Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142850 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manihuruk, Alusnaria Dahlia
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah efektivitas dari dewan komisaris dan kepemilikan keluarga yang merupakan mekanisme corporate governance berpengaruh terhadap strategi diversifikasi perusahaan dan nilai perusahaanperusahaan di Indonesia. Efektivitas dewan komisaris diukur dengan menggunakan skor yang dikembangkan oleh Hermawan (2009). Skor ditetapkan berdasarkan karakteristik independensi, aktivitas, ukuran dan kompetensi. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan model regresi dari 639 observasi pada perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2009-2011.
Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa efektivitas dewan komisaris berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan dan kepemilikan keluarga tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sementara itu, efektivitas dewan komisaris berpengaruh positif signifikan terhadap strategi diversifikasi, begitu pula kepemilikan keluarga berpengaruh positif signifikan terhadap strategi diversifikasi. Strategi diversifikasi juga berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Pengujian efektivitas dewan komisaris, kepemilikan keluarga, dan strategi diversifikasi secara bersama-sama terhadap nilai perusahaan menunjukkan bahwa efektivitas dewan komisaris dan strategi diversifikasi berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, sementara kepemilikan keluarga tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sehingga, penelitian ini menyimpulkan bahwa efektivitas dewan komisaris mempengaruhi nilai perusahaan secara langsung tanpa melalui diversifikasi. Lebih lanjut, strategi diversifikasi juga merupakan suatu faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan.

The objective of this research is to analyze whether the board of commissioner effectiveness and family ownership, which are the mechanisms of corporate governance, have influence to diversification strategy and firm value in Indonesia. The board of commissioner effectiveness is measured using the scoring method developed by Hermawan (2009). Scoring is based on the characteristics of independency, activity, size and competency. Hypotheses testing is conducted using regression models with 639 observations from companies listed in Indonesia Stock Exchange during 2009-2011. The empirical result shows that the board of commissioner effectiveness positively influence the firm value while family ownership has no significant influence to firm value.
The empirical result also shows that the board of commissioner effectiveness and family ownership positively influence the firm`s diversification strategy. The diversification strategy of the company also have significant positive influence to firm value. Hypotheses testing of the board of commissioner effectiveness, family ownership, and diversification strategy together on firm value suggests that the board of commissioner effectiveness and diversification strategy have significant positive influence on firm value, while family ownership has no influence on firm value. Thus, this study concludes that the board of commissioner effectiveness affects firm value directly without going through diversification. Furthermore, diversification strategy is also a factor that affects firm value."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T34765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchamad Agung Yanuar
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur kepemilikan terhadap hubungan efektivitas dewan komisaris dan nilai perusahaan pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Total sampel sebanyak 180 perusahaan untuk masing-masing tahun, yakni 2008 dan 2009. Dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner dari IICD untuk mengukur efektivitas dewan komisaris, ditemukan bahwa efektivitas dewan komisaris mempengaruhi nilai perusahaan, akibat pengawasan yang telah dilakukan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Selain itu, ditemukan bahwa terjadi alignment effect pada perusahaan dengan konsentrasi kepemilikan medium, yang diindikasikan oleh kepemilikan terkonsentrasi medium dan tinggi cenderung memiliki nilai perusahaan yang lebih tinggi dibandingkan konsentrasi rendah namun untuk konsentrasi tinggi ditemukan tidak berbeda signifikan terhadap konsentrasi medium. Hal lainnya, identitas pemilik, yakni asing, ditemukan menghasilkan nilai perusahaan yang lebih tinggi. Selanjutnya, tidak ada variabel kontrol yang ditemukan mempengaruhi nilai perusahaan.

