Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 188049 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Selfi Octaviani Lestari
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S26461
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Selfi Octaviani Lestari
"Flu burung di Indonesia masih merupakan masalah kesehatan. Tahun
2005-2008 terdapat 30 kasus suspek flu burung di Kabupaten Tangerang,
meliputi 18 kasus confirmed dan 16 kasus meninggal (case fatality rate =
CFR 87,5%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya pencegahan
flu burung di tengah masyarakat Kecamatan Cikupa, Curug, Pasar Kemis
dan Sepatan, Kabupaten Tangerang pada tahun 2009. Penelitian ini meng-
gunakan data sekunder dari Yayasan Bangun Indonesia, yang dilakukan
terhadap masyarakat dengan sumber informasi terdiri dari ibu rumah tang-
ga, remaja, tokoh agama, tokoh masyarakat dan peternak. Survei dilakukan
terhadap pengetahuan reponden tentang flu burung, kebersihan perora-
ngan responden, sanitasi makanan, dan sanitasi lingkungan. Jumlah sam-
pel 320 responden yang diperoleh dari 4 Kecamatan. Hasil penelitian ini
menemukan bahwa pengetahuan responden tentang flu burung masih
belum baik (62,2%), kebersihan perorangan terkait flu burung masih buruk
(57,1%), sanitasi makanan bersumber unggas belum baik (61%) dan se-
cara umum semua variabel sanitasi lingkungan sudah baik, hanya sanitasi
kandang unggas yang sebagian besar masih buruk (57,1%). Penghasilan
rata-rata masyarakat Tangerang yang masih rendah, menyebabkan pe-
ngeluaran mereka masih diprioritaskan untuk membeli kebutuhan pokok
rumah tangga daripada pencegahan flu burung.
Avian Influenza is still a major health problem in Indonesia. In Tangerang
district within the period of 2005-2008, 30 suspect cases were found, 18
confirmed. Sixteen (16) died because of this disease (case fatality rate =
87,5%). The objective of this research was to study prevention measures to-
wards Avian Influenza within the community at Cikupa, Curug, Pasar Kemis
and Sepatan sub-districts, Tangerang in 2009. A descriptive study was ca-
rried out towards community involving the households, teenagers; religious
leader, community leader and poultry business as selected respondent. Information to collect consisted of knowledge about Avian Influenza, per-
sonal hygiene, food sanitation based on bird and environmental sanitation.
Total of sample were 320 respondents from each sub-District. Data were
taken from secondary data of Bangun Indonesia Foundation as research
executor. This research found that more than a half of respondents (62.2%)
have good knowledge about AI, (57.1%) about personal hygiene related to
Avian Influenza, 61% about food sanitation based on bird were good
enough (61%). In general environmental sanitation variables were some-
what good except for cage where 51% still bad. In the effort to prevent Avian
Influenza in Cikupa, Curug, Pasar Kemis, and Sepatan communities,
Tangerang District, 2009, one of variables were still poor (57.1%) that was
sanitation of bird cages. Avian Influenza cases in Tangerang District is still
high, due to non supportive people behavior and poor environment sanita-
tion proven by poor sanitation of bird?s nest. Low household income of
Tangerang district?s people, bringing about them to spend more on basic
goods rather than Avian Influenza preventive action."
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tanjungkarang, 2010
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arindayani
"Virus Avian Influenza tipe H5N1 yang dikenal dengan Flu Burung pertama ditemukan di Indonesia sejak tahun 2005, hingga tahun 2009 telah ditemukan 141 kasus positif Flu Burung dengan jumlah 115 yang meninggal. Selain menimbulkan tingkat kematian yang tinggi pada unggas dan manusia, flu burung juga memberikan dampak multikomplek mulai dari ekonomi, ketahanan, keamanan pangan, kesehatan masyarakat, sosial budaya, politik serta psikologi. Berbagai upaya penanggulangan flu burung telah dilakukan pemerintah, dengan cara memberikan informasi dan sosialisasi mengenai bahaya flu burung, namun berbagai upaya ini sering kali mengalami kendala oleh masyarakat itu sendiri. Masih ditemukan unggas yang berkeliran, letak kandang yang berdampingan dengan pemukiman, keengana melaporkan bila unggas peliharaanya mati mendadak. Hal ini dapat mencerminkan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat terhadap flu burung.
