Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181108 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Katrina Inandia
"ABSTRAK
Persen Lemak Tubuh dan Rasio Lingkar Pinggang Pinggul adalah cara
menentukan status gizi yang baik digunakan pada lanjut usia, yang cenderung mengalami gizi lebih. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan IMT, kecukupan asupan, aktivitas fisik dan faktor lainnya dengan PLT dan RLPP pada prelansia dan lansia dengan desain studi cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan 77,2% responden memiliki PLT tinggi, dan 35,0% responden memiliki RLPP tinggi. Variabel yang memiliki hubungan yang signifikan adalah IMT dan jenis kelamin.

ABSTRACT
Body fat percentage and Waist to Hip Ratio is better to use to find overnutrition case in elderly. This research was made to find the relation between BMI, food intake, physical activity, and other related factors to body fat percentage and waist to hip ratio with cross sectional design study. The result shows that 77,2% respondents has high level of BFP, while 35,0% has high level of WHR. BMI and sex in significantly related to BFP and WHR."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aidah Auliyah
"Obesitas merupakan permasalahan gizi dunia dengan prevalensi yang meningkat setiap tahun. Berbagai permasalahan kesehatan timbul sebagai dampak dari kejadian obesitas terutama obesitas sentral. Pencegahan terhadap kejadian obesitas sentral tersebut perlu dilakukan dengan mengetahui faktor resiko yang berhubungan dengan obesitas sentral seperti pada tujuan penelitian ini.
Penelitian dengan desain cross sectional ini dilakukan pada bulan April-Mei 2012. Penelitian ini dilaksanakan di Polresta Depok dengan melibatkan 143 anggota Satuan Lalu-Lintas (Satlantas) dan Sumber Daya Manusia (Sumda) yang merupakan total populasi dari dua satuan tersebut. Variabel dependen dari penelitian ini adalah obesitas sentral yang diukur melalui lingkar pinggang dengan variabel independen yang meliputi usia, pendidikan terakhir, pangkat, pengetahuan, riwayat genetik gemuk, IMT dan persen lemak tubuh, aktivitas fisik, status merokok, serta asupan energi, karbohidrat, protein, lemak, serat. Instrumen yang digunakan adalah pita ukur dan timbangan berat badan merk SECA, stadiometer, Bioelectrical Impedance Analysis (BIA), kuesioner serta food model sebagai alat penunjang wawancara 3x24 hours food recall dengan hasil yang akan dianalisis menggunakan uji Chi-Square, t-test, korelasi regresi linier sederhana.
Hasil penelitian diperoleh rata-rata usia responden (39,85 ± 8,77) tahun, 89,5% berpendidikan ≤ SMA dan 69,4% berpangkat golongan 2. Responden yang memiliki riwayat genetik gemuk sebesar 79,7%. Rata-rata pengetahuan responden (60,46 ± 18,59) % dengan IMT (27,03 ± 3,57) dan persen lemak tubuh (25,74 ± 5,15) %. Berdasarkan distribusi gaya hidup, sebesar 67,1% responden memiliki aktivitas fisik tinggi dan 53,8% responden adalah perokok dengan tingkat ketergantungan sedang. Dari segi asupan gizi, rata-rata asupan energi adalah (65,92 ± 16,3) %, karbohidrat (36,99 ± 9,85) %, protein (84,99 ± 24,53) %, lemak (20,15 ± 7,37) % dan serat adalah (6,99 ± 3,19) g. Dari analisis bivariat, didapatkan hubungan yang signifikan antara IMT, persen lemak tubuh, aktivitas fisik, riwayat genetik dan pendidikan dengan obesitas sentral (p < 0,05).
Penelitian ini dapat menjadi bukti bahwa kejadian obesitas sentral di Satlantas dan Sumda Polresta Depok cukup tinggi (46,2%). Dari hasil penelitian tersebut, disarankan agar Polresta Depok menyediakan pengukuran lingkar pinggang, persen lemak tubuh dan perhitungan nilai indeks massa tubuh (IMT), memperbarui jadwal olahraga, serta menyelenggarakan penyuluhan terkait obesitas sentral.

