Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129306 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hasibuan, Cesar Petrus
"ABSTRAK
Thesis ini disusun sebagai panduan bagi PT. SAJ dalam mengaplikasikan levers of
controls berdasarkan kinerja mereka di tahun 2009. Dimana pada tahun 2009
perusahaan menghadapi pembahan dalam lingkungan usaha mereka yang
mengharuskan manajemen melakukan penyesuaian strategi menjadi "Stability
Paused and Proceed with Careful" dan "Cost Leadership". Pembahasan dalam
thesis ini meliputi: (1) Diagnostic Control Systems dengan menggunakan
balanced scorecard, (2) Interactive Control System's, (3) Belief Systems serta (4)
Boundary Systems Hasil penelitian menyaranlcan agar balanced scorecard
disosialisasikan kepada seluruh karyawan sebagai alat komunikasi untuk
penyampaian strategi perusahaan dan alat penilaian kinerja yg adil. Perusahaan
juga sebaiknya menggunakan hasil evaluasi visi yang tertuang dalam penelitian
ini untuk kepentingan perusahaan

Abstract
This thesis was written as guidance in applying four levers of control in PT SAJ
using its performance in 2009, In 2009, company face a change in their business
environment that force top management to change their strategy into "Stabilityz
Paused and Proceed with Careful" and "Cost Leadership" for 2009 and beyond.
The discussion in this thesis include: (1) Diagnostic Controls Systems using
balanced scorecard, (2) Interactive Control Systems, (3) Belief Systems serta (4)
Boundary Systems, This research suggest that the company socialized the
balanced scorecard as a tool to communicate company's strategy and as a tool for
a fair performance evaluation, The company should also use the evaluation result
for the company's vision for the company's benefit in the future"
2011
T32206
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ricko Ilham Saputra
"Penelitian ini bertujuan menganalisis implementasi sistem pengendalian manajemen menggunakan four levers of control pada perusahaan kontraktor minyak dan gas. Penelitian ini menggunakan strategi studi kasus dan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan studi dokumentasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa belief system berupa visi dan misi selaras dengan strategi dan tujuan perusahaan walaupun secara deskripif pernyataannya dinilai masih umum. Perusahaan jarang mengkomunikasikannya kepada karyawan dalam sebuah pertemuan. Boundary system dari etika kepegawaian telah membatasi perilaku kerja karyawan. Namun, batasan dari pedoman Pertamina menemui kendala pada proses progres pelaporan proyek dan penetapan klien. Pada diagnostic control system, karyawan mengetahui target yang ditetapkan pada indikator kinerja perusahaan. Namun, perusahaan belum maksimal dalam melakukan monitoring dan evaluasi dalam memantau capaian kinerja secara aktual. Strategic uncertainties berasal dari perubahan isi pedoman Pertamina yang menyebabkan perubahan seperti penggantian standartisasi dan komponen item proyek hingga perubahan perangkat teknologi di mana supplier dan vendor yang dimiliki perusahaan belum tentu dapat memenuhinya secara cepat. Selain itu, force majeure akibat perubahan iklim dan pandemi Covid 19 telah mempengaruhi kelancaran kegiatan bisnis perusahaan. Interactive control system diimplementasikan dengan terbukanya manajemen puncak pada ide baru dari karyawan. Namun, inisiasi debate and dialogue masih bergantung pada instruksi dari manajemen puncak.

