Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196135 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Setyo Yogayanti
"Skripsi ini membahas perubahan persepsi perempuan Jepang terhadap perceraian dalam masyarakat kontemporer. Dengan mengambil studi kasus perempuan Jepang yang bercerai, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perubahan struktur keluarga menyebabkan perubahan nilai terhadap keluarga, anak, dan pernikahan yang pada akhirnya menyebabkan perubahan persepsi perempuan Jepang terhadap perceraian. Penelitian ini adalah menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan penelitian "case study". Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi perempuan Jepang terhadap perceraian mengalami perubahan. Perempuan tidak lagi memandang perceraian sebagai suatu hal yang tidak biasa, melainkan sebagai suatu hal yang wajar. Selain itu, masyarakat juga menjadi lebih toleran terhadap perceraian.

The focus of this study is the changes in Japanese women?s perception of divorce in contemporary society. Taking the study case of divorced women, the purpose of this study is to know how the changes in family structure lead to changes of value towards family, kids, and marriage which in the end cause changes in Japanese women's perception of divorce. The result of this study shows that women are no longer seeing divorcement as something unusual, but instead as something usual. In addition, the society also becomes more tolerant towards divorcement."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42365
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Des Chandra
"Penilitian ini membahas tentanp propaganda yang dilakukan oleh Jepang melalui media kepada masyarakatnya sendiri. Perang Dunia Kedua adalah perang terdahsyat sepanjang sejarah modern. Perang tersebut lebih mematikan dari Perang Dunia Pertama karena melibatkan banyak warga sipil yang menjadi korban. Perang, tidak dapat dijauhkan dari propaganda. Propaganda adalah sebuah cara untuk memanipulasi fakta agar menimbulkan sebuah reaksi dari penerimanya untuk melakukan apa yang propagandis inginkan. Penerima dari propaganda tersebut biasanya adalah masyarakat luas. Karena propaganda memengaruhi banyak orang, propaganda dibutuhkan untuk memulai, melangsungkan, maupun mengakhiri perang. Selaras dengan hal tersebut, media cetak sebagai media informasi dan penyebaran juga tidak terlepas dari propaganda. Di Jepang, media cetak berpengaruh membentuk pandangan masyarakat Jepang terhadap perang pada masa Perang Dunia Kedua.
skripsi ini bertujuan menjelaskan tentang bagaimana media cetak mempengaruhi pandangan masyarakat Jepang pada masa Perang Dunia Kedua dan pada masa kapitulasi dengan menggunakan teori sejarah yaitu heuristik, verifikasi, eksplanasi dan historiografi. Dari pembahasan tentang propaganda dan media cetak di dalam skripsi ini, akan didapatkan sebuah kesimpulan bahwa propaganda di Jepang pada masa PD II dan masa kapitulasi mengalami perubahan-perubahan, dan media cetaknya pun ikut berubah, baik dari segi penyajian informasi, penggunaan kata, maupun teknik propaganda yang digunakan.

This research discusses the propaganda carried out by the Japanese through the media to its own people. The Second World War was the most devastating war in modern history. The war was more deadly than the First World War because it involved many civilians. War, can not be kept away from propaganda. Propaganda is a way of manipulating facts in order to generate a reaction from the recipient to do what the propagandist wants. The recipients of the propaganda are usually the wider community. Because propaganda affects many people, propaganda is needed to start, establish, or end the war. In harmony with this, the print media as a medium of information and dissemination is also inseparable from the propaganda. In Japan, print media shaped the Japanese society 39 s view of war in the Second World War.
This thesis aims to explain how the print media influenced the views of Japanese society during World War II and during the capitulation period with history research method, that is heuristic, verification, explanation, and historiography. From the discussion of propaganda and print media in this thesis, we can conclude that propaganda in Japan during World War II and capitulation period experienced changes, and the print media also changed, both in terms of information presentation, word usage, and technique propaganda used.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waode Hanifah Istiqomah
"Skripsi ini membahas hubungan antara strukur keluarga tanshin setai dan kerenggangan hubungan manusia dengan fenomena kodokushi pada lansia dalam masyarakat Jepang kontemporer. Melalui enam studi kasus kodokushi yang terjadi pada lansia di 23-ku Tokyo, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana struktur keluarga tanshin setai mempengaruhi terjadinya kodokushi pada lansia Jepang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metodologi case study.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa struktur keluarga tanshin setai merupakan faktor yang signifikan mempengaruhi terjadinya kodokushi pada lansia Jepang. Selanjutnya, kerenggangan hubungan yang dialami oleh lansia dalam struktur keluarga ini turut mempengaruhi terjadinya kodokushi.