Obesity is a world nutritional problem accompanying case increase in each year. A variety of health problems appear as impact of obesity especially abdominal obesity in cases where the excessive fat fall in belly line. The prevention to abdominal obesity needs to be done as soon as possible by knowing some risk factors that have relationship with abdominal obesity like the objective of this study.
This cross sectional study was held in April-Mei 2012 comprised 143 men of Satlantas and Sumda as total population from that two units. Dependent variables of this study was abdominal obesity that was measured by waist circumference and the independent variable consist of age, educational background, occupational status, nutritional knowledge, genetic history, Body Mass Index (BMI), Body Fat Percentage (BFP), physical activity and smoking status) and nutrient intake. Those variables were taken with the used of instruments such as tape measurement and weight scales ?SECA?, stadiometer, Bioelectrical Impedance Analysis (BIA), questionnaire, and food models as supporting tools for 3x24 hours food recall. Data were analyzed by used of chi square, t-test, simple linier regression and correlation.
The result of this study was got that the mean of age was (39,85 ± 8,77) years, 89,5% have educational background ≤ Senior High School, and 69,4% in 2nd occupational status. For about 79,7% respondents had obesity genetic history. While, the mean of nutritional knowledge was (60,46 ± 18,59) %, BMI (27,03 ± 3,57) and BFP (25,74 ± 5,15) %. According to life style distribution, 67,1% respondents have high physical activity and 53,8% respondents were moderate smoker. The mean of energy was (65,92 ± 16,3) % AKG, carbohydrate (36,99 ± 9,85) % of total energy AKG , protein (84,99 ± 24,53) % AKG, fat (20,15 ± 7,37) % of total energy AKG and fiber was (6,99 ± 3,19) g. Bivariate analyses showed that BMI, BFP, physical activity, genetic history and educational background were significantly associated with abdominal obesity (p < 0,05).
This study can become evidence that abdominal obesity cases in Satlantas and Sumda Polresta Depok was precisely high (46,2%). From the result of this study, researcher suggest that Polresta Depok provides waist circumference measurement, BFP and BMI calculation, renews sport schedule for each unit, and holds socialization about abdominal obesity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Edriani
"Diabetes mellitus adalah penyakit hiperglikemia dengan kadar gula dalam plasma darah lebih dari 126 mg/dl dalam keadaan puasa selama kurang lebih 8 jam sebelum diambil darahnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan Faktor Sosial Ekonomi dan Faktor yang Tidak dan Bisa Dimodifikasi dengan Diabetes Mellitus pada Lansia dan prelansia dengan desain studi cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan 35,6% responden menderita diabetes mellitus. Variabel yang memiliki hubungan yang signifikan dengan diabetes mellitus adalah riwayat keluarga DM (p value 0,005).

Diabetes mellitus and prediabetes mellitus is Hyperglicemic disease with fasting blood glucose more than 126 mm/dl in a state of fasting about 8 hours before the blood taken. This study aims to look at the relationa between social economic factors & unmodified and modified factors with diabetes mellitus on elderly and pre-elderly of Kelurahan Depok Jaya, Depok, West Java in 2012. This study used cross sectional design with cluster method. The result showed that 35.6% of respondent have diabetes mellitus. Family history of DM is significantly related with diabetes mellitus (p value 0.005)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hayyu Sari Estiningsih
"Memasuki usia dewasa, seseorang cenderung memiliki pola makan yang kurang sehat dan kurang memperhatikan kesehatan, akibatnya penyakit degeneratif seperti hipertensi akan dengan mudah terjadi. Hipertensi akan mengakibatkan munculnya penyakit lain seperti stroke,penyakit jantung, dan juga kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi kejadian hipertensi di Kelurahan Sukamaju, Depok dan mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhinya. Penelitian dilakukan pada tanggal 22 April - 26 Mei 2012, dengan responden kelompok usia 18 - 44 tahun berjumlah 214 orang. Metode yang digunakan cross sectional. Instrumen yang digunakan adalah timbangan digital, microtoise, BIA, kuesioner, dan FFQ.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kejadian hipertensi pada kelompok usia 18 - 44 tahun di Kelurahan Sukamaju yaitu 15,3%. Faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi adalah Indeks Massa Tubuh (IMT). Sedangkan riwayat hipertensi orangtua, persen lemak tubuh, keadaan stress, aktivitas fisik, pola konsumsi kopi, pola makan (makanan tinggi natrium dan lemak) tidak memiliki hubungan yang signifikan. Bagi masyarakat berusia 18 - 44 tahun diharapkan dapat mencegah hipertensi secara mandiri dengan hidup sehat, mengelola stress dengan baik dan olahraga teratur. Dinkes Depok diharapkan membuat baliho, buku saku, penyuluhan untuk menyebarkan informasi pencegahan hipertensi lebih luas.

