Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158668 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novianti Banunu
"Ketidakcukupan asupan gizi di Nusa Tenggara Timur tidak saja dialami oleh penduduk usia muda tetapi juga penduduk usia produktif. Penelitian ini menganalisis apakah rendahnya asupan gizi tersebut dipengaruhi oleh pendidikan ibu, ketersedian fasilitas kesehatan dan penyuluhan gizi. Estimasi menggunakan data Susenas dan metode variabel instrumen. Studi ini menunjukkan bahwa pendidikan ibu, fasilitas kesehatan dan penyuluhan gizi secara positif mempengaruhi kuantitas asupan gizi. Kontribusi pendidikan lebih berpengaruh bagi asupan gizi rumah tangga tanpa fasilitas kesehatan di tingkat desa. Keberadaan fasilitas kesehatan dan penyuluhan juga berkontribusi positif dalam meningkatkan peluang asupan gizi yang layak.

East Nusa Tenggara experiences a low nutrient intake across age groups. This study examines the impact of maternal education, health facilities and services on household nutrient intake measured by quantity and quality intakes. Using instrumental variable method on 2011 Susenas household data, this study finds that maternal education, health facilities and services have a positive impact on household nutrient intake quantitatively. Maternal education brings more impacts contribution to the nutrition of households without health facilities at the village level. In addition, more health facilities and services lead to higher probability of having nutrient intake higher than its requirement."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heriyanti Widyaningsih
"Setiap ibu hamil berisiko mengalami masalah psikososial. Masalah tersebut dapat bersumber pada aspek keluarga, riwayat mengalami kekerasan dan dari kondisi ibu sendiri pada ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor- faktor yang mempengaruhi masalah psikososial pada ibu hamil dengan melibatkan sampel 194 ibu hamil. Analisis menggunakan chi- square dan regresi logistik ganda. Karakteristik responden adalah usia, sosial ekonomi, paritas, pendidikan, kehamilan saat ini, status pernikahan. Variabel yang mempunyai hubungan signifikan dengan masalah psikososial aspek keluarga dan maternal adalah pendidikan. Paritas adalah variabel yang mempunyai hubungan signifikan dengan aspek keluarga (p: 0,000, α: 0,05) dan kekerasan (p: 0,022, α: 0,05). Paritas merupakan faktor yang paling berpengaruh dengan masalah psikososial aspek maternal (OR: 1,728) dan keluarga (OR: 1,697). Variabel pendidikan merupakan faktor yang paling berpengaruh dengan masalah psikososial aspek kekerasan (OR: 0,657). Perawat seharusnya melakukan pengkajian psikososial terhadap ibu hamil secara komprehensif.

Every maternal is risk of developing psychosocial problems. The problems can be sourced from family aspect, history of violence and his own condition. The purpose of the study is to identified factors that influence psychological problems in maternal and using 194 mothers pregnancy. Chi-Square and Multiple Logistic Regression will be used to analysis in this study. The characteristic of respondents such as age, social-economic, parity, education, current pregnancy and marital status will be used to select respondents. A variable that has significance correlation with family aspect and maternal of psychosocial problem was level of education. Parity (p: 0,000, α:0,05). Parity is a variable that has significance correlation with family aspect (p: 0,000, α: 0,05) and violence (p: 0,022, α: 0,05). Parity is dominant factors that influence psychological problems of maternal aspect (OR: 1,728) and family (OR: 1,697). Whereas, a variable that has significance correlation with violence aspect of psychological problem was level of education (OR: 0,657). A nurse should be performing psychosocial assessments to maternal by a comprehensive. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34851
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruswanti
"Tugas remaja yang belum tuntas tetapi sudah harus menjadi ibu, menjadikan remaja memiliki self efficacy yang rendah dalam merawat bayinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi maternal self efficacy remaja dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Penelitian cross sectional ini menggunakan tehnik consecutive sampling dengan 143 responden ibu remaja yang tinggal di Wilayah Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan kuesioner modifikasi yang sudah diterjemahkan antara lain: Maternal Attitude Scale (MAS), Infant Characteristic Questionnaire (ICQ) dan Maternal Efficacy Questionnaire (MEQ).
Hasil penelitian menunjukkan rerata maternal self efficacy remaja adalah rendah (64,3%). Faktor yang berhubungan dalam penelitian antara lain usia ibu, sikap ibu, dukungan keluarga dan temperamen. Hasil uji regresi logistik menunjukkan temperamen bayi merupakan faktor yang paling mempengaruhi. Diperlukan pendampingan pada ibu remaja selama periode perinatal untuk mencegah adanya permasalahan lebih lanjut.

