Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33868 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wisnu Jatmiko
"Kehandalan dari sebuah sistem pengenalan aroma tidak hanya tergantung pada kemampuan perangkat sensor melainkan juga tergantung pada sistem pengenalan pola yang menggunakan jaringan syaraf tiruan. Struktur jaringan syaraf yang sederhana memiliki performa yang buruk untuk memisahkan berbagai campuran aroma. Kombinasi antara teori fuzzy dan jaringan syaraf tiruan digunakan karena teori fuzzy dapat menangani masalah data yang samar-samar sedangkan jaringan syaraf tiruan mempunyai kemampuan untuk pembelajaran yang bagus. Algoritma LVQ digunakan sebagai proses pembelajaran dalam sistem karena algoritma ini mempunyai kecepatan pembelajaran dan keakuratan yang cukup tinggi. Namun penggunaan LVQ dengan teori fuzzy masih menemui kendala utama yaitu pemilihan inisialisasi vektor referensi. Dalam paper ini kami mengusulkan metode baru dalam tahap inisialisasi vektor referensi, yaitu memilih vektor referensi awal yang terbaik dengan menggunakan fungsi fitness. Selanjutnya kami juga telah mengembangkan aplikasi berbasis GUI untuk menampilkan hasil dari klasifikasi aroma. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa penggunaan fungsi fitness dalam pemilihan vektor referensi mampu meningkatkan tingkat pengenalan aroma dalam sistem."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hary Budiarto
"ABSTRAK
Sistem penciuman elektronik terdiri dari 3 bagian yaitu sistem sensor yang merubah besaran aroma menjadi besaran listrik, sistem elektronik yang mengukur besar perubahan frekuensi sensor dan sistem jaringan neural buatan yang melakukan pengenalan aroma. Peningkatan kemampuan pengenalan aroma yang cepat, tepat dan akurat pada sistem neural buatan sangat diperlukan oleh sistem penciuman elektronik ini, untuk itu perlu dikembangkan metode fuzzy learning vector quantization.
Metode FLVQ merupakan metode jaringan neural buatan berbasis pada vector quantization yang mengintegrasikan teuri fuzzy dalam proses pembelajarannya dan mempunyai algoritma yang sederhana tetapi berkemampuan tinggi dalam pengenalan aroma. Pengembangan fuzzy learning vector quantization berfokus pada proses pembelajarannya terutama pada cara merubah fuzziness vektor pewakil. Berdasarkan cara perubahan fuzzinessnya ada tiga variasi FLVQ yang dinamakan FLVQ konstan, yaitu merubah lebar fuzziness vektor pewakil dengan besaran yang konstan; FLVQ variabel, yaitu merubah lebar fuzziness vektor pewakil berdasarkan nilai similaritas; dan FLVQ tunggal, yaitu merubah lebar fuzziness vektor pewakil hanya pada salah satu bagian sisinya.
Hasil Penelitian dengan sampel aroma produk marta tilaar dan aroma etanol menunjukkan bahwa jaringan neural buatan FLVQ mempunyai kemampuan pengenalan yang lebih baik bila dibandingkan dengan propagasi balik."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika
"ABSTRAK
Pada beberapa tahun terakhir, sistem pengenalan wajah telah marak digunakan dalam berbagai aspek sebagai wujud dari kemajuan teknologi. Berbagai penelitian dilakukan untuk terus memperbaiki akurasi dari pengenalan wajah. Pada penelitian ini digunakan metode klasifikasi Learning Vector Quantization dan Fuzzy Kernel Learning Vector Quantization. Data yang digunakan adalah Labeled Face in The Wild-a LFW-a. Database ini tidak memiliki batasan seperti latar belakang, ekspresi, posisi, dan sebagainya. Berdasarkan hasil uji coba menggunakan database LFW-a, sistem pengenalan wajah dengan metode LVQ memiliki akurasi tertinggi 89,33 dan metode FKLVQ memiliki akurasi tertinggi 89,33 pula.

ABSTRACT
In recent years, face recognition is widely used in various aspects as a form of technology advancement. Various studies are conducted to keep improving the accuracy of face recognition. In this research, Learning Vector Quantization and Fuzzy Kernel Learning Vector Quantization are used as a method of classification. The data used in this research is Labeled Face in The Wild a LFW a. This database has no restrictions such as background, expression, position, and so on. Based on test results using LFW a database, face recognition using LVQ method has highest accuracy at 89,33 and FKLVQ method has highest accuracy at 89,33 as well."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novia R. Putri
"ABSTRAK
Learning Vector Quantization (LVQ) merupakan salah satu metode yang digunakan dalam jaringan syaraf tiruan atau Artificial Neural Network. Namun untuk data yang bervariasi,performa LVQ mengalami penurunan, hal ini terlihat dari tingkat rekognisi yang diperoleh. Oleh karena itu dikembangkan metode logika Fuzzy yang diperkirakan mampu menaikkan kembali tingkat rekognisi dan performa dari LVQ . Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dengan logika Fuzzy tingkat rekognisi naik hingga 40 %.

