Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199553 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sylvana
"Kanker serviks adalah pertumbuhan sel-sel abnormal pada mulut rahim dimana pembelahan sel menjadi tidak terkendali dan akan membentuk suatu massa jaringan yang patologis. Di Indonesia, prevalensinya cenderung meningkat mencapai 11,78% dan menempati peringkat kedua setelah kanker payudara. Penelitian dengan desain deskriptif sederhana ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku mahasiswi S1 Reguler di salah satu Fakultas Universitas di Depok terhadap pencegahan kanker serviks. Metode yang digunakan adalah metode accidental sampling pada 100 orang responden mahasiswi dengan rentang usia 17-25 tahun. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan mahasiswi tergolong rendah dan perilaku pencegahan kanker serviks tergolong negatif. Penelitian ini memberikan gambaran kepada institusi pendidikan keperawatan, untuk mensosialisasikan kanker serviks dan pencegahannya.

Cervical cancer is the growth of abnormal cells on the cervix where the fission of
cells become uncontrolled and will shape a mass of pathological tissue. In Indonesia, the prevalence is likely increase reached 11,78% and took the second rank after breast cancer.This research with simple descriptive desain aimed to know the description of undergraduate student?s knowledge level and behaviour of preventing cervical cancer in one of Faculty University in Depok to prevent cervical cancer. The method used a accidental sampling method to 100 respondents from Psychology students of University of Indonesia with range of age 17-25 years old. The results showed that the knowledge level of students classified as low and behaviour of preventing cervical cancer classified as negative. This study provides an overview to the nursing education institution, to socialize cervical cancer and its prevention.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43591
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Nofita Sari
"Hampir dua puluh persen dari total populasi di Indonesia adalah remaja(15-24 tahun). Selain jumlahnya yang besar, remaja juga mempunyai permasalahan yang sangat kompleks seiring dengan masa transisi yang dialaminya. Disi lain, pada masa ini, remaja mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan cenderung mencoba hal-hal baru. Salah satu masalah yang menonjol dikalangan remaja terkait perilaku seksual dan dampaknya seperti Penyakut Menular Seksual (PMS), HIV/AIDS, kehamilan dan aborsi. Permasalahan ini tidak hanya berdampak pada kesehatan saja, tetapi juga dampak sosial, ekonomi dan psikologis.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperolah informasi tentang gambaran perilaku seksual dan faktor yang mempengaruhinya pada mahasiswa S1 Reguler Fakultas X. Disain penelitian ini adalah cross sectional. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dengan jumlah sampel 124 orang.
Hasil penelitian menunjukkan 53,2% mahasiswa memiliki perilaku seksual berisiko. Dari hasil uji statitstik ditemukan tidak adanya hubungan kemaknaan antara jenis kelamin, umur, jurusan/departemen, angkatan, asal SMA, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, harga diri, pengendalian diri, pengetahuan, dukungan keluarga, norma keluarga, pola asuh, struktur keluarga, komunikasi kesehatan reproduksi dengan orang tua, umur mulai pacaran, frekuensi berpacaran, frekuensi jumpa pacar, lama pacaran, dan keterlibatan dengan kegiatan kampus. Sedangkan variabel yang signifikan adalah tempat tinggal (nilai p 0,039 dan PR 2,5), status sosial ekonomi ( nilai p 0,015 dan PR 2,7), gaya hidup (nilai p 0,038 dan PR 2,3), relijiusitas (nilai p 0,003 dan PR 3,5), aktivitas sosial (nilai p 0,000 dan PR 4,4), pengalaman berpacaran (nilai p 0,000 dan PR 11,5), paparan dengan media pornografi (nilai p 0,004 dan PR 3,1) dan teman sebaya (nilai p 0,000 dan PR 4,2).
Untuk hasil stratifikasi, responden yang mempunyai tingkat relijiusitas rendah dan gaya hidup modern mempunyai resiko 6 kali lebih besar melakukan perilaku seksual dibandingkan dengan responden dengan relijisitas rendah namun mempunyai gaya hidup tradisional. Kemudian pada stratifikasi pengaruh teman dan komunikasi kespro didapatkan responden yang mempunyai pengaruh teman yang besar mempunyai resiko 5,1 kali lebih besar dibandingkan dengan responden dengan pengaruh teman yang kecil. Responden yang mempunyai tingkat dukungan keluarga tinggi dan pengaruh teman besar mempunyai resiko 3,7 kali lebih besar melakukan perilaku seksual dibandingkan dengan responden dengan pengaruh teman kecil dan responden yang mempunyai dukungan keluarga rendah dan pengaruh teman besar mempunyai resiko 6,2 kali lebih besar dibandingkan dengan responden dengan pengaruh teman kecil.