Penelitian ini menggunakan desain Cross-sectional. Dengan metode pengambilan sampel cluster random sampling. Populasi penelitian ini adalah masyarakat di wilayah Kelurahan Manis Jaya Tangerang. Daerah ini merupakan wilayah pemukiman padat, yang masih ditemukan unggas peliharaan yang berkeliaran sehingga daerah ini memiliki resiko penularan penyakit flu burung. Berdasarkan hasil diperoleh gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat terhadap flu burung. Pengetahuan responden mengenai Flu Burung masih rendah, Sikap terhadap flu burung tergolong positif, dan perilaku yang cukup baik dalam pencegahan penularan flu burung. Dalam penelitian ini juga diperoleh hubungan antara perilaku pencegahan penularan flu burung dengan determinannya. Dari hasil uji statistik chi-square terdapat dua variabel yang berhubungan/berpengaruh terhadap perilaku yaitu variabel pengetahuan dan ketersediaan fasilitas pencegahan penyakit.
Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan masyarakat masih rendah mengenai flu burung. Peningkatan pengetahuan ini dapat ditingkatkan dengan pelaksanaan penyuluhan dan penambahan jumlah penyebaran media cetak poster dan spanduk tentang informasi flu burung yang mencakup mengenai penyebab penyakit flu burung, ciri-ciri unggas yang terserang penyakit flu burung, gejala flu burung pada manusia, dan cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan untuk menghindari penularan penyakit flu burung."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sufyan Suri
"Flu burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus avian influenza subtipe A H5N1 yang bermula dari unggas kemudian dan dapat menular ke manusia (zoonosis). Kejadian kasus pada unggas dan manusia terus terjadi di dunia dan Indonesia. Untuk kejadian pada manusia di Indonesia hampir 40 % adalah anakanak. Telah banyak upaya-upaya yang telah dilakukan di Indonesia, baik penanggulangan pada unggas dan manusia. Salah satu penanggulangan flu burung adalah dengan melakulan KIE (Komunikasi, Edukasi dan Infomasi) pada seluruh tatanan masyarakat, salah satunya adalah tatanan Sekolah Dasar. Diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang bahaya flu burung. Sehingga masyarakat dapat melindungi dirinya dari bahaya virus flu burung.
Untuk program ke sekolah dasar telah dilakukan Kampanye Nasional "Tanggap Flu Burung" (Tangan Kita Pencegah Flu Burung) sejak bulan September 2006. Salah satu program dalam kampanye tersebut adalah program "Siswa Tanggap flu burung" lewat aktivitas: produksi dan distribusi Paket Siswa Tanggap Flu Burung, atau dikenal juga dengan AI School Kit, pelatihan guru tentang cara penggunaan paket tersebut, pengintegrasian pelajaran Flu burung ke dalam mata pelajaran (kurikulum) yang ada. Proyek percontohan (pilot project) program ini dilaksanakan di 14 provinsi yang mencatat kasus flu burung, baik pada manusia maupun pada unggas (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Maluku dan Papua). Kota Depok dan khususnya SDN Cisalak 1 Kota Depok, belum terpilih sebagai wilayah percontohan program tersebut. Sehingga sangat penting program penyuluhan dilakukan di SDN Cisalak 1 Kota Depok dan Sekolah-sekolah Dasar lainya yang terdapat di Kota Depok.
Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pengaruh penyuluhan flu burung terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik pencegahan flu burung pada Siswa SDN Cisalak 1 Kecamatan Sukmajaya Kota Depok Tahun 2009. Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-eksperimental dengan rancangan one group pre test and post test design. Sampel dari penelitian ini siswa-siswi kelas 4 dan 5 SDN Cisalak I Depok, yang berjumlah 133 siswa dan diambil secara purposif. Dari hasil studi intervensi ini dengan pendekatan Penyuluhan Kesehatan menunjukan bahwa terjadi perubahan peningkatan Pengetahuan 49,1 %, sikap 15,2 % dan praktik 22,8 %. Dengan pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah intervensi. Hal tersebut menunjukkan bahwa ternyata kegiatan intervensi yang dilakukan pada sasaran penelitian (anak usia sekolah dasar), dengan menggunakan metode penyuluhan dan simulasi terbukti dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik dalam pencegahan flu burung. Berdasarkan penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan intervensi yang dilakukan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik pencegahan flu burung SDN Cisalak I Depok. Sehingga diharapkan program flu burung secara langsung dapat dijadikan sebagai suatu pendekatan atau metode yang tepat dan efektif didalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik terhadap pencegahan flu burung."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elis Sunarti
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26702
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rhadyan Anggrawisnu Cahyosasongko
"Flu Burung adalah penyakit akut menular yang disebabkan oleh virus Avian Influenza (H5N1) dan dalam perkembangannya kasus flu burung tidak hanya menyerang unggas saja tetapi juga dapat menyerang manusia. Hampir separuh kasus flu burung pada manusia menimpa anak-anak, karena sistem kekebalan tubuh anakanak belum begitu kuat. Tangerang merupakan salah satu wilayah yang terjangkit flu burung, dimana terdapat beberapa warga Tangerang yang diduga sebagai penderita penyakit flu burung dan beberapa diantaranya meninggal. Kasus Flu Burung di kota Tangerang Tahun 2005 ? 2008 sebanyak 8 kasus dan 7 diantaranya meninggal dunia, angka kematiannya mencapai 87,5 %. Pemetaan kasus flu burung di kota Tangerang yaitu Ciledug, Pinang, Tangerang, Cipondoh, dan Karawaci. (Dinas Kesehatan Kota Tangerang). Pada tanggal 18 Januari 2008 seorang siswa kelas satu SDN petir 02, kecamatan Cipondoh, kota Tangerang meninggal dunia akibat penyakit flu burung di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta.
Berdasarkan hasil observasi penulis, yaitu melihat perubahan perilaku, setelah murid-murid kelas 3, 4 dan 5 diberikan penyuluhan tentang flu burung dan dibangun fasilitas untuk cuci tangan oleh Tim Praktikum Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, murid-murid jarang yang memanfaatkan kran untuk cuci tangan tersebut. Padahal, cuci tangan pakai sabun merupakan salah satu upaya pencegahan penyakit flu burung yang dapat diterapkan di sekolah. Dalam hal ini peran guru-guru di sekolah sangat penting dalam penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah untuk pencegahan penyakit flu burung. Untuk penerapan perilaku kepada murid-murid mengenai pencegahan penyakit flu burung di sekolah, guru-guru harus memiliki pengetahuan yang cukup dalam hal ini.
Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi lebih mendalam mengenai gambaran perilaku guru-guru SDN petir 02 dalam upaya pencegahan penyakit flu burung di sekolah, kecamatan Cipondoh, kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara mendalam. Informan wawancara mendalam pada penelitian ini adalah guru-guru SDN Petir 02 kelas 1, 2 dan 6, masing-masing kelas terdiri dari 2 bagian yaitu kelas A dan B, serta informan kunci untuk triangulasi sumber adalah kepala sekolah SDN Petir 02 dan petugas Puskesmas kecamatan Cipondoh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan guru-guru mengenai cara penularan dan pencegahan flu burung masih kurang, belum semua guru bersikap positif dan tindakan pencegahan yang