Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107926 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diah Wulandari
"Skripsi ini membahas tentang pengembangan keterampilan sosial pada anak yang dilakukan oleh para guru TK Kutilang sebagai upaya pemenuhan aspek perkembangan sosial anak yang diamanatkan dalam UU No 4 tahun 1979. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif desain deskriptif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa untuk mengembangkan keterampilan sosial pada anak anak perlu diberikan tiga komponen yang mendasari kompetensi sosial yaitu pengetahuan sosial social knowledge kecakapan perbuatan performance proficiency dan evaluasi diri self evaluation. Pihak sekolah juga harus memperhatikan beberapa faktor pertimbangan yang dapat mendukung dalam mengembangkan keterampilan sosial di sekolah.

The focus of this study is social skill development to children that conducted by teachers of Kutilang Kindergarten as compliance aspects of social development regulated under Law No.4 /1979. This research is qualitative descriptive interpretive. The research shows that to develop social skill of children they need to be given three basic components of social competence such as social knowledge performance proficiency and self evaluation. The school need to pay attention to some factors that can support social skill development."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S44845
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Maulina Nuryani Karnaen
"Penelitian ini bertujuan melihat efektivitas storytelling menggunakan boneka tangan dalam meningkatkan keterampilan regulasi emosi anak di sekolah. Desain penelitian ini adalah the pretest-posttest nonequivalent group design yang merupakan bagian dari kuasi eksperimental. Bentuk perlakuan yang diberikan terdiri dari tiga tahapan, yakni pelatihan praintervensi kepada guru, intervensi guru kepada anak, serta monitoring. Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelompok TK A pada dua sekolah yang berbeda di Tanah Sareal (Bogor) dengan membaginya ke dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen (n=20). Pemilihan partisipan menggunakan teknik purposive sampling dan teacher nomination, yakni anak TK A yang bersekolah di Tanah Sareal, tidak termasuk ABK, serta diidentifikasi oleh guru memiliki keterampilan regulasi emosi lebih rendah dibandingkan teman-teman kelasnya. Data diperoleh melalui total skor dari alat ukur regulasi emosi anak pada pretest, posttest 1, dan posttest 2, diperkaya dengan wawancara terhadap orangtua dan guru serta rekaman video. Hasil uji Mann Whitney-U menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan eksperimen saat posttest 1 dan posttest 2 dilakukan (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa intervensi yang diberikan efektif untuk meningkatkan keterampilan regulasi emosi anak TK A.

This study aims to look at the effectiveness of storytelling using hand puppets in improving kindergarteners emotional regulation skills in school. The design of this study is the pretest-posttest nonequivalent group design which is part of quasi-experimental. The form of treatment provided consists of three stages, namely pre-intervention training for teacher, teacher-to-child intervention, and monitoring. The population were all kindergarteners in Tanah Sareal (Bogor), by making two school as sample divided into control group and experimental group (n=20). The selection of participants used purposive sampling technique and teacher nomination, namely kindergartener who attend school in Tanah Sareal area, not included to child with special needs, and identified by teachers as having lower emotional regulation skills than their classmates. Data were obtained through total scores from children emotion regulation measurement from pretest, posttest 1, and posttest 2, enriched by interviews and video recordings. The results of the Mann Whitney-U test showed that there were significant differences between the control and experimental groups when posttest 1 and posttest 2 were conducted (p <0.05). Therefore, it could be concluded that the intervention is effective to promote kindergartenersemotion regulation skill."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T54256
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Misniarti
"Angka kejadian caries gigi pada anak usia prasekolah mencapai 89 % disebabkan kurangnya keterampilan menggosok gigi. Penelitian bertujuan mengetahui efektivitas edukasi teknik menggosok gigi terhadap keterampilan menggosok gigi pada anak TK. Desain penelitian quasi eksperiment dengan pre and post test with control group. Sampel anak TK berusia usia 5-6 tahun, mandiri, berjumlah 44 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi.
Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan rerata keterampilan menggosok gigi antara kelompok kontrol dan intervensi, edukasi teknik menggosok gigi efektif meningkatkan keterampilan anak sebesar 64 %. Edukasi teknik menggosok gigi perlu dilakukan di sekolah dengan partisipasi aktif guru dalam meningkatkan kemampuan anak.

