Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146970 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Made Indra Wijaya
"Rekam medis elektronik (RME) telah diimplementasikan di Rumah Sakit Khusus BIMC sejak tahun 1998. Pada tahun 2005, BIMC berganti status dari sebuah sentra medis menjadi sebuah rumah sakit khusus. RME dimodifikasi sesuai kebutuhan. Hingga tahun 2011, belum pernah dilakukan evaluasi terhadap RME. Metode penelitian ini adalah explanatory sequential yang merupakan kombinasi metode kuantitatif dengan metode kualitatif, dengan metode kuantitatif dilakukan terlebih dahulu.
Penelitian kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan self-assessment questionnaire kepada seluruh pengguna RME yaitu dokter, perawat, administrator, staf radiologi, staf farmasi, dan staf teknologi informasi (TI), sedangkan penelitian kualitatif dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan peran peneliti sebagai human instrument.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa atribut RME berpengaruh terhadap kinerja RME dengan atribut presentation sebagai atribut RME yang paling berpengaruh. Penelitian juga mendapatkan adanya faktor lain yang berpengaruh terhadap kinerja RME, yaitu kemampuan pengguna RME dan perangkat keras. Untuk meningkatkan kinerja RME perlu dilakukan peningkatan terhadap semua faktor yang berpengaruh terhadap kinerja RME.

Electronic medical record (EMR) has been implemented in BIMC since 1998. In 2005, BIMC developed into a hospital from a mere medical center. EMR was adjusted to the needs then. Up to 2011, EMR has not been formally evaluated. This study is a mixed methods research, namely explanatory sequential design, in which quantitative research was performed previously followed by qualitative one.
Quantitative data was derived by distributing self-assessment questionnaires to the EMR users consists of doctors, nurses, administrators, radiology staff, pharmacy staff, and IT staff. Qualitative data was obtained from interview, observation, and documentation with researcher as the human instrument.
The results showed that EMR attributes influenced its performance with presentation as the most influential attribute. Research revealed that there are two other factors influencing EMR performance. They are EMR users? ability and hardware. EMR performance can be increased by improving those three factors mentioned above.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31801
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriela Fredika Kodongan
"Penulisan ini dilatarbelakangi atas perkembangan teknologi informasi yang menguasai hampir keseluruhan aspek kehidupan di dalam suatu negara, khususnya di bidang kesehatan. Dalam hal ini mengenai rekam medis elektronik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Peraturan perundang-undangan tentang Rekam Medis telah mengakui adanya rekam medis elektronik, akan tetapi pengaturan yang secara spesifik mengatur penyelenggaraan rekam medis elektronik belum ada sampai dengan saat ini. Penulisan ini dilakukan untuk menjawab tiga permasalahan pokok mengenai, pengaturan rekam medis elektronik di Indonesia, tanggung jawab hukum rumah sakit dalam penyelenggaraan rekam medis elektronik, dan penerapan rekam medis elektronik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Peraturan perundang-undangan yang digunakan dalam penulisan ini adalah, Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 serta perubahannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016  tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis. Hasil penulisan ini menunjukkan bahwa penyelenggaraan rekam medis elektronik secara hukum tidak memiliki dasar hukum yang memadai, sehingga menghambat pemanfaatan dari rekam medis elektronik itu sendiri. Akan tetapi, rumah sakit sebagai pihak yang menyelenggarakan rekam medis elektronik tetap memiliki kewajiban untuk bertanggungjawab apabila terjadi kerugian dikemudian hari
