Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166747 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rina Anshofa
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26415
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiana Intan Rahayu Pertiwi
"ABSTRAK
Ansietas merupakan kecemasan yang tidak disertai objek yang jelas. Namun seseorang yang memiliki ansietas dapat terlihat dari hasil pengukuran tekanan darah. Pasien yang memiliki tanda-tanda fisik mengarah ke ansietas jika diukur tekanan darahnya akan mengalami yang peningkatan tekanan darah. Penderita Hipertensi, merupakan penderita yang pada dasarnya memiliki tekanan darah diatas 140 untuk sistol dan diatas 90 untuk diastol. Seseorang yang tidak memiliki ansietas dapat meningkatkan tekanan darahnya, demikian pada penderita hipertensi, maka dampaknya akan bisa menjadi lebih buruk. Untuk itu, karya ilmiah akhir ners ini dilakukan bertujuan agar masalah psikososial Ansietas menjadi perhatian bagi implikasi keperawatan khususnya perawat agar dapat diterapi sehingga masalah fisik akan terbantu jika masalah psikososial juga diatas dengan baik. Penulisan ini melibatkan satu klien yang memiliki masalah ansietas pada kondisi fisiknya yaitu hipertensi. Hasil menunjukkan bahwa asuhan keperawatan ansietas selama 6 hari pada klien dapat menurunkan skor ansietas dengan menggunakan Skor HARS (Hamilton Anxiety Ratng Scale) menjadi 15 poin pada akhir pertemuan dari 27 poin pada awal pertemuan. Asuhan keperawatan yang digunakan hingga skor dapat turun diantaranya melakukan tarik nafas dalam distraksi, hipnotis 5 jari spiritual dan terapi though stopping.

ABSTRACT
Anxiety is a general term for several disorders that cause nervousness, fear, apprehension
and worrying, which did not accompanied by clear measure. However, people with anxiety
could be diagnosed by their physical symptoms because they tend to have an increase in
blood pressure. Hypertension is defined as a systolic blood pressure (SBP) of 140 mm Hg or
more or a diastolic blood pressure (DBP) of 90 mm Hg or more. Hypertensive patient could
worsen their condition if they also have anxiety as their blood pressure could increase even
more. Therefore this scientific journal done to make the psychosocial problem of anxiety
become a concern for nurses as physical problems could be treated better when psychosocial
problems were also handled well. This paper involves one patient who have hypertension
with anxiety. The anxiety scores is measured by HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) score
and results showed that an anxiety nursing care for 6 days on patient could reduce anxiety
score from 27 points to 15 points. The nursing care used includes deep breathing
distraction, five spiritual fingers hypnosis and though stopping therapy"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yossy Syarnen
"Skripsi ini menganalisis tentang bagaimana kelengkapan pengisian Lembar Pengkajian Keperawatan Pasien Jiwa (LPKPJ) di Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor yang dilakukan oleh perawat dengan subjek penelitian adalah Lembar Pengkajian Keperawatan Pasien Jiwa tahun 2011 Penelitian ini dilakukan dengan dua metode yaitu kuantitatif untuk melihat besar kelengkapan pengisian lembar tersebut dan kualitatif untuk melihat gambaran berdasarkan gambaran dari sumber daya manusia, sarana dan prasarana, metode, pengisian Lembar Pengkajian Keperawatan Pasien Jiwa, penyusunan rencana keperawatan, dan monitoring serta evaluasi.