This study aims to analyze the implementation of a management control system using four levers of control in oil and gas contractor. This study uses a case study strategy and qualitative methods. Data was collected by means of interviews and documentation. This study shows that belief system in the form of a vision and mission is in line with the company's strategy and goals, although descriptively the statement is considered general. Companies rarely communicate it to employees in a meeting. Boundary system of staffing ethics has limited employee work behavior. The limitations of Pertamina's guidelines encounter obstacles in the project reporting progress process and client determination. Diagnostic system, employees know the targets set on the company's performance indicators. The company has not been maximal in conducting monitoring and evaluation in actual performance achievements. Strategic uncertainties stemmed from changes in the contents of Pertamina's guidelines which led to changes such as the replacement of standardization and component project items as well as changes in technology equipment where suppliers and vendors owned by company were not necessarily able to fulfill them quickly. Force majeure due to climate change and Covid 19 has affected the smooth running of the company's activities. Interactive system is implemented by opening up top management to new ideas from employees. Initiation of debate and dialogue depends on top management instructions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Rizky Ramadhan
"Skripsi ini membahas mengenai proses manajemen risiko yang diterapkan oleh PT Bukit Asam (Persero) Tbk sebagai Perusahaan Tambang Milik Pemerintah (BUMN). Proses manajemen risiko melingkupi proses identifikasi risiko, analisis risiko dan pengendalian risiko berdasarkan model Simons (2000). Proses identifakasi risiko ditujukan untuk melihat perbedaan klasifikasi risiko berdasarkan source of risk Simons (2000) dan PT Bukit Asam. Proses selanjutnya adalah menganalisis risiko berdasarkan model risk exposure calculator dengan memberikan masing-masing nilai untuk mengetahui tingkat risiko perusahaan. Tahap terakhir penelitian ini adalah pengendalian risiko dengan menganalisis penerapan sistem pengendalian manajemen dengan menggunakan model levers of control yang diterapkan oleh PT Bukit Asam sebagai perusahaan yang sudah mencapai tahap dewasa dalam siklus hidup organisasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara di satuan kerja Sistem Manajemen Perusahaan (SMP) PT Bukit Asam sebagai divisi pengelola manajemen risiko perusahaan dan beberapa divisi terkait atas saran divisi tersebut agar pengelolaan dan analisis data dapat disesuaikan tujuan penelitian. Penulis juga melakukan studi lapangan selama tiga bulan untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif.
Dari penelitian yang telah dilakukan, maka Penulis menemukan terdapat perbedaan klasifikasi risiko antara source of risk Simons (2000) dan PT Bukit Asam. Selanjutnya, tingkat risiko PT Bukit Asam berada pada zona waspada (the caution zone) serta sistem pengendalian dengan menggunakan levers of control sudah diterapkan dengan baik. Secara keseluruhan evaluasi manajemen risiko oleh PT Bukit Asam dengan menggunakan model Simons (2000) sudah cukup baik.

This paper discusses about the risk management implemented in PT Bukit Asam as Indonesia State-Owned Mining Entreprise. The process covers risk identification, risk analysis and risk control based on Simons Model (2000). Risk identification process is set to examine risk classification differences between source of risk Simons Model and PT Bukit Asam. The next process is to analyze the risk using risk exposure calculator model by giving score for each indicator to understand the company risk level. Last process of this study comprises the analysis of management control system by using levers of control as model base implemented by PT Bukit Asam, in count as mature organization.
The methodology used in this study is interview process within Corporate Management Systems of PT Bukit Asam, as division responsible for handle the enterprise risk management, and some related divisions for their suggestions as support of data processing and analyzing in order to accomplish research objectives. The author also conducted field study for 3 months to gain more comprehensive understanding.
Based on the study, author found the existence of risk classification differences between source of risk Simons Model and PT Bukit Asam. Futhermore, corporate risk level is in the caution zone and management control system using levers of control Simons Model has been well implemented. Overall, PT Bukit Asam risk management evaluation with Simons Model has been well executed."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62367
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Jayanti Sari
"ABSTRAK

Penelitian ini menganalisis secara komprehensif penerapan sistem pengendalian manajemen dengan levers of control framework pada CNOOC SES Ltd. yaitu sebuah perusahaan eksplorasi dan produksi hulu minyak dan gas di Indonesia. Dengan menggunakan metode deskriptif penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem pengendalian manajemen pada perusahaan ini. Penelitian ini berkesimpulan bahwa CNOOC SES Ltd. belum memiliki sistem pengendalian manajemen yang baik sehingga belum mampu mengatasi berbagai ancaman.


ABSTRACT

The aim of this research is to comprehensively analyze management control systems using levers of control framework at CNOOC SES Ltd. the upstream exploration and production oil and gas company in Indonesia. Using the descriptive method this research aims to explain how the implementation management control system in this company. This research concludes that CNOOC SES Ltd. has not had good management control systems so that it can’t overcome various threats.

