif, menggunakan 540 data rekam medis pasien yang melakukan antenatal care di RSUD Abepura selama tahun 2012-2013.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kelompok responden yang mengalami malaria dalam kehamilan tidak berisiko secara statistik (Trimester pertama dengan RR 1,06 95% CI 0,42-2,72 dan p-value 0,891; trimester kedua dengan RR 0,99 95% CI 0,38-2,56 dan p-value 0,984; serta trimester ketiga dengan RR 1,01 95% CI 0,34-3,01 dan p-value 0,982) untuk melahirkan BBLR setelah dikontrol oleh variable usia gestasi dan status gizi ibu diantara ibu hamil yang anemia. Perlunya penelitian lebih lanjut dengan pengambilan sampel yang tepat dan jumlah sampel yang lebih besar.

Malaria is one of public health problem that can causes the death, especially for infants, toddlers and pregnant woman. If it touched by pregnant woman can adversely affects for the mother and their fetus. Indonesia is one of tropical countries that is still be a malaria endemic area, reported about 417.819 cases in 2012. In Papua, the number of Annual Paracite Incidence (API) in 2012 was about 85,75 per 1000 population, and the number of API in Jayapura was showed 57,29 per 1000 population. The purpose of this study was to determine the relation of malaria in pregnancy with low birth weight in RSUD Abepura. This study is a retrospective cohort that conducted through collect of 540 medical records of patients that are antenatal care in RSUD Abepura during 2012-2013.
The result found that the respondents with malaria in pregnancy didn?t have riskbut it was not statistically significant (1st trimester with RR 1,06 95% CI 0,42-2,72 and p-value 0,891; 2nd trimester with RR 0,99 95% CI 0,38-2,56 and p-value 0,984; 3rd trimester with RR 1,01 95% CI 0,34-3,01 and p-value 0,982) for having baby with low birth weight after controlling with gestational pregnancy and nutritional pregnancy in respondent with anemia. Need to do further research with a larger sample and more appropriate sampling method.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43124
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Solihah Widyastuti
"Berat Lahir rendah terkait dengan morbiditas dan mortalitas janin dan neonatal, gangguan pertumbuhan dan perkembangan kognitif, dan penyakit kronis di kehidupan mendatang. Bayi berat lahir rendah masih merupakan masalah kesehatan utama di dunia maupun di Indonesia. Angka kejadian BBLR di Indonesia berkisar 9% (UNICEF, 2004). Kejadian BBLR terkait dengan kondisi perkembangan kesehatan ibu dan janin serta pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan hipertensi pada ibu hamil dengan kejadian bayi berat lahir rendah di Indonesia. Desain penelitian adalah kasus kontrol dengan menggunakan data Riskesdas 2007. Data dianalisis dengan analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat (regresi logistik ganda). Pada analisis bivariat hubungan hipetensi pada ibu dengan kejadian bayi berat lahir rendah didapatkan nilai OR = 2,74 (95% Cl: 1,35-5,5S). Dari hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda diperoleh adanya hubungan bermakna antara hipertensi pada ibu hamil dengan kejadian bayi berat Iahir rendah setelah dikontrol dengan variabel umur dan pendidikan sebagai konfounder dengan nilai OR = 2,38 (95% CI: l,l6-4,9l). Variabel kovariat yang terbukti signifikan secara statistik dengan kejadian bayi berat lahir rendah adalah umur dengan nilai OR = 1,98 (95% Cl: 1,22-3,22) dan pendidikan dengan nilai OR = 1,52 (95%Cl: 1,02-2,29) Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka perlu peningkatan konseling dan KIE kepada remaja dan wanita dewasa tentang faktor risiko yang dapat membahayakan kehamilan dan hasil akhir kehamilan, serta agar merencanakan kehamilan di usia yang tidak terlalu muda atau terlalu tua.