To be an adulthood, a person tends to have less healthy diet patterns and lack of medical attention, resulting in degenerative diseases such as hypertension will easily occur. Hypertension will lead to the emergence of other diseases such as stroke, heart disease, and death. This study aims to determine the prevalence of hypertension incidence in Kelurahan Sukamaju, Depok and investigate the factors - factors that influence it. The study was conducted on April 22 to May 26, 2012, with respondents age group 18-44 years amounted to 214 people. The method used cross sectional. Instruments used were digital scales, microtoise, BIA, questionnaires, and the FFQ.
The results showed that the prevalence of hypertension incidence in the age group 18-44 years in Kelurahan Sukamaju is 15.3%. Factors associated with incidence of hypertension is the Body Mass Index (BMI). While parental history of hypertension, percent body fat, the state of stress, physical activity, coffee consumption patterns, diet patterns (high in sodium and fat meals) had no significant relationship. For people aged 18-44 years is expected to prevent hypertension independently, manage stress well and exercise regularly. For Dinkes Depok is expected to create billboards, booklets, outreach to disseminate information more widely prevention of hypertension.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Emerita Stefhany
"Hipertensi (tekanan sistolik ≥ 140 mmHg atau diastolik ≥ 90 mmHg) prevalensinya meningkat seiring pertambahan usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pola makan, gaya hidup, dan Indeks Massa Tubuh dengan hipertensi pada pra lansia dan lansia di Posbindu Kelurahan Depok Jaya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional.
Berdasarkan penelitian, 55,3% responden menderita hipertensi. Terdapat hubungan bermakna antara riwayat hipertensi, kebiasaan konsumsi lemak dan natrium dengan hipertensi.
Diperlukan upaya penyuluhan kepada pra lansia dan lansia oleh kader mengenai hipertensi dan makanan yang harus dibatasi dan penyebarluasan media mengenai pencegahan hipertensi oleh Dinas Kesehatan Kota Depok.

Hypertension (systolic ≥ 140 mmHg or diastolic 90 mmHg) increases with age. This study aimed to determine whether dietary pattern, life style and BMI are associated with hypertension in Middle Age and Elderly at Depok Jaya Sub District. This study is a quantitative research using cross sectional design.
Based on the results, 55,3% of respondent is hypertension. There is a significant association between family history of hypertension, diettary (fat dan sodium) pattern with hypertension.
The author suggest the cadres to give counseling to middle age and elderly about hypertension and food which should be limited. The Dinas Kesehatan Kota Depok are suggested to make a prevention media.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nara Citarani
"Rasio lingkar pinggang panggul (RLPP) adalah salah satu metode untuk mendeteksi obesitas sentral. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik individu, asupan makan, gaya hidup, dan indeks massa tubuh (IMT) dengan obesitas sentral berdasarkan RLPP pada kelompok usia dewasa di wilayah urban dan rural terpilih. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dengan jumlah 195 sampel. Desain penelitian yang digunakan adalah desain studi kuantitatif observasional cross-sectional. Prevalensi obesitas sentral berdasarkan RLPP pada penelitian ini adalah 57,9%. Variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan obesitas sentral berdasarkan RLPP adalah jenis kelamin dan IMT.

Waist-hip ratio (WHR) is a method to measure the risk of central obesity. This study is focus on finding the association between individual characteristics, dietary intake, lifestyle, and body mass index (BMI) with central obesity based on WHR among adults in selected urban and rural area. Secondary data was used in this study, with total 195 samples. The design of this study is quantitative observational cross-sectional. The prevalence of central obesity based on WHR in this study is 57,9%. Variables which are significantly related to central obesity are sex and BMI.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64656
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fildzah Badzlina
"Saat remaja, terjadi perubahan komposisi tubuh berupa penurunan lemak tubuh dan kecepatan penambahan tinggi badan dan lebar bahu pada laki-laki. Sementara pada perempuan akan mengalami peningkatan jumlah lemak dalam tubuh. Persentase lemak tubuh yang tinggi dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan, khususnya penyakit kardiovaskular. Di Indonesia, masih belum ada nilai rata-rata persentase lemak tubuh remaja secara nasional. Selain itu, penelitian mengenai persentase lemak tubuh pada remaja di perkotaan, khususnya di Depok, masih jarang ditemui. Oleh karena itu, penting dilakukan penelitian mengenai persentase lemak tubuh pada remaja di perkotaan, khususnya Kota Depok.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor dominan terhadap persentase lemak tubuh pada siswa-siswi di SMA Sejahtera 1 Depok. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah persentase lemak tubuh sementara variabel independen dalam penelitian ini ialah jenis kelamin, IMT/U, aktivitas fisik, durasi tidur, asupan energi, asupan protein, asupan lemak, asupan karbohidrat, konsumsi buah dan sayur, frekuensi konsumsi makanan cepat saji, frekuensi konsumsi makanan selingan, frekuensi konsumsi susu dan produk olahannya, serta frekuensi konsumsi minuman berpemanis.
Instrument penelitian ini ialah Bioelectrical Impedance Analysis (BIA), microtoice dan kuesioner. Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2019 kepada siswa-siswi kelas 10 dan 11 sesuai jadwal yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 267 siswa. Uji korelasi dan independen T-test dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel dependen dengan independen. Uji regresi linear dilakukan untuk mengetahui faktor dominan persentase lemak tubuh.
Hasil penelitian menujukkan bahwa variabel IMT/U (p = 0,000; r = 0,715), aktifitas fisik (p = 0,004; r = -0,176), asupan karbohidrat (p = 0,012; r = -0,153) dan jenis kelamin (p = 0,000) berhubungan dengan persentase lemak tubuh. Faktor dominan persentase lemak tubuh ialah IMT/U dengan nilai standardized coefficients beta sebesar 0,739. Para siswa SMA Sejahtera 1 Depok dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari. Jenis aktivitas fisik yang paling mudah dilakukan setiap harinya adalah jalan kaki minimal 10 menit atau melakukan jogging.

