Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166172 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hasibuan, Landra Bakri
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas struktur modal yang optimal bagi PT. Semen
Gresik,Tbk. Penelitian ini menggunakan pendekatan Modigliani-Miller (MM)
dengan asumsi adanya pajak dan biaya kebangkrutan dan pendekatan yang
diajukan Brigham-Ehrhardt. Penulis menemukan bahwa penambahan utang dapat
meningkatkan nilai perusahaan hingga pada batas tertentu dan tercapainya struktur
modal optimal direpresentasikan dari nilai WACC yang minimum dan nilai
perusahaan maksimum. Adapun hasil penelitian ini adalah struktur modal yang
optimal berdasarkan pendekatan yang diajukan Brigham-Ehrhardt yaitu dengan
pembiayaan 30% utang dan berdasarkan pendekatan MM dengan adanya asumsi
pajak dan biaya kebangkrutan sebesar 30% utang dengan nilai WACC minimum
pada pendanaan 40% hutang. Dengan demikian, struktur modal optimal
perusahaan berada pada pembiayaan 30%-40% utang.

ABSTRACT
This research discusses optimal capital structure in PT. Semen Gresik, Tbk. The
research uses Modigliani-Miller Model and an approach proposed by Brigham-
Ehrhardt. Researcher found that using more debt could increase firm value untill
the certain level and optimal capital structure represented by the lowest value of
WACC and the highest firm value. The results of research are optimal capital
structure with 30% debt based on approach proposed by Brigham-Ehrhardt and
30% debt based on MM Model. Based on MM Model, the lowest WACC could be
achieved by 40% debt. Thus, optimal capital structure is between 30%-40% debt
financing."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34709
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendry Syaputra
"ABSTRAK
Tesis ini membahas analisa tingkat value leverage yang optimal dari struktur
modal PT Indosat tbk dengan parameter nilai biaya modal yang paling rendah
dengan pendekatan teori struktur modal Modigliani-Miller dan Ehrhardt-Brigham.
Struktur modal optimal Perusahaan saat keadaan dengan pajak dan adanya biaya
kebangkrutan berdasarkan pendekatan yang diajukan oleh Modigliani-Miller
adalah saat komposisi utang Perusahaan berada pada level 30% karena
menghasilkan nilai Perusahaan paling maksimal yaitu sebesar Rp. 19.920,08
miliar dan nilai WACC paling minimal yaitu sebesar 7,68% dan struktur modal
optimal Perusahaan dengan Pendekatan Brigham-Ehrhardt adalah saat komposisi
utang berada pada level 30% karena menghasilkan nilai Perusahaan paling
maksimal yaitu sebesar Rp. 19.586,09 miliar dan nilai WACC paling minimal
yaitu sebesar 8,29%.

ABSTRACT
This thesis explored the optimal level of value leverage of Indosat Co., Limited’s
capital structure with the lowest of cost of capital as parameter using Modigliani-
Miller and Brigham-Ehrhardt capital structure theory approach. Optimal capital
structure of the Company when the corporate taxes and the bankruptcy cost are
exist based on approach that proposed by Modigliani-Miller is if the current
composition of Company's debt at the level of 30% for generating the maximum
value of the Company in the amount of IDR 19,920.08 billions and the minimum
value of the WACC is equal to 7.68% and the optimal capital structure of the
Company based on approach that proposed by Brigham- Ehrhardt is if the
current composition of Company’s debt at the level of 30% for generating the
maximum value of the Company in the amount of IDR 19,586.09 billions and the
minimum value of the WACC is equal to 8.29%."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosita Ruskim
"Tesis ini membahas dampak keputusan aktivitas pembiayaan yang disarankan oleh Penulis untuk PT Hero Supermarket Tbk untuk mendapatkan nilai perusahaan PT Hero Supermarket Tbk yang optimal. Adapun nilai perusahaan yang optimal tersebut dapat terefleksi pada harga saham PT Hero Supermarket Tbk. Keputusan aktivitas pembiayaan tersebut tercemin dalam komposisi struktur modal berupa perbandingan antara pinjaman dan ekuitas perusahaan. Penelitian tesis ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan model analisis struktur modal optimum yang diperkenalkan oleh Modigliani dan Miller serta pendekatan perhitungan struktur modal optimum yang diajukan oleh Brigham dan Ehrhardt. Selain itu dalam menghitung nilai perusahaan dengan metode Discounted Cash Flow (DCF) melalui perhitungan Free Cash Flow to The Firm (FCFF) untuk mengetahui nilai PT Hero Supermarket Tbk berdasarkan struktur modalnya.

