Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44962 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sani Qinthara Aprilia
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisa determinan kecondongan tingkat pengembalian (skewness of return) indeks pasar pada beberapa negara berkembang seperti Bangladesh, China, Filipina, India, Indonesia, Korea, Malaysia, Pakistan, Thailand dan Turki, dengan menggunakan variabel seperti tingkat pengembalian (return), volatilitas tingkat pengembalian (return), kecondongan tingkat pengembalian (skewness of return), volume perdagangan, volatilitas volume perdagangan, dan kecondongan (skewness) volume perdagangan dengan mempertimbangkan kemungkinan adanya hubungan tidak langsung antar variabel tersebut. Penelitian ini menggunakan metode regresi dan vector autoregression (VAR), dan didapatkan hasil bahwa volume perdagangan berpengaruh positif terhadap kecondongan tingkat pengembalian (skewness of return), baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

ABSTRACT
This study analyzed the determinant of the skewness of market return indices in some developing countries such as Bangladesh, China, Philippines, India, Indonesia, Korea, Malaysia, Pakistan, Thailand and Turkey, by using variables such as the return, volatility of return, skewness of return, trading volume, volatility of trading volume, and skewness trading volume by considering the possibility of an indirect relationship between the variables. This study uses regression and vector autoregression (VAR), and it showed that trading volume has positive effect on the skewness of return either directly or indirectly."
2013
S43952
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Arfiansah
"Penelitian ini membahas tentang pengaruh variabel makroekonomi terhadap tingkat pengembalian pasar saham negara-negara maju dan berkembang. Variabel makroekonomi yang digunakan adalah produksi industri dan tingkat suku bunga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari dua variabel makroekonomi tersebut terhadap tingkat pengembalian pasar saham. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat produksi industri berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat pengembalian pasar saham baik pada negara-negara maju maupun berkembang. Sementara tingkat suku bunga berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengembalian pasar saham baik pada negara-negara maju maupun berkembang.

This study discusses the impacts of macroeconomic variables on the stock market returns in developed and emerging countries. The macroeconomic variables used are industrial production and interest rates. The purpose of this study is to determine the impacts of the two macroeconomic variables on stock market returns. The results of this study indicate that industrial production has a significant positive effect on stock market returns in both developed and developing countries. While interest rates have a significant negative effect on stock market returns in developed and developing countries."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ign. Krisna Adi Wijaya
"Sering disebutkan bahwa pasar saham merupakan indikator perkembangan perekonomian sebuah negara. Pasar saham sexing dipergunakan oleh investor untuk melakukan analisis mengenai keputusan investasinya. Namun pasar saham tidak selalu bersifat stabil, adakalanya pasar saham menunjukkan aktifitas yang meningkat dimana ditandai dengan menaiknya indeks harga saham dan sebaliknya kadangkadang aktifitas pasar menurun yang ditandai dengan menurunnya indeks harga saham. Kenaikan aktifitas pasar tersebut sering disebut dengan kondisi pasar bullish dan penurunan aktifitas pasar disebut dengan kondisi pasar bearish. Karena fuktuasi pasar selalu terjadi maka panting bagi investor untuk rnengetahui saham-saham perusahaan yang bagaimana yang perlu dipertimbangkan untuk diperdagangkan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih baik.
Penulisan tesis ini bertujuan untuk meneliti bagaimana pengaruh resiko yang diukur oleh beta dan ukuran perusahaan yang diukur oleh kapitalisasi saham mempengaruhi tingkat keuntungan. Setelah pengaruh beta dan kapitalisasi saham diketahui maka kemudian dapat disimpulkan beta dan kapitalisasi saham yang bagaimana yang dapat dimasukkan dalam pertimbangan memilih saham pada kedua kondisi pasar tersebut (bullish dan bearish). Penelltian juga memasukkan klasifikasi usaha yaitu industri dan keuangan dalam perhitungan. Dengan melibatkan kedua klasifikasi usaha ini maka akan dapat diketahui pula jenis klasifikasi usaha yang mana yang akan lebih baik mempengaruhi tingkat keuntungan.