"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tamara Saraswati
"PT XYZ adalah salah satu pemain di industri restoran fast-food yang memasuki pasar Indonesia sejak awal tahun 2012 dan menawarkan produk yang unik yaitu makanan Korea yang dibungkus dalam konsep cepat saji. Meskipun memiliki
produk yang unik, laporan penjualan PT XYZ tidak menunjukkan keunggulan dari
produk unik tersebut, bahkan PT XYZ mencatatkan kerugian selama 5 tahun
berturut-turut sejak 2014 sampai sekarang. Dengan produk yang unik dan kondisi
pasar yang mendukung, seharusnya PT XYZ tidak mengalami masalah
profitabilitas, sehingga perlu diteliti lebih dalam lagi apa yang menyebabkan PT
XYZ mengalami masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
management control system yang diaplikasikan oleh PT XYZ dengan menggunakan
pendekatan four levers of control, yaitu belief system, boundary system, diagnostic
system dan interactive control system. Penelitian dilakukan dengan metode studi
kasus dan menggunakan wawancara serta kuisioner untuk mendapatkan data dan
informasi yang diperlukan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa PT XYZ
sudah memiliki management control system namun penerapannya masih sangat
tidak efektif dalam analisis menggunakan metode four levers of control. Penerapan
yang tidak efektif inilah yang membuat PT XYZ kesulitan mengatasi masalah
profitabilitas mereka, sehingga terjadi secara menahun.

PT XYZ is one of the pioneers in Korean fast-food restaurant which entered the
Indonesian market since the beginning of 2012 that offers a unique taste of Korean
wrapped in the concept of fast food, which is an advantage for the Company. Yet,
PT XYZ financial report recorded loss for five consecutive years since 2014. With
its unique products and supportive market conditions, PT XYZ should not
experience profitability issues. This study aims to analyze the management control
system applied by PT XYZ using the four levers of control approach, namely belief
systems, boundary systems, diagnostic systems, and interactive control systems.
The study was conducted using the case study method and using interviews, focus
group discussions, and questionnaires to obtain the data and information needed.
The results of this study indicate the problems that occur to PT XYZ are mainly
caused by the inadequacy of the management control system's application in
analysis using the four levers of control approach. The Company nearly does not
apply interactive control systems and has a very weak diagnostic system. These two
problems make it hard to compare and measure the actual performance of the firm,
which will impact the strategy determination and target settlement.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
O`Donnell, Paul D.
New York: Prentice-Hall, 1952
658.51 ODO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Muhammad Sutan Fico Farizano
"ABSTRAK
As Pelindo IV said, being a maritime axis of the world is a great aspiration for Indonesia. In order to achieve this goal, Indonesia, in this term Pelindo IV PT. Pelabuhan Indonesia Persero IV , should have a good performance. Thus, research in measuring how well Pelindo utilizing their capabilities to market their products, innovate, and learning, with its impact toward the company performance is needed. This research uses Structural Equation Modeling SEM with the help of LISREL 8.51 software. The results shows that Pelindo IV marketing and innovation capabilities held a positive and significant relationship with their performance, but not with the learning capabilities. The further explanation, and suggestion based on the conducted research and in depth interview with Pelindo IV internal will be shown in this study.

ABSTRAK
Menjadi pusat maritim dunia merupakan cita-cita yang besar bagi Indonesia. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Indonesia harus memiliki industri transportasi laut yang kuat dimana infrastruktur yang berupa pelabuhan harus memiliki kinerja yang baik. Perlu adanya penelitian untuk mengukur seberapa baik kinerja pelabuhan, khususnya PELINDO IV, dalam memanfaatkan kapabilitas pemasaran, kapabilitas inovasi, dan kapabilitas pembelajaran mereka dan pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modelling SEM dengan bantuan software LISREL 8.51. Penelitian ini menemukan bahwa kapabilitas pemasaran PT Pelindo IV memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap kinerja usaha PT Pelindo IV. Selanjutnya, penelitian ini juga membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara kapabilitas inovasi PT Pelindo IV terhadap kinerja usaha PT Pelindo IV. Terakhir, Penelitian ini menemukan bahwa kapabilitas pembelajaran PT Pelindo IV tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan PT Pelindo IV. Penjelasan lebih jauh, dan saran-saran dari studi penelitian dan wawancara langsung dengan personil Pelindo IV akan ditampilkan dalam skripsi ini.