This study was motivated by the development of technology that appear almost in every aspects of life especially in the field of health. In this case the study held in electronic medical records at Cipto Mangunkusumo. The law on Conventional Medical records, have acknowledged about electronic medical records, but the regulations that are specifically governing the implementation of electronic medical records  are not regulated yet. This writing is to used to answer three main questions. The first one is the regulation of electronic medical records in Indonesia, the second one is hospital responsibility in implementing electronic medical records, and last one is the implementation of electronic medical records at Cipto Mangunkusumo Hospital. The regulations that used in this study are, Indonesian Law Number 29 Year 2004 about Medical Practice, Indonesian Law Number 11 Year  2016 about Information and Electronic Transactions, dan Minister of Health Regulations Number 269 Year 2008 about Medical Records. The result of this study has shown that the implementation of electronic medical records does not have a clear legal basis, that could be an obstacles for the development of electronic medical records itself. However, the hospital will still hold a responsibilty if there is a disadvantage about electronic medical record  in the future.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Litriane Rispa Widhy
"Revolusi industri 4.0 yang terjadi menuntut sektor pelayanan kesehatan untuk dapat beradaptasi. Sebagai bentuk adaptasi, pelayanan kesehatan menginisiasi e-Health dangan tujuan peningkatan dukungan pelayanan kesehatan melalui sarana elektronik. Salah satu bentuk penerapan e-Health yaitu pelaksanaan rekam medis elektronik pada pelayanan kesehatan. Beberapa negara telah dianggap sukses dalam mengimplementasikan rekam medis elektronik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan implementasi rekam medis elektronik pada rumah sakit dengan model pendekatan HOT-fit (Human Organization Technology). Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan menggunakan database Scopus, EBSCO dan Garuda menghasilkan 15 artikel sesuai kriteria inklusi yang dipublikasikan pada tahun 2011-2021. Hasil dari penelitian ini adalah adanya 13 artikel dengan faktor manusia, sembilan artikel dengan faktor organisasi dan 14 artikel dengan faktor teknologi. Dapat disimpulkan bahwa faktor yang hamprir selalu mempengaruhi kesuksesan implementasi rekam medis elektronik adalah faktor teknologi dengan faktor manusia sebagai faktor yang paling berpengaruh dalam implementasinya.

The industrial revolution 4.0 that occurred requires the health service sector to be able to adapt. As a form of adaptation, health services have initiated e-Health with the aim of increasing support for health services through electronic means. One of the form of application of e-Health is the implementation of electronic medical records in health services. Several countries have been considered successful in implementing electronic medical records. The purpose of this study was to determine the factors that influence the successful implementation of electronic medical records in hospitals with the HOTfit (Human Organization Technology) approach model. This study uses a literature review method using the Scopus, EBSCO and Garuda databases to produce 15 articles according to the criteria covering the years 2011-2021. The results of this study are 13 articles with human factors, nine articles with organizational factors and 14 articles with technological factors. It can be said that the inhibiting factor always affects the success of the implementation of electronic medical records is the technological factor with the human factor as the most influential factor in its implementation. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qinthara Azka Indallah
"Penelitian ini bertujuan mengoptimalkan penggunaan Rekam Medis Elektronik (RME) di RSUD Ciawi yang masih menghadapi kendala dalam penggunaannya. Dengan pendekatan Management Information System (MIS) dan Software Development Life Cycle (SDLC), penelitian ini dimulai dengan asesmen maturitas sistem menggunakan model EMRAM, diikuti identifikasi masalah melalui wawancara dan observasi. Model sistem to-be dirancang mencakup data flow diagram, entity relationship diagram, dan wireframe sistem baru. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan efisiensi pengisian rekam medis dan penggunaan RME di seluruh unit pelayanan RSUD Ciawi. Implementasi perbaikan ini diharapkan meningkatkan kualitas layanan kesehatan di rumah sakit.