Dad hasil penelitian dapat diketahui bahwa secara bersama-sama semua faktor yang dilibatkan mempengaruhi tingkat pengembalian saham pada kedua kondisi pasar. Pada kondisi pasar bullish, perusahaan yang memiliki resiko yang lebih besar dan ukuran perusahaan yang lebih kecil akan memberikan tingkat keuntungan yang lebih baik, dan sebaliknya pada kondisi pasar bearish perusahaan yang memiliki resiko yang lebih kecil dan ukuran perusahaan yang lebih besar akan memberikan keuntungan yang lebih baik. Mengenai jenis usaha, perusahaan industri umumnya memberikan keuntungan yang !ebih baik dibandingkan dengan perusahaan keuangan. Hal tersebut terlihat pada kedua kondisi pasar.
Dengan diketahuinya pengaruh faktor-faktor tersebut maka diharapkan investor dapat memakainya sebagai bahan pertimbangan untuk memilih saham-saham untuk mendapatkan tingkat keuntungan yang lebih baik.

Stock market is one of the indications of the condition of the economy of the state. Investors use this indication to analyze investment decision. But this stock market is not always stable, sometimes the stock market shows increasing activity where market index going up, and sometimes stock market shows decreasing activity where market index going down.
The increasing activity of the market is called bullish condition, and the decreasing of -the market activity is called bearish condition. Because market fluctuation is always happened then it is important to investors to indicate what stocks are needed to be considered to be traded in order to get profit.
The objective of this research is to understand how risk, which is accounted by beta, and company size, which is accounted by capitalization, affect stock return. After the effects of beta and capitalization can be understood then it can be concluded what kind of beta and capitalization can be considered to choose stocks at both of market condition (bullish and bearish). This research also involves business classification, i.e. industry and financial, as two additional variables. These variables are dummy variable. The objective of involving these two business classifications is to know which business classification will add stock return more.
The result of this research shows that simultaneously all variables which are involved can affect stock return at the two kind of market conditions. At the bullish market, company which has bigger risk and smaller company size will give better stock return, and in the other side at the bearish market, company which has smaller risk and bigger company size will give better stock return. Regarding to business classification, industrial company generally will give better stock return at both market conditions rather than financial company.
After knowing the effect of those factors, then investors can use them as a consideration material to choose stocks that will give them more profit.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20158
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerhard Rumintar
"ABSTRAK
Penelitian ini menguji pengaruh tingkat akrual dalam laba perusahaan terhadap
tingkat pengembalian saham di Pasar Saham Indonesia (IDX) dengan
menggunakan data dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa akrual memiliki hubungan negatif terhadap tingkat
pengembalian saham. Selain itu penelitian ini juga menemukan bahwa bahwa
teknik pemilihan saham berdasarkan tingkat akrual bisa digabungkan dengan
konsep value stock dan growth stock. Penggabungan dari strategi pemilihan saham
tersebut menghasilkan tingkat portofolio yang lebih menguntungkan

ABSTRACT
This study examined the effect of accrual level in firm?s earning on stock return in
Indonesia Stock Exchange (IDX) using data from 2010 to 2014. The results of this
study indicate that accrual has a negative relation to stock return. In addition, the
magnitude of that negative relation is bigger when value stock and growth stock are
used as moderating variables. This study also finds that stock screening technic
according to accrual level can be combined with value stock and growth stock
concept. Results show that this combined strategy can generates higher return of
portfolio.
"
2016
S63044
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bendot Chairul Akbar
"Kondisi perekonomian Indonesia tahun 2001 telah bergerak ke arah pemulihan meskipun secara lambat, hal ini dapat dilihat dari perbaikan indikator makroekonomi seperti peningkatan produk domestik bruto, inflasi yang terkendali, penguatan nilai tukar rupiah terhadap US$ dan penurunan tingkat suku bunga yang relatif rendah. Berdasarkan indikator Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta juga mulai meningkat volume dan nilai perdagangan. Pemulihan perekonomian nasional ini ternyata belum mampu meningkatkan kegiatan investasi secara langsung. Fenomena yang muncul adalah banyak investor yang menginvestasikan dananya secara tidak langsung melalui pasar modal seperti pembelian reksadana.