The incidence of dental caries in preschool children reached 89% due to lack of brushing skills. The research aims to determine the effectiveness of educational techniques for teeth brushing skills in kindergarten children. Quasi-experimental research design with pre and post test with control group. Sample of kindergarten children aged 5-6 years old, independent, total amount are 44 people. Collecting data used the observation sheet.
The results showed there is difference the mean of brushing skills between the control and intervention groups, teeth brushing techniques education effectively improve children's skills are 64%. brushing techniques education should to be done in the schools through active participation of teachers to improve the skill of brushing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34800
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bestari Elda Yusra
"Tesis ini membahas permasalahan mengenai penerapan diversi terhadap anak yang melakukan tindak pidana narkotika di wilayah Pengadilan Negeri Klas 1 A Khusus Tangerang kendala mengenai penerapan diversi terhadap tindak pidana narkotika yang dilakukan oleh anak, dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala penerapan diversi terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh anak pasca diberlakukannya Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak UU SPPA dan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Perma Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Diversi dalam Sistem Peradilan Pidana Anak. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual, pendekatan kasus, dan pendekatan komparatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan penelitian studi kepustakaan dan wawancara mendalam dengan narasumber yang memiliki kompetensi untuk menjawab permasalahan yang diteliti. Lokasi penelitian dilakukan di wilayah Pengadilan Negeri Klas 1 A Khusus Tangerang. Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisa secara kualitatif.
Hasil penelitian di wilayah Pengadilan Negeri Klas 1 A Tangerang Khusus terhadap perkara narkotika anak pada tahun 2016 terdapat satu perkara narkotika yang dilakukan diversi dengan landasan Pasal 3 Perma Nomor 4 Tahun 2014. Kendala yang dihadapi oleh aparat penegak hukum, Petugas Pembimbing Kemasyarakatan Balai Pemasyarakatan PK Bapas Klas II Serang dan Penasihat Hukum yaitu adanya pembatasan kualifikasi tindak pidana yang dapat dilakukan diversi dalam Pasal 7 ayat 1 dan Pasal 9 ayat 1 UU SPPA, singkatnya waktu penanganan perkara anak, luas wilayah kerja Bapas, keterbatasan jumlah personil PK Bapas dan kendala mengenai sarana serta prasarana pendukung dalam proses pelaksanaan diversi terhadap perkara narkotika. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut yaitu meningkatkan koordinsi internal dan eksternal antara penyidik, penuntut umum, hakim daan Petugas PK Bapas, membentuk Tim Assesment Terpadu, melakukan sosialisasi mengenai diversi dan hak anak yang berhadapan dengan hukum, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan sarana serta prasarana.

This thesis discusses the issue of the application of the diversion of juvenile committing a narcotic crime in the territory of the Tangerang Court Special 1 A, the constraints on the application of the diversion of the narcotic crime committed by children, and the attempts made to overcome the obstacle of the application of the diversion of criminal offenses conducted by children after the enactment of Law Number 11 Year 2012 on Juvenile Justice System UU SPPA and Regulation of the Supreme Court of the Republic of Indonesia Perma Number 4 Year 2014 on Guidelines for Implementation of Diversion in the Juvenile Justice System. The research method used are normative juridical, using the approach of legislation, conceptual approach, case approach, and comparative approach. Methods of data collection are done by research literature study and in depth interviews with resource persons who have competence to answer the problems studied. The location of the study was conducted in the area of Special Court Class A Tangerang. The data obtained from the results of the study were analyzed qualitatively.