This study aims to optimize the use of Electronic Medical Records (RME) at RSUD Ciawi, which still faces obstacles in its use. Using Management Information System (MIS) and Software Development Life Cycle (SDLC) approaches, this research began with a system maturity assessment using the EMRAM model, followed by problem identification through interviews and observations. A to-be system model was designed including data flow diagrams, entity relationship diagrams, and new system wireframes. The results showed an increase in the efficiency of medical record filling and the use of RME in all service units of RSUD Ciawi. The implementation of these improvements is expected to improve the quality of health services in the hospital."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leni Burhan
"RSUD Embung Fatimah, mulai mengembangkan dan menerapkan Rekam Medis Elektronik (RME) sejak awal tahun 2021. Evaluasi di akhir tahun 2022 menunjukkan penggunaan RME di poliklinik unit rawat jalan masih diangka 50%, dan hingga saat ini pencatatan rekam medis pasien dilakukan secara elektronik juga berbasis kertas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan RME dari perspektif profesional kesehatan yatu dokter dan perawat yang bekerja di unit rawat jalan RSUD Embung Fatimah serta bagaimana efektivitas penggunaan RME dari karakterisitik individu (usia, jenis kelamin, profesi, kemampuan komputer dan pernah pealtihan) persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, kualitas RME dan dukungan manajemen/IT. Metode: Penelitian studi kasus dengan metode cross sectional ini melibatkan 57 responden (dokter dan perawat) yang mengisi kuesioner dengan skala Likert, ditunjang dengan wawancara semi terstruktur terhadap 4 orang informan dari manajemen rumah sakit untuk mengkonfirmasi informasi lebih lanjut terkait hasil yang diperoleh dari kuesioner. Hasil: Mayoritas responden adalah perawat berusia diatas 30 tahun, dan berjenis kelamin perempuan. Hampir seluruh responden memahami komputer, namun hanya sebagian kecil yang sudah pernah pelatihan terkait rekam medis elektronik. Sebanyak 56,1% responden setuju bahwa RME bermanfaat dalam hal integrasi, akurasi dan akses informasi yang diberikan. 64,1% responden setuju bahwa RME mempermudah pekerjaannya dan menilai bahwa kualitas sistem RME adalah baik dari segi kecepatan dan keakuratan informasi maupun tampilan yang dimunculkan. Namun 52,6% menilai bahwa dukungan manajemen dan IT masih perlu ditingkatkan terutama terkait pengadaan infrastukrut dan pelatihan formal penggunaan RME. Kesimpulan : Persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, kualitas RME dan dukungan manajemen/IT dibutuhkan dalam meningkatkan efektivitas penggunaan RME.

Since 2021 electronic medical records has been implemented in RSUD Embung Fatimah. End of 2022, utilization rate of EMR in outpatients unit was 50%. Until now the medical records are done electronically and  paper based. This study aims to determine the effectiveness of using RME from the perspective of health professionals (doctors and nurses) who work in the outpatient unit of Embung Fatimah Public Hospital and how the effectiveness of RME from individual characteristics (age, gender, profession, computer skills and training) perception usefullness, perception ease of use, RME quality and management/IT support This case study using cross-sectional method involved 57 respondents (doctors and nurses) who filled out a questionnaire with a Likert scale, supported by semi-structured interviews with 4 informants from hospital management to confirm further information regarding the results obtained from the questionnaire. Majority of respondents were nurses aged over 30 years, and female. Almost all respondents understand computers, but only a small number have had training related to electronic medical records. As many as 56.1% of respondents agree that RME is beneficial in terms of integration, accuracy and access to the information provided. 64.1% of respondents agree that RME makes their work easier and considers that the quality of the RME system is good in terms of speed and accuracy of the information and display that appears. However, 52.6% considered that management and IT support still needed to be improved, especially in relation to infrastructure procurement and formal training in the use of RME. Perceived usefulness, perceived ease of use, quality of RME and management/IT support are needed to increase the effectiveness of using RME."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nesty Mutiarini
"Manajemen evaluasi kinerja pegawai bertujuan untuk membantu pihak manajemen dalam mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan serta menunjukkan keterampilan dan kompetensi pegawai yang ada sekarang ini apakah sudah cukup atau belum memadai. Data sekunder mengenai nilai kinerja pegawai yang ada saat ini menunjukkan adanya ketidaksesuaian data yang ada dengan fakta yang ditemukan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran manajemen evaluasi kinerja pegawai rekam medis di RSUD Budhi Asih Tahun 2012 yang dilihat dari aspek input, proses, output dan umpan balik. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kualitatif deskriptif. Seluruh data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara mendalam dan telaah dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih belum optimalnya penilaian kinerja pegawai yang ada saat ini, hal ini tentu saja akan mempengaruhi manajemen evaluasi kinerja pegawai yang dapat digunakan oleh pihak manajemen untuk mengambil langkah selanjutnya. Banyak aspek yang masih harus diperbaiki agar manajemen evaluasi kinerja pegawai rekam medis di RSUD Budhi Asih menjadi lebih optimal. Dengan adanya manajemen evaluasi kinerja pegawai diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja individu maupun organisasi di masa yang akan datang.

