Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195637 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sembel, Pascal G. M.
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan perilaku IHSG emas dan nilai tukar pada periode sebelum saat dan setelah krisis global 2008. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif. Metode yang dipakai adalah uji hubungan kausalitas Granger dan uji hubungan dengan model VAR. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hubungan perilaku IHSG emas dan nilai tukar pada periode sebelum dan sesudah krisis dengan periode saat krisis Penelitian juga menunjukkan terdapat hubungan hubungan antara IHSG emas dan nilai tukar.

ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the behavior relationship between IHSG gold and foreign exchange in the period of before during and after 2008 Crisis. Methods being used in this research is Granger Causality test and relationship test with VAR model. This study shows that there are relationship differences of IHSG gold and foreign exchange in the period of before during and after crisis This study also shows that there are relationships between IHSG gold and foreign exchange."
2013
S44205
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anjar Sumarjati
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk menganalisis dampak krisis keuangan tahun 2008 terhadap perilaku BUMN di Indonesia berdasarkan data keuangan periode tahun 2006 – 2010. Dampak krisis keuangan tahun 2008 dianalisis dengan menggunakan Wilcoxon Signed-Rank Test berdasarkan indikator-indikator rasio marjin laba operasi, rasio marjin laba bersih, total aset turnover, rasio pengembalian investasi, rasio pengembalian modal, tingkat pengembalian total aktiva, total utang terhadap ekuitas, dan rasio total hutang terhadap aset. Tesis ini juga menganalisis total factor productivity untuk BUMN di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa BUMN di Indonesia memiliki kinerja yang lebih baik daripada sebelum ataupun setelah krisis keuangan tahun 2008, serta hampir semua BUMN memiliki pertumbuhan total factor productivity yang positif pada periode analisis.

ABSTRACT
This study aims to determine the effects of the financial crisis in 2008 on the behavior of Indonesia’s SOEs using panel data for the period 2006-2010. the study evaluates the differences in financial indicators before and after the financial crisis in 2008 using the Wilcoxon Signed-Rank Test. The indicators used in the study are operating profit margin ratio, net profit margin ratio, total assets turnover, return on investment ratio, return on equity ratio, rate of return on total assets, total debt to equity ratio, and total debt to assets ratio. In addition, the total factor productivity is estimated for each of the Indonesian SOEs during the financial crisis. This study showed that the Indonesian SOEs actually achieved better performance in 2008 when Indonesia suffered from the financial crises and almost all SOEs achieved a positive total factor productivity growth during the period of analysis."
[Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, ], 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amiruli Dwi Listiarso
"Tesis ini membahas dampak spillover krisis finansial global pada tahun 2008 terhadap perekonomian Indonesia. Dimana pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam kondisi relatif stabil. Namun di lain sisi, krisis finansial yang terjadi mengakibatkan ketimpangan pada kestabilan indikator makroekonomi Indonesia. Hal ini merupakan contagion effect yang bermula dari krisis kredit macet perumahan dengan resiko tinggi (subprime mortgage) di Amerika Serikat pada semester akhir 2007. Hal ini membawa dampak rambatan ke negara lain yang merupakan mitra dagang utama Amerika, dan menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui akibat yang ditimbulkan ketika krisis finansial melanda Indonesia, dengan mengidentifikasi faktor analisis antara jalur keuangan (financial channel) serta jalur perdagangan (trade channel). Dan tujuan lain untuk mengetahui jalur mana yang lebih berperan dalam mekanisme transmisi dipengaruhi krisis finansial global terhadap perekonomian Indonesia. Dengan analisis simultan dengan menggunakan Two Stage Least Squared (TSLS) untuk melihat keterkaitan antar besaran makro di sektor riil dan sektor moneter secara simultan. Dari estimasi metode TSLS dilakukan simulasi untuk melihat dampak spillover krisis finansial melalui shock pada penurunan variabel GDP mitra dagang Indoneisa (Amerika Serikat, China, Jepang, Inggris, Perancis dan Jerman) dan penurunan IHSG terhadap variabel makroekonomi di Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa akibat dari shock pada PDB negara mitra dagang dan IHSG akan berdampak lebih besar pada trade channel. Hal ini diperkuat dengan analisis variance decomposition di mana terlihat pada persentase yang lebih besar memengaruhi akibat shock yang diterima oleh variabel lain. Selain itu, dari simulasi dan analisis metode vector autoregressive, terlihat konsumsi rumah tangga yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi tidak mengalami penurunan akibat krisis finansial yang terjadi.