Adolescents who have not completed their tasks but must become a mother, makes teenagers have low self-efficacy in taking care of their baby. The purpose of this study was to identify the adolescents? maternal self-efficacy and the influencing factors. This cross-sectional research used a consecutive sampling technique with 143 respondents of teenage mothers who live in Bogor City. This study used modified questionnaires which had been translated, including: Maternal Attitude Scale (MAS), Infant Characteristic Questionnaire (ICQ) and Maternal Efficacy Questionnaire (MEQ).
The results showed that the average of adolescents? maternal self-efficacy was low (64.3%). The influencing factors in this research included the maternal age, the maternal attitude, the family support and the baby's temperament. The result of logistic regression showed that the baby's temperament was the most influencing factor. It is necessary to accompany the teenage mothers during the perinatal period to prevent the further problems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T38094
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Novarina
"Kementerian kesehatan meluncurkan program Jampersal sejak tahun 2011 sebagai upaya mempercepat pencapaian MDGs terutama tujuan kelima yaitu meningkatkan kesehatan ibu, dengan salah satu indikator keberhasilannya adalah proporsi kelahiran yang ditangani oleh tenaga kesehatan berkompeten. Pada tahun 2012, cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Nanggeleng sebagai salah satu puskesmas di Kota Sukabumi baru mencapai 70,7% dari target 86%. Dengan demikian implementasi program Jampersal belum optimal di wilayah kerja puskesmas Nanggeleng. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif analitik dengan pendekatan sistem, informasi diperoleh dari wawancara mendalam dan telaah dokumen yang berkaitan dengan implementasi program Jampersal, untuk validitas data menggunakan triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan adanya kendala yang ditemui antara lain pada input; sebagian kelompok sasaran lebih memilih ke dukun bayi untuk menolong persalinannya. Pada proses; pemasaran Jampersal belum efektif, perencanaan kegiatan belum mendukung keberhasilan program Jampersal, kemitraan bidan dan dukun bayi belum berjalan baik, sehingga kinerja program Jampersal belum tercapai. Hasil penelitian ini menyarankan agar bidan terus melakukan komunikasi, informasi dan edukasi kepada kelompok sasaran, disiminasi informasi menggunakan berbagai media informasi, perencanaan berdasarkan prioritas masalah serta meningkatkan kemitraan bidan dan paraji dengan prinsip kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan.

The Ministry of Health launched Jampersal program in 2011 as an effort to accelerate the achievement of the MDGs, especially the fifth goal, which is improving maternal health, with one success indicator is the proportion of births attended by skilled health personnel. Delivery by skilled health personel at Puskesmas Nanggeleng Sukabumi in 2012 is not optimal, that reached 70,7 % only, as compered to the target of 86%. This research uses qualitative approach with system framework. The information obtained through in-depth interviews and review of documents related to Jampersal program implementation. Triangulation of sources and methodes is used for validity.
The results showed the existence of obstacles encountered, among others. In the input; most preferre target group for the traditional birth attendants labor. In the process; Jampersal has not yet been implemented effectively, planing process has not supported the success of implementation, midwives and traditional birth attendants partnerships has not been well implemented, so that integrated Jampersal program performance has not been achieved. Thus the research suggest that midwives continue to prude Communication, information and education to target groups, disseminat of information using a variety of media conduct, planning based on priority issues and improve partnerships between midwives and traditional birth attendants with the principle of equality, openness and mutual benefit.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T36783
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianti
"ABSTRAK
Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan pelayanan rumah sakit. Sedangkan pelayanan Unit Rawat Jalan merupakan pelayanan terdepan dan menampilkan citra rumah sakit, dimana kunjungannya dapat mempengaruhi pemakaian pelayanan rawat inap dan pelayanan penunjang. Dalam penelitian ini akan dibahas tentang analisis kepuasan pasien di Unit Rawat Jalan RSBY menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional terhadap 110 sampel. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa 23 sampel (20,9%) menyatakan puas dan 87 sampel (79,1%) menyatakan tidak puas terhadap seluruh proses pelayanan di Unit Rawat Jalan RSBY.