During adolescence, changes in body composition occur differently in boys and girls, decreasing body fat and increasing height and shoulder width in boys. While in girls increasing body fat. High body fat percentages are commonly associated with several health problems, especially cardiovascular disease. In Indonesia, the average description of national body fat percentage in adolescents is not available. The research on body fat percentage in adolescents in urban areas is still limited. Therefore, it is important to do research on body fat percentage in adolescents in urban areas, especially Depok City.
This research aims to determine the dominant factors on body fat percentage in students in SMA Sejahtera 1 Depok. This research was a cross-sectional study. The dependent variable in this study was body fat percentage while independent variables in this study were gender, BAZ, physical activity, sleep duration, energy intake, protein intake, fat intake, carbohydrate intake, fruit and vegetable consumption, frequency of fast-food consumption, frequency of snack consumption, frequency of dairy products consumption, and frequency of sweetened beverages consumption.
The instrument of this research was Bioelectrical Impedance Analysis (BIA), microtoice and questionnaire. This study was performed on 10th and 11th grade students at SMA Sejahtera 1 Depok, which was conducted in April-May 2019 according to the schedule set by the school. Samples in this study were 267 students. Correlation test and independent T-test were carried out to determine the association of the dependent variable with independent, while the linear regression test was performed to determine the dominant factors of body fat percentage.
The results showed that BAZ (p=0.000; r=0.715), physical activity (p=0.004; r=-0.176), carbohydrate intake (p=0.012; r=-0.153) and gender (p=0.000) were related to body fat percentage. The dominant factor in body fat percentage was BAZ (r=0.739). The students of SMA Sejahtera 1 Depok are recommended to do physical activities, such as walking or jogging, for at least 30 minutes a day.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54514
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Marlina
"Kebutuhan pelayanan kesehatan merupakan masalah utama bagi para lansia, maka perlu dilakukan peningkatan upaya pencegahan, pemeliharaan, dan peningkatan kesehatan, disamping upaya penyembuhan dan pemulihan. Keaktifan lansia mengikuti kegiatan pembinaan kesehatan lansia secara berkala yang dilakukan setiap bulan melalui kelompok lansia guna deteksi dini kesehatan. Puskesmas Abadi Jaya memiliki 33 kelompok lansia dengan persentase rata-rata kehadiran dalam dua tahun terakhir di bawah target yang ditetapkan Dinkes Kota Depok. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif.
Hasil penelitian pembinaan kelompok lansia lebih ditingkatkan terutama pelaksanaan kegiatan preventif dan promotif yang diberikan kader terhadap lansia, serta kegiatan pencatatan dan pelaporan yang lebih sederhana agar tercapai target cakupan yang diinginkan.