This thesis discusses about spillover effects of global financial crisis in 2008 which occurred in the Indonesian economy. Where Indonesia's economic growth in relatively stable. But on the other side, the financial crisis resulted inequality in the stability of Indonesia's macroeconomic indicators. This is the contagion effect of the crisis that began from credit housing with high risk (subprime mortgages) in the United States at first half of 2007. The result of messy condition in the U.S. economy will cause contagious to other countries that are major trading partners. This causes a decline in stock prices, exports, imports, and economic growth is also affected
The purpose of this study was to determine the result when the financial crisis hit Indonesia, by identifying factor analysis between financial and trade channel. And other purposes to determine which path is more involved in the transmission of the global financial crisis affected to Indonesian economy. With analysis using Two Stage Least Squared (TSLS) to see the linkages between the macro scale in the real sector and the monetary sector simultaneously. TSLS estimation method of simulation to see the spillover effects of the financial crisis through the shock to a decrease in GDP variable Indonesia trading partners (the United States, China, Japan, Britain, France and Germany) and the reduction of IDX to the macroeconomic variables in Indonesia.
The results showed that the effect of the shock on the GDP of trading partner countries and IDX will have greater impact on the trade channel. This is confirmed by the analysis of variance decomposition in which looks at the percentage of influence due to greater shock received by the other variables. Furthermore, from the simulation and analysis of vector autoregressive method, household consumption looks a pillar of economic growth does not decline due to financial crisis."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jazeed Parama Abidin
"ABSTRAK
Krisis Keuangan Asia (AFC) 1997-98 dan Krisis Keuangan Global (GFC) 2008 telah mendorong turbulensi ekonomi dan mata uang negara-negara ASEAN-5. Fenomena ini meningkatkan kerentanan fundamental ekonomi makro dan memicu peneliti untuk membangun Indikator Peringatan Dini (EWI) sebagai alat untuk mencegah terjadinya krisis mata uang. Skripsi ini akan membandingkan 9 perilaku indikator ekonomi makro dari sektor domestik, eksternal, dan kerentanan moneter dan keuangan di negara-negara ASEAN-5 yang meningkatkan kemungkinan krisis mata uang terjadi, menggunakan matriks ERPD dan regresi logit biner pada periode AFC dan GFC. Hasil penelitian menunjukkan variabel sektor eksternal signifikan dalam meningkatkan kemungkinan krisis mata uang terjadi di negara-negara ASEAN-5 selama periode AFC dan GFC. Rasio impor terhadap cadangan devisa adalah indikator yang paling signifikan dan memiliki dampak positif pada kemungkinan terjadinya krisis. Semakin besar impor ke cadangan meningkatkan tekanan nilai tukar dan meningkatkan kemungkinan krisis mata uang terjadi.

ABSTRACT
Asian Financial Crisis (AFC) 1997-98 and Global Financial Crisis (GFC) 2008 had driven economic and currency turbulence of ASEAN-5 countries. This phenomenon increases vulnerabilities of macroeconomic fundamentals and triggers the researcher to build an Early Warning Indicator (EWI) as a tool to mitigate the occurrence of a crisis. This research will compare 9 macroeconomic indicators behavior from real domestic, external, and monetary and financial vulnerabilities sector in ASEAN-5 countries that increase the possibility of currency crisis using the ERPD matrix and binary logit regression during the AFC and GFC period. The results show the external sector variables are significant in increasing the probability of currency crisis in ASEAN-5 countries during the AFC and GFC period. Import to reserves ratio is the most significant indicator and has a positive impact on the probability of crisis occurrence. The greater import to reserves increasing the exchange rate pressure and increase the probability of currency crisis to occur"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahasallya Syafa Hidayatillah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh internasionalisasi terhadap struktur modal perusahaan khususnya dari sisi leverage. Penelitian ini dilakukan dengan panel data balanced dengan menggunakan metode fixed effect robust. Data penelitian ini terdiri dari 60 perusahaan dari 5 sektor pilihan (basic materials, consumer discretionary, consumer staples, industrials, telecommunication and technology) pada perusahaan di negara ASEAN-4 (Indonesia, Singapura, Thailand, dan Malaysia) periode 2003-2012 yang didalamnya termasuk periode terjadinya, sebelum dan sesudah krisis finansial global dengan jumlah 600 observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya internasionalisasi memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap tingkat leverage perusahaan. Pada periode terjadinya, sebelum dan sesudah krisis finansial global perusahaan di ASEAN-4 yang memiliki international operations atau telah melakukan internasionalisasi memiliki tingkat leverage yang lebih rendah dibandingkan perusahaan yang tidak memiliki international operations. Diketahui pula variabel kontrol political risk, size, return on asset dan growth memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat leverage perusahaan di ASEAN-4 pada periode 2003-2012.

