Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63463 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Widati
"Pasar tradisional merupakan aset yang sangat berharga bagi Kota Surakarta. Seiring dengan perkembangan pasar modern yang semakin pesat, keberadaan pasar tradisional lambat laun mulai terancam. Padahal pasar tradisional memiliki kontribusi yang tidak sedikit terhadap Pendapatan Asli Daerah dan Ketahanan Daerah. Pasar tradisional merupakan sumber penghidupan bagi sebagian besar masyarakat Kota Surakarta yang mayoritas bergerak di sektor perdagangan menengah ke bawah. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya pemberdayaan terhadap pasar tradisional agar keberadaan pasar tradisional dapat tetap dipertahankan dan mampu bersaing dengan pasar modern serta dapat mendukung ketahanan daerah Kota Surakarta. Pemberdayaan pasar tradisional yang dilakukan oleh Pemkot Surakarta melalui Dinas Pengelolaan Pasar meliputi beberapa hal, antara lain : pembangunan fisik bangunan pasar, pembangunan shelter untuk pedagang kaki lima, perbaikan pengelolaan pasar, dan peningkatan tata kelola atau manajemen pedagang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data dikumpulkan melalui obeservasi, wawancara dan data sekunder atau dokumentasi. Penelitian ini juga menggunakan teknik analisa data interaktif, dimana proses analisa datanya melalui empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk menguji validitas data yang telah didapat maka digunakan teknik triangulasi data. Berdasar pada penelitian yang telah penulis laksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa anggapan bertambahnya pasar modern di Kota Surakarta yang mengancam keberadaan pasar tradisional tidak sepenuhnya benar. Tetapi dari hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa pasar tradisonal masih bermasalah dengan kondisi internalnya sendiri. Pemberdayaan pasar tradisional yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta belum sepenuhnya berjalan dengan optimal. Karena hanya mengutamakan pembangunan fisik tanpa diikuti dengan perbaikan pengelolaan pasar dan manajemen pedagang.

Traditional markets are a valuable asset to the city of Surakarta. the rapid development of the modern market has threatened the exixtence of the traditional market. Whereas the traditional markets has been playing an important role to the Regional Income and Regional Resilience. Traditional markets has become the source of living for the majority of the traditional societies of Surakarta that engage in the low to medium level of trade. It therefore requires an effort to empower the traditional markets to maintain its existence and capability in competing with the modern market and to support the resilience of the city of ​​Surakarta. The empowerment of the traditional markets has been carried forward by the Regional Government of Surakarta through the Market Management Office includes among others : the physical construction of the market, the construction of the shelter for street vendors, improving the management of the market, and improving the management of the merchant. This is a qualitative research. Data were collected through observation, interviews and secondary data or documentation. It also used interactive data analysis techniques, in which the data analysis process is divided by four stages: data collection, data reduction, data presentation and conclusion. The research also used triangulation data in order to test the validity data. The analysis concluded that the assumption where the development of the modern markets in Surakarta has threatened the existence of the traditional market is not entirely correct. The research also showed that there are internal problem within the management of traditional markets. The empowerment of the traditional markets carried out by the Market Management Office of Surakarta did not run optimally. It is because the main priority was merely on the physical development without the improvement of the market and merchant management."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Octal Pramudito
"Tulisan ini adalah revitalisasi pasar tradisional Indonesia. Karena berbagai alasan, termasuk peningkatan cepat jumlah pasar modern dan pusat perbelanjaan, terjadi penurunan umum dalam sejumlah pasar tersebut. Pemerintah Indonesia mengambil posisi bahwa pasar tersebut dan tetap penting bagi negara dan karena itu telah mengembangkan kebijakan khusus yang bertujuan untuk merevitalisasi mereka. Pelaksanaan kebijakan ini dalam konteks lokal akan menjadi fokus dari tulisan ini. Peran pemerintah daerah dalam pembangunan telah penting setelah proses desentralisasi, sebagai pemerintah daerah adalah pelaksanaan kebijakan yang dihasilkan dari pemerintah pusat. Konteks lokal yang akan dibahas dalam makalah ini adalah Surakarta salah satu kisah sukses di pasar revitalisasi tradisional di Indonesia. Implementasi kebijakan di Surakarta ditenggarai lebih baik dari pada kebanyakan kota-kota lain.