Hasil Penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa besar kelengkapan pengisian lembar pengkajian itu di ruang rawat inap sebesar 1, 45% yang artinya bahwa banyak lembar pengkajian keperawatan pasien jiwa yang tidak terisi lengkap. Sedangkan pada hasil penelitian kualitatif menyebutkan bahwa dari sumber daya manusia berdasarkan pendidikan dan pelatihan didapat bahwa perawat umumnya memiliki pendidikan D3 meskipun masih ada yang berpendidikan SPK/SPRB, namun untuk pelatihan mengenai rekam medis perawat belum pernah mengikuti, sedangkan berdasarkan beban kerja, perawat merasa jumlah perawat belum cukup. Selain itu sumber daya manusia berdasarkan persepsi menemukan bahwa perawat umumnya sudah mengerti dan paham mengenai fungsi Pengisian Lembar Pengkajian Keperawatan Pasien Jiwa. Untuk sarana dan prasarana umumnya sudah tersedia di setiap ruangan namun untuk tempat penyimpanan masih belum memadai. Pada metode dengan melihat ketersediaan dan penerapan SPO serta sosialisasi, ditemukan bahwa SPO terkait kelengkapan pengisian LPKPJ sudah tersedia yaitu SPO Rekam Medis tentang Pengisian Rekam Medis, Petunjuk Teknis tentang pengisian LPKPJ, serta SPO tentang asuhan keperawatan.
Untuk hasil penelitian berdasarkan Pengisian LPKPJ, perawat paham tentang alur pengisian tetapi pelaksanaannya kurang maksimal karena tugas perawat terkait pendokumentasian tidak sedikit, selain itu di ruang Subadra pengisian tidak hanya untuk pengkajian jiwa tetapi juga pengkajian fisik sehingga perlu format yang bisa menggambarkan kondisi fisik dan jiwa dengan lebih efektif. Dari hasil penelitian mengenai proses perencanaan asuhan keperawatan menyebutkan bahwa perawat juga telah paham bahwa dengan mengisi LPKPJ nantinya akan digunakan untuk menegakkan diagnosa keperawatan sehingga dapat ditentukan rencana asuhan keperawatan untuk pasien, namun pelaksanaannya pun masih belum maksimal. Dan dari monitoring dan evaluasi ditemukan bahwa monitoring dan evaluasi yang dilakukan selama ini hanya untuk resume medis dan informed consent sedangkan untuk LPKPJ belum dilakukan.
Saran yang diusulkan yaitu melakukan pelatihan terkait kelengkapan pengisian rekam medis termasuk LPKPJ karena LPKPJ merupakan bagian dari berkas rekam medis pasien yang harus diisi lengkap; perlu dilakukan penambahan kapasitas untuk tempat penyimpanan sesuai dengan kebutuhan di tiap ruangan; Melakukan perhitungan kebutuhan perawat untuk mengetahui jumlah perawat ideal sehingga pelaksanaan asuhan keperawatan dapat berjalan secara optimal; Memodifikasi format Lembar Pengkajian Keperawatan Pasien Jiwa untuk ruangan khusus seperti Subadra yang melayani pasien dengan gangguan jiwa yang disertai gangguan fisiknya untuk memudahkan melakukan pengkajian sehingga bisa menggambarkan kondisi fisik dan jiwa pasien dengan optimal; Menambahkan kolom tanda tangan perawat-perawat yang telah mengkaji pasien di setiap ruangannya sehingga nantinya jika terdapat ketidaklengkapan pengisian bisa melihat siapa saja perawat yang bertanggungjawab dalam pengkajian yang telah dilakukan sehingga memudahkan proses monitoring dan evaluasi; Menambahkan kolom tanggal pengkajian disetiap point dengan tujuan memberikan informasi tentang kapan pengkajian terhadap point tersebut dilakukan; Melakukan sosialisasi SPO Rekam Medis kepada seluruh perawat secara langsung; Melakukan bimbingan teknis terkait juknis pengisian Lembar Pengkajian Keperawatan Pasien Jiwa di ruangan.

This study analyse about the completeness of Psyciathric Patient Nursing Assessment Form (LPKPJ) in Inpatient Room at the Hospital of Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor that nursing did with the subject of this research is the Psyciathric Patient Nursing Assessment Form (LPKPJ) in 2011. This research used two methods is Quantitative for know about the value of completeness and Qualitative for describe completeness based on Human Resources, infrastructure and medium, method, filling of Psyciathric Patient Nursing Assessment Form (LPKPJ), the proses of nursing plan, and also monitoring and evaluation process.