Almost 20% of the total population in Indonesia are in adolescent age (15-24 years old). Beside its large number, they also have many complex issues related to transision phase that they are through. On the other side, in this transision phase, adolescent have great sense of curiosity and tend to try many new things. One of the biggest adolescent issue is sexual behavior and its impacts such as sexual transmited diseases, HIV/AIDS, pregnancy and abortion. This issue affect not only their health status but also their social interaction, economic and psychology.
This research is conducted in order to get the overview of adolescent?s sexual behavior and the influences factors in undergraduate students of Faculty X. This research uses the cross sectional design. The tool used to collect data is questionaire with 124 samples.
The results of this research shows 53,2% of the students engange in risk sexual behavior. From the statistic test are found there are no relation between?sex, age, study subject, years of attendant, high school, parents? level of educations, parents?s job, self esteem, self control, knowledge, family supports, family norms, nurturing pattern, family structur, parent-child?s communication of reproductive health, age of dating, dating frequency, dating time and the involvement with the campus activities. The significant variabels are neighborhood (p value 0,039; PR 2,5), socio-economic status ( p value 0,015 and PR 2,7), life style (p value 0,038 and PR 2,3), religious belief (p value 0,003 and PR 3,5), social activities (p value 0,000 and PR 4,4), dating experiences (p value 0,000 and PR 11,5), pornographic media exposures (p value 0,004 and PR 3,1) and peer?s influences (p value 0,000 and PR 4,2).
For stratification result, respondents who follow poor religious belief and modern life style have the tendency to engange in sexual behavior six times more likely than respondents with poor religious belief and more tradisional life style. About peer influences and reproductive health communication, respondents with greater influences have risk 5,1 times more likely than than respondents with less peer influences. Respondents who receives greater family support and great peer influences have tendency to engange in sexual behavior 3,7 times more likely than respondents with less peer influences. Respondent with poor family support and great peer influences have tendency to engange in sexual behavior 6,2 times more likely than respondents with less peer influences.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Haruka Ayu Suhita
"Human Immunodeficiency Virus HIV masih menjadi salah satu fenomena yang tidak dapat dipandang sebelah mata oleh dunia maupun di Indonesia. Permasalahan HIV yang dihadapi tidak dapat dipisahkan dari peran para tenaga kesehatan di Indonesia, salah satunya adalah perawat. Mahasiswa keperawatan sebagai calon perawat di masa depan berkewajiban untuk memiliki pengetahuan yang baik mengenai HIV agar dapat melakukan pelayanan kesehatan dengan optimal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional yang menggunakan uji Chi-square ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik mahasiswa dan tingkat pengetahuan tentang HIV. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 142 mahasiswa reguler angkatan 2013 hingga 2016 yang ditentukan berdasarkan proportional stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah HIV Knowledge Questionnaire 18 HIV-KQ 18 untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa tentang HIV. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara karakteristik angkatan dan informasi yang didapat dengan tingkat pengetahuan p=0,000; ?=0,05 dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara suku dengan tingkat pengetahuan p=0,505; p=0,05. Hasil penelitian ini merekomendasikan pentingnya memberikan pengetahuan mengenai HIV pada mahasiswa keperawatan sejak dini.

