Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160565 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Radian Permana
"Tujuan dari penelitian ada dua, pertama adalah uuntuk mengetahui apakah variabel
bebas (beta dan volatility of earnings) berpengaruh terhadap struktur modal yang diproksi
dengan debt to equity ratio (DER) dan debt to asset ratio (DAR) selama tahun 2000-2002.
Kedua, untuk melihat pengaruh struktur modal terhadap abnormal return Penelitian
dilakukan dengan menggunakan seluruh sampel perusahaan non financial yang tercatat di
Bursa Efek Jakarta (BEJ) scjak tahun 1999-2002.
Vaxiabel beta diperoleh dari hasil regresi antara return pasar sebagai variabel bebas
terhadap return saham individu. Volatility of earnings (EV) diperoleh dari standar deviasi net
income dibagi total aktiva Regresi data panel dengan metoda pooled cross-.section dilakukan
untuk menganalisa hubungan antara beta dan EV terhadap struktur modal (DER dan DAR)
dan juga regresi antara variabel struktur modal (DER dan DAR) terhadap abnormal return.
Dari hasil regresi pooled cross-section antara variabel beta dan EV terhadap struktur
modal (DAR dan DER) diperoleh hasil uji F yang signifikan secara bersama-sama pada
tingkat kepercayaan 5%. Sedangkan, hasil uji-t memberikan hasil yang tidak signifikan untuk
variabel beta dan EV. Hasil uji-t untuk variabel struktur modal (DER dan DAR) terhadap
abnormal return diperoleh hasil uji-t signitikan antara DAR terhadap variabel abnormal
return pada tingkat kepercayaan 5%. Sedangkan regresi antara DER terhadap abnormal
return diperoleh hasil uji statistik yang tidak signiikan. Hasil yang tidak signinkan
disebabkan oleh adanya krisis ekonomi pada pertengahan 1997, dimana nilai kurs USD untuk
Rupiah menjacli sangat tinggi. Sedangkan, banyak pemsahaan yang rnemiliki hutang dalam
bentuk USD. Akibatnya., nilai nominal dan beban bunga menjadi lebih tinggi. Sehingga,
banyak perusahaan yang mempunyai equity negatif , kehilangan keuntungan dari penggunaan
hutang dan risiko sistimatis yang lebih besar. Kemampuan perusahaan untuk recovery akibat
krisis ekonomi berbeda-beda untuk tiap perusahaan

Abstract
This research consists of two objectives, first to identify whether independent variable (beta
and volatility of earnings) are influential on the capital structure as assigned (proxy) with debt
to equity ratio (DER) and debt to asset ratio (DAR) in 2000-2002. Second, to identify the
impact of capital structure on abnormal return. This research was conducted by using all
samples of non-financial companies listed in Jakarta Stock Exchange (JSX) since 1999 until
2002.
Beta variable is obtained from the regression between market return as independent variable
on return of individual stock of non-financial companies. Volatility of earnings (EV) is
obtained from the standard deviation of net income divided by total assets. Pooled cross-
section regressions are carried out to analyze relations between beta and EV on each capital
structure (DER and DAR) and regression between capital structure variable (DER and DAR)
on abnormal return.
The result of regression pooled cross-section of beta and EV variables on the capital structure
(DAR and DER), show significantly F-test results at 5 % reliance level. The output of t-test for
Beta and EV variables on the capital structure, both DAR and DER are not significant. The
output of t-test for capital structure variable (DAR and DER) on abnormal return, DAR
significant outcome was obtained for abnormal return variable at reliance level of 5%, but not
for DER. The insignificant results cause of economic crisis during 1997, where is exchange
rate USD to Rupiah very high. Beside that, almost the companies? samples have debt in USD.
