Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196719 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Angela Jessica Stephanie
"Dalam melakukan proses produksi, perusahaan sepeda motor tentu membutuhkan aset-aset, dimana aset-aset tersebut memiliki risiko masing-masing. Untuk menanggulangi risiko tersebut dibutuhkan manajemen risiko. Dalam pemilihan proses mitigasi yang tepat, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penanggulangan risiko pada aset sehingga menghasilkan pedoman dalam pembiayaan risiko aset fisik pabrik pada sebuah pabrik sepeda motor di Cikarang. Hasil dari penelitian didapatkan sepuluh item risiko prioritas pada aset. Dengan melakukan simulasi didapatkan nilai potential loss kemudian dihitung nilai risiko premium yang dibandingkan dengan premi asuransi. Perusahaan disarankan untuk mengkaji kembali pengontrolan risiko aset fisik dan pembelian asuransi pada aset

Abstract
Motorcycle industry use tangible assets to produce the products in the production line. The assets can suffer risks anytime and whether it don?t be treated well can interrupt the production. Thus, motorcycle industries need risk management. This research purpose to analyze risk treatment trough risk financing of tangible assets in motorcycle company in Cikarang. The output of this research is a decision tool to choose the best strategy for treating risks of assets. The result of this research is there are ten items priory risk of assets. It also finds the potential loss of each risks and value of risk premium. It is suggested to the company to review the strategy of risk financing that they had been decided"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43820
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Stefani Sabadtini
"Evaluasi sering digunakan untuk mengetahui performa perencanaan dan kebijakan. Pada penelitian ini, dilakukan evaluasi kebijakan risiko kerugian rantai pasok pada perusahaan otomotif. Dapat disimpulkan bahwa kebijakan tiap part tidak boleh dipasok oleh satu pemasok adalah tepat karena dari hasil simulasi, kondisi ini lebih berisiko dari beberapa pemasok; kebijakan menggunakan satu pemasok dari luar negeri adalah terlalu berisiko, karena kadar risikonya berada pada posisi ekstrim; kebijakan memakai lokasi alternatif yang berkapasitas 40% untuk menghadapi gangguan lantai produksi dalam jangka waktu lama masih belum mengubah kadar risiko, namun, jika gangguannya tidak lama, maka penggunaan lokasi alternatif adalah baik.

Evaluation is often used to understand the performance of planning and policy. This study evaluated the mitigation policy of supply chain risk?s loss in an automotive company. It concluded that the policy about each part should not be supplied by one supplier is appropriate. From the evaluation results, its loss is more risky than some of the suppliers? loss; the policy about using one supplier from abroad is too risky. From the evaluation result, it is on extreme company?s parameter level; the policy about using an alternate site with a capacity of 40% for dealing with the production floor disorders, for the long term delay, it still has not changed the level of risk, however, if the interference is not long, then the use of an alternate site is good."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43829
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riyadi Afdol
"Manajemen risiko merupakan hal yang sangat penting dan perlu diperhatikan oleh perusahaan. Tujuan melakukan manajemen risiko adalah untuk mengelola ketidakpastian sehingga sesuai dengan target proyek. Manajemen risiko ini melakukan tahap demi tahap dalam mengidentifikasi hingga mitigasi risiko. Simulasi Monte Carlo digunakan untuk mengurangi risiko dan ketidakpastian dalam biaya dan waktu pengerjaan proyek.
Hasil dari penelitian ini terdapat perbedaan cukup signifikan dari hasil simulasi biaya dan perbedaan yang tidak signifikan dari hasil simulasi waktu dengan perencanaan perusahaan pada pengerjaan proyek eksplorasi nikel serta terdapat 6 risiko tingkat tinggi, 9 risiko tingkat sedang yang memerlukan mitigasi dan 12 risiko tingkat rendah dari pengerjaan proyek tersebut.