Low birth weight is associated with foetal and neonatal mortality and morbidity, inhibited growth and cognitive development, and chronic disease later in life. Low birth weight baby is still a major health problem worldwide including Indonesia. The incidence of low birth weight baby in Indonesia ranges from 9% (UNICEF, 2002). The incidence of low birth weight baby is associated with the development of maternal and foetal health and health service. The purpose of this study is to assess the relationship between maternal hypertension and low birth weight in Indonesia. Design of this study is case control using data from Riskesdas 2007. Data analysis using univariate analysis, bivariate analysis and multivariate analysis by multiple logistic regression. On bivariale analysis of relationship between matemal hypertension and low birth weight baby found OR = 2,74 (95% Cl: l,35-5,55). While through multivariate analysis by multiple logistic regression, it was obtained a very close relationship between maternal hypertension and low birth weight baby after controlling with maternal age and education as confounders, OR =2.38 (95% Cl: l,l6-4,91 ). Covariate variables that found to be statistically significant were maternal age (OR = 1,98 or 95% Cl: l,22-3,22) and education (OR = l,52 or 95%CI: 1,02-2,29) Based on these result, it is necessary to increase EIC (Education Information, and Communication) and counseling for adolescent and adult women about risk factors that endanger pregnancy and the outcome as well as planning a pregnancy not at too young or too old ages."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T33955
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pasmawati
"Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah berat badan saat lahir kurang dari 2500 gram, merupakan sindrom kompleks yang mencakup kelahiran premature, bayi kecil untuk usia kehamilan, ( Small for gestational age = SGA) atau kombinasi antara keduanya. BBLR dikaitkan dengan kematian janin dan neonatal serta morbiditas, menghambat pertumbuhan dan perkembangan serta meningkatkan risiko penyakit tidak menular di kemudian hari.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh anemia pada ibu hamil terhadap BBLR, dengan desain penelitian case control. Penelitian ini menggunakan data rekam medis RSUD Argamkmur, populasi penelitian ini adalah ibu yang melahirkan bayi di RSUD Arga Makmur, Bengkulu Utara tahun 2017 – 2018. Sampel penelitian terdiri dari 126 ibu yang melahirkan dengan BBLR sebagai kasus dan 126 ibu yang melahirkan dengan BBL normal (> 2500grm) sebagai kontrol.
Hasil penelitian proporsi BBLR dengan ibu hamil anemia trimester III sebesar 46,83%, lebih tinggi di bandingkan dengan proporsi BBL normal dengan ibu hamil anemia trimester III sebesar 34,13%. Nilai OR 1,70 (95% CI: 1,009 – 2.86) Ibu hamil dengan anemia pada trimester III berisiko untuk BBLR 1,70 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu hamil trimester III dengan kadar Hb normal.

Low Birth Weight (LBW) is weight at birth less than 2500 grams, is a complex syndrome that includes premature birth, small babies for gestational age (small for gestational age = SGA) or a combination of the two. LBW is associated with fetal and neonatal death and morbidity, inhibits growth and development and increases the risk of future infectious diseases.
The aim of this study is to see the effect of anemia on pregnant women on LBW, with a case control study design. This study used medical records from the Arga Makmur Regional General Hospital (RSUD), the population of this study is mothers who gave birth to babies in Arga Makmur Regional General Hospital (RSUD), North Bengkulu in 2017 - 2018. The sample of this study consist of 126 mothers gave birth with LBW as a case and 126 mothers gave birth with normal birth weight (> 2500grm) as a control.
The results of the study on the proportion of LBW with pregnant women with anemia in the third trimester is 46.83%, higher than the proportion of normal birth weight with pregnant women with anemia in the third trimester of 34.13%. OR 1.70 (95% CI: 1.009 - 2.86) Pregnant women with anemia in the third trimester are at risk for LBW 1.70 times greater than for third trimester pregnant women with normal Hb levels.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52766
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Cahyaningsih
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kelahiran BBLR di
RSUD Kabupaten Bekasi. Hal ini berkaitan erat dengan kematian, kesakitan, dan
dampaknya di kemudian hari. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif
sederhana. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling.
Jumlah sampel dalam penelitian ini 21 responden. Instrumen yang digunakan
untuk mengumpulkan data adalah kuesioner. Analisis univariat menunjukkan hasil
karakteristik bayi meliputi lahir kurang bulan, berat badan rendah, anak pertama,
dan kembar serta karakteristik ibu dengan pendidikan rendah, sosal ekonomi
rendah, terpapar asap rokok, dan inadekuat nutrisi dengan jumlah kelahiran BBLR
21 bayi dalam satu bulan. Untuk meningkatkan kemampuan merawat BBLR
diharapkan sarana dan prasarana dilengkapi, perbaikan sistim rujukan, perawat
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan.