Evaluation of employee performance management aims to assist the management in identifying training needs and development and demonstrate the skills and competencies of existing employees now whether or not adequate enough. Secondary data on the performance of current employees who show discrepancies of existing data with the facts discovered.
The purpose of this study was to determine the description of employee performance evaluation of management of medical records in Budhi Asih Hospital at the year 2012 that viewed from the aspect of input, process, output and feedback. The method used is descriptive qualitative study. All data in this study were obtained from in-depth interviews and document review.
The results showed that there is still not optimal employee performance appraisal currently available, this course will affect the management of employee performance evaluation which can be used by management to take the next step. Many aspects are still to be improved in order to evaluate employee performance management of medical records in hospitals Budhi Asih become more optimal. With the management of employee performance evaluation is expected to increase the productivity of individuals and organizations working in the future.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Kurniawati
"Latar belakang. Penerapan teknologi digital di bidang kesehatan membawa potensi untuk meningkatkan kualitas dan keamanan pelayanan kesehatan Penerapan RME ini dituangkan dalam Permenkes No.24 tahun 2022. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan RSUD Dr. Alberth H Torey (RSUD AHT) dalam penerapan rekam medik elektronik.
Metode. Studi analitik dengan mixmethode berupa analisis kualitatif dengan wawancara mendalam dan kuantitatif dengan kuesioner. Studi kualitatif menilai kesiapan penerapan RME melalui penilaian kesiapan sumberdaya manusia, anggaran, metode dan sarana prasarana. Penilaian perilaku penggunaan RME, dianalisis melalui kuesioner modified technology acceptance model (TAM-2) dan Unified Theory of Acceptance and Use of. Technology (UTAUT). Dilakukan pada November 2023 dengan total 71 responden dan 10 informan.
Hasil. Belum tersosialisasi tentang penggunaan RME kepada seluruh unit. Mayoritas responden memperlihatkan hasil positif dalam kemauan penggunaan dan sikap dalam penggunaan baik dengan metode TAM-2 dan UTAUT. Proses penganggaran belum transparan. Belum ada SOP dalam pengelolaan dan evaluasi penggunaan RME. Terdapat keterbatasan jumlah perangkat keras yang tersedia di unit.
Kesimpulan. RME memudahkan dalam penyelesaian pekerjaan. Rumah sakit dapat meningkatkan penerapan RME dengan membuat perencanaan sesuai perhitungan kebutuhan terhadap kesiapan sumberdaya manusia, pemenuhan perangkat keras, evaluasi berkala dan pengelolaan anggaran terkait RME.

Background. The application of digital technology in the health sector brings the potential to improve the quality and safety of health services. The implementation of RME is outlined in Minister of Health Regulation No. 24 of 2022. The aim of this research is to determine the readiness of RSUD Dr. Alberth H Torey (RSUD AHT) in implementing electronic medical records.
Method. Analytical study with a mix method in the form of qualitative analysis with in-depth interviews and quantitative with questionnaires. Qualitative studies assess readiness to implement RME through assessing the readiness of human resources, budget, methods and infrastructure. Assessment of RME usage behavior, analyzed through the modified technology acceptance model (TAM-2) questionnaire and the Unified Theory of Acceptance and Use of. Technology (UTAUT). Conducted in November 2023 with a total of 71 respondents and 10 informants.
Results. The use of RME has not been socialized to all units. The majority of respondents showed positive results in willingness to use and attitudes towards using both the TAM-2 and UTAUT methods. The budgeting process is not yet transparent. There is no SOP for managing and evaluating the use of RME. There is a limited amount of hardware available in the unit.