Human Immunodeficiency Virus HIV is still one of the phenomena that can not be underestimated by the world and in Indonesia. The problem of HIV encountered can not be separated from the role of health workers in Indonesia, especially the nurse. Nursing students as future nurses are obliged to have a good knowledge about HIV in order to provide optimal health care. Analytical descriptive research with cross sectional approach was used in this study. The aimed of this study is to know the relationship between student characteristics and knowledge level about HIV. The numbers of sample in this study were 142 regular students from 2013 to 2016 determined based on proportional stratified random sampling. The instrument used was HIV Knowledge Questionnaire 18 HIV KQ 18 to determine the knowledge about HIV. The results of this study indicate that there was a significant relationship between year of nursing programme and information obtained with the knowledge level p 0,000 0.05 and there was no significant relationship between the ethnicity with the student's level of knowledge p 0,505 0.05. The results of this study recommend the importance of providing early education about HIV in nursing students.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Permatasari
"Harga diri merupakan penilaian pribadi individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisis seberapa jauh perilaku memenuhi ideal dirinya. Harga diri dipengaruhi oleh persepsi diri sendiri dan orang lain serta pengalaman terkait keberhasilan atau kegagalan. Diterima di Universitas Indonesia yang merupakan universitas yang diminati di Indonesia dapat dianggap pencapaian yang positif yang dapat meningkatkan harga diri remaja. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran harga diri mahasiswa S1 reguler dan mahasiswa profesi 2011 di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Data pada penelitian ini berjumlah 132 mahasiswa yang terdiri dari 72 mahasiswa reguler dan 60 mahasiswa profesi. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik quota sampling.
Hasil analisis univariat menunjukkan harga diri positif dimiliki oleh 47,2% mahasiswa reguler dan 66,7% mahasiswa profesi. Rekomendasi penelitian ini adalah perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi harga diri mahasiswa keperawatan. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan program yang sesuai untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang profesi perawat.

Self-esteem is an individual's personal assessment of the results achieved by analyzing how far behavior meet ideal self. Self-esteem can be influenced by self perception, other perception, and the experience of successful. Accepted in University of Indonesia as a public and well known university in Indonesia can be seen as a positive achievement that can increase self-esteem of teenager. The aim of this descriptive study was to identify the academic and the profession student self-esteem 2011. Data were collected from a quota sampling from 132 students which consist of 72 academic students and 60 profession students.
The results showed that 47,2% of academic students had positive self-esteem, while 66,7% of profession students had positive self-esteem. Some recommendations were proposed that a future study should be conducted to identify some factors that affecting the nursing student self-esteem. The results of this study could be beneficial to improve the nurse curriculum that increase the knowledge and the awareness of the nursing students regarding the nursing profession.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43468
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asih Dwi Hayu Pangestu
"ABSTRAK
Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia merupakan calon
edukator masyarakat agar siap menghadapi bencana. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan kesiapan bencana berdasarkan
karakteristik responden dan aplikasinya. Penelitian ini bersifat cross-sectional
dengan 100 responden yang diambil secara acak sederhana. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa mahasiswa keperawatan memiliki tingkat pengetahuan
tentang kesiapan bencana dengan rerata skor pengetahuan 15,14 dari maksimal 24
(95% CI, 14,7;15,6) dan tidak ada hubungan signifikan terhadap karakteristik
responden (p>0.05, α=0.05). Sebanyak 99% responden belum mampu
mengaplikasikan kesiapan bencana. Sosialisasi sarana tanggap darurat dan
evaluasi metode pendidikan bencana perlu dilakukan untuk meningkatkan
kesiapan bencana mahasiswa keperawatan.