"
2016
S67667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melania Eka Widia Dewi
"Peningkatan produksi suatu produk dilakukan bila terdapat peningkatan permintaan dari pasar. Seiring dengan meningkatnya produksi, kapasitas produksi tentunya juga harus ditingkatkan, antara lain dengan melakukan penambahan tenaga kerja, mesin, area kerja, dll. Sebelum melakukan penambahan tersebut, terlebih dahulu dilakukan studi kelayakan untuk mengetahui seberapa besar penambahan yang harus dilakukan dan kelayakannya dari segi finansial.
Pada penulisan ini dilakukan studi kelayakan penambahan mesin injeksi dalam rangka pemenuhan kebutuhan pesanan produksi part kamera pada perusahaan yang bergerak di bidang moulding dan injeksi. Diharapkan dari hasil penelitian studi kelayakan ini dapat diketahui kelayakan secara finansial dan pasar dari penambahan mesin yang dilakukan.
Dari hasil studi kelayakan yang dilakukan terlihat bahwa akan terdapat peningkatan permintaan yang cukup signifikan sehingga dibutuhkan penambahan mesin injeksi. Dari segi finansial dan pasar, penambahan mesin injeksi ini dapat dikatakan layak.

As the demand increase, production capacity might also be improved; either adding the labors, machines, activity area, etc, or combinations of those production factors. In case a production factor should be added, a study must be done to analyze whether this addition is feasible in terms of financial and market condition.
This study analyzes the feasibility study of the addition of injection machine in order to accomplish the requirement orders of part camera production in moldings and Injection Company.
The result of this study shows that the addition of machine injection is feasible based on financial and market condition.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14683
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riri Indriasari R. Zamani
"Perencanaan strategis merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan, terlebih lagi dalam konteks bisnis intemasional. Perencanaan strategis merupakan kebutuhan utama PT. Tyco Valves & Controls Indonesia (T.V.C.I.) dan subsidiarinya yang berada di kawasan Asia Tenggara, yaitu Brunei, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Sebagai perusahaan yang sangat eskpansif baik dari sisi bisnis industri valves maupun korporasi dan kepemimpinan, T.V.C.I. cenderung lcbih banyak rnenghadapai situasi ketidakpastian (uncertainty) dalam perkembangan bisnisnya di lingkungan global, khususnya di kawasan Asia Tenggara. Hal tersebut terkait dan timbul akibat perbedaan lokasi dan faktor geografis antar negara subsidiari, perbedaan regulasi, situasi ekonomi, dan sumber daya manusia, serta kondisi pasar dan persaingan yang semakin ketat oleh karena masuknya pemain-pemain baru dari India, Cina dan Taiwan serta pemain-pemain lokal yang cenderung ben-min di bawah harga pasar. Kondisi ini ditambah lagi dengan berbagai ancaman terorisme, bencana alam, wabah, dan lain sebagainya yang membawa pengaruh efek ketidakpastian luar biasa dalam dunia bisnis. Perubahan yang dramatis dan perkembangan teknologi juga menambah kerumitan untak memprediksi atau bahkan mengontrol hal-hal tak terduga yang dapat mengancam kelangsungan bisnis industri valves. Adapun permasalahnpermasalahan tersebut tidak akan berdampak negatif dalam waktu dekat, tetapi strategi yang tepat harus direncanakan jauh hari sebelumnya.