This study is designed to determine the effect of ownership structure in relationship of board of commissioner effectiveness and firm value to listing firm on Indonesia Stock Exchange. Total sample of this study consist of 180 companies in each year, which is 2008 and 2009. Using questionnaire of IICD as a measurement tool to asses the effectiveness of board of commissioner, this study found that effectiveness of board of commissioner affect positively on firm value, as a result of monitoring activity done by them on management in order to maximizing shareholder wealth. In addition, this study found the alignment effect in the company. It can be shown that medium- and high-concentrated ownership firm tend to have higher value compared to that of lower, but firm value tend not to differ statistically significant between medium- and high-concentrated ownership firm. Moreover, companies having foreign investor tend to have higher value than other type. Finally, there is no control variablefound significantly influencing firm value."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T21755
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nico Alexander
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kepemilikan keluarga, efektivitas dewan komisaris, kualitas audit terhadap manajemen laba serta pengaruh efektivitas dewan komisaris dan kualitas audit terhadap kepemilikan keluarga ke earnings management. Sampel yang digunakan sebanyak 389 perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2013. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan keluarga, efektivitas dewan komisaris, dan kualitas audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Dewan komisaris dan kualitas audit tidak terbukti dapat memoderasi pengaruh kepemilikan keluarga terhadap manajemen laba.

This research aims to examine the effect of family ownership, board of commissioner effectiveness, and audit quality on earnings management and effectivity of board commissioner and audit quality as moderating variable to the effect of family ownership on earnings management. This research uses 3 variables to measure corporate governance family ownership, effectivity of board commissioner and audit quality. The sample of this research are 389 non financial firms listed on Indonesia Stock Exchange for period 2013. The result of this research shows that family ownership, board of commissioner effectieness, and audit quality has no effect on earnings management. Board of commissioner effectiveness and audit quality do not have significant moderating effect on the effect of family ownership on earnings management."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Puspa Juwita
"Penelitian ini membahas tentang pengaruh efektivitas dewan komisaris, efektivitas komite audit, dan kinerja modal intelektual terhadap probabilita kelayakan kredit. Penilaian efektivitas dewan komisaris dan komite audit dilakukan menggunakan scoring yang dikembangkan oleh Hermawan (2009) berdasarkan karakteristik- karakteristiknya yaitu independensi, aktivitas, jumlah anggota, dan kompetensi untuk dewan komisaris, serta aktivitas, jumlah anggota, dan kompetensi untuk komite audit. Kinerja modal intelektual diukur menggunakan metode VAICTM yang dikembangkan oleh Pulic (1998) dan probabilita kelayakan kredit, dilihat dari daftar perusahaan yang dinyatakan layak mendapatkan kredit menurut majalah Infobank edisi April 2011. Penelitian ini menggunakan 193 perusahaan nonkeuangan yang tercatat di BEI pada tahun 2010. Hasil dari penelitian ini yaitu tidak terdapatnya pengaruh yang signifikan pada efektivitas dewan komisaris dan komite audit terhadap probabilita kelayakan kredit perusahaan. Selain itu, juga tidak terdapat perngaruh yang signifikan dari efektivitas dewan komisaris dan komite audit dengan kinerja modal intelektual. Walaupun demikian, kinerja modal intelektual sendiri memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap probabilita kelayakan kredit. Selain itu, pengaruh kinerja modal intelektual tetap berpengaruh positif dan signifikan terhadap probabilita kelayakan kredit meskipun diuji secara bersama-sama dengan efektivitas dewan komisaris dan komite audit.