ABSTRACT
Learning Vector Quantization (LVQ) is one of the method that used in Artificial Neural Network.,but result shows that any data variations have decreasing the recognition rate. Fuzzy Logic developed to increasing and reinstate the recognition rate of LVQ. With Fuzzy logic, the result shows that recognition rate achieve 40% of increasing.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42174
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wuri Listyarini
"Sistem pengenalan wajah dapat dipergunakan untuk mengetahui identitas seseorang, dan sangat berguna pada proses pendaftaran atau akses masuk ke suatu gedung, maupun proses identifikasi seorang kriminal. Pada proses pengenalan wajah, banyak sekali dimensi yang ada, sehingga diperlukan waktu komputasi yang besar. Dengan dipergunakannya FDR maka dimensi dapat dikurangi, sedangkan FALVQ dipergunakan karena prosesnya yang cepat dan hasil yang baik karena termasuk dalam neural network yang terbimbing.
Hasil terbaik FALVQ dengan FDR memberikan peningkatan rekognisi orang 1,47% dan recognisi orang sudut 4,95%. Hasil didapat dengan mempergunakan dimensi 50 dan alpha 8,9. Dengan melihat potensi berkurangnya waktu yang harus dilakukan untuk FALVQ 578,42 detik dan waktu tes FALVQ berkurang 53,91 detik membuat metode FALVQ dengan FDR menjadi lebih baik dalam face recognition.

Face recognition system could be used to determine people identity and very useful for login process, acces to a building, ir to identified a criminal. Face recognition study consist of many dimension and it?s verry time consuming. With the use of FDR, we could minimize number of dimension, and with FALVQ will results in faster learning progress and better results due supervised learning in FALVQ.
The best result for FALVQ with FDR makes face recogniton to rise 1,47% and angle-face recognition to rise 4,95%. The optimum dimension from three tested dimension reduction is 50 dimension with alpha 8,9. With the potential of decreased time in FALVQ until 578,42 seconds and decrease in FALVQ test until 53,91 seconds makes FALVQ with FDR better to implement in face recognition.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35636
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rochmatullah
"Tesis ini meneliti metode pengklasifikasian menggunakan metode jaringan syaraf tiruan untuk mengklasifikasikan data aroma. Data aroma adalah data keluaran dari sistem penciuman elektronik. Penelitian ini merupakan lanjutan penelitian sebelumnya yaitu metode pengklasifikasian fuzzy-neuro learning vector quantization (fnlvq). Sebelumnya telah dikembangkan pula metode matrix similarity analysis (msa) guna menentukan kriteria pemberhentian algoritma fnlvq.
Dalam penelitian ini akan dikembangkan dua metode fnlvq yang akan dioptimasikan dengan metode swarm intelligence yaitu fnlvq-particle swarm optimization (pso) dan metode swarm-fnlvq. Dengan menggunakan validasi silang, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pengklasifikasian untuk aroma tiga campuran menggunakan fnlvq-pso sebesar 91% dan swarm-fnlvq sebesar 90% dimana kedua metode ini lebih baik daripada fnlvq yang sebesar 79% dan fnlvq-msa sebesar 77%.

This thesis examines a classification method based on artificial neural networks to classifying various mixture of fragrance which is the output of the electronic nose system. This research is a continuation research of earlier fuzzy-neuro learning vector quantization (fnlvq) classification method. Previously a matrix similarity analysis method is developed to determine a stopping criterion of fnlvq algorithms.
This research objective is to develops two modification fnlvq method based on swarm intelligence method namely fnlvq-particle swarm optimization (pso) and swarm-fnlvq methods. By using cross validation, this research showed that the average classification rate of fnlvq-pso is 91% whether swarm-fnlvq is 90%, this two methods is better than conventional fnlvq with 79% and fnlvq-msa at 77%.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andry Sunandar
"Telah dilakukan penelitian terhadap pengembangan algoritma FNGLVQ sehingga memiliki karakteristik adaptif terhadap data input sehingga besaran perubahan vektor referensi memiliki besaran nilai yang adaptif. Karakteristik adaptif didapatkan dengan melakukan modifikasi terhadap perubahan update bobot dengan melakukan penurunan fungsi keanggotaan fuzzy tidak hanya terhadap parameter mean (yang dilakukan pada FNGLVQ awal) namun penurunan dilakukan terhadap kedua nilai min dan max sehingga besaran perubahan nilai min dan max akan bervariasi (tidak konstan seperti FNGLVQ) yang tergantung dari besaran input yang digunakan.
Karakteristik ini dapat meningkatkan akurasi dalam percobaan dalam ketiga jenis data, yakni data EKG Aritmia, data pengenalan Aroma dengan 3 campuran, serta data Sleep secara keseluruhan, namun perbedaan nilai akurasi terbesar didapatkan dari pengujian data pengenalan aroma 3 campuran. Pengembangan karakteristik adaptif terhadap algoritma FNGLVQ dilakukan dengan kedua jenis fungsi keanggotaan yakni fungsi keanggotaan segitiga dan fungsi keanggotaan PI, dan FNGLVQ adaptif dengan fungsi keanggotaan PI sedikit lebih baik dibandingkan FNGLVQ adaptif dengan fungsi keanggotaan segitiga.

