Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117910 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Boyer, Mary Jo
Jakarta: Erlangga, 2013
615.14 BOY mt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Didona, Nancy
"Panduan penghitungan dosis dan dasar-dasar pemberian obat menmebrikan dasar-dasar ketrampilan matematika dan mengajarkan penghitungan yang lebih kompleks yang sering ditemui pada prkatek pelayanan kesehatan. Buku ini tidak sekedar mengajarkan dasar-dasar penghitungan saja, tetapi lebih jauh lagi membangun pemahaman mendasar dalam mengaplikasikan matematika untuk penghitungan dosis dan pemberian dosis intravena."
Jakarta: Erlangga, 2013
615.14 DID s (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rum Sapundani
"Telah dilakukan simulasi Monte Carlo pada berkas foton 6 MV Linac Elekta di dalam fantom air dan PMMA. Dalam simulasi digunakan code BEAMnrc berbasis 2 processor sistem Linux. File phase-space yang diperoleh menjadi input bagi code BEAMDP untuk memperoleh informasi karakteristik dan kontaminasi partikel. File yang sama juga menjadi input code DOSXYZnrc untuk menghasilkan PDD. Hasil PDD dibandingkan dengan hasil eksperimen dengan deviasi sangat kecil.

A Monte Carlo simulation on a Linac Elekta 6 MV photon beam has been performed using BEAMnrc code running on Linux-based 2 processor system. A phase- space files obtained were input to a BEAMDP code subsequently to produce information on particles characteristics and contamination. The same files were also input to a DOSXYnrc code to produce PDD in virtual water and PMMA phantoms. PDD results were compared with experimental results with significantly small deviation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21093
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faizal Qurtubi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29501
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada kedokteran nuklir validasi data laju dosis merupakan kunci utama keberhasilan semua proses terapi maupun diagnosis suatu penyakit. Demikian pula dalam perekayasaan perangkay brakiterapi perlu dilakukan validasi data besar dosis yang diterima pada jaringan yang dituju. Oleh karena itu dirancang dan dibuat phantom sebagai alat bantu yang secara geometri memposisikan sumber radiasi dan alat ukur sebagaimana posisi sesungguhnya. Rancangan phantom dibuat dari tujuh lapis plat flexiglass tebal 100mm dengan lebar 105mm dan panjang 280mm yang kemudian dilubangi sesuai bentuk aplikator yang telah disusun sesuai kondisi penggunaan di lapangan. Masing-masing permukaan lapisan dibuat alur lebar 1 mm kedalaman 1 mm dengan jarak satu sama lain 10 mm. Selanjutnya aplikator dibuatkan tempat dengan posisi yang terukur dari sumbu referensi yang telah dibuat. Semua posisi TLD dapat diketahui jarak koordinatya terhadap referensi dan diberi nomor pada setiap posisi tersebut. Dengan cara ini maka phantom dapat digunakan untuk membuat isodosis sistem."
PRIMA 6:11 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Riris Ediati
"Interaksi obat dan ketidaktepatan dosis pada peresepan pasien balita perlu mendapat perhatian penting, mengingat kondisi patologis dan fisiologis pasien balita yang belum sempurna, sehingga dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap obat yang diberikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pola peresepan, interaksi obat dan frekuensi ketepatan dosis pada peresepan pasien balita. Tujuan lainnya adalah menganalisis pengaruh intervensi tidak langsung terhadap frekuensi interaksi obat dan frekuensi ketepatan dosis. Rancangan penelitian adalah pra-eksperimental dalam bentuk one group pretestposttest dengan pengambilan data secara restrospektif dan prospektif. Sampel adalah seluruh resep pasien dibawah umur lima tahun (balita) selama 1 bulan, sebelum dan sesudah intervensi. Intervensi adalah ringkasan hasil analisis resep yang diberikan secara tidak langsung ke dokter puskesmas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran terbesar obat yang sering diresepkan untuk pasien balita pada periode sebelum dan setelah dilakukan intervensi adalah sama, yaitu Parasetamol (PCT). Obat yang mengalami interaksi sebelum dan setelah intervensi adalah sama, yaitu Amoxicillin-Antasida, Antasida-Vitamin C, Kotrimoxazol-Salbutamol, Kotrimoxazol-Antasida, Salbutamol-Prednison, dan Salbutamol-Dexametason. Berdasarkan dosis lazim diketahui bahawa frekuensi dosis tidak tepat lebih besar dari pada frekuensi dosis tepat baik pada periode sebelum maupun setelah intervensi. Intervensi tidak berpengaruh secara bermakna terhadap frekuensi interaksi obat dan frekuensi ketepatan dosis pada peresepan pasien balita.

