Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2120 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zhang, Xueying
Beijing: Foreign Languages Press, 2009
SIN 305.242 51 ZHA b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Laybourn, Ann
Edinburgh : HMSD, 1994
305.2 LAY o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lerner, Gene H.
Amsterdan : John Benjamin, 2004
302.346 LER c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Puspaning Tyas
"Anak tunggal terbiasa mendapatkan perhatian dan cinta tak terbagi dari orang tuanya (Illingworth, 1976 dalam Laybourn, 1994). Perhatian berlebihan tersebut dapat menyebabkan anak menjadi egosentris, manja, dan egois (Richardson & Richardson dalam Lieber, Nelson, & Kail, 1986). Hall pun mengatakan bahwa anak tunggal adalah anak yang iri, egois, egosentris, bergantung, agresif, mendominasi, atau argumentatif (dalam Polit, Nuttall, & Nuttall, 1980). Karakteristik ini akan menimbulkan masalah pada masa dewasa muda karena masa dewasa muda adalah masa terjadinya peningkatan peran yang menuntut individu untuk mandiri, menerima tanggung jawab untuk dirinya dan membuat keputusannya sendiri (Arnett dalam Santrock, 2006; Steinberg, 2002). Kemandirian dapat dilihat dari tiga aspek kemandirian Steinberg (2002), yaitu kemandirian emosional, kemandirian bertingkah laku, dan kemandirian nilai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kemandirian anak tunggal dewasa muda berdasarkan tiga aspek kemandirian Steinberg (2002). Partisipan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tiga orang anak tunggal yang berada dalam masa dewasa muda. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode wawancara dan observasi untuk pengumpulan datanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua partisipan berhasil mencapai kemandirian. Dua partisipan mencapai kemandirian dalam ketiga aspeknya, sedangkan satu partisipan tidak mencapai kemandirian dalam ketiga aspeknya.

Only child usually achieves undivided love and care from his parents (Illingworth, 1976 in Laybourn, 1994). Too much care and attention makes children egocentric, dependent, and egotistical (Richardson & Richardson in Lieber, Nelson, & Kail, 1986). Hall said that only children are jealous, selfish, egotistical, dependent, aggressive, domineering, or quarrelsome (in Polit, Nuttall, & Nuttall, 1980). These characteristics can cause problems in the young adulthood since young adulthood provide increasing role that require a sense of self-reliance, responsibility, and decision making (Steinberg, 2002; Arnett in Santrock, 2006). Based on Steinberg (2002), autonomy has three aspect, that is emotional autonomy, behavioral autonomy, and value autonomy. This research intend to acknowledge the description of young adult only child`s autonomy due to the Steinberg`s three aspect of autonomy (2002). The participants of this qualitative research are three only child in the young adulthood. This research used interview and observation to collect the data. Based on the analysis, researcher concluded that not all of participants reach their autonomy. Two participants show autonomy in the third aspect, while the other one didn`t."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
155.442 TYA g
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Putri Alifia
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana peran, ekspektasi, tantangan, serta dampak yang dirasakan oleh anak pertama perempuan selama menjalani dual caregiving responsibility di dalam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan sumber data utama dengan wawancara mendalam dan data primer dengan studi literatur. Studi ini menggunakan konsep dual caregiving responsibility oleh DeRigne dan Ferrante yang menjelaskan peran pengasuhan dalam generasi sandwich. Penelitian ini berargumen bahwa peran pengasuhan untuk dua generasi tidak hanya ditemukan pada generasi sandwich, melainkan anak pertama perempuan yang perlu mengasuh orangtua dan adiknya. Temuan studi ini mencakup penjelasan ekspektasi, peran, tantangan, dan dampak dalam dual caregiving responsibility. Ekspektasi didasarkan oleh adanya harapan keluargan dan kondisi keluarga yang membuat anak pertama perempuan memaknai pengasuhan sebagai tanggung jawab, bentuk kasih sayang, ataupun bentuk balas budi kepada keluarga mereka. Studi ini menemukan ketujuh kasus menjalani keempat aspek pengasuhan dengan satu aspek yang dominan sesuai dengan kondisi keluarga. Anak pertama perempuan menemukan tantangan dalam menyeimbangkan peran pengasuhan dan kehidupan sosialnya yang dapat berdampak pada perasaan stres, demotivasi, dan lelah karena pengasuhan yang dilakukan. Penelitian ini turut melihat bahwa anak pertama perempuan memiliki cara untuk mengatasi dampak tersebut, yaitu dengan menceritakan keluh kesahnya di media sosial.

