Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144559 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Himawan Wiratama
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari variabel ekonomi makro (inflasi, kurs, IHSG, SBI), volume perdagangan, time to maturity, price variability, dan peringkat utang terhadap variabel terikat yaitu yield SBSN di pasar sekunder. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan program EVIEWS. Penelitian ini mengolah data secara bulanan dengan urutan waktu atau time series dari September 2008 sampai dengan Oktober 2012.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada α=5%, variabel volume trading, inflasi, kurs, dan IHSG berpengaruh negatif namun tidak signifikan. Sedangkan time to maturity berpengaruh positif yakni jika terjadi penurunan selama 1tahun pada time to maturity maka akan menyebabkan penurunan sebesar 0,0889% pada yield SBSN di pasar sekunder, SBI berpengaruh positif yakni jika terjadi kenaikan sebesar 1% pada SBI maka akan menyebabkan kenaikan sebesar 0,3861% pada yield SBSN di pasar sekunder, price variability berpengaruh positif yakni jika terjadi kenaikan sebesar 1% price variability maka akan menyebabkan kenaikan sebesar 0,5310% pada yield SBSN di pasar sekunder, dan peringkat utang berpengaruh positif yakni jika terjadi kenaikan sebesar 1 grade peringkat utang maka terdapat kenaikan sebesar 0,0363% pada yield SBSN di pasar sekunder.

The purpose of this research is to analyze the effect of macroeconomy variable (inflation, exchange rate, IHSG, interest rate of bank indonesia certificates (SBI)), trading volume, time to maturity, price variability, and credit rating on the dependent variable is SBSN/Sukuk Negara in the secondary market. This research used multiple linear regression analysis with EVIEWS. This research process data on a monthly basis with the time sequence or time series from September 2008 until October 2012.
The results showed at α=5%, volume trading, inflation, exchange rate, IHSG has negative influence but not significant to SBSN yield. Time to maturity has positif influence which is indicated if the time to maturity decrease 1 year, would decrease by 0.0889% the yield of SBSN in the secondary market, SBI has positif influence which is indicated if the SBI increase 1%, would increase by 0.3861% the yield of SBSN in the secondary market, price variability has positif influence which is indicated if the price variability increase 1%, would increase by 0.5310% the yield of SBSN in the secondary market, credit rating has positif influence which is indicated if the credit rating increase 1%, would increase by 0.0363% the yield of SBSN in the secondary market.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronaldo
"Skripsi ini membahas tentang determinasi faktor - faktor apa saja yang dapat mempengaruhi jumlah permintaan uang beredar riil ruang lingkup artian luas ( M2 ) di Indonesia. Faktor-faktor tersebut direpresentasikan oleh beberapa variabel Ekonomi Moneter seperti Tingkat GDP Riil, Tingkat Suku Bunga SBI 3 Bulan, Tingkat Suku Bunga Kredit / Modal kerja; yang dapat mempengaruhi jumlah Permintaan Uang Riil M2 di Indonesia - dengan asumsi yang Penulis gunakan yaitu dalam perekonomian tertutup. Model permintaan uang yang digunakan adalah Model Permintaan Uang Long Run dan Model Permintaan Uang Short Run. Metodologi ekonometrika yang diaplikasikan dalam penelitian ini adalah Error Correction Model (ECM), dikarenakan metode ini dapat mengakomodasi terjadinya suatu disequlibrium di pasar uang yang membutuhkan mekanisme penyesuaian dari kondisi jangka pendek menuju jangka panjangnya.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa telah terjadi suatu proses mekanisme penyesuaian sehubungan dengan koreksi Error Term persamaan jangka pendek yang mempengaruhi kondisi keseimbangan persamaan jangka panjang. Sehingga pengaruh mekanisme penyesuaian tersebut dapat tercermin dari besarnya suatu nilai koefisien Error Correction Term-nya ( ECT ). Kondisi disequlibrium pada permintaan uang M2 juga didukung oleh adanya fenomena Excess Demand dan Excess Supply di pasar uang yang cukup dominan terjadi, terutama pada periode awal krisis moneter di Indonesia. Berdasarkan hasil empiris dan analisis yang menyertai pembahasan penelitian skripsi ini, diharapkan agar para pengambil kebijakan Moneter serta institusi lainnya yang terkait - dapat mencermati kondisi Pasar Uang di Indonesia dengan lebih komprehensif sebelum mengambil keputusan yang dapat berdampak masif bagi stabilitas moneter Indonesia kedepannya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
6128
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rama Yudo Wirawan
"Fokus utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi (determinan) komponen angka pengganda uang di Indonesia. Skripsi ini dikembangkan dari penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Iljas (1997) untuk periode 1988 hingga 1997. Penelitian dilakukan menggunakan software EVIEWS4 dengan metode Two Stage Least Square (TSLS). Hasil penelitian mendapatkan bahwa terjadi perubahan antara variabel determinan angka pengganda uang yang diajukan oleh penelitian sebelumnya dengan keadaan saat ini, khususnya dalam hal penggunaan definisi uang dalam perekonomian Indonesia.