This thesis discusses the impact of decisions financing activities suggested by the authors to PT Hero Supermarket Tbk to get the optimal enterprise value of PT Hero Supermarket Tbk. The optimal value of the company can be reflected in the share price of PT Hero Supermarket Tbk. Decision financing activities are reflected in the composition of capital structure in the form of the ratio between debt and equity. This thesis research is a quantitative research using a model of optimal capital structure analysis, introduced by Modigliani and Miller and an approach to the calculation of optimum capital structure proposed by Brigham and Ehrhardt. In addition, the value of the company is calculated with Discounted Cash Flow method (DCF) derived from the calculation of Free Cash Flow to the Firm (FCFF) in order to determine the value of PT Hero Supermarket Tbk based on company?s optimal capital structure."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T21757
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Evy Junita
"Untuk menjamin pencapaian kinerja berkelanjutan, salah satu strategi PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. adalah meningkatkan kualitas aset utamanya yaitu information capital. Sejak kuartal IV tahun 2007, sejalan dengan penyusunan strategi dan pengembangan bisnis Perseroan, dilakukan pula penyusunan strategi dan masterplan khusus bidang program teknologi informasi dan komunikasi (ICT) yang dinilai memiliki peran strategis dalam mencapai tujuan bisnis Perseroan.
Investasi dana dan kepedulian manajemen yang sedemikian besar terhadap implementasi master plan program ICT, memerlukan adanya pemeriksaan terhadap tata kelola teknologi informasi dan komunikasi Perseroan apakah sejalan dengan strategi bisnis dan mampu menjadi penguat faktor penunjang. Audit tata kelola teknologi informasi dan komunikasi menggunakan Maturity Assesment Tools - COBIT 4.1 yaitu penilaian tujuan bisnis melalui IT Balanced Scorecard dan audit proses TI untuk memperoleh gambaran tingkat kematangan saat ini dan kesenjangan terhadap rencana jangka pendek maupun jangka panjang yang masih perlu diperbaiki.
Dari hasil audit, diperoleh tingkat kematangan tata kelola teknologi informasi dan komunikasi Perseroan saat ini berada pada level antara 2 (Repeatable but Intuitive) dan 3 (Defined Process). Perbaikan mendasar yang diperlukan adalah pembentukan unit kerja yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan internal kontrol TI serta dokumentasi kebijakan umum dan proses tata kelola teknologi informasi dan komunikasi, sehingga pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dapat dilakukan secara efektif dan menjamin adanya penerapan IT Governance.

To ensure the achievement of sustainable performance, one of PT. Semen Gresik (Persero) strategies is to improve the quality of information capital. Since the fourth quarter of 2007, in line with it's formulation of strategy and business development roadmap, the Company also prepares the strategy and master plan of information and communication technology (ICT) to support the business strategies. The Company considers that ICT has a strategic role in achieving the Company business goals.
Investment funds and great concern of management on the implementation of ICT master plan, requires audit on Information and Communication Technology governance, to review whether its implementation in line with the company's business strategies and effectively function as supporting factors in achieving the goals of the company. The audit of ICT governance use the Maturity Assesment Tools - COBIT 4.1, by scoring the business goals using IT Balanced Scorecard to determine the IT goals, and ICT audit process to obtain the current maturity level and to acquire the gap from the sort and long term maturity level target that needs to be fixed.