Dalam pembahasan karya akhir ini, penulis menggunakan pendekatan ilmiah strategic . management yang memfokuskan pada pernbentukan formulasi strategi. Komponenkomponen utama yang membentuk formulasi strategi ini digunakan sebagai kerangka utama dalam melakukan analisis pembahasan. Adapun komponen-komponen tersebut adalah mengenai pengembangan rnisi dan tujuan suatu bisnis serta identifikasi pengaruh ekstemal dan internal perusahaan dan terakhir merumuskan beberapa altematif strategi sebagai antisipasi terhadap perubahan-perubahan yang cenderung terjadi atau dengan memanfaatkan dan mengubah ketidakpastian tersebut menjadi sebuah kesempatan atau peluang bisnis. Untuk lebih mernfokuskan pada lingkungan internal T.V.C.I., maka perlu diidentifikasi kembali kompetensi khusus (distinctive competence) yang dimiliki saat ini. Kompetensi khusus berupa superioritas dari efisiensi, inovasi, kualitas, dan customer responsiveness dibutuhkan dalam upaya untuk inengembangkan keunggulan daya saing yang berkesinambungan (sustainable competitive advantage). Demikian halnya dengan lingkungan ekstemal T.V.C.I., jugs akan difokuskan pads perubahan faktor-faktor lingkungan makro seperti perubahan ekonomi makro, sosial,'regulasilpemerintahan, teknologi, dan hukum yang berdampak langsung pada kinerja T.V.C.I. saat ini. Sedangkan untuk lingkungan industri akan dibahas mengenai pemain-pemain dalam struktur industri valves dan konsumen yang akan dituju. Selanjutnya setelah terbentuknya penetapan misi dan tujuan, serta telah dilakukannya identifikasi.dari peluang dan ancaman yang terdapat pada lingkungan ekstemal, dan kompetensi khusus yang dimiliki beserta kelemahan-kelemahan yang terdapat pada internal perusahaan, maka secara bersama dianalisis dengan menggunakan SWOT Analysis. Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi berbagai faktor ekstemal dan internal secara sistematis untuk dapat merumuskan berbagai altematif strategi perusahaan. Tahap akhir dari forinulasi strategi adalah pemilihan strategi yang akan diterapkan pada perusahaan. Beberapa altematif perumusan strategi basil analisis SWOT tersebut, difokuskan dengan menggunakan konsep strategic business unit (cost leadership, dyferentiation, focus) yang dipadukan dengan konsep Finding Sense in Uncertainty (Charles Handy: 2004). Konsep ini turut digunakan dalam pembahasan dikarenakan pertimbangan terhadap perubahan yang terjadi secara drastis pada hampir semua faktor, akan langsung berdampak pada perubahan yang cepat dan tidak dapat diprediksi pada struktur industri, khususnya pada industri valves. Perencanaan strategis akan sangat menentukan bagi keberhasilan T.V.C.I. di tengah persaingan industri valves di kawasan Asia Tenggara.
Dari keseluruhan kondisi-kondisi tersebut, diperlukan suatu komitmen yang kuat dari pihak manajemen PT. Tyco Valves & Controls Indonesia untuk mengembangkan usahanya, ditunjang dengan kompetensi 3.husus yang dirniliki, maka strategi utama yang sebaiknya diterapkan oleh PT. Tyco Valves & Controls Indonesia adalah leadership strategy, yaitu strategi yang berorientasi pada pertumbuhan usaha dalam lingkungan industri valves. di Indonesia khususnya dan kawasan Asia Tenggara pada umumnya, dengan upaya merebut market share dari pesaing atau kompetitor lain pada segmen proses industri lc-mil dan menengah.
Selanjutnya strategi pendukung yang sebaiknya digunakan oleh PT. Tyco Valves & Controls Indonesia untuk dapat mempertahankan posisi tersebut adalah dengan menerapkan navigating the edge of chaos (improvisasi). Improvisasi secara umum adalah segala sesuatu yang memungkinkan bagi tingkatan manajemen PT. Tyco Valves & Controls Indonresia untuk melanjutkan dan menciptakan penyesuaian terhadap perubahan pasar dan secara konsisten menggerakan merek-merek valves yang ada ke berbagai segmen pasar yang ada. Adapun kunci sukses dari startegi ini berdasarkan pada kombinasi pada spesifikasi merek, inovasi produk dan biaya rendah untuk mencapai leadership pada setiap segmen pasar proses industri yang dimasuki. Adapun konsep kunci dari improvisasi ini yang hams diterapkan pada PT. Tyco Valves & Controls Indonesia, adalah adaptive culture (menciptakan keluwesan budaya perusaaan), semi-structure (menciptakan keluwesan struktur organisasi sekaligus diharapkan tidak terjadi kekacauan pada mekanisme struktur yang sedang berjalan), dan real-time communication (menciptakan komunikasi berdasarkan kelompok-kelompok fungsional yang bertemu secara berkala dan dipusatkan pada pelaksanaan waktu sesungguhnya).