ABSTRACT
Patient satisfaction is one of many indicators of hospital success key service measurement. Meanwhile outpatient unit service act out as the front liner in conveying the hospital image, whereas every visitation will effect the number of inpatient unit stay and support service utilization. This research analyzed patient satisfaction level in outpatient unit at RSBY using cross sectional quantitative method from110 samples. Research found that out of the total sample, 23 samples (20,9%) are satisfied while 87 other (79,1%) are not satisfied with the whole service thet outpatient unit in RSBY offer.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T40855
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Dewi Sunarno
"Tingginya AKI dan AKB di Indonesia disebabkan komplikasi persalinan yang tinggi. Hal ini disebabkan ibu tidak siap fisik dan psikologis menghadapi persalinan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor - faktor yang mempengaruhi motivasi ibu hamil untuk melakukan senam hamil. Desain penelitian case control study bersifat retrospektif melibatkan 206 responden ibu hamil. Analisis menggunakan uji Chi-square dan regresi logistik ganda.
Hasil penelitian terdapat hubungan signifikan antara penghasilan, pekerjaan, keyakinan dan budaya, status kesehatan, dukungan sosial, dan informasi kesehatan terhadap motivasi ibu hamil untuk melakukan senam hamil (p value < 0,05). Faktor yang berhubungan signifikan terhadap motivasi ibu hamil untuk tidak melakukan senam hamil adalah keyakinan dan budaya, status kesehatan, dan dukungan sosial (p value < 0,05).
Faktor dominan terhadap motivasi ibu melakukan senam hamil adalah keyakinan dan budaya, sedangkan pada kelompok yang tidak melakukan senam hamil adalah dukungan sosial. Perawat maternitas diharapkan memberikan dukungan sosial kepada ibu hamil untuk meningkatkan motivasi melakukan senam hamil.

High maternal and infant mortality rate in Indonesia is caused by the high number of labor complications. It is because mothers are not physically and psychologically ready to face labor. This study aimed to identify factors influencing pregnant women's motivation to perform pregnancy exercises. The study design was a retrospective case control study involving 206 pregnant women as the respondents. Data were analyzed using Chi-square test and binary logistic regression.
The result showed a significant correlation between income, occupation, belief and culture, health status, social support, and health information and the pregnant women's motivation to perform pregnancy exercises (p value < 0,05). While factors correlated significantly to the pregnant women's motivation not to perform pregnancy exercises were belief and culture, health status, and social support (p value < 0,05).
The dominant factor to motivate mothers to accomplish pregnancy exercises were belief and culture, while in the group of mothers who did not perform pregnancy exercises was social support. Maternity nurses are expected to provide social supports to pregnant women to improve their motivation to accomplish pregnancy exercises.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Solha Elrifda
"Kematian ibu yang tinggi di Indonesia dapat dicegah antara lain dengan pelayanan antenatal adekuat dan proses persalinan yang aman. Fakta menunjukkan belum semua ibu hamil dan bersalin mendapatkan pelayanan optimal, walaupun pencatatan dan pelaporan pemerintah menunjukkan capaian yang hampir memenuhi target. Hal ini merupakan cerminan kinerja institusi penyelenggara pelayanan kesehatan ibu (dalam hal ini puskesmas). Penelitian ini bertujuan mengetahui pemodelan multilevel determinan kinerja program kesehatan ibu (capaian indikator K4 dan PN) pada tingkat puskesmas di Indonesia, dan opsi kebijakan yang dapat diterapkan sebagai upaya meningkatkan capaian program tersebut. Penelitian ini menggunakan metoda kombinasi, cross-sectional pada tahap pengembangan model konfirmatif, dan kualitatif-explanatory pada tahap eksplorasi masalah. Sampel berjumlah 2002 ibu batita, diperoleh dari data sekunder hasil Studi Analisis Capaian Indikator Renstra Program Gizi dan KIA 2012 di 8 provinsi, 16 kabupaten/kota, 64 puskesmas, 128 desa terpilih di Indonesia. Selain itu juga digunakan data set puskesmas dan desa. Informan pada tahap dua adalah pemangku kepentingan terkait program kesehatan ibu baik di tingkat puskesmas, kabupaten/kota, maupun tingkat pusat. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kepuasan ibu terhadap pelayanan antenatal sebelumnya mempunyai kontribusi paling besar terhadap kinerja K4, sementara perencanaan mempunyai kontribusi paling besar pada kinerja PN, dan kemampuan sistem informasi berkontribusi paling besar terhadap kinerja PNfaskes, setelah dikontrol variabel lainnya. Oleh karena itu perlu menjadi perhatian serius oleh jajaran Kementerian Kesehatan RI dan pemangku kepentingan lainnya. Disarankan kepada Kementerian Kesehatan RI, dinas kesehatan kabupaten/kota, dan puskesmas untuk melakukan intensifikasi promosi kesehatan, menjadikan upaya fokus pada pelanggan sebagai upaya kesehatan masyarakat pengembangan di puskesmas, pemenuhan kebutuhan tenaga dan sarana pelayanan antenatal dan persalinan di daerah terpencil, meningkatkan kapasitas perencanaan dan penguatan kemampuan sistem informasi program kesehatan ibu.