Results of quantitative research is Value of completeness in Inpatient room is 1,45%, that mean the incompleteness is higher than completeness. Meanwhile, results of the qualitatif research is if from human resources in education is most of nurses had a Diploma III although several of them had a School of Nursing graduate till now, however in training history, most of them had never get training for completeness of medical records especially Psyciathric Patient Nursing Assessment Form, But based on nursing workload, they feeling that number of nursing in the room is not sufficient. In other case, for perception most of nurses know and understand about the function of filling LPKPJ. For medium and infrastructure, all of room had a place for filling and had a place for storage to supply of medical records form but for storege is not sufficient yet in the several room. For methods, with analyse willing and application also socialization is procedures about completeness Psyciathric Patient Nursing Assessment Form that is Standard Procedures of Operation (SOP) of Medical Records about filling the medical records, technical instruction for filling LPKPJ, also SOP about nursing care.
For results based on filling LPKPJ, they understand about the filling process, but for action not optimum yet because nurse has many task of nursing care, in Subadra, not only filling psyciatric assessment but also physic assessment because it is the psyciatric-physic room. Results based on nursing plan process is they understand to filling assessment for make sure of diagnosis of nursing and then make a planning to take action a nursing care, but in reality, this not optimum too. The last from monitoring and evaluation results is the monitoring and evaluation did along only for medical resume and informed consent, for other is not yet including.
Suggestions can be proposed to improved training about completeness medical record, including Psyciathric Patient Nursing Assessment Form, because the LPKPJ is also a part of medical records that complete for filling; do additional capacity for storage supply of medical records form depend as need; do a counting for need of nursing in a room for get ideal number of nursing in a room; do modifying Psyciathric Patient Nursing Assessment Format for Subadra room for effectiveness and eficiency; do additional spot for signature of nursing that do assessment in each room at the patient who'll be their guarantee to facilitate of monitoring and evaluation; do additional date coloumn in each point of assessment form for noted by nursing that filled the point for information of assessment did; do direction socialitation of medical records procedure to all of nurses; do techincal guidance of filling assessment in room.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45266
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulya Qoulan Karima
"TB merupakan tantangan bagi pengendalian Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) karena merupakan infeksi oportunistik terbanyak pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA). TB dapat meningkatkan progresivitas HIV dan meningkatkan risiko kematian bagi penderita HIV. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prediktor yang berhubungan dengan kejadian TB pada ODHA di RS dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Tahun 2014-2016. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional dengan menggunakan data register ART dan Rekam Medis.Sampel berjumlah 817 pasien HIV. Analisis data dilakukan dengan mengguunakan multiple cox regression.
Hasil analisis multivariat menunjukkan adanya peningkatan risiko TB pada kelompok dengan anemia (PR=1,60, 95% CI: 1,18-2,29) dibandingkan kelompok tanpa anemia, adanya status IO (PR=4,83, 95% CI: 2,30-10,61) dibandingkan kelompok tanpa IO, stadium HIV 3-4 (PR=6,38, 95% CI: 3,22-12,65) dibandingkan stadium HIV 1-2 dan kadar CD4 dengan nilai PR masing masing kategori: kadar 350-499 Vs ≥500 (PR=2,52, 95% CI: 0,33-19,34), kadar 200-349 Vs ≥500 (PR=2,71, 95% CI: 0,36-20,23), kadar <200 Vs ≥500 (PR=3,31, 95% CI: 0,45-24,37).Selain itu ditemukan adanya interaksi antara variabel stadium HIV dan status IO.

