Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111282 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Skripsi ini membahas tentang lambang 21 republik di Federasi Rusia, yang
merupakan identitas dari negara-negara tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui makna dari 21 lambang tersebut. Metode yang digunakan adalah
metode semiotik dari Roland Barthes, dan diperoleh hasil bahwa lambanglambang
subyek federal di tingkat republik memiliki makna yang menunjukkan:
(1) kondisi masyarakat, seperti kemakmuran, dan kebiasaan masyarakat, (2)
kondisi geografis seperti gunung, sungai, dan danau, serta (3) jati diri atau
identitas dari negara seperti totem, agama, dan kepercayaan masyarakat.
Kesimpulannya adalah lambang negara memiliki makna yang relevan dengan
seluruh aspek kehidupan bangsa dan negara tersebut

Abstract
This thesis discusses about the symbols of 21 republics in the Russian Federation,
which are the identity of those countries. The purpose of this research is to
determine the meaning of those symbols. The used method is the method of
semiotics by Roland Barthes and obtained results that the symbols of federal
subjects in the republic have the meanings shown: (1) the condition of society,
such as prosperity and the habits of society, (2) geography, such as mountains,
rivers, and lakes, and (3) identity or the identity of countries like totem, religion,
and public confidence. The conclusion is that a symbol of the country has a
meaning that is relevant to all aspects of national life and the country itself.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43655
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Retina Regitasari
"Dalam kehidupan berkomunikasi tidak hanya dalam bentuk bahasa namun juga visual. Poster adalah gambar yang merupakan bagian dari komunikasi visual. Penelitian ini membahas tentang makna poster dalam kategori film Avant-garde Uni Soviet yang dikaji secara semiotika oleh Charles Sanders Peirce. Semua Poster yang digunakan sebagai data memperlihatkan objek yang terfragmentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna poster film Avant-garde dengan menguraikan tanda-tanda yang terdapat dalam poster film avant-garde. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan semiotik Peirce yang meliputi ikon, indeks dan simbol. Simpulan menunjukan bahwa kesinambungan antara tanda-tanda ikon, indeks dan simbol yang menunjukan keterkaitan satu sama lain dan terdapat ikon manusia sebagai pusat yang ditampilkan sebagai alat propaganda.

In life communicate not only in the form of language but also visually. Posters are images that are part of visual communication. This study discusses the meaning of posters in the category of Avant-garde films of the Soviet Union which was studied semiotically by Charles Sanders Peirce. All posters used as data show fragmented object. This study aims to determine the meaning of Avant-garde film posters by deciphering the signs contained in avant-garde film posters. The method used in this study is descriptive analytical semiotic Peirce which includes icons, indices and symbols. the conclusion shows that the continuity between the signs of icons, indices and symbols that show the relationship to each other and there is a human icon as the center that is displayed as a propaganda tool."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aceng Ruhendi Saifullah
"Disertasi ini membahas tanda dan makna wacana interaktif di media berita siber. Tujuannya untuk menelusuri dan memperlihatkan proses demokratisasi yang berlangsung di Indonesia pascareformasi melalui analisis wacana interaktif di media berita siber. Menggunakan kasus tanggapan pembaca terhadap informasi tentang terorisme di media siber, penelitian kualitatif ini bertumpu terutama pada teori semiotik-pragmatik dari Peirce.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dalam wacana intraktif di media berita siber terjadi partisipasi, kebebasan berekspresi, dan kesetaraan relasi yang mewujud dalam bentuk dialog antara penanggap dan media dan perdebatan di antara para penanggap. Penanggap cenderung membantah tanda dan makna yang dibangun oleh media dan cenderung memaknai informasi tentang terorisme sebagai "rekayasa politik" yang diungkapkan dengan cara emotif, sementara media cenderung mengkonstruksinya sebagai "politik pencitraan" yang diungkapkan dengan cara konfrontatif, sedangkan sumber informasi cenderung memahaminya sebagai "kegaduhan politik di tingkat elit", yang diungkapkan dengan cara persuasif. Faktor konteks media siber yang "ramah" dan konteks situasi komunikasi di Internet yang "leluasa" turut menentukan terjadinya perbedaan tersebut.
Berdasarkan temuan tersebut, studi ini menyimpulkan, bahwa wacana interaktif di Internet dapat dirumuskan sebagai forum demokratisasi karena proses pemaknaan terhadap teks tidak lagi didominasi oleh media dan sumber informasi, akan tetapi cenderung berbagi dengan publik. Namun, dalam hal proses kewacanaan, wacana interaktif di media siber cenderung anarkis, karena nada interaksi yang cenderung merendahkan, pola relasi yang cenderung berpusat dan didominasi penanggap, identitas penanggap yang cenderung anonim, dan ungkapan-ungkapan kebahasaan penanggap yang cenderung emotif.