Ada tiga pelajaran dari penelitian ini. Pertama, ada kombinasi dari lima kapasitas yang menentukan efektivitas implementasi kebijakan. Pelaksanaan kebijakan tidak bisa mengandalkan hanya satu dimensi. Efektivitas implementasi kebijakan tergantung pada aspek-aspek yang komprehensif dari lima dimensi kapasitas. Kedua, ada aktor yang menonjol yang dapat memberikan stimulasi yang tepat untuk mempromosikan perubahan. Dalam hal ini, aktor yang menonjol adalah pemimpin. Ketiga, institusi informal yang sama pentingnya dengan yang formal. Kedua institusi formal dan informal dapat mendukung pembangunan."
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2016
624 PPEM 1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rilyan Shela Handini
"Reformasi birokrasi dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Sejalan dengan itu Indonesia kembali mengembangkan sistem desentralisasi sehingga daerah dapat berinovasi sesuai kebutuhannya, tidak terkecuali Kota Surakarta. Dalam meningkatkan pelayanan, Pemkot Surakarta melaksanakan program revitalisasi pasar tradisional dan penataan PKL.
Berdasarkan kondisi tersebut, penelitian ini bertujuan menganalisis praktik kedua program tersebut di Surakarta menurut model Sound Governance. Penelitian ini menggunakan pendekatan positivist dengan teknik pengumpulan data campuran. Teknik analisis data univarian dengan deskriptif-analitik pada variabel inovasi sektor publik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa menurut model sound governance, praktik program revitalisasi pasar tradisional dan penataan PKL, belum sepenuhnya memberikan kebermanfaatan kepada para pedagang.

Bureaucratic reform is needed to improve the quality of public services. In line with those situation, Indonesia develop again the system of decentralization so that the region can innovate according to necessity, Surakarta is not exception. In improving services, the government of Surakarta implement revitalization of traditional market and management of street vendors.
Based on these conditions, this research aims to analyze the programs in Surakarta. This research use positivist approach and mix of data collection technique. Data analysis techniques is univarian with descriptive-analytic variables public sector innovation.
The result of this research show that according sound governance model, the practice of traditional markets revitalization and street vendor management innovation programme do not give benefits to traders.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53008
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ratna Nurhajarini
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1999
959.82 DWI s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizqan Qadri
"Hampir setiap ada permasalahan, mahasiswa sering mengedepankan fisik dalam upaya menyelesaikannya, Tawuran antar mahasiswa terkait dengan kurang matangnya kerangka berpikir seorang mahasiswa. Dalam mengatasi persoalan yang dialami temannya, mahasiswa sering kali tidak mau berpikir logis dan jernih dan sering mengedepankan emosi yang mengatasnamakan kesetiakawanan.
Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya konflik antar mahasiswa dan peran Pemerintah Daerah dan pimpinan Perguruan Tinggi dalam menangani konflik antar mahasiswa di Universitas Negeri Makassar dalam menangani konflik antar mahasiswa. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan deskriptif analisis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik antar mahasiswa di Universitas Negeri Makassar yaitu Dendam, Doktrin Senior dan Solidaritas. Dalam penanganan konflik mahasiswa, peran Pemerintah Daerah dan pimpinan Perguruan Tinggi masih lemah dalam hal pengawasan aktivitas mahasiswa baik di kampus maupun di asrama-asrama mahasiswa, selain itu kurang optimalnya kinerja forum-forum pemerintah yang dibentuk untuk mendeteksi dini potensi konflik. Untuk itu dibutuhkan koordinasi antar pimpinan maupun stakeholder dalam upaya penanganan konflik antar mahasiswa di Universitas Negeri Makassar.

Almost every problem, students often put forward in an effort to resolve physical, brawl between students associated with less frame of a student matures. In addressing the problems experienced by his friends, students often do not want to think logically and clearly and often put forward in the name of solidarity emotions.
This research was conducted to know the cause factors of the conflict among university students and the role of local government and head of university in handling the conflict among students in state university of Makassar. This research was conducted by using qualitative method through descriptive analytic approach.
The result of the study showed that the cause factors of the conflict among students in state university of Makassar are vengeance, senior doctrine and solidarity. The role of local government and head of university are still weak in supervising students? activities inside the university or student dormitories. Moreover, government forum which supposed to work as early conflict detection did not work optimally.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifullah Syukri
"Language Loyalty Among Arab Descendants: A Case Study in Kecamatan Pasar Kliwon Rota Nadia SurakartaThis study discusses the language loyalty among Arab descendants on the Arabic language. It aimed to describe the level of language loyalty among them on the language. Besides, this study also describes their linguistic use and linguistic choice in general in relation to their competence on three languages. Those are Arabic, Indonesian, and Javanese. In order to handle such problems, this study refers to Fishman's theory (1986) about language loyalty and other related theories, such as bilingualism, language choice, and language attitude theories.
