Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95993 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lodelvi
"Bagian I - Analisis Situasi
Era ekonomi baru, yakni ekonomi kreatif sedang berkembang di Indonesia. Ekonomi kreatif dilihat sebagai suatu era ekonomi yang berpeluang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa. Dalam sektor ini, perempuan mempunyai peluang yang cukup besar untuk berpartisipasi karena sektor ini mengandalkan kreasi dan inovasi dalam pengerjaannya. Di sinilah media berperan sebagai sarana komunikasi yang dapat menambah wawasan sekaligus memotivasi perempuan-perempuan Indonesia agar berani mengembangkan potensi mereka. Karena itulah, program profile feature ?Inspirative Female? hadir di Female Radio, yang memiliki target khalayak perempuan. Program ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan perempuan-perempuan Indonesia akan sebuah program yang dapat menginspirasi mereka dalam mengembangkan potensi dan kreasi mereka.
Bagian II - Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototipe
Manfaat bagi khalayak: memberikan informasi yang mendalam kepada khalayak mengenai profil perempuan pelaku ekonomi kreatif, serta memberikan program alternatif yang bersifat inspiratif kepada khalayak. Manfaat bagi pengelola: memperoleh keuntungan dari pihak pengiklan dan sponsor yang memiliki target konsumen perempuan.
Tujuan: untuk memotivasi perempuan Indonesia agar terdorong untuk berani mengembangkan keahlian, bakat dan kreativitas mereka dalam bidang ekonomi, serta untuk menambah wawasan khalayak terkait peran perempuan dalam bidang ekonomi kreatif.
Bagian III - Prototipe yang Dikembangkan
Program ini merupakan program dalam bentuk profile feature yang berjudul ?Inspirative Female?. Dalam program ini akan ditampilkan profil perempuan-perempuan sukses yang bergelut di bidang ekonomi kreatif. Profil perempuan yang ditampilkan akan bervariasi sesuai dengan beragamnya subsektor industri kreatif yang ada. Program ini disiarkan di Female Radio setiap hari Senin pada pukul 17.00-17.10 WIB di program Female Afterglow. Target pendengar program ini adalah perempuan berusia 25-35 tahun, dengan Status Ekonomi Sosial A,B.
Bagian IV - Evaluasi
1. Pre-test dilakukan setelah program ini selesai diproduksi, namun belum disiarkan kepada khalayak. Metode yang dilakukan adalah evaluasi di dalam tim internal produksi dan juga dengan metode Focus Group Discussion (FGD). FGD terdiri dari 2 kelompok yang dibagi berdasarkan kelompok usia mereka, yakni perempuan yang berusia 25-30 tahun dan yang berusia 31-35 tahun. Tiap kelompok berisi 8 orang. Instrumen yang digunakan dalam FGD adalah berupa daftar pertanyaan terkait materi program yang sudah disiapkan oleh tim evaluasi
2. Post-test dilakukan setelah program disiarkan kepada khalayak. Metode evaluasi yang digunakan mencakup evaluasi produksi dan kualitas program, evaluasi khalayak, dan evaluasi biaya. Untuk evaluasi produksi dan kualitas program, serta khalayak dilakukan dengan metode penyebaran kuisioner secara langsung kepada pendengar program. Selain itu, pihak stasiun radio juga melakukan evaluasi berdasarkan kritik dan saran yang masuk ke dalam email dan social media (Facebook dan Twitter) Female Radio.
Bagian V - Anggaran
1. Jumlah total anggaran pembuatan prototipe: Rp 200.000
2. Jumlah total anggaran pembuatan program: Rp 480.000
3. Jumlah total biaya produksi selama 12 minggu: Rp 5.760.000
4. Jumlah total biaya promosi: Rp 180.000
5. Jumlah anggaran evaluasi
- Pre-test: Rp 4.460.000
- Post-test: Rp 4.550.000
6. Jumlah total pendapatan
- Sebelum diskon: Rp 314.060.000
- Setelah diskon: Rp 186.060.000

Part I - Situation Analysis
There's such a new era in economy called ?the creative economy', which is now growing in Indonesia. Creative economy is seen as an economic era that has the chance to support the nation's economic growth. In this sector, women have a big opportunity to participate because this field emphasize the participants' creation and inovation. This is where the media rules as a means of communication that can motivate Indonesian women to develop their potential. For that reason, ?Inspirative Female? the profile feature program, presented at Female Radio, the radio which target audience's are women. This program is expected to meet the need of Indonesian women for a program that can inspire them to develop their potential and creativity.
Part II - The Advantages and the Purposes of Prototype Development
The advantages for the listeners: listeners will get in-depth information about the profile of the women who has participated in creative economy. Furthermore, listeners will get an alternative inspiring program. The advantages to the radio station: the radio station will gain some benefits from the advertisers and sponsors who have targeted female consumers.