Conclusion. RME makes it easier to complete work. Hospitals can increase the implementation of RME by making plans according to calculating needs for human resource readiness, hardware fulfillment, periodic evaluations and budget management related to RME.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Ninditya
"Peraturan Menteri Kesehatan RI No.24 tahun 2022 tentang Rekam Medis mewajibkan setiap fasilitas kesehatan untuk menyelenggarakan rekam medis elektronik. Rumah Sakit Permata Depok telah memiliki aplikasi rekam medis elektronik sejak Juli 2019, namun hingga tahun 2022 kemajuan implementasi RME secara keseluruhan baru mencapai 57%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi implementasi RME di Rumah Sakit Permata Depok pada tahun 2022 sebagai bahan rancangan strategi untuk optimalisasi implementasi RME. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif melalui kuisioner modifikasi DOQ-IT, check list observasi, observasi langsung, Diskusi Kelompok Terarah (DKT), dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menghasilkan usulan kebijakan untuk implementasi RME di Rumah Sakit Permata Depok. Hasil interpretasi kuisioner menunjukkan Rumah Sakit Permata Depok sudah cukup siap dalam implemetasi RME, namun masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki yaitu alur proses pengadaan fitur RME dari pihak vendor SIMRS, komunikasi antar manajemen dan PPA untuk pengisian RME, pembuatan petunjuk teknis RME untuk seluruh PPA dari pihak TI, penambahan SDM, dan masih ada sarana yang bisa dipenuhi oleh pimpinan. Tindak lanjut jangka pendek yang dapat dilakukan yaitu membuat SPO dan petunjuk teknis manual di setiap unit, mengadakan fitur privasi, dan meningkatkan koordinasi antar unit untuk pelatihan PPA. Tindak lanjut jangka panjangnya berkaitan dengan anggaran yaitu melakukan pengambilalihan sistem RME setelah dilakukan penambahan programmer dalam tim TI sehingga modifikasi RME dapat dilakukan oleh internal rumah sakit.

Indonesian Ministry of Health Regulation No. 24 in 2022 obligates every health facility in Indonesia to implement Electronic Medical Records (EMR). Permata Depok Hospital has had EMR since July 2019, but until 2022 the overall progress of implementing EMR has only reached 57%. The purpose of this study is to evaluate the implementation of EMR at Permata Depok Hospital in 2022 as material for designing strategies for optimizing RME implementation. This research was conducted in a descriptive analytic manner with a qualitative approach through modified DOQ-IT questionnaires, observation checklists, direct observations, focus group discussions (FGDs), and in-depth interviews. The results of this study resulted in policy proposals for the implementation of EMR at Permata Depok Hospital. The results of the questionnaire interpretation show that Permata Depok Hospital is quite ready for EMR implementation, but there are still a number of things that needs to be improved, namely the EMR feature procurement process flow from the HIS vendor, communication between management and user for filling in EMR, making EMR technical instructions for all user from the IT side, additional human resources, and there are still facilities that can be fulfilled by the leadership. Short-term activation that can be done is to make manual book instructions for each unit, provide privacy EMR features, and improve coordination between units for user training. The long-term activation is related to the company budget, namely taking over the EMR system after adding programmers to the IT team so that RME modifications can be carried out internally in the hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia;Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhia Ticha Pertiwi
"Penerapan teknologi pada bidang kesehatan bertujuan untuk meningkatkan mutu, efisiensi dan efektivitas biaya. Rekam medis elektronik merupakan data medis pasien yang diproses secara digital dalam sistem manajemen rumah sakit yang juga bertujuan untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien. Pemanfaatan rekam medis elektronik rumah sakit di Indonesia baru mulai berkembang dan belum optimal. Perlu dilakukan penilaian kesiapan sebagai kegiatan pra-implementasi untuk menggambarkan kondisi organisasi rumah sakit saat ini demi mencapai keberhasilan implementasi suatu program. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor beserta indikator dalam penilaian kesiapan implementasi rekam medis elektronik pada rumah sakit di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode literature review terhadap studi yang berlatar tempat negara berkembang dengan basis data PubMed, ProQuest, Google Scholar, Sinta Indonesia, dan Garuda. Hasil penelitian berdasarkan 10 studi terinklusi, ditemukan terdapat 4 faktor, yaitu budaya organisasi (budaya, keterlibatan seluruh pihak, pengembangan rencana), manajemen dan kepemimpinan (tim eksekutif, finansial, rencana strategis, peningkatan mutu dan pelayanan), kesiapan operasional (desain alur kerja, integrasi sistem, kebijakan, manajemen vendor, kebutuhan staf, pelatihan) dan kesiapan teknis (penggunaan sistem saat ini, penilaian kebutuhan teknis, manajemen dan staf teknologi informasi). Sebaiknya, rumah sakit perlu melakukan penilaian kesiapan dengan menggunakan instrumen yang telah dibuat dalam penelitian ini.