Project Risk management is very important and need to be considered by the company. The purpose of doing risk management is to manage the uncertainty that the project in accordance with the target. Risk management is done step by step in identifying risk until mitigation step. Monte Carlo simulations are used to reduce risk and uncertainty in the cost and time of project.
The results of the research there were significant differences from the results of cost simulation and differences are not significant from the results of the simulation time by planning the company's nickel exploration project work and then there are 6 of high risk, 9 of medium risk requiring mitigation, and 12 of low risk.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46210
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Martini Ambarsari
"Road simulator merupakan suatu alat untuk menghasikan berbagai bentuk masukan (input) yang merepresentasikan bentuk jalan yang dilalui suatu kendaraan bermotor. Dengan menggunakan road simulator, kendaraan bermotor yang akan diuji ketahanan suspensinya cukup diposisikan di satu tempat lalu diberikan suatu input yang merepresentasikan bentuk jalanan ( dengan menggunakan road simulator ) dan selanjutnya dapat diketahui bagaimana ketangguhan suspensi kendaraan tersebut.
Untuk tujuan pemahaman akan teknologi road simulator ini, dalam skripsi ini dilakukan simulasi road simulator untuk sepeda motor. Simulasi yang dilakukan meliputi simulasi sepeda motor dalam kondisi berjalan di jalan dan pada sadel bagian depan dan belakang dipasang sensor posisi. Data yang terekam pada sensor posisi dipakai sebagai masukan pada simulasi sistem road simulator.
Agar sepeda motor yang diuji ketahanan suspensinya berada dalam kondisi berjalan di jalan maka keluaran pada sensor posisi yang dipasang pada sadel bagian depan dan belakang harus sama dengan masukan sistem di mana masukan ini merupakan data keluaran rekaman pada simulasi yang pertama kali dilakukan. Suatu pengendalian diperlukan agar keluaran mendekati bahakan sam dengan masukan.
Pengendalian ini merupakan invers dari fungsi alih sistem. Hasil pengendalian dengan struktur open loop dan Internal Model Control (IMC) menunjukkan kinerja yang cukup baik di mana hasil keluaran sistem road simulator telah menyerupai masukan yang diberikan, yang ditunjukkan oleh nilai nilai SSE yang cukup kecil, yaitu 1.7%.

Road simulator is an instrument that can be used to produce many types of road's relief to know the quality and the robustness of motorcycle's suspension. By using road simulator, the test of motorcycle's suspension cycle has been shortened by moving testing that was formerly done on the test track into the laboratory. And then road simulator will give inputs as representation of road's relief to the motorcycle.
This final project will simulate the road simulator for motor cycle. The first simulation is simulation for motorcycle when is rode on the actual road. In the motorcycle we put position sensor to record the position of motorcycle. The datas will be used as input on the road simulator simulation.
To make the motorcycle in the laboratory in condition as it is rode in the actual road, the outputs of the road simulator simulation have to approximate or equal to the inputs. With a purpose in order that the outputs approximate or equal to the inputs, the system need a controller.
The controller is the invers of the system. There are two structures of controoler that are used in this simulation; open loop and Internal Model Control. Both of them have given an expected result; the outputs approximate the inputs, which are showed by the SSE value, 1.7%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40382
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fardy Muhammad Ichsan Sukirman
"Risiko dan ketidakpastian dalam kegiatan pemboran merupakan suatu hal yang lumrah dihadapi di industri hulu migas. Tidak diantisipasinya risiko akan berakibat fatal pada biaya pemboran. Kesiapan aspek material tangible oleh KKKS (Owner Company) adalah suatu keharusan dan menjadi faktor pertimbangan utama jadi atau tidaknya proyek. Pemboran tidak bisa dimulai atau dilanjutkan ke tahap trayek berikutnya, ketika material tidak tersedia dalam kuantitas yang mencukupi. Perusahaan harus menjamin ketersediaan material dengan tetap memperhatikan faktor keekonomian dan finansial dalam sudut pandang proses bisnis SCM (Supply Chain Management): Pengelolaan persediaan.
Penelitian dilakukan terhadap 12 jenis material tangible utama, dalam rentang waktu 2 tahun (2018-2019), mencakup 33 sumur bor (7 eksplorasi dan 26 eksploitasi), berdasarkan 4 parameter data primer sebagai informasi historis berupa jumlah: Persediaan, permintaan, pembelian, dan pemakaian. Kerangka berpikir yang digunakan dalam analisis risiko ini mengacu pada ISO 31000 Supply Chain Risk Management (SCRM). Analisis risiko dilakukan secara kuantitif dengan bantuan Crystal Ball®[1] untuk memperoleh nilai perkiraan risiko serta melakukan analisis sensitivitas untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh, sehingga dapat dilakukan berbagai upaya untuk menurunkan risiko pada tingkatan yang dapat diterima.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor dominan utama adalah Casing 9.5/8 in. Simulasi model optimasi dapat meningkatkan probabilitas tercapainya kondisi persediaan sehat hingga 78,19%. Dengan menerapkan faktor koreksi sebesar 8,33% terhadap keputusan pembelian secara keseluruhan, sehingga kondisi persediaan sehat dengan toleransi risiko sebesar 10% dari nilai persediaan dapat tercapai.