Implikasi usaha PT. Tyco Valves & Controls Indonesia dalam menjalankan navigating the edge of chaos bagi seluruh tingkatan manajemen adalah memantapkan elemen-elemen struktur organisasi, menciptakan -sejumlah struktur komunikasi, dan membiarkan strategi tumbuh dengan sendirinya sesuai tuntutan perubahan pasar. Dampak langsung dari implikasi ini adalah turnbuhnya budaya perilaku mengatur sendiri atas perubahan yang terjadi, dan terlebih panting terhadap fleksibilitas strategi produk-produk yang dipasarkan. Jika manajemen PT. Tyco Valves & Controls Indonesia dapat mampu beradaptasi dengan baik terhadap perubahan persaingan, teknologi, dan kebutuhan konsumen, akan mudah bagi perusahaan untuk mengendalikan biaya dan kualitas produk yang lebih baik dari competitor sehingga memungkinkan bagi perusahaan untuk terus melahirkan inovasi-inovasi untuk mengikuti perubahan pasar dari waktu ke waktu.
Demikianiah di bawah situasi yang terus berubah, tidak ada pilihan lain kecuali menciptakan strategi adaptif yang mampu membuat bisnis tetap relevan dan kompetitif. T.V.C.I. harus mampu memandang diri sebagai suatu portofolio inisiatif, bukan portofolio asset yang statis. T.V.C.I. harus mampu mengelompokkan inisiatif-inisiatif sedemikian rupa untuk menghasilkan sinergi sehingga pada saat ketidakpastian muncul, perusahaan dapat rnenemukan cara-cara strategis untuk mengubah arah dan melakukan adaptasi yang diperlukan. Kemampuan memprediksi yang diharapkan bukan sekedar antisipasi yang reaktif, namun lebih mengarah pada cara-cara mengembangkan kemampuan yang proaktif untuk membaca masa depan.

Strategic planning is an important thing to a company, especially in international business context. Strategic planning is the main need of PT. Tyco Valves & Controls , Indonesia (T.V.C.I.) and its subsidiary based in Southeast Asian countries such as Brunei, Malaysia, Philippines, Singapore, Thailand, and Vietnam. As a highly expansive company, both in terms of valve industry and corporation and leadership, T.V.C.I. tends to more encounter uncertainty situation with respect to its business development in a global environment, especially in Southeast Asia region. It relates to and caused by location difference and geographical factor among subsidiaries, differences in regulation, economic situation, human resources and market condition, and a tighter competition due to the advent of new entrants from China and Taiwan and local new entrants that likely charge lower price than the market price. It is confounded with various terrorism threatens, natural disaster, epidemic, etc., giving an extraordinary effect of uncertainty to the business world. Dramatic changes and technology advances also increase complexity in predicting or even controlling? unexpected things that may threat the survival of valves industry. Such the above problems will not give negative impacts in the near future, but a proper strategy should be planned long before.
In this final work, Author uses a scientific approach of strategic management focusing on the formation of strategy formula. The main components shaping this strategy formula are utilized as the main framework in performing discussion analysis. Such those components are concerning the development of mission and goals of a business and identification of both external and internal influences and, finally, the formulation of several strategy alternatives as an anticipation to likely changes or the use and transformation of that uncertainty into business opportunities. In order to more focus on the internal environment of T.V.C.I., it is necessary to reidentify distinctive competences the company has these days. Distinctive competences in forms of superiorities in efficiency, innovation, quality, and customer responsiveness are needed to develop sustainable competitive advantages. Regarding the external environment of T.V.C.I., the company will focus on the changing macro environment factors such as macroeconomic, social, regulation/government, technology, and legal changes, that directly influence the performance of T.V.C.I. nowadays. While, with respect to the industrial environment, there will be a discussion on players in the structure of valves industry and the targeted consumers. Then, after setting the mission and goals and identifying threats and opportunities of the external environment and distinctive competences along with weaknesses inside the company, together they are analyzed using SWOT Analysis. SWOT Analysis is employed to identify various external and internal factors systematically to formulate numerous strategy alternatives of the company. The final stage of strategy formulation is strategy selection applied then to the company. Some those of formulated strategy alternatives as a result of that SWOT Analysis are focused using a concept of strategy business unit (differentiation, cost leadership, focus) in combination with a concept of Finding Sense in Uncertainty (Charles Handy: 2004). This concept is also included in the discussion because a consideration of dramatic changes in almost all factors will directly influence rapid, unpredictable changes in industrial structure, in particular valves industry. Strategic planning wilt highly determine the success of T.V.C.I. in the middle of competitive valves industry in Southeast Asia region.