The aim to listeners: motivating the women listeners to be encouraged to bodly develop their skill, talents, and creativity in the field of economic, as well as to broaden the listeners' insight about women's role in the fields of creative economy.
Part III - The Developed Prototype
The program is formatted as profile feature program, named ?Inspirative Female?. This program will show many profiles of Indonesian women that successfully as creative economic actors. The women profile will be showed according to the variety of existing creative industry sub-sectors. This program is planned to be broadcasted on Female Radio every Monday at 17.00-17.10 WIB in Female Afterglow program. Target listeners are women in the ages about 25-35 which their social economic class belongs to A and B.
Part IV - Evaluation
1. The pre-test will be held after the production is done, but this won't be broadcasted to the audiences. It will apply internal evaluation method within the production team and also use Focus Group Discussion (FGD) method. FGD will be divided into two groups, based on their ages, which is women aged 25-30 years old and 31-35 years old. Each group consists of eight persons. The instrument that will be used in the FGD is question lists related to the content program which has been prepared by the evaluation team.
2. Post-test will be held after the program is broadcasted. The evaluation method that will be used are production and programme quality evaluation, audience evaluation and cost evaluation. The production and programme quality evaluation, and audience evaluation will use questionnaires that are distributed directly to the listeners. Beside that, the radio station will also conduct the evaluation based on criticism and suggestions from listeners to the radio by email or Female Radio's social media.
Part V- Budget
1. Total budget of prototype's production: Rp 200.000
2. Total budget of program production process: Rp 480.000
3. Total budget of program production process for 12 weeks: Rp 5.760.000
4. Total budget of promotion: Rp 180.000
5. Total budget of evaluation
- Pre-test: Rp 4.460.000
- Post-test: Rp 4.550.000
6. Total budget of income
- Before discount: Rp 314.060.000
- After discount: Rp 186.060.000
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S44280
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Septika Nurzanna
"Akibat stasiun TV swasta tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah, stasiun TV swasta harus mencari sendiri sumber dana pemasukannya untuk menutupi biaya produksi acaranya. Salah satu sumber pemasukan stasiun TV swasta adalah melalui iklan. Hal ini lah yang melatarbelakangi stasiun TV swasta untuk membuat program acara semenarik mungkin agar penontonnya banyak, tidak terkecuali stasiun TV berita swasta. Jika dibandingkan dengan stasiun TV lain yang menyajikan beragam program acara, tentu saja stasiun TV berita swasta kalah saing hal dalam banyaknya penonton. Ini dikarenakan konten yang disajikan oleh staisun TV berita swasta tidak semenarik stasiun TV swasta lain. Padahal, stasiun TV berita swasta juga membutuhkan dana yang besar untuk biaya produksi acaranya. Hal ini lah yang membuat stasiun TV berita swasta mulai keluar dari koridor dan fungsinya untuk menyajikan berita yang penting untuk diketahui masyarakat luas, media menjadi sebuah industri. Demi untuk mendapatkan rating dan share yang tinggi, terjadi komodifikasi isi dan khalayak.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah akibat industrialisasi media, stasiun TV berita swasta jadi melupakan idealismenya untuk menyajikan berita yang penting dan bermanfaat untuk masyarakat luas. Metode yang digunakan adalah analisis isi pemberitaan dan studi literatur. Hasilnya adalah tidak semua program acara TV berita swasta meninggalkan idealismenya, ini terjadi karena mereka masih percaya bahwa ada segmen penonton tertentu yang melihat berita berdasarkan manfaat dan kualitas.

Because of private tv station doesn't get subsidy from government, they should look for their own revenue to cover their production cost. One of the biggest revenue for private tv station is from advertising. It becomes the background why private tv station makes program as interesting as they can in order to attract audience, include news channel. If compare to other tv station which provides variety program, news channel got lower number of audience. It is because of the content that provided by news channel not as interesting as other tv station which provides variety program. Whereas, news channel needs huge fund to cover their production cost. That's why nowadays news channels start to out of their basic function to tell what is important for audience, and media (especially news) becomes an industry. Commodification occurs in order to get the high number of rating and share.