The focus of this study is the relation between one single person household and lack of human relationship with the occurance of kodokushi (dying alone) among the elderly in contemporary Japanese society. Regarding to the six case study of the kodokushi among the elderly in 23-ku of Tokyo, the purpose of this research is to understand how one single person household influence kodokushi (dying alone) among the Japanese elderly.
This research's result shows that one single person household is a significant factor influencing the occurance of kodokushi among the Japanese elderly. Moreover, the lack of human relationship also influence the occurence kodokushi.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43005
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Utami
"Skripsi ini menganalisis tentang fenomena perceraian pasangan lanjut usia (jukunen rikon) setelah tahun 2007. Fenomena jukunen rikon menimbulkan pembicaraan tentang hubungan pernikahan yang ideal dan diharapkan masyarakat Jepang sebelum tahun 2007. Jukunen rikon juga diprediksi oleh masyarakat Jepang akan meningkat tajam setelah tahun 2007, tepat setelah diberlakukannya Sistem Pembagian Dana Pensiun dan pensiun massal baby boomer. Skripsi ini menggunakan teori dari tulisan Alexy Allison mengenai fenomena jukunen rikon sebelum 2007. Hasil penelitian menemukan bahwa fenomena jukunen rikon tidak meningkat tajam seperti yang diprediksikan masyarakat. Meskipun demikian, pembicaraan mengenai hubungan pernikahan yang ideal antara pasangan lanjut usia terus berlanjut setelah tahun 2007.

The focus of this work is to analize later-life divorce phenomenon (jukunen rikon) after 2007. Jukunen rikon phenomenon has provoked conversations about ideals and expectations of marital relationships in Japanese society. Jukunen rikon also predicted by Japanese society would icreased dramatically after 2007, coincides with enactment of pension division system and baby boomer retirement. This work was compiled using Alexy Allison’s theory based on her paper about jukunen rikon before 2007. This work found that jukunen rikon phenomenon is not increased like Japanese society prediction. However, conversations about ideals of marital relationship among elderly couple are continue after 2007."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56607
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Woon, Park Seung
"Hubungan antara Jepang dan Republik Korea setelah Perang Dunia kedua banyak mengalami pasang surut. Setelah nota diplomatik kedua negara ditandatangani pada tahun 1965, 35 tahun kolonisasi Korea oleh Jepang selalu menjadi isu utama dalam setiap kerja sama kedua negara. Setelah Perang dunia kedua, Jepang dan Republik Korea berada pada blok Amerika Serikat. Jepang mampu keluar dari krisis akibat tidak adanya friksi dalam negeri. Sedangkan Republik Korea, lahir akibat konflik internal, yakni Perang Korea di tahun 1950-1953. Dalam bidang ekonomi, hubungan kedua negara lebih banyak diwamai gambaran pasang. Jepang membantu Republik Korea melalui IMF, memberi ODA, membantu modemisasi Republik Korea mela1ui keijasama teknik, serta membantu dunia usaha Re_publik Korea melalui PenanamanModal Asing (PMA). Sedangkan dalam bidang politik, kcrjasarna kedua negara lebih banyak diwamai oleh gambaran surut. Berbagai isu seperti, sengketa pulau Takeshima (Dokto, dalam bahasa Korea), kunjungan petinggi Jepang ke kuil Yasukuni, dan jugun ianfu mcrupakan sumber pemicu bagi buruknya hubungan kedua negara . • Jepang dan Republik Korea adalah dua negara yang bertetangga. Karena bertetangga, hubungan kedua negara seharusnya baik. Untuk dapat menjalin hubungan baik ini, kedua negara tidak saja harus berhubungan antar pemerintah, tapi juga harus an tar rakyat kedua negara.