The results of this research in Tangerang Court Special Class 1 A on the narcotics cases with juvenile offender in 2016, there is a narcotics case which is done by diversion based on Article 3 Perma Number 4 Year 2014. Obstacles faced by law enforcement officers, Correctional Precaution Officers PK Bapas Class II Serang and Legal Advisor that there is limitation of qualification of criminal acts that diversion can be done in Article 7 paragraph 1 and Article 9 paragraph 1 UU SPPA, short duration on handling juvenile case, the wide of working area of Correctional Hall Bapas, the limited number of personnel of Correctional Precaution Officers PK Bapas, and the obstacles regarding facilities and infrastructure as the supporting system during the process of implementation of the diversion in narcotic cases. Efforts are made to overcome these obstacles improving the internal and external coordination between investigators, prosecutors, judges and Correctional Precaution Officers PK Bapas , forming an Integrated Assessment Team, socialization about diversion and children right on facing conflict with the law, improving the quality of human resources, facilities, and infrastructures.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
T48857
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Indah Istiqomah
"Social withdrawal pada masa kanak-kanak merupakan faktor resiko munculnya masalah social emosional di kemudian hari. Anak dengan social withdrawal pada umumnya memiliki keterampilan social yang kurang. Penelitian ini memiliki desain single case dan menerapkan bentuk intervensi social skills training (SST) dengan pendekatan multimodal. Program ini meliputi behavioral social skills training, self-instructional, social problem solving, serta pengurangan masalah penghambat. Partisipan penelitian adalah anak perempuan berusia sembilan tahun. Sesi terapi dilakukan sebanyak sepuluh kali selama lebih kurang 60 - 90 menit setiap sesinya.
Hasil dari terapi ini adalah SST efektif untuk meningkatkan keterampilan sosial anak. Melalui observasi langsung, terlihat adanya peningkatan frekuensi dan performansi anak dalam menampilkan perilaku sosialnya. Anak dapat menampilkan perilaku menyapa, bertanya, bergabung, mengajak bergabung, dan menyelesaikan masalah dengan baik Berkaitan dengan masalah social withdrawal juga mengalami penurunan. Hal ini terlihat terutama dari penurunan skor pada skala withdrawn dari alat ukur Child Behavior Checklist (CBCL).

It has long been argued that social withdrawal in early childhood is a risk factor for later socio-emotional difficulties. Social withdrawal children usually have social skill deficits. This research uses a single case design and applies the multi-method social skills training (SST) intervention in order to enhance social skills. The components of the program include behavioral social skills training, self-instructional training, social problem solving, and reduction competing/inhibiting problem. Participant of this research is a nine-year old girl with social withdrawal. Therapy is conducted through 10 sessions, 60-90 minutes each session.
This study showed that SST is an effective therapy to increase the child’s social skills. Child has shown improvement in frequency and performance of some target behaviors (greeting, asking for information, joining in, invite to join in, and problem solving). This study also found decreasing of social withdrawal symptoms that can be seen from reducing score withdrawn from the Child Behavior Checklist (CBCL).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T34934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Bikriya
"Keterampilan sosial bagi anak usia dini penting untuk menentukan kesuksesan anak dalam akademik, berhubungan sosial, dan berfungsi sosial. Berdasarkan Early Childhood Development Index tahun 2018, nilai kemampuan sosial emosional anak usia dini di Indonesia berada di bawah angka 70. Sementara itu, perkembangan emosional dan perilaku (emotional and behavioural development) termasuk salah satu dimensi yang perlu dipenuhi dalam memenuhi kesejahteraan dan perlindungan anak. Skripsi ini membahas penanaman sosial emosional anak usia dini yang dilakukan oleh TK Ar Rahman Islamic School dengan melibatkan orang tua peserta didik dari perspektif Ilmu Kesejahteraan Sosial, melihat bagaimana penanaman sosial emosional tersebut dapat memenuhi kesejahteraan sosial anak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data penelitian diperoleh melalui wawancara dan studi dokumentasi. Informan dipilih dengan metode purposive sampling. Wawancara melibatkan 6 informan yang terdiri dari Kepala Sekolah, guru kelas, dan orang tua peserta didik yang tergabung dalam Parent Teacher Association (PTA) tahun 2023/2024. Pengumpulan data pada penelitian ini berlangsung dari bulan Mei hingga Juni 2024. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penanaman keterampilan sosial anak usia dini yang dilakukan oleh TK Ar Rahman Islamic School dilakukan dengan cara mengajarkan anak dalam mengenal emosi dan berekspresi, berinteraksi, dan berperilaku positif terhadap diri sendiri dan lingkungannya. Sementara itu, keterlibatan orang tua terhadap penanaman keterampilan sosial anak usia dini di TK Ar Rahman Islamic School berupa terlibat dalam kegiatan “Guest Teacher” guna mengajarkan interaksi dan perilaku positif kepada anak. Keterlibatan tersebut termaskuk tipe parenting dan volunteering. Penanaman keterampilan sosial anak usia dini dengan melibatkan orang tua peserta didik di TK Ar Rahman Islamic School berkontribusi dalam upaya memenuhi dimensi perkembangan emosional dan perilaku dalam kerangka kerja kesejahteraan anak dan perlindungan anak dan sebagai bentuk kolaborasi lembaga pendidikan anak usia dini dengan orang tua dalam meningkatkan kesejahteraan sosial. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial pada mata kuliah Kesejahteraan Anak dan Perlindungan Anak & Tingkah Laku Manusia dan Lingkungan Sosial berupa gambaran tentang perkembangan sosial dan emosional anak usia dini.