The main focus of this research is to discover the determinants of the money multiplier in Indonesia. This research is developed from an earlier paper of Iljas (1997) for the period 1988 until 1997. Research is done with EVIEWS4 software program using the Two Stage Least Square method. This research discovered that there have been changes in the factors that determine the money multiplier from previous research with current conditions, especially it was discovered that there is a major shift from the use of cash and quasi money to a broader definition of money in the economy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S6138
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Pertumbuhan ekonomi sebagai salah satu tujuan kebijakan moneter dapat ditunjukkan oleh tingkat pertumbuhan investasi di sektor rill. Perkembangan kegiatan di sektor riil tersebut pada dasarnya sangat tergantung pada perkembangan likuiditas dan suku bunga di pasar keuangan. Skripsi ini mencoba untuk mempelajari pendekatan moneter terhadap tingkat suku bunga yang terjadi khususnya suku bunga PUAB dengan menggunakan model dasar yang dipergunakan oleh Bambang Hermanto (2002) dalam studi empirisnya, digunakan dalam skripsi ini dengan data time series bulanan yang terdiri suku bunga PUAB, suku bunga SBI, volume lelang / OPT, dan jumlah uang beredar. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif dengan menggunakan model ekonometrikan dan diuji oleh beberapa alat analisis regresi. Perhitungan statistiknya menggunakan formulasi koefisien determinasi, uji t, uji f, uji autokorelasi (Durbin-Watson) dan uji multikolinearitas dengan menggunakan alat bantuan perhitungan SPSS. Hasil studi ini menunjukkan terdapat dugaan yang kuat berlakunya pengaruh variabel pasar uang antar bank (PUAB) terhadap tingkat suku bunga PUAB yang terjadi di Indonesia. Hasil pengujian t statistik menunjukkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh yan signifikan dari variabel PUAB (suku bunga SBI, volume lelang / OPT, dan jumlah uang beredar) terhadap tingkat suku bunga PUAB. Hasil pengujian F statistik menunjukkan bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel PUAB (suku bunga SBI, volume lelang / OPT, dan jumlah uang beredar) terhadap tingkat suku bungan PUAB."
JEKOBIS 6:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pertumbuhan ekonomi sebagai salah satu tujuan kebijakan moneter dapat ditunjukkan oleh tingkat pertumbuhan investasi di sektor rill. Perkembangan kegiatan di sektor riil tersebut pada dasarnya sangat tergantung pada perkembangan likuiditas dan suku bunga di pasar keuangan. Skripsi ini mencoba untuk mempelajari pendekatan moneter terhadap tingkat suku bunga yang terjadi khususnya suku bunga PUAB dengan menggunakan model dasar yang dipergunakan oleh Bambang Hermanto (2002) dalam studi empirisnya, digunakan dalam skripsi ini dengan data time series bulanan yang terdiri suku bunga PUAB, suku bunga SBI, volume lelang / OPT, dan jumlah uang beredar. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif dengan menggunakan model ekonometrikan dan diuji oleh beberapa alat analisis regresi. Perhitungan statistiknya menggunakan formulasi koefisien determinasi, uji t, uji f, uji autokorelasi (Durbin-Watson) dan uji multikolinearitas dengan menggunakan alat bantuan perhitungan SPSS. Hasil studi ini menunjukkan terdapat dugaan yang kuat berlakunya pengaruh variabel pasar uang antar bank (PUAB) terhadap tingkat suku bunga PUAB yang terjadi di Indonesia. Hasil pengujian t statistik menunjukkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh yan signifikan dari variabel PUAB (suku bunga SBI, volume lelang / OPT, dan jumlah uang beredar) terhadap tingkat suku bunga PUAB. Hasil pengujian F statistik menunjukkan bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel PUAB (suku bunga SBI, volume lelang / OPT, dan jumlah uang beredar) terhadap tingkat suku bungan PUAB."