ABSTRACT
The aim of this study was to identify the characteristics of LBW infant and mother
having LBW infant in RSUD Kabupaten Bekasi. It was chosen as it gave effect on
mortality as well as morbidity after giving birth. This study used a simple
descriptive design with total sampling technique. In got the sample, the researcher
took 21 respondents. Moreover, the researcher used questionnaire for getting data.
The univariant analysis of the 21 LBW infant giving births showed that the result
of characteristics were preterm infant, having low weight when she/he was born,
primipara, and twins. Meanwhile, the characteristics of mother having LBW
infant were low educated, low social-economic class, contaminated cigarette on
her pregnancy, and inadequate nutritions. Based on this study, there are some
recommends as follow: 1. Improve the knowledge and the skills of neonate?s
nurse, 2. Simplicity recommendation to management having complete facilities,
and 3. Referral system must be repaired."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43112
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Usep Rusependhi
"Bayi berat lahir rendah kurang dari 2500 gram berisiko lebih lambat tumbuh kembangnya dibandingkan bayi yang lahir dengan berat badan normal, dan berisiko terjadinya penyakit Hipertensi, Jantung dan Diabetes di masa dewasa. Beberapa teori dan hasil penelitian menyatakan bahwa BBLR dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya riwayat anemia ibu hamil, status KEK ibu, status IMT ibu, tinggi badan ibu, penambahan berat badan selama hamil, usia ibu, paritas, jarak kehamilan, kuantitas ANC, pekerjaan ibu, dan pendidikan ibu. Prevalensi BBLR di Kabupaten Kuningan tahun 2018 mencapai 5,2%, dengan prevalensi paling tinggi di UPTD Puskesmas Manggari sebesar 11,8%. Tujuan: menganalisis faktor determinan kejadian BBLR di wilayah kerja UPTD Puskesmas Manggari Kabupaten Kuningan tahun 2018-2019. Metode: desain case control dengan total sampel 93 orang, terdiri dari 31 kasus, dan 62 kontrol sesuai kriteria inklusi. Data dari register kohort ibu hamil dan buku KIA, dianalisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil: analisis bivariat dengan uji Chi-Square diketahui ada hubungan yang signifikan (95% CI) antara BBLR dengan status anemia ibu hamil trimester I (p=0,002, OR=4,962), status anemia ibu hamil trimester III (p=0,000, OR=21,667), status KEK ibu (p=0,001, OR=5,675), penambahan berat badan selama hamil (p=0,001, OR=9,158), jarak kehamilan (p=0,005, OR=3,583), dan tingkat pendidikan ibu (p=0,011, OR=3,214). Analisis multivariat dengan regresi logistik ganda, diketahui faktor-faktor risiko yang secara bersama-sama berpengaruh terhadap kejadian BBLR adalah status anemia ibu hamil trimester III (OR=25,247), status KEK ibu (OR=10,212), status IMT ibu (OR=0,066), dan jarak kehamilan (OR=6,934). Kesimpulan: variabel status anemia ibu hamil trimester III, lebih dominan berpengaruh terhadap kejadian BBLR, karena mempunyai nilai Odds Ratio paling tinggi (OR=25,247 (95% CI: 2,705-235,57), artinya bahwa ibu hamil yang anemia trimester III berpeluang 25,247 kali untuk melahirkan BBLR