TB is a challenge for the control of Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) because it is the most common opportunistic infection in people living with with HIV (PLWH). TB increase HIV progressivity and increase the risk of death for PLWH. The purpose of this study is to determine the predictors are associated with TB among PLWH in RS dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor, 2014-2016. Study design was cross sectional using ART register data and Medical Record. Total sample of 817 HIV patients were collected. Multiple cox regression analysis were applied in this research.
The results of multivariate analysis showed an increased risk of TB in the group with anemia (PR = 1.60, 95% CI: 1.18-2.29) compared to the group without anemia, group with IO (PR = 4,83, 95% CI: 2,30-10,61) than those without IO, HIV stage 3-4 (PR = 6,38, 95% CI: 3,22-12,65) than HIV stage 1-2, and CD4 levels with PR for each category: levels of 350-499 vs ≥500 (PR = 2.52, 95% CI: 0.33-19.34), levels of 200-349 vs ≥500 (PR = 2.71, 95% CI: 0.36-20.23), levels <200 vs ≥500 (PR = 3.31, 95% CI: 0.45-24.37). In addition, there was an interaction between HIV stage and IO.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48421
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ice Yulia Wardani
"Dalam rangka meningkatkan mutu asuhan keperawatan dibuka ruang Model Praktek Keperawatan Profesional di RS Dr H. Marzoeki Mahdi Bogor pada tanggal 28 Februari 2001. Di ruang inilah segala aspek keprofesionalan dalam keperawatan diterapkan, Penelitian ini mendeskripsikan klien-klien yang dirawat di ruang MPKP selama periode rawat Februari - Atli 2001 terhadap 79 orang klien. Dan basil penelitian teridentifikasi data demografi klien meliputi golongan usia terbesar adalah dewasa ( 25-55 tahun) sebanyak 45 orang (57%), jenis kelamin laki-laki 63%, pendidikan terakhir SMU 55,7%, status belum menikah 54,6%, pekerjaan penganguran 44,4%. Karakteristik keluarga klien terlihat klien-klien berasal dari tipe keluarga sedang (mempunyai 3-5 anak) sebesar 58,23%, menggunakan pola komunikasi mal adaptif65%, tidak pernah atau tidak rutin melakukan pertemuan dalam keluarga 67,76%. Dari status kesehatan klien teridentifikasi, tingkat ketergantungan klien saat datang 72,15% total care, saat puling 54,63 % minimal care. Alasan masuk RS klien terbesar adalah marah-marah 15,32%. Terapi keperawatan yang diberikan terhadap masalah keperawatan terbesar halusinasi (26,37%) meliputi TAK sosialisasi sebesar 37,02% sementara pendidikan kesehatan terhadap masalah harga diri rendah 76,42%. Dari aspek medis teridentifikasi diagnosa medis terbesar adalah Scizoprenia paranoid sebesar 43,7%."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Icha Tiara Devi Febrianti
"Permasalahan produktivitas kinerja tenaga kesehatan akibat manajemen institusi yang belum optimal masih sering terjadi, termasuk di Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi (RSJMM). Perawat sebagai tenaga kesehatan terbanyak di rumah sakit dengan tingkat intervensi pasien tinggi, bila terdapat perlakuan yang tidak tepat berisiko pada menurunnya produktivitas kerja. Rumah sakit perlu mengembangkan strategi optimalisasi produktivitas perawatnya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh kompensasi finansial, kompensasi non finansial, dan disiplin kerja terhadap produktivitas perawat di RSJMM. Penelitian dilakukan terhadap 205 perawat dengan teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain studi cross sectional dengan pengumpulan data melalui kuesioner. Perhitungan dilakukan dengan uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, uji T, uji F, dan analisis koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan secara parsial (1) kompensasi finanisal tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas perawat karena nilai signifikansi lebih dari 0,5 (0,953 > 0,05), thitung kurang dari ttabel (0,058 < 1,97190), dan nilai koefisien regresi sebesar 0,002; (2) kompensasi non finansial berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas perawat karena nilai signifikansi kurang dari 0,5 (0,016 < 0,05), thitung lebih dari ttabel (2,437 > 1,97190), dan nilai koefisien regresi sebesar 0,073; (3) disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas perawat karena nilai signifikansi kurang dari 0,5 (0,000 < 0,05), thitung lebih dari ttabel (15,687 > 1,97190), dan nilai koefisien regresi sebesar 0,293. Variabel disiplin kerja (0,293) paling dominan mempengaruhi produktivitas perawat dibandingkan dengan kedua