Drug interaction and dosing accuracy in toddler patients prescribing must have special attention due to pathological and physiological conditions of toddler patients have not function well yet, so it can affect body's responses to drugs given. The purpose of this research is to know the description of prescribing patterns, drug interactions and frequency of dosing accuracy in toddler patients prescribing. Another aim is to analyzed the effect of indirect intervention on drug interactions and the frequency of dosing accuracy. Analysis was performed in a retrospective and prospective descriptive analytical method with pre-experimental research design in the form of one-group pretest-posttest. The sample is the entire of toddler patients prescribing taken for 1 month, before and after intervention. Intervention is in the form of a summary that given indirectly to the doctor in puskesmas.
The result is known the description of the top one drugs prescribed for toddler patients before and after the intervention is Paracetamol (PCT). Drugs that have interactions are the same, they were Amoxicillin-Antacids, Antacids-Vitamin C, Kotrimoxazol-Salbutamol, Kotrimoxazol-Antacids, Salbutamol-Prednisone and Salbutamol-Dexamethason. Based on the usual dose of each drug, known that frequency of the inappropriate dosage are greater than frequency of the appropriate dosage both in the period of before and after intervention. The effect of intervention used statistic by t-test known that there were no significant differences in frequency of drug interactions and dosage frequency accuracy in toddler patients prescribing, both before the intervention and after intervention."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S33197
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Balik Sudarsana
"Telah dilakukan pengukuran untuk menentukan OF berkas lapangan terbuka dan berkas filter wedge ternyata hasilnya tidak beda. Mengukur dosis primer tidak bisa dilakukan secara eksperimen melainkan secara teori, dengan cara ekstrapolasi kurva OF pada kedalaman 0,5 cm diperoleh sebesar 0,7066. Nilai PDD hasil pengukuran dari 0,5 cm sampai 20 cm tidak jauh berbeda dengan nilai yang berikan oleh BJR. Perbedaan keduanya berada dalam rentang -3,36% sampai 0,60%. Radiasi primer untuk kedalaman rendah ditentukan dengan pendekatan hubungan antara dosis relatif dengan luas lapangan sedangkan untuk kedalaman lebih tinggi dari 3 cm pendekatan dosis relative sebagai fungsi linier Z. Nilai PDD radiasi primer dibandingkan dengan nilai yang diberikan BJR dari 0,5 cm sampai 20 cm perbedaan dalam rentang -4,31% sampai 9,28%.

A measurement has been performed to know the output factors for open and with wedge filters beams the result indicate the same value . Dose primary can?t measurement but just calculate and than primary OF from OF curve ekstrapolation for 0.5 cm deep are 0.7066. PDD value measurement for 0.5 cm to 20 cm there were not so difference value with PDD BJR. Both different are - 3.36% to 0.60%. Primary dose for less than 3 cm solution from dose relative linier with field size. If more than 3 cm solution from dose relative with Z. PDD primary dose compare with BJR for 0.5 cm to 20 cm are -4,31% to9,28%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21052
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wenny Ningsih Haryadi
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Alfiyyah Siti Zainab
"Pasien bayi dan anak-anak di bawah 8 tahun, dosis maksimum dihitung berdasarkan berat badan dengan perhitungan menggunakan formula Clark dari dosis dewasa yang telah ditetapkan. Aturan Clark adalah persamaan yang digunakan untuk menghitung dosis obat pediatrik berdasarkan berat badan pasien yang diketahui dan dosis obat dewasa yang diketahui untuk digunakan (Delgado, 2022). Perhitungan dosis harus diperhatikan agar tidak kurang dari dosis lazim (underdose) dan melebihi dosis maksimal (overdose) dalam pemakaian sekali dan sehari. Pemberian dosis yang tidak sesuai berupa underdose menyebabkan pengobatan tidak optimal dan pemberian obat melebihi dosis maksimal dapat menyebakan efek toksik yang termasuk kejadian Drug Related Problem (DRP).
Ketidaktepatan dosis dapat terjadi akibat kesalahan dalam menghitung dosis ketika penyiapan obat (human error) khususnya pada pasien anak. Sempitnya waktu perhitungan, penyiapan, dan penyerahan resep menjadi salah satu penyebab terjadinya human error pada pemberian obat. Maka untuk meminimalisir ketidaktepatan dosis obat, QR Code dibuat untuk menganalisis kesesuaian dosis secara otomatis berdasarkan formula Clark agar memudahkan peracik mengetahui dosis lazim dan maksimum dan memastikan obat yang diberikan tepat dosis.

the established adult dose. Clark's rule is an equation used to calculate the pediatric drug dose based on the patient's known weight and the known adult drug dose to be used (Delgado, 2022). Dose calculation must be considered so as not to be less than the usual dose (underdose) and exceed the maximum dose (overdose) in one-time and daily use. Giving an inappropriate dose in the form of underdose causes treatment to not be optimal and giving drugs exceeding the maximum dose can cause toxic effects which include Drug Related Problem (DRP) events.
Dosage inaccuracy can occur due to errors in calculating doses when preparing drugs (human error), especially in pediatric patients. The narrow time for calculation, preparation, and submission of prescriptions is one of the causes of human error in drug administration. So to minimize the inaccuracy of drug doses, a QR Code was created to automatically analyze the suitability of doses based on Clark's formula to make it easier for compounders to know the usual and maximum doses and ensure that the drugs given are dosed correctly.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>