Three techniques have been used to collect the data. Those are interview, observation, and questionnaires. In the data collection, 120 people were involved. They were broken down into three groups. The first group consisted of forty people who were fifty-one or more years of age. The second group consisted of forty people who were twenty-six to fifty years of age. The third group consisted of forty people who were less than twenty-six years of age.
This study concludes that practically Arab descendants show low loyalty to the Arabic language. For religious purposes, however, they show a high loyalty on the language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Utami
"Penyelenggaraan sektor perdagangan di Kota Depok mengalami banyak permasalahan selama beberapa tahun terakhir. Salah satu faktor yang melatarbelakangi permasalahan tersebut adalah peranan Pemerintah Kota Depok yang belum maksimal terutama dalam mengatur pertumbuhan pasar modern dan pengelolaan terhadap pasar tradisional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menggambarkan mekanisme perizinan pasar modern dan kondisi pasar tradisional saat ini, serta menjelaskan peran Pemerintah Kota Depok dalam pengelolaan pasar tradisional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam dan studi dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan Pemerintah Kota Depok tidak dijalankan secara optimal dalam pengelolaan pasar tradisional. Pemerintah Kota Depok cenderung pro terhadap pertumbuhan jumlah pasar modern. Hal ini bertolak belakang dengan kondisi pasar tradisional yang memiliki berbagai permasalahan. Dengan demikian, penyelenggaraan pasar tradisional masih jauh dari yang diharapkan.

Trade sector in Depok has many problems for this recent years. A factor that make those problems happen is the role from the local government has not yet maximal, especially in organizing modern markets and managing traditional markets.
The purpose of this research is to describe the mechanism for license of modern markets, to describe the conditions of traditional markets nowadays, and to know how far the role from the local government in managing traditional markets. This research's approach is qualitative with method of depth interview and document study.
The result of this research is the local government did not fully execute their role in managing traditional markets. The local government tend to take side on the growth of modern markets. Those phenomenon is contrary with the condition of traditional markets that has so many problems. Thus, the implementation of traditional markets is far below expectation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53286
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Harsya Amalia
"ABSTRAK
Penelitian ini berisi tentang pengaruh dari empowerment (psychological, social,
political) dan personal economic benefit terhadap resident attitudes pada
pariwisata. Hipotesis yang diuji menggunakan data yang diambil dari 186 orang
penduduk kota Surakarta melalui survei online dan survei secara langsung.
Dengan menggunakan Structural Equation Modeling metode Maximum
Likelihood Estimation, hasil yang didapat adalah terdapat pengaruhn signifikan
antara dampak negatif dan positif pariwisata terhadap dukungan masyarakat.
Dimana personal economic benefit hanya mempengaruhi dukungan pada
pariwisata, psychological empowerment mempengaruhi dampak positif dan
dukungan terhadap pariwisata, social empowerment hanya mempengaruhi dampak
positif pariwisata, sedangkan political empowerment tidak memberi pengaruh
yang signifikan bagi dampak positif, negatif, maupun dukungan terhadap
pariwisata.

ABSTRACT
This study contains the impact of empowerment (psychological, social, political)
and personal economic benefit of resident attitudes toward tourism. The
hypothesis was tested using data that taken from 186 Surakarta?s resident through
online and direct survey. By using Structural Equation Modeling, Maximum
Likelihood Estimation method, the results obtained is that negative and positive
impact of tourism having direct and significant effects on support for tourism.
Whereas personal economic benefit only affects support for tourism,
psychological empowerment affects positive impact and support for tourism,
social empowerment affects positive impact of tourism, while political
empowerment doess not affect whether positive, negative impact and support for
tourism."
