Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74883 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2003
S26190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1997
S23207
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Rosalinda
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2001
S23551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Rizal
"ABSTRAK
Salah satu faktor penting dalam perkembangan suatu perusahaan adalah terciptanya
hubungan harmonis yang terjalin antara produsen dengan konsumen. Pengelolaan kepuasan
pelanggan menjadi suatu strategi untuk memenangkan persaingan untuk itu diperlukan
perhatian khusus dalam meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan.
Salah satu cara untuk meningkatkan kepuasan konsumen adalah dengan cara
memberikan pelayanan yang maksimum oleh perusahaan kepada konsumennya. Salah satu
cara pelayanan yang dapat diberikan adalah dengan adanya call center dimana konsumen tidak
perlu datang ke kantor cabang untuk menyelesaikari rnasalahnya sebingga alcan menghemat
waktu dan biaya.
Call center sebenarnya bukan teknologi baru. Di Amerika, teknologì ini sudah ada di
tahun 80-an. Perusahaan-Perushaan pengguna call center pun beragam dari toko-toko pemilik
catalog order, tv shopping network hingga penyedia jasa hiburan. Dalam perkembangannya,
perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang keuangan dan telekomunikasi itu sendiri
marak menggunakan call center.
Pada awalnya, call center hanya dipergunakan untuk menjawab pertanyaan komplain,
pemesanan barang, semuanya dilayani oleh agen maupun petugas operator. call center
kemudian dihubungkan dengan aplikasi bisnis seperti aplikasi perbankan sehingga penelepon
dapat melakukakn transaksi melalui telepon tanpa bantuan agen ataupun operator.
Teknologi call center yang lebih canggih memungkinkan agen untuk secara otomatis menelepon pelanggan (outbound calls) dan menawarkan layanan atau produk yang sesuai dengan profil pelanggan tersebut melalu teknik data mining. Sehingga, layanan dapat dipersonalisasi sesuai dengan detail pelanggan sehingga penjualan layanan atau produk dapat dilakukan secara efektif.
Dengan cakupan yang luas, serta penjualan produk yang efektif, call center dapat
meningkatkan pendapatan melalui akuisisi pelanggan baru maupun penjualan produk-produk
tru kepada pelanggan lama. Di samping itu, call center dapat juga menekan pengeluaran
operasional dengan melakukan sentralisasi pelayanan terhadap pelanggan melalui call center.
LebIh perning ¡agi, dengan call center, perusahaan dapat memberikan pelayanan yang terbaìk
.
kapan saja dan di mana saja. Sehingga, dapat meningkatkan retensi serta loyalitas pelanggan
dan memperdalam tingkat hubungan dengan nasabah untuk meningkatkan costumer
profitability.
Di samping industri perbankan, industri lain seperti telekomunikasi, retail, serta
asuransi juga mulai merasakan pentìngnya manfaat call center untuk memberikan layanan
pada konsumennya. Sayangnya institusi layanan publik (public services) di sini belum berani
mengadopsi teknologi call center untuk menerima pengaduan dari masyarakat. Padahal,
kebutuhan itu sudah ada dan sudah mendesak sifatnya.
Di Indonesia sendiri belum banyak perusahaan yang memiliki layanan call center
senndiri, hal ¡ni disebabkan karena biaya yang dikeluarkan untuk membangun suatu layanan
Call Center sangat besar, padahal kebutuhan untuk memberikan pelayanan yang maksimum
sangat besar.
Oleh karena itu, dengan meningkatnya kesadaran pentingnya layanan call cerner
rnembuat perusahaan menjalankan strategi outsourcing yang dapat menghemat biaya sehingga
kebutuhan akan pelayanan yang baik dan konsumen dapat terpenuhi.