Social skills for early childhood are crucial in determining a child's success in academics, social relationships, and social functioning. According to the 2018 Early Childhood Development Index, the socio-emotional abilities of early childhood children in Indonesia are below 70. Meanwhile, emotional and behavioral development is one of the dimensions that need to be fulfilled to ensure the well-being and protection of children. This thesis discusses the fostering of socio-emotional skills in early childhood carried out by Ar Rahman Islamic School Kindergarten by involving parents of students from the perspective of Social Welfare Science, examining how this socio-emotional nurturing can fulfill children's social welfare. The research method used in this study is a qualitative research approach with descriptive research type. The research data were obtained through interviews and documentation studies. Informants were selected using purposive sampling method. The interviews involved 6 informants consisting of the Principal, classroom teachers, and parents of students who are members of the Parent Teacher Association (PTA) for the 2023/2024 academic year. Data collection for this research took place from May to June 2024. The results of this study show that the fostering of social skills in early childhood conducted by Ar Rahman Islamic School Kindergarten involves teaching children to recognize and express emotions, interact, and exhibit positive behavior towards themselves and their environment. Meanwhile, parental involvement in fostering social skills in early childhood at Ar Rahman Islamic School Kindergarten includes participating in the "Guest Teacher" activities to teach interaction and positive behavior to children. This involvement includes types of parenting and volunteering. Fostering social skills in early childhood by involving parents of students at Ar Rahman Islamic School Kindergarten contributes to meeting the dimensions of emotional and behavioral development within the framework of child welfare and child protection and serves as a form of collaboration between early childhood education institutions and parents in enhancing social welfare. This research is expected to contribute to the Social Welfare Science Program in the courses of Child Welfare and Child Protection & Human Behavior and Social Environment by providing an overview of the social and emotional development of early childhood children."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Ria Sutjonong
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas dari workshop yang dirancang untuk meningkatkan efikasi diri guru TK dalam kemampuan mengajar secara kreatif. Workshop ini dilakukan kepada 60 guru TK yang berasal dari beberapa kota di Indonesia secara daring. Penelitian ini menggunakan dasar teori empat sumber efikasi diri dari Bandura dan teori experiential learning dari Kolb. Pemilihan subjek menggunakan teknik accidental sampling. Workshop dilakukan sebanyak 6 sesi dalam waktu 2 hari. Desain penelitian yang digunakan adalah before and after study design untuk membandingkan perolehan skor kelompok (tanpa grup kontrol) sebelum dan sesudah pemberian intervensi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Teaching for Creativity Scales (Rubenstein et al., 2013) dengan mengambil salah satu dimensinya yaitu efikasi diri guru. Dari 60 peserta awal workshop, terdapat 38 data peserta yang dapat diolah menggunakan metode Repeated-Measures ANOVA. Penarikan kesimpulan penelitian ini dilihat dari nilai Sig Greenhouse-Geisser (0.000 < 0.05) dan perbedaan skor rata-rata kelompok yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai efikasi diri guru TK mengenai kemampuan mengajar kreatif setelah diberikan intervensi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa workshop yang dilakukan efektif untuk meningkatkan efikasi diri guru TK dalam kemampuannya mengajar secara kreatif.