2015
S60614
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya , 2019
900 HAN 2:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Faradhila Aushafiana Manaf
"ABSTRACT
Latar belakang. Keberadaan pasar tradisional yang merupakan tempat penjualan bahan pangan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kesehatan masyarakat. Keadaan pasar tradisional yang tidak memenuhi kaidah kesehatan dapat menjadi tempat penularan wabah penyakit diantaranya melalui makanan, air tercemar yang digunakan untuk mencuci makanan, praktik penyembelihan atau pemotongan hewan yang tidak semestinya, serta penyimpanan dan transportasi makanan yang buruk ke pasar. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh subjek yang melakukan aktivitas di lingkungan pasar tradisional Bantar Gebang. Sampel diambil dengan teknik quota sampling sehingga didapatkan besar sampel 150 orang dengan rincian: pedagang 70 orang, pengunjung 40 orang, dan petugas pasar 40 orang. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah, infrastruktur pasar, sanitasi pasar, Higiene dan sanitasi personal, suhu, dan kelembaban udara, pencahayan, kualitas air bersih, kepadatan lalat, frekuensi populasi berisiko berada di pasar, lama populasi berisiko berada di pasar dan keluhan atau gangguan kesehatan pada populasi berisiko. Pengumpulan data dengan pengisian kuesioner, observasi menggunakan checklist, dan pengukuran komponen lingkungan. Hasil. Penelitian menunjukan bahwa infrastruktur bangunan pasar Bantar Gebang masih kurang; sanitasi pasar Bantar Gebang masih kurang; higiene dan sanitasi personal di pasar Bantar Gebang masih kurang; serta suhu, kelembaban udara, dan suhu tidak memenuhi syarat. Untuk sumber air bersih didapatkan bahwa keempat jenis sumber air bersih tidak memenuhi standar jumlah coliform air bersih dan memenuhi standar parameter fisik seperti TDS, bau, dan rasa. Namun hanya 1 sumber yang memenuhi standar parameter kimia yaitu pH >6,5. Untuk kepadatan lalat didapatkan bahwa jumlah lalat banyak pada titik pedagang ayam, TPS, pedagang ikan, dan pedagang unggas hidup. Jumlah lalat yang cenderung sedikit berada pada titik pedagang daging, dan pedagang bahan pangan lain. Untuk karakteristik populasi berisiko didapatkan bahwa frekuensi tersering individu berada di pasar adalah setiap hari dengan rata-rata lama per harinya adalah 8,5 jam per hari. Rata-rata frekuensi dan lama pasar tersebut didominasi oleh kelompok pedagang dan petugas pasar. Untuk gangguan atau keluhan kesehatan yang paling banyak dialami oleh individu berisiko di pasar Bantar Gebang adalah flu, batuk, demam, dan gatal pada tangan. Kesimpulan. Keadaan pasar Bantar Gebang masih kurang dalam hal kesehatan terutama dalam hal bangunan pasar dan sanitasi pasar. Dengan demikian hal tersebut dapat menjadi faktor risiko penyakit di pasar.

ABSTRACT
Background. The existence of traditional markets which are places where food sales have a huge impact on public health. Conditions of traditional market that do not comply with these health norms can be a site of disease outbreaks through food, contaminated water used for food washing, inappropriate slaughtering or slaughtering practices, and poor food storage and transportation to markets. Method. This research is a descriptive explorative study. The population in this study is all subjects who perform activities in the Bantar Gebang Traditional Market. Samples were taken by quota sampling technique to get a sample of 150 people with details traders 70 people, 40 visitors, and 40 market officers. The variables studied in this study are market infrastructure market sanitation hygiene and personal sanitation temperature and humidity lighting water quality fly density frequency of population at risk being in the market, duration of populations at risk being in the market and health problems of population at risk. Data collection by questionnaire filling, observation using checklist, and measurement of environmental components. Result. The study showed that Bantar Gebang market building infrastructure is still lacki Bantar Gebang market sanitation is still lack hygiene and personal sanitation in Bantar Gebang market is still lack as well as temperature, humidity, and lighting are not eligible. For clean water sources it is found that the four types of clean water sources are not eligible the standard number of clean water coliform and eligible the standard physical parameters such as TDS, odor, and taste. However, only 1 source eligible the standard chemical parameters which is pH 6.5. For the density of flies it is found that the number of flies is many at the point of chicken traders, polling stations, fish traders, and live poultry traders. The number of flies that tend to be slightly at the point of meat traders, and other food traders. For the characteristics population at risk, it is found that the most frequent in the market is daily with average length per day is 8.5 hours per days. The average frequency and duration of the market is dominated by traders and market officers. For the most common health problems experienced by population at risk in the Bantar Gebang market are influenza, cough, fever, and itchy on the hands. Conclution. The condition of Bantar Gebang Traditional market is still less in terms of health, especially on market building and market sanitation. Thus it can be a risk factor for disease in the traditional market. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>