The risks and uncertainties in gas well drilling activity are common in upstream oil & gas industry. The non-anticipated risk will be fatal to the drilling costs. Readiness of Tangible material aspect by PSC’s (Owner Company) is a must and becoming major consideration factor to the project do or not. Drilling can’t be started or continue to the next trajectory, when the material is not available on sufficient quantity, without ignoring quality. The company must guarantee the availability of material by taking into economic and financial factors in perspective of SCM (Supply Chain Management) business processes: Inventory management.
The research was carried out on 12 main tangible material items, in a span of 2 years (2018-2019), including 33 wellbores (7 explorations and 26 exploitations), based on 4 primary data parameters as historical information of quantity: Initial, requirement, purchasing, and usage. The thinking framework used in this risk analysis refers to ISO 31000 Supply Chain Risk Management (SCRM). Risk analysis used quantitatively method with Crystal Ball® to get the risk forecasting and sensitivity analysis indicating risk priority of the most decisive variable, so that various efforts can be implemented to reducing the risk at a tolerable level.
The results show that the most dominant factor is 9.5/8-inch Casing. Optimization model can increase the probability of health stock achieved up to 78.19%. With implementing correction factor by 8.33% towards purchase decision in overall, so that the health stock condition with 10% risk tolerance of inventory value can be achieved.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ambi Pradiptha, exminer
"Pekerjaan yang membuat pekerjanya banyak melakukan aktivitas fisik biasanya menggunakan seluruh anggota tubuh dan membutuhkan kinerja otot yang maksimal. Aktivitas pekerjaan pekerja cuci sepeda motor dalam mencuci sepeda motor pelanggannya dalam sehari banyak dilakukan secara manual sehingga berisiko terkena bahaya ergonomic. Penelitian ini dilakukan pada pekerja cuci sepeda motor di dua tempat dengan metode yang berbeda. tempat Kedua tersebut adalah Jali Steam dan Berkah Motor.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat risiko ergonomi dengan menggunakan REBA, kemudian dilakukan perbandingan antara kedua tempat tersebut. Responden sebanyak 15 orang. Dari hasil penelitian didapatkan tingkat risiko pekerjaan yaitu risiko menengah (medium) 1 aktivitas kerja dan tingkat risiko tinggi (high) 5 aktivitas kerja dari 3 aktivitas pekerjaan yang ada.
Dari hasil wawancara diketahui bahwa keluhan yang di rasakan pekerja cuci sepeda motor terbanyak adalah pada bagian pinggang dan punggung. Keluhan yang dirasakan berupa rasa pegal-pegal dan kesemutan. Selain risiko ergonomic, didapat juga faktor lain yang memperberat keluhan pekerja, yaitu faktor risiko pekerjaan yang terdiri dari posisi kerja, organisasi kerja dan lingkungan kerja, karakteristik individu.