sudah dilakukan guru-guru di sekolah, sebagian besar guru hanya memberikan himbauan kepada murid-murid untuk selalu cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah makan dan menjaga kebersihan, tetapi sebagian kecil guru sudah mempraktikkan langsung kepada murid tentang cara cuci tangan pakai sabun yang benar dan sudah menetapkan peraturan untuk cuci tangan pakai sabun sebelum belajar di kelas. Hal ini berkaitan dengan masih kurangnya pemahaman guru-guru mengenai cara pencegahan flu burung dan guru-guru belum pernah menerima informasi dari penyuluhan oleh pihak Puskesmas. Penulis menyarankan agar pihak sekolah membentuk komite sekolah Hal ini dimaksudkan agar terjadi kerjasama yang efektif dengan puskesmas dalam upaya pencegahan Flu Burung di sekolah. Pihak Puskesmas agar memberikan penyuluhan tidak hanya di masyarakat luas saja, tetapi di sekolah, karena Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan primer di samping melakukan pelayanan kuratif, juga melakukan pelayanan preventif, promotif dan rehabilitatif. Kepada Dinas Kesehatan Kota Tangerang sebaiknya dibuat program penyuluhan tidak hanya dilakukan di masyarakat luas saja, tetapi lebih spesifik lagi yaitu di sekolah."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heroe Sunarko
"ABSTRAK
Dengan alasan untuk meraih dukungan dan setiap lapisan dalam masyarakat, setiap calon kepala desa membentuk pengelompokan tersendiri dengan sponsor-sponsornya Pengelompokan muncul dan menguat bersamaan dengan berlangsungnya pemilihan k£ pala desa Mereka menyatu dengan dilandasi oleh hubungan kepenltu tingan ekonomi, jabatan ataupun hubungan kerja di samping pola hubungan kekeiabatan Sementara itu tatanan masyarakat desa Sur yabahari yang terdiri dari penduduk pendatang dan setempat,ikut pula dimanfaatkan sebagai sarana dukungan bagi calon kepala desa yang maju, sehingga calon yang maju mengidentiflsir dirinya sebagai wakil dari penduduk pendatang dan setempat.
Dalam usaha memenangkan jabatan kepala desa, seorang calon akan bergantung pada dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal Faktor internal berupa dukungan dan warga desa guna memenangkan pemilihan yang dilakukan di tingkat desa Dukungan ini diperoleh dengan bantuan dan sponsor-sponsor (juru kampanye) setiap calon, yang memobilisir massa di tingkat desa Sedangkan faktor eksternal yakni peran luar desa terhadap pemilihan Kepala desa, yang berupa proses penerbitan surat keputuan pengangkatan calon kepala desa terpilih Faktor ini semakin jelas terlihab setelah adanya penundaan proses pelantikan kepala desa di Suryabahan Talur organisasi massa yang sedang berkuasa dipergunakan untuk mendesak birokrasi agar mempercepat proses tersebut.
Temuan lain yang terungkap dan kasus pemilihan kepala de sa di Suryabahan adalah melemahnya hubungan kekerabatan sebagai sarana untuk mengembangkan ataui' memperluas kemampuan seseorang terutama berkaitan dengan upaya untuk menduduki jabatan pamong desa inti Sebagai gantinya muncul hubungan kepentingan kenalan dekat yang bersifat temporal Artinya, kelanggengan hubungan itu tidak bertahan lama, sesuai dengan daya gerak yang mengungkitnya Kondioi itu tidak terlepas dan depolitisasi yang terjadi pada awal tahun 70an dan dikenakan terhadap massa di pedesaan, yang diambangkan dan kegiatan politik dan jangkauan partai politik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Chrissendy Tuan Laham
"Dusun Tipar Kelurahan Cikelet Kabupaten Garut pernah terjangkit Flu Burung dan sempat menjadi perhatian Dunia Tahun 2006. Hingga Tahun 2009 kondisi Dusun ini masih sangat berisiko terjadinya penyakit Flu Burung pada manusia. Maka dilakukan penelitian menggunakan desain studi cross-sectional dengan Simple Random Sampling pada ibu rumah tangga. Didapatkan 62,4 % berpengetahuan kurang, 70,4% bersikap tidak tepat, 58,4% berperilaku buruk terhadap Flu Burung. Variabel yang diduga mempengaruhi pengetahuan, sikap, perilaku ibu rumah tangga memperlihatkan 63,2% ibu kurang/tidak terpapar informasi, 21,6% ibu kurang memiliki motivasi, 52,8% masih memiliki persepsi negatif, juga terdapat 79,2% ibu yang tidak mendapat dukungan sosial.