JEKOBIS 6:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Boyke W Riantoputra
"Pada intinya, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses mekanisme transmisi kebijakan moneter berjalan di Indonesia. Pendekatan yang dipakai bukan menggunakan dua pendekatan utama yang telah lama ada dalam teori moneter tetapi menggunakan model Peter J. Montiel : Keseimbangan Umum Mekanisme Transmisi. Periode penelitian dimulai dari 1970 kuartal I sampai dengan kuartal IV tahun 1977, karena spesifikasi model yang disyaratkan Montiel. Dari empat macam instrumen kebijakan moneter yang ditulis Montiel, hanya tiga yang relevan karena instrumen rrr tidak pernah berubah selama periode penelitian. Karena Montiel belum menjalankan / run modelnya, maka studi ini bersifat menguji hipotesa yang disampaikannya. Seluruh hipotesanya teruji kecuali untuk instrumen tingkat bunga yang mempunyai perilaku yang terbalik. Dugaan penyebabnya adalah terjadinya currency substitution, laju tingkat inflasi yang fluktuatif dan cenderung meningkat sehingga mendorong masyarakat untuk melakukan berbagai tindakan inflation hedging, atau unsur-unsur lain seperti sifat / mental / budaya masyarakat. Untuk itu diperlukan studi lanjutan. Hasil lain adalah adanya time lag satu kuartal yang berarti baru setelah tiga bulan terlihat respon dari suatu perubahan kebijakan moneter."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S19090
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Khadiiqotul Ilmi
"Studi ini dilakukan untuk meneliti dampak dari variabel makroekonomi yaitu inflasi, tingkat suku bunga bank sentral, dan nilai tukar USD/IDR terhadap yield Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Dampak yang ditimbulkan dari pengaruh perubahan masing-masing variabel makroekonomi tersebut berbeda-beda. Hal ini akan mempengaruhi keputusan investor dalam memilih SBSN. Model vector autoregression yang digunakan dalam penelitian ini membantu untuk dapat memberikan informasi atas hubungan dari variabel makroekonomi dan yield obligasi pemerintah syariah dalam jangka pendek.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa faktor pergerakan yield itu sendiri menjadi faktor yang paling signifikan dalam perubahan yield sukuk ritel, diikuti oleh variabel tingkat suku bunga, perubahan kurs, dan inflasi.
This study was conducted to examine the impact of macroeconomy variables such as inflation rate, central bank interest rate, and exchange rate to Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)?s yield. Impacts arising from the effects of changes in each of these macroeconomic variables vary. It will affect of the investor decision on choosing SBSN. Using a vector autoregression (VAR) help us to identify relationship between sharia government bonds yield and macro economy variables in short-run.
The study concluded that the factor of yield movement itself becomes the most significant factor in the changing retail sukuk yield, followed by a variable interest rate, exchange rate changes and inflation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Irwan Diko
"ABSTRAK
Kelayakan utang sebuah negara (credit worthiness) sebuah negara ditentukan dari kondisi ekonomi makro negara tersebut dan faktor eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh faktor ekonomi makro serta faktor eksternal terhadap yield spread negara-negara di Asia Timur, Amerika Latin, dan Karibian. Variabel ekonomi makro yang digunakan dalam penelitian ini digolongkan dalam dua kelompok yakni yang memengaruhi likuiditas dab solvensi serta yang memengaruhi fundamental ekonomi makro. Penelitian dilakukan dengan menggunakan yeild spread triwulanan dari 11 negara untuk periode 2000Q1:2015Q4 dan analisis regresi data panel menggunakan Pooled Least Square (PLS), Fixed Effect Model (FEM), dan Random Effect Model (REM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ekonomi makro yang memengaruhi yield spread adalah rasio utang luar negeri terhadap PDB, nilai tukar riil (real effective exchange rate), dan pertumbuhan PDB per kapita. Faktor eksternal yang memengaruhi yield spread adalah yield US Treasury 10 tahun dan Volatility Index (VIX)."
Jakarta: Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Direktorat Jenderal Pembendaharaan, 2018
616 UI-JCHEST 3:3 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Dian Puji Nugraha
Jakarta: Papas Sinar Sinanti, 2005
351.72 SIM d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yeyen Suratning
"Penelitian ini menggunakan data obligasi Zero Coupon Bond negara Asia China, India, Filipina, dan Indonesia dengan periode Mei 2003 – Nov 2020 untuk menunjukkan bahwa dinamika peralihan regime dalam factor Nelson Siegel yang mencakup factor kebijakan moneter akan mengarah pada daya akurasi model yang lebih baik. Daya prediksi dengan melibatkan eksploitasi regime akan meningkat ketika terjadi shock atau perubahan besar seperti krisis keuangan yang kemudian diterapkan kebijakan moneter yang baru, hal tersebut menimbulkan pergeseran data yang signifikan dan tiba – tiba yang hanya ditangkap oleh model regime switching. Pergerakan kurva imbal hasil pada negara – negara sampel sangat fluktuatif dan bervariasi dikarenakan sensitifitas yang tinggi saat terjadi perubahan yang pada akhirnya sering menimbulkan bias pada model. Kami melaporkan bahwa terdapat peningkatan daya prediksi dengan mengeksploitasi regime dan variable yang menangkap kebijakan moneter tidak konvensional.

This study used Zero Coupon Bond data from Asia China, India, Philippines, and Indonesia with the period May 2003 – Nov 2020 to show that the dynamics of regime switching in Nelson Siegel factor that includes monetary policy factors will lead to better model accuracy. The predictive power by involving the exploitation of the regime will increase in the event of a shock or major changes such as the financial crisis which then implemented a new monetary policy, it creates a significant shift in data and sudden shift that is only captured by the switching regime model. The movement of the yield curve in the sample countries is very volatile and varies due to the high sensitivity when changes occur that ultimately often cause bias in the model. We report that there is an increase in predictive power by exploiting regimes and variables that capture unconventional monetary policy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>