The objective of this research is to know whether media industrialization becomes the reason why news channels start to out of their basic functions. This research using news content analysis and literature study method. The result of this research is not all of news program influenced by media indutrialization, several programs still on the right track to tell what's important for audience. It happens because they believe there are some segments who still want hard news instead of controversial issues.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Internews-Indonesia, 2001
384.54 PED
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Meylisa Badriyani
"Skripsi ini meneliti tentang pembingkaian berita dampak erupsi Merapi 26 Oktotober 2010 oleh TV One sebagai televisi swasta nasional dan Jogja TV sebagai televisi lokal di daerah bencana. Selain pembingkaian, penelitian ini juga ingin melihat penerapan jurnalisme bencana oleh kedua media tersebut. Penelitian menggunakan paradigma konstruktivis dan pendekatan kualitatif. Untuk analisis, digunakan metode framing oleh Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Peneliti menemukan bahwa kedua stasiun televisi belum dapat sepenuhnya menerapkan prinsip jurnalisme bencana. Baik TV One maupun Jogja TV sama-sama kurang dapat menerapkan prinsip akurasi. Selain itu, TV One pun cenderu.

This thesis is focusing on framing of the news of Merapi eruption impact, October 26th 2010, by TV One as the national television and Jogja TV as the local television in disaster area. Besides that, this thesis wants to see the practice of disaster journalism by these two media. This research uses constructivist paradigm and qualitative approach with the framing method by Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki. As the result, the researcher finds out that both TV One and Jogja TV, have not practiced disaster journalism yet. These two media are not practicing accuracy clearly. Moreover, TV One also against the rule of humanism by dramatizing its news."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sefiana Putri Tingginehe
"Bagian Satu Analisis Situasi: Menjelang dibukanya Komunitas ASEAN tahun 2015 masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mengetahui hal ini Salah satunya anak muda yang akan sangat merasakan dampak dari Komunitas ASEAN Oleh karena itu penulis merasa dibutuhkan suatu program khusus yang membahas Komunitas ASEAN untuk anak muda Media yang akan digunakan adalah radio karena sifatnya yang interaktif dan juga personal Hasil riset kepada 40 anak muda pendengar radio yang dituju menunjukkan mayoritas dari mereka tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang Komunitas ASEAN dan setuju dengan pembuatan program Komunitas ASEAN khusus anak muda.
Bagian Dua Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototipe: Manfaat bagi khalayak Mendapatkan informasi menarik seputar Komunitas ASEANManfaat bagi pengelola Meningkatkan citra radio di mata masyarakat Tujuan sosial Mempersiapkan anak muda menghadapi Komunitas ASEANTujuan ekonomi Mendatangkan keuntungan melalui iklan dan sponsorship.
Bagian Tiga Prototipe yang Dikembangkan: Prototipe yang dikembangkan adalah program radio bertema Komunitas ASEAN yang interaktif untuk anak muda Rencananya program bernama ldquo TeenASEAN rdquo Teenager of ASEAN ini akan disiarkan di KBR setiap Sabtu pukul 19 00 ndash 20 00 WIB Acara ini berdurasi satu jam dan akan diisi dengan bincang bincang dan interaksi dengan pendengar.
Bagian Empat Evaluasi: Media pre test dilakukan dengan metode FGD sebanyak dua kali dan dilakukan setelah prototipe program selesai dibuat minimal 1 bulan sebelum diluncurkan ke publik Untuk evaluasi akan dilakukan dengan metode kuesioner digital dan memantau respon yang masuk ke email maupun Twitter.
Bagian Lima Anggaran: Anggaran pembuatan program per episode Rp 1 430 000 00Total biaya produksi program selama tiga bulan 13 episode Rp 18 590 000 00Anggaran Evaluasi per bulan Rp 400 000 00.

Part One Analysis of Situation: Towards the opening of ASEAN Community in 2015 many people in Indonesia still have no idea about that including teenagers the one who will face the biggest impact of ASEAN Community Therefore the writer think they need special program about ASEAN Community The program will be made on the radio because radio is interactive and personalSurvey of 40 teenagers that listen to radio shows most of them are interested in knowing more about ASEAN Community They also agree to the idea of the program.
Part Two Benefits and Goals: Benefit for public Getting interesting informations about ASEAN CommunityBenefit for media Creating a good image of the radio in public eyes Goal for public Preparing the teenagers to face ASEAN CommunityTujuan ekonomi Profitable for the radio company through advertising and sponsorship.
Part Three Prototype: The writer is making an interactive radio program about ASEAN Community special for teenagers The program will be called ldquo TeenASEAN rdquo Teenager of ASEAN It will be broadcasted on KBR every Saturday from 7 to 8 PM This program lasted for one hour The segment of this program are chit chat with guest star and audiences.
Part Four Evaluation: The media pre test will be conducted using FGD method in twice It will be conducted one month before the program rsquo s launched Media evaluation is conducted by using digital questionnaire method and feedback from the audiences.