This study aims to determine the impact of internationalization on companies’ capital structures, especially on the leverage level. This research was conducted using a balanced data panel and the fixed effect robust method. The research comprises 60 listed companies from 5 selected sectors (basic materials, consumer discretionary, consumer staples, industrials, telecommunication and technology) in ASEAN-4 countries (Indonesia, Singapore, Thailand, and Malaysia), with a total of 600 observations over the years 2003–2012, including the during, before and after the global financial crisis period. The results of this study show that internationalization has a significant negative effect on a company’s leverage. Companies that have international operations or have already implemented an internationalization strategy have a lower leverage level compared to companies that don't have international operations. Over the years 2003–2012, including the before and after the global financial crisis period, control variables such as political risk, size, return on assets and growth have had a significant effect on ASEAN-4’s companies' leverage levels."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cinta Andini
"Prancis merupakan salah satu negara terkaya di Uni Eropa. Data statistik dari Stasista melaporkan bahwa setiap tahunnya hampir 15 juta turis mengunjungi kota Paris. Prancis dikenal oleh dunia karena kecantikan arsitekturnya, kemewahan modenya, serta kelezatan dan keunikan gaya masakannya yaitu paling kenal dengan gaya masakan haute cuisine.Dunia haute cuisine Prancis mengalami guncangan saat tahun 2009, sewaktu Prancis mengalami krisis ekonomi terparah pasca Perang Dunia ke-2, dengan naiknya harga bahan baku dan meningkatnya pengangguran mulai menggerogoti perekonomian negara. Tentu saja tidak hanya industri kuliner yang terkena dampak krisis ini namun juga banyak industri lain. Haute cuisine menjadi salah satu industri yang memperoleh perhatian khusus dari pemerintah karena industri kuliner berperan penting dalam perekonomian Prancis. Tidak sedikit restoran haute cuisine di Prancis yang gulung tikar karena terkena dampak dari krisis ekonomi, hal ini membuat kondisi industri kuliner Prancis mengkhawatirkan. Krisis ekonomi tahun 2009 juga mengubah cara masyarakat Prancis dalam mengkonsumsi sesuatu. Masyarakat Prancis yang cenderung memilih untuk menghemat membuat pendapatan negara semakin menurun. Metode penelitian yang digunakan ialah dari metode kuantitatif yaitu penulis mengumpulkan data-data yang ada, kemudian mengaitkannya untuk menghasilkan penjelasan yang dapat menjawab pertanyaan mengapa dan atau bagaimana suatu fenomena terjadi.