This dissertation discusses the signs and meanings of interactive discourse in cyber news media. The goal is to explore and demonstrate the ongoing democratization process in Indonesia reformation through interactive discourse analysis in cyber news media. Using the case of reader response to information about cyber terrorism in the media, qualitative research has relied primarily on semiotic- pragmatic theory of Peirce.
The results showed that the interactive discourse in the news media cyber happen participation, freedom of expression, and equality relations are manifested in the form of dialogues between the responders and the media and debates among the responders. Responders tend to argue that signs and meanings constructed by the media and tend to interpret information about terrorism as a "political engineering" that is expressed by means of emotive, while the media tends to constructing a "political image" that is expressed in a confrontational manner, while resources tend to understand it as "noise politics at the elite level ", which is expressed in a persuasive manner. Cyber media context factors are "conviviality" and the context of communication on the Internet that "discretion" helped determine the occurrence of such differences.
Based on these findings, this study concludes that interactive discourse on the Internet can be formulated as a democratic forum for the meaning of the text is no longer dominated by media and resources, but tend to share with the public. However, in terms of the discourse, the discourse on media interactive cyber tend to be anarchists, because that tends to be condescending tone of the interaction, the pattern of relationships which tends to be centered and dominated responders, the responders tended anonymous identity, and linguistic expressions that tend emotive responders.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
D1918
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Setiawan
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang makna yang terkandung dalam kostum seragam
(jersey) Tim Nasional Sepak Bola Rusia dari masa Uni Soviet hingga Federasi
Rusia. Makna-makna tersebut meliputi sistem tanda yang terdapat dalam jersey,
yaitu tanda verbal (angka dan tulisan) dan tanda nonverbal (warna, simbol, dan
desain). Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptifanalitis
yang akan memaparkan fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis
dan akurat mengenai objek yang diteliti dengan menggunakan kajian studi pustaka
yang kemudian akan dianalisis menggunakan teori semiotik Roland Barthez. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa bagi Rusia, jersey tidak hanya berfungsi sebagai
salah satu cara untuk memperkenalkan identitas dirinya sebagai bangsa yang besar
di dunia, tetapi juga terdapat makna-makna lain yang ingin disampaikan dalam
jersey tersebut.

ABSTRACT
This thesis discusses the symbolic meanings which are contained in Russian
national football team shirts from the Soviet period to the time of the Russian
Federation. Those meanings include a system of signs that are contained within the
shirts, which are both verbal signs (numeral and words) and nonverbal signs (colors,
symbols and design). The author used descriptive-analytic methods in this thesis
that will explain the facts or incidents systematically and accurately on the object
under study by using the study of literature which will then be analyzed using
semiotic theory Roland Barthez. The results showed that for Russia, the football
shirt not only has a function as a way to introduce their identity as a great nation in
the world, but that there are also other meanings to be conveyed within those shirts."
2015
S57926
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvian Aviantara
"Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan makna yang terkandung dalam puisi berbahasa Belanda ‘Mijn Muze’ karya Marion Bloem. Penelitian kualitatif ini memakai pendekatan semiotik struktural Riffaterre yang menitikberatkan pada penggunaan gaya bahasa. Data dalam penelitian ini ialah teks puisi berbahasa Belanda ‘Mijn Muze’ yang diperoleh dari situs resmi penyair, yakni marionbloem.nl. Teks puisi ini dikaji melalui analisis ketidaklangsungan makna, pembacaan heuristik dan hermeneutik untuk mendapatkan makna puisi secara utuh. Penelitian ini menemukan bahwa gaya bahasa metafora dan kontradiksi dipakai secara dominan oleh penyair dalam penyampaian makna puisinya, yaitu penggambaran sosok oma dari sang penyair yang berdarah Belanda-Indo yang telah kehilangan kekuatannya.