Maternal deaths can be prevented with adequate antenatal and delivery care. Evidence suggests that not all women received optimal services during her pregnancy and delivery, although based on recording and reporting system, its shows that government achieved the performance’s targets. This is a reflection of the health care provider performance (in this case is Puskesmas/ health center). The study aimed to seek a multilevel model of maternal health program performance determinants (performance indicators K4 and PN) at the primary care level in Indonesia, and the policy options that can be implemented as an effort to improve the performance of the program. The study used Mix Methods with cross sectional design; a quantitative approach was used to develop confirmatory model, and qualitative exploratory (to explore the problems). The sample was obtained from secondary data from “Indicators Achievement of Program Nutrition and MCH Strategic Plan 2012 in 8 provinces” survey, which has 2002 toddler's mother as a sample from 16 districts/cities, 64 health centers, and 128 selected villages in Indonesia. The analysis also includes dataset from Puskesmas and villages. Informant for qualitative study was from relevant stakeholders of maternal health programs both at the health centers, district/city, as well as the central level. The results showed that satisfaction on previous antenatal care have contributed most to the performance of K4, while planning has contributed most to the performance of PN, and the ability of information systems contribute most to the performance of PN-faskes, after controlling other variables. Recommendation for Ministry of Health, District Health Office, and Puskesmas is to intensify health promotion, focus on customer as a public health efforts in the health centers, making sure availability of health workers and services for prenatal and delivery care in remote areas, improve planning capacity and strengthent capability of maternal health information systems."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadilla Laila Nurakbar
"Kematian ibu dapat disebabkan oleh komplikasi, baik saat kehamilan maupun saat persalinan. Asuhan antenatal apabila dilakukan secara rutin dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi tersebut. Pada era Pandemi COVID-19 terjadi peningkatan kematian ibu dan penurunan asuhan antenatal yang dilakukan. Sehingga perlu dilihat apakah ada hubungan antara asuhan antenatal dengan kematian ibu sebelum dan sesudah era pandemi COVID-19. Penelitian dengan desain cross-sectional menggunakan data rekam medis ibu meninggal pada tahun 2018-2021 di Kota Depok yang ditelaah kunjungan antenatal yang dilakukap sebanyak 24 sampel (22 sampel 2020-2021 dan 2 sampel 2018-2019). Analisis bivariat yang digunakan adalah uji chi square dan uji fisher exact test. Analisis bivariat menunjukan tidak terdapat hubungan signifikan antara frekuensi kunjungan antenatal dengan kematian ibu sebelum dan saat era pandemi COVID-19 dengan keterangan risk ratio sebagai berikut: Tidak melakukan ANC (p-value = 0.308, RR = 1.333 (CI 95% 0.757-2.348) dan ANC tidak rutin (p-value = 1.000, RR = 1.10 (CI 95% 0.913-1.326). Tidak ada hubungan bermakna antara kematian ibu pada era sebelum dan saat pandemi COVID-19 dengan frekuensi kunjugan antenatal di Kota Depok.