France is one of the richest countries in the European Union. Statistical data from Stasista reports that almost 15 million tourists visit Paris each year. France is known by the world for its architectural beauty, fashion elegance, as well as the delicacy and uniqueness of its cooking style, which is best known for its haute cuisine style.The world of haute cuisine France experienced a shock in 2009, when France experienced the worst economic crisis after World War II, with rising raw material prices and rising unemployment began to undermine the country 39;s economy. Of course not only the culinary industry is affected by this crisis but also many other industries. Haute cuisine is one of the industries that receive special attention from the government because the culinary industry plays an important role in the French economy. Not a few haute cuisine restaurants in France are out of business because of the impact of the economic crisis, this makes the condition of the French culinary industry worrying. The economic crisis of 2009 also changed the way the French people consumed something. The French people who tend to choose to save make state revenues decline. The research method used is from quantitative methods, the writer collects existing data, then associates it to produce an explanation that can answer the question of why and or how a phenomenon occurs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Limbong, Nengsih Irma Mahda Dia Boru
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji interdependensi pasar saham ASEAN-5 terhadap pasar saham Amerika Serikat, Hong Kong dan Jepang pada periode sebelum, saat dan setelah krisis keuangan global. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Dynamic Conditional Correlation (DCC) GARCH untuk melihat korelasi antar pasar saham. Secara umum hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif pasar saham Jepang, Hong Kong dan Amerika Serikat terhadap pasar saham ASEAN-5. Dengan menggunakan analisis Granger Causality ditemukan dalam jangka panjang terdapat volatility spillover pasar saham Amerika Serikat, Jepang dan Hong Kong terhadap pasar saham ASEAN-5 serta dalam jangka pendek ditemukan adanya contagion effect antar pasar saham. Krisis keuangan global yang terjadi pada 2008 mempengaruhi tingkat pengembalian dan pasar saham saling terkait.

ABSTRACT
This paper investigate the interdependence between United States, Japan, Hong Kong and ASEAN-5 stock market and covering the period including pre-, during and post global financial crisis. Dynamic Conditional Correlation (DCC) GARCH is used to estimate dynamic correlation between stock market. Generally, it is found evidence advanced countries have positive correlation to ASEAN-5 stock markets. Using Granger causality this study finds in the long-run stock volatility spillover from Japan, Hong Kong and United States into ASEAN-5 stock markets, and short-run contagion effect between the stock markets. Moreover, during financial crisis stock market become more interrelated.
"
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Juwita
"Dalam beberapa tahun pasca krisis keuangan global tahun 2008, topik stabilitas bank menjadi agenda utama peneliti dan regulator baik di tingkat nasional dan internasional. Beberapa faktor yang mempengaruhi stabilitas bank yaitu struktur pasar, kecukupan modal yang diatur oleh regulator, dan faktor risiko sistemik yang tidak bisa dikontrol oleh pihak bank dan regulator. Selain membahas stabilitas bank, penelitian ini juga membahas mengenai volatilitas profit bank. Seluruh faktor yang mempengaruhi stabilitas bank dan volatilitas profit bank ini akan diaplikasikan pada bank syariah dan bank konvensional. Bank syariah menjadi salah satu sistem alternatif perbankan yang dianggap mampu bertahan di saat krisis. Secara deskriptif, bank syariah lebih stabil dan memiliki volatilitas profit yang lebih rendah, namun bank syariah tidak memberi pengaruh berbeda pada stabilitas bank dan volatilitas profit bank. Hasil empiris penelitian ini yaitu bank syariah memiliki market power yang lebih rendah dibandingkan bank konvensional, tingkat kompetisi bank yang diukur melalui Lerner Index, dan faktor risiko sistemik mempengaruhi stabilitas bank maupun volatilitas profit bank, sedangkan kecukupan modal hanya memberikan pengaruh pada volatilitas profit bank.

In the recent years following the global financial crisis 2008, determinants of bank stability have become the important topics for researchers and bank regulators, both nationally and internationally. Some factors affecting bank stability are competition, capital requirement set by the regulator, and sources of systemic risk that can not be controlled by the bank and regulator. In addition, this study also discusses earnings volatility. All factors that affect bank stability and earnings volatility will be applied to sharia and conventional bank. Sharia bank became an alternative banking system that is considered able to survive in the crisis. Based on the descriptive data, sharia banks are more stable and have lower earnings volatility. However, sharia banks do not give different effect on bank stability and earnings volatility. Empirical findings in this study are sharia banks have lower market power than conventional banks; both competitiveness as measured by Lerner Index, and sources of systemic risk affect bank stability and earnings volatility, while capital requirement only affects earnings volatility."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Larisa Arianto
"ABSTRAK
Makalah ini berdasarkan studi kasus berjudul ldquo;The Great Recession, 2007-2010: Causes and Consequences rdquo; tentang Krisis Keuangan Global yang terjadi pada tahun 2007 hingga 2010. Saya akan menjawab tiga pertanyaan berdasarkan materi yang dipelajari dikelas dan penelitian online. Makalah ini akan menjelaskan tentang peran keputusan yang tidak etis dalam krisis keuangan global, lembaga keuangan yang terlalu besar untuk gagal, dan bail-out lembaga keuangan yang gagal. Kata kunci:Krisis keuangan global, penyebab, akibat, tidak etis, lembaga keuangan, terlalu besar untuk gagal, bailout.