Consequently, nominal and interest expense are higher than the year before. So, almost the
companies have negative equity, loss profit from debt effect and high systematic risk The
company capability to recovery cause of economic crisis is differently for every company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15786
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Kirana
"ABSTRAK
Informasi mengenai harga saham maupun faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham sangat penting untuk diketahui oleh investor sebelum memutuskan investasi di pasar modal. Pada umumnya fluktuasi nilai pasar saham disebabkan oleh perubahan dalam pendapatan/laba perusahaan yang tercermin dalam kinerja perusahaan. Hal ini menyebabkan
'nilai perusahaan' menjadi ukuran yang sangat penting bagi investor dalam mengambil keputusan pembelian suatu saham.
Penelitian ini dibuat untuk menghitung kinerja perusahaan-perusahaan Farmasi yang tercatat di Bursa Efek Jakarta (2000-2002) yang kemudian diregresi terhadap harga sahan1. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan (EVA, ROE, PER, DER dan PBV) berpengaruh terhadap harga saham.
Hasil dari penelitian ini didapat ditarik kesimpulan bahwa harga saham di pasar modal tidak hanya dipengaruhi oleh kinerja perusahaan yang tercermin pada, ROE, PER, PBV, DER dan EVA, karena masih banyak faktor lain yang mempengaruhinya. Berdasarkan hasil regresi, tidak lebih dari 47% dari perubahan harga saham yang dipengaruhi oleh ROE, PER, PBV, DER, dan EVA, 53% dipengaruhi oleh faktor lainnya, seperti sentimen pasar, rumor, kondisi pasar uang Indonesia, faktor internal selain fundamental ekonomi, suku bunga deposito, devaluasi, pertumbuhan ekonomi, kondisi ekonomi makro, situasi politik dan perubahan kebijakan pemerintah baik dalam biAang ekonomi industri maupun dunia usaha nasional.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Dwi Utami
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh struktur modal terhadap harga saham pada perusahaan non keuangan yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2013. Penelitian ini menunjukan bahwa debt to equity ratio dan debt to asset ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan non keuangan yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 - 2013.

This study aims to analyze the impact of capital structure on stock prices of non-financial companies listed on the stock exchanges in Indonesia period 2009-2013. The empirical findings shows that debt to equity ratio and debt to asset ratio performs a negative and significant impact on stock price. The objects taken in this research are non financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2009-2013."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Octovani Dahlan
"Marker timing muncul sebagai aspek penting dalam kebijakan pembiayaan perusahaan. Berbagai bukti telah menunjukkan bahwa perusahaan cenderung menerbitkan saham daripada hutang ketika marker value tinggi. Ada beberapa tujuan dalam melakukan penelitian ini. Pertama, untuk melihat pengaruh market timing terhadap struktur modal dan memfokuskan pada rasio marker to book ratio untuk menangkap adanya usaha marker timing. Kedua, untuk melihat apakah pengaruh market to book ratio terhadap perubahan dalam leverage terutama berasal dari penerbitan saham seperti yang dinyatakan oleh teori marker timing. Ketiga, untuk melihat apakah ada perbedaan pemilihan sumber pembiayaan antara periode krisis dan periode sebelum krisis.
Hasil peneiitian menunjukkan bahwa market to book ratio mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap perubahan dalam leverage. Penelitian ini juga menemukan bahwa market to book ratio berhubungan negatif dan signifikan terhadap penerbitan saham, yang artinya perusahaan cenderung mengurangi penerbitan saham ketika nilai market to book ratio meningkat. Hasil ini kontradiktif dengan teori market timing. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa market to book ratio berhubungan positif dengan penerbitan hutang maupun dengan laba ditahan. Hubungan antara market to book ratio dengan perubahan dalam leverage terutama disebabkan oleh laba ditahan.
Pada periode krisis moneter perusahaan cenderung tidak menahan laba dan lebih memilih melakukan pembiayaan dengan menerbitkan saham daripada menerbitkan hutang.

Market timing appears to be an important aspect in a firm?s financial policy. Evidences had shown that firms tend to issue more equity than debt when market value is high. The intentions of conducting this study are, first, to see whether market timing has an effect on capital structure and to focus on market to book ratio to capture any effort on market timing. Second, to see whether the impacts of market to book ratio on the changes in leverage comes mainly lrom equity issuance as market timing theory recommends. Third, to see whether there are any changes in choosing financial resources during and before the crisis.
