Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11121 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Weiner, Bernard
Chicago: Rand M & Nally College Publishing Company, 1972
153.8 WEI t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Schunk, Dale H.
New Jersey: Prentice-Hall, 1996
370.7 SCH m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Cambridge: Cambridge University Press, 2019
153.15 CAM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nurita Adha Dianti
"Mahasiswa kedokteran mengalami beberapa tahap transisi, salah satunya transisi dari tahap pendidikan preklinik ke klinik. Transisi ini memberikan tantangan, lingkungan, dan tekanan baru yang membutuh adaptasi mahasiswa. Apabila stressor tidak dapat diatasi dengan baik, maka akan terjadi distress yang menyebabkan depresi, burnout, kecemasan, dan lain sebagainya. Motivasi merupakan faktor yang penting bagi mahasiswa agar dapat mengelola emosi dan sumber daya dengan baik dan memiliki kemampuan belajar deep learning. Penelitian mengenai hubungan tipe motivasi terhadap burnout pada mahasiswa kedokteran belum banyak dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan tipe motivasi dengan burnout pada mahasiswa di tahap transisi preklinik ke klinik. Penelitian ini dilakukan di FKUI dan menggunakan desain cross-sectional dengan melibatkan mahasiswa pada tahun pertama transisi dari preklinik ke klinik. Mahasiswa diklasifikasikan ke dalam empat tipe motivasi melalui analisis motivasi intrinsik dan ekstrinsik menggunakan kuesioner Skala Motivasi Akademik. Tipe motivasi mahasiswa merupakan variable independen yang dinilai hubungannya dengan komponen burnout selama proses pendidikan. Burnout dinilai menggunakan kuesioner Maslach Burnout Inventory HSS. Sejumlah 164 mahasiswa terlibat sebagai responden penelitian. Hasilnya didapatkan tipe motivasi paling banyak pada tahap ini ialah tipe termotivasi minat dan status 79,2% (N = 130), diikuti termotivasi minat 13,41% (N = 22), termotivasi rendah merupakan 6,09% ( N = 10), dan termotivasi status 1,2% dari populasi (N = 2). Siswa dengan tipe termotivasi minat memiliki komponen persepsi terhadap prestasi yang lebih tinggi (p=0,03) dan depersonalisasi yang lebih rendah (p <0,026) dibanding tipe termotivasi minat dan status.

Medical students should undergo several stages in their education, one of them is transition from preclinical to clinical year. This transition introduces new challenges, environments, and pressures that can cause stress. If stress cannot be overcome properly, it may cause depression, burnout, and anxiety. Motivation is important for student to study and cope from stress and burnout. This study hence aimed to assess the relationship between type of motivation and burnout in medical student during the transition period from preclinical to clinical phases. This study was cross-sectional and conducted in FMUI, among medical students in the first year of transition from preclinical to clinical year. Students were categorized into four subgroups through analysis of intrinsic and controlled motivation using Academic Motivation Scale. Group membership is used as an independent variable to assess burnout components. Burnout was measured using Maslach Burnout Inventory HSS. A total of 164 students participated in the study. Four groups were identified: students who are interest-status motivated constituted 79.2% of the population (N=130), interest-motivated students constituted 13.41% of the population (N=22), low motivated students constituted 6.09% of the population (N=10), statusmotivated student 1.2% of the population (N=2). Interest-motivated students had higher personal accomplishment (p = 0.03) and lower depersonalization (p = 0.026) than intereststatus motivated students.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Aufa Dwi Saraswati
"Studi ini menguji pengaruh motivasi pelayanan publik, yang dimediasi oleh personalisasi dan kecocokan orang-pekerjaan, tentang perilaku peran ekstra organisasi dan organisasi komitmen. Penelitian ini dilakukan terhadap karyawan organisasi layanan publik di Jabodetabek dengan kuesioner yang diperoleh dari 200 responden dari berbagai kalangan industri jasa. Hipotesis yang dirumuskan sebelumnya kemudian diuji menggunakan metode model persamaan struktural (SEM).
Hasil penelitian ini adalah publik motivasi pelayanan memiliki efek langsung pada komitmen organisasi tetapi tidak secara langsung mempengaruhi perilaku peran ekstra. Kecocokan orang organisasi terbukti bermeditasi sepenuhnya dalam hubungan antara motivasi pelayanan publik dengan perilaku peran ekstra, tetapi sebagian menengahi dengan komitmen organisasi. Person-job fit ditemukan memediasi sebagian hubungan antara motivasi pelayanan publik dengan perilaku peran ekstra dan komitmen berorganisasi.