ABSTRACT
Nursing students in University of Indonesia are future society educator about
disaster preparedness. This study aims to identify knowledge level of disaster
preparedness based on characteristic and its applications. This study used crosssectional
with 100 participants using random sampling. Result showed that
nursing students have knowledge level of disaster preparedness with average
knowledge score 15,14 from total 24 (95% CI, 14,7;15,6) with no significant
relations to human characteristics (p> 0.05, α= 0.05). As many as 99%
participants were unable to implement disaster preparedness. Socialization of
emergency planning and evaluation towards disaster education method need to do
to increase disaster preparedness among nursing students.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42573
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizki Paranto
"Penelitian ini menjelaskan tentang gambaran pengetahuan, sikap, persepsi risiko, dan perilaku pencegahan COVID-19 pada mahasiswa S1 Universitas Indonesia angkatan 2020. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling yang diikuti sebanyak 118 responden dengan mengisi kuesioner daring menggunakan Google Form. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang pencegahan COVID-19 sudah tinggi, tetapi masih rendah mengenai jaga jarak dan kontak erat. Responden pada umumnya memiliki sikap positif dalam mencegah COVID-19, tetapi masih terdapat 28% responden yang takut ketika ingin melakukan tes PCR. Sebagian besar responden mempersepsikan COVID-19 sebagai penyakit yang serius dan khawatir ketika mendengar informasi tentang COVID-19. Responden telah melakukan sebagian besar perilaku pencegahan COVID-19 dengan baik, seperti etika batuk, memakai masker ke luar rumah saat pandemi dan di tempat keramaian, menjaga jarak di tempat keramaian, dan mencuci tangan dengan sabun setelah dari tempat keramaian, sebelum makan, dan sesudah makan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku pencegahan COVID-19. Perlu meningkatkan edukasi atau sosialisasi yang efektif dan konsisten dan menguatkan penerapan perilaku pencegahan yang masih kurang, terutama menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun minimal 40 detik.

This research explained about the description of knowledge, attitude, risk perception, and behavior of COVID-19 prevention among undergraduate students of University of Indonesia Batch 2020. This research used the quantitative method with cross-sectional study. Sampling was carried out by purposive sampling technique that were joined by 118 respondents with filling out an online questionnaire based on Google Form. The results showed that the respondent’s knowledge about COVID-19 prevention was high, but still low regarding physical distancing and close contact. In general, respondents have a positive attitude in preventing COVID-19, but there are still 28% who are afraid to do a PCR test. Most of the respondents perceived COVID-19 as a serious disease and were worried when they heard information about COVID-19. Respondents have done most of the prevention of COVID-19 well, such as cough etiquette, wearing masks outside the house during pandemic and in crowded places, maintaining distance in crowded places, and washing hands with soap and after going to crowded places, before and after eating. The results showed that there was no significant association between knowledge, attitude, and behavior of COVID-19 prevention. It is necessary to increase effective and consistent education or socialization and strengthen the implementation of prevention behavior that still lack, especially maintaining distance and washing hands with soap for at least 40 seconds."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Priyanti
"Kanker serviks dapat dicegah mulai dengan mengidentifikasi pengetahun, keyakinan, dan perilaku seksual yang menjadi faktor risiko penularan HPV. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan dan perilaku pencegahan kanker serviks pada perempuan di Pekalongan. Penelitian deskriptif analitik ini melibatkan 443 perempuan di Pekalongan, dengan menggunakan instrumen Awareness of HPV and Cervical Cancer Questionnaire. Hasil penelitian menunjukkan responden memiliki pengetahuan cukup baik (63,9%), keyakinan rendah (57,1%), perilaku seksual kurang baik (60%), dan perilaku pencegahan kanker serviks kanker serviks yang rendah (63,0%). Rekomendasi penelitian ini adalah perlunya meningkatkan pelayanan kesehatan dengan memberikan edukasi terkait pencegahan dan deteksi dini kanker serviks.