Reksadana sebagai salah satu instrumen investasi secara tidak langsung dalam bentuk portofolio mengalami peningkatan unit penyertaan dan nilai aktiva bersih yang cukup cepat. Pertumbuhan pada reksadana melebihi pertumbuhan deposito dan investasi yang lain. Hal ini menunjukkan adanya ekpektasi dari para investor untuk memperoleh premium return diatas rata-rata return bentuk investasi yang lain. Salah satu daya tarik investasi pada reksadana di banding investasi yang lain adalah insentif perpajakan dalam bentuk pembebasan pengenaan pajak atas return yang diperoleh. Diantara beberapa jenis reksadana, ternyata reksadana yang berbasis pendapatan tetap mengalami pertumbuhan jumlah pemilik dan kapitalisasi yang cukup besar.
Hal-hal diatas menjadi ide menarik bagi penulis untuk melakukan analisa terhadap faktor-faktor makroekonomi dan tingkat pengembalian pasar terhadap imbal basil (return) dari reksadana. Penganalisaan dengan melakukan penelitian pada pengaruh faktor-faktor makroekonomi yang meliputi inflasi, suku bunga SBI dan nilai tukar rupiah terhadap US $ dan tingkat pengembalian pasar {IHSG} terhadap imbal hasil reksadana pendapatan tetap. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan menjelaskan seberapa jauh pengaruh variabel makroekonomi dan tingkat pengembalian pasar (1HSG) terhadap imbal hasil reksadana pendapatan tetap dalam kurun waktu tahun 2001 hingga tahun 2003. Sementara itu, signifikansi dalam penelitian ini adalah untuk memberikan kontribusi penelitian mengenai reksadana untuk memperkaya khasanah ilmu keuangan di Indonesia sebagai wahana investasi ini relatif baru.
Penelitian dilakukan secara time series terhadap data inflasi. suku bunga SBI, nilai tukar rupiah terhadap US$ dan tingkat pengembalian pasar (IHSG) sebagai variabel eksogen dan imbal hasil reksadana pendapatan tetap sebagai variabel endogen. Adapun model pengolahan data yang digunakan dalam penelitian adalah Vector Autoregression (VAR) dengan menggunakan software EVIEWS 4.1. Penggunaan model VAR dikarenakan model ini dianggap lebih efisien, tepat dan tidak bias dalam mengestimasi koefisien yang diinginkan. Data variabel eksogen dan endogen yang digunakan dalam penelitian adalah data runtun waktu sehingga perlu diuji stasioneritas datanya. Untuk menguji stasioneritas data dilakukan dengan menggunakan uji akar unit (unit root lest) dengan metode Augmented Dickey Fuller (ADF).
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dengan menggunakan model Vector Autoregression (VAR) adalah sebagai berikut : (1) berdasarkan R-square ,faktor-faktor makroekonomi yaitu inflasi, suku bunga SBI, kurs dan tingkat pengembalian pasar (1HSG) secara bersama-sama hanya mampu menjelaskan 17% terhadap imbal basil reksadana pendapatan tetap, (2) Dari uji F dan uji t tidak ada variabel makroekonomi dan tingkat pengembalian pasar baik secara individu maupun bersama-sama mampu mempengaruhi imbal hasil reksadana pendapatan tetap, (3) lag pertama dan lag kedua imbal hasil reksadana mempunyai kontribusi yang lebih besar dibandingkan faktor-faktor makroekonomi dan tingkat pengembalian pasar (IHSG).

The condition economic of Indonesian in 2001 have moved up direction to recovery even move slowly, This matter can be seen from stability of macroeconomic indicator like the increase of gross domestic bruto, controlled inflation, stability of exchange rates and the decrease of interest rate. Base on stock price index indicator, stock trading in capital market so begin increase pursuant to increase. Recovery economics in the reality not yet can increase investment directly. But, the phenomenon which in emerge is many funder invest his fund indirectly. One of investment instrument is growing fast is mutual fund.
Mutual fund as one of indirect investment in portfolio shows out faster growth. Mutual fund grow exceed growth of other investment and time deposit . This matter shows existence of expectation from funder to get premium rate of return above average return on other investment. One of the attractive of mutual fund compared others is taxation incentive in form free taxation. Between some of mutual fund , in the reality being mutual fund fix income is growth capitalization.
The things above becoming an interesting idea to me to analyze the factors macroeconomic and rate of return market to return mutual fund fix income. Analyzing by doing research influence of macroeconomic covering inflation, rate of interest of SBI ,exchange rate and market return to mutual fund fix income.