This study examines the influence of public service motivation, which is mediated by personalization and person-job compatibility, about the behavior of extra organizational roles and organizational commitment. This research was conducted on employees of public service organizations in Greater Jakarta with questionnaires obtained from 200 respondents from various service industry circles. Previously formulated hypotheses are then tested using the structural equation modeling (SEM) method.
The results of this study are public service motivation has a direct effect on organizational commitment but not directly influence extra role behavior. The compatibility of the organization's people is proven to meditate fully in the relationship between public service motivation and extra role behavior, but partly mediates with organizational commitment. Person-job fit was found to partially mediate the relationship between public service motivation and extra role behavior and organizational commitment.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Smita Prathita Sjahputri
"ABSTRAK
Proses evaluasi dan penalaran informasi individu seringkali dimotivasi oleh suatu tujuan, terutama untuk mempertahankan gambaran positif mengenai diri dan kelompoknya. Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengkaji apakah efek penalaran termotivasi ini dapat ditemukan saat individu mengevaluasi validitas dari suatu temuan ilmiah dengan kesimpulan yang mendukung dibandingkan dengan kesimpulan yang mengancam kelompok Studi 1 , serta upaya untuk mereduksi efek ini dengan melalui afirmasi diri Studi 2 . Hasil dari kedua studi eksperimen menunjukkan bahwa penilaian diobservasi mengikuti pola yang mengindikasikan adanya group-serving bias, yaitu penilaian lebih positif saat temuan ilmiah mendukung gambaran positif kelompok dan negatif saat mengancam. Akan tetapi hasil ini hanya terjadi saat kesimpulan utama dari temuan ilmiah dapat diterima secara umum, mengindikasikan adanya ldquo;batasan rdquo; dalam penalaran termotivasi Studi 1 . Lebih jauh, ditemukan bahwa efek dari afirmasi diri yang seharusnya mereduksi efek dari penalaran termotivasi yang bias pada kelompok, justru mengamplifikasi hal itu Studi 2 . Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai proses penalaran termotivasi yang didorong oleh kebutuhan mempertahankan diri terkait suatu temuan ilmiah dalam isu sosial-politis.

ABSTRACT
People reason and process information often with specific goals in mind, one of them is to defend and maintain positive views about oneself and one s in group. This experiment aims to explore the effect of motivated reasoning resulting in biased judgement about validity of a scientific evidence, when its conclusion supports or threats group s positive image Study 1 and testing an indirect way to reduce the effect by affirming oneself Study 2 . Results of both studies suggests that people s judgments are biased following a group serving trend, in which they will perceive a scientific evidence to be higher in validity when its conclusion is inline with group positive image, and lower in validity when its conclusion is against group positive image. However, this effect appears to be bounded Study 1 . Furthermore, Study 2 findings reveal that giving affirmation before participants face a potentially threatening information will instead amplify the biased judgement, rather than reduce it. Results of this study is expected to give a better understanding of the reasoning process motivated by the needs to maintain one s positive view of itself, in context of scientific findings on social political issues."
2017
T46855
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Friska Asta Desintia
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas motivasi pada siswa kelas 1 sekolah dasar n=5 pada keterampilan kesadaran fonologi. Kemampuan motivasi dan kesadaran fonologi siswa kelas 1 satu sekolah dasar diukur dan dibandingkan sebelum dan setelah intervensi dengan menggunakan uji statistik wilcoxon non parametric. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa skor kemampuan motivasi dan kesadaran fonologis saat post test lebih besar dibandingkan pre test dengan signifikansi motivasi 0,042 dan kesadaran fonologi 0,04 . Penelitian ini menunjukkan pentingnya intervensi faktor motivasi bagi pembaca pemula dalam meningkatkan kemampuan keaksaraan.Kata Kunci : motivasi, literasi, kesadaran fonologi, pelatihan

ABSTRACT
This study examined the effects of phonological awareness on children 39 s motivational levels n 5 , and how motivation may influence the effect of the intervention on phonological awareness. The achievement and motivation levels before and after the intervention of first grade students were compared using statistic Wilcoxon non parametric. Results of this study found that the score of motivation and phonologicall awareness was associated with greater avarege levels of post test than pre test with the significancy of motivation 0,42 and phonological awareness 0,04 . This study showed that intervention on students rsquo motivational level of beginner readers was important to the literacy acquisition.Keywords motivation, literacy, phonological awareness, teaching "
2016
T47359
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Rachmat Syahputra
"ABSTRAK
Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang paling diminati di dunia,
ditandai dengan terus meningkatnya jumlah pelajar bahasa Jepang serta
permintaan di berbagai sektor yang membutuhkan kemampuan berbahasa Jepang.
Untuk dapat menguasai suatu bahasa asing, diperlukan usaha-usaha belajar yang
didukung oleh motivasi. Skripsi ini berusaha mencari serta menjelaskan
komponen-komponen yang membentuk serta faktor-faktor yang dapat memicu
motivasi seseorang dalam mempelajari bahasa Jepang. Penelitian berupa
penelitian kualitatif yang datanya diperoleh melalui studi kepustakaan serta hasil
kuisioner. Analisis dari skripsi berfokus pada komponen-komponen pembentuk
motivasi belajar bahasa Jepang mahasiswa asing yang mengikuti program bahasa
Jepang di Universitas Nanzan periode 2015 ? 2016.