Cervical cancer can be prevented by identifying knowledge, beliefs, and sexual behavior that are risk factors for HPV transmission. The purpose of this study was to identify knowledge and behavior in preventing cervical cancer among women in Pekalongan. This analytic descriptive study involved 443 women in Pekalongan, using the Awareness of HPV and Cervical Cancer Questionnaire instruments. The results showed that respondents had fairly good knowledge (63.9%), low confidence (57.1%), poor sexual behavior (60%), and low cervical cancer prevention behavior (63.0%). The recommendation of this research is the need to improve health services by providing education related to prevention and early detection of cervical cancer."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Shinta Normala Sari
"Saat ini kanker payudara mulai menyerang wanita muda. Oleh karena itu, mereka harus melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebagai upaya deteksi dini terhadap kanker payudara. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dirancang untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan paparan informasi melalui media massa mengenai kanker payudara dengan perilaku SADARI pada mahasiswi S1 reguler angkatan 2008 FKM UI tahun 2011. Disain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan melibatkan 257 mahasiswi sebagai responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan mengenai kanker payudara, paparan informasi melalui media internet, majalah, poster/leaflet/pamflet, website, dan blog, serta frekuensi paparan informasi melalui media cetak dan internet. Saran yang diberikan agar lebih memaksimalkan penggunaan media massa sebagai alat penyampaian informasi mengenai kanker payudara di masyarakat.

Nowadays, the breast cancer case is getting common in young woman. Thus, breast self examination (BSE) is needed by young woman as early detection for breast cancer. Based on that problem, this research intended to analyze correlation between knowledge and information exposure of breast cancer through mass media with BSE practice using a cross sectional survey design, 257 female students were surveyed.
The research found that significant correlation existing between knowledge of breast cancer; information exposure by internet media, magazine, poster/leaflet/pamphlet, website, blog; and frequency of information exposure by printed media and internet with BSE practice. The researcher suggests to maximize mass media roles in broadcasting information of breast cancer among Indonesian woman.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Susdia Lestari
"Influenza merupakan salah satu virus pandemik yang menjadi masalah global dan harus dikendalikan. Pengendalian penularan virus influenza bergantung pada perilaku kepatuhan terhadap standar tindakan pencegahan dan pemeliharaan kebersihan pernapasan. Mahasiswa memiliki risiko tinggi terhadap penularan influenza dari individu ke individu lainnya sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pencegahan penularan influenza pada mahasiswa. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan metode total sampling sebanyak 156 responden. Berdasarkan data penelitian didapatkan bahwa perilaku mahasiswa dalam pencegahan penularan influenza yaitu 50,6 baik dan sisanya 49,4 kurang baik.
Hasil identifikasi perilaku didapatkan bahwa seluruh mahasiswa menutup mulut ketika batuk atau bersin dengan menggunakan lengan 64,1 dan menggunakan tisu 35,9. Mahasiswa yang melakukan imunisasi vaksin influenza yaitu 12,8, mahasiswa yang menggunakan masker dengan tepat yaitu 57,7. Perilaku tepat hand hygiene pada mahasiswa saat influenza yaitu 86,5. Peneliti merekomendasikan promosi kesehatan untuk menumbuhkan kesadaran mahasiswa dalam pengendalian infeksi virus influenza sehingga dapat menurunkan angka kesakitan.

Influenza was one of the pandemic virus which had become a global threat had to be controlled. Control over the transmission of the virus depended on compliance with standards of precautions and maintenance of respiratory hygiene. Students had a high risk of transmission of influenza from individuals to other individuals so that this study aims to determined the prevention behavior of influenza transmission. This research was cross sectional descriptive study used total sampling method with the number of respondents 156. Based on research data, student behavior in prevention of influenza transmission was 50,6 good and 49,4 was not.
All students covered their mouths when coughing or sneezing by used arms as much as 64.1 and 35.9 used tissues. Those who immunized influenza vaccine were 12.8. The correct student behavior in using the mask was 57.7. Hand hygiene behavior of students when suffering from influenza was 86.5 good. Researchers recommend that health promotion to be done to raise the awareness of students in the control of influenza virus infection so that it can reduce morbidity rate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>