The relationship between Japan and the Republic of Korea after the Second World War had many ups and downs. After the diplomatic notes of both countries were signed in 1965, 35 years of Korea's colonization by Japan has always been a major issue in any cooperation between_thc two countries. After the second world war, Japan and the Republic of Korea were in block the United States. Japan was able to get out of the crisis due to the lack of domestic friction. While the Republic ofKorea, born due to internal conflict, namely the Korean War in 1950- 1953. In the economic field, the relationship between the two countries is more colored by the tide picture. Japan assisted Republic of Kor_ea. through IM,F, gave ODA, assisted modernization of Republic of Korea through technical cooperation, and assisted business world Republic of Korea through Foreign Investment. While in the political field, cooperation between the two countries is mostly colored by the receding picture. Issues such as the Takeshima islaud dispute (Dokto, in Korean), Japanese high-rar~l(ing visits to the rasukuni shrine, and jugun ianfu are a source of trigger for bad relations between the two countries. Japan and the Republic of Korea are two neighboring countries. Because neighbors, relations between the two countries should be good. To be able to establish this good relationship, the two countries must not only intergovernmental relations, but also must be between the pecple of both countries."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Hapsari
"abstrak
ketertarikan orang jepang terhadap ajaran islam di indonesia semakin
tinggi ketika mereka berinteraksi secara intensif dengan muslim indonesia. bahkan
untuk beberapa kasus, mereka memutuskan menjadi mualaf. penelitian ini berupaya
mengidentifikasikan reference group yang mempengaruhi keputusan orang jepang
menjadi mualaf. analisis terhadap reference group yang paling berpengaruh juga
dilakukan, serta menganalisis perubahan pandangan orang jepang mengenai
pernikahan setelah menjadi mualaf.
pendekatan sosialisasi oleh reference group digunakan untuk menganalisis
agen sosialisasi yang mempengaruhi keputusan menjadi mualaf. metode yang
digunakan adalah kualitatif dengan depth interview kepada empat mualaf jepang
yang pernah atau sedang tinggal di indonesia. penelitian ini juga menggunakan
kajian pustaka berupa buku dan artikel jurnal.
studi ini menemukan bahwa mualaf jepang mendapat pengaruh reference
group dari agen sosialisasi teman sebaya, institusi pendidikan, media massa, dan
host family. reference group yang paling berpengaruh adalah teman sebaya dan
institusi pendidikan. pandangan mualaf jepang mengenai pernikahan sebelum
menjadi mualaf, mereka tidak terlalu memikirkan pernikahan dan tidak memiliki
anak lebih dari dua, serta menginginkan wanita bekerja di sektor publik. setelah
menjadi mualaf, mereka ingin menikah lebih cepat dan berpikir untuk mempunyai
lebih dari dua anak, serta menginginkan wanita untuk bekerja, namun setelah
mempunyai anak akan berfokus mengurus anakya.

abstract
japanese interest in the teachings of islam in indonesia is higher when they
interact intensively with indonesian muslims. in some cases, they even decided to
become mualaf. this study seeks to identify reference groups that influence the
decision of japanese to become mualaf. analysis of the most influential reference
group was also carried out, as well as analyzing changes in japanese views about
marriage after becoming mualaf.
the socialization approach by the reference group is used to analyze the
agents of socialization that influence the decision to become mualaf. this study
used qualitative method with depth interview towards four japanese mualafs who
had or were living in indonesia. this research also uses literature review in the form
of books and journal articles.
this study found that japanese mualafs were influenced by reference groups
socialization agents of peer group, educational institutions, mass media, and host
family. the most influential reference groups are peer group and educational
institutions. japanese mualafs view of marriage before becoming mualafs, they do
not think much about marriage and having more than two children, and want women
to work in the public sector. after becoming converts, they want to get married
faster and think of having more than two children, and want a woman to work, but
after having a child, they will focus on taking care of their children.
yang paling berpengaruh adalah teman sebaya dan institusi pendidikan. Pandangan mualaf Jepang mengenai pernikahan sebelum menjadi mualaf menunjukkan bahwa mereka tidak terlalu memikirkan pernikahan dan tidak memiliki anak lebih dari dua, serta menginginkan wanita bekerja. Setelah menjadi mualaf, mereka ingin menikah lebih cepat dan mempunyai lebih dari dua anak, serta menginginkan wanita untuk bekerja, namun akan berfokus mengurus anakya.
Japanese interest in the teachings of Islam in Indonesia is higher when they interact intensively with Indonesian Muslims. In some cases, they even decided to become. This study seeks to identify reference groups that influence the decision of Japanese to become. Analysis of the most influential reference group was also carried out, as well as analyzing changes in Japanese views about marriage after becoming. The socialization approach by the reference group is used to analyze the socialization agents that influence their decision. This study used depth interview towards four Japanese who had or were living in Indonesia. This research also uses books and journal articles for literature review. This study found that Japanese were influenced by reference groups of peer group, school, mass media, and host family. The most influential reference groups are peer group and school. Japanese views of marriage before becoming indicates that they do not think much about marriage and having more than two children, and want women to work. After becoming they want to get married faster and have more than two children, and want women to work, but they will focus on taking care of their children."
2020
T54477
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Andrini
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan yang signifikan antara sikap terhadap perceraian dan ekspektasi terhadap pernikahan pada dewasa muda dengan orangtua bercerai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat ukur Attitudes Toward Divorce Scale (Kinnaird & Gerrard, 1986) untuk mengukur sikap terhadap perceraian dan Marital Expectation Scale (MES) (Jones & Nelson, 1996) untuk mengukur ekspektasi terhadap pernikahan. Partisipan dalam penelitian ini adalah 80 dewasa muda yang orangtuanya bercerai. Berdasarkan teknik analisis data Pearson Correlation Test, terdapat hubungan yang signifikan antara sikap terhadap perceraian dan ekspektasi terhadap pernikahan (r = -0,463, p<0,01, 2-tailed).