The application of technology in the health sector is to improve quality, efficiency, and cost-effectiveness. Electronic medical records is a patient data that require digital in hospital management systems are needed to improve quality and patient safety. Publishing electronic medical records in Indonesia is just beginning to be developed and not optimal. It is necessary to discuss the pre-implementation process or readiness assessment that aims to evaluate the preparedness of the organization component to achieve the successful implementation of the program. This study aimed to prove the factors and indicators that comply with a readiness assessment for electronic medical records in Indonesian hospitals. This study uses a literature review method with PubMed, ProQuest, Google Scholar, Sinta Indonesia, and Garuda databases. The results based on 10 pieces of research, found 4 factors, such as organizational culture (culture, the involvement of all parties, project plan development), management and leadership (executive teams, finance, strategic plans, quality improvement and care management,), operational readiness (workflow design, integration system, policy, vendor management, staff needs, training), and technical readiness (use of existing technology, technical needs assessment, management and staff of information technology). The researcher recommended for the hospital to do the readiness assessment by using the instruments that have been made in this study."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iftitah Rahmi
"Penelitian ini membahas tentang Gambaran Penyelenggaraan Berkas Rekam Medis Rumah Sakit Zahirah Tahun 2012. Penyelenggaraan berkas rekam medis dapat dilakukan melalui kegiatan assembling, coding, filing, dan retrieval. Kelancaran dan kesesuaian pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut dengan aturan yang ditetapkan dapat memberikan pengaruh terhadap optimal atau tidaknya penyelenggaraan berkas rekam medis. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan data primer dan sekunder yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Dari hasil penelitian diketahui bahwa penyelenggaraan berkas rekam medis di RS Zahirah belum dilakukan secara optimal. Hal ini terlihat dari banyaknya ketidaksesuaian antara langkah-langkah yang diterapkan selama pelaksanaan kegiatan assembling, coding, filing, dan retrieval dengan kebijakan yang ditetapkan; serta masih terdapat permasalahan yang disebabkan karena kurang telitinya staf rekam medis dalam bekerja dan keterbatasan sarana dan prasarana yang digunakan. Oleh karena itu, diperlukan adanya evaluasi dan perbaikan kebijakan serta langkah-langkah yang diterapkan selama pelaksanaan kegiatan assembling, coding, filing, dan retrieval untuk mengatasi ketidaksesuaian yang terjadi serta mengupayakan evaluasi dan perbaikan untuk staf serta sarana dan prasarana untuk mengatasi permasalahan yang selama ini ada dalam penyelenggaraan berkas rekam medis.

This research discussed about Overview of Medical Record Management in Medical Record Unit of Zahirah Hospital in 2012. Medical Record Management could be implemented through assembling, coding, filing, and retrieval activities. Implemented these activities fluently and in appropriateness way could give influence for an optimal medical record management. This research was a qualitative descriptive research using primary and secondary data were collected through interviews, observation, and document review. This research reveal that medical record management in Zahirah Hospital was not optimal. It was revealed by the numerous discrepancies between the implemented way of assembling, coding, filing, and retrieval with established policies; and there were still some problems caused by human error of medical records staff and limited availability of facilities and infrastructure in medical record management in Zahirah Hospital. Therefore, it was necessary to evaluate and improving policies and the implemented way of assembling, coding, filing, and retrieval to overcome the discrepancies that occured during medical record management, and as well as for medical record staf and facilities and infrastructure to overcome the problems that have existed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47331
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>