Of the abovementioned conditions, a tough commitment by management of PT. Tyco Valves & Controls Indonesia is required to develop its business. Supported by distinctive competences it has, the main strategy best applied by PT. Tyco Valves & Controls Indonesia is the leadership strategy, that is that strategy oriented to the growth of valves industry in Indonesia in particular and Southeast Asia region in general by taking and increasing market shares from other competitors in the low and medium scale industrial segments.
Furthermore, supporting strategy best used by PT. Tyco Valves & Controls Indonesia for the purpose of maintaining such a position is navigating the edge of chaos (improvisation). In general term, improvisation is anything possible to continue and create adjustment to the changing markets and consistently move the existing valves trademark to the various market segments on hand. The success key of the strategy is a combination of trademark specification, product innovation and low cost to reach a leadership in every industrial market segments it enters. Whereas, the key concept of improvisation to implement to PT. Tyco Valves & Controls Indonesia is adaptive culture (generating flexibility in corporate culture), semi-structure (making flexibility in organizational structure while expecting no chaos to the structural mechanism in operation), and real-time communication (creating functional group-based communications periodically met and oriented to a real time implementation).
Business implications of PT. Tyco Valves & Controls Indonesia, in running navigating the edge of chaos, for all levels of management is to establish elements of organizational structure, produce a number of communication structures, and make a strategy thriving automatically according to the market changes. A direct impact of implication is growth of self-regulating culture with respect to the existing changes and, more importantly, to strategy flexibility of the marketed products. If the management of PT. Tyco Valves & Controls Indonesia is able to adapt to the changes in competition, technology, and customers' needs properly, it will be easy for the company to control cost and product quality, better than competitors, to make possible for the company to create innovations to follow market changes over time.
Under an ever-changing situation, there is no other choices but creating an adaptive strategy able to make business relevant and competitive. T.V.C.I. should be able to view itself an initiative portfolio, not a static asset portfolio. T.V.C.I. should be capable of grouping initiative generate a synergy in such a manner that, at time of uncertainty, it can find out strategic ways to switch its direction and adapt as necessary. The expected capability of predicting is not for a reactive anticipation, but more for the way the company develops its proactive capability of understanding the future.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18343
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapta Dwikardana
"ABSTRAK
Sistem Hubungan Industrial pada waktu tertentu di dalam sejarah perkembangannya terdiri dari aktor-aktor tertentu yaitu serikat pekerja, pengusaha atau asosiasi pengusaha, dan pemerintah; konteks tertentu; dan suatu ideologi tertentu yang mengikat. Sistem Hubungan Industrial Pancasila merupakan konsep mengenai bentuk hubungan kerja yang dianggap mampu menjamin kepentingan pengusaha maupun para pekerja, dan juga. dianggap mampu menjamin stabilitas pembangunan nasional, melalui industrial peace.
Kondisi-kondisi tersebut diciptakan oleh aktor-aktor di dalam sistem Hubungan Industrial Pancasila, yaitu Pekerja Pengusaha Pemerintah yang diwakilkan kepada SPSI , APINDO, DEPNAKER Jadi, kekuatan relatif dari ketiga aktor tersebut menentukan proses maupun prosedur untuk pembuatan keputusan mengenai hal-hal yang berkenaan dengan ketenagakerjaan, seperti kondisi kerja, upah, jam keija, jaminan sosial, kesehatan dan kcselamatan kerja, serta tunjangan dan fasilitas lainnya. Sebagai realisasi, Pemerintah dan Jegislatif telah menyetujui UU Jamsostek, menetapkan Upah Minimum Regional (UMR), serta membentuk Lembaga Tripartit yang bersifat otonom berikut perangkat kelengkapannya, seperti Dewan Produktivitas Nasional, Dewan Penelitian Pengupahan dan Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional.