The audit results show that current maturity level of the company's ICT is in score range of 2 (Repeatable but Intuitive) and 3 (Defined Process). The fundamental improvements is necessary to establish working unit that responsible for the implementation of ICT internal controls and documentation of IT governance policies. It will enable the company to monitor the policy implementation effectively and ensure adequate implementation of IT Governance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T31452
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Indra Murti
"ABSTRACT
The economic crises in Indonesia bring the significant impact on business sectors activity. In the cement industry this condition has Lead to high competitive domestic cement market. PT Semen Gresik was able to maintain its 45% market share by keep innovate and investing a significant amount in their production activities. To maintam its position in the market, PTSG also have to compete on the human resource area as the company? s most critical assets. The human assets and their performance need to be well-managed due to its contribution in the company competitive advantage as they need to placed a greater attention to human resource department .
Human Asset and Performance Management issues emphasized on the development and deployment of human asset skills (Accenture, 2001). It means engineering excellent human competency. The development itself consist of several major activities: Training and Development; . Career Planning and Discipline (Invancevich, 2001). Performance Management used to explain the performance cycle of planning, performance execution, performance evaluation and then back to the beginning (Brennan, 1989). Before the company pursue to the next step of developing human resource, it need first to determine and to understand about the employee performance by evaluating their performance. Performance evaluation is a tool to give company a description about their workforce condition and as a basis for further necessary developmental activity. It?s the reason why the evaluation have to be able to assess the performance as objective as possible.
The analysis on PTSG human resource department activities show that the company still implemented a traditional human resource management, which the activities only focused in administering the human resources data. In some area indicate severe problems perceive in the cause of it. PTSG have suffer from its long period of recruitment inactivity from 1997 that will cost them a skills and generatior gap. To minimize this, company must have a accurately designed training programs and must be able to trace good talent to place it in the right place. Above of all, these program must be able to improve things, persons and skills that need to be improved and subjected to gain a more effective and productive human resource. But the present performance evaluation seems didn?t able to support since its subjectivity and seniority climate still exist.
During the internship session, writer tried to develop a model of performance evaluation based on competencies that might can be implemented along with company?s objective to start a competency based human resource. The model consist of four step evaluation which are: determine the Job Iàret for each individual; Perfbrmance Evaluation and Consultation as a downward evaluation; Employee Development Report as a self-evaluation, and Discussion and Consultation to giving employee a feedback based on the evaluation result and make a future job target to be evaluated next period.
To support the talent-building challenge, the role of human resources should be redefined and its capabilities strengthened. HR executives need to be effective, proactive. counselor with personal and business credibility and strong relationship with business units.

ABSTRAIT
Les crises économiques en Indonésie apportent l?impact considérable sur activité des secteurs de l?affaire. Dans l?industrie du cement cette condition a le rôle principal àu marché du cement domestique qui deviens très compétitif. Le PT Semen Gresik était capable de maintenir ses 45% part du marché par leur innovation et investir un montant considérable dans leurs activités de la production. Pour maintenir sa place dans le marché, PTSG ont aussi devoir rivaliser sur latégion de la ressource humaine comme l?aspect plus critique pour l?entreprise. Les ressource humains et leur performance ont besoin d?être bien- dirigé dû à sa contribution dans la compagnie avantage compétitif comme ils ont besoin à placé une plus grande attention à la département de la ressource humain.