This research has been conducted on the development of FNGLVQ algorithms which have adaptive characteristics to the input data so that the amount of change in the reference vector has a magnitude of adaptive value. Adaptive characteristics are obtained by modifying the update changes the weight by doing a fuzzy membership function derivation. This is not only performed on the parameters of the mean (which is done at the beginning FNGLVQ) but they are derivated to both min and max values so that the amount of change in the weight and is continued with min and max values will vary (not constant as in the case of FNGLVQ) which in turn depends on the amount of inputs used.
These characteristics may increase the accuracy of the experiment in all three types of data, including data Arrhythmia ECG, data recognition Aroma with 3 mix, as well as overall Sleep data, but the biggest difference is the accuracy of values which have obtained from the test for 3 mixed aroma data recognition. Development of adaptive characteristics of the algorithm FNGLVQ has been performed with both types of membership functions namely triangular membership functions and PI membership functions, and FNGLVQ PI adaptive membership functions has been found to be slightly better than FNGLVQ adaptive triangular membership functions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Pribadi Arsyad
"Sistem penciuman elektronik dikembangkan untuk mengatasi ketergantungan terhadap penciuman manusia. Sistem penciuman elektronik ini dibangun dengan memanfaatkan algoritma fuzzy learning vector quantization (FLVQ) untuk proses klasifikasinya. Penelitian ini akan mencoba dua metode baru yang dikembangkan yaitu pemilihan bobot awal jaringan dari vektor rata-rata setiap kelas aroma dan melakukan pengenalan di ruang eigen. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, ternyata bahwa kedua metode baru tersebut mampu meningkatkan deraja pengenalan aroma. Pada pengenalan terhadap aroma yang terdiri dari campuran 2 zat (aroma 2 campuran) dengan sistem 8 maupun 16 sensor akurasinya mencapai lebih dari 98%. Sedangkan apda pengenalan aroma yang terdiri dari campuran 3 zat (aroma 3 campuran) akurasi sistem 8 sensor sekitar 80% dan sistem 16 sensor mencapai lebih dari 94%."
2004
JIKT-4-1-Mei2004-26
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Benyamin Kusumoputro
"Makalah ini membahas pengembangan Sistem Penciuman Elektronik menggunakan 16 buah sensor kuarsa terlapis membran sensitif. Penulis telah mengembangkan Sistem Penciuman Elektronik dengan jumlah sensor sebanyak 4 buah, akan tetapi sistem ini hanya mampu membuat klasifikasi aroma campuran dengan tingkat pengenalan dibawah 40%. Pengembangan sistem dilakukan dengan meningkatkan jumlah sensor untuk memperbesar dimensi ruang pengamatan dan peningkatan frekuensi dasar sensor untuk mendapatkan akurasi yang lebih tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem 16 sensor mempunyai kapabilitas yang tinggi untuk klasifikasi aroma campuran. Tingkat pengenalan sistem dengan 16 sensor untuk aroma campuran dengan 6 tingkat konsentrasi alkohol berkisar 89.9%, bila diproses secara terpisah, sedangkan apabila dilaksanakan secara ?batch? akan menghasilkan tingkat pengenalan sekitar 82.4%.

An artificial odor recognition system is developed for discriminating odors. This artificial system consisted of 16 quartz resonator crystals as the sensor array, a frequency modulator and a frequency counter for each sensor that are connected directly to a microcomputer. We have already shown that the artificial odor recognition system with 4 sensors is high enough to discriminate simple odor correctly, however, when it was used to discriminate compound odors, the recognition capability of this system is dropped significantly to be about 40%.
Results of experiments show that the developed artificial system with 16 sensors could discriminate compound aroma based on 6 gradient of alcohol concentrations with high recognition rate of 89.9% for non batch processing system, and 82.4% for batch processing of the classes of odors."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>