Di samping mewajibkan setiap perusahaan menyelenggarakan Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) dan membentuk Lembaga Bipartit di lingkungan kerjanya bersama-sama dengan PCTK-SPSI. Pada kenyataannya, hasil catatan sementara menunjukkan sepanjang tahun 1990-1992 situasi masyarakat industri di Indonesia ditandai oleh masalah perselisihan perburuhan. Dimana telah terjadi ratusan pemogokan dan unjuk rasa dari para pekerja dalam rangka mempenjuangkan nasibnya. Pergolakan itu tidak lagi bersifat lokal, tetapi telah melanda seluruh pelosok Pulau Jawa.
Dari data Departemen Tenaga Kerja sepanjang tahun 1990 ditunjukkan bahwa sebab-sebab terjadinya pemogokan dan unjuk rasa didominasi oleh masalah pengupahan, masalah jaminan sosial, masalah KKB, masalah SPSI, serta masalah syarat kerja. Dari kasus unjuk rasa dan pemogokan yang terjadi, hampir seluruhnya menyangkut tuntutan para pekerja atas hak-hak yang bersifat normatif, karena adanya pelanggaran para pengusaha terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, seperti tidak dipenuhinya ketentuan upah minimum dan tidak mengikutsertakan para pekerja dalam program ASTEK.
Pada umumnya, aksi-aksi tersebut dilakukan tanpa didahului musyawarah, baik melalui forum Bipartit maupun Tripartit. Kenyataan ini mengindikasikan bahwa konsep Hubungan Industrial Pancasila belum secara efektif dilaksanakan. Secara umum, kajian mengenai sistem Hubungan Industrial di Indonesia harus diletakan pada kerangka hubungan antara sistem politik dan sistem ekonomi.
Tujuan langsung dari penelitian ini adalah memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang apa dan bagaimana sistem hubungan industrial di Indonesia, melalui investigasi terhadap sejarah pergerakan buruh berikut konteks ekonomi, politik dan ideologi-nya. Serta bagaimana sejarah melahirkan suatu konfigurasi strategis Pemerintah-Pengusaha-Pekerja. Dari konfigurasi tersebut akan dikenali distribusi kemasan dan kekuatan antar aktor yang secara langsung mempengaruhi efektivitas pelaksanaan Kebijaksanaan Hubungan Industrial Pancasila di tingkat nasional maupun perusahaan.
Informasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman komprehensif dan perspektif alternatif bagi para aktor yang terlibat di dalam dinamika hubungan industrial di Indonesia, sehingga pada proses formulasi, penetapan strategi dan implementasi kebijaksanaannya di tingkat nasional, telah mempertimbangkan akibat langsung serta dampak yang mungkin terjadi. Manfaaat bagi praktisi manajemen sumber daya manusia di tingkat per!ahaan adalah mempertimbangkan hasil-hasil yang diperoleh dari implementasi dan monitoring di PT Unilever Indonesia dan Indofood.
Penelitian lapangan dan kepustakaan dilaksanakan sejak Januari 1992 sampai dengan Juni 1993 oleh Sapta Dwikardana, mahasiswa program Pascasarjana Ilmu Sosial Universitas Indonesia. Lokasi penelitian konteks makro secara kualitiatif dilakukan di Jakarta, yaitu : Departemen Tenaga Kerja, DPP-Asosiasi Pengusaha Indonesia, DPP-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, Lembaga Bantuan Hukum, Centre for Strategic and International Studies, serta berbagai perpustakaan di Jakarta dan Bandung. Sedangkan penelitian pada unit analisa mikro dilakukan pada 2 (dua). perusahaan PT Unilever Indonesia dan Indofood Group (PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd).
Penelitian kualitatif mengandalkan kepada information rich-cases dalam rangka studi yang mendalam. Informasi kunci diperoleh dari berbagai kalangan pejabat pemerintahan, pengurus organisasi serikat pekerja, organisasi pengusaha, lembaga swadaya masyarakat, NGO, serta pengumpulan data sekunder. Sedangkan pemilihan sampel di tingkat perusahaan, dilakukan berdasarkan kepada extreme and deviant case sampling, yaitu Unilever Indonesia dan Indofood. Teknik wawaneara mendalam secara terstruktur dan tidak terstruktur, serta penggunaan kuesioner bagi para pekerja di dalam perusahaan yang ditentukan sampelnya secara purposive, merupakan teknic pengumpulan data dalam penelitian ini.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>