Orchard of Tipar Sub-District of Cikelet Garut?s City have been infected by Avian Influenza and ever become attention of World on 2006th. Until 2009th, Orchard of Tipar still have more risk for Avian Influenza happened at human. Therefore, researcher doing reseacrh using cross-sectional?s design study with Simple Random Sampling at housewife. Result of research is 62,4% housewife still have less knowledge, 70,4% housewife have imprecise attitude, and 58,4% housewife have bad behavior to Avian Influenza. Variable that predicted influenced to knowledge, attitude, and behavior to Avian Influenza at housewife showing: 63,2% housewife less/no exposed with Avian Influenza Information, 21,6% housewife owning less motivation, 52,8% housewife have negative perception, as well as there are 79,2% housewife never get social support."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliah
"Penelitian ini bertujuan mendapatkan garribaran pemanfaatan pelayanan puskesmas ditinjau dari aspek pengguna jasa (pendidikan, jumlah anggota keltiarga, persepsi sakit), penyelenggara pelayanan (kualitas pelayanan, sikap petugas) dan pendukung (penghasilan, penyandang dana, jarak, sarana transportasi, biaya transportasi) di Puskesmas Pasar Kemis kabupaten Tangerang tahun 2001. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional untuk melihat hubungan pendidikan, jumlah anggota keluarga, persepsi sakit, kualitas pelayanan, sikap petugas, penghasilan, penyandang dana, jarak, sarana transportasi dan biaya transportasi dengan pemanfaatan puskesmas. Sebagai responden adalah masyarakat yang memanfaatkan pelayanan Puskesmas Pasar Kemis, berjumlah 400 orang yang dipilih secara acak sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pendidikan, persepsi sakit, sikap petugas, penyandang dana, jarak, biaya transportasi berhubungan dengan pemanfaatan puskesmas. Sementara faktor besarnya jumlah anggota keluarga, kualitas pelayanan, penghasilan, sarana transportasi tidak berhubungan dengan pemanfaatan puskesmas. Dari keenam faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan puskesmas, ternyata persepsi sakit yang paling dominan berhubungan dengan pemanfaatan puskesmas dengan 0R2,428 (Cl : 1,50 - 3,93). Dari uji interaksi didapat adanya interaksi antara persepsi sakit, penyandang dana dan jarak yang berarti antara persepsi sakit, penyandang dana dan jarak saling mempengaruhi dalam pemanfaatan puskesmas. Agar pemanfaatan puskesmas lebih baik lagi dimasa yang akan datang, maka perlu dilakukuan upaya lebih meningkatkan promosi kesehatan kepada masyarakat, sehingga persepsi masyarakat tentang sakit akan benar dan mendekatkan jangkauan pelayanan dengan mengoptimalkan kegiatan diluar gedung melalui kegiatan puskesmas keliling atau kegiatan lainnya.

This research aimed to discribe the utilization of public health center (PHC) from user, provider and supporting factors ( education, size of family, perception of illness, quality of sevice, provider behaviour, income, found provider, distance, means of transportation, transportation cost in Pasar Kemis Public Health Center, Distrct of Tangerang, the Year 2001. The design of this research was a cross sectional approach. Analisis was conducted to see the assosiation between education, size of family, perception of illness, quality of sevice, provider behaviour, income, found provider, distance, means of transportation, transportation cost, with utilization of Public Health Center. The respondents were community to utilization Pasar Kemis Public Health Center, selected by using a simple random sampling technique. Total sample were 400 people. The study revealed that education, perception of illness, provider behaviour, found provider, distance, transportation cost were releated to utilization of public health center. However size of family, quality of sevice, income, means of transportation factors were did not assosisted to utilization. The perception of illness were the major factors that releated with the utilization. of public health center, with the odds ratio were 2,428 (CI : 1.50 -- 3.39). Basically the utilization of health service is the resulth of interaction between the user and provider of health sevice. The interaction is very complex and influenced many factors. The study revealed that perception of illness, found provider, means of transportation were releated to utilization of public health. This research recommends that in order to increase the utilization of PHC next time through health promotion that perception of illness were correct. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T10296
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika, 2008
616.925 FLU
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>