ABSTRACT
The Great Recession, 2007-2010: Causes and Consequences rsquo; about the Global Financial Crisis in 2007 to 2010. We have to answer the three questions from what we learned in class and online research. This assignment will explain about the role of unethical decision in causing global financial crisis, too-big-too-fail financial institutions, and bail-out of failing financial institutions. Key words:Global financial crisis, causes, consequences, unethical, financial institutions, too-big-to-fail, bailouts.
"
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Vini Novia Waldini Muham
"[Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis keterkaitan dinamis antara indeks pasar modal Indonesia dengan ASEAN-5+ China setelah terjadinya krisis keuangan global 2008. Analisis keterkaitan juga memasukkan pasar saham Jepang sebagai salah satu negara yang memiliki kapitalisasi pasar saham terbesar di dunia dan juga negara partner perdagangan terbesar bagi Indonesia. Penelitian dilakukan dengan menggunakan nilai penutupan indeks bulanan dari periode Januari 2002 sampai dengan Desember 2014, dan membagi nya kedalam tiga sub periode untuk meperluas hasil penelitian, yaitu periode sebelum krisis, saat krisis, dan setelah krisis. Dengan menggunakan model Vector Autoregression (VAR), hasil penelitian menunjukkan bahwa pada periode krisis ditemukan adanya peningkatan hubungan kointegrasi pada pasar saham ASEAN-5, China, dan Jepang dibandingkan pada periode sebelum dan setelah krisis. Hubungan kausal satu arah juga ditemukan dari pasar saham negara lain kepada pasar saham Indonesia pada masing-masing periode. Lebih lanjut, hasil analisis impulse response dan variance decomposition menunjukkan bahwa pasar saham Indonesia merespon secara positif kepada sebagian besar guncangan yang diberikan oleh pasar saham ASEAN-5 +China. Pasar saham Jepang, Singapura, dan China merupakan pasar saham yang memberikan kontribusi pengaruh paling besar dalam pergerakan pasar saham Indonesia pada masing-masing periode.

The objective of this study is to analyze the dynamic linkages between Indonesia and ASEAN-5 + China stock markets index after the 2008 global financial crisis. The study also considers the Japanese stock market as one of the major world stock market and one of the largest trading partner for Indonesia. Data consisting of monthly stock index closing price over the period January 2002 to December 2014, and divide it into three sub periods, i.e. pre-, during-, and post-crisis. By applying Vector Autoregression model (VAR), results indicate that cointegration is found stronger during crisis period compared to pre- and post-crisis period. The unidirectional causal relationship also found from other stock markets to Indonesia stock market in each period. Further, the impulse reponse and variance decomposition analysis shows that Indonesia stock market responded positively to most of shock caused by the ASEAN-5+China stock markets. Japan, Singapore, and China stock markets are the top three countries contributing in influence to Indonesia stock market movements in each period., The objective of this study is to analyze the dynamic linkages between Indonesia and ASEAN-5 + China stock markets index after the 2008 global financial crisis. The study also considers the Japanese stock market as one of the major world stock market and one of the largest trading partner for Indonesia. Data consisting of monthly stock index closing price over the period January 2002 to December 2014, and divide it into three sub periods, i.e. pre-, during-, and post-crisis. By applying Vector Autoregression model (VAR), results indicate that cointegration is found stronger during crisis period compared to pre- and post-crisis period. The unidirectional causal relationship also found from other stock markets to Indonesia stock market in each period. Further, the impulse reponse and variance decomposition analysis shows that Indonesia stock market responded positively to most of shock caused by the ASEAN-5+China stock markets. Japan, Singapore, and China stock markets are the top three countries contributing in influence to Indonesia stock market movements in each period]"
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>