variabel lainnya. Secara simultan, ketiga variabel berpengaruh terhadap produktivitas perawat karena nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (91,000 > 2,60) dan nilai signifikansinya kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05). Sementara nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,576 artinya ketiga variabel berkontribusi moderat terhadap produktivitas perawat sebesar 57,6%, sedangkan 42,4% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Hasil ini memiliki keterbatasan yaitu didasarkan dari persepsi responden sehingga belum tentu mencerminkan keadaaan yang sebenarnya. Disarankan RS perlu mengoptimalkan produktivitas perawat dengan meningkatkan fasilitas RS, pelatihan, kesempatan jenjang pendidikan, transparansi dan keadilan sistem kompensasi, pengakuan dan umpan balik bagi kinerja pegawai, serta kepatuhan disiplin kerja.

Productivity problems of health worker performance due to suboptimal institutional management still often occur, including at dr. H. Marzoeki Mahdi Mental Hospital (RSJMM). Nurses as the most health workers in hospitals with a high level of patient intervention, if there is improper treatment risk decreasing work productivity. Hospitals need to develop strategies to optimize the productivity of their nurses. The purpose of this study was to analyze the effect of financial compensation, non-financial compensation, and work discipline on nurse productivity at RSJMM. The study was conducted on 205 nurses with a sampling technique using stratified random sampling. The study used a quantitative approach and cross-sectional study design with data collection through questionnaires. The calculation is performed by classical assumption test, multiple linear regression analysis, T test, F test, and determination coefficient analysis. The results showed that partially (1) financial compensation did not have a significant effect on nurse productivity because the significance value was more than 0.5 (0.953 > 0.05), tvalue less than ttable (0.058 < 1.97190), and regression coefficient value is 0.002; (2) non-financial compensation has a positive and significant effect on nurse productivity because the significance value is less than 0.5 (0.016 < 0.05), tvalue is more than ttable (2.437 > 1.97190), and the value of the regression coefficient is 0.073; (3) Work discipline has a positive and significant effect on nurse productivity because the significance value is less than 0.5 (0.000 < 0.05), tvalue is more than ttable (15.687 > 1.97190), and the regression coefficient value is 0.293. The work discipline variable (0.293) most dominantly affects nurse productivity compared to the other two variables. Simultaneously, the three variables affect nurse productivity because the Fvalue was greater than Ftable (91,000 > 2.60) and the significance value is less than 0.05 (0.000 < 0.05). While the value of the coefficient of determination (R2) of 0.576 means that the three variables contribute moderately to nurse productivity by 57.6%, while the remaining 42.4% is influenced by other variables. This result has limitations, which are based on respondent’s perceptions so that they do not necessarily reflect actual circumstances. It is suggested that hospitals need to optimize nurse productivity by improving hospital facilities, training, educational opportunities, transparency and fairness of compensation systems, recognition and feedback for employee performance, and also compliance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Waluyo
"Skizofrenia adalah bentuk gangguan jiwa yang sifatnya menahun, butuh waktu lama untuk proses penyembuhannya, banyak kliennya menghentikan terapi psikofarmaka. Lamanya program pengobatan dan efek samping obat sebagai salah satu penyebab munculnya prilaku ketidakpatuhan klien terhadap program pengobatannya. Karya Ilmiah Akhir ini bertujuan memberikan gambaran manajemen kasus spesialis keperawatan jiwa pada klien dengan ketidakpatuhan minum obat melalui pendekatan konsep teori keperawatan Interpersonal Peplau dan Stress Adaptasi Stuart di ruang Dewi Amba Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Terapi Penerimaan dan Komitmen diberikan kepada 17 klien dengan ketidakpatuhan minum obat, hasil yang didapatkan Terapi Penerimaan dan Komitmen efektif meningkatkan kemampuan penerimaan dan komitmen klien terhadap program terapi psikofarmaka. Terapi Penerimaan dan Komitmen direkomendasikan sebagai terapi spesialis keperawatan jiwa yang dapat diberikan pada klien gangguan jiwa dengan ketidakpatuhan minum obat.