Part Five Budgeting: Cost for program production per episode Rp 1 430 000 00Total cost of program production in 3 months 13 episode Rp 18 590 000 00Evaluation cost per month Rp 400 000 00.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hendriyani
Jakarta: Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, 2016
384.5 HEN m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Kardiman
"Munculnya media televisi swasta di Indonesia membawa dampak perkembangan di bidang pertelevisian, terutama dalam bentuk persaingan untuk memperebutkan khalayak pemirsanya. Persaingan antar media televisi tersebut, justru membawa dampak positif bagi peningkatan mutu sajian program siarannya dan memberi alternatif pilihan terhadap pares pemirsa.
Persaingan program acara penyajian informasi di antara media televisi di Indonesia, terutama media televisi pemerintah (TVRI) dan media televisi swasta (RCTI), menarik perhatian penulis untuk dijadikan obyek penelitian tesis. Jika kita lihat pada masa sebelum munculnya media televisi swasta, TVRI sangat mendominasi pemberitaan informasi dan merupakan sumber utama informasi. Hal ini dapat dimaklumi karena TVRI sebagai media televisi yang mengemban misi pemerintah.
Yang menarik dalam persaingan tersebut ialah gejala perubahan pola penggunaan media televisi, khususnya di bidang siaran berita dalam negeri. Pemirsa tv dihadapkan pada alternatif pilihan untuk mendapatkan informasi yang berasal dari media TVRI atau RCTI.
Gejala perubahan pola penggunaan media televisi yang berkaitan dengan isi media, pencarian kepuasan (gratifications sought) dan perolehan kepuasan (gratifications obtained) ini merupakan keaktifan khalayak dalam memenuhi kebutuhan informasi. Menurut Blumler, aktivitas khalayak tidaklah lama aktifnya dalam mengkonsumsi media. Levy dan Irlindahl (1984, 1985) mengembangkan temuan Blumler bahwa aktivitas khalayak bervariasi melintasi dimensi temporal, yakni: before, during, dan after exposure terhadap media yang dikonsumsinya.
Bertolak pada permasalahan tersebut di atas, penelitian tesis ini bertujuan menjelaskan secara deskriptif pola penggunaan media, hubungan aktivitas khalayak dengan gratifikasi/kepuasan yang diperolehnya, serta faktor-faktor gratifikasi/kepuasan yang diperoleh khalayak.
Dalam penelitian ini digunakan metode survai. Daftar pertanyaan dikirimkan kepada 350 khalayak sasaran penelitian, yakni: pemirsa televisi yang berusia di atas 17 tahun, minimal berpendidikan sekolah lanjutan atas, dan bertempat tinggal di DKI Jakarta. Dengan petunjuk petugas lapangan (pembantu peneliti) responden mengisi sendiri (self administered) daftar pertanyaan kemudian dikembalikan kepada petugas. Hasil pengumpulan data di lapangan diolah dengan menggunakan peralatan komputer SPSS PC+.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada preferensi terhadap isi media televisi yang ditonton, sebagian besar (95%) responden menyukai acara berita, terutama berita politik. Umumnya responden tidak merencanakan lebih dulu sebelum menonton televisi. Selama menonton, umumnya responden tidak melakukan aktivitas lain, selain menonton. Dan hanya sebagian saja dari responden yang memanfaatkan apa yang telah ditontonnya.
Pada uji signifikansi korelasi dapat dikemukakan bahwa terdapat kecenderungan bahwa tidak ada hubungan antara variabel aktivitas responden (sebelum, selama, sesudah menonton tv! dengan variabel Kepuasan yang diperolehnya (gratifications obtained) melalui acara berita yang ditontonnya (berita politik, ekonomi, dan lingkungan).
Selanjutnya pada tahap analisis faktor atas variabel Kepuasan yang diperoleh (gratifications obtained) menunjukkan bahwa sebagian besar pernyataan pada variabel tersebut mencerminkan factor Gratifications Obtained responden, terutama: pada level kognitif dan afektif."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oxon: Routledge, 2009
070.19 BRO
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wenger, Debora Halpern
Washington, DC: CQ Press College, 2012
070.19 WEN a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Noviyanti
"Perkembangan industri kreatif media saat ini didukung oleh teknologi dan tak lepas kepentingan komersial. Era ini menjadi tantangan televisi publik melaksanakan pelayanan publik, independen, dan tanpa unsur komersial. Lembaga Penyiaran Publik TVRI yang tugasnya diatur dalam Undang-Undang Penyiaran. Kegigihan TVRI merebut penonton dari kanal swasta terus diuji.

The development of the creative media industry supported by technology and cannot be separated from commercial interest. In this modern era, it is a big challenge for public television to carry out an independent public service. As a public broadcasting, TVRI duties regulated in the Broadcasting Law. TVRI persistence in seizing audience attention continuously tested.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>