This study aims to examine the effectiveness of a workshop designed to increase kindergarten teachers’ self-efficacy regarding their creative teaching abilities. The workshop was conducted online for 60 kindergarten teachers from several cities in Indonesia. This study uses the theoretical basis of the four sources of self-efficacy from Bandura dan Kolb’s experiential learning. Subjects were selected using the accidental sampling technique. This workshop was conducted in 6 sessions for 2 days. The research design used in this study is a before and after study design (without a control group) to compare the group scores before and after the intervention. The research instrument used is the Teaching for Creativity Scales (Rubenstein et al., 2013) by taking one of the dimensions, which is teacher self-efficacy. From the initial 60 participants, there were only 38 participants’ data that could be processed using the Repeated-Measures ANOVA method. The conclusion of this research is seen from the value of Sig Greenhouse-Geisser (0.000 < 0.05) and the difference in the group average score, which shows that there is a significant difference in the self-efficacy score of kindergarten teachers regarding their creative teaching ability after the intervention. Thus, it can be concluded that the workshop is effective to increase the self-efficacy of kindergarten teachers regarding their ability to do creative teaching"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurussafitri Laila Anawati
"Keterampilan sosial sebagai bagian dari perkembangan sosial penting bagi kehidupan sosial anak. Akhir-akhir ini banyak berkembang sekolah yang menerapkan sistem full day dengan lama belajar di sekolah yang lebih lama daripada sekolah konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama belajar di sekolah dengan keterampilan sosial anak usia sekolah di kota Depok. Desain penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan crosssectional digunakan pada penelitian ini. Berdasarkan penghitungan cluster sampling, sebanyak 425 anak usia sekolah, baik itu full day dan non-full day yang berpartisipasi dalam penelitian, diminta untuk mengisi kuesioner tentang keterampilan sosial yang merupakan modifikasi dari beberapa kuesioner yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara lama belajar di sekolah dengan keterampilan sosial anak usia sekolah di kota Depok (p=0,165). Akan tetapi, dari hasil penelitian ini diketahui bahwa 52% anak menunjukkan keterampilan sosial yang kurang. Maka dari itu, penting untuk meningkatkan keterampilan sosial pada anak melalui kegiatan belajar dan aktivitas di sekolah.

Social skill, as part of social development, is important for children social life. Nowadays, there are a lot of schools, called full day school, that develop a system in which their school period is longer than any other conventional school. This study aims to know the relationship of school period with school-age children`s social skill in Depok. A correlational descriptive study and cross sectional method was used as the research design. Based on cluster sampling technique, a total of 425 school-age children of full day and non-full day schools was participated in the study and asked to fulfill a social skill questionnaire. The study yielded no significant relationship between school period and school-age children`s social skill in Depok (p=0,165). This study also showed that 52% of school-age children had less social skill. Therefore, it is important to improve children`s social skill through school activity and learning."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56559
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wardayani
"ABSTRAK
Gawai merupakan istilah untuk beberapa alat teknologi seperti komputer, laptop, smartphone, tablet, ipad. Perkembangan sosial ialah pengembangan kemampuan anak yang didalamnya terbentuk hubungan antar orang dewasa dan hubungan antar teman dekat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia saat pengenalan gawai dengan perkembangan sosial anak usia pra sekolah. Penelitian dilakukan menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan jenis analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan kepada 137 anak yang dipilih berdasarkan simple random sampling. Didapatkan hasil bahwa anak yang mengenal gawai sejak usia dini sebanyak 92 orang 67,2 dan yang sudah sesuai usia mengenal gawainya sebanyak 45 orang 32,8 . Hasil penelitian ini diuji menggunakan rumus Chi Square ?=0,05 yang menghasilkan bahwa usia saat pengenalan gawai P=0,001 berhubungan dengan perkembangan sosial anak usia pra sekolah. Dari hasil penelitian ini diperlukan adanya pemberian materi mengenai dampak pengenalan gawai pada anak. Peran perawat ialah memberikan edukasi tentang perkembangan sosial anak usia pra sekolah dan pengaruh gawai terhadap perkembangan sosial tersebut.