Schizophrenia is a form of chronic mental disorders, It took a long time for the healing process, many of the clients stop taking their drugs. The duration of treatment programs and drug side effects as one cause for non-compliance with the client's treatment program. The purpose of this scientific paper was to describe the nursing case management of the clients medication non-compliance behavior using Interpersonal Peplau and Stress Adaptation Stuart Theories at Dewi Amba nursing ward of Dr. H. Marzoeki Mahdi Hospital, Bogor. Acceptance and commitment therapy were conduct 17 clients. The results obtained Acceptance and Commitment Therapy effectively improve client acceptance and commitment to the medication program therapy. Acceptance and Commitment Therapy is recommended as therapy nursing specialists, provided to the client with a mental disorder clients who have a problem on medication noncompliance."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agustin Erawati
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26583
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Sally
"Pada Undang-Undang Kedokteran dinyatakan bahwa kelengkapan berkas rekam medis adalah sebagai bahan bukti di pengadilan. Analisis rekam medis di rumah sakit dilakukan dengan cara meneliti rekam medis yang dihasilkan oleh staf medis dan paramedis serta hasil-hasil pemeriksaan dari unit-unit penunjang sehingga kebenaran penempat diagnosa dan kelengkapan rekam medik dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor pada bulan April 2008. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian kualitatif.
Pendekatan kualitatif dengan metode wawancara, observasi dan melakukan telaah terhadap delapan jenis formulir rawat inap bulan April 2008. Informan terdiri dari dokter, perawat dan petugas rekam medik. Angka ketidaklengkapan rekam medis rawat inap non psikiatri bulan April tahun 2008 berdasarkan ruangan rawat inap telah ditemukan yaitu: identitas pasien 0%, resume medis 26%, resume keperawatan 60%, surat persetujuan rawat inap 0%, ringkasan masuk dan keluar 29%, riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik awal 24%, nama dan tanda tangan dokter yang merawat 60%, tanggal masuk dan keluar serta waktu 31%. Sedangkan berdasarkan dokter spesialis yang merawat ditemukan angka ketidaklengkapannya sebagai berikut: identitas pasien 11%, resume medis 32%, resume keperawatan 68%, surat persetujuan rawat inap 4%, ringkasan masuk dan keluar 38%, riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik awal 17%, nama dan tanda tangan dokter yang merawat 58%, tanggal masuk dan keluar serta waktu 24%.
Dari hasil wawancara diketahui bahwa faktor yang berhubungan terhadap ketidaklengkapan berkas rekam medis antara lain latar belakang pendidikan, pelatihan tentang rekam medik, keberadaan SOP, pemberitahuan ketidaklengkapan rekam medis, pemberlakuan disiplin, sarana dan prasarana. Saran yang diberikan untuk Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor adalah meningkatkan kualitas SDM dengan pelatihan yang berhubungan dengan pelaksanaan rekam medik, membuat SOP bagi pengisi rekam medis, merevisi SOP yang sudah ada dan melakukan pengontrolan ketat terhadap pengisian rekam medis. Selain itu perlu juga diberlakukan sanksi, karena tiap peraturan tanpa adanya sanksi tidak akan berjalan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>