Maternal death or maternal mortality can be caused by complication during pregnancy or delivery. Antenatal care, if done regularly, can reduce the risk of these complications. In COVID-19 Pandemic Era, there was an increase on maternal mortality and a decrease on antenatal care frequency. So, it is necessary to see whether there is a relationship between antenatal care and maternal mortality before and after the COVID-19 pandemic era. This research is conducted using cross-sectional study of 24 sample (22 during pandemic and 2 before pandemic) collected from clinical record data of death mother at Depok City in 2018-2021). Bivariat analysis is done using chi square test and fisher exact test. Bivariat analysis showed that there were no significant association between antenatal care frequency with the case of maternal mortality before and during COVID-19 Pandemic era, which is shown in the risk ratio: did not do ANC (p-value = 0.308, RR = 1.333 (CI 95% 0.757-2.348) and irregular ANC (p-value = 1.000, RR = 1.10 (CI 95% 0.913-1.326).There were no significant association between antenatalcare frequency with the case of maternal mortality before and during COVID-19 Pandemic era."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisa Sita Devi
"Kehamilan pada remaja merupakan permasalahan yang belum juga terselesaikan dalam lingkup global maupun nasional. Ibu remaja menghadapi tantangan besar dalam menjadi ibu. Secara bersamaan remaja menghadapi berbagai tantangan dari segi fisik, mental, psikologis, dan sosial. Fenomena tersebut berdampak pada kesiapan remaja menjadi seorang ibu. Salah satu teori Becoming a mother dijadikan landasan untuk memberi asuhan keperawatan dalam mempersiapkan remaja menjadi ibu. Karya ilmiah ini disusun untuk melaporkan asuhan keperawatan pada klien remaja untuk mempersiapkan remaja menjadi ibu selama periode antepartum hingga postpartum. Masalah aktual yang ditemukan pada klien yaitu Risiko hambatan menjadi orang tua. Implementasi yang diberikan yaitu pemberian edukasi persiapan menjadi ibu dan peningkatan dukungan pada ibu remaja. Evaluasi dari tindakan tersebut menunjukkan peningkatan kompetensi peran menjadi ibu yang ditandai dengan peningkatan skor Maternal Role Attainment Scale.

Adolescent pregnancy is a problem that has not been resolved in global and national links. Adolescent mothers face big challenges in becoming mothers. Simultaneously adolescents face various challenges in terms of physical, mental, psychological, and social. This phenomenon has an impact on the readiness of adolescents to become a mother. Becoming a mothers theory is the basis for giving nursing care in preparing adolescents to become mothers. This scientific work was prepared to report nursing care to adolescent clients to prepare adolescents to become mothers during the antepartum to postpartum period. The actual problem that is found on the client is the risk of being a parent. The implementation given is the provision of educational preparation for motherhood and increased support for adolescent mothers. The evaluation of these actions showed an increase in role competency to become a mother characterized by an increase in the Maternal Role Attainment Scale score.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Noventy Chairani Manik
"Program Jaminan Persalinan merupakan suatu terobosan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) sehingga dapat mempercepat capaian target Millenium Development Goals (MDGs). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa implementasi kebijakan program Jampersal di Kota Bekasi. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanan program belum berjalan optimal sebagaimana yang diharapkan, sehingga menyebabkan cakupan masih rendah. Agar implementasi program Jampersal dapat berjalan dengan optimal diperlukan koordinasi Dinas Kesehatan Kota Bekasi dengan Pemerintah Daerah dan lintas sektor terkait seperti Ikatan Bidan Indonesia (IBI). Selain itu perlu melakukan monitoring dan evaluasi rutin ke RSUD Kota Bekasi, Puskesmas dan Bidan Praktik Mandiri.

Delivery Security Program is a breakthrough to reduce Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) in order to accelerate the achievement of the Millennium Development Goals (MDGs). This study aims to analyze the implementation of program policies Delivery Security in Bekasi. The research method used was a qualitative approach and data collection using in-depth interviews and document review. The results showed that the optimal conduct of the program has not run as expected, resulting in coverage is still low. Delivery Security program implementation in order to run optimally required coordination with the City Health Office Bekasi local government and across relevant sectors such as the Indonesian Midwives Association (IBI). In addition to the need to perform regular monitoring and evaluation to Bekasi City Hospital, health centers and midwives Independent Practice."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35937
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>