L?approche de Human Asset & Performance Management est accentué sur le développement et déploiement des habiletés de ressource humaines (Accenture, 2001 ). Il veut dire construire la compétence de l?être humain excellente. Le développement lui-même consiste en les plusieurs activités majeures: Former et Développement ; Çarrière Plannifi cation et Dî sc¡pune (Invancevich, 2001). Gestion de Performance expliquait au cycle de la performance d?organisation, exécution de la performance, évaluation de la performance et aiors en amere au commencement (Brennan, I 989). Avant la compagnie poursuivez au prochain pas de développer la ressource Immaine, il a besoin de déterminer et comprendre au sujet de la performance de l?employé en évaluant leur performance en premier lieu. L?évaluation de la performance est un outil pour donner une description à compagnie au sujet de leur condition du workjòrce et comme une base pour effectuer les activité developmental nécessaire supplémentaire. Ii est la raison pourquoi l?évaluation doit être capable de répartir la perfonnance comme objectif comme possible.
L?analyse sur PTSG exposition des activités du département de la ressource humaine que la compagnie a encore rendu effectif une gestion cte la ressource humaine traditionnelle que les activités ont concentré seulement dans I?administration des données des ressources humain. Dans quelque région indiquez les problèmes sévères perçoivent dans la cause de lui. PTSG a souffrent de sa longue période d?inactivité du recrutement de 1 997 cela les coûtera Un habiletés et intervalle de la génération. Pour minimiser ceci, la compagnie doit avoir un former correctement conçu programmes et doit être capable de tracer le bon talent pour le placer dans la bonne place. Au-dessus de tout, ce programme doit être capable d?améliorer choses, personnes et habiletés qui ont besoin d?être amélioré et ont soumis pour gagner une ressource humaine plus efficace et productive. Mais l?évaluation de la performance présente paraît n?a pas fait capable à support depuis sa subjectivité et le climat de la priorité d?âge existe encore.
Pendant la session du stage, l?écrivain a essayé de développer un modèle d?évaluation de la performance basé sur compétences qui pèuvent peut être rendu effectif avec I?objectif de compagnie pour commencer une competence base la ressource humaine. Le modèle consiste en quatre évaluation du pas qui est: déterminez la Cible du Travail pour chaque individu, Evaluation de la Performance et Consultation comme une evaluation descendante; Rapport du Développement de l?Employé comme une moi-même-évaluation, et Discussion et Consultation à employé donnant une réaction a basé sur le résultat de l?évaluation et fait une cible du travail future être évalué prochaine période.
Pour supporter le défi du talent-bâtiment, le rôle des ressources humaines devrait être redéfini et ses capacités ont fortifié. Les cadres HR ont besoin d?être efficace, conseiller du proactive avec personnel et crédibilité de l?affaire et rapport fort avec les unités de l?affaire."
2001
T4371
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naibaho, Okthaleon
"Setiap perusahaan membutuhkan modal untuk bisa menjalankan kegiatan operasinya, sama halnya dengan PT. X, perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi di Indonesia. Saat ini perusahaan memiliki struktur modal 49,58% utang dan 50,42% modal sendiri. Semakin tinggi tingkat utang akan meningkatkan kemungkinan perusahaan mengalami kebangkrutan. Struktur modal yang optimal akan menghasilkan nilai perusahaan yang paling tinggi dan menimbulkan biaya yang paling rendah. Nilai perusahaan tertinggi berada di komposisi utang 30%. Biaya modal (WACC) yang paling rendah yaitu 11,04% berada di komposisi utang 40%. Berdasarkan perhitungan tersebut, struktur modal yang optimal untuk PT. X berada pada komposisi utang antara 30%-40%.

Every company needs capital to run its operations, so does PT. X, a company which operates in construction industry in Indonesia. At present, the capital structure of the company is composed by 49,58% debt and 50,42% equity. The higher the level of debt the company will increase the risk of bankruptcy. The optimal capital structure will maximize the value of the firm and minimize the cost of capital. The maximum value of the firm is reached when the debt ratio is 30%.The minimum cost of capital (WACC) which is 11,04% is reached at 40% debt ratio. Based on that calculation, the optimal capital structure of PT. X can be reach between 30% and 40% in debt ratio.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T30288
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Revianto
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
S24587
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hartoyo
"PT. Semen Gresik (Persero) Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang industri dan distribusi semen. Pada tahun 1995 PT. Semen Gresik (Persero) Tbk telah melakukan akuisisi terhadap PT. Semen Padang (Persero) menjadi salah satu anak perusahaan.