The results shows that market to book ratio has significant and negative effect on changes in leverage. This study also finds that market to book ratio has significant and negative effect on equity issue, which means means tend to reduce equity issue when market to book ratio is high (grows). This result contradicts the market timing theory. The results also show that market to book ratio has positive effects on debt issuance and retained earnings The effect of market to book ratio on the change in leverage mainly comes through retained earnings.
In the period of financial crisis firms tend to not retain earnings and are more likely to choose financing by issuing equity rather than debt."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T15788
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Karlia
"Dari hasil analisis, secara umum dapat disimpulkan bahwa merger dan akuisisi dapat berpengaruh secara signifikan pada kinerja bank yang diproksikan dengan rasio keuangan. Sinergi yang diharapkan dapat terwujud dalam jangka waktu dua tahun.Walaupun kondisi bank-bank yang melakukan merger dan akuisisi masih dalam masa transisi menyamakan misi dan visi bank-bank hasil merger dan akuisisi,terjadi perubahan yang langsung bisa terlihat seperti meningkatnya aset bank hasil merger dan akuisisi walaupun di lain sisi juga peningkatan NPL dan BO/PO bank hasil merger yang berdampak buruk bagi kinerja bank hasil merger. Banyak bank-bank nasional melakukan merger dan akusisi selain faktor ekonomis dikarenakan adanya alasan going corncern, untuk menghindari dari penutupan bank atau yang dikenal likuidasi oleh Bank Indonesia (BI)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T23803
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arninda Farindia
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan tipe pertumbuhan perusahaan dengan pengambilan keputusan struktur modal. Terdapat tiga tipe pertumbuhan yang diklasifikasi berdasarkan market-to-book ratio dan tangibilitas; tipe pertumbuhan rendah (G1), tipe pertumbuhan campuran (G2), dan tipe pertumbuhan tinggi (G3). Dengan market leverage sebagai variabel dependen, variabel independen yang digunakan adalah market-to-book ratio, tangibilitas, profitabilitas, log natural dari total aset, median industrial leverage, dan status pembayaran dividen. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tiap tipe pertumbuhan memiliki karakteristik yang berbeda sehingga besar efek dan arah hubungan antar variabel dependen dan variabel independen dapat berbeda antar tipe pertumbuhan.

This study aims to analize the relationship between firm growth type and capital structure decision. There are three firm growth type classified by firms’ tangibility and market-to-book ratio; low growth type (G1), mixed growth type (G2), and high growth type (G3). With market leverage as dependent variabel, the independent variables are market-to-book ratio, tangibility, profitability, log natural of total asset, median industrial leverage, and dividend payment status. The result of this study shows that each growth type has different characteristic therefore have different result of the relationship between dependent and independent variable in each growth type.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55636
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harlidya Angela
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana kombinasi antara profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan, tangibilitas aset, pajak, risiko, faktor sisi penawaran, kondisi pasar saham, kondisi pasar utang, dan kondisi ekonomi makro terhadap leverage dengan menitikberatkan pada momentum krisis. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksplanatif. Penelitian ini merupakan penelitian data panel yang merupakan gabungan antara cross-section dan time-series. Pengujian dilakukan dengan uji regresi panel berganda dengan sampel berupa data sekunder yang meliputi perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa faktor sisi penawaran dan pertumbuhan merupakan faktor yang signifikan pada masa sebelum, sesudah, dan selama krisis. Sedangkan faktor kondisi ekonomi makro berpengaruh signifikan selama periode krisis dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan setelah periode krisis Dengan demikian perusahaan, investor maupun kreditur perlu menganalisis faktor sisi penawaran, pertumbuhan perusahaan, kondisi ekonomi makro, dan ukuran perusahaan dalam menentukan sumber pendanaan maupun dalam memberikan pendanaan.