This study aim to analyze and explain how far influence of variables of macroeconomic and market return to mutual fund fix income return. The study contribution concerning mutual fund in Indonesia because this investment relatively newly. As for data used in this study are based on macroeconomics data like inflation, rate of interest, exchange rate and market return data. For population data taked is mutual fund fix income return.
This study is done by time series to inflation, rate of interest SBI, exchange rate and market return as exogenous variable and mutualmac fund fix income as endogenous variable. The research method used is Vector Auto regression. Using this method because this models assumed more efficient, accurate and not byas to estimate expected coefficients. Exogenous and endogenous variable data used in study is time series data so that required to stationary test. Data stationary test doer by using unit root test with Augmented Dickey Fuller (ADF).
Result of study show that by using method Vector Auto regression shall be as followers
(1) Pursuant to R-Square, factors of macroeconomic like inflation, SBI interest rate, exchange rate and market return only can explain 17% to mutual fund fix income return.
(2) From F-test and t-test , no exogenous variable either though individual and also together can influence mutual fund fix income return.
(3) First lag and second lag mutual fund fix income return have larges ones contribution compared to factors of macroeconomic and market return.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14160
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Nelson
"Pasar Modal Indonesia, khususnya Bursa Efek Jakarta, semakin berkembang, dan semakin banyak perusahaan yang memanfaatkannya. Seiring dengan perkembangan tersebut, maka mekanisme pembentukan harga juga diharapkan menjadi lebih efisien. Studi ini bertujuan untuk melihat seberapa besar signifikansi tingkat pengembalian abnormal saham perusahaan-perusahaan yang melakukan penawaran perdana tahun 1994 dan sekaligus melihat efisiensi Bursa Efek Jakarta berdasarkan pengujian terhadap tingkat pengembalian abnormal tersebut. Metode penelitian yang diterapkan dalam studi ini adalah metode event study dan model yang dipakai adalah market model residual. Model ini mengukur kinerja saham dengan menghitung selisih antara tingkat pengembalian aktual dengan tingkat pengembalian yang diharapkan (market residual) untuk melihat apakah ada tingkat pengembalian yang abnormal. Selanjutnya dilakukan pengujian untuk melihat seberapa signifikan tingkat pengembalian abnormal tersebut. Pada penelitian ini ada dua bentuk pengujian atas rata-rata tingkat pengembalian abnormal yang digunakan, yakni pengujian secara harian dan pengujian secara kumulatif. Pengujian secara kumulatif dibagi lagi menjadi pengujian per industri. Pengujian secara harian menunjukkan bahwa pada hari pertama saham memasuki pasar sekunder diperoleh rata-rata tingkat pengembalian abnormal positif dan pada hari kesepuluh dan kelima belas diperoleh tingkat pengembalian abnormal negatif (signifikan pada tingkat 10%). Pengujian secara kumulatif menunjukkan bahwa selama lima betas hari penelitian, rata-rata tingkat pengembalian abnormal adalah tidak sama dengan nol (signifikan pada tingkat 20%). Tingkat pengembalian abnormal yang signifikan ini dengan demikian memberikan suatu kesimpulan yaitu: Bursa Efek Jakarta belum efisien dalam bentuk setengah kuat. Kesimpulan lain yang diperoleh adalah saham-saham perdana masih dinilai dibawah harga yang sesungguhnya. Beberapa saran yang perlu mendapat perhatian untuk penelitian selanjutnya adalah pertama perbaikan perhitungan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) agar lebih mencerminkan keadaan pasar. Kedua, penerapan metode Mean Absolute Deviance (MAD) pada pengujian secara kumulatif untuk menghindari efek yang sating meniadakan dari tingkat pengembalian abnormal yang dapat berupa angka positif dan angka negatif Ketiga, memperpanjang jumlah sampel hari untuk memperhalus market model. Dan yang terakhir, mengurangi jumlah hari pengujian untuk melihat apakah efisiensi tercapai dalam waktu yang lebih singkat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Anindita Rahmawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya efek dari transmisi informasi pada saham dual listing pada negara berkembang kawasan Asia Pasifik yang berpengaruh terhadap imbal hasil saham (overnight returns) dan volatilitas saham terkait beserta integrasi bursa efek negara-negara tersebut terhadap bursa efek Amerika Serikat (NYSE). Data yang digunakan adalah data harian saham-saham dual listing dengan periode penelitian 1 Januari 2005 hingga 31 Desember 2012.Analisis data menggunakan model GARCH. Ditemukan bahwa pergerakan harga saham di bursa lokal mempengaruhi imbal hasil dari perdagangan saham di NYSE. Hal ini juga berhubungan dengan volatilitas harga pada pasar luar negeri dengan hubungan yang lebih kuat saat sesi pembukaan perdagangan dan melemah setelahnya akibat pengaruh akumulasi informasi pada pasar domestik yang pada akhirnya akan mempengaruhi keputusan investasi. Lebih lanjut, dilakukan perhitungan cross correlation dari indeks saham negara-negara Asia Pasifik dengan NYSE untuk mengetahui seberapa besar keterkaitan pasar satu dengan lainnya.