The purpose of this research is to examine the effects of board of commissioner effectiveness, audit committee effectiveness, and intellectual capital performance on the probability of creditworthiness. Board of commissioner and audit committee effectiveness are assessed by using scoring method developed by Hermawan (2009). The effectiveness of board of commissioner is assessed based on its independency, activity, size, and competence. Meanwhile, audit committee effectiveness is assessed based on its activity, size, and competence. Intellectual capital performance is measured by using VAICTM, a method developed by Pulic (1998), and creditworthiness is measured based on the assessment done by Infobank Magazine April 2011. This research was using 193 samples of non- financial companies that listed at Indonesia Stock Exchange in 2010. The results of this research show that there is no significant effect of board of commissioner and audit committee effectiveness on the probability of creditworthiness. Besides, there is no significant effect of board of commissioner and audit committee effectiveness on intellectual capital performance. However, there is positive and significant effect of intellectual capital performance on the probability of creditworthiness. Moreover, there is still a positive and significant effect of intellectual capital performance on the probability of creditworthiness even though it was tested with board of commissioner and audit committee effectiveness altogether."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44354
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meldi Nur Fathina
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur kepemilikan, yang terdiri dari kepemilikan institusi, kepemilikan pemerintah, dan kepemilikan keluarga, serta remunerasi dewan komisaris, umur dan ukuran dari perusahaan terhadap efektifitas dewan komisaris. Efektifitas dewan komisaris dinilai menggunakan skor berdasarkan dengan checklist yang dikembangkan oleh Hermawan (2009). Skor efektifitas diukur berdasarkan karakteristik independensi, aktivitas, jumlah anggota, dan kompentensi dari dewan komisaris. Pengujian hipotesis dengan model regresi linier berganda yang menggunakan 468 observasi (firm-year) dan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010 dan 2011. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan pemerintah, dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektifitas dewan komisaris. Sedangkan, kepemilikan institusi, kepemilikan keluarga, remunerasi, dan umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap efektifitas dewan komisaris.

This study aims to determine the effect of ownership structure, which consists of institutional ownership, government ownership, and family ownership, and also board of commissioners remuneration, age and size of companies on board of commissioners effectiveness. Board effectiveness was assessed using a score based on a checklist used by Hermawan (2009). The score calculation is base on board characteristics: independence, activity, size of members, and competence of board of commissioners. Hypothesis testing is carried out using multiple linear regression model with 468 observations (firm-year) listed on the Bursa Efek Indonesia during 2010 and 2011. These results indicate that government ownership and size of company have a positive and significant effect on board of commissioners effectiveness. Meanwhile, institutional ownership, family ownership, board remuneration, and firm age do not have any effect board of commissioners effectiveness."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Yulianto
"Ciri-ciri utama dari struktur bisnis di Asia pada umumnya meliputi perusahaan-erusahaan yang dimiliki dan dijalankan oleh keluarga (family-run firms). Ciri-ciri struktur bisnis yang demikian terdapat pula pada rnasyarakat pengusaha di Indonesia. Para pengusaha Indonesia yang baru muncul secara berarti pada tahun 1970-an dalam kenyataannya lebih banyak ditopang subsidi dan fasilitas serta proteksi yang diberikan oleh Pemerintah berdasarkan hubungan nepotisme yang terjalin sebelumnya. Dengan demikian para industriawan ini tidaklah sekokoh para sejawatnya di Eropa dan Amerika. Dalam perjalanannya kemudian industri yang mereka bangun lebih banyak dibantu oleh lonjakan harga minyak tahun 1970-an. Maka ketika harga minyak jatuh mereka mulai berdiversifikasi ke dalam suatu industri baru perbankan. Diversifikasi ini didorong pula oleh sejumlah paket kebijakan yang meliberalkan sektor perbankan? yang pada satu kesempatan dipergunakan untuk mendirikan bank-bank demi melayani kebutuhan finansial perusahaan grup mereka. Praktek cross shareholding, cross-ownership, dan dominasi kepemilikan saham pun marak di dunia perbankan dan usaha di Indonesia Pada gilirannya datanglah krisis nilai tukar yang membuka borok-borok kredit macet grup-grup usaha. Terbongkarlah kasus-kasus pelanggaran BMPK, kredit tanpa agunan layak dan moral hazard para pengurus dan pemilik bank. Akibat krisis tersebut melahirkan sejumlah pertanyaan mengenai peran pengurus dan pemegang saham dalam industri perbankan_ Pengaturan yang ada selama ini ternyata tidak mampu mencegah praktek kepengurusan dan kepemilikan silang. Praktek-praktek tersebut baru mendapat pengaturan dan pelarangan setelah Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) bagi Bank Umum. Sejumlah prisnip-prinsip pengurusan perbankan yang balk diperkenalkan diantaranya transparency, accountability, responsibility, independency, dan fairness (TARIF), sebagaimana telah menjadi prinsip-prinsip universal. Selain itu PBI ini melibatkan pula pihak-pihak independen, komite-komite dan satuan-satuan kerja untuk membantu pengurus dalam menjalankan tugasnya. Sementara itu krisis juga melahirkan sejumlah peristiwa penting dalam dunia perbankan, diantaranya disusunnya suatu kerangka Arsitektur Perbankan Indonesia (API) sebagai visi perbankan Indonesia dalam jangka waktu 10 hingga 15 tahun mendatang. Rancang bangun API dibuat dengan tujuan memperkuat landasan industri perbankan nasional, dengan memperketat aturan industri perbankan seraya berusaha menerapkan kaidah-kaidah industri perbankan internasional yang sehat (Basel Accord). API juga bemaksud mengurangi jumlah perbankan secara bertahap dengan cara meningkatkan persyaratan permodalan. Disamping itu krisis telah melahirkan perkembangan baru kepemilikan saham bank-bank yang didominasi oleh asing pasca divestasi saham-saham bank rekap. BI sebagai otoritas bank di Indonesia selanjutnya mengeluarkan single presence policy untuk mengkonsolidasikan kepemilikan saham asing dalam satu bank di Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16560
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinulingga, Andreas Pardamean
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas pengaruh pengungkapan informasicorporate governance
terhadap return saham perusahaan. Pengungkapan informasi corporate
governance diukur menggunakan peraturan Bapepam dan LK no. X.K.6.2.g tahun
2006. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan model regresi berganda
dengan sampel 471 observasi firm year dari perusahaan yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia pada periode 2006 sampai dengan 2010. Hasil penelitian ini
memberikan bukti empiris bahwa pengungkapan informasi corporate governance
tidak memiliki pengaruh terhadap return saham perusahaan. Pengungkapan
informasi corporate governance hanya memiliki pengaruh yang signifikan pada
periode satu tahun setelah peraturan diberlakukan dan menjadi tidak memiliki
pengaruh pada tahun-tahun selanjutnya. Dari hasil temuan ini dapat disimpulkan
bahwa pada dasarnya investor memberikan tanggapan yang positif atas
pengungkapan mengenai corporate governance, namun karena tidak meratanya
pengungkapan tersebut oleh perusahaan-perusahaan terbuka di Indonesia yang
disebabkan oleh kurang baiknya fungsi pengawasan dari badan pengatur, investor
menjadi tidak memandang penting informasi mengenai corporate governance.