Dalam perkembangan selanjutnya karena Negara Republik Indonesia mengalami krisis yang berkepanjangan, maka Pemerintah Republik Indonesia sangat membutuhkan dana segar dan murah sehingga pada tahun 2001 Pemerintah Republik Indonesia berencana akan melakukan put option yaitu penjualan 51,09 % saham Pemerintah di PT.Semen Gresik (Persero) Tbk yang didalamnya termasuk saham PT. Semen Padang (Persero) kepada pihak Cemex. Hal ini mengundang protes keras dari masyarakat Sumatera Barat dan pihak manajemen PT. Semen Padang (Persero) karena dilaksanakan put option, maka pihak Pemerintah Republik Indonesia akan dirugikan. Oleh karenanya topik mengenai analisis evaluasi kebijakan tentang put option PT. Semen Gresik (Persero) Tbk inilah yang diangkat sebagai kajian dalam tesis ini.
Penelitian diawali dengan menganalisis besarnya nilai put option yang dijual oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada pihak Cemex senilai US$. 1,38 per lembar saham dan dibandingkan dengan kebutuhan investasi industri semen serta harga yang pantas menurut formula Black Scholes.
Dari analisis investasi industri semen ternyata apabila put option direalisir maka :
a. Pemerintah Republik Indonesia akan mengalami kerugian sebesar US$.780 juta
b. Pemerintah Republik Indonesia akan kehilangan kendali dalam menentukan harga pasar semen karena industri semen 93,03 % sahamnya dikuasai oleh pihak asing yang akan berdampak kenaikan harga semen sebesar 5,95 - 11,9 triliun rupiah setiap tahunnya
c. Akan terjadi transfer pricing
d. Harga put option (8,6 jute ton) ini tidak cukup untuk membangun 4 juta ton pabrik semen baru.
Sedangkan hasil perhitungan menurut formula Black Scholes temyata harga put option seharusnya senilai US$. 1,70175 per lembar saham sehingga apabila put option direalisir, maka Pemerintah akan mengalami kerugian sebesar US$. 121.288.678'﷓
Sedangkan segi positifnya bagi Pemerintah Republik Indonesia, apabila kebijakan put option PT. Semen Gresik (Persero) Tbk ini direalisir maka :
a. Pemerintah Republik Indonesia akan mendapatkan dana sebesar US$. 520,212,511- yang dapat digunakan untuk pengembangan pabrik semen di Indonesia.
b. Dengan masuknya pihak cemex di dalam manajemen PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, maka jaringan distribusi pemasaran semen akan bertambah dipasar internasional.
Jadi dari hasil analisis investasi industri semen dan perhitungan formula BlackScholesapabila put option PT. Semen Gresik (Persero )Tbk direalisir, maka secara financial pihak Pemerintah Republik Indonesia akan dirugikan. Sedangkan apabila Pemerintah Republik Indonesia tetap akan merealisasikan put option PT. Semen Gresik (Persero) Tbk ini, maka selayaknya harga jual minimal sebesar US$. 1,70175 perlembar saham dan kalau dapat mencapai harga sebesar US$. 2,905 perlembar saham sebab dengan niiai tersebut Pemerintah Republik Indonesia dapat membangun pabrik semen dengan kapasitas yang lama.