This paper suggests the research to knowing the effect of information overflow due to dually listed stocks of developing country in Asia Pasific Region and New York Stock Exchange that affect the overnight return and stocks volatility using GARCH Model. The data periode of research?s length between 1 January 2005 until 31 December 2012. This paper found that local price movements affect not only the opening returns of foreign stocks. The magnitude of local price movements is positively related to price volatility of foreign stocks, and this relation is stronger at the NYSE open and weaker afterward because of accumulated information in domestic market. This result helps explain the effect of overnight information and return volatility for the investment decision. Furthermore, there are calculation of the cross correlations of Asia Pacific countries market indices related to NYSE for knowing the whole market interdependences."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46859
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwini Handayani
"This thesis is a study analyzing rate of return to education in Indonesia using the 2004 SUSENAS (National Economic Survey) data. Education is one human resource investment that could increase the human resource quality as an input of development. The 2004 Human Development Report shows that the rate of participation in the lower level education is quite high, but it decreases as the level of education increases. As an investment, education is expected to give high rate of return. It raises questions conceming the rate of return on education in Indonesia. Wage is used as a proxy of return to education and the return is estimated using the Mincerian Earning Function. The information about wage is only available among respondents that are classified as employees and therefore the selectivity bias might occur. The study will be conducted using the two stage Heckman method.
The estimation from the Mincerian Earning Function shows that women in the industrial and service sector are higher than men in the same sector. There are no differences in return between men and women for those working in the agricultural sector. The results also show that the rate of return for those with 1 year of schooling who are working in the agricultural sector are the lowest. But those with 7 years of schooling the agriculture sector has the highest rate of return. There are no differences in rate of return in education by gender."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17570
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Keberhasilan perusahaan dalam mencapai laba ditentukan oleh faktor ekonomi. Dengan menggunakan model analisis Multi Indeks, penelitia ini menyimpulkan bahwa tingkat pengembalian pasar, tingkat inflasi yang tidak diharapkan tingkat bunga deposito dan harga emas berpengaruh nyata terhadap tingkat pengembalian investasi saham. Sementara pendapatan bersih dan nilai tukar tidak berpengaruh nyata."
Manajemen Usahawan Indonesia, XXXII (06) Juni 2003: 31-40, 2003
MUIN-XXXII-06-Juni2003-31
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suhaimel
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh tingkat return suku bunga, return nilai tukar mata uang, return pasar, return harga minyak dunia dan return harga gas alam terhadap imbal hasil saham perusahaan subsektor crude petroleum & natural gas production yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2014. Hasil regresi data panel menunjukkan bahwa return harga minyak mentah dan gas alam tidak memiliki pengaruh secara positif dan signifikan. Variabel makro ekonomi lainnya seperti tingkat return suku bunga dan return nilai tukar juga berpengaruh negatif dan tidak dapat menjelaskan secara signifikan atas imbal hasil saham perusahaan pada sektor tersebut. Meskipun demikian return pasar secara agregat berkorelasi positif serta dapat menjelaskan imbal hasil saham perusahaan di sektor ini dengan sangat baik.

The purpose of this research is to analyze the effect of interest rate return, exchange rate return, market return, crude oil price return and natural gas price return on stock return of crude petroleum & natural gas production companies listed in Indonesian Stock Exchange for period 2009-2014. Panel data regression show that that crude oil price return and natural gas price return have no positive and significant impact to stock return as we expected. Another macroeconomics variables such interest rate and exchange rate have negative impact and have no significant impact on stock return in this sector. However, market return has positive impact and explain the return significantly over the years of observation."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S59685
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>