This study discusses about the combination of profitability, company size, growth, asset tangibility, taxes, risk, supply side factors, stock market conditions, debt market conditions, and macroeconomic conditions to leverage by focusing on the momentum of the crisis. The research uses quantitative approach with explanatory type of research. This research is a panel data research which is a combination of cross-section and time-series. The test is carried out by a multiple regression panel with a sample consisting of secondary data provided by non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The result of this research shows that supply side factors and growth are significant factors before, after, and during the crisis period. While macroeconomic factors influence significantly during a crisis period and company size influences significantly after a period. Thus a company, investors and creditors need to analyze supply side factors, company growth, macroeconomic conditions, and company size in determining source of funds or providing funds."
Depok: Fakultas Ilmu Admnistrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yurie Rusfianie
"I. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian kinerja industri perdagangan ritel dengan metode Net Present Value (NPV) dan metode Economic Value Added (EVA), serta membandingkan hasil kedua metode tersebut. Untuk penulis mencoba melihat apakah metode NPV dan EVA dapat diterapkan di Indonesia dengan keterbatasan data yang ada. Penulis menghitung kedua metode tersebut dengan menjabarkan unsur-unsur perhitungan yang dipakai dalam penelitian yang terdiri dari NOPAT, FCF, Adjusted NOPAT, serta Capital Charges. Penelitian ini diharapkan berguna untuk membantu pihak manajemen ketiga perusahaan ritel (HERO, MATAHARI dan RAMAYANA) dalam mengetahui nilai lebih yang dihasilkannya.
II. DATA YANG DIGUNAKAN Pendekatan penelitian dilakukan dengan mendapatkan sumber data yang berasal dari data sekunder dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM), untuk memperoleh data-data sebagai berikut:
• Laporan keuangan ketiga perusahaan (HERO, MATAHARI dan RAMAYANA) periode 1999-2002.
• JSX Monthly Statistic untuk periode Juli 1995 — Juni 2002.
• Data yang digunakan untuk menentukan nilai Net Present Value (NPV) dan nilai Economic Value Added (EVA).
III. ANALISIS DATA Tabel Perbandingan Hasil Perhitungan untuk ketiga perusahaan : Hero NPV 486.491 EVA 2000 EVA 2001 EVA 2002 23.690 (244.852) (433.398) Rata-rata EVA (218.187) Matahari NPV 2.018.465 EVA 2000 EVA 2001 EVA 2002 88.810 5.865 (167.728) Rata-rata EVA (24.351) Ramayana NPV 605.617 EVA 2000 EVA 2001 EVA 2002 14.256 22.526 (33 .905) Rata-rata EVA 959 Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan nilai NPV dan EVA dan perusahaan-perusahaan tersebut menghasilkan :
• Nilai NPV (asumsi perusahaan going-concern) untuk Hero, Matahari dan Ramayana menghasilkan nilai yang positi£ Dengan kata lain pihak manajemen berhasil memberikan nilai lebih kepada perusahaannya, disebabkan ketiga perusahaan cukup effisien dalam memanfaatkan asset yang dimilikinya.
• Nilai EVA untuk tahun 2000 untuk Hero, Matahari dan Ramayana menghasilkan EVA yang positif. Berarti pihak manajemen berhasil memberikan nilai lebih kepada perusahaannya. Keberhasilan ditahun ini disebabkan faktor kebetulan (libur besar Lebaran 2 kali dalam satu tahun, Natal dan Tahun Ban' yang dirayakan hampir bersamaan), hal ini berhasil mendongkrak laba usaha bagi ketiga perusahaan tersebut.
• Nilai EVA untuk tahun 2001 untuk Hero, Matahari dan Ramayana menghasilkan EVA yang rendah dan negatif. Berarti pihak manajemen kurang dan tidak berhasil memberikan nilai lebih bagi perusahaannya. Penyebabnya adalah kenaikan capitalized operating lease yang tinggi (biaya sewa), yang disebabkan karena ketiga perusahaan tersebut membuka outlet barn dan dipicu dengan adanya kenaikan biaya tarif dasar listrik (TDL), biaya sewa, biaya gaji karyawan.