Work that makes workers much physical activity is usually using the whole body and require maximum muscle performance. Motorcycle cleaning workers activity in washing motorcycle costumers in a day is done manually, so that risk of ergonomic hazards. This research was carried out on motorcycle cleaning workers in two places with different methods. The first name of motorcycle cleaning place is Jali Steam, and the second name of motorcycle cleaning place is Berkah Motor.
This study was conducted to determine the level of ergonomic risk by using REBA, then do a comparison between two motorcycle cleaning place. Respondents many as 15 people.
From the results, the level of risk is medium risk job is 1 work activities and the high risk level is 5 from 3 work activity. From interviews note that the complaint in motorcycle cleaning workers feel most at the waist and back. The complaints is stiffness, painful and tingling. Beside the ergonomic risk, obtained are also other factors that aggravate the grievances of workers, the risk factors of work consists of working position, work organization, and work environment also individual characteristic.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46199
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliya Putri Maghfira
"Penelitian yang berfokus pada model inventaris telah mendapatkan perhatian yang signifikan sebagai solusi yang layak bagi perusahaan yang bergulat dengan ketidakpastian yang terkait dengan permintaan pelanggan. Tidak menerapkan model persediaan yang sesuai dalam proses pengadaan dapat menyebabkan konsekuensi yang merugikan seperti kehabisan stok dan meningkatkan biaya persediaan secara keseluruhan. Namun, mengatasi model penawaran dengan permintaan stokastik menggunakan metode analitik konvensional terbukti menantang karena distribusi permintaan pelanggan yang tidak normal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah pasokan yang ditandai dengan permintaan stokastik dan terputus- putus melalui pengembangan metode simulasi Monte Carlo. Simulasi menilai keefektifan dua sistem inventaris: kebijakan peninjauan inventaris berkelanjutan (s,Q) dan kebijakan peninjauan inventaris berkala (R,s,S) yang dilakukan dengan interval 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu, dan 4 minggu. Selanjutnya, model simulasi dioptimasi menggunakan metode integer linear programming dalam kerangka model inventori (s,Q) dan (R,s,S). Riset ini berfokus pada konteks perusahaan migas, khususnya kegiatan pengeboran di Indonesia, mengkaji hal-hal krusial untuk mendukung operasi pengeboran. Temuan menyoroti bahwa kebijakan kuantitas peninjauan inventaris berkelanjutan (s,Q) mengungguli kebijakan peninjauan inventaris berkala (R,s,S) dalam hal meminimalkan total biaya inventaris yang akan diterapkan. 

Research focusing on inventory models has gained significant attention as a viable solution for companies grappling with the uncertainties associated with customer demand. Not implementing appropriate inventory models in the procurement process can lead to detrimental consequences such as stockouts and increased overall inventory costs. However, addressing supply models with stochastic demand using conventional analytical methods proves challenging due to the non-normal distribution of customer demand. Consequently, this study aims to tackle supply issues characterized by stochastic and intermittent demand through the development of a Monte Carlo simulation method. The simulations assess the effectiveness of two inventory systems: continuous inventory review policies (s,Q) and periodic inventory review policies (R,s, S) conducted at intervals of 1 week, 2 weeks, 3 weeks, and 4 weeks. Subsequently, the simulation model is optimized using the integer linear programming method within the framework of the inventory models (s,Q) and (R,s,S). The research focuses on the context of oil and gas companies, specifically drilling activities in Indonesia, examining items crucial for supporting drilling operations. The findings highlight that the continuous inventory review quantity policy (s,Q) outperforms the periodic inventory review policy (R,s,S) in terms of minimizing the total inventory cost to be implemented. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Kurniawan
"Penelitian ini membahas cost reduction dan manfaat penggunaan gas CO2). Salah satu proses yang dianggap dapat memberikan dampak cost reduction adalah proses pengelasan. Secara harga, gas argon bisa mencapai dua sampai tiga kali lipatnya gas CO2 dan secara proses, baik dengan menggunakan campuran argon dan CO2 (argoshield) ataupun hanya dengan CO2 murni dapat dilakukan.
Penulis mencoba untuk menganalisa nilai biaya dan manfaat yang ditimbulkan jika material gas CO2 murni digunakan pada proses pengelasan di perusahaan sepeda motor. Hasil penelitian memberikan pertimbangan bagi PT. X mengenai biaya proses, manfaat penghematan biaya dan terhadap lingkungan yang ditimbulkan.