ABSTRACT
This research discusses the influence of firm?s corporate governance disclosure on
stock return. Corporate governance disclosure was measured using Bapepam and
LK no. X.K.6.2.g 2006. Testing hypothesis are conducted using multiple
regression models with firm year observation from 471 sample companies listed
in Indonesia Stock Exchange from 2006 until 2010. The Empirical result show
that corporate governance disclosures have no influence on stock return.
Corporate governacen disclosures only have significant influence in the period
one year after the regulation has been imposed and changed to have no effect in
subsequent years. Fromthese result, we can conclude that essentially investor
respond to corporate governance disclosure, but due to lack of oversight function
from regulatory agencies, which causes uneven disclosure by companies in
Indonesia, Investor no longer see corporate governance disclosure as an important
information."
2012
T31474
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sona Salsabila
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari karakteristik diversitas pada Direksi, Dewan Komisaris, dan Komite Audit terhadap biaya agensi perusahaan. Penelitian ini juga mencari tahu apakah kepemilikan keluarga dapat mempengaruhi pengaruh karakteristik boards terhadap biaya agensi. Karakteristik boards yang diamati pada penelitian ini terbagi menjadi gender, usia, tenur, dan latar belakang pendidikan dari Direksi, Dewan Komsiaris, dan Komite Audit. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2011 hingga 2013. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan, jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 200 perusahaan. Biaya agensi pada penelitian ini diproksikan melalui asset turnover ratio dan Selling, General, and Administrative (SGA) expense ratio.
Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa kehadiran Direksi wanita, usia Dewan Komisaris dan Komite Audit, masa jabatan Dewan Komisaris, dan tingkat pendidikan Dewan Komisaris dan Komite Audit berpengaruh positif terhadap agency cost, sedangkan masa jabatan Direksi berpengaruh negatif terhadap agency cost. Kemudian, besarnya kepemilikan keluarga juga terbukti berpengaruh pada hubungan beberapa karakteristik terhadap agency cost perusahaan, yaitu karakteristik gender pada Direksi dan Dewan Komisaris, usia Dewan Komisaris dan Komite Audit, dan tingkat pendidikan Komite Audit.