ABSTRACT
The increasing number of the Japanese learners and high demand in many sectors
that requires Japanese communication skill make Japanese one of the most
favorable languages in the world. To be able to learn and master a foreign
language, one must put extra efforts along the learning process supported by
motivation. This thesis tries to discover and explain the components that construct
the Japanese learning motivation in individuals. The research used qualitative
research method which data was collected from literature studies and
questionnaire. The analysis of this thesis is focused on the components that
construct the Japanese learning motivation identified among the international
students who enrolled in the Japanese language program in Nanzan University
during 2015-2016 period."
2016
S66473
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Friedman, Myles T.
New York: Praeger, 1991
153 FRI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Meilyana Hendartriasari
"ABSTRAK
Individu akan menghabiskan waktu sekitar 7 jam sehari di sekolah. Waktu yang cukup lama tersebut akan membuat sekolah menjadi tempat kedua menghabiskan waktu bagi individu setelah rumah. Karena waktu yang lama saat berada di sekolah tersebut, maka individu perlu merasa nyaman ketika berada di sekolah. Salah satu faktor yang disinyalir dapat mempengaruhi perasaan nyaman ketika ada di sekolah adalah persepsi peserta didik terhadap sekolahnya (Epstein,1976). Persepsi memegang peranan penting, karena persepsi merupakan aspek mendasar dan penting dalam kehidupan manusia. Gibson (2000) melihat persepsi sebagai sebuah proses dimana individu memberi makna pada lingkungannya. Dalam kehidupan bersekolah, bagaimana peserta didik memandang sekolahnya menjadi sesuatu yang penting karena peserta didik akan menghabiskan sebagian waktunya di sekolah. Sebuah konsep yang membahas tentang bagaimana peserta didik mempersepsi sekolahnya adalah konsep Quality of School Life. Karatzias dan Swanson (2001), menjabarkan Quality of School Life sebagai perasaan peserta didik mengenai kesejahteraan dirinya ketika berada di sekolah yang ditentukan oleh berbagai faktor yang berhubungan dengan sekolah dan pengalamannya di sekolah, berkaitan dengan keterlibatan peserta didik terhadap berbagai aktivitas akademik, seperti pengambilan keputusan yang berkaitan dengan tugas di sekolah, mata pelajaran yang akan dipelajari, maupun aktivitas rekreasional seperti seni, olahraga dan dalam aktivitas-aktivitas ekstrakurikuler Perasaan nyaman ketika berada di sekolah akan membuat peserta didik menikmati tugas-tugas yang ada di sekolah dan kemudian berprestasi, sehingga dapat dikatakan bahwa Quality of School Life peserta didik akan mempengaruhi prestasi peserta didik. Selain Quality of School Life terdapat faktor lain yang mempengaruhi prestasi peserta didik yaitu motivasi berprestasi. Quality of School Life dan motivasi berprestasi dapat saling berkaitan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa lingkungan sekolah dapat mempengaruhi motivasi berprestasi seorang remaja (Quaglia & Perry; Wilson, dalam Maya, 2000). Faktor faktor di lingkungan sekolah tersebut secara efektif akan mempengaruhi motivasi berprestasi seorang remaja lewat perasaan aman, perasaan memiliki terhadap sekolahnya dan perasaan bahwa peserta didik tersebut mendapatkan dukungan di sekolah dan di kelasnya (Maya, 2000). Selain itu, juga ditemukan bahwa kepuasan peserta didik terhadap sekolah akan berhubungan dengan penerimaan peserta didik terhadap nilai-nilai yang ada di sekolah, motivasi dan komitmen terhadap sekolah (Goodenow & Grady; Wehlage, Rutter, Smith, Lesko, & Femandez dalam Karatzias et al, 2001). Maka dapat dikatakan bahwa, motivasi berprestasi seorang peserta didik dapat terjadi ketika seorang peserta didik tersebut memiliki persepsi yang positif terhadap sekolahnya dengan kata lain memiliki skor Quality of School Life yang tinggi. Dalam penelitian ini akan dilihat hubungan antara Quality of School Life dengan motivasi berprestasi peserta didik. Selain itu juga akan dilihat apakah ada perbedaan Quality of School Life dan motivasi berprestasi pada peserta didik laki-laki dan perempuan. Quality of School Life akan diukur dengan alat ukur yang disusun berdasarkan aspek-aspek yang terdapat pada Quality of School Life, sedangkan motivasi berprestasi diukur dengan menggunakan alat yang disusun berdasarkan karakteristik individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi. Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas II SMA N 39 Jakarta. Peserta didik SMA dipilih karena peserta didik SMA memiliki tuntutan untuk berprestasi yang cenderung tinggi dibandingkan dengan jenjang SMP atau SD. Selain itu, peserta didik SMA sudah mampu menilai lingkungannya. Analisa statistik menggunakan teknik pearson correlation untuk analisis hubungan dan teknik t-test untuk analisis perbedaan Quality of School Life dan Motivasi Berprestasi Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Quality of School Life dengan motivasi berprestasi. Selain itu terlihat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada skor Quality of School Life peserta didik laki-laki dan peserta didik perempuan. Begitu pula pada skor motivasi berprestasi, tidak ada perbedaan yang signifikan pada skor motivasi berprestasi antara peserta didik laki-laki dan perempuan."
2004
S3487
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>