The aim of this research is to explain the meaning behind the Dutch poem 'Mijn Muze' by Marion Bloem. This qualitative research used Riffaterre’s structural semiotic approaching that focusing on the literary style that used in this poem. The analytical data consists of texts from the Dutch poem 'Mijn Muze' which was acquired from the poet's official website, marionbloem.nl. The poem is studied based on the indirectly meaning way, heuristic reading, and hermeneutic reading that used in order to get the meaning of the poem. This research found that the poet used metaphors and contradiction dominantly to deliver the meaning behind the poem. The meaning of the poem 'Mijn Muze' is about the portrayal of the poet’s Dutch-Indonesian grandmother who lost her strength.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Junita Anggrahaeni
"Skripsi ini bertujuan untuk memaparkan sisi maskulinitas yang ada dalam iklan cetak minuman vodka berbahasa Rusia. Minuman vodka telah menjadi minuman tradisi khas Rusia, yang erat kaitannya dengan sifat maskulin. Dalam menganalisis iklan minuman vodka ini, teori Pierce, Barthes dan konsep maskulinitas. Dari penggabungan ketiga teori tersebut, dapat dilihat sisi maskulinitas yang dimunculkan dalam iklan cetak minuman vodka berbahasa Rusia.
Metode deskriptif-analisis digunakan dalam menganalisis iklan cetak ini dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta secara kontekstual. Dari 12 iklan cetak minuman vodka berbahasa Rusia, dapat disimpulkan sisi atau bentuk maskulinitas yang dipromosikan adalah tampilan fisik yang kuat, pekerja keras, memiliki teman dekat, emosional dengan wanita, kebebasan, kesuksesan, gaya hidup mewah dan status sosial.

The undergraduate thesis is aimed to describe the masculinities side found in Russian Vodka printed advertisement. Vodka is a traditional Russian beverage which is closely related to masculinity. The theories used in analyzing these Russian Vodka printed advertisements are Pierce?s, Barthes? and masculinity concept. From the interrelated analysis of these three theories, the researcher finds that masculinity can be represented in Russian vodka printed advertisements.
Descriptive-analytical methods used in analyzing this print ad by describing the facts contextually. Of the 12 print advertisments Russian vodka, it can be concluded that the side or promoted forms of masculinity is the physical appearance of a strong, hard worker, have close friends, emotionally with women, freedom, success, luxurious life style and social status."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1892
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anisia Putri Habrianti
"ABSTRAK
Film merupakan salah satu sarana komunikasi massa untuk menyampaikan pesan melalui simbol-simbol yang muncul di dalam adegan dan dialognya. Film juga sering dijadikan sebagai sarana untuk menyampaikan pandangan atau gagasan tentang kebudayaan, pemikiran serta pola pikir yang dimiliki dan dipercayai oleh masyarakat tertentu. Film Kungfu Panda 3 adalah salah satu film yang menggambarkan bagaimana Panda yang merupakan hewan khas Cina, memiliki makna yang mendalam bukan hanya dari sisi kebudayaa, tapi juga filosofi nya. Melalui pendekatan semiotik, penulisan jurnal ini bermaksud untuk menjelaskan dan menganalisis makna tokoh panda dalam film ini dan kaitannya dengan kebudayaan dan pemikiran Cina.
ABSTRACT
Film is one of the mediums of mass communication to deliver messages through symbols that appear in movie scene and dialogue. Film is also often made as mediums to deliver point of view or concept about culture, ideology and mindset that certain society believed. Kungfu Panda 3 is one of film that depicting how the giant panda who being China typical animal, has a deep meaning not only in terms of culture, but also in philosophy. Through a semiotic approach, this journal aims to explain and analyze the meaning of panda character in this film and its relevancy to Chinese culture and thought."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Sara
"In The Mood For Love atau 花樣年華 (Huāyàng niánhuá) adalah sebuah film Hong Kong tahun 2000 yang disutradarai oleh Wong Kar-wai dan dibintangi oleh Maggie Cheung dan Tony Leung. Film ini bercerita tentang hubungan antara Nyonya Chen (陈太太) dan Tuan Zhou (周先生) yang tercipta karena mereka memiliki masalah pernikahan yang sama dalam kehidupan rumah tangga masing-masing. Nyonya Chen dan Tuan Zhou menjalin hubungan yang kuat setelah mengetahui bahwa pasangan mereka berselingkuh dibelakang mereka. Di dalam film ini, Wong Kar-wai banyak menggunakan simbol-simbol yang saling menghubungkan antara adegan satu dengan adegan lainnya dan memiliki makna yang dalam pada cerita.