ABSTRACT
Gadget is a term for some technological tools such as computers, laptop, smartphones, tablets, ipads. Social development is the development of the ability of children in which formed relationships between adults and relationships between close friends. This study aims to determine the correlation between gadgets introduction in early Childhood with the social development of pre school age. The research was conducted using quantitive research design with correlational analytic type with cross sectional approach done to 137 children selected based on simple random sampling. The results of this study indicate the frequency and percentage of respondent characteristics. The result shows that Children who know gadgets since early age are 92 people 67.2 and those who know gadgets in the right age are 45 people 32.8 . The results of this study were also tested using the Chi Square formula 0.001 related to the social development of pre school age. From the results of this study required the provision of material about the impact of early gadgets introduction in children. The role of nurses is to educate the social development of pre school age children and the effect of the gadgets on social development."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Putri Rahmadita
"Latar Belakang : Kesehatan mulut merupakan masalah kesehatan masyarakat utama yang dapat mengenai semua kelompok populasi, dan kelompok anak usia dini penting untuk diperhatikan. Masalah kesehatan mulut yang paling penting pada masa ini adalah Early Childhood Caries (ECC). ECC dapat dicegah dengan pemberian pendidikan kesehatan kepada anak. Taman Kanak-Kanak (TK) tepat untuk dijadikan sebagai pusat pendidikan kesehatan bagi anak, dan guru TK memainkan peranan penting dalam hal ini. Namun ditemukan bahwa pengetahuan, sikap, dan praktik guru TK masih kurang serta terdapat beberapa faktor yang memengaruhi hal ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara berbagai karakteristik pribadi guru TK dan pengetahuan, sikap, dan praktik mengenai kesehatan mulut di Jakarta Selatan.
Metode: Studi analitik observasional cross-sectional dengan metode convenience sampling dilakukan pada beberapa TK di Jakarta Selatan dengan menggunakan kuesioner secara daring yang disebarluaskan melalui pesan grup WhatsApp dan melibatkan 253 guru TK. Kuesioner digunakan untuk pengambilan data karakteristik pribadi serta pengetahuan, sikap, dan praktik guru TK mengenai kesehatan mulut. Analisis statistik meliputi statistik deskriptif, uji korelasi Spearman, dan uji bivariat (p < 0,05).
Hasil: 66,4% guru TK memiliki pengetahuan yang baik, 53% guru TK memiliki sikap yang baik, dan 55,7% guru TK memiliki praktik yang baik mengenai kesehatan mulut. Terdapat hubungan positif signifikan antara pengetahuan dan sikap, pengetahuan dan praktik, dan sikap dan praktik guru TK mengenai kesehatan mulut. Terdapat perbedaan signifikan antara status pernikahan, anak, dan pengalaman pelatihan kesehatan mulut dengan pengetahuan mengenai kesehatan mulut (p < 0,05).
Kesimpulan: Sebagian besar guru TK sudah memiliki pengetahuan, sikap, dan praktik yang baik mengenai kesehatan mulut. Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap, pengetahuan dan praktik, dan sikap dan praktik guru TK mengenai kesehatan mulut. Karakteristik pribadi guru TK seperti status pernikahan, anak, dan pengalaman pelatihan kesehatan mulut memiliki hubungan dengan pengetahuan mengenai kesehatan mulut.

Background: Oral health is a major public health problem that can affects all population group, and it is important to pay attention to early childhood group. The most important oral health problem at this time is Early Childhood Caries (ECC). ECC can be prevented by providing health education to children. Kindergarten has become an approriate place as a center for health education for children and kindergarten teacher plays important role in this. However, it was found that teachers were still lacking in knowledge, attitude, and practice and there were several factors that influenced this. This study aims to determine the relationship between kindergarten teachers’ various personal characteristics and knowledge, attitude, and practice regarding oral health in South Jakarta.
Methods: A cross-sectional observational analytic study using the convenience sampling method was conducted in several kindergartens in South Jakarta using an online questionnaire which was distributed via WhatsApp group message and involved 253 kindergarten teachers. The questionnaire was used to collect data on kindergarten teachers’ personal characteristics and knowledge, attitude, and practice regarding oral health. Statistical analysis included descriptive statistics, Spearman correlation test, and bivariate test (p < 0,05).
Results: 66,4% of kindergarten teachers had good knowledge, 53% of kindergarten teachers had good attitude, and 55,7% of kindergarten teachers had good practice regarding oral health. There was a significant positive correlation between kindergarten teachers’ knowledge and attitude, knowledge and practice, and attitude and practice regarding oral health. There was a significant difference between marital status, children, and oral health training experience with knowledge regarding oral health (p < 0,05).
Conclusion: Most kindergarten teachers already had good knowledge, attitude, and practice regarding oral health. There was a correlation between kindergarten teachers’ knowledge and attitude, knowledge and practice, and attitude and practice regarding oral health. Kindergarten teachers’ personal characteristics such as marital status, children, and oral health training experience were associated with knowledge regarding oral health.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>