• Nilai EVA untuk tahun 2002 untuk Hero, Matahari dan Ramayana menghasilkan EVA yang negatif. Berarti pihak manajemen tidak berhasil memberikan nilai lebih bagi perusahaannya. Penyebabnya adalah karena makin merosotnya prospek ekonomi di bidang industri ritel pada tahun ini, sehingga berdampak dengan melemahnya daya beli masyarakat, akibat kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan Bahan Bakar Minyak (BBM).
IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang diperoleh, bahwa ketiga perusahaan sudah cukup efisien memanfaatkan aset yang mereka miliki untuk meningkatkan nilai lebih perusahaan masing-masing, namun kendala yang muncul berkaitan dengan faktor makro yaitu belum stabilnya kondisi perekonomian di Indonesia tahun 2000-2002, terutama pada industri ritel yang menyebabkan industri ini kian terpuruk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nesya Emilia
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya pengaruh antara corporate hedging terhadap kebijakan dividen pada perusahaan non-finansial selama periode tahun 2009-2018. Proxy untuk corporate hedging pada penelitian ini adalah asuransi aset tetap. Data pada penelitian ini merupakan data panel. Teknik Analisa data yang digunakan adalah meliputi uji pemilihan model yaitu Uji Chow, Uji Hausman, Uji LM, Uji Asumsi Klasik, dan uji signifikansi mengunakan Uji 𝑅2, Uji F, dan Uji T. Penelitian ini memiliki 3 model yaitu adanya perbedaan pada variabel dependennya. Pada model 1 menggunakan variabel dependen dividend sales, model 2 menggunakan variabel dependen dividend earnings, sedangkan pada model 3 menggunakan variabel dependen dividend operating cash flow. Penelitian ini melakukan analisis pada perusahaan non-finansial secara keseluruhan dan pada setiap sektor perusahaan non-finansial. Pada model penelitian 1 ditemukan bahwa pada perusahaan sektor properti dan sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan atas aktivitas corporate hedging terhadap dividend sales. Sedangkan hasil penelitian pada model penelitian 2 dan 3 menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara corporate hedging terhadap dividend earnings dan dividend operating cash flow. Pada model 3 baik hasil penelitian secara keseluruhan perusahaan non-finansial dan masing-masing sektor pada perusahaan non-finansial tidak ditemukan adanya variabel independen atau pun variabel kontrol yang memiliki pengaruh signifikan terhadap dividend operating cash flow. Saran untuk peneliti selanjutnya adalah untuk menggunakan proxy corporate hedging yang lebih memperlihatkan pure risk dibandingkan dengan asuransi aset tetap.
This study aims to analyze the effects of corporate hedging on dividend policy in 2009-2018. The proxy for corporate hedging in this study is fixed asset insurance. This research is a quantitative study using data from 2009 to 2019. The data in this study is panel data. Data analysis techniques used include the model selection test, namely the Chow Test, the Hausman Test, the LM Test, the Classic Assumption Test, and the significance test using the R2 Test, F Test, and T Test. This study has 3 models namely the differences in variables dependent. In model 1 using the dependent variable dividend sales, model 2 uses the dependent variable dividend earnings, while in model 3 using the dependent variable dividend operating cash flow. This study analyzes the non-financial companies as a whole and in each sector of non-financial companies. In research model 1 it was found that the property sector and infrastructure, utilities, and transportation sectors companies showed a significant influence on corporate hedging activities on dividend sales. While the results of research on research models 2 and 3 show that there is no significant effect between corporate hedging on dividend earnings and dividend operating cash flow. In model 3 both the results of the overall study of non-financial companies and each sector in non-financial companies found no independent variables or control variables that have a significant influence on dividend operating cash flow. Suggestions for further researchers is to use a corporate hedging proxy that shows more pure risk compared to fixed asset insurance."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>