Low birth weight babies less than 2500 grams are at risk of slower growth and development than babies born with normal weight, and the risk of developing hypertension, heart disease and diabetes in adulthood. Several theories and research results state that LBW can be caused by various factors, including a history of anemia in pregnant women, mother's KEK status, mother's BMI status, maternal height, weight gain during pregnancy, maternal age, parity, pregnancy distance, quantity of ANC, occupation. mother, and mother education. The prevalence of LBW in Kuningan Regency in 2018 reached 5.2%, with the highest prevalence in the UPTD Puskesmas Manggari at 11.8%. Objective: to analyze the determinants of the incidence of LBW in the work area of the Manggari Public Health Center, Kuningan Regency in 2018-2019. Methods: case control design with a total sample of 93 people, consisting of 31 cases and 62 controls according to the inclusion criteria. Data from the cohort register of pregnant women and the KIA handbook were analyzed univariate, bivariate, and multivariate. Results: bivariate analysis with Chi-Square test found that there was a significant relationship (95% CI) between LBW and anemia status of pregnant women in trimester I (p=0.002, OR=4,962), anemia status of third trimester pregnant women (p=0.000, OR=21.667), mother's KEK status (p=0.001, OR=5.675), weight gain during pregnancy (p=0.001, OR=9.158), pregnancy interval (p=0.005, OR=3.583), and mother's education level (p = 0.011, OR=3,214). Multivariate analysis with multiple logistic regression, it is known that the risk factors that simultaneously affect the incidence of LBW are anemia status of third trimester pregnant women (OR=25.247), maternal KEK status (OR=10.212), maternal BMI status (OR=0.066 ), and pregnancy interval (OR=6,934). Conclusion: the anemia status variable for pregnant women in the third trimester has a more dominant effect on the incidence of LBW, because it has the highest Odds Ratio value (OR=25,247 (95% CI: 2,705-235,57), meaning that pregnant women who have anemia in the third trimester are likely to be 25,247 times to give birth to LBW"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Gede Artawan Eka Putra
"Peningkatan prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) di Kabupaten Temanggung merupakan masalah yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perawatan metode kanguru (PMK) terhadap pencapaian berat normal pada BBLR. Desain penelitian ini adalah hohort retrospektif dengan survival analysis. Populasi adalah BBLR yang lahir periode 1 Januari sampai 31 Desember 2011. Jumlah sampel sebanyak 192, terbagi menjadi kelompok terpajan dan tidak terpajan PMK.
Penelitian ini mendapatkan bahwa median waktu pencapaian berat normal pada BBLR terjadi pada minggu ke-8. BBLR yang mendapat PMK, median waktu tercapai pada minggu ke-6 sedangkan yang tidak setelah minggu ke-8 (nilai p=0,006). Risiko pencapaian berat normal pada BBLR yang mendapat PMK 2,1 kali dari pada yang tidak (95%CI: 1,3-3,5). Untuk itu penerapan PMK sangat penting dilakukan dalam merawat BBLR.

The Increased of LBW (low birth weight) prevalence in Temanggung was an important problem. The study aimed to determine the influence of kangaroo mother care KMC at LBW to achieve the normal weight. The design was a retrospective cohort with survival analysis. The population was LBW that born at January 1 ? December 31, 2011.
This study found that median time of LBW to achieve normal weight at week 8. LBW who received KMC, median time achieved at week 6, while who did not, median time achieved after week 8 (p value = 0.006). The risk of LBW with KMC to achieve the normal weight 2.1 times than LBW without KMC. (95%CI: 1.3 to 3.5). In addition the KMC is very important conducted to care LBW.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30494
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Oktaviani
"Bayi berat lahir rendah memiliki kesulitan dalam penambahan berat badan diawal kehidupannya. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh nyanyian ibu selama pelaksanaan metode kanguru terhadap kenaikan berat badan pada bayi berat lahir rendah. Desain penelitian adalah quasi experimental dengan nonequivalent control group pretest-posttest design. Tiga puluh bayi pada sampel penelitian dibagi menjadi dua kelompok; kelompok intervensi (n=15) dengan perawatan metode kanguru disertai nyanyian ibu dan kelompok kontrol (n=15) dengan perawatan metode kanguru saja, diambil secara consecutive sampling. Analisis menggunakan uji Repeated Anova dan Mann Whitney. Tidak ada perbedaan signifikan rerata kenaikan berat badan harian dan total antara kedua kelompok. Terdapat perbedaan signifikan rerata berat badan harian dan total pada kelompok intervensi. Nyanyian ibu saat PMK bisa diterapkan sebagai bagian dari asuhan perkembangan bayi yang mendukung pelayanan keluarga.

The low birth weight infant has serious problem for weight gaining in early periode of life. The aim of the present study was to identify the effect of maternal singing during kangaroo mother care for weight gaining in low birth weight infant. The study design was quasi experimental with nonequivalent control group pretest-posttest design. Thirty babies were divided in two groups; the intervention groups (n=15) who received maternal singing during kangaroo mother care and the control group (n=15) with only kangaroo mother care, which were collected with consecutive sampling technique. Statistical analyses used were Repeated Anova and Mann Whitney. No differences in the infants? daily and total weight gaining were found between two groups. There are significant mean differences daily and total weight gaining at intervention group. This finding has implication for developmental care neonates, encourage focus family centered care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T45698
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>