In The Mood For Love or 花樣年華 (Huāyàng niánhuá) is a 2000 Hong Kong film directed by Wong Kar-wai and starring Maggie Cheung and Tony Leung. This film is about the relationship between Mrs. Chen (陈太太) and Mr. Zhou (周先生) which created because they have the same marriage problem in their household. Mrs. Chen and Mr. Zhou are having a deep relationship after knowing that their spouses is cheating behind their back. In this movie, Wong Kar-wai using a lot of symbols which connect one scene to another scene and have a deep meaning within the story."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Putri Aprillia
"Penelitian ini menganalisis representasi maskulinitas dalam iklan rekrutmen militer Rusia dengan slogan “Ты же мужик” (Kau kan pria) yang ditujukan kepada para pria di Rusia untuk mendaftar militer pada masa perang Rusia-Ukraina. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan mise en scène untuk menguraikan representasi maskulinitas pada iklan pendaftaran rekrutmen militer Rusia dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes (1964) bersamaan dengan konsep maskulinitas hegemoni dari R. W. Connell dan James W. Messerschmidt (2005), dan konsep struktur patriarki dari Sylvia Walby (1990). Hasil penelitian ini mengungkap adanya penekanan pada re-tradisionalisasi maskulinitas yang dikonstruksi dan disampaikan melalui sinergi isyarat linguistik dan visual dalam iklan rekrutmen militer Rusia yang mencerminkan maskulinitas hegemoni dan patriarki di era Federasi Rusia.

This research analyzes the representation of masculinity in Russian military recruitment advertisement with the slogan “Ty zhe muzhik” (You are a man) aimed at men in Russia to enlist in the military during the Russia-Ukraine war. This research uses a qualitative research and mise en scene method to describe the representation of masculinity in Russian military recruitment enlistment advertisement using Roland Barthes' semiotic theory (1964) along with R. W. Connell and James W. Messerschmidt's concept of the hegemony of masculinity (2005), and Sylvia Walby's concept of patriarchal structure (1990). The results of this research reveal an emphasis on re-traditionalization masculinity which is constructed and conveyed through the synergy of linguistic and visual cues in Russian military recruitment advertisements which reflect the hegemonic masculinity and patriarchy in the era of the Russian Federation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Suciati
"ABSTRAK
Jurnal ini membahas tentang simbol-simbol dalam cerpen berjudul Kkamagwi yang berarti lsquo;burung gagak rsquo;. Kkamagwi merupakan salah satu cerpen karya pengarang bernama Lee Tae-Jun pada tahun 1936. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui simbol-simbol apa saja yang terdapat di dalam cerpen Kkamagwi. Metode penelitian yang dilakukan yaitu metode kualitatif dengan studi pustaka. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu terdapat simbol benda hidup dan benda mati dalam cerpen, salah satunya adalah burung gagak sebagai simbol yang paling sering digunakan. Burung gagak dalam cerpen ini merupakan sebuah tanda kematian dan memiliki kaitan erat dengan mitos yang beredar di masyarakat. Simbol-simbol lain yang berupa benda mati mendukung latar suasana suram dalam cerpen ini.

ABSTRACT
This journal discusses about the symbols in the short story titled Kkamagwi that means Crows. Kkamagwi is one of short stories written by an author named Lee Tae Jun in 1936. The purpose of the study is to find out what symbols are contained in short story Kkamagwi. The research was carried out by using qualitative method with literature study. The result obtained from this research, there are inanimate objects symbols and living things symbols in the short story and one of them is the crows as the symbol of the most mentioned. The Crows as the main symbol is related to the myth that people believe as the symbol of a person 39 s death. Other symbols that are inanimate support the atmosphere of gloomy atmosphere in this short story."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf;
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>