The need for health care is a major problem for the elderly, it is necessary to improve prevention, maintenance, and improvement of health, in addition to healing and recovery efforts. Active elderly seniors take part in health coaching regularly conducted every month by the elderly for early detection of health. Jaya Abadi Health Center has 33 groups of seniors with an average percentage of attendance in the last two years below the target set by the City Depok health office. This research is descriptive quantitative research design.
The research training group improved, especially the elderly over the implementation of preventive and promotive activities provided cadres to senior citizens, as well as recording and reporting activities are more simple in order to achieve the desired coverage targets.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nuzulvia Damayanty
"Penelitian dengan desain studi cross-sectional dilakukan pada bulan April-Mei 2013. Penelitian di Kementerian Perindustrian RI melibatkan 122 pegawai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan lingkar pinggang sebagai indikator obesitas sentral. Variabel dependen pada studi ini ialah obesitas sentral berdasarkan pengukuran lingkar pinggang. Variabel independen ialah jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, pengetahuan gizi, riwayat genetik, Indeks Massa Tubuh (IMT), persen lemak tubuh, kebiasaan merokok, aktivitas fisik dan asupan gizi (energi, protein, lemak, dan karbohidrat). Data dikumpulkan melalui pengukuran lingkar pinggang, persen lemak tubuh, antropometri, kuesioner, dan wawancara asupan makanan 2x24 jam. Analisis bivariat, didapatkan hubungan yang signifikan antara umur, Indeks Massa Tubuh (IMT), persen lemak tubuh, asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat. Perbedaan yang signifikan juga ditunjukkan antara jenis kelamin dan kebiasaan merokok dengan lingkar pinggang. Para pegawai diharapkan mulai mengontrol asupan makanan dan gaya hidup.

This cross sectional study was held in April-Mei 2013 comprised 122 employee at Ministry of Industry. The objective of study was to determine the association of some risk factors in waist circumference as an abdominal obesity indicator. Dependent variables of this study was abdominal obesity that was measured by waist circumference and the independent variable consist of sex, age, aducational background, nutritional knowledge, genetic history, Body Mass Index (BMI), Body Fat Percentage (BFP), smoking status, physical activity, and nutrient intake (intake of energy, protein, fat, and carbohydrate). Data were collected through waist measurement, Body Fat Percentage, anthropometry, questionnaires, and food models as supporting tools for 2x24 hours food recall. Bivariate analyses showed that age, BMI, BFP, intake of energy, protein, fat, and carbohydrate were correlated with a statistically significant in was circumference. Meanwhile, this study also indicated a significant difference between the sex and smoking status with circumference. It is suggested to employees to start controlling food intake and lifestyle."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52982
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Ratna Intan
"Obesitas dapat diartikan sebagai penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan yang memberi efek buruk pada kesehatan. Kondisi ini dapat dialami oleh setiap golongan umur baik laki-laki maupun perempuan, akan tetapi remaja dan dewasa merupakan kelompok yang paling sering terjadi. Gaya hidup remaja saat ini yang sering melewatkan sarapan dan lebih suka mengkonsumsi fast food, serta cenderung sedentary life style, membuat remaja berisiko untuk menderita obesitas.
Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya gambaran kejadian obesitas berdasarkan persen lemak tubuh dan faktor-faktor yang berhubungan pada remaja di SMA IT Nurul Fikri Tahun 2008. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi penelitian adalah remaja yang terdaftar sebagai siswa kelas 1 dan 2 di SMA IT Nurul Fikri Tahun ajaran 2007/2008 dengan sampel penelitian sebanyak 119 orang. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2008 dengan menggunakan instrumen penelitian berupa SECA, Microtoa, Bioelectrical Impedance Analysis, kuesioner, dan Food Frequency Questionnaire (FFQ). Cara pengumpulan data penelitian ini dengan menggunakan angket dan pengukuran persen lemak tubuh.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebanyak 30,3% responden mengalami obesitas yang diukur berdasarkan persen lemak tubuh. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara variabel pola makan (kebiasaan sarapan, jajan, konsumsi fast food dan konsumsi serat), aktivitas fisik, pengetahuan gizi dan jenis kelamin dengan obesitas. Namun bila dilihat dari proporsinya, responden dengan frekuensi sarapan jarang, frekuensi konsumsi fast food sering dan responden yang berjenis kelamin perempuan menunjukkan kecenderungan untuk menderita obesitas.
Berdasarkan hasil penelitian, maka perlu diberikan penyuluhan mengenai pentingnya sarapan pagi agar siswa dapat berkonsentrasi saat belajar di sekolah dan agar siswa dapat terhindar dari masalah obesitas. Selain itu, penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan secara berkala juga diperlukan untuk mengetahui IMT siswa dan untuk mewaspadai kejadian obesitas sejak dini. Serta diperlukan kerjasama dengan guru olahraga untuk memanfaatkan jam pelajaran olahraga secara maksimal dengan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan aktivitas fisik siswa."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>