This study examines how diversity characteristics on boards affect agency cost, and also examines whether family ownership responds those relationships. Boards characteristics used in this study are gender, age, tenure, and level of education. Since the study uses companies in Indonesia, term of boards is divided into three subjects, they are Board of Director (BoD), Board of Commissioner (BoC), and Audit Committee (AC). This study uses asset turnover ratio and Selling, General, and Administrative (SGA) expense ratio as the proxy for agency cost. Based on criteria on determining the sample from companies listed on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2011, 2012, and 2013, this study has 200 companies as the observation.
The results suggest that proportion of women in BoD, BoC and AC's age, BoC's tenure, and BoC and AC's level of education have positive impact on agency cost, whereas BoD's tenure is negatively related to agency cost. This research also finds that family ownership has impacts on the relationship between some board diversity and agency cost. The board diversities affected by the family ownership refer to gender of Bod and BoC, age of BoC and AC, and level education of AC.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56343
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardiatmoko Nugrahadi
"ABSTRAK
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh dari dewan komisaris independen dan konsentrasi kepemilikan terhadap kinerja perusahaan di Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga melihat interaksi dari dewan komisaris independen dengan konsentrasi kepemilikan terhadap kinerja perusahaan di Indonesia. Kinerja perusahaan diukur menggunakan dua rasio yaitu ROA dan Tobin rsquo;s Q. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dewan komisaris independen berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja perusahaan. Konsentrasi kepemilikan berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA dan signifikan positif terhadap Tobin rsquo;s Q. Interaksi dewan komisaris independen dengan konsentrasi kepemilikan terhadap kinerja perusahaan tidak signifkan dengan koefisien negatif.

ABSTRACT
The aim of this study is to identify the effect of board of independent commissioner and ownership concentration on firm performance in Indonesia. In addition, this study also examines the interaction between board of independent commissioner and ownership concentration towards firm performance in Indonesia. The ratios used to measure firm performance are ROA and Tobin rsquo s Q. The study found that board of independent commissioner positively significant related to firm performance. Ownership concentration is negatively significant related to ROA and positively significant related to Tobin rsquo s Q. The interaction between board of independent commissioner and ownership concentration towards firm performance is positively insignificant."
2017
S68551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arfanie Arbi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah corporate governance berpengaruh terhadap relevansi nilai laba bersih dan arus kas dari kegiatan operasi terhadap return saham. Tingkat kualitas penerapan corporate governance diukur berdasarkan skor yang dikembangkan oleh Mahdan (2010) dengan informasi yang diambil dari laporan corporate governance bank. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan model regresi berganda dengan sampel 91 observasi dari bank yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008 sampai dengan 2011.
Dari hasil pengujian hipotesis, laba bersih dan arus kas dari kegiatan operasi tidak memiliki pengaruh terhadap return saham. Penerapan corporate governance yang baik oleh bank juga tidak meningkatkan relevansi nilai laba bersih dan arus kas dari kegiatan operasi terhadap return saham.

Abstract
This research conducted to prove if is there effect of corporate governance in value relevance of net income and cash flow from operations on stock return. Quality of bank?s corporate governance was measured by scores that was developed by Mahdan (2010) with the informations taken from bank?s corporate governance report. Hypothesis was tested using multiple regression linear with samples of 91 bank that are listed in Indonesia Stock Exchange in 2008 to 2011.
This research found that net income and cash flow from operations does not have a value relevance on stock return. The application of good corporate governance on banks also does not increase value relevance of net income and cash flow from operations on stock return.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32202
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>