This quantitative study investigated the relationship between attitudes toward divorce and marital expectation among young adults from divorced parents. Attitudes Toward Divorce Scale (Kinnaird & Gerrard, 1986) is used to measure attitudes toward divorce, and Marital Expectation Scale (MES) (Jones & Nelson, 1996) is used to measure marital expectation. There were 80 young adults from divorced parents participated in this study. According to measurement using Pearson Correlation Test, the result indicate that there was significant relationship between attitudes toward divorce and marital expectation (r = -0,463, p<0,01, 2-tailed)."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56808
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ramadhini Asterina Pertiwi
"ABSTRAK
Skripsi ini memberikan gambaran mengenai perempuan dalam sistem politik Jepang kontemporer, bagaimana keterlibatan perempuan di dalam lembaga legislatif Jepang yaitu parlemen atau Diet. Hak perempuan dalam politik dijamin penuh, termasuk untuk terlibat di dalam politik sejak disahkannya UUD 1947 Shinkenp? yang menghapus segala bentuk diskriminasi. Namun, hingga kini masih sedikit jumlah perempuan Jepang yang terlibat dalam sistem politik Jepang. Ditetapkannya kuota 30 keterwakilan perempuan di dalam parlemen oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB dalam konferensi di Beijing pada tahun 1995, diharapkan dapat membangkitkan motivasi perempuan untuk masuk ke dalam dunia politik yang selama ini didominasi oleh kaum laki-laki. Dengan kehadiran kaum perempuan dalam lembaga legislatif, maka masalah-masalah seputar perempuan akan dibahas dan dapat mengubah agenda serta membawa perspektif baru dalam menentukan arah kebijakan-kebijakan politik.

ABSTRACT
This study gives an overview of women in the contemporary Japanese political system, Japanese parliament or Diet. The rights of women in politics are fully guaranteed since new constitution of Japan Shinkenp was made in 1947 which eliminates all discrimination forms. However, the fact that there is still a small number of Japanese women who involved in the Japanese political system The establishment of a 30 quota of women 39 s representation in parliament by the United Nations at a conference in Beijing in 1995, is expected to inspire women to enter politics that has been dominated by men. With the presence of women in the legislative, women 39 s issues will be discussed and can change the agenda, also bring new perspectives in determining the direction of political policies. "
2017
S67592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annissah Kamia Septiani Utami
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan sikap terhadap perceraian dan kualitas hubungan romantis dalam pernikahan pada dewasa muda dengan orangtua bercerai. Terdapat dua alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini. Variabel sikap terhadap perceraian diukur menggunakan Attitudes Toward Divorce Scale Kinnaird Gerrard, 1986 . Kualitas hubungan romantis diukur menggunakan Partner Behavior as Social Context Ducat, 2009 untuk menilai perilaku pasangan dalam menjalani hubungan romantis pernikahan berdasarkan perspektif individu dewasa muda dengan orangtua bercerai, dan Self Behavior as Social Context Ducat Zimmer-Gembeck, 2010 untuk menilai perilaku individu dewasa muda dengan orangtua bercerai dalam menjalani hubungan romantis pernikahannya. Kedua alat ukur tersebut diisi oleh 50 orang dewasa muda yang sudah menikah dan memiliki orangtua bercerai. Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan dimana tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap terhadap perceraian dan kualitas hubungan romantis pernikahan pada dewasa muda dengan orangtua bercerai. Dengan demikian, sikap terhadap perceraian yang dimiliki oleh dewasa muda dengan orangtua bercerai tidak dapat memprediksi kualitas hubungan romantis pernikahan pada dewasa muda dengan orangtua bercerai.

ABSTRACT
The purpose of this study was to find out the relationship between attitudes toward divorce and marital romantic relationship rsquo s quality among young adulthood from divorced parents. There were three instruments used in this study. Attitudes toward divorce was measured using the Attitudes Toward Divorce Scale Kinnaird Gerrard, 1986 . Romantic relationship rsquo s quality was measured using Partner Behavior as Social Context Ducat, 2009 to assess partner rsquo s behavior based on the perspective of young adulthood who experienced parental divorced, and Self Behavior as Social Context Ducat Zimmer Gembeck, 2010 to assess individual rsquo s behavior in romantic relationship. These two instruments were completed by 50 young adulthood who had married and experienced parental divorce. Pearson Correlation analysis result showed that there is no significant relationship between attitudes toward divorce and romantic relationship quality among young adulthood from divorced parents. That means, attitudes toward divorced owned by young adulthood who experienced parental divorce couldn rsquo t predict romantic relationship quality among young adulthood who experienced parental divorced."
2016
S62752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>