This study aims to see how the roles, expectations, challenges, and impacts felt by the first-born daughter during dual caregiving responsibility in family. This study used a qualitative approach by in-depth interviews and literature. The study used the concept of dual caregiving responsibility by DeRigne and Ferrante to explain the role of caregiving in the sandwich generation. This study argues that dual caregiving responsibility is not only found in the sandwich generation, but the first-born daughter who needs to take care of her parents and younger siblings. The study's findings include an explanation of expectations, roles, challenges, and impacts in dual caregiving responsibility. Expectations are based on family expectations and family conditions that make first-born daughter describe caregiving role as a responsibility, a form of affection, or a form of reciprocation to their family. This study found that the seven cases underwent all four aspects of caregiving with one dominant aspect according to family conditions. First-born daughter find it challenging to balance their caregiving roles and social life which can result in feelings of stress, demotivation, and exhaustion from caring for their family. This research also finds that a first-born daughter has a way to overcome this impact by sharing her complaints on social media."
2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cox, Richard J.
New York: The Haworth Press, 1994
025.002 COX f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hafizh Anditya Putra
"Skripsi ini membahas tentang perkembangan anak tunggal khususnya mengenai capaian keterampilan sosial. Pembahasan mengenai sosialisasi anak tunggal dilakukan dengan menggunakan Pemikiran Ekologi. Pemikiran ini digunakan untuk melihat keterkaitan dari latar-latar yang dimiliki anak dalam memberikan sosialisasi. Metode kualitatif digunakan berkaitan dengan model studi ini yang bersifat naratif. Dari tiga anak tunggal yang menjadi informan, dua diantaranya memiliki keterampilan sosial lebih baik dari satu anak lainnya. Kedua anak tunggal tersebut melalui interaksi-interaksi yang beradaptasi dengan ketunggalannya; sebuah proses yang membuat keterampilan sosial dari satu anak lainnya tidak terlalu terlatih dan berkembang dengan baik.

This final paper discusses about only child development, mainly focused in its social skill as output of child's socialization. This study investigates the socialization using the framework of (human) ecology. This thought useful in order to examine the relevance of each layer in ecological framework when doing the socialization processes. Qualitative method used by this paper related to its narrative model of inquiry. Two out of three informant shows better social skill than the other one. Both of them pass through the adaptive interaction in each ecosystem when encounter their onliness; the process which made the poorer one less having good social skills.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55286
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kinsella, W.P.
Canada: Oberan Press, 1981
819.3 KIN b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Chrissanto Dwikurnia Lukito
"Penelitian ini berusaha untuk melihat peran dukungan keluarga terhadap harga diri pada mahasiswa generasi pertama dan mahasiswa non-generasi pertama. Mahasiswa generasi pertama adalah mahasiswa yang memiliki orang tua tanpa gelar sarjana. Sementara mahasiswa non-generasi pertama adalah mahasiswa yang memiliki orang tua bergelar sarjana. Penelitian ini menggunakan alat ukur skala dukungan keluarga digunakan untuk mengukur dukungan keluarga dan Rosenberg Self Esteem adaptasi bahasa Indonesia digunakan untuk mengukur harga diri. Penelitian ini melibatkan 178 mahasiswa sarjana dengan umur rata rata 20 tahun, 49 partisipan pria dan 129 partisipan wanita. 99 partisipan digolongkan sebagai mahasiswa generasi pertama dan 79 partisipan digolongkan sebagai mahasiswa non-generasi pertama. Hasil analisis regresi berganda menunjukan secara keseluruhan dukungan keluarga berperan terhadap harga diri pada mahasiswa di Indonesia (F(4,173) = 17,640, p < .05, R² = 0,29), dengan dimensi dukungan keluarga penghargaan dan emosional lebih dominan dibandingkan instrumental dan informasional. Ketika dibandingkan, perbedaan dukungan instrumental sangat dirasakan antara mahasiswa generasi pertama dan mahasiswa non-generasi pertama t(176) = 2,780, p < .05. Temuan ini menunjukan pentingnya peran dukungan keluarga terhadap harga diri, khususnya dukungan keluarga dimensi emosional dan penghargaan pada mahasiswa generasi pertama dan mahasiswa non-generasi pertama di Indonesia.

This study aims to examine the role of Family Support on Self-Esteem in First Generation Students and Non-first Generation Students. First Generation Students are those whose parents do not have a bachelor's degree. Meanwhile, Non-first Generation Students are those whose parents hold a bachelor's degree. This study uses a family support scale to measure family support and an Indonesian adaptation of the Rosenberg Self-Esteem Scale to measure self-esteem. The study involved 178 undergraduate students with an average age of 20 years, including 49 male participants and 129 female participants. Among them, 99 participants were classified as First Generation Students, and 79 participants were classified as Non-first Generation Students. The results of multiple regression analysis showed that overall family support plays a role in self-esteem among students in Indonesia (F(4,173) = 17.640, p < .05, R² = 0.29), with the dimensions of appreciation and emotional family support being more dominant than instrumental and informational support. When compared, significant differences in instrumental support were felt between First Generation Students and Non-first Generation Students (t(176) = 2.780, p < .05). These findings indicate the importance of the role of family support in self-esteem, especially the emotional and appreciation dimensions of family support, in both First Generation and Non-first Generation Students in Indonesia."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>