Dengan berbekal analisis inversi industri semen dan perhitungan formula BlackScholesini diharapkan put option PT. Semen Gresik (Persero) Tbk dengan harga saham sebesar US$. 1,38/lembar saham dibatalkan saja karena merugikan pihak Pemerintah Republik Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12277
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmilyna Putri
"Skripsi ini membahas mengenai permasalahan penanaman modal asing yang terjadi antara Pemerintah Indonesia dengan Cemex Asia Holding Ltd mengenai privatisasi PT.Semen Gresik Tbk. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengkaji Put Option yang menimbulkan sengketa serta mengkaji tuntutan Spin Off oleh anak perusahaan. Penulisan skripsi ini adalah penelitian normatif yuridis dengan menggunakan metode deskriptif. pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan. Hasil penelitian menyarankan bahwa Pemerintah Indonesia perlu lebih berhati-hati dalam melaksanakan kegiatan penanaman modal asing di Indonesia. diperlukan rencana matang dalam melaksanakan tuntutan Spin Off yang diajukan oleh anak perusahaan. Spin Off akan memberikan iklim persaingan usaha yang sehat di bidang industri semen.

The focus of this study is the foreign investment problems appears between Indonesia and Cemex Asia Holding Ltd About PT.Semen Gresik Tbk Privatization. The Purpose of this study is to study Put Option that cause dispute also to study about Spin Off demands by the subsidiaries. This study is descriptive yuridical normative interpretive . The data collected by literature study. This study suggests that Indonesia Goverment require to pay attention on foreign Investment activities,Spin Off demands by the subsidiaries require aforethought, Spin Off will give an open competition atmosphere in cement Industries."
Universitas Indonesia, 2009
S25067
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dhidhi Teguh Wiyono
"ABSTRAK
PT Semen Gresik (Persero) Tbk. merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam industri pembuatan semen dan merupakan industri semen terbesar di Indonesia, dengan jumlah kapasitas produksi terpasang sebesar 17.250.000 ton semen per tahun serta sudah menjalani program restrukturisasi dengan melakukan privatisasi yakni menjual sebagian sahamnya kepada masyarakat (go public).
Masalah utama yang dihadapi oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk. adalah semakin menurunnya konsumsi semen sehingga kapasitas produksi terpasang tidak dapat digunakan secara optimal. Tingginya inflasi dan lemahnya nilai tukar rupiah mengakibatkan biaya operasional dan biaya produksi tinggi dampaknya posisi keuangan perusahaan kurang sehat
Penelitian ini diawali dengan menganalisis kondisi lingkungan ekstemal dan internal perusahaan dengan menggunakan analisis SWOT agar diperoleh gambaran yang obyektif tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan serta ancaman dan peluang. Sedangkan untuk menentukan posisi bersaing PT Semen Gresik (Persero) Tbk. dengan menggunakan matrik internal-eksternal, hasil pengembangan dari model General Electric (GE-Model).
Berdasarkan hasil analisis Matrik Eksternal-Internal, posisi PT Semen Gresik (Persero) Tbk. dalam persaingan bisnis semen berada pada Sel VI, hal ini berarti PT Semen Gresik (Persero) Tbk. harus melakukan strategi Retrenchment, artinya perusahaan harus melakukan efisiensi di semua lini serta menjual salah satu unit bisnis yang tidak menguntungkan. Dalam situasi dan kondisi persaingan bisnis semen yang semakin ketat ini sesuai dengan hasil analisis matrik SWOT, terdapat 4 alternatif strategi yang dapat disarankan, yaitu Strategi SO, Strategi WO, Strategi ST dan Strategi WT.
Strategi SO meliputi : peningkatan penjualan melalui ekspor, memperbesar market share dan optimalisasi kapasitas. Strategi WO meliputi : meningkatkan efisiensi, meningkatkan teknologi alat produksi dan memanfatkan rancang bangun dalam negeri. Strategi ST meliputi : menjaga kualitas produk, kerjasama dengan pihak asing, dan penyuluhan kepada konsumen akhir. Strategi WT meliputi : Mengoptimalkan R&D yang ada, pemanfaatan tenaga kerja dan penjualan sebagian saham."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>