This research discusses the benefits of cost reduction and the use of CO2). One of the considered process can provide cost reduction effect is the process of welding. By price, argon gas can reach two to three times as much CO2 and in the process, either by using a mixture of argon and CO2 (argoshield) or only with pure CO2 can be done.
The author tries to analyze the value and benefit costs incurred if materials of pure CO2 gas used in welding processes in the company's motorcycle. The results give consideration to the PT. X about the costs, benefits and cost savings to the environment posed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52036
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Wulandari
"Dengan menggunakan teknik analisis faktor ditemukan bahwa kepuasan pengguna sepeda motor terbagi menjadi dua macam, yaitu kepuasan emosional yang didasarkan atas afektif pengguna yang berhubungan dengan selera individual dan kepuasan atas manfaat. Variabel independen yang digunakan adalah kinerja operasional, kinerja teknikal dan keandalan operasional. Ketiga variabel tersebut dipengaruhi oleh variabel-variabel pengetahuan operasional, disiplin operasional dan disiplin pemeliharaan. Selanjutnya dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda ditemukan bahwa ketiga variabel independen berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna, baik kepuasan emosional maupun kepuasan atas manfaat. Terbukti juga bahwa pengetahuan operasional, disiplin operasional dan disiplin pemeliharaan memberikan penguatan pengaruh variabel-variabel independen kepada kepuasan pelanggan.

Using factor analysis method found that customer satisfaction is divided into two kinds, namely emotional satisfaction based on user affective associated with individual taste and satisfaction with the benefits. The independent variables use were operational performance, technical performance and operational reliability. The three variables are influenced by operational knowledge, operational discipline and maintenance discipline. Furthermore, using the technique of multiple regression analysis found that the three independent variables positive effect on customer satisfaction, both emotional satisfaction and satisfaction with the benefits. Also proved that the operational knowledge, operational discipline and maintenance disciplines provide reinforcement effect of the independent variables on customer satisfaction."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S53062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sayyidan Fatchur Rochman
"Material MRO merupakan material yang diperlukan untuk menunjang kegiatan pemeliharaan, perbaikan, dan operasi dalam kegiatan operasional sebuah Perusahaan Migas. Pengelolaan persediaan MRO pada Perusahaan Migas dimaksudkan untuk dapat memenuhi kebutuhan material MRO agar kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan lancar. Tantangan dalam Manajemen Persediaan adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan dengan maksimal dan dalam waktu yang sama berusaha untuk meminimalkan biaya yang dikeluarkan dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Jumlah permintaan terhadap material MRO yang tidak menentu pada Perusahaan Migas menjadi tantangan yang harus dihadapi. Metode yang dapat digunakan untuk menentukan kebijakan persedian material MRO adalah Continuous Review System dan Periodic Review System. Metode ini digunakan untuk mendapatkan parameter-parameter kebijakan seperti jumlah pemesanan (Q), ROP, dan biaya total persediaan. Simulasi Monte Carlo digunakan untuk memperoleh range dari biaya total persediaan. Hasil yang diperoleh adalah model kebijakan Continuous Review dapat memberikan biaya total persediaan yang lebih rendah dari Periodic Review dengan selisih biaya total persediaan mencapai $ 76.000,00.

MRO is neccessary material to support maintenance, repair, and operation in Oil and Gas Company operational activity. The purpose of MRO inventory management ini Oil and Gas Company is to fulfill the MRO demand so the operational activity of the company can run smoothly. The challange in inventory management is to fulfill the need for MRO material and at the same time keep the cost associated at minimum. The fluctuation in MRO demand in Oil and Gas Company is one of the challenge the company have to face. Methods that can be used to calculate the inventory policy of MRO are Continuous Review System and Periodic Review System. These methods are used to calculate the parameters of the policy such as order quantity(Q), ROP, and total inventory cost. Monte Carlo Simulation is used to get the range of the total inventory cost for both of the model. The result from this research is that the Continuous Review System result in smaller total inventory cost than the Periodic Review System with margins as much as $76,000.00."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>