"
2002
T6161
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1998
S23262
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Mujono
Universitas Indonesia, 2008
T25699
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annissa Mutia
"Permainan bahasa dalam iklan operator telepon seluler digunakan untuk kebutuhan periklanan, yaitu menciptakan bahasa iklan yang menarik. Oleh karena itu, banyak iklan operator telepon seluler yang menggunakan bahasa yang kreatif, provokatif, dan juga persuasif. Permainan bahasa tersebut bertujuan untuk menarik perhatian dan juga sebagai usaha untuk menimbulkan kepercayaan khalayak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk permainan bahasa dalam iklan operator telepon seluler dalam koran KOMPAS sepanjang tahun 2007 dan menemukan bentuk permainan bahasa yang belum diungkapkan ahli bahasa. Koran KOMPAS dipilih sebagai sumber data karena KOMPAS mempunyai jangkauan distribusi dan pembaca yang luas ke seluruh penjuru Indonesia. Dengan demikian, perusahaan iklan operator seluler banyak memasang iklan produk-produknya di KOMPAS sehingga data iklan yang termuat dan yang dikumpulkan juga lebih banyak serta diperkirakan dapat mewakili iklan keseluruhannya.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian ini menunjukkan bahwa permainan bahasa dalam iklan operator telepon seluler berupa pengulangan bunyi, pengulangan kata, sindiran, dan plesetan. Plesetan merupakan bentuk permainan bahasa yang tidak diungkapkan ahli bahasa. Permainan bahasa yang berupa pengulangan bunyi ada dua macam, yaitu asonansi dan rima. Pengulangan kata ada lima macam, yaitu anafora, antimetabole, epanalepsis, epistrofa, dan poliptoton. Sementara itu, pemakainan sindiran dalam iklan operator telepon seluler ada dua macam, yaitu sindiran tidak langsung dan sindiran langsung"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S10800
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Mujono
Universitas Indonesia, 2009
T37216
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tegar Maulana
"Tulisan ini menganalisis bagaimana perlindungan hukum bagi pihak ketiga yang membeli ponsel Galaxy bekas dengan beritikad baik, serta upaya penyelesaian yang dapat ditempuh oleh pembeli yang dirugikan. Disusun dengan metode penelitian doktrinal yang dilengkapi dengan wawancara kepada narasumber serta informan untuk pendalaman data sekunder. Pada era digital saat ini, ponsel menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat sehingga terjadi peningkatan pada transaksi jual-beli ponsel bekas. Namun, terdapat risiko cacat tersembunyi yang sering tidak diketahui oleh pembeli. Tulisan ini menyoroti kasus pembeli ponsel Galaxy bekas yang dirugikan membeli ponsel Samsung Galaxy bekas yang kemudian terkunci oleh aplikasi Samsung Finance+. Penyebabnya karena ponsel masih dalam status menunggak cicilan oleh pemilik sebelumnya. Pemilik sebelumnya membeli ponsel Galaxy dengan cicilan melalui program Samsung Finance+. Syarat dan ketentuan program ini menyatakan bahwa ponsel Galaxy akan dikunci jika debitur menunggak cicilan kepada kreditur. Selain itu, selama masa cicilan, hak milik ponsel tersebut dilarang untuk dialihkan kepada pihak lain. Berdasarkan penelitian ini, debitur selaku penjual ponsel Galaxy memiliki kewajiban untuk menanggung penguasaan ponsel secara aman, tenteram, dan terhadap cacat-cacat tersembunyi. Kewajiban penjual merupakan salah satu bentuk perlindungan hukum bagi pembeli dalam jual-beli. Adapun pihak ketiga yang membeli dapat mengajukan gugatan untuk pembatalan pembelian atau pembatalan perjanjian.

This writing analyzes the legal protection for third parties who purchase used Galaxy phones in good faith and the resolution efforts that can be pursued by disadvantaged buyers. It is composed using doctrinal research methods, complemented by interviews with sources and informants for secondary data deepening. In the current digital era, phones have become a primary need for society, leading to an increase in second-hand phone transactions. However, there is a risk of hidden defects often unknown to the buyer. This paper highlights the case of buyers of used Galaxy phones who were disadvantaged when purchasing a Samsung Galaxy phone that was later locked by the Samsung Finance+ application. This occurred because the phone was still under installment status by the previous owner. The previous owner purchased the Galaxy phone on installment through the Samsung Finance+ program. The terms and conditions of this program state that the Galaxy phone will be locked if the debtor defaults on the installments to the creditor. Additionally, during the installment period, the ownership of the phone is prohibited from being transferred to another party. According to this research, the debtor, as the seller of the Galaxy phone, has the obligation to ensure the secure and peaceful possession of the phone and against hidden defects. The seller's obligation is a form of legal protection for the buyer in the sale and purchase. Third parties who purchase can file a lawsuit for cancellation of the purchase